HUBUNGAN PARITAS DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PARITAS IBU BERSALIN DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RSUD PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

Rendah. Veronica Magdalena Pinontoan 1, Sandra G.J Tombokan 2, 1. RSUP.Prof.Dr.R.D.Kandou Manado 2,3, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO IBU DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT IMMANUEL TAHUN 2011

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSU DR. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO SANTI WANTI NIM

BAB I PENDAHULUAN. antara gram), dan berat badan lebih (berat lahir 4000 gram). Sejak

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI BARU LAHIR RENDAH DI RSUD AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS IBU DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RB CITRA INSANI SEMARANG TAHUN

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KASIH IBU MANADO TAHUN

Laila Rahmi Stikes Syedza Saintika Padang ABSTRAK

Analisis Determinan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Tani dan Nelayan

KARAKTERISTIK RESPONDEN YANG MENGALAMI ATONIA UTERI DI RSUD SUKOHARJO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

PERBEDAAN HASIL LUARAN BAYI ANTARA IBU PARITAS TINGGI DAN IBU PARITAS RENDAH

Hubungan Umur dan Paritas Dengan Kejadian Abortus Di RSUD Kabupaten Rokan Hulu 2015

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011

Relationship of Age, Parity And Maternal Education With Intra Uterin Fetal Death In Maternity RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin In 2013

PERBEDAAN BERAT BADAN LAHIR DAN NILAI APGAR BAYI PADA IBU PARITAS TINGGI DAN PARITAS RENDAH DI RSUD CILACAP TAHUN 2016

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

MATERNAL FACTOR THAT RELATED WITH LOW BIRTH WEIGHT BABIES AT THE REGIONAL GENERAL HOSPITAL PRINGSEWU YEAR Siti Indarti* ABSTRACT

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

HUBUNGAN FAKTOR IBU DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD WATES KULON PROGO YOGYAKARTA TAHUN 2015

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR DAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN UMUR IBU DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan masyarakat merupakan salah satu tujuan Rencana. Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJN-N) tahun yang

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS IBU DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr AHMAD MOHCTAR KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2014

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Ciamis Tahun 2013)

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD DR WAHIDIN SUDIROHUSODO KOTA MOJOKERTO

Hubungan Usia Ibu dan Paritas dengan Tingkat Kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Plered, Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta Tahun 2014

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BERAT DAN PANJANG BAYI BARU LAHIR DI RUMAH BERSALIN WIDURI YOGYAKARTA

Hubungan Pendidikan dan Paritas Ibu dengan Kelahiran Berat Badan Lahir Rendah di RSUD Datu Sanggul Rantau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan suatu bentuk dari kebutuhan dasar manusia.

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Berat

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013.

BAB I PENDAHULUAN. konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah descriptive correlative research, atau

HUBUNGAN USIA IBU HAMIL RESIKO TINGGI DENGAN PERSALINAN PREMATURE DI RSUD BANGIL TAHUN 2013 DWI RAKHMA YUSLIYANTI DESCRIPTION

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

HUBUNGAN KEHAMILAN USIA DINI DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PARADISE TAHUN 2015

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

KATEGORISASI BERAT LAHIR BAYI BERDASARKAN FREKUENSI ANC CATEGORIZATION OF BIRTHWEIGHT BASED ON THE FREQUENCY OF ANC

ABSTRAK. HUBUNGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) IBU KEHAMILAN ATERM DENGAN DISMATURITAS BAYI LAHIR DI SEBUAH RS DI MEDAN

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR HIMATUL MUNFARICHAH

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

FAKTOR MATERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN BBLR

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

CUT ROSMAWAR¹ ¹Tenaga Pengajar Pada STIKes U Budiyah Banda Aceh

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

FAKTOR IBU YANG MELATARBELAKANGI KEJADIAN BBLR DI RSUD JOMBANG

Bayi Berat Lahir Rendah di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo dan Faktor-faktor yang Berhubungan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI DESA KONANG KECAMATAN KONANG KABUPATEN BANGKALAN

USIA DENGAN KEJADIAN ABORTUS PADA IBU HAMIL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI DESA KONANG KECAMATAN KONANG KABUPATEN BANGKALAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL PADA KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD WONOSARI TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA DI RSUD Dr.H.Moch.ANSARI SALEH BANJARMASIN

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian analitik korelatif

ANALISIS MULTILEVEL PENYEBAB BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI KABUPATEN TEMANGGUNG

PENGARUH PARITAS DAN MEDIA KONSELING MASA NIFAS TERHADAP KEMAMPUAN PERAWATAN MANDIRI IBU POST PARTUM DI BPM VIVI SURABAYA

Putri, et al, Hubungan Antara Faktor Ibu dan Inisiasi Menyusu Dini dengan Pemberian ASI... Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat 2

PROPORSI BERAT BADAN LAHIR RENDAH PADA BAYI KEMBAR YANG LAHIR DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN Oleh: ANDRIO GULTOM

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN KEHAMILAN GANDA DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MOJOKERTO TAHUN 2013

HUBUNGAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI BPS SARWO ENDAH KADIPATEN, ANDONG, BOYOLALI JANUARI APRIL TAHUN 2011.

ABSTRAK. Audylia Hartono Pembimbing I : Rimonta F. Gunanegara, dr., Sp.OG. Pembimbing II : July Ivone, dr., MKK., MPd.Ked.

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

A ALISIS FAKTOR-FAKTOR YA G MEMPE GARUHI KEJADIA BBLR DI RSUD TUGUREJO SEMARA G TAHU 2013

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsi Di Ruang Bersalin BLU-RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013

93 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN Sri Handayani, Umi Rozigoh

JURNAL PERMATA INDONESIA Halaman : 1-8 Volume 6, Nomor 1, Mei 2015 ISSN

PENELITIAN KURANG ENERGI KRONIS (KEK) IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)

HUBUNGAN KETERATURAN ANTENATAL CARE

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

BAB 1 : PENDAHULUAN. satu penyebab tingginya angka kematian bayi (AKB). sehingga akan berpengaruh kepada derajat kesehatan. (1-5)

HUBUNGAN UMUR, PARITAS DAN MANAJEMEN AKTIF KALA III DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA. Abstrak

Transkripsi:

HUBUNGAN PARITAS DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO Tria Wahyuningrum*), Noer Saudah**), Widya Wahyu Novitasari**) *Program Studi DIII Kebidanan Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto, Jl.Gayaman Km 06 Mojokerto,61363, **)Program Studi S1 Keperawatan Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto, Jl. Gayaman Km 06 Mojokerto 61363 Korespondensi :triyuss@gmail.com ABSTRACT Maternal Mortality Rate and Infant Mortality Rate is indicator of the succes of health development. Infant is one indicator of a healthy newborn baby. There are many factors that effect, one of them is parity. Research design was used analytic correlation. The population were 128 respondents in a public hospital dr. Wahidin Sudiro Husodo since April to June 2015 using total samplin techniques. The independent variable was parity and the dependent variable was infant s birth weight. The data were taken by retrospective data observasion patient s medical records. The results of the crosstabulation used frequency distribution in spss 1.6 for windows parity with multiparity gave birth babies with low birth weight were 61 (76,3%), parity with primiparity gave birth babies with normal birth weight were 35 (74,5%) and parity with grandemultiparity gave birth babies with normal birth weight were 1 (0,8%). This research was used statistical test spearman rho test and result showed p = 0,00 <0,05 the H0 was rejected, which means there wasrelationship between parity and infant s birth weight. Hopefully antenatal care can detect the risk of Low Birth Weight. Keywords: Infant s Birth Weight, Parity. ABSTRAK Angka Kematian Ibu dan Angka kematian Bayi merupakan indikator keberhasilan pembangunan dalam pembangunan dalam bidang kesehatan. Berat Bayi Lahir merupakan salah satu indikator bahwa bayi baru lahir yang sehat. Beberapa faktor yang mempengaruhi, diantaranya paritas. Desain penelitian yang digunakan adalah analytic correlation. Populasi keseluruhan 128 ibu di Rumah Sakit Umum dr. Wahidin Sudiro Husodo bulan April hingga Juni 2015. Sampel sebanyak 128 orang dengan teknik sampling total sampling. Variabel independen adalah paritas dan variabel dependen adalah Berat Bayi Lahir. Data diambil dengan observasi data retrospektif catatan medik pasien. Aanalisa data menggunakan tabulasi silang (crosstab) dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian dengan paritas dengan multipara melahirkan bayi dengan Berat Bayi Lahir (BBLR) sebanyak 61 bayi (76,3%), pada paritas dengan primipara melahirkan bayi dengan Berta Badan Lahir Normal (BBLN) sebanyak 35 bayi (74,5%) dan grande multipara melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Normal (BBLN) sebanyak 1 bayi (1,2%). Penelitian ini menggunakan uji statistik spearman rho dan hasilnya menunjukkan p = 0,00<0,05 kemudian H0 ditolak yang artinya ada hubungan paritas dengan Berat Bayi Lahir. Diharapkan kunjungan antenatal care dapat mendeteksi resiko berat badan lahir rendah. Kata Kunci: Paritas, Berat Bayi Lahir PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator keberhasilan pembangunan dalam bidang kesehatan. Setiap bayi memiliki potensi pertumbuhan yang optimal yang berbeda. Pola pertumbuhan ini dapat diprediksi hingga tingkat tertentu berdasarkan karakteristik fisiologi yang Midwiferia / Vol. 1 ; No.2 / Oktober 2015 27

diketahui sejak awal kehamilan. Faktor mendasar tersebut meliputi berat dan tinggi badan ibu, paritas, ras atau kelompok etnis ibu Usia ibu juga merupakan salah satu faktor, namun variasi yang ada sebagian besar dipengaruhi oleh paritas (Holmes dan Baker, 2011). Paritas merupakan klasifikasi perempuan dengan melihat jumlah bayi lahir hidup atau mati yang dilahirkanya pada umur kehamilan lebih dari 20 minggu. Paritas dicatat dengan menuliskan jumlah total kehamilan dan dituliskan dengan huruf P atau kata para, dalam epidemiologi klasifikasi perempuan dengan melihat jumlah bayi lahir atau hidup yang dilahirkanya (Mosby, 2008). Bayi baru lahir (BBL) (newborn [Inggris] atau neonatus [Latin]) adalah bayi yang baru dilahirkan sampai dengan usia empat minggu. Disebutkan pula bayi baru lahir merupakan organisme pada periode adaptasi kehidupan intrauterine ke kehidupan extrauterin dengan pertumbuhan dan perkembangan normal masa neonatal adalah 28 hari (Wahyuni, 2011). Persentase berat badan bayi baru lahir menurut Riskesdas tahun 2010 di Indonesia terdapat 82,5% dengan berat badan lahir normal 2500 3999 gram dan 17,5% dengan berat badan lahir yang tidak normal yang terdiri 11,1% berat badan lahir < 2500 gram, sedangkan 6,4% berat badan lahir 4000 gram. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto (2012) dari 16.424 bayi lahir hidup sebanyak 699,6 (4,26%) yang mengalami Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada bulan April - Oktober 2014 di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto dari 489 bayi yang lahir, 52 bayi mengalami Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Penelitian sebelumnya yang dilakukan Endriana (2012) di Rumah Bersalin Citra Insani Semarang dari uji Spearman Rho terdapat hubungan antara paritas dan usia dengan berat bayi lahir didapatkan nilai p = 0,007 (p < 0,05) serta terdapat hubungan positif (r = 0,198) artinya semakin tinggi resiko paritas maka semakin besar berat bayi yang dilahirkan dan semakin rendah resiko paritas maka semakin rendah pula berat bayi yang dilahirkan. Paritas sangat berpengaruh terhadap hasil konsepsi. Paritas tinggi lebih beresiko dari pada paritas rendah. Ini terlihat bahwa pada paritas yang tinggi banyak ditemukan penyulit-penyulit pada kehamilan karena terlalu sering melahirkan (Manuaba, 2007). Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis terdorong untuk melakukan penelitian tentang hubungan paritas dengan Berat Bayi Lahir (BBL). Dengan adanya penelitian ini diharapkan angka kematian bayi dapat diminimalkan. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik bersifat retrospektif. Penelitian ini menggunakan data sekunder. Desain penelitian merupakan analitik korelasi dimana peneliti menggunakan angka-angka dengan analisis univariat berupa presentase dan ukuran tedensi sentral seperti rerata, maupun standart deviasi, kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Desain Midwiferia / Vol. 1 ; No.2 / Oktober 2015 28

penelitian observasional pada penelitian ini menggunakan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan bayi di RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto tanggal 01 April -30 Juni 2015 sebanyak 128 orang. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan bayi di RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto tanggal 01 April - 30 Juni 2015 sebanyak 128 orang. Pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Analisa data pada penelitian ini menggunakan program komputer dengan distribusi frekuensi. Menggunakan uji rho dengan tingkat kemaknaaan p < α (0,05), hasil penelitian ini adalah ada hubungan paritas dengan berat bayi lahir di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto. HASIL PENELITIAN Karakteristik Responden Usia Responden Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Ibu di RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto pada tanggal 1 April- 30 Juni 2015 Usia Frekuensi Persentase (%) <20 tahun 20-25 tahun 26-30 tahun 31-35 tahun >35 tahun 9 38 39 23 19 7,0 29,7 30,5 18,0 14,8 Total 128 100 Berdasarkan tabel 1 diintepretasikan bahwa hampir setengah responden berusia 26-30 tahun (30,5%) Paritas Responden Tabel 2. Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Paritas Ibu Di RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto pada tanggal 1 April-30 Juni 2015 Frekuensi Persentase Paritas Primipara (1) Multipara (2,3,4,5) Grande Multipara (>5) 47 80 1 (%) 36,7 62,5 0,8 Total 128 100 Berdasarkan tabel 2 diintepretasikan bahwa sebagian besar responden multipara 80 (62,5%) Berat bayi lahir Tabel 3. Distribusi Frekuensi responden Berdasarkan Berat Bayi Lahir di RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto pada tanggal 1 April-30 Juni 2015 Berat Bayi Lahir Frekuensi Persentase (%) BBLR (<2500gr) BBLN (2500-4000gr) BBLL 73 54 1 57, 42,2 0,8 (>4000gr) Total 128 100% Berdasarkan tabel 3 didapatkan sebagian besar bayi mengalami Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 73 bayi (57,0%) Midwiferia / Vol. 1 ; No.2 / Oktober 2015 29

Tabel 4. Tabulasi Silang Analisa Paritas dengan Berat Bayi Lahir di RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto pada tanggal 1 April-30 Juni 2015 Paritas Berat bayi lahir TOTAL Primipara Multipara Grandemultipara BBLR BBLN BBLL F % F % F % F % 12 25,5 35 74,5 0 0 47 100 61 76,3 18 22,5 1 1,2 80 100 0 0 1 100 0 0 1 100 Total 73 57,0 54 42,2 1 0,8 128 100 Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa sebanyak 61 bayi (76,3%) dari ibu dengan paritas multipara melahirkan bayi dengan Berat Bayi Lahir (BBLR), pada paritas dengan primipara melahirkan bayi dengan Berat Bayi Lahir Nomal (BBLN) sebanyak 35 bayi (74,5%) dan grandemultipara melahirkan bayi dengan Berat Bayi Lahir Normal (BBLN) sebanyak 1 bayi (1,2%). Setelah dilakukan uji ststistik spearman rho di dapatkan p = 0,00 < 0,05. PEMBAHASAN Paritas Ibu di Rumah Sakit Umum Mojokerto Hasil penelitian sebagian besar ibu yang melahirkan di Rumah Sakit Umum Mojokerto dengan multipara sebanyak 80 ibu (62,5%). Paritas adalah klasifikasi perempuan dengan melihat bayi yang dilahirkannya pada umur kehamilan lebih dari 20 minggu, biasanya dicatat dengan menuliskan jumlah total kehamilan dan dituliskan dengan huruf P atau kata para, dalam epidemiologi klasifikasi perempuan dengan melihat jumlah bayi lahir atau hidup yang dilahirkanya (Mosby, 2008). Menurut Manuaba (2007) klasifikasi paritas ada tiga yaitu primipara, multipara, grandemultipara. Dalam penelitian ini ibu dengan paritas dengan primipara lebih banyak karena sebagian besar responden yang berusia 20-25 tahun adalah usia reproduksi namun zaman sekarang ibu dengan usia 20-25 tahun banyak yang bekerja sehingga mereka di umur 20-25 tahun mereka baru mereka menikah dan mempunyai anak. Berat Bayi Lahir di Rumah Sakit Umum Mojokerto Dari hasil penelitian sebagian besar bayi yang lahir di Rumah Sakit Umum Mojokerto mengalami Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 73 banyi (57,0%). Wahyuni (2011) mengatakan bahwa berat bayi lahir adalah berat badan yang ditimbang dalam waktu satu jam setelah lahir. Kosim dkk (2009) berpendapat bahwa hubungan antara berat lahir dengan umur kehamilan, berat bayi dapat dikelompokkan : Bayi kurang bulan (BKB) yaitu bayi yang dilahirkan dengan masa gestasi < 37 minggu (256 hari), bayi cukup bulan (BCB) yaitu bayi yang dilahirkan dengan masa gestasi antara 37-42 minggu (259-293 hari) dan bayi lebih bulan (BLB) bayi yang dilahirkan dengan masa gestasi > 42 minggu (294 hari). Midwiferia / Vol. 1 ; No.2 / Oktober 2015 30

Ismawati (2010) mengatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya berat bayi lahir secara umum dari anak maupun ibu antara lain penyakit (anemia, hipertensi,preeklampsi, eklampsi, infeksi kandung kemih), usia ibu, paritas, jarak kelahiran, riwayat BBLR, keadaan sosial ekonomi, sebab lain faktor janin, dan faktor lingkungan. Usia ibu yang cenderung mengalami Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) adalah usia dibawah 20 tahun dan usia diatas 35 tahun, ibu dengan usia dibawah 20 tahun terdapat 21 (26,8%) melahirkan bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan ibu berusia diatas 35 tahun sebanyak 19 (14,84%) melahirkan Berat badan lahir rendah (BBLR). Hubungan Paritas dengan Berat Bayi Lahir di RSUD Dr.Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto Multipara berpeluang melahirkan bayi dengan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), multipara didapatkan penyulit seperti plasenta, akibat dari jaringan parut karena terlalu banyak melahirkan, ini akan berpengaruh pada berat janin yang dikandung oleh ibu. Sedangkan pada paritas primipara akan cenderung melahirkan bayi dengan berat normal (Hurlock, EB. 2002). Penyaluran nutrisi dari ibu ke janin dapat diterangkan sebagai berikut embrio memiliki dua lapisan pelindung, lapisan dalam dinamakan amnion dan lapisan luar dinamakan korion. Bagian dari korion yaitu vili korialis menembus dinding uterus dan berfungsi sebagai pengangkut bahan makanan dari darah ibu ke embrio. Kemudian sebagian dari korion masuk ke dalam placenta dan member makan kepada embrio selama kehamilan berlangsung. Embrio berhubungan dengan placentamelalui tali pusat. Melalui tali pusat embrio memperoleh makanan dan membuang sisa metabolismenya (Green,2002) Setelah dilakukan uji statistik spearman rho di dapatkan p = 0,00 < 0,05. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan Endriana (2012) dimana paritas berhubungan dengan Berat Bayi Lahir (BBL), menunjukkan bahwa ada hubungan antara paritas dengan Berat Bayi Lahir di RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1. Paritas ibu dengan 128 ibu yang melahirkan di Rumah sakit Umum Mojokerto didapatkan sebagian besar ibu dengan paritas multipara dengan jumlah 74 ibu (57,8%) 2. Bayi dari 128 yang lahir di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto didapatkan sebagian besar bayi yang lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 73 bayi (57,0%), bayi dengan Berat Badan Lahir Normal (BBLN) sebanyak 54 bayi (42,2%) serta bayi dengan Berat Badan lahir Lebih (BBLL) sebanyak 1 bayi (0,8%) 3. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara paritas dengan berat bayi lahir di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto, dimana bayi berat lahir rendah (BBLR) dilahirkan oleh ibu dengan paritas multipara, sedangkan berat badan lahir normal (BBLN) dilahirkan ibu dengan paritas primipara. Midwiferia / Vol. 1 ; No.2 / Oktober 2015 31

DAFTAR PUSTAKA Endriana, Siti Dewi. Indrawati, Nuke Devi. Rahmawati, Agustin. 2012. Hubungan Umur Dan Paritas Ibu Dengan Berat Bayi Lahir Di Rb Citra Insani. Semarang. Jurnal Kebidanan.2(1). http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jur _bid/article/view/824/877. Green JH. 2002. Pengantar Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta: Bina Rupa Aksara Holmes D, Baker P. 2011. Buku Ajar Ilmu Kebidanan. Jakarta: EGC Hurlock, EB. 2002. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Tentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga Ismawati C. 2010. Asuhan Berat Badan Lahir Rendah. Jakarta: EGC Kosim S, Yunanto A, Rizalya D, Sarosa G I, Ali U. 2010. Buku Ajar Neonatologi. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia. Manuaba, IGB. 2007. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC Mosby. 2008. Kamus Saku Mosby Kedokteran, Keperawatan, dan Kesehatan Edisi 4. Jakarta: EGC Wahyuni N. 2011. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC Winkjosastro H. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Winson N. 2009. Kamus Kebidanan Bergambar. Jakarta: EGC Midwiferia / Vol. 1 ; No.2 / Oktober 2015 32