UNIT KOMPETENSI ANALIS KEPEGAWAIAN TINGKAT AHLI

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR KOMPETENSI KERJA ANALIS KEPEGAWAIAN

PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 26 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA. No.868, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Hukuman Disiplin. Penindakan Administratif. Pedoman. Pencabutan.

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 68 Tahun 2009 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum di Lingkungan Departemen Dalam Negeri;

Walikota Tasikmalaya

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI PENGANGKATAN DALAM DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN FUNGSIONAL BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BANDUNG BARAT

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik I

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Pamong Belajar. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Petunjuk Teknis. Pencabutan.

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/KEPMEN-KP/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.29/Menhut-II/2007 TENTANG

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR KOMPETENSI KERJA ANALIS KEPEGAWAIAN

WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 38 TAHUN 2013

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR %3 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA. No.745, 2016 BKPM. Tunjangan Kinerja. Jabatan. Kelas Jabatan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : PER-07/M.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nom

2017, No Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tamb

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri (Lembaran Negara Repu

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentia

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PENILIK DAN ANGKA KREDITNYA

No.1833, 2014 BKN. Pendidikan. Pelatihan. Analis Kepegawaian. Pedoman. Perubahan.

2017, No ); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republ

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. Biro Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BERITA NEGARA. No.1566, 2013 KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan Kinerja.

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BPKP. Auditor. Jabatan fungsional. Perpindahan Jabatan. Perlakukan Khusus. Pengangkatan.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1994

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PERPINDAHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PELIMPAHAN WEWENANG PENANDATANGANAN NASKAH DINAS BIDANG KEPEGAWAIAN WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI BANDUNG BARAT

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/PERMEN-KP/2017 TENTANG KODE ETIK PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PERIKANAN

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN TENTANG

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lemb

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 44 TAHUN TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PENGAWASAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA

2015, No c. bahwa Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 24 Tahun 2013 tentang Pedoman Penjatuhan Hukuman Disiplin dan Penindakan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 38 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2015, No Pembayaran Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaim

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PEMBERIAN PERINGATAN TERTULIS KEPADA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

Standar Pelayanan Administrasi Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Negara

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI WIDYAISWARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Meningat : 1. Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Transkripsi:

LAMPIRAN III PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR KOMPETENSI KERJA ANALIS KEPEGAWAIAN UNIT KOMPETENSI ANALIS KEPEGAWAIAN TINGKAT AHLI A. UNIT KOMPETENSI UMUM 1 APP.BKN.AK.I.II.01.001.01 Melakukan proses pengadaan pegawai KODE UNIT : APP.BKN.AK.I.II.01.001.01 JUDUL UNIT : Melakukan proses pengadaan pegawai. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, dan keterampilan sikap kerja Analis Kepegawaian dalam melakukan proses pengadaan pegawai. ELEMEN KOMPETENSI 1. Mengawasi pelaksanaan ujian saringan BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel : Unjuk Kerja ini berlaku untuk: 1.1. Biro Kepegawaian; 1.2. Badan Kepegawaian Daerah; KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Daftar hadir peserta ujian diperiksa; 1.2. Tata tertib pelaksanaan ujian saringan dibacakan; 1.3. Berkas soal ujian dibagikan; 1.4. Jalannya pelaksanaan ujian diawasi; 1.5. Berkas soal dan/atau jawaban ujian saringan dikumpulkan dan dihitung sesuai dengan jumlah peserta; 1.6. Laporan/Berita Acara pelaksanaan ujian saringan ditandatangani. 2.1. Daftar hadir peserta ujian saringan diperiksa; 2.2. Berkas soal ujian saringan dibagikan; 2.3. Jalannya pelaksanaan ujian saringan diawasi; 2.4. Berkas soal dan/atau jawaban ujian saringan dikumpulkan; 2.5. Laporan/Berita Acara pelaksanaan ujian saringan ditandatangani. 3.1. Daftar hadir peserta ujian diperiksa; 3.2. Berkas soal ujian dibagikan; 3.3. Jalannya pelaksanaan ujian diawasi; 3.4. Berkas soal dan/atau jawaban ujian dikumpulkan; 3.5. Laporan/Berita Acara pelaksanaan ujian saringan ditandatangani.

1.3. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah; 1.4. Bagian Kepegawaian; 1.5. Unit Pengelola Kepegawaian lainnya. 2. Perlengkapan yang dibutuhkan: 2.1. Komputer 2.2. Alat Tulis Kantor; 2.3. Referensi jabatan; 2.4. Standar Operasional Prosedur; 2.5. Standar Operasional Tugas Pokok. 3. Tugas yang harus dilakukan: 3.1. Menyusun naskah panduan pengadaan pegawai; 3.2. Menyusun soal ujian sebagai Ketua; 3.3. Menyusun soal ujian sebagai Anggota; 3.4. Memeriksa hasil ujian saringan soal pilihan ganda; 3.5. Memeriksa hasil ujian saringan soal esai. 4. Peraturan yang diperlukan : 4.1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 4.2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 4.3. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003; 4.4. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002; 4.5. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 30 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil; 4.6. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Penyusunan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil; 4.7. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 37 Tahun 2011 tentang Pedoman Penataan Pegawai Negeri Sipil. PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : 1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : 1.1.1. Menentukan tempat, waktu dan cara penilaian; 1.1.2. Menyiapkan alat dan bahan penilaian; 1.1.3. Menyusun kriteria penilaian; 1.1.4. Menetapkan standar penilaian; 1.1.5. Melakukan pengujian, penilaian, dan penetapan kelulusan berdasarkan dokumen, rekomendasi atasan langsung, tokoh masyarakat, rekan kerja dan narasumber lainnya; 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian; 1.1.7. Penerbitan sertifikat. 1.2. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya : Tidak ada. 1.3. Unit kompetensi terkait : Tidak ada. 2. Kondisi penilaian : 2.1. Merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini yang terkait dengan :

2.1.1. Naskah panduan pengadaan pegawai disusun; 2.1.2. Soal ujian disusun sebagai Ketua; 2.1.3. Soal ujian disusun sebagai Anggota; 2.1.4. Hasil ujian saringan soal pilihan ganda diperiksa; 2.1.5. Hasil ujian saringan soal esai diperiksa. 2.2. Cara Penilaian : 2.2.1. Diuji melalui portopolio hasil kerja; 2.2.2. Demonstrasi dan observasi di tempat kerja; 2.2.3. Simulasi ditempat kerja. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan : 3.1. Formasi Pegawai Negeri Sipil; 3.2. Pengadaan Pegawai Negeri Sipil. 4. Keterampilan yang dibutuhkan : 4.1. Menentukan referensi; 4.2. Membuat konsep naskah panduan pengadaan pegawai; 4.3. Kecermatan dalam menyusun soal ujian; 4.4. Ketelitian dalam pemeriksaan hasil ujian saringan. 5. Sikap kerja yang dibutuhkan : 5.1. Jujur; 5.2. Tanggungjawab; 5.3. Disiplin; 5.4. Kerjasama. 6. Aspek kritis : 6.1. Pengalaman dalam menyusun soal dan memeriksa hasil ujian.

2 APP.BKN.AK.I.II.01.002.01 Melakukan proses administrasi kenaikan pangkat KODE UNIT : APP.BKN.AK.I.II.01.002.01 JUDUL UNIT : Melakukan proses administrasi kenaikan pangkat. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, dan keterampilan sikap kerja Analis Kepegawaian dalam melakukan proses administrasi kenaikan pangkat. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menyiapkan bahan/ berkas usulan kenaikan pangkat 2. Menyiapkan usul persetujuan/pertimbang - an teknis kenaikan pangkat PNS 3. Memeriksa berkas usul kenaikan pangkat PNS 4. Menyiapkan surat pengantar pengembalian usul yang dinyatakan bahan tidak lengkap (BTL) tidak memenuhi syarat (TMS) 5. Mengendalikan listing persetujuan teknis kenaikan pangkat PNS KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Surat pemberitahuan tentang PNS yang akan naik pangkat dikonsep; 1.2. Surat pemberitahuan tentang PNS yang akan naik pangkat beserta formulir daftar nama didistribusikan; 1.3. Data PNS yang akan naik pangkat sesuai dengan jenis kenaikan pangkat dihimpun; 1.4. Daftar nama PNS yang akan naik pangkat sesuai dengan jenis kenaikan pangkat disusun; 1.5. Bahan/berkas usulan kenaikan pangkat diidentifikasi. 2.1. Daftar nominatif PNS yang akan naik pangkat sesuai dengan jenis kenaikan pangkat disusun; 2.2. Nota usul persetujuan/ pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS dikonsep; 2.3. Surat perintah melaksanakan tugas berdasarkan surat keputusan pengangkatan CPNS dikonsep. 2.4. Usul persetujuan /pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS dikonsep. 2.1. Nota Usul, surat pengantar dan daftar nominatif usul kenaikan pangkat PNS diperiksa; 2.2. Bahan kelengkapan/berkas usul kenaikan pangkat PNS, dengan surat pengantar dicocokkan; 2.3. bahan kelengkapan/berkas usul kenaikan pangkat PNS diperiksa. 4.1. Daftar nama PNS pengusulan persetujuan/ pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS dengan bahan tidak lengkap (BTL)/tidak memenuhi syarat (TMS) disusun; 4.2. Surat pengantar pengembalian bahan tidak lengkap (BTL)/tidak memenuhi syarat (TMS) pengusulan persetujuan/ pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS dikonsep. 5.1. Data kelengkapan berkas usul kenaikan pangkat PNS yang memenuhi persyaratan dientri;

6. Menyiapkan naskah keputusan kenaikan pangkat 7. Menyiapkan surat pengantar pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS 5.2. Daftar kelengkapan berkas usul kenaikan pangkat PNS yang memenuhi persyaratan disusun; 5.3. Penetapan pertimbangan /persetujuan kenaikan pangkat PNS yang memenuhi persyaratan dikendalikan. 6.1. Data PNS berdasarkan daftar nominatif penetapan kenaikan pangkat yang telah mendapat pertimbangan dihimpun; 6.2. Daftar PNS berdasarkan daftar nominatif penetapan kenaikan pangkat PNS yang telah mendapat pertimbangan disusun; 6.3. Naskah Surat Keputusan kenaikan pangkat PNS, salinan dan petikan dikonsep. 7.1. Daftar nominatif PNS hasil pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS disusun; 7.2. Surat pengantar pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS dikonsep. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel : Unjuk Kerja ini berlaku untuk : 1.1. Biro Kepegawaian; 1.2. Direktorat Kepangkatan dan Mutasi; 1.3. Badan Kepegawaian Daerah; 1.4. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah; 1.5. Bagian Kepegawaian; 1.6. Unit Pengelola Kepegawaian lainnya. 2. Perlengkapan yang dibutuhkan : 2.1. Komputer; 2.2. Alat Tulis Kantor; 2.3. Referensi jabatan; 2.4. Standar Operasional Prosedur; 2.5. Standar Operasional Tugas Pokok. 3. Tugas yang harus dilakukan: 3.1. Menyiapkan bahan/berkas usulan kenaikan pangkat; 3.2. Menyiapkan usul persetujuan/pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS; 3.3. Memeriksa berkas usul kenaikan pangkat PNS; 3.4. Menyiapkan surat pengantar pengembalian usul yang dinyatakan bahan tidak lengkap (BTL) tidak memenuhi syarat (TMS); 3.5. Mengendalikan listing persetujuan teknis kenaikan pangkat PNS; 3.6. Menyiapkan naskah keputusan kenaikan pangkat; 3.7. Menyiapkan surat pengantar pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS. 4. Peraturan yang diperlukan: 4.1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 4.2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008

4.3. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 4.4. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002; 4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Kewenangan Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009; 4.6. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 4.7. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2003 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil. PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : 1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : 1.1.1. Menentukan tempat, waktu dan cara penilaian; 1.1.2. Menyiapkan alat dan bahan penilaian; 1.1.3. Menyusun kriteria penilaian; 1.1.4. Menetapkan standar penilaian; 1.1.5. Melakukan pengujian, penilaian, dan penetapan kelulusan berdasarkan dokumen, rekomendasi atasan langsung, rekan kerja dan narasumber lainnya; 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian; 1.1.7. Penerbitan sertifikat. 1.2. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya : Tidak ada. 1.3. Unit kompetensi terkait : Tidak ada. 2. Kondisi penilaian : 2.1. Merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini yang terkait dengan : 2.1.1. Bahan/berkas usulan kenaikan pangkat dikumpulkan; 2.1.2. Usul persetujuan/pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS dikonsep; 2.1.3. Berkas usul kenaikan pangkat PNS diperiksa; 2.1.4. Surat pengantar pengembalian usul yang dinyatakan bahan tidak lengkap (BTL) tidak memenuhi syarat (TMS) dikonsep; 2.1.5. Listing persetujuan teknis kenaikan pangkat PNS dikendalikan; 2.1.6. Naskah keputusan kenaikan pangkat dikonsep; 2.1.7. Surat pengantar pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS dikonsep. 2.2. Cara Penilaian : 2.2.1. Diuji melalui portopolio hasil kerja; 2.2.2. Demonstrasi dan observasi di tempat kerja; 2.2.3. Simulasi ditempat kerja.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : 3.1. Jenis Kenaikan Pangkat; 3.2. Persyaratan Kenaikan Pangkat; 3.3. Kelengkapan berkas/bahan Kenaikan Pangkat; 3.4. Formasi kepangkatan. 4. Keterampilan yang dibutuhkan : 4.1. Menentukan referensi; 4.2. Ketelitian dalam menyiapkan bahan/berkas usulan sampai dengan menyiapkan usul persetujuan/pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS; 4.3. Ketelitian dalam memeriksa berkas usul kenaikan pangkat PNS; 4.4. Ketelitian dalam menyiapkan berbagai surat pengantar; 4.5. Ketelitian dalam mengendalikan listing persetujuan teknis kenaikan pangkat PNS; 4.6. Ketelitian dalam menyiapkan naskah keputusan kenaikan pangkat; 5. Sikap kerja yang dibutuhkan : 5.1. Jujur; 5.2. Tanggungjawab; 5.3. Disiplin; 5.4. Kerjasama. 6. Aspek kritis : 6.1. Pengalaman dalam menyiapkan naskah keputusan kenaikan pangkat PNS.

3 APP.BKN.AK.I.II.01.003.01 Melakukan proses penyusunan laporan KODE UNIT : APP.BKN.AK.I.II.01.003.01 JUDUL UNIT : Melakukan proses penyusunan laporan. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, dan keterampilan sikap kerja Analis Kepegawaian dalam melakukan proses penyusunan laporan. ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menyusun laporan 1.1. Refrensi/ literatur yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan dihimpun; 1.2. Data yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan dikumpulkan; 1.3. Data yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan dianalisa; 1.4. Laporan disusun. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel : Unjuk Kerja ini berlaku untuk : 1.1. Biro Kepegawaian; 1.2. Badan Kepegawaian Daerah; 1.3. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah; 1.4. Bagian Kepegawaian; 1.5. Unit Pengelola Kepegawaian lainnya. 2. Perlengkapan yang dibutuhkan : 2.1. Komputer; 2.2. Alat Tulis Kantor; 2.3. Referensi jabatan; 2.4. Standar Operasional Prosedur; 2.5. Standar Operasional Tugas Pokok. 3. Tugas yang harus dilakukan: 3.1. Menyusun laporan. 4. Peraturan yang diperlukan: 4.1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 4.2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 4.3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 4.4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara; 4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 4.6. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturam Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah tigabelas kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2012; 4.7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010; 4.8. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002; 4.9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 4.10. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil. PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : 1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : 1.1.1. Menentukan tempat, waktu dan cara penilaian; 1.1.2. Menyiapkan alat dan bahan penilaian; 1.1.3. Menyusun kriteria penilaian; 1.1.4. Menetapkan standar penilaian; 1.1.5. Melakukan pengujian, penilaian, dan penetapan kelulusan berdasarkan dokumen, rekomendasi atasan langsung, rekan kerja dan nara sumber lainnya; 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian; 1.1.7. Penerbitan sertifikat. 1.2. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya : Tidak ada. 1.3. Unit kompetensi terkait : Tidak ada. 2. Kondisi penilaian : 2.1. Merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini yang terkait dengan : 2.1.1. Laporan disusun. 2.2. Cara Penilaian : 2.2.1. Diuji melalui portopolio hasil kerja; 2.2.2. Demonstrasi dan observasi di tempat kerja; 2.2.3. Simulasi ditempat kerja. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan : 3.1 Proses penyusunan laporan; 4. Keterampilan yang dibutuhkan : 4.1. Menentukan referensi; 4.2. Keterampilan, ketepatan dan kecepatan dalam penyusunan laporan; 4.3. Ketelitian dalam penyusunan laporan. 5. Sikap kerja yang dibutuhkan : 5.1. Jujur; 5.2. Tanggungjawab; 5.3. Disiplin; 5.4. Kerjasama; 5.5. Kritis; 5.6. Kreatif; 5.7. Motivatif; 5.8. Inovatif; 5.9. Pengendalian Diri 5.10. Adaptif. 6. Aspek kritis : 6.1. Pengalaman dalam penyusunan laporan.

B. UNIT KOMPETENSI INTI DAN PILIHAN ANALIS KEPEGAWAIAN TINGKAT AHLI PER JENJANG JABATAN 1. Unit Kompetensi Inti dan Pilihan Analis Kepegawaian Pertama a. Unit Kompetensi Inti Analis Kepegawaian Pertama 1 APP.BKN.AK.II.02.012.01 Melakukan pengelolaan kenaikan pangkat KODE UNIT : APP.BKN.AK.II.02.012.01 JUDUL UNIT : Melakukan pengelolaan kenaikan pangkat DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, dan keterampilan sikap kerja Analis Kepegawaian dalam melakukan pengelolaan kenaikan pangkat ELEMEN KOMPETENSI 1. Memeriksa dan/atau menandatangani berkas persetujuan kenaikan pangkat PNS 2. Menyiapkan konsep pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS 3. Menyiapkan surat jawaban permasalahan kenaikan pangkat PNS KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Nota Usul, surat pengantar dan daftar nominatif usul kenaikan pangkat PNS diidentifikasi; 1.2. bahan kelengkapan/berkas usul kenaikan pangkat PNS, dengan surat pengantar dicocokkan; 1.3. bahan kelengkapan/berkas usul kenaikan pangkat PNS diperiksa; 1.4. bahan kelengkapan/berkas usul kenaikan pangkat PNS ditandatangani. 2.1. Daftar nominatif PNS hasil pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS disusun; 2.2. Surat pengantar pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS yang MS (Memenuhi Syarat) dikonsep; 2.3. Pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS dikonsep. 3.1. surat permasalahan kenaikan pangkat PNS diidentifikasi; 3.2. bahan/referensi permasalahan kenaikan pangkat PNS dikumpulkan; 3.3. surat permasalahan kenaikan pangkat PNS diperiksa; 3.4. Surat jawaban permasalahan kenaikan pangkat PNS dikonsep. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel : Unjuk Kerja ini berlaku untuk : 1.1 Biro Kepegawaian; 1.2 Direktorat Kepangkatan dan Mutasi; 1.3 Badan Kepegawaian Daerah; 1.4 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah; 1.5 Bagian Kepegawaian; 1.6 Unit Pengelola Kepegawaian lainnya. 2. Perlengkapan yang dibutuhkan :

2.1 Komputer; 2.2 Alat Tulis Kantor; 2.3 Referensi jabatan; 2.4 Standar Operasional Prosedur; 2.5 Standar Operasional Tugas Pokok. 3. Tugas yang harus dilakukan: 3.1. Memeriksa dan/atau menandatangani berkas persetujuan kenaikan pangkat PNS; 3.2. Menyiapkan konsep pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS; 3.3. Menyiapkan surat jawaban permasalahan kenaikan pangkat PNS. 4. Peraturan yang diperlukan: 4.1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 4.2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 4.3. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 4.4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Kewenangan Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 4.5. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 4.6. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2003 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil. PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : 1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : 1.1.1. Menentukan tempat, waktu dan cara penilaian; 1.1.2. Menyiapkan alat dan bahan penilaian; 1.1.3. Menyusun kriteria penilaian; 1.1.4. Menetapkan standar penilaian; 1.1.5. Melakukan pengujian, penilaian, dan penetapan kelulusan berdasarkan dokumen, rekomendasi atasan langsung, rekan kerja dan nara sumber lainnya; 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian; 1.1.7. Penerbitan sertifikat. 1.2. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya : Tidak ada. 1.3. Unit kompetensi terkait : 1.3.1. APP.BKN.AK.I.II.01.001.01 : Melakukan proses Pengadaan Pegawai; 1.3.2. APP.BKN.AK.I.II.01.002.01 : Melakukan proses Kenaikan Pangkat; 1.3.3. APP.BKN.AK.I.II.01.003.01 : Melakukan proses Penyusunan Laporan.

2. Kondisi penilaian : 2.1. Merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini yang terkait dengan : 2.1.1. Berkas persetujuan kenaikan pangkat PNS diperiksa dan/atau ditandatangani; 2.1.2. Pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS dikonsep; 2.1.3. Surat jawaban permasalahan kenaikan pangkat PNS dikonsep. 2.2. Cara Penilaian : 2.2.1. Diuji melalui portopolio hasil kerja; 2.2.2. Demonstrasi dan observasi di tempat kerja; 2.2.3. Simulasi ditempat kerja. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan : 3.1 Jenis Kenaikan Pangkat; 3.2 Persyaratan Kenaikan Pangkat; 3.3 Kelengkapan berkas/bahan Kenaikan Pangkat; 3.4 Formasi kepangkatan. 4. Keterampilan yang dibutuhkan : 4.1. Menentukan referensi; 4.2. Ketelitian dalam memeriksa dan/atau menandatangani berkas persetujuan kenaikan pangkat PNS; 4.3. Ketelitian dalam menyiapkan konsep pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS; 4.4. Ketelitian dalam menyiapkan surat jawaban permasalahan kenaikan pangkat PNS. 5. Sikap kerja yang dibutuhkan : 5.1. Jujur; 5.2. Tanggungjawab; 5.3. Disiplin; 5.4. Kerjasama. 6. Aspek kritis : 6.1. Pengalaman dalam membuat usul persetujuan/pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS.

2 APP.BKN.AK.II.02.030.01 Melakukan proses mutasi pegawai KODE UNIT : APP.BKN.AK.II.02.030.01 JUDUL UNIT : Melakukan proses mutasi pegawai. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, dan keterampilan sikap kerja Analis Kepegawaian dalam melakukan proses mutasi pegawai. ELEMEN KOMPETENSI 1. Memeriksa dan menandatangani usul perpindahan pegawai 2. Menyiapkan Naskah Surat Keputusan perpindahan pegawai KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Nota Usul, surat pengantar dan daftar nominatif usul perpindahan pegawai diperiksa; 1.2. Bahan kelengkapan/berkas usul perpindahan pegawai, dengan surat pengantar dicocokkan; 1.3. Nota usul perpindahan pegawai diperiksa; 1.4. Nota usul perpindahan pegawai ditandatangani. 2.1. Nota usul perpindahan pegawai yang telah ditandatangani diperiksa; 2.2. Bahan kelengkapan/berkas usul perpindahan pegawai diperiksa; 2.3. Naskah Surat Keputusan perpindahan pegawai dikonsep. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel : Unjuk Kerja ini berlaku untuk : 1.1. Biro Kepegawaian; 1.2. Badan Kepegawaian Daerah; 1.3. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah; 1.4. Bagian Kepegawaian; 1.5. Unit Pengelola Kepegawaian lainnya. 2. Perlengkapan yang dibutuhkan : 2.1. Komputer; 2.2. Alat Tulis Kantor; 2.3. Referensi jabatan; 2.4. Standar Operasional Prosedur; 2.5. Standar Operasional Tugas Pokok. 3. Tugas yang harus dilakukan: 3.1. Memeriksa dan menandatangani usul perpindahan pegawai; 3.2. Menyiapkan Naskah Surat Keputusan perpindahan pegawai. 4. Peraturan yang diperlukan: 4.1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 4.2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 4.3. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002;

4.4. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002; 4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Kewenangan Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 4.6. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002. 4.7. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2003 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002; 4.8. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2003 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil. PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : 1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : 1.1.1. Menentukan tempat, waktu dan cara penilaian; 1.1.2. Menyiapkan alat dan bahan penilaian; 1.1.3. Menyusun kriteria penilaian; 1.1.4. Menetapkan standar penilaian; 1.1.5. Melakukan pengujian, penilaian, dan penetapan kelulusan berdasarkan dokumen, rekomendasi atasan langsung, rekan kerja dan nara sumber lainnya; 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian; 1.1.7. Penerbitan sertifikat. 1.2. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya : Tidak ada. 1.3. Unit kompetensi terkait : 1.3.1. APP.BKN.AK.I.II.01.001.01 : Melakukan proses Pengadaan Pegawai; 1.3.2. APP.BKN.AK.I.II.01.002.01 : Melakukan proses Kenaikan Pangkat; 1.3.3. APP.BKN.AK.I.II.01.003.01 : Melakukan proses Penyusunan Laporan. 2. Kondisi penilaian : 2.1. Merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini yang terkait dengan : 2.1.1. Usul perpindahan pegawai diperiksa dan ditandatangani; 2.1.2. Naskah Surat Keputusan perpindahan pegawai dikonsep. 2.2. Cara Penilaian : 2.2.1. Diuji melalui portopolio hasil kerja; 2.2.2. Demonstrasi dan observasi di tempat kerja; 2.2.3. Simulasi ditempat kerja.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : 3.1. Persyaratan perpindahan PNS; 3.2. Kelengkapan berkas/bahan perpindahan PNS; 3.3. Formasi kepangkatan; 3.4. Proses administrasi perpindahan PNS; 3.5. Kewenangan Pejabat Pembina Kepegawaian dalam perpindahan PNS. 4. Keterampilan yang dibutuhkan : 4.1. Menentukan referensi; 4.2. Ketelitian dalam pemeriksaan usul perpindahan pegawai; 4.3. Ketelitian dalam membuat konsep naskah surat keputusan perpindahan pegawai. 5. Sikap kerja yang dibutuhkan : 5.1. Jujur; 5.2. Tanggungjawab; 5.3. Disiplin; 5.4. Kerjasama. 6. Aspek kritis : 6.1. Pengalaman dalam pemeriksaan naskah usul perpindahan pegawai

3 APP.BKN.AK.II.02.007.01 Melakukan analisis surat pengaduan KODE UNIT : APP.BKN.AK.II.02.007.01 JUDUL UNIT : Melakukan analisis surat pengaduan DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, dan keterampilan sikap kerja Analis Kepegawaian dalam melakukan analisis surat pengaduan. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menyiapkan konsep surat tentang tindak lanjut surat peringatan/ teguran 2. Memeriksa dan meneliti surat-surat pengaduan 3. Menyiapkan bahanbahan yang berkaitan dengan surat pengaduan 4. Menyiapkan surat jawaban atas surat pengaduan KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Data pegawai yang mendapat panggilan/peringatan dihimpun; 1.2. Daftar pegawai yang mendapat panggilan/ peringatan dikelompokkan; 1.3. Daftar pegawai yang mendapat tindak lanjut surat peringatan/teguran disusun; 1.4. surat tentang tindak lanjut surat peringatan/ teguran dikonsep. 2.1. Surat-surat pengaduan diidentifikasi; 2.2. Surat pengaduan dengan jawaban surat pengaduan sesuai jenis permasalahan sebelumnya diidentifikasi; 2.3. Surat-surat pengaduan diperiksa dan diteliti. 3.1. Referensi peraturan yang berkaitan dengan surat pengaduan dihimpun. 3.2. surat pengaduan sesuai jenis permasalahan dikelompokkan; 3.3. jawaban surat pengaduan sesuai jenis permasalahan sebelumnya dihimpun; 3.4. bahan-bahan yang berkaitan dengan surat pengaduan dihimpun. 4.1. Referensi peraturan yang berkaitan dengan surat pengaduan sesuai jenis permasalahan dihimpun. 4.2. surat pengaduan dengan jawaban surat pengaduan sesuai jenis permasalahan sebelumnya diidentifikasi; 4.3. surat jawaban atas surat pengaduan dikonsep. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel : Unjuk Kerja ini berlaku untuk : 1.1. Biro Kepegawaian; 1.2. Direktorat Pengendalian Kepegawaian; 1.3. Badan Kepegawaian Daerah; 1.4. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah; 1.5. Inspektorat Daerah; 1.6. Bagian Kepegawaian; 1.7. Unit Pengelola Kepegawaian lainnya. 2. Perlengkapan yang dibutuhkan : 2.1. Komputer; 2.2. Alat Tulis Kantor;

2.3. Referensi jabatan; 2.4. Standar Operasional Prosedur; 2.5. Standar Operasional Tugas Pokok. 3. Tugas yang harus dilakukan: 3.1. Menyiapkan konsep surat tentang tindak lanjut surat peringatan/ teguran; 3.2. Memeriksa dan meneliti surat-surat pengaduan; 3.3. Menyiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan surat pengaduan; 3.4. Menyiapkan surat jawaban atas surat pengaduan. 4. Peraturan yang diperlukan: 4.1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 4.2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 4.3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 4.4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara; 4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010; 4.6. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 4.7. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002; 4.8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Kewenangan Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 4.9. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil; 4.10. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 4.11. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002. 4.12. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2003 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 4.13. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 4.14. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : 1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : 1.1.1. Menentukan tempat, waktu dan cara penilaian; 1.1.2. Menyiapkan alat dan bahan penilaian; 1.1.3. Menyusun kriteria penilaian; 1.1.4. Menetapkan standar penilaian; 1.1.5. Melakukan pengujian, penilaian, dan penetapan kelulusan berdasarkan dokumen, rekomendasi atasan langsung, rekan kerja dan nara sumber lainnya; 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian; 1.1.7. Penerbitan sertifikat. 1.2. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya : Tidak ada. 1.3. Unit kompetensi terkait : 1.3.1. APP.BKN.AK.I.II.01.001.01 : Melakukan proses Pengadaan Pegawai; 1.3.2. APP.BKN.AK.I.II.01.002.01 : Melakukan proses Kenaikan Pangkat; 1.3.3. APP.BKN.AK.I.II.01.003.01 : Melakukan proses Penyusunan Laporan. 2. Kondisi penilaian : 2.1. Merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini yang terkait dengan : 2.1.1. Surat tentang tindak lanjut surat peringatan/teguran dikonsep; 2.1.2. Surat-surat pengaduan diperiksa dan diteliti; 2.1.3. Bahan-bahan yang berkaitan dengan surat pengaduan dihimpun; 2.1.4. Surat jawaban atas surat pengaduan dikonsep. 2.2. Cara Penilaian : 2.2.1. Diuji melalui portopolio hasil kerja; 2.2.2. Demonstrasi dan observasi di tempat kerja; 2.2.3. Simulasi ditempat kerja. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan : 3.1. Proses pengelolaan administrasi disiplin pegawai; 3.2. Kewajiban dan larangan; 3.3. Jenis-jenis hukuman disiplin. 4. Keterampilan yang dibutuhkan : 4.1. Menentukan referensi; 4.2. Membuat konsep surat tentang tindak lanjut surat peringatan/ teguran; 4.3. Ketelitian dalam pemeriksaan daftar hadir; 4.4. Ketelitian dalam pembuatan surat jawaban atas surat pengaduan. 5. Sikap kerja yang dibutuhkan : 5.1. Jujur; 5.2. Tanggungjawab; 5.3. Disiplin; 5.4. Kerjasama; 5.5. Kritis; 5.6. Kreatif; 5.7. Motivatif; 5.8. Inovatif; 5.9. Pengendalian Diri; 5.10. Adaptif. 6. Aspek kritis : 6.1. Pengalaman dalam menganalisis surat pengaduan.

4 APP.BKN.AK.II.02.001.01 Melakukan analisis hasil pemeriksaan KODE UNIT : APP.BKN.AK.II.02.001.01 JUDUL UNIT : Melakukan analisis hasil pemeriksaan. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, dan keterampilan sikap kerja Analis Kepegawaian dalam melakukan analisis hasil pemeriksaan. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menyiapkan surat pemberitahuan hasil pemeriksaan 2. Menyiapkan konsep surat peringatan/teguran 3. Menyiapkan konsep surat tentang tindak lanjut surat peringatan/teguran 4. Membuat konsep surat pembatalan SK mutasi kepegawaian 5. Menyiapkan surat jawaban atas surat pengaduan 6. Menyusun risalah hasil pemeriksaan KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Bahan kelengkapan/berkas hasil pemeriksaan diidentifikasi; 1.2. Berita acara hasil pemeriksaan dikonsep; 1.3. Surat pemberitahuan hasil pemeriksaan dikonsep. 2.1. Referensi peraturan yang berkaitan dengan surat peringatan/teguran diidentifikasi. 2.2. Surat peringatan/teguran diperiksa; 2.3. Surat peringatan/teguran dikonsep. 3.1. Referensi peraturan yang berkaitan dengan surat tentang surat jawaban atas surat pengaduan dihimpun. 3.2. Surat tentang surat tentang surat jawaban atas surat pengaduan sebelumnya diidentifikasi; 3.3. Surat surat tentang surat jawaban atas surat pengaduan dikonsep. 4.1. Bahan kelengkapan/berkas pembatalan SK mutasi kepegawaian dikumpulkan; 4.2. Data pegawai yang berkaitan dengan pembatalan SK mutasi kepegawaian dihimpun; 4.3. Data pegawai dengan bahan kelengkapan/berkas pembatalan SK mutasi kepegawaian diperiksa; 4.4. Surat pembatalan SK mutasi kepegawaian dikonsep. 5.1. referensi peraturan yang berkaitan dengan surat tentang surat jawaban atas surat pengaduan dihimpun; 5.2. surat tentang surat tentang surat jawaban atas surat pengaduan sebelumnya diidentifikasi; 5.3. surat surat tentang surat jawaban atas surat pengaduan dikonsep. 6.1. Data pegawai yang diperiksa dihimpun; 6.2. Bahan kelengkapan/berkas pegawai yang diperiksa dihimpun; 6.3. Hasil pemeriksaan dengan bahan kelengkapan/berkas pegawai yang diperiksa diperiksa; 6.4. Risalah hasil pemeriksaan disusun.

7. Menyusun laporan hasil pemeriksaan. 7.1. Bahan kelengkapan/berkas hasil pemeriksaan yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan dihimpun; 7.2. Berita acara hasil pemeriksaan yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan dikonsep; 7.3. Laporan hasil pemeriksaan disusun. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel : Unjuk Kerja ini berlaku untuk : 1.1. Biro Kepegawaian; 1.2. Direktorat Pengendalian Kepegawaian; 1.3. Badan Kepegawaian Daerah; 1.4. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah; 1.5. Inspektorat Daerah; 1.6. Bagian Kepegawaian; 1.7. Unit Pengelola Kepegawaian lainnya. 2. Perlengkapan yang dibutuhkan : 2.1. Komputer; 2.2. Alat Tulis Kantor; 2.3. Referensi jabatan; 2.4. Standar Operasional Prosedur; 2.5. Standar Operasional Tugas Pokok. 3. Tugas yang harus dilakukan: 3.1. Menyiapkan surat pemberitahuan hasil pemeriksaan; 3.2. Menyiapkan konsep surat peringatan/teguran; 3.3. Menyiapkan konsep surat tentang tindak lanjut surat peringatan/teguran; 3.4. Membuat konsep surat pembatalan SK mutasi kepegawaian; 3.5. Menyiapkan surat jawaban atas surat pengaduan; 3.6. Menyusun risalah hasil pemeriksaan; 3.7. Menyusun laporan hasil pemeriksaan. 4. Peraturan yang diperlukan: 4.1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 4.2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 4.3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 4.4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara; 4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010; 4.6. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 4.7. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002;

4.8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Kewenangan Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 4.9. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil; 4.10. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 4.11. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 4.12. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2003 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 4.13. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 4.14. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : 1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : 1.1.1. Menentukan tempat, waktu dan cara penilaian; 1.1.2. Menyiapkan alat dan bahan penilaian; 1.1.3. Menyusun kriteria penilaian; 1.1.4. Menetapkan standar penilaian; 1.1.5. Melakukan pengujian, penilaian, dan penetapan kelulusan berdasarkan dokumen, rekomendasi atasan langsung, rekan kerja dan nara sumber lainnya; 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian; 1.1.7. Penerbitan sertifikat. 1.2. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya : Tidak ada. 1.3. Unit kompetensi terkait : 1.3.1. APP.BKN.AK.I.II.01.001.01 : Melakukan proses Pengadaan Pegawai; 1.3.2. APP.BKN.AK.I.II.01.002.01 : Melakukan proses Kenaikan Pangkat; 1.3.3. APP.BKN.AK.I.II.01.003.01 : Melakukan proses Penyusunan Laporan. 2. Kondisi penilaian : 2.1. Merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini yang terkait dengan : 2.1.1. Surat pemberitahuan hasil pemeriksaan dikonsep; 2.1.2. Surat peringatan/teguran dikonsep; 2.1.3. Surat tentang tindak lanjut surat peringatan/teguran dikonsep; 2.1.4. Surat pembatalan SK mutasi kepegawaian dikonsep; 2.1.5. Surat jawaban atas surat pengaduan dikonsep; 2.1.6. Risalah hasil pemeriksaan disusun; 2.1.7. Laporan hasil pemeriksaan disusun.

2.2. Cara Penilaian : 2.2.1. Diuji melalui portopolio hasil kerja; 2.2.2. Demonstrasi dan observasi di tempat kerja; 2.2.3. Simulasi ditempat kerja. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan : 3.1. Proses analisis hasil pemeriksaan; 3.2. Kewajiban dan larangan; 3.3. Jenis-jenis hukuman disiplin; 3.4. Pembuatan Berita Acara Pemeriksaan 4. Keterampilan yang dibutuhkan : 4.1. Menentukan referensi; 4.2. Membuat konsep surat-surat pengaduan; 4.3. Ketelitian dalam pemeriksaan berkas yang bermasalah; 4.4. Ketelitian dalam pemeriksaan surat-surat pengaduan; 4.5. Ketelitian dalam pembuatan surat jawaban permasalahan kepegawaian; 4.6. Ketelitian dalam pembuatan naskah surat pencabutan keputusan pejabat pembina kepegawaian 4.7. Ketelitian dalam pembuatan risalah/laporan hasil pemeriksaan. 5. Sikap kerja yang dibutuhkan : 5.1. Jujur; 5.2. Tanggungjawab; 5.3. Disiplin; 5.4. Kerjasama; 5.5. Kritis; 5.6. Kreatif; 5.7. Motivatif; 5.8. Inovatif; 5.9. Pengendalian Diri; 5.10. Adaptif. 6. Aspek kritis : 6.1. Pengalaman dalam melakukan administrasi pengendalian kepegawaian.

5 APP.BKN.AK.II.02.032.01 Melakukan proses persiapan penyusunan standar jabatan PNS KODE UNIT : APP.BKN.AK.II.02.032.01 JUDUL UNIT : Melakukan proses persiapan penyusunan standar jabatan PNS. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, dan keterampilan sikap kerja Analis Kepegawaian dalam melakukan proses persiapan penyusunan standar jabatan PNS. ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menganalisis data 1.1. Nama jabatan yang akan diidentifikasi kompetensinya ditentukan; 1.2. Ikhtisar jabatan dirinci; 1.3. Setiap uraian tugas menjadi kegiatankegiatan utama dirinci; 1.4. Kegiatan-kegiatan utama dalam menentukan kata kunci dari tugas pekerjaan dianalisa. 2. Menyusun rancangan pedoman penyusunan standar jabatan PNS 2.1. Bahan-bahan referensi (peraturan, surat dan bahan kebijakan lainnya terkait) penyusunan pedoman standar jabatan PNS disiapkan; 2.2. Naskah Keputusan penyusunan pedoman standar jabatan PNS disiapkan; 2.3. Konsep penyusunan pedoman standar jabatan PNS dirancang; 2.4. Konsep rancangan pedoman standar jabatan PNS disusun. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel : Unjuk Kerja ini berlaku untuk : 1.1. Biro Kepegawaian; 1.2. Direktorat Standarisasi dan Kompetensi Jabatan; 1.3. Badan Kepegawaian Daerah; 1.4. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah; 1.5. Bagian Kepegawaian; 1.6. Unit Pengelola Kepegawaian lainnya. 2. Perlengkapan yang dibutuhkan : 2.1. Komputer 2.2. Alat Tulis Kantor; 2.3. Referensi jabatan; 2.4. Standar Operasional Prosedur; 2.5. Standar Operasional Tugas Pokok. 3. Tugas yang harus dilakukan : 3.1. Menganalisis data; 3.2. Menyusun rancangan pedoman penyusunan standar jabatan PNS. 4. Peraturan yang diperlukan : 4.1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999;

4.2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 4.3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010; 4.4. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003; 4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002; 4.6. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 4.7. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002; 4.8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Kewenangan Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009; 4.9. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 4.10. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 4.11. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 11 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 Tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002; 4.12. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2003 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 4.13. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan; 4.14. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Kerja Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan Kepegawaian Negara; 4.15. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pedoman Penilaian Kompetensi Pegawai Negeri Sipil. PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : 1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: 1.1.1. Menentukan tempat, waktu dan cara penilaian; 1.1.2. Menyiapkan alat dan bahan penilaian; 1.1.3. Menyusun kriteria penilaian; 1.1.4. Menetapkan standar penilaian;

1.1.5. Melakukan pengujian, penilaian, dan penetapan kelulusan berdasarkan dokumen, rekomendasi atasan langsung, tokoh masyarakat, rekan kerja dan nara sumber lainnya; 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian; 1.1.7. Penerbitan sertifikat. 1.2. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya : Tidak ada. 1.3. Unit kompetensi terkait : 1.3.1. APP.BKN.AK.II.01.017.01 : Melakukan proses penyusunan standar jabatan PNS; 1.3.2. APP.BKN.AK.II.01.031.01 : Melakukan proses pengkajian penyusunan standar jabatan PNS; 1.3.3. APP.BKN.AK.I.II.01.001.01 : Melakukan proses Pengadaan Pegawai; 1.3.4. APP.BKN.AK.I.II.01.002.01 : Melakukan proses Kenaikan Pangkat; 1.3.5. APP.BKN.AK.I.II.01.003.01 : Melakukan proses Penyusunan Laporan. 2. Kondisi penilaian : 2.1. Merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini yang terkait dengan : 2.1.1. Data dianalisis; 2.1.2. Rancangan pedoman penyusunan standar jabatan PNS disusun. 2.2. Cara Penilaian : 2.2.1. Diuji melalui portopolio hasil kerja; 2.2.2. Demonstrasi dan observasi di tempat kerja; 2.2.3. Simulasi ditempat kerja. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan : 2.1. Proses persiapan penyusunan standar jabatan PNS; 2.2. Nomenklatur Jabatan; 2.3. Eselonering; 2.4. Rumpun Jabatan; 2.5. Analisis Jabatan; 2.6. Informasi jabatan; 2.7. Analisis kebutuhan pegawai; 2.8. Evaluasi kebutuhan pegawai; 2.9. Penataan pegawai. 4. Keterampilan yang dibutuhkan: 2.1. Menentukan referensi; 2.2. Ketelitian dalam menyusun rancangan pedoman penyusunan standar jabatan PNS; 2.3. Ketelitian dalam menganalisis data. 5. Sikap kerja yang dibutuhkan : 5.1. Jujur; 5.2. Tanggungjawab; 5.3. Disiplin; 5.4. Kerjasama; 5.5. Kritis; 5.6. Kreatif 6. Aspek kritis : 6.1. Pengalaman dalam memproses persiapan penyusunan standar jabatan PNS.

6 APP.BKN.AK.II.02.032.01 Melakukan proses persiapan penyusunan inventarisasi jabatan KODE UNIT : APP.BKN.AK.II.02.033.01 JUDUL UNIT : Melakukan proses persiapan penyusunan inventarisasi jabatan. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, dan keterampilan sikap kerja Analis Kepegawaian dalam melakukan proses persiapan penyusunan inventarisasi jabatan. ELEMEN KOMPETENSI 1. Membuat konsep surat permintaan struktur organisasi dan tata kerja instansi pemerintah Pusat dan Daerah 2. Menganalisa setiap struktur untuk mengetahui eselonering setiap nomen-klatur jabatan KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Pedoman struktur organisasi dan tata kerja instansi pemerintah pusat/daerah dihimpun; 1.2. Maksud dan tujuan permintaan struktur organisasi dan tata kerja instansi pemerintah pusat/daerah dikumpulkan; 1.3. surat permintaan struktur organisasi dan tata kerja instansi pemerintah pusat/daerah dikonsep. 2.1. Konsep iventarisasi jabatan diidentifikasi; 2.2. Data iventarisasi jabatan diidentifikasi; 2.3. Peta jabatan dalam setiap struktur unit kerja diidentifikasi; 2.4. Setiap struktur untuk mengetahui eselonnering setiap nomenklatur jabatan dianalisa. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel : Unjuk Kerja ini berlaku untuk : 1.1. Biro Kepegawaian; 1.2. Direktorat Standarisasi dan kompetensi Jabatan; 1.3. Badan Kepegawaian Daerah; 1.4. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah; 1.5. Bagian Kepegawaian; 1.6. Unit Pengelola Kepegawaian lainnya. 2. Perlengkapan yang dibutuhkan : 2.1. Komputer 2.2. Alat Tulis Kantor; 2.3. Referensi jabatan; 2.4. Standar Operasional Prosedur; 2.5. Standar Operasional Tugas Pokok. 3. Tugas yang harus dilakukan : 3.1. Membuat konsep surat permintaan struktur organisasi dan tata kerja instansi pemerintah Pusat dan Daerah; 3.2. Menganalisa setiap struktur untuk mengetahui eselonering setiap nomen-klatur jabatan. 4. Peraturan yang diperlukan : 4.1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999;

4.2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 4.3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010; 4.4. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003; 4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002; 4.6. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 4.7. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002; 4.8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Kewenangan Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009; 4.9. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 4.10. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 4.11. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 11 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 Tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002; 4.12. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2003 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 4.13. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan; 4.14. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Kerja Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan Kepegawaian Negara; 4.15. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pedoman Penilaian Kompetensi Pegawai Negeri Sipil; PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : 1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: 1.1.1. Menentukan tempat, waktu dan cara penilaian; 1.1.2. Menyiapkan alat dan bahan penilaian; 1.1.3. Menyusun kriteria penilaian; 1.1.4. Menetapkan standar penilaian;