PERJANJIAN KERJA SAMA A1\[TARA TENTAIYG



dokumen-dokumen yang mirip
2. Nama : HANDOYO SUDRADJAT Jabatan : Direktur Jenderal Pemasyarakatan.

: PAS-HM : PKS LPSWX/2015

2017, No Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tam

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

: 16/1/GB!/DPAU/NK : M.HH-06.HM.05.02

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Badan Narkotik

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Medis dan Lembaga Rehabilitasi Sosial bagi Pecandu dan Korban Penyalahgunaan Narkotika; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2

2017, No Medis dan Lembaga Rehabilitasi Sosial bagi Pecandu dan Korban Penyalahgunaan Narkotika; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL Nomor: PJ 23 Tahun 2017 Nomor: NK/43/X/2017/BNN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENINGKATAN KEMAMPUAN LEMBAGA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No d. bahwa untuk belum adanya keseragaman terhadap penyelenggaraan rehabilitasi, maka perlu adanya pengaturan tentang standar pelayanan

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS ANTARA. NOMOR : PAS-07.HM TAHUN 2414 NOMOR : J U KNlSlO 1 llt,l201 4 BARESKRIM

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Sistem Peradilan Pidana Anak adalah keseluruhan proses penyeles

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STRUKTUR ORGANISASI BNNK SLEMAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN RENCANA AKSI PENANGGULANGAN DAN PEMBERANTASAN NARKOBA DI LAPAS/RUTAN DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA yang. Nomor: Indonesia, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KEMENTERIAN

Nomor : 18 / MPP-PA / D.II / 05 /2011 Nomor : M.HH.04-HM Tahun 2011

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2014 TENTANG

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA DAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR : PRJ-19/D.01/2014 NOMOR: 23/KSM/G2/2014 TENTANG

BAB V PENUTUP. dijabarkan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan :

2014, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Nega

I. PENDATIULUAN. Kerjasama dan koordinasi antara aparat penegak hukum bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dan koordinasi keduanya PETUNJUK TEKNIS

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

NOTA KESEPAKATAN BERSAMA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN KERJA SAMA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PENYIARAN INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR;.0/NK/KPW X/2O12 NOMOR: B/35/IX/2012 TENTANG

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA PT. BANK NEGARA INDONESIA ( PERSERO ) TBK DOMPU KANTOR CABANG PEMBANTU DENGAN KEPOLISIAN RESOR DOMPU.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2012 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANTARA. 1. Dr. UNIFAH ROSYIDI, U.Pd., selaku KETUA Uiiuttrt PENGURUS BE$AR PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA, dalam hal ini bertindak untuk

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional;

- 3 - b. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kesepakatan Bersama.


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

2018, No bersyarat bagi narapidana dan anak; c. bahwa Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 21 Tahun 2013 tentang Syarat dan Tata

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik I

Institute for Criminal Justice Reform

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI REHABILITASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

atas nama Kementerian Dalam Negeri, berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Utara No. 7 Jakarta Pusat; 14lNK/BAWASLU/X2o15

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA TENTANG NOMOR : W20 E8.DL bertindak untuk dan atasnama Rumah Tahanan Negara

BIfrKG - l. Dr. SYAMSUL MAARIF, M.Si : Selaku Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik lndonesia (BNPB) berkedudukan di. ll.

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

2011, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lemba

I. Nama Jabatan. il. Nama Jabatan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.679, 2012 BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Balai Rehabilitasi. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. sebanyak orang dan WNA sebanyak 127 orang 1.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS (KPA) DENGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN)

BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG BADAN NARKOTIKA NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Loka Rehabilitasi. Organisasi. Tata Kerja.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Jenderal AJUB SURATMAN Selaku Direktur lnformasi dan Komunikasi Direktorat

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR REHABILITASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN WADAH PERAN SERTA MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PEMILIHAN UMUM DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Nomor; 27/KB/KPU/TAHUN Nomor: B/29A/III/2015 TENTANG

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK. Nomor :7-SKB-BPNRI-2008 Nomor : 27/KS/24-XI-2008

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL,

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA

NOTA KDSEPAIIAMAN ANTARA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN. I(EJAKSAAN RtrPUBLII( INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1 dari 8 26/09/ :15

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kelima, Penyidikan Oleh Badan Narkotika Nasional (BNN)

2016, No Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE KOORDINASI NASIONAL PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBINAAN DAN PEMBIMBINGAN WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN

Transkripsi:

PERJANJIAN KERJA SAMA A1\[TARA KEMENTERIAN HUKUM DAI{ HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA DIREI(TUR JENDERAL PEMASYARAKATAI{ DENGAII BADAII NARKOTIKA NASIONAL DEPUTI REHABILITASI TENTAIYG PROGRAM REHABILITASI PEFIYALAHGI.INAAI\I NARKOTIKA BAGI NARAPIDANA, TAHANAhI, AI\IAK DIDIK DAN KLIEN Pf, MASYARAKATA}I Nomor :PAS-21.HM.05.02 Tahun 2013 Nomor :PKS/I 0/IV/20 I 3/BNN pada hari ini Sabtu tanggal 27 bulanapril tahun Dua Ribu Tiga Betas bertempat di Jakart4 kami yang bertandatangan dibawah ini : 1. MOCHAMAD SUEB! 2. KUSMAI\I SURIAKUSUMAII : Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik tndonesia, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Jenderal Pemasyarakatrn Kementerian llukum dan Hak Asasi Manusir Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 13/1vI fahun 2013 Tangeat}Z Januari 2013, yang berkedudukan di Jalan Veteran No.l l Jakarta Pusat selanjutrya disebut sebagai PIHAK KESATU. Deputi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional, dalam hal ini bertindak untuk dan atas ffima Badan Narkotika Nasional berdasarkan Surat Perintah Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor: Sprir/750/IV12013/BNN tanggat 26 April 2A13, yang berkedudukan di Jalan MT. Haryono No. 1l Cawang, Jakarta Timur selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

secara bersama-sama untuk selanjutnya disebut sebagai PARA PIHAI( Dengan berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: a. Bahwa PIIIAK KESATU adalah unit kerja di tingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang berwenang dan bertanggutrg jawab dalam pembinaan warga binaan pemasyarakatan. b. Bahwa PIHAK I0DUA adalah satuan kerja di lingkungan Badan Narkotika Nasional yang salalr satunya melaksanakan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi datam pelaksanaan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika p GN) dalam bidang rehabilitasi. Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan sebagai berikut : l. Undang-Undang Nomor 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. 2. Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. 3. Instnrksi Presiden Nomor 12 tahun 2011 tentang Pelaksanaan Kebijakau dau Stategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Feredaran Gelap Narkoba Tahun 20ll *2A15. Selanjutnya PARA PIIIAK sepakat untuk meugadakan kerja sama dalam pelaksanaan program Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkotika Bagi Narapidana Tahanaru Anak DidilL Dan Klien Pemasyarakatan, sebagai thdak larrjut Nota Kesepahaman Bersama antara Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesi4 Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Menteri Sosial Republik Indonesia, Kepala Badan Narkotika Nasional, dan Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Nasional tentang penanggulangan HMan AIDS dan Penyalatrgunaan Narkotika Bagi Narapidana Tahanan, anak Didik, Klien dan Bekas Warga Binaan Pemasyarakatan Nomor: M.I-trI-03.HM.05.02 Tahun 2013, Nomor: 443.241788A/SJ, Nomor: 94[\{ENKES/SKB/V2013, Nomor: 0l/I{K-NKBl20l3, Nomor: NW04/M0 I 3/BNN, Nomor: I 2/KEP/SET /Kp AtIt/Z}tj Dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal I KETENTUAN UMUM 1. Rehabilitasi adalatr proses yang harus dijalani dalam rangka pemulihan fisik dan mental pada kondisilkeadaan sebelumnya bagi penyalah guna dan/atau pecandu narkoba untuk hidup nomratif mandiri danproduktif di masyarakat. 2. sosialisasi adalah penyebaran inforrrasi kepada seluruh khalayak. 3. Asesmen adalah tindakan penilaian untuk mengetahui seluruh kondisi residen akibat penyalahgunaan narkoba yang meliputi aspek medis dan aspek sosial. 4. Asistensi adalah pendampingan. 5' Konselor adiksi pendamping adalatr tenaga profesional yang mempunyai pelatihan khusus dan keahlian dalam mengatasi masalah psikologis dan berusaha menolong oftlng yailg sedang mengalami masalah dalam penyesuaian diri. 6. Tim asesmen adalah sekelompok atau tim yang terdiri dari dokter, konselor, psikolog dan perawat yang beranggotakan unsur dari Ditjenpas dan BNN. 7. Tahanan adalah tersangka atau terdakwa yang ditahan di rumah tahanan negaf,a selama proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di pengadilan. 8. Narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan di dalam lembaga pemasyarakatan. 9. Anak didik pemasyarakatan adalah : a. Anak Pidana yaitu anak yang berdasarkan putusan pengadilan meqialani pidana di lapas anak paling lama sampai berumur lb (delapan belas) tatrun. b. Anak Negara yaitu anak yang berdasarkan putusan pengadilan diserahkan pada negara untuk dididik dan ditempatkan di lapas anak paling lama sampai berumur 18 (delapan belas) tahun. c. Anak Sipil yaitu anak yang atas permintaan orang tua atau walinya memperoleh penetapan pengadilaa untuk dididik di lapas anak paling lama sampai berumur 18 (delapan belas) tahun. 10. Klien pemasyarakatan adalah seseorang yang berada dalarn bimbingan batai pemasyarakatan. I l. Rumah Tahanan Negara, selanjutnya disebut Rutan adalah tempat tersangka atau terdakwa ditahan selama proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan.

12. Lembaga Pemasyarakatan, selanjuhrya disebut Lapas adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan. 13. Balai Pemasyarakatan, selanjutnya disebut Bapas adalah pranata untuk melaksanakan bimbingan kl ien pemasyarakatan. Pasal2 MAKSUD DAI\I TUJUAII (l) Maksud Perjanjian Kerja Sama ini adalah sebagai landasan datam melaksanakan peningkatan progftrm rehabilitasi penyalahgunaan narkotika bagi Narapidanq Tahanan, Amk Didik Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan- (2) Tujuan Perjanjian Kerja Sama ini adalah tercapainya peningkatan program pembinaan bagi Narapidan4 Tahanan, Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan dalam rangka mendukung tercapainya Indonesia Bebas Narkoba 2015. Pasal3 RUAFIG LINGKT]P Ruang lingkup Perjanjian Kerja Sama ini meliputi: a. Sosialisasi program rehabilitasi penyalahgunaan narkotika bagi Narapidana, Tahanan, Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan; b. peningkatan kapasitas petugas pemasyarakatan dalam rangka pelaksanaan program rehabilitasi penyalatrgunaan narkotika bagi Narapidana, Tahanan, Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan; c. Asesmen penyalahgunaan narkotika bagi Narapidana Tahanan, Anak Didik Pemasyarakatan dau Klien Pemasyarakatan; d. Asistensi konselor adiksi bagi Narapidanq Tatranan, Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan; e. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program rehabilitasi penyalahgunaan Narkotika bagi Narapidana, Tahanan, Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan; f. Program rehabilitasi penyalahgunaan rarkotika bagi Narapidanq Tahanan, Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan lainnya yang disepakati PARA PIHAI(

Pasal4 PELAKSANAANi (1) Perjanjian Kerja Sama ditindaklanjuti dengan penpsunan rencana aksi (action plan) yang merupakan bagran yang tidak teqpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini. @ Rencana aksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat antara lain waktu, kegiatan, lokasi, penanggung jawab. (3) PARA PIHAK sepakat melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan instansi terkait dan masyarakat lainnya dalam pelaksanaan program rehabilitasi penyalahgunaan narkotika bagi Narapidana Tahanan, Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan. Pasal 5 TUGAS DAFI TAIYGGTING JAWAB PARA PIHAK Dalam melaksanakan progmm rehabilitasi penyalahgunaan narkotika bagi Narapidanq Tahanan, Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan, PARA PIHAK memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai dengan nxmg lingkup sebagai berikut: (1) Sosialisasi progam rehabilitasi penyalatrgunaan narkotika bagi Narapidanq Tahanan, Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan. a. Tugas dan Tangung jawab PIHAK KESATU: l) Menyiapkan peserta kegiatan sosialisasi; 2) Menyiapkan tempat kegiatan sosialisasi; 3) Meqiaga keamanan dan ketertiban dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi. b. Tugas dan Tangung jawab PIHAK KEDUA: 1) Menyiapkan nara sumber; 2) Menyiapkan materi dan/atau alat peraga. (2) Peningkatan kapasitas petugas pemasyarakatan dalam rangka pelaksanaan progftlm rehabilitasi penyalahgunaan narkotika bagr Narapidan4 Tahanan, Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan.

a. Tugas dan Tangung jawab PIHAK KE$ATU: l) Menyiapkuo petugas pemasyarakatan sebagai peserta peningkatan kapasitas di bidang rehabilitasi; 2) Menyiapkan tempat kegiatan yang dilaksanakan di dalam lembaga pemasyarakatan. b. Tugas dan Tangung jawab PIHAK I(EDUA: l) Menyiapkan narasumber, materi dan/atau alat peraga, serta kurikulum; 2) Menyiapkan tempat kegiatan yang dilaksanakan di luar lembaga pemasyarakatan. (3) Asesmen penyalahgunaan narkotika bagi Narapidana Tahanan, Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan. &. Tugas dan Tangung jawab PIHAK KESATU: 1) Menyiapkan petugas untuk menjadi tim asesmen; 2) Menyiapkan Data dan lnformasi; 3) Menyiapkan Tahanan, Narapidanq Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan; 4) Menyiapkan tempat pelaksanaan asesmen; 5) Menjaga keamanan dan ketertiban setiap pelaksanaan kegiatan asesmen yaag dilaksanakan di dalam LaPas/rutan; 6) Bersama PIHAK KEDUA menindaklanjuti hasil rekomendasi asesmen. b. Tugas dan Tangung jawab PIHAK KEDUA: 1) Menyiapkan tim asesmen; 2) Menyiapkan tes nmkoba bagi Tahanan, Narapidana Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan dalam rangka asesmen; 3) Menyerahkan hasil rekomendasi asesmer kepada PIHAK KESATU; 4) Bersama PIHAK KESATU menindaklanjuti hasil rekomendasi asesmen. (4) Asistensi konselor adiksi bagi Narapidana, Tahanan, Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan. a. Tugas dan Tangung jawab PIHAK I(ESATU: l) Menetapkan lapas/rutan yang menjadi pelaksanaan asistensi; 2) Menyiapkan peserta asistensi konselor adiksi; 3) Menyiapkan tempat kegiatan asistensi konselor adiksi;

4) Menjaga keamanao dan ketertiban setiap pelaksanaan kegiatan asistensi; 5) Menyiapkan tempat tinggal bagi konselor adiksi selama asistensi berlangsung' b. Tugas dan Tangung jawab PIHAK KEDUA: l) Menyiapkan tenaga konselor adiksi; 2)MenyiapkanbiayatransportasidariJakartaketempatfujuan(PP); 3) Menyediakan biayakonsumsi konsslor selama asistensi berlangsung' (5) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan plogram rehabilitasi penyalahgunaan narkotika bagi Narapidan4 Tahanan, Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan' a. Tugas dan Tangung jawab PIHAK KESATU: 1) Menyiapkan data dan informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan monitoring dan evaluasi; 2)Bersama-samaPIHAKKEDUAmelaksanakanmonitoringdanevaluasi; 3) Menindaklanjuti hasil monitoring dan evaluasi' b. Tugas dan Tangung jawab PIHAK tr(edua: 1) Menyiapkan instruelen monitoring dan evaluasi rehabilitasi; 2)Bersama-samaPIHAKKESATUmelaksanakanmonitoringdanevaluasi; 3) Menindaklanjuti hasil monitoring dan evaluasi' Pmal6 FORCE MAJf,UR selain karena berakhirnya jangka waktu perjanjian Kerja sama ini, dalam hal terjadi keadaan force majeur/keadaan kahar yang tidak dapat diatasi, PARA prhak dapat mengakhiri Perjanjian Kerja Sama ini. Pasal T PEMBIAYAAII Biaya yang timbul akibat pelaksanaan dari perjaniian Kerja sama ini dibebankan pada anggaran masing-masing pihak secara proporsional'

Pasal S MONITORING DAII EYALUASI Monitoring dan evaluasi dilaksanakan oleh PARA PIHAK sekurang-kurangnya setiap I (satu) tahun sekali atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. Pasal 9 JANGKA WAKTU, AMENDEMEN DAI\I PENGAKHIRAN (l) Perjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahuu terhitung sejak tanggal ditandatangani. (2) Perjanjian Kerja Sama ini dapat diubah atau diperpunjaog sesuai kebutuhan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAIC (3) Perjanjian Kerja Sama ini dapat diakhiri sebelum jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (l) dengan ketentuan pihak yang bermaksud mengakhiri wajib memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada pihak lainnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sebelumnya (4) Peagakhiran Perjanjian Kerja Sama tidak mempengaruhi kegiatan yang telah dimulai sebelum diterimanyapemberitahuan yang disebutkan pada ayat (3) di atas. (5) Apabila Perjanjian Kerja Sanra ini akan diperpanjang maka hanrs ada pemberitahuan dari pihak satu kepada pihak lainnya palins lambat 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya kerja sama. Pasal 10 PEI\tYf, LESAIAN PERSELISIIIAN Apabila terjadi perbedaan penafsiran atau perselisihan yang timbul akibat dari pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini PARA PIIIAK sepakat rmtuk menyelesaikannya secara musyawarah untuk mufakat.

Pasal 11 KETENTUAII LAIN.LAIN Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini akan diatur berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK dan dituangkan secara tertulis dalam suatu perubahan (addendum) yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini Pasel 12 PENUTUP Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana disebutkan pada awal Perjanjian Kerja Sama ini, dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup, yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani PARA PIHAK. Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dengan semangat kerja sama yang baik untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh PARA PIHAK. PIHAK KESATU DIREI(TUR JENDERAL PEMASYARAKATAFI PIHAK KEDUA lff1${-&t KUSMAN SURIAKUSUMAI{