BAB I PENDAHULUAN. banyak lagi kebutuhan yang lainya. Air yang digunakan adalah air tawar. Air tawar

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Suhu Aktivasi Terhadap Morfologi dan Jumlah Pori Karbon Aktif Tempurung Kemiri sebagai Elektroda

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OPTIMASI ADSORPSI ION NaCl PADA ELEKTRODA CAPASITIVE DEIONIZATION DENGAN MEMBRANE ION EXCHANGE

PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI KULIT KACANG TANAH (Arachis hypogaea) DENGAN AKTIVATOR ASAM SULFAT

PEMBUATAN ELEKTRODA KAPASITOR KARBON BERPORI DARI TEMPURUNG KEMIRI (Aleurites moluccana) SEBAGAI SISTEM CAPACITIVE DEIONIZATION

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Prodi S1 Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Telkom

SINTESIS KARBON AKTIF DARI KULIT DURIAN UNTUK PEMURNIAN AIR GAMBUT

STUDI TENTANG PEMANFAATAN KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA PADA PROSES DESALINASI AIR LAUT DENGAN TEKNIK REVERSE OSMOSIS

PEMBUATAN ELEKTRODA KARBON BERPORI DARI TEMPURUNG KEMIRI DAN PERANCANGAN PROTOTIPE SISTEM CAPACITIVE DEIONIZATION (CDI) UNTUK DESALINASI AIR PAYAU

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 7. Hasil Analisis Karakterisasi Arang Aktif

Optimasi Adsorpsi ion-ion NaCl pada Elektroda Capacitive Deionization dengan Membran Pertukaran Ion

METODA AKTIVASI ZEOLIT ALAM DAN APLIKASINYA SEBAGAI MEDIA AMOBILISASI ENZIM α-amilase. Skripsi Sarjana Kimia. Oleh WENI ASTUTI

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Diagram konsumsi energi final per jenis (Sumber: Outlook energi Indonesia, 2013)

PENGARUH WAKTU IRADIASI GELOMBANG MIKRO TERHADAP KUALITAS KARBON AKTIF DARI KAYU EUCALYPTUS PELLITA SEBAGAI ADSORBEN. Fitri, Rakhmawati Farma

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Sintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 2 (2013), Hal ISSN :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Baja atau besi banyak digunakan di masyarakat, mulai dari peralatan rumah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. coba untuk penentuan daya serap dari arang aktif. Sampel buatan adalah larutan

Analisis Pengaruh Ukuran Pori Terhadap Sifat Listrik Karbon Aktif Dari Limbah Tandan Sawit Pada Prototipe Baterai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Preparasi Awal Bahan Dasar Karbon Aktif dari Tempurung Kelapa dan Batu Bara

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 6. Pada Gambar 6 ditunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air bersih merupakan sumber kehidupan yang sangat vital bagi manusia.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Gambar 4.2 Larutan magnesium klorida hasil reaksi antara bubuk hidromagnesit dengan larutan HCl

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Pengaruh Struktur Sel Elektroda pada Proses Desalinasi Larutan NaCl dalam Sistem Capacitive Deionization (CDI)

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Salah satu contoh diantaranya penggunaan pelat baja lunak yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR SEMEN TIPE PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC) DENGAN PERENDAMAN DALAM LARUTAN ASAM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konvensional seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Superkapasitor menempati

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mekanik, listrik, kimia dan konstruksi, dan bahkan kehidupan sehari-hari dapat

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI LIMBAH KULIT SINGKONG DENGAN MENGGUNAKAN FURNACE

PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP PEMBENTUKAN PORI ARANG CANGKANG SAWIT SEBAGAI ADSORBANSI EFFECT OF TEMPERATURE FOR PALM SHELL PORE FORMING AS ADSORBANCE

Youngster Physics Journal ISSN : Vol. 1, No. 4, Juli 2013, Hal

PENGARUH TEMPERATUR SINTERING KARBON AKTIF BERBASIS TEMPURUNG KEMIRI TERHADAP SIFAT LISTRIK ANODA BATERAI LITIUM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mengapa Air Sangat Penting?

PENDAHULUAN. Latar Belakang. meningkat. Peningkatan tersebut disebabkan karena banyak industri yang

SIDANG SEMINAR TUGAS AKHIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. oksidasi yang dilakukan dengan metode OM ( Optic Microscope) dan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

KARAKTERISASI SIFAT FISIS MEMBRAN PADAT SILIKA (SiO 2 ) UNTUK FILTRASI AIR LAUT MENJADI AIR TAWAR

SINTESIS KOMPOSIT PAni/KARBON DARI TEMPURUNG KEMIRI (Aleurites moluccana) SEBAGAI ELEKTRODA KAPASITOR

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. areal Hutan Tanaman Indusrti (HTI) telah banyak digunakan sebagai bahan baku kayu

BAB I PENDAHULUAN. menipis. Konsumsi energi di Indonesia sangat banyak yang membutuhkan

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. minyak ikan paus, dan lain-lain (Wikipedia 2013).

4 Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN

STUDI AWAL REVERSE OSMOSIS TEKANAN RENDAH UNTUK AIR PAYAU DENGAN KADAR SALINITAS DAN SUSPENDED SOLID RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. energi listrik. Pemanfaatan energi listrik terus berkembang tidak hanya berfokus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. (Balai Penelitian dan Pengembangan Industri, 1984). 3. Arang gula (sugar charcoal) didapatkan dari hasil penyulingan gula.

BAB I PENDAHULUAN. Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Studi Kualitas Diamonium Hidrogen Fosfat Brataco Dengan Pengujian XRD dan AAS

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 3 Metode Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT IPALS

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG BAB I

I. PENDAHULUAN. makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Akses terhadap air

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN

STUDI PEMBUATAN ARANG AKTIF DARI TIGA JENIS ARANG PRODUK AGROFORESTRY DESA NGLANGGERAN, PATUK, GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. manusia berkisar antara % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. dan perubahan lingkungan tidak menghambat perkembangan industri. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. sanitasi dan air untuk transportasi, baik disungai maupun di laut (Arya, 2004: 73).

DAUR ULANG LIMBAH HASIL INDUSTRI GULA (AMPAS TEBU / BAGASSE) DENGAN PROSES KARBONISASI SEBAGAI ARANG AKTIF

Prarancangan Pabrik Karbon Aktif Grade Industri Dari Tempurung Kelapa dengan Kapasitas 4000 ton/tahun BAB I PENGANTAR

HASIL DAN PEMBAHASAN. = AA diimpregnasi ZnCl 2 5% selama 24 jam. AZT2.5 = AA diimpregnasi ZnCl 2 5% selama 24 jam +

BAB III METODE PENELITIAN. Pengujian dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Air sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Pentingnya air tidak terlepas dari kebutuhan manusia yang beragam. Kebutuhan yang paling mendasar dan utama adalah kebutuhan rumah tangga, seperti memasak, mencuci, minum dan masih banyak lagi kebutuhan yang lainya. Air yang digunakan adalah air tawar. Air tawar yaitu air yang tidak berasa asam, manis, pahit atau asin. Rasa asin disebabkan terdapatnya garam-garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam dikarenakan kandungan asam organik maupun anorganik dalam air. Mengingat pentingnya air dalam kehidupan manusia maka penyediaan air tawar perlu diupayakan secara optimal, sebab diperkirakan pada tahun 2025 dua per tiga dari populasi umat manusia akan mengalami kelangkaan air bersih (Nienhuis, 2006). Jika hal ini benar-benar terjadi, maka dapat dipastikan banyak populasi manusia yang akan punah. Masalah tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan air laut. Air laut merupakan sumber air yang paling berpotensi untuk mengatasi krisis air tawar karena jumlahnya yang sangat besar dan sanggup menutupi 71% permukaan Bumi. Namun air laut tidak dapat digunakan secara langsung karena memiliki kadar garam yang tinggi yaitu sekitar 3% (Misbah dan Nova., 2010). Agar dapat digunakan maka air laut perlu

diubah menjadi air tawar dengan menerapkan proses yang dapat mengubah air asin menjadi air tawar. Proses ini dikenal dengan desalinasi. Saat ini metode desalinasi yang sedang banyak dikembangkan adalah Capacitive Deionisation (CDI). CDI banyak dikembangkan karena biaya yang murah dan hemat energi karena dioperasikan pada tegangan DC rendah dibandingkan dengan metode yang lain seperti Electrodialysis (ED), Reverse Osmosis (RO), dan Multi-Stage Flash Evaporation (MSF) (Endarko dan Fatimah., 2013; Himmaty dan Endarko., 2013; Raman dkk., 2014). Metode ini dilakukan dengan mengalirkan air garam melewati celah di antara elektroda yang diberi beda potensial sehingga terjadi penyerapan ion secara elektrostatis pada permukaan elektroda. Proses desalinasi dengan CDI akan efektif dan efisien jika bahan elektroda yang digunakan memiliki permukaan pori yang luas (Adhytiawan dan Susanti., 2013). Permukaan yang luas akan meningkatkan daya adsorbsi elektroda. Bahan elektroda yang banyak digunakan ialah karbon aktif. Pengembangan karbon aktif sebagai bahan elektroda pada sistem CDI dikarenakan daya adsorbsinya yang baik (Taberna dkk., 2004; Ramdja dkk., 2008). Selain memiliki daya adsorbsi yang baik, karbon aktif juga memiliki luas permukaan spesifik yang luas yaitu berkisar antara (400-2200) m 2 /g (Ariyanto dkk., 2012). Daya adsorbsi karbon aktif juga dipengaruhi oleh kandungan karbon yang terdapat dalam bahan. Oleh karena itu, karbon aktif dapat dibuat dari bahan yang banyak mengandung karbon, seperti kayu, batu bara,tempurung kelapa, dan tempurung kemiri.

Sebelumnya telah banyak dilakukan penelitian mengenai karbon aktif. Diantaranya yang dilakukan oleh Lempang dkk. (2009) yang menganalisa struktur dan komponen karbon aktif dari tempurung kemiri, Darmawan dkk. (2009) yang meneliti sifat karbon aktif dari tempurung kemiri dan Pambayun dkk. (2013) yang membuat karbon aktif menggunakan tempurung kelapa. Pada penelitian ini akan dirancang sebuah sistem desalinasi yang dapat mengubah air laut menjadi air tawar menggunakan metode CDI. Prinsip kerjanya adalah dengan mengalirkan air laut melalui perangkat CDI. Perangkat CDI dibuat menggunakan sel elektroda karbon aktif. Ketika air laut masuk kedalam perangkat CDI maka ion-ion akan diserap oleh sel elektroda. Sehingga air yang keluar dari perangkat CDI diharapkan menjadi air tawar. Sel elektroda terdiri dari elektroda, stainless steel dan fiberglass. Elektroda dibuat menggunakan karbon aktif yang berbahan dasar tempurung kemiri. Penggunaan tempurung kemiri sebagai material elektroda dikarenakan kadar karbon yang tinggi (51,08 %), lebih tinggi jika dibandingkan dengan kayu (46,16 %), dan biji ceri (47,52 %) (Gonzalez dkk., 2003). Kandungan karbon yang tinggi pada tempurung kemiri berasal dari senyawa kimia yang terdapat pada tempurung kemiri misalnya holoselulosa dan lignin. Karbon aktif dibuat dengan memanaskan tempurung kemiri dalam furnace pada suhu 750 o C selama 90 menit. Kemudian arang yang dihasilkan direndam dalam larutan H3PO4 selama 20 jam dan dipanaskan pada suhu 600 o C, 700 o C, dan 800 o C selama 90 menit. Dari variasi suhu aktivasi tersebut akan diambil data karbon aktif yang

memiliki jumlah pori-pori berjenis mesopori terbanyak dan luas permukaan pori yang paling besar. Kemudian data yang diperoleh akan digunakan untuk membuat elektroda. Elektroda ini yang selanjutnya dibuat menjadi perangkat CDI dalam sistem desalinasi. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem desalinasi air laut menggunakan metode CDI yang berbahan dasar karbon aktif tempurung kemiri. Sedangkan hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang desalinasi dan menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kelangkaan air bersih dimasa depan. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Penelitian ini dibatasi pada beberapa hal berikut: 1. Elektroda dibuat dari karbon aktif yang berbahan dasar tempurung kemiri. 2. Polimer yang digunakan adalah Polyvinyl alcohol (PVA). 3. Aktivasi secara kimia dilakukan dengan merendam arang tempurung kemiri dalam larutan H3PO4 2,5% selama 20 jam. 4. Aktivasi secara fisika dilakukan pada suhu 600 o C, 700 o C, dan 800 o C selama 90 menit. 5. Sampel air laut diambil di pantai kota Padang. 6. Lembar fiberglass berfungsi sebagai membrane. 7. Perangkat CDI dirancang dengan sistem monopolar menggunakan 10 sel elektroda.

8. Morfologi permukaan karbon aktif dikarakterisasi menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) dan pengukuran kadar garam air laut dan hasil desalinasi menggunakan Atomic Absorption Spectroscopy (AAS). 9. Dalam penelitian ini akan dianalisis luas permukaan pori, jumlah pori, dan diameter pori karbon aktif. Kemudian juga dianalisis kadar garam yang dapat diserap oleh sistem desalinasi.