BAB 3 KEPENGURUSAN DAN KOMITE LEMBAGA KLIRING

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 MANAJEMEN LEMBAGA KLIRING

BAB 3 MANAJEMEN LEMBAGA KLIRING. 300 Struktur Organisasi. 301 Pengurus. 302 Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

BAB I KETENTUAN UMUM

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bursa Berjangka didirikan dengan tujuan menyelenggarakan transaksi Kontrak Berjangka yang teratur, wajar, efisien, efektif, dan transparan.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

M E M U T U S K A N :

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

DAFTAR ISI PERATURAN DAN TATA TERTIB PT. BURSA KOMODITI & DERIVATIF INDONESIA INDONESIA COMMODITY & DERIVATIVES EXCHANGE ( ICDX )

NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT DUTA INTIDAYA, TBK

PP 9/1999, PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI REPUBLIK INDONESIA,

Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi. PT Astra International Tbk

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 14 SISTEM PERDAGANGAN ALTERNATIF

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 93, 1997 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3720)

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan )

PIAGAM DIREKSI. Piagam ini diterbitkan untuk menjadi panduan Direksi dan anggotanya dalam mengelola dan menjalankan Perseroan. A.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 69 /POJK.04/2017 TENTANG PEMELIHARAAN DOKUMEN OLEH BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Komite Nominasi dan Remunerasi mempunyai tugas dan tanggung jawab:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )

BAB 6 PROSEDUR KLIRING

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

PIAGAM KOMISARIS. A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk.

PT LIPPO KARAWACI Tbk. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

BAB 1 DEFINISI 100. DEFINISI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

109 Jasa Kliring dan Penjaminan serta Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka. 110 Wewenang Lembaga Kliring Dalam Penyelesaian Kontrak Berjangka

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

INCENTIVE (LTI) GRANT DATE VI

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

PIAGAM DIREKSI PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 Definisi

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERDAGANGAN ALTERNATIF

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi

PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk

PERATURANDANTATATERTI

MATRIX KOMPARASI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT GRAHA LAYAR PRIMA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

2017, No Berjangka Komoditi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 79, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5232);

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 59 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk

PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan. PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan

KEBIJAKAN KLASIFIKASI DAN PENGELOLAAN INFORMASI PERUSAHAAN PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO)

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI (NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTE) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk.

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 71 /POJK.04/2017 TENTANG PEMELIHARAAN DOKUMEN OLEH LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34/POJK.04/2014 TENTANG KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. BAB I PENDAHULUAN PASAL 1 DEFINISI

PT Atlas Resources Tbk. Piagam Dewan Komisaris

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

PIAGAM DIREKSI PT DUTA INTIDAYA, TBK.

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT TRIKOMSEL OKE TBK.

BAB I. KETENTUAN UMUM

PEDOMAN KERJA DIREKSI PT INTERMEDIA CAPITAL Tbk. ("Perusahaan")

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

b. bahwa Badan Usaha Milik Negara mempunyai peranan penting

PIAGAM DEWAN KOMISARIS

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN. BAB I KETEN

2 3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM DIREKSI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KSEI NOMOR IX TENTANG KOMITE KERJA KSEI DAN KOMITE ANGGARAN KSEI

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.../20...

Transkripsi:

BAB 3 KEPENGURUSAN DAN KOMITE LEMBAGA KLIRING 300. STRUKTUR ORGANISASI 301. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) 1. RUPS adalah pemegang kekuasaan tertinggi di Lembaga Kliring yang memiliki wewenang berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar. 2. RUPS terdiri dari: a. RUPS Tahunan, antara lain menyampaikan laporan tahunan dan laporan keuangan untuk disetujui dan disahkan dalam RUPS, penetapan penggunaan laba atau hal lainnya yang telah diajukan sebagaimana mestinya; b. RUPS lainnya, yang dalam Anggaran Dasar disebut juga RUPS Luar Biasa, yang dapat diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan. 302. PEMILIHAN DAN PENUNJUKAN DEWAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS Pemilihan dan penunjukan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar. 17

303. SUSUNAN, TUGAS DAN WEWENANG DEWAN DIREKSI 1. Susunan, tugas dan wewenang Dewan Direksi mengikuti ketentuan peraturan perundangundangan di bidang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar dan Peraturan Perundangundangan di bidang Perdagangan Berjangka dan Peraturan Lembaga Kliring ini. 2. Dewan Direksi terbagi atas Direktur Umum, Direktur Teknologi Informasi (TI) dan SPA, dan Direktur Resiko dan Audit yang membawahi divisi-divisi terkait sebagai berikut: a. Direktur Umum bertanggung jawab atas divisi: i. Sumber Daya Manusia dan Umum; ii. Hukum; dan iii. Akuntansi dan Keuangan. b. Direktur Teknologi Informasi (TI) dan SPA bertanggung jawab atas divisi: i. Teknologi Informasi (TI); dan ii. Pusat Pengawasan SPA. c. Direktur Resiko dan Audit bertanggung jawab atas divisi: i. Penyelesaian; ii. Manajemen Resiko; dan iii. Audit Keuangan dan Kepatuhan. 3. Mengelola dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang timbul di Lembaga Kliring, serta berhak untuk membuat dan menerapkan kebijakan-kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Lembaga Kliring, serta memastikan peraturan-peraturan tersebut dapat ditegakkan dan dilaksanakan oleh setiap Anggota Kliring. 4. Memastikan bahwa kegiatan operasional Lembaga Kliring sehari-hari dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Lembaga Kliring. 5. Menetapkan besaran persyaratan keuangan minimum dan pelaporan bagi Anggota Kliring. 6. Menetapkan besarnya Margin, membentuk dan mengelola Dana Kliring (Clearing Fund) serta menetapkan Dana Jaminan Kliring (Security Deposit), biaya keanggotaan dan biaya lainnya. 7. Menerima atau menolak calon Anggota Kliring, setelah memperhatikan rekomendasi dari Komite Kliring. 8. Mengambil tindakan yang dianggap perlu sehubungan dengan kegagalan Anggota Kliring dalam memelihara persyaratan keuangan dan memenuhi kewajiban yang jatuh tempo sesuai dengan rekomendasi Komite Kliring. 9. Mengambil langkah-langkah untuk menjamin terlaksananya mekanisme kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya. 18

10. Menunjuk Komite Kliring, atau pejabat Lembaga Kliring guna melaksanakan hak-hak, wewenang, tugas dan fungsi dan lain-lain, sesuai dengan Peraturan Lembaga Kliring ini dengan ketentuan dan persyaratan tertentu yang diatur oleh Lembaga Kliring. 11. Dalam rangka melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya untuk menyelesaikan transaksi Kontrak Berjangka, Dewan Direksi berwenang untuk memberikan informasi yang berhubungan dengan kegiatan, kekayaan dan kewajiban Anggota Kliring kepada: a. Bursa Berjangka atau Komitenya atas permintaan Bursa Berjangka tersebut; b. Bappebti; c. Aparat Penegak Hukum untuk kepentingan pemeriksaan. 304. SUSUNAN, TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS 1. Susunan, tugas dan wewenang Dewan Komisaris mengikuti ketentuan peraturan perundangundangan di bidang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar dan Peraturan Perundangundangan di bidang Perdagangan Berjangka. 2. Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan Dewan Direksi dalam menjalankan kegiatan kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya. 3. Dewan Komisaris berhak mengajukan usul untuk menghentikan sementara seorang atau lebih anggota Dewan Direksi apabila anggota Dewan Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar, Peraturan Lembaga Kliring, dan peraturan lainnya. 4. Mengusulkan dilakukannya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sesuai dengan yang tercantum pada Anggaran Dasar. 305. SATUAN PEMERIKSA 1. Lembaga Kliring membentuk Satuan Pemeriksa yang terdiri dari minimal 3 (tiga) orang anggota, dimana 1 (satu) orang merangkap sebagai koordinator. 2. Satuan Pemeriksa bertugas melakukan pengawasan kegiatan dan pemeriksaan terhadap pembukuan dan catatan Anggota Kliring untuk memastikan bahwa Anggota Kliring melakukan kegiatannya sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan di bidang Perdagangan Berjangka dan Peraturan Lembaga Kliring. 3. Satuan Pemeriksa wajib melaporkan secara langsung kepada Dewan Direksi, Dewan Komisaris Lembaga Kliring, dan Bappebti tentang masalah yang ditemukan. 19

306. KOMITE KLIRING 1. Komite Kliring dibentuk oleh Dewan Direksi. 2. Komite Kliring bertugas membantu Dewan Direksi dalam menyelenggarakan fungsi pengawasan dan advokasi terhadap kegiatan usaha Lembaga Kliring dan seluruh Anggota Kliring yang melakukan transaksi kliring dan penyelesaian di Lembaga Kliring. 3. Wewenang dan tanggung jawab Komite Kliring meliputi: a. Komite Kliring dapat meminta kepada Lembaga Kliring dan/atau Bursa Berjangka untuk memperoleh semua dokumen dan informasi yang diperlukan, dalam rangka penyelesaian masalah kliring dan penyelesaian serta penjaminan. Mengingat dokumen dan informasi tersebut bersifat rahasia, setiap Anggota Komite Kliring dilarang untuk mempergunakan dan/atau menyebarkan informasi tersebut kepada perusahaannya maupun Pihak yang bukan Anggota Komite Kliring; b. memberikan pertimbangan dan rekomendasi kepada Dewan Direksi dalam memberikan keputusan menolak atau menerima permohonan calon Anggota Kliring, menghentikan untuk sementara waktu, atau mencabut keanggotaan Anggota Kliring, memulihkan hakhak keanggotaan, serta tindakan-tindakan lain yang berkaitan dengan keanggotaan Lembaga Kliring; c. memberikan pertimbangan hukum dan rekomendasi kepada Dewan Direksi tentang pengenaan sanksi terhadap Anggota Kliring yang diatur dalam Peraturan Perundangundangan di bidang Perdagangan Berjangka dan Peraturan Lembaga Kliring; d. memberi saran dan rekomendasi kepada Dewan Direksi mengenai besaran Margin Awal (Initial Margin), Dana Jaminan Kliring (Security Deposit), Dana Kliring (Clearing Fund) dan perubahannya; e. merekomendasikan jumlah kerugian akibat Cidera Janji dan tindakan yang harus dilakukan terhadap Anggota Kliring yang Cidera Janji; f. memberikan saran dan rekomendasi tentang berbagai langkah yang akan diambil oleh Dewan Direksi dalam mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk menjamin penyelesaian transaksi Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya di Lembaga Kliring. 307. ANGGOTA KOMITE KLIRING 1. Setiap Anggota Komite Kliring diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Direksi. 2. Anggota Komite Kliring paling sedikit berjumlah 5 (lima) orang yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota Komite Kliring yang ditetapkan oleh Dewan Direksi. 3. Keanggotaan Komite Kliring sebagaimana dimaksud dalam angka 2 terdiri dari pejabat Lembaga Kliring, pejabat Bursa Berjangka dan Anggota Kliring. 20

308. LARANGAN BAGI PEGAWAI LEMBAGA KLIRING Setiap pegawai Lembaga Kliring dilarang untuk: 1. Melakukan transaksi Kontrak Berjangka, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung; 2. Menerima gratifikasi atas pelayanan yang diberikan kepada Anggota Kliring, orang perorangan atau perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung; 3. Menyebarkan dan menggunakan informasi yang sifatnya rahasia; 4. Merangkap sebagai pegawai Anggota Kliring. 21