BAB I PENDAHULUAN. emosional yang besar pada setiap wanita yang normal, juga pada kedua orang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang di olah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang

TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA WANITA PRIMIGRAVIDA DIBANDING MULTIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN DAN KLINIK MITRA IBU TEGAL SKRIPSI

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama akan merasa berbeda

BAB IV ANALISIS A. Analisis Pelaksanaan Metode SEFT Total Solution dalam Menangani Trauma Remaja Korban Perkosaan

BAB IV ANALISIS MASALAH. dirasakan sebagai suatu gangguan dalam jalan kehidupan sehari-hari. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Manusia merupakan makhluk dinamik yang dapat mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan dan kelahiran anak adalah proses fisiologis, namun wanita

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

BAB IV ANALISIS MASALAH. 4.1 Analisis Tentang Kepercayaan Diri Anak Tuna Netra di Balai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang

BAB I PENDAHULUAN. Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), Pustaka Pelajar, Yogjakarta, 2013, hal

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi. langsung oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan dalam waktu kurang dari 24 jam (Maryunani, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun.sementara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan ahkirat. manusia dengan berbagai dimensi kemanusiaannya, potensinya, dan

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 GAMBARAN BENDUNGAN ASI BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU NIFAS DENGAN SEKSIO SESAREA DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan seksual merupakan kebutuhan manusia sejalan dengan tingkat pertumbuhan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. deskriptif, khususnya untuk menentukan rerata. Hal tersebut dimaksudkan

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pasangan suami-istri. Bagi seorang wanita kehamilan merupakan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan disamping kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Suatu kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas yang melayani, sehingga masalah-masalah yang terkait dengan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 15% dari seluruh kanker pada wanita. Di beberapa negara menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu kejadian yang ditunggu-tunggu oleh pasangan

BAB II LANDASAN TEORI Hospitalisasi atau Rawat Inap pada Anak Pengertian Hospitalisasi. anak dan lingkungan (Wong, 2008).

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

BAB IV ANALISIS PENANGANAN KLEPTOMANIA DENGAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM. Dalam kehidupan, yang namanya masalah besar maupun kecil harus di

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya. Seseorang yang mengalami peristiwa membahagiakan seperti dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan dan persalinan adalah suatu peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. keluarnya hasil konsepsi dari dalam rahim. Kehamilan membawa perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada awal kehamilan (trimester pertama), seperti berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan selanjutnya. (Manuaba,1998). dalam kehidupannya. Pengalaman baru ini memberikan perasaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB 1 PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 228 per

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada permulaan hidup perubahan itu kearah pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai kesatuan antara jasmani dan rohani, manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAAN. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam, Fajar Pustaka Baru, Yogyakarta, 2001, hal. 13. hal. 69.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami hambatan dalam persalinan. 1. interaksi secara sinkron antara kekuatan his dan mengejan (power), jalan

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan stres karena terdapat ancaman

BAB I PENDAHULUAN. umumnya menambah intensitas emosi dan tekanan-tekanan batin pada

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan ibu tetap menjadi salah satu prioritas utama dalam pembagunan

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi adalah tindakan pengobatan yang banyak menimbulkan kecemasan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. ruhani serta bersifat unik karena memiliki berbagai macam kebutuhan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. terjadi bila sel telur (ovum) dibuahi dan berkembang sampai menjadi janin (fetus)

BAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar

BAB IV ANALISIS MASALAH. dilaksanakan pemberian bimbingan rohani kepada pasien, sebab pasien yang

BAB I PENDAHULUAN. simbol terjadinya transisi ke arah kedewasaan (Zajicek, dalam Strong dan

BAB I PENDAHULUAN. maupun Negara berkembang dengan cara membuat sistem layanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. bersiap-siap mengakses dan menangani klien-klien lansia. Terlepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. di negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita subur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan terasa sepi dan hampa. Sebab, musik mampu mencairkan suasana,

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan salah satu identitas

BAB I PENDAHULUAN. Anak yang datang ke dokter gigi saat berada di dalam ruangan tidak jarang tiba-tiba

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

PENGARUH PIJAT TERHADAP LAMA TIDUR BAYI USIA 0-3 BULAN DI KLINIK FISIOTERAPI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. para pekerja seks mendapatkan cap buruk (stigma) sebagai orang yang kotor,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan intrapartum merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dukungan sosial merupakan keberadaan, kesediaan, keperdulian dari

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat. Menanggapi hal ini,

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI

2015 GAMBARAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH KOTA BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehamilan dan kelahiran bayi itu pada umumnya memberikan arti emosional yang besar pada setiap wanita yang normal, juga pada kedua orang tua bayi. Wanita-wanita hamil itu pada umumnya dihinggapi keinginankeinginan dan kebiasaan yang aneh-aneh serta irrasional, yang disebut sebagai peristiwa "mengidam". Peristiwa ini biasanya disertai emosi-emosi yang kuat, oleh sebab itu wanita yang bersangkutan jadi sangat perasa, sehingga mudah terganggu keseimbangan mentalnya (Kartono, 1990: 61). Sebenarnya bahwa wanita yang tengah hamil itu melanjutkan kecenderungankecenderungan psikologis dan ciri-ciri tingkah laku seperti sebelum dia menjadi hamil. Namun pada umumnya kehamilan menambah intensitas emosi-emosi dan tekanan batin pada kehidupan psikis wanita. Menurut Kartono (1992: 159) pada setiap wanita baik yang bahagia maupun yang tidak bahagia, apabila dirinya jadi hamil, pasti akan dihinggapi campuran perasaan yaitu: rasa kuat dan berani menanggung segala cobaan dan rasa-rasa lemah hati, takut, ngeri, rasa cinta, benci, keraguan keraguan, kepastian, kegelisahan, rasa tenang, dan bahagia menjadi semakin intensif saat mendekati masa kelahiran bayinya. Pada beberapa wanita lainnya, kegelisahan dan ketidaknyamanan fisik pada minggu-minggu terakhir masa kehamilannya itu ditampilkan dengan

semakin meningkatnya segala aktivitas hampir-hampir dia tidak pernah tinggal diam, senantiasa saja dia dirangsang oleh dorongan-dorongan batin tertentu, khususnya dimaksudkan untuk melupakan keresahan hatinya. Sekalipun wanita tersebut tidak dihinggapi rasa takut dan cemas, namun tetap saja ia merasa gelisah akan hal-hal yang tidak menentu atau tidak pasti. Kegelisahan tadi menyebabkan wanita tersebut merasakan kontraksikontraksi pada rahimnya, oleh karena itu ia terlalu cepat masuk rumah sakit. Bobak, dkk (2005: 789) menjelaskan bahwa hormon yang dilepas sebagai respon terhadap stres dapat menyebabkan distosia, yaitu kelambatan atau kesulitan persalinan. Sumber stres bervariasi pada setiap individu tetapi nyeri dan tidak adanya pendukung merupakan dua faktor yang mempengaruhi. Tempat pengobatan dan pembatasan gerak ibu juga menambah stres fisiologis akibat imobilisasi pada wanita bersalin yang tidak mendapat pengobatan. Perasaan cemas seringkali menyertai kehamilan terutama pada seorang ibu yang labil jiwanya. Kecemasan ini mencapai klimaksnya nanti pada saat persalinan. Rasa nyeri pada waktu persalinan sudah sejak dahulu menjadi pokok pembicaraan pra menghadapi kelahiran anaknya dengan perasaan takut dan cemas. Apabila rasa cemas berlebihan, hal ini dapat menghambat persalinan normal, mengakibatkan kelahiran bayi lama dan meningkatkan persepsi nyeri. Cemas juga menyebabkan kadar hormon yang berhubungan dengan stres yang meningkat. Dagun (1990: 29) menyatakan bahwa masa kehamilan sesungguhnya bukanlah suatu peristiwa yang benar-benar menyenangkan, periode ini sering 1

membawa situasi emosional pada keluarga. Dukungan moral seorang suami pada istrinya adalah hal yang memang dibutuhkan. Sangat dianjurkan suami mesti memberikan dukungan yang lebih besar kepada istrinya. Dukungan emosional suami terhadap istri dapat menyebabkan adanya ketenangan batin dan perasaan senang dalam diri istri sehingga istri akhirnya menjadi lebih mudah menyesuaikan diri dalam situasi kehamilan itu. Suami adalah orang yang pertama dan utama dalam memberikan dorongan kepada istri sebelum pihak lain turut memberi dorongan. Semua wanita hamil mempunyai pengalaman kecemasan baik cemas terhadap perubahan fisik, kesukaran persalinan dan kesehatan janin yang dikandungnya. Kadang-kadang kecemasan itu menjadi berlebihan dan merugikan sehingga timbul gangguan cemas seperti fobia, perilaku menghindar serta kecemasan yang berulang. Suasana atau kondisi psikis ibu selama masa mengandung sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik maupun psikis janin yang ada dalam kandungannya. Wanita hamil yang sering mengalami stres atau menderita tekanan batin akan terganggu keseimbangan hormonalnya. Biasanya terjadi pengeluaran hormon adrenalin pada wanita hamil yang menderita stres. Yang demikian ini berpengaruh buruk terhadap kesejahteraan psikis janin (Wahyuni, 2005: 13) Ketika ibu hamil mengalami gangguan fisik maupun psikis tentu ia akan berusaha untuk menanggulanginya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, untuk mengatasi masalah ini salah satu alternatifnya adalah klinik 2

bersalin. Ibu hamil akan mendapatkan perawatan serta pengobatan dari bidan dan perawat lainnya di klinik, namun hal itu baru sebatas penanganan secara fisik (badaniah). Baharudin (2004: xii) menjelaskan bahwa dalam diri manusia ada tiga dimensi yaitu dimensi jasmaniah, dimensi nafsiah, dan dimensi rohaniah. Dari ketiganya ini menunjukkan bahwa manusia tidak hanya memerlukan penanganan secara fisik saja, tetapi diperlukan pula suatu upaya penanganan dari sisi psikis (nafsiah) dan sisi rohaniah yang dalam ketiganya menjadi relasi yang integral dan sinergi. Dari upaya ini, manakala orang menderita sakit dan berobat mencari penyembuhan, ia harus menanamkan optimisme yang kuat untuk sembuh, optimis dengan usahanya dan selalu tetap berusaha dan berupaya serta penuh ketawakalan. Disinilah maka diperlukan adanya bimbingan rohani bagi pasien atau ibu hamil. Bimbingan diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan oleh seorang ahli terhadap beberapa orang, individu, anak, remaja, dewasa agar dapat mengembalikan kemampuannya dengan memanfaatkan kekuatan dan potensi individu dengan sarana yang ada berdasarkan norma-norma (Prayitno dan Amti, 1999: 99 ). Bimbingan bisa dilakukan kapan saja ketika seseorang mengalami masalah, seperti ibu hamil yang akan melahirkan mengalami masalah kejiwaan, ia akan merasa tidak tenang menyambut kelahiran anaknya. Salah satu cara ibu hamil merasa tenang adalah dengan diberikannya Bimbingan Rohani, disini ibu hamil akan mendapatkan ketenangan jiwa. 3

Bimbingan Rohani merupakan bagian dari dakwah Islam. Dalam rangka melaksanakan dakwah yang optimal, maka perlu adanya konsep dakwah yang jelas dalam memasuki kehidupan yang bertujuan akhir memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat dan berlandaskan ajaran Islam artinya berlandaskan Al Qur an dan sunnah Rasul (Faqih, 2001: 4 ). Dakwah tidak hanya menyampaikan tetapi juga bisa berarti mencegah, menyembuhkan dan mengajak. Bimbingan rohani Islam termasuk bagian dari dakwah, karena mengajak seseorang kepada keadaan yang lebih baik. Dakwah di tempat pelayanan kesehatan perlu sekali ditingkatkan, apalagi pasien dalam kondisi yang labil (sakit) perlu adanya dorongan agar cepat sembuh. Kegiatan dakwah di tempat pelayanan kesehatan tidak akan berhasil tanpa adanya peran aktif dan para rohaniawan atau bina rohani, perawatan, dan dokter. Dengan adanya bimbingan yang diberikan Bina Rohani (Rohaniawan) akan sangat membantu perkembangan kesehatan pasien dalam hal ini adalah ibu hamil, paling tidak dapat membantu menurunkan tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi kelahiran anaknya. Rohaniawan harus membimbing sesuai dengan tingkat situasi dan kondisi ibu hamil, serta memberikan motivasi dan dorongan untuk bersabar dan bertawakal kepada Allah SWT. Klinik bersalin Bidan R. Ardiningsih, Amd. Keb. di Rowosari Tembalang Semarang, merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan yang menerapkan pelaksanaan Bimbingan Rohani bagi pasiennya khususnya ibuibu hamil yang akan menghadapi persalinan. Materi yang diberikan pada 4

Bimbingan Rohani disini adalah yang berkaitan dengan ajaran-ajaran Islam yang meliputi ruang lingkup keimanan (aqidah), aturan-aturan dalam Islam (syari at) dan perilaku-perilaku Islam (akhlaq) khususnya yang dialami oleh pasien. Klinik bersalin Bidan R. Ardiningsih Amd. Keb. telah memberikan pelayanan yang terbaik terhadap pasien khususnya ibu hamil, hal ini dibuktikan dengan banyaknya pasien yang berobat ataupun melakukan persalinan di klinik tersebut. Sampai saat ini masyarakat telah mempercayakan pelayanan kesehatannya di klinik bersalin bidan R. Ardiningsih Amd. Keb. Rowosari Tembalang Semarang. Berikut data pasien setiap tahunnya. No Tahun Jumlah pasien Keterangan 1 September 2003 205 pasien - 104 pasien berobat - 101 pasien melahirkan 2 2004 407 pasien - 209 pasien berobat - 198 pasien melahirkan 3 2005 614 pasien - 342 pasien berobat - 272 pasien melahirkan 4 2006 630 pasien - 306 pasien berobat - 324 pasien melahirkan 5 2007 613 pasien - 262 pasien berobat - 351 pasien melahirkan 6 2008 635 pasien - 337 pasien berobat - 298 pasien melahirkan 7 2009 678 pasien - 357 pasien berobat - 321 pasien melahirkan 8 April 2010 256 pasien - 153 pasien berobat - 112 pasien melahirkan berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pasien berobat maupun melahirkan di klinik bersalin R. Ardiningsih Amd. Keb. setiap tahunnya meningkat, hal ini dikarenakan adanya layanan fisik maupun psikis di klinik tersebut. Layanan fisik berupa perawatan dari dokter dan perawat, 5

sedangkan layanan psikis berupa Bimbingan Rohani Islam dari rohaniawan. Layanan Bimbingan Rohani Islam ada sejak tahun 2008, Dengan adanya Bimbingan tersebut pasien semakin nyaman berobat maupun melahirkan di klinik dan mempercayakan layanan kesehatan di tempat tersebut. Berdasarkan paparan di atas penulis merasa tertarik untuk mengadakan kajian lebih dalam mengenai permasalahan yang berhubungan dengan pengaruh bimbingan rohani Islam terhadap perubahan yang dialami pasien khususnya yang berkaitan dengan kecemasan ibu hamil dalam menghadapi kelahiran anaknya. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian dengan judul PENGARUH BIMBINGAN ROHANI ISLAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN IBU-IBU HAMIL ANAK PERTAMA (STUDI KASUS DI KLINIK BERSALIN BIDAN R. ARDININGSIH, Amd. Keb. ROWOSARI TEMBALANG SEMARANG ). 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka muncul permasalahan: adakah pengaruh pelaksanaan Bimbingan Rohani Islam terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu-ibu hamil anak pertama. 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini sesuai dengan permasalahan yang ada, yakni untuk menguji pengaruh Bimbingan Rohani Islam terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu-ibu hamil anak pertama. 6

1.3.2. Manfaat Penelitian a. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah Ilmu Bimbingan Rohani Islam. b. Secara Praktis Jika Bimbingan Rohani Islam ada pengaruhnya terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu-ibu hamil anak pertama, maka Bimbingan Rohani Islam dapat digunakan sebagai alat intervensi untuk menurunkan tingkat kecemasan. 1.4. Tinjauan Pustaka Sebelum lebih lanjut membahas tentang Pengaruh Bimbingan Rohani Islam Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Ibu-Ibu Hamil anak Pertama (Studi Kasus di Klinik Bersalin Bidan R. Ardiningsih, Amd. Keb. Rowosari Tembalang Semarang), penulis akan menelaah beberapa buku atau karya ilmiah lain yang dapat dijadikan sebagai referensi, sumber, acuan, dan perbandingan dalam penelitian ini. Sehingga akan terlihat perbedaan antara skripsi ini dengan beberapa buku atau karya ilmiah yang telah ada. Zulfa (2009) dalam skripsinya yang berjudul Pengaruh Bimbingan Rohani Islam Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Pasien Pra Operasi di RSI Sultan Agung Semarang. Dalam skripsi ini objek yang mendapatkan Bimbingan Rohani Islam adalah pasien Pra Operasi. Skripsi ini tidak menunjukkan pada adanya kondisi yang kritis antara hidup dan mati. Namun dalam skripsi yang akan penulis buat lebih pada kondisi itu. 7

Hasanah (2007) yang berjudul Hubungan Antara Membaca Al- Qur an Dengan Kecemasan. Literatur tersebut menunjukkan adanya perbedaan tingkat kecemasan pada subjek yang diberi perlakuan membaca Al- Qur an dengan subjek yang diberi perlakuan membaca buku. Pada subjek yang diberi perlakuan membaca Al-Qur an lebih dapat mengontrol diri dari pada subjek yang diberi perlakuan membaca buku. Amalia (2008) yang berjudul Efektifitas Bimbingan Rohani Terhadap Pembinaan Mental Pasien. Hasil penelitian ini adalah pemberian dorongan yang berupa nasihat, sugesti dan juga memberi semangat untuk bersabar dalam menghadapi cobaan ternyata pasien lebih menerima rasa sakit yang dideritanya, dan dari bentuk nasihat yang diberikan ternyata membuat pasien lebih sabar dan berpengaruh pada perubahan kondisi mental terhadap pasien tersebut yang menunjukkan dampak positif. 1.5 Sistematika penulisan skripsi Untuk mendapatkan gambaran yang mudah dimengerti, maka sebelum memasuki materi yang dipermasalahkan terlebih dahulu penulis uraikan tentang sistematika skripsi ini yaitu: Bab pertama, pada bab ini berisikan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan skripsi. Bab kedua, dalam bab ini penulis menguraikan tentang tinjauan Bimbingan Rohani Islam dan kecemasan pada pengalaman ibu-ibu hamil 8

pertama yang terdiri dari: gambaran umum bimbingan rohani Islam dan kecemasan serta pengaruh yang di timbulkan dari bimbingan rohani Islam terhadap penurunan kecemasan pada ibu-ibu hamil pertama. Bab ketiga, pada bab ini penulis menyajikan metodologi penelitian yang membahas tentang jenis dan metode penelitian, definisi konseptual dan operasional sebagai usaha memperjelas ruang lingkup penelitian, sumber dan jenis data yang digunakan dalam penelitian, populasi dan sampel, tehnik pengumpulan data dan tehnik analisis data. Bab keempat, pada bab ini penulis akan menggambarkan secara umum objek penelitian, yaitu gambaran umum Klinik Bersalin Bidan R. Ardiningsih, Amd. Keb. Rowosari Tembalang Semarang. Bab kelima, merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang didalamnya terdiri dari: deskripsi data, analisis data, pembahasan penelitian dan keterbatasan penelitian. Bab keenam, merupakan bagian terakhir dari keseluruhan kajian skripsi yang memuat kesimpulan, saran-saran, dan penutup. 9