BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Kebijakan dan pembayaran dividen mempunyai pengaruh terhadap para pemegang saham dan bagi perusahaan yang akan membayar dividen. Para pemegang saham umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil karena dengan stabilitas dividen dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan sehingga mengurangi ketidakpastian pemegang saham dalam menanamkan dananya ke dalam perusahaan. Setiap perusahan selalu menginginkan adanya pertumbuhan bagi perusahaan tersebut dan juga dapat membayarkan dividen kepada pemegang saham. Setiap perusahaan harus dapat mengalokasikan laba bersihnya dengan bijaksana untuk memenuhi kepentingan pemegang saham dan perusahaan itu sendiri karena keputusan tersebut mempunyai pengaruh yang menentukan nilai perusahaan. Pasar modal merupakan suatu wahana yang mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang menyediakan dana sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Melihat perkembangan pasar modal yang dikaitkan dengan pengaruh global, krisis yang melanda Indonesia saat ini, tantangan yang di hadapi semakin berat dan prospek perusahaan yang semakin tidak jelas (uncertainly), secara langsung mempengaruhi perilaku pemodal dan kinerja emiten. Sehingga memberikan batas
yang semakin sempit bagi peningkatan penanaman modal dalam saham perusahaan yangn dijual di bursa efek. Saham perusahaan sebagai komoditi investasi tergolong beresiko tinggi karena sifat komoditinya yang sangat peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi baik diluar maupun didalam negeri. Perubahan dibidang politik, ekonomi, monoter, maupun perubahan yang terjadi dalam perusahaan itu sendiri perubahan tersebut dapat berdampak positif dan dapat pula berdampak negatif. Tingkat dividen yang semakin tinggi dibayarkan, berarti semakin sedikit laba yang ditahan dan sebagai akibatnya ialah menghambat tingkat pertumbuhan perusahaan. Perusahaan yang ingin menahan sebagian besar dari pendapatannya tetap di dalam perusahaan, berarti bagian dari laba yang tersedia untuk pembayaran dividen akan semakin kecil. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa makin tingginya Dividen Payout Ratio (DPR) yang ditetapkan oleh perusahaan, makin kecil dana yang tersedia untuk ditanamkan kembali di dalam perusahaan yang ini akan menghambat pertumbuhan perusahaan (Riyanto, 2001:265). Pertimbangan besarnya dividen payout ini diduga sangat berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan. Bila kinerja keuangan perusahaan bagus, diharapkan mampu unutuk menetapkan besarnya dividen payout yang mana besarnya sesuai dengan harapan pemegang saham yaitu mendapatkan dividen dalam jumlah yang besar. Kinerja keuangan perusahaan dibaca melalui laporan keuangan, dengan menganalisis rasio keuangan dari laporan keuangan tersebut. Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005:36), analisis rasio (ratio
analisis) merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling popular dan banyak digunakan. Penelitian yang dilakukan oleh Sutrisno (2001) dengan mengambil sampel perusahaan publik yang terdaftar di BEJ pada tahun 1991-1996 yang meneliti pengaruh posisi kas, DER, potensi pertumbuhan (growth potential), ukuran perusahaan (firm size), kepemilikan dan profitabilitas (ROA) terhadap DPR menunjukkan bahwa posisi kas dan DER merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi DPR perusahaan publik yang terdaftar di BEJ, sedangkan variabel lainnya tidak cukup signifikan. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian penulis adalah perusahaan-perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ. Variabelvariabel yang dipakai dalam penelitian ini yakni cash position, debt to equity ratio, return on assets, firm size, dan growth potential. Berdasarkan uraian dan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk menganalisis rasio-rasio keuangan yang diduga berpengaruh terhadap dividend payout. Maka penulis akan menuangkannya dalam sebuah karya tulis ilmiah yang berbentuk skripsi dengan judul Analisis Faktor faktor yang Dipertimbangkan Dalam Dividen Payout Ratio pada Perusahaaan Manufaktur yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
II. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan pada sub bab sebelumnya, rumusan pokok masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah faktor posisi kas (Cash position), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets, dan potensi pertumbuhan (growth potential) berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). III. Batasan Penelitian Penelitian ini mempunyai batasan data yang diambil yakni tahun 2007 2009 dengan sampel yang dikumpulkan baik secara cross section maupun time series. IV. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris tentang pengaruh faktor posisi kas (cash position), debt to equity ratio (DER), Return on Assets (ROA), dan potensi pertumbuhan (growth potential) berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
b. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : a. Bagi penulis, dapat menambah dan memperluas wawasan ilmu pengetahuan tentang pasar modal Indonesia. b. Bagi Investor, dapat dijadikan sebagai salah satu informasi dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan investasi sehubungan dengan harapan para pemegang untuk mendapat dividen atas sejumlah dana yang diinvestasikan. c. Bagi emiten, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kinerja manajemen. d. Sebagai bahan referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti dividen payout ratio.