, No.2057 tentang Kurang Bayar dan Lebih Bayar Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Tahun Anggaran 2013 dan Tahun Anggaran 2014 Menurut Provinsi/Ka

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Aloka

2016, No provinsi/kabupaten/kota ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas

4/PMK.07/2016 KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TAHUN ANGGARAN 2011, TAHUN ANGGAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Kehutanan Tahun Anggaran 2013; Mengingat : Peraturan Menteri Keuangan Nomor 20/PMK.07/2013 tentang Perkiraan Alokas

2011, No Memperhatikan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nom

2017, No Peraturan Menteri Keuangan tentang Rincian Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Menurut Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang Dialokasikan dala

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No Memperhatikan : Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapat

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 121/PMK.07/2010 TENTANG

2017, No Transfer ke Daerah dan Dana Desa, persetujuan atas pembagian Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau untuk provinsi/kabupaten/kota yang d

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 137, Tambahan Lembaran Neg

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

2014, No Mengingat Nomor 23/PMK.07/2013 tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Umum Tahun Anggaran 2013; : Pera

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.07/2010 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM KEHUTANAN TAHUN ANGGARAN 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2014, No Pajak Tahun Anggaran 2011 dan Tahun Anggaran 2012; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antar

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.122, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. DBH. SDA Pertambangan Panas Bumi. Perkiraan.

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 236/PMK.07/2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 17/PMK.07/2009 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 48/PMK.07/2016, perubahan rincian Dana Bagi Hasil sebagai akibat dari perubah

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 226/PMK.07/2008 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN UMUM TAHUN ANGGARAN 2008

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Bagi Hasil. Sumber Daya Alam. Migas. Perubahan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

39/PMK.07/2011 PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN PANAS BUMI TAHUN ANGG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Anggaran 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (L

2015, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

2011, No sebesar selisih antara alokasi definitif dengan jumlah dana yang telah disalurkan dari tahap I sampai dengan tahap II; c. bahwa berdasa

2012, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

2011, No Menetapkan 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 40 / PMK.07 / 2007 TENTANG

2016, No tanaman yang menghasilkan penerimaan negara bukan pajak royalti atas hak perlindungan varietas tanaman; d. bahwa berdasarkan pertimban

2 dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82/PMK.07/2014; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlumeneta

2011, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang A

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.412, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Pertambangan. Panas Bumi. Alokasi. Dana. Bagi Hasil.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 152 /PMK.07/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 160.2/PMK.07/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 14 / PMK.07 / 2007 TENTANG

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 127/PMK.07/2006 TENTANG

2016, No penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan, perlu melakukan penyempurnaan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.0

2017, No Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Negara Republik Indon

TENTANG MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 05/PMK.07/2007 TENTANG

2017, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 179, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5724); 2. Peraturan Presi

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 131.1/PMK.07/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 03/PMK.07/2007 TENTANG

2017, No Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia T

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

file://\\ \web\prokum\uu\2004\uu htm

145/PMK.07/2009 ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL PAJAK TAHUN ANGGARAN 2006, 2007, DAN 2008 YANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2010 Kementerian Keuangan. Dana Bagi Hasil. Pertambangan. Panas Bumi.

222/PMK.07/2010 ALOKASI DEFINITIF PAJAK BUMI DAN BANGUNAN BAGIAN PEMERINTAH PUSAT YANG DIBAGIKAN KEP

2016, No c. bahwa usulan perubahan terhadap tarif layanan Badan Layanan Umum Politeknik Kesehatan Jakarta II pada Kementerian Kesehatan, telah

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG

MENTERI-KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 208 /PMK.07/2008 TENTANG

NOMOR 212 /PMK.07/2009 TENT ANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

-2- No.1927, 2015 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan N

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Lembaran Negara Republik

2017, No Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5900); 2. tentang Rekening Panas Bumi (Berita Negara Republik Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 201/PMK.07/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No ditentukan penggunaannya dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan uang daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Angga

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 05/PMK.07/2007 TENTANG

2 inventor yang menghasilkan penerimaan negara bukan pajak royalti paten; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1998 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1996/1997 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2011, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 126/PMK.07/2010 tentang Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; MEMUTUSKAN:

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PMK.02/2015 TENTANG

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INOONESIA SALIN AN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Bagi Hasil. Pajak. Alokasi Kurang Bayar.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.284, 2010 KEMENETERIAN KEUANGAN. Tunjangan Profesi Guru. Daerah. Pedoman.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG DANA ALOKASI UMUM DAERAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TAHUN ANGGARAN 2013

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan Lembar

Transkripsi:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Dana. Hasil. Sumber Daya Alam. Kurang Bayar. Lebih Bayar. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 259/PMK.07/2015 TENTANG KURANG BAYAR DAN LEBIH BAYAR DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM MENURUT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA TAHUN ANGGARAN 2013 DAN TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 11 ayat (4) Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 telah ditetapkan alokasi Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam; b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 jo. Pasal 30 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 250/PMK.07/2014 tentang Pengalokasian Transfer ke Daerah dan Dana Desa, Rincian Kurang Bayar dan Lebih Bayar Dana Bagi Hasil Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

-2-2015, No.2057 tentang Kurang Bayar dan Lebih Bayar Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Tahun Anggaran 2013 dan Tahun Anggaran 2014 Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 278, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5767); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 4. Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 288); 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 241/PMK.07/2014 tentang Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Transfer ke Daerah dan Dana Desa; (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1972) 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 250/PMK.07/2014 tentang Pengalokasian Transfer ke Daerah dan Dana Desa; (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1981) MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG KURANG BAYAR DAN LEBIH BAYAR DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM MENURUT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA TAHUN ANGGARAN 2013 DAN TAHUN ANGGARAN 2014.

-3- Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini, alokasi Kurang Bayar dan Lebih Bayar Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA) Tahun Anggaran 2013 dan Tahun Anggaran 2014 meliputi: a. Alokasi Kurang Bayar DBH SDA Kehutanan Tahun Anggaran 2014; b. Alokasi Kurang Bayar DBH SDA Pertambangan Mineral dan Batubara Tahun Anggaran 2013 dan Tahun Anggaran 2014; c. Alokasi Kurang Bayar DBH SDA Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi Tahun Anggaran 2014; d. Alokasi Kurang Bayar DBH SDA Pengusahaan Panas Bumi Tahun Anggaran 2014; e. Alokasi Lebih Bayar DBH SDA Kehutanan Tahun Anggaran 2014; f. Alokasi Lebih Bayar DBH SDA Pertambangan Mineral dan Batubara Tahun Anggaran 2013 dan Tahun Anggaran 2014; g. Alokasi Lebih Bayar DBH SDA Perikanan Tahun Anggaran 2014; h. Alokasi Lebih Bayar DBH SDA Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi Tahun Anggaran 2014; dan i. Alokasi Lebih Bayar DBH SDA Pengusahaan Panas Bumi Tahun Anggaran 2014. Pasal 2 (1) Alokasi Kurang Bayar DBH SDA Kehutanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf a adalah sebesar Rp.205.034.822.416,00 (dua ratus lima miliar tiga puluh empat juta delapan ratus dua puluh dua ribu empat ratus enam belas rupiah), yang terdiri atas: a. Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hutan (IIUPH) sebesar Rp.89.432.853.343,00 (delapan puluh sembilan miliar empat ratus tiga puluh dua juta delapan ratus lima puluh tiga ribu tiga ratus empat puluh tiga rupiah); b. Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) sebesar Rp.24.041.896.032,00 (dua puluh empat miliar

-4-2015, No.2057 empat puluh satu juta delapan ratus sembilan puluh enam ribu tiga puluh dua rupiah); dan c. Dana Reboisasi (DR) sebesar Rp.91.560.073.041,00 (sembilan puluh satu miliar lima ratus enam puluh juta tujuh puluh tiga ribu empat puluh satu rupiah). (2) Rincian Kurang Bayar DBH SDA Kehutanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menurut provinsi/kabupaten/kota tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 3 (1) Alokasi Kurang Bayar DBH SDA Pertambangan Mineral dan Batubara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf b adalah sebesar Rp.1.842.259.516.393,00 (satu triliun delapan ratus empat puluh dua miliar dua ratus lima puluh sembilan juta lima ratus enam belas ribu tiga ratus sembilan puluh tiga rupiah), yang terdiri atas: a. Royalti Tahun Anggaran 2013 (royalty) sebesar Rp.5.723.151.786,00 (lima miliar tujuh ratus dua puluh tiga juta seratus lima puluh satu ribu tujuh ratus delapan puluh enam rupiah); b. Iuran Tetap (land-rent) Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp.148.382.641.461,00 (seratus empat puluh delapan miliar tiga ratus delapan puluh dua juta enam ratus empat puluh satu ribu empat ratus enam puluh satu rupiah); dan c. Royalti (royalty) Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp.1.688.153.723.146,00 (satu triliun enam ratus delapan puluh delapan miliar seratus lima puluh tiga juta tujuh ratus dua puluh tiga ribu seratus empat puluh enam rupiah). (2) Rincian Kurang Bayar DBH SDA Pertambangan Mineral dan Batubara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menurut provinsi/kabupaten/kota tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

-5- Pasal 4 (1) Alokasi Kurang Bayar DBH SDA Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf c adalah sebesar Rp.4.262.467.914.787,00 (empat triliun dua ratus enam puluh dua miliar empat ratus enam puluh tujuh juta sembilan ratus empat belas ribu tujuh ratus delapan puluh tujuh rupiah), yang terdiri atas: a. Pertambangan Minyak Bumi sebesar Rp.377.327.914.787,00 (tiga ratus tujuh puluh tujuh miliar tiga ratus dua puluh tujuh juta sembilan ratus empat belas ribu tujuh ratus delapan puluh tujuh rupiah); dan b. Pertambangan Gas Bumi sebesar Rp.3.885.140.000.000,00 (tiga triliun delapan ratus delapan puluh lima miliar seratus empat puluh juta rupiah). (2) Rincian alokasi Kurang Bayar DBH SDA Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menurut provinsi/kabupaten/kota tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 5 (1) Alokasi Kurang Bayar DBH SDA Pengusahaan Panas Bumi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf d adalah sebesar Rp.154.847.796.031,00 (seratus lima puluh empat miliar delapan ratus empat puluh tujuh juta tujuh ratus sembilan puluh enam ribu tiga puluh satu rupiah), yang terdiri atas: a. Iuran Tetap sebesar Rp.6.755.274.745,00 (enam miliar tujuh ratus lima puluh lima juta dua ratus tujuh puluh empat ribu tujuh ratus empat puluh lima rupiah); dan b. Setoran Bagian Pemerintah sebesar Rp.148.092.521.286,00 (seratus empat puluh delapan miliar sembilan puluh dua juta lima

-6-2015, No.2057 ratus dua puluh satu ribu dua ratus delapan puluh enam rupiah). (2) Rincian Kurang Bayar DBH SDA Pengusahaan Panas Bumi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menurut provinsi/kabupaten/kota tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 6 (1) Lebih Bayar DBH SDA Kehutanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf e adalah sebesar Rp.721.033.291.532,00 (tujuh ratus dua puluh satu miliar tiga puluh tiga juta dua ratus sembilan puluh satu ribu lima ratus tiga puluh dua rupiah), yang terdiri atas: a. Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hutan (IIUPH) sebesar Rp.66.347.437.489,00 (enam puluh enam miliar tiga ratus empat puluh tujuh juta empat ratus tiga puluh tujuh ribu empat ratus delapan puluh sembilan rupiah); b. Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) sebesar Rp.386.538.827.779,00 (tiga ratus delapan puluh enam miliar lima ratus tiga puluh delapan juta delapan ratus dua puluh tujuh ribu tujuh ratus tujuh puluh sembilan rupiah); dan c. Dana Reboisasi (DR) sebesar Rp.268.147.026.264,00 (dua ratus enam puluh delapan miliar seratus empat puluh tujuh juta dua puluh enam ribu dua ratus enam puluh empat rupiah). (2) Rincian Lebih Bayar DBH SDA Kehutanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menurut provinsi/kabupaten/kota tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

-7- Pasal 7 (1) Lebih Bayar DBH SDA Pertambangan Mineral dan Batubara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf f adalah sebesar Rp.1.588.317.368.241,00 (satu triliun lima ratus delapan puluh delapan miliar tiga ratus tujuh belas juta tiga ratus enam puluh delapan ribu dua ratus empat puluh satu rupiah), yang terdiri atas: a. Royalti (Royalty) Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp.5.723.151.786,00 (lima miliar tujuh ratus dua puluh tiga juta seratus lima puluh satu ribu tujuh ratus delapan puluh enam rupiah); b. Iuran Tetap (land-rent) Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp.203.583.222.393,00 (dua ratus tiga miliar lima ratus delapan puluh tiga juta dua ratus dua puluh dua ribu tiga ratus sembilan puluh tiga rupiah); dan c. Royalti (royalty) Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp.1.379.010.994.062,00 (satu triliun tiga ratus tujuh puluh sembilan miliar sepuluh juta sembilan ratus sembilan puluh empat ribu enam puluh dua rupiah). (2) Rincian Lebih Bayar DBH SDA Pertambangan Mineral dan Batubara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menurut provinsi/kabupaten/kota tercantum dalam Lampiran VI yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 8 (1) Lebih Bayar DBH SDA Perikanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf g adalah sebesar Rp.18.941.545.236,00 (delapan belas miliar sembilan ratus empat puluh satu juta lima ratus empat puluh lima ribu dua ratus tiga puluh enam rupiah). (2) Rincian Lebih Bayar DBH SDA Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menurut

-8-2015, No.2057 provinsi/kabupaten/kota tercantum dalam Lampiran VII yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 9 (1) Lebih Bayar DBH SDA Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf h sebesar Rp.1.822.486.941.503,00 (satu triliun delapan ratus dua puluh dua miliar empat ratus delapan puluh enam juta sembilan ratus empat puluh satu ribu lima ratus tiga rupiah), yang terdiri atas: a. Pertambangan Minyak Bumi sebesar Rp.1.376.039.528.693,00 (satu triliun tiga ratus tujuh puluh enam miliar tiga puluh sembilan juta lima ratus dua puluh delapan ribu enam ratus sembilan puluh tiga rupiah); dan b. Pertambangan Gas Bumi sebesar Rp.446.447.412.810,00 (empat ratus empat puluh enam miliar empat ratus empat puluh tujuh juta empat ratus dua belas ribu delapan ratus sepuluh rupiah). (2) Rincian Lebih Bayar DBH SDA Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menurut provinsi/kabupaten/kota tercantum dalam Lampiran VIII yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 10 (1) Alokasi Lebih Bayar DBH SDA Pengusahaan Panas Bumi yang berasal dari Iuran Tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf i sebesar Rp.3.293.404.905,00 (tiga miliar dua ratus sembilan puluh tiga juta empat ratus empat ribu sembilan ratus lima rupiah). (2) Rincian Lebih Bayar DBH SDA Pengusahaan Panas Bumi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menurut

-9- provinsi/kabupaten/kota tercantum dalam Lampiran IX yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 11 (1) Alokasi Kurang Bayar DBH SDA Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf c, disalurkan pada Tahun Anggaran 2016. (2) Kurang Bayar DBH SDA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf a, huruf b, dan huruf d, disalurkan setelah alokasi kurang bayar ditetapkan dalam APBN Perubahan dan/atau APBN tahun anggaran berikutnya. (3) Dalam hal alokasi Kurang Bayar DBH SDA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah ditetapkan dalam APBN Perubahan dan/atau APBN tahun anggaran berikutnya, penyaluran kurang bayar DBH SDA dilaksanakan sesuai rincian Kurang Bayar sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri ini. (4) Penyaluran Kurang Bayar DBH SDA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 12 (1) Alokasi Lebih Bayar DBH SDA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf e, sampai dengan huruf i diperhitungkan dalam penyaluran DBH yang penggunaannya tidak ditentukan dan/atau Dana Alokasi Umum pada Tahun Anggaran 2016. (2) Alokasi Lebih Bayar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk daerah yang memiliki lebih bayar sebesar Rp.50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah), diperhitungkan dalam penyaluran DBH yang penggunaannya tidak ditentukan dan/atau Dana Alokasi Umum pada Tahun Anggaran 2016 dan Tahun Anggaran 2017.

-10-2015, No.2057 (3) Perhitungan Lebih Bayar DBH SDA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 13 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2016. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 31 Desember 2015 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd BAMBANG P.S. BRODJONEGORO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 31 Desember 2015 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA

-11-

-12-2015, No.2057

-13-

-14-2015, No.2057

-15-

-16-2015, No.2057

-17-

-18-2015, No.2057

-19-

-20-2015, No.2057

-21-

-22-2015, No.2057

-23-

-24-2015, No.2057

-25-

-26-2015, No.2057

-27-

-28-2015, No.2057

-29-

-30-2015, No.2057

-31-

-32-2015, No.2057

-33-

-34-2015, No.2057

-35-

-36-2015, No.2057

-37-

-38-2015, No.2057

-39-

-40-2015, No.2057

-41-

-42-2015, No.2057

-43-

-44-2015, No.2057

-45-

-46-2015, No.2057

-47-