PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. INOVASI EKSTRAK DAUN BAMBU (Gigantochloa apus) SEBAGAI PENURUN KADAR AKRILAMIDA PADA JAJANAN GORENGAN

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. PENGEMBANGAN JAMUR TOGE (Flammulina velutipes) SEBAGAI PENGAWET ALAMI PADA PRODUK DAGING DAN IKAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA APLIKASI MADU SEBAGAI PEMANFAATAN ALAMI UNTUK MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LUKA PADA KULIT BIDANG KEGIATAN: PKM-GT

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MENCIPTAKAN KENYAMANAN UDARA RUMAH BERDASARKAN MODEL SARANG LEBAH BIDANG KEGIATAN: PKM-GT.

LEMBAR PENGESAHAN. (Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc.) ( Umu Rosidah )

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TUMPEANG SEBAGAI SOLUSI KETERGANTUNGAN TERHADAP TEPUNG TERIGU BIDANG KEGIATAN: PKM GAGASAN TERTULIS.

LEMBAR PENGESAHAN. Bogor, 23 Maret Menyetujui, Sekretaris Departemen Gizi Masyarakat. Ketua Pelaksana Kegiatan

PEMANFAATAN LIMBAH POD KAKAO UNTUK MENGHASILKAN ETANOL SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

USULAN PKM GT BIDANG KEGIATAN: PKM GT

a. Nama Lengkap : Chandra Serisa Rasi Kanya NIM. F

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM POJOK TANI LEMBAGA KEMASYARAKATAN PENINGKAT KUALITAS PERTANIAN BIDANG KEGIATAN: PKM-GT Diusulkan Oleh:

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN JANGKRIK SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF TULANG RAWAN IKAN HIU UNTUK PENGOBATAN REMATIK PKM GAGASAN TERTULIS

HALAMAN PENGESAHAN. a. Nama Lengkap : Mudho Saksono NIM. F

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA POTENSI LIMBAH KULIT SINGKONG DALAM PRODUKSI BIOBRIKET SEBAGAI SOLUSI PERMASALAHAN KELANGKAAN ENERGI DI INDONESIA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA APLIKASI TEKNOLOGI MIKROENKAPSULASI THIN LAYER DRYING DAN TEKNOLOGI AGLOMERASI UNTUK MEMBUAT SKALA PILOT PLANT

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ECO-FERMENTOR: ALTERNATIF DESAIN WADAH FERMENTASI ECO-ENZYME UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKTIVITAS ECO-ENZYME

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SOSIALISASI IKAN TERI SEBAGAI BAHAN MAKANAN YANG MENGANDUNG SUMBER KALSIUM TINGGI PKM-GT

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PEMANFAATAN AIR BEKAS WUDHU SEBAGAI ALTERNATIF IRIGASI PERTANIAN SKALA KECIL BIDANG KEGIATAN : PKM-GT

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA NILAI KEARIFAN LOKAL: PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

INOVASI PRODUK PANGAN DARURAT: SOLUSI PERMASALAHAN PANGAN BANGSA BIDANG KEGIATAN: PKM-GT. Diusulkan Oleh :

Makanan Gorengan Pembawa Kanker?

LEMBAR PENGESAHAN. a. Nama Lengkap : Rianah Sary NIM. H

I. PENDAHULUAN. Bertambahnya populasi penduduk usia lanjut, perubahan gaya hidup terutama

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM : ECO - SOIL SEPTIC TANK (SEPTIC TANK RAMAH TANAH DAN LINGKUNGAN) BIDANG KEGIATAN PKM-GT

LEMBAR PENGESAHAN. a. Nama Lengkap : Heni Habibah NIM. H

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PERMENTROL PKM GAGASAN TERTULIS. Diusulkan oleh:

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MODIFIKASI LIMBAH KERTAS SEBAGAI BAHAN BAKU MEMBRAN: ALTERNATIF DALAM MENGATASI DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

HALAMAN PENGESAHAN. Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo. Pembantu atau Wakil Rektor Bidang Akademik Kemahasiswaan

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KAJIAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA KOMPOR RAMAH LINGKUGAN BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK PENYULINGAN MINYAK ATSIRI DARI NILAM

LEMBAR PENGESAHAN NIM. I

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM STRATEGI PEMULIHAN KERUSAKAN VEGETASI MANGROVE DI KAWASAN SUAKA MARGASATWA PULAU RAMBUT

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM ALAT PEMBERSIH SISIK IKAN DENGAN PENGGERAK DINAMO DAN SUMBER TENAGA BATU BATERAI BIDANG KEGIATAN: PKM-GT

LAPORAN AKHIR PKM-P. Diusulkan oleh : Mochamad Suwarno Rifka Ernawan Ikhtiyanto Abrar Abdul Jabbar Yanti Jayanti Afdholiatus Syafaah

LAPORAN AKHIR PKMP. PEMANFAATAN DAUN TANAMAN KACANG BABI (Vicia faba L.) SEBAGAI BIOPESTISIDA

PENDAHULUAN Latar Belakang

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH BATERAI RUMAH TANGGA MELALUI PENDEKATAN SOSIAL DAN ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia tidak dapat lepas dari pengolahan makanan dengan

PENDAHULUAN. semua orang menginginkan hal yang serba instan, termasuk makanan yang cepat

LEMBAR PENGESAHAN. 4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang. Dosen Pembimbing

BAB 1 PENDAHULUAN. Akan tetapi, perubahan gaya hidup dan pola makan yang tak sehat akan

BAB I PENDAHULUAN. Ubi jalar atau ketela rambat ( Ipomoea batatas ) adalah sejenis tanaman

LAPORAN AKHIR PKMP. PEMANFAATAN EKSTRAK LIMBAH BUNGKIL JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) SEBAGAI BIO-ANTI RAYAP

BAB 1 PENDAHULUAN. kerusakan bila teroksidasi oleh udara dan suhu tinggi, demikian pula beta

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. Gorengan adalah produk makanan yang diolah dengan cara menggoreng

(Prof. Dr. Ir.Yonny Koesmaryono, MS) (Dr.Ir.Mujizat Kawaroe, M.Si) NIP NIP

BAB I PENDAHULUAN. Makanan gorengan menjadi hal yang tidak terlepas dari konsumsi masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LEMBAR PENGESAHAN. a. Nama Lengkap : Alkhosim NIM. B

BAB I PENDAHULUAN. 230 juta. Angka ini akan mengalami kenaikan sebesar 3% atau bertambah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan masyarakat perkotaan yang penuh dengan polusi, limbah, dan

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROBLEMATIKA ANGKOT DI KOTA SERIBU ANGKOT BIDANG KEGIATAN: PKM-GT. Diusulkan oleh:

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENENTUAN WAKTU PRODUKSI OPTIMUM PADA USAHA PEMBIBITAN IKAN LELE SKALA RUMAH TANGGA DENGAN ANALISIS REGRESI

A. B. C. LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semua itu sangat dibutuhkan oleh tubuh. Sayur-sayuran berupa bagian dari tanaman

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri.

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

BAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Diusulkan Oleh: M. Budi Muliyawan E / 2008 ( Anggota) Dimas Ardi Prasetya F / 2009 ( Anggota)

I. PENDAHULUAN. hidup manusia. Dewasa ini telah banyak dikembangkan produk pangan yang

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang

BONGGOL PISANG SEBAGAI PENINGKAT KESADAHAN PERAIRAN

LEMBAR PENGESAHAN NIM. H

LATAR BELAKANG. Radikal bebas adalah atom atau molekul yang tidak stabil dan sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Riska Rosdiana, 2014 Fortifikasi Tahu Menggunakan Antioksidan Dari Ekstrak Kulit Pisang Kepok (Musa Bluggoe)

PEMBUATAN KERIPIK WALUH (Cucurbita) MENGGUNAKAN ALAT VACUUM FRYER DENGAN VARIABEL WAKTU DAN SUHU

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

Oleh : Ridwanti Batubara, S.Hut., M.P. NIP DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009

BAB I PENDAHULUAN. goreng segar, 15% pada daging ayam/ikan berbumbu, 15-20% pada daging

EKSTRAKSI SENYAWA AKTIF ANTIOKSIDAN DARI LINTAH LAUT (Discodoris sp.) ASAL PERAIRAN KEPULAUAN BELITUNG

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

LEMBAR PENGESAHAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hall, 2008). Kolestrol telah terbukti mengganggu dan mengubah struktur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, dunia kedokteran dan kesehatan banyak membahas tentang

PEMBUATAN YOGHURT SUSU KECAMBAH KACANG HIJAU

LAPORAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS

PENULISAN DAN SEMINAR ILMIAH OLEH: CATHERINE TANAYA

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr.Wb.

PEMBUATAN YOGHURT SUSU SAPI DENGAN BANTUAN MIKROORGANISME DALAM PLAIN YOGHURT MENGGUNAKAN ALAT FERMENTOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH PENGOLAHAN TERHADAP GIZI TELUR

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEWIRAUSAHAAN VALUASI BISNIS LUMBRICUS CHOCOLATE SEBAGAI JAJANAN YANG MENYEHATKAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

PAPER BIOKIMIA PANGAN

Transkripsi:

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA INOVASI EKSTRAK DAUN BAMBU (Gigantochloa apus) SEBAGAI PENURUN KADAR AKRILAMIDA PADA JAJANAN GORENGAN BIDANG KEGIATAN : PKM GAGASAN TERTULIS Diusulkan oleh : Mujiono F24050851/ 2005 Stefanus F24061524/ 2006 Suhendri F24052033/ 2005 INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 i

HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan : INOVASI EKSTRAK DAUN BAMBU (Gigantochloa apus) SEBAGAI PENURUN KADAR AKRILAMIDA PADA JAJANAN GORENGAN 2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI (X) PKM-GT 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Mujiono b. NIM : F24050851 c. Jurusan : Ilmu dan Teknologi Pangan d. Universitas/Institut/Politeknik : Institut Pertanian Bogor e. Alamat Rumah dan No.Tel./HP : BK. 6 Kec. Belitang, Kab. Ogan Komering Ulu Timur, Palembang No. Hp : 085214702452 f. Alamat Email : mujie_itp@yahoo.co.id 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Ir. Nugraha Edi Suyatma, DEA b. NIP : 132 145 713 c. Alamat Rumah dan No.Tel./HP : Kampus IPB Darmaga, PO BOX 220 Bogor 1002 Bogor, 1 April 2009 Menyetujui, a.n. Ketua Departemen Sekretaris Departemen Ketua Pelaksana Kegiatan (Dr. Ir. Nurheni Sri Palupi, MSi). NIP. 131.681.402 (Mujiono) NIM. F24050851 Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dosen Pendamping (Prof.Dr.Ir.H. Yonny Koesmaryono, MS.) (Dr. Ir. Nugraha Edi Suyatma, DEA) NIP. 131.473.999 NIP. 132.145.713 ii

KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun sampaikan kehadirat Illahi Rabbi, karena atas karunia dan rahmat-nyalah penyusun dapat menyelesaikan karya tulis ini.karya tulis ini disusun dalam rangkaian "Program Kreatifitas Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Karya tulis ini berjudul Pemanfaatan Ekstrak Daun Bambu (Gigantochloa apus) untuk Menurunkan Kadar Akrilamida pada Jajanan Gorengan sebagai Pemicu Kanker. Dr. Soehartati Gondhowiardjo, pengajar departemen radioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) berpendapat bahwa negara Indonesia mengalami lonjakan yang luar biasa pada penyakit kanker. Dalam jangka waktu 10 tahun, terlihat bahwa peringkat kanker sebagai penyebab kematian naik dari peringkat ke-12 menjadi peringkat ke-6. Setiap tahun diperkirakan terdapat 190 ribu penderita baru dan seperlimanya akan meninggal akibat penyakit tersebut. Oleh karena itu, melalui karya tulis ini penulis berharap dapat sedikit berkontribusi dalam mengurangi penyebab terjadinya kanker terutama melalui makanan. Selama penyelesaian karya tulis ini penulis menyadari begitu banyak bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak berupa materi maupun non materi. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada Dr. Ir. Nugraha Edi Suyatma, DEA selaku pembimbing karya tulis ini, keluarga tercinta di rumah yang doanya selalu terasa mengalir di tiap aktivitas yang penulis lakukan, serta semua pihak yang mendukung penulisan ini yang tanpa mengurangi rasa hormatnya tidak dapat disebutkan satu persatu. Tiada yang sempurna di dunia ini selain Allah S.W.T. Penulis sangat menyadari betapa banyak kesalahan dan kekurangan yang mungkin ada pada tulisan ini. iii

Tiada harapan utama dari penulisan ini selain sebuah tekad untuk melihat sebuah Indonesia baru yang lebih baik dan bermartabat. Bogor, 25 Maret 2009 Penulis iv

DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Pengesahan. ii Kata Pengantar.. iii Daftar Isi v Daftar Lampiran..... vii Ringkasan.. viii I. PENDAHULUAN. 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Uraian Singkat. 3 1.4 Tujuan.. 4 1.5 Manfaat 4 II. TELAAH PUSTAKA... 5 2.1 Akrilamida... 5 2.2 Kanker. 6 2.3 Bambu 7 III. METODE PENULISAN... 8 3.1 Pengumpulan Data. 8 3.2 Pengolahan Data. 8 3.3 Kerangka Pemikiran... 8 IV. ANALISIS DAN SINTESIS..... 9 4.1 Kejadian Kanker. 9 4.2 Penyebab Terjadinya Kanker dan Mekanismenya.. 10 4.2 Potensi Daun Bambu di Indonesia.. 12 4.3 Teknologi Proses... 12 4.3.1 Tahap Ekstraksi Komponen Bioaktif Daun Bambu... 12 4.3.2 Tahap Implementasi... 13 4.4 Mekanisme Kerja Komponen Bioaktif terhadap Akrilamida... 13 v

V. KESIMPULAN DAN SARAN 15 5.1 Kesimpulan.. 15 5.2 Saran... 15 VI. DAFTAR PUSTAKA. 15 VII. LAMPIRAN.. 18 vi

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Perkembangan Produksi Hasil Hutan Kayu dan Non Kayu Per Jenis di Jawa Barat Tahun 2003 s/d 2005...18 Lampiran 2. Diagram alir proses ekstraksi daun bambu...19 Lampiran 3. Aktivitas antioksidan daun bambu (konsentrasi 0.01%) mereduksi akrilamida pada kripik kentang (A) dan kentang goreng (B)...20 Lampiran 4. Aktivitas antioksidan pada berbagai konsentrasi terhadap kadar akrilamida pada chicken wings...21 vii

RINGKASAN Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat umumnya menggunakan minyak goreng untuk mengolah makanan, baik untuk lauk pauk maupun makanan ringan. Produk jajanan goreng merupakan produk pangan yang cukup banyak diproduksi oleh produsen skala kecil. Hal yang sering terjadi adalah praktek pengolahan pangan yang salah menyebabkan produk jajanan goreng menjadi sumber bahaya, seperti penggunaan minyak goreng berulang-ulang dan pemanasan berlebihan. Penggorengan umumnya dilakukan dengan pencelupan bahan pangan ke dalam minyak goreng sebagai media pemanas (deep fat frying). Oksidasi yang mudah terjadi pada senyawa lipid (minyak goreng) sering menghasilkan senyawasenyawa yang bersifat toksik dan karsinogenik. Salah satu penyakit yang terkait dengan produk gorengan adalah kanker. Produk gorengan sendiri sebenarnya tidak memberi resiko terhadap kesehatan melainkan kandungan zat karsinogenik yang terbentuk selama proses penggorengan. Proses penggorengan yang dilakukan pada suhu yang tinggi sekitar 180 o C berpotensi untuk terjadi reaksi-reaksi yang menghasilkan beberapa produk samping, seperti akrilamida. Akrilamida umumnya terbentuk pada produk yang sebagian besar mengandung karbohidrat (pati). Akrilamida merupakan hasil samping dari reaksi Maillard, yaitu reaksi yang berlangsung antara asam amino dengan gula pereduksi (glukosa, fruktosa, ribosa, dan lain-lain) atau sumber karbonil lainnya. Asparagin merupakan jenis asam amino dalam makanan yang dapat bereaksi dengan gula pada suhu tinggi (Kendall, 2005). Indonesia adalah negara tropis yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhtumbuhan. Bambu merupakan salah satu tumbuhan yang banyak ditemukan di Indonesia. Mengingat risiko yang ditimbulkan oleh akrilamida dan kepedulian masyarakat akan pentingnya kesehatan, diperlukan suatu usaha dalam penurunan kadar akrilamida pada produk pangan hasil penggorengan. Pemanfaatan ekstrak daun bambu merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan. Selain itu usaha ini pun memberikan optimasi nilai ekonomi terhadap daun bambu yang selama ini terbuang percuma. Penulisan karya ini bertujuan memberikan perspektif mengenai pemanfaatan daun bambu (Gigantochloa apus) yang dapat menurunkan resiko kanker akibat pembentukan akrilamida pada proses produk jajanan goreng akibat pemanasan berlebih yang sering terjadi di masyarakat sekaligus meningkatkan nilai tambah dari tanaman bambu. Zhang et al. (2007) menyatakan bahwa daun bambu mengandung komponen flavonoid, lakton, dan asam fenolat yaitu flavon C-glukosida yang berperan sebagai antioksidan. Dengan demikian ketiga komponen ini dapat digunakan untuk menurunkan kadar akrilamida pada produk hasil penggorengan. Lou et al. (2004) juga menyatakan bahwa antioksidan yang terdapat pada daun bambu viii

memiliki kemampuan untuk mencegah terjadinya autooksidasi lipid, berperan sebagai pengkelat logam, mereduksi komponen nitrit, serta mencegah pembentukan nitrosamin. Zhang et al. (2007) menunjukkan bahwa antioksidan yang terdapat pada daun bambu mampu menurunkan kadar akrilamida pada kentang goreng hingga 76.1% tanpa mengubah sensori produk secara signifikan. Oleh sebab itu, melalui penulisan karya ini, kami merekomendasikan ekstrak daun bambu untuk menurunkan kadar akrilamida pada jajanan gorengan yang merupakan faktor pemicu kanker. Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode studi literatur. Metode studi literatur dilakukan dengan cara pencarian data, pengolahan data, analisis, dan evaluasi data. Tahun 2002, World Health Organization (WHO) telah merekomendasikan pencegahan kanker, antara lain melalui makanan, sebagai salah satu dari tiga strategi utama penanganan penyakit kanker, yakni pencegahan, perawatan, dan pengobatan. Strategi ini merupakan hasil dari studi panjang oleh World Cancer Research Funds (WCRF) dan American Institute for Cancer Research (AICR). Jadi, penyakit kanker adalah penyakit yang dapat dicegah karena sebagian besar penyebabnya adalah dari faktor luar (eksogenus). Hasil studi dari WHO menjelaskan bahwa 85% kejadian kanker disebabkan oleh faktor dari luar tubuh (eksogenus), seperti senyawa karsinogen (penyebab kanker) yang terdapat dalam pangan karena berasal dari polusi makanan, minuman, udara, air, sinar UV, virus, dan infeksi berkelanjutan. Hanya 15% disebabkan oleh keturunan atau faktor endogenus. Makanan/minuman sendiri telah menyumbang sekitar 30% dari 85% penyebab kanker oleh faktor eksogenus tersebut, salah satunya adalah produk hasil penggorengan. Produk hasil gorengan menjadi salah satu penyebab teradinya kanker dikarenakan terbentuknya senyawa akrilamida dan senyawa radikal hasil degradasi lipid dari minyak goreng. Senyawa akrilamida tersebut terbentuk pada suhu penggorengan sekitar antara 120 140 o C dan akrilamida akan terbentuk pada makanan yang kaya karbohidrat yang digoreng. Senyawa-senyawa tersebut termasuk ke dalam senyawa xenobiotik. Senyawa xenobiotik merupakan senyawa asing yang tidak diperlukan oleh tubuh sehingga jika terikut termakan atau terminum akan mengalamai proses metabolisme yang sama seperti halnya zat-zat gizi dan komponen bioaktif lain dalam makanan. Senyawa ini dapat tercerna dan terserap, lalu masuk ke hati melalui sistim pembuluh darah vena porta. Di hati, senyawa asing ini akan dimetabolisme melalui enzim-enzim yang sama dengan sistim enzim untuk detoksifikasi (Zakaria et al., 2007). Akrilamida yang terbentuk di atas dapat direduksi dengan menggunakan komponen bioaktif daun bambu. Hal ini karena daun bambu mengandung flavon, lakton, dan asam fenolat yang bersifat antioksidan (Zhang et al., 2005). Ketiga senyawa ini sangat berguna menunjang kesehatan karena dapat menahan terjadinya oksidasi oleh senyawa radikal yang terbentuk selama penggorengan dan ix

menghambat terbentuknya akrilamida. Mekanisme penghambatan senyawa akrilamida dan radikal bebas hasil degradasi selama penggorengan adalah dengan cara menangkap radikal tersebut (radical scavenging antioxidants). Mekanisme ini disebut sebagai antioksidan primer dan terjadi pada bagian reaksi propagasi dari reaksi radikal didalam tubuh (Zakaria et al., 2007). Jadi, kanker merupakan penyakit degenarif yang harus menjadi perhatian khusus bagi semua orang. Hal ini karena angka kematian akibat kanker sangat tinggi. Tidak hanya di Indonesia melainkan juga di berbagai negara. Di Amerika Serikat, kanker merupakan penyebab kematian nomor dua. Komponen bioaktif dari ekstrak polar daun bambu mampu menurunkan kadar akrilamida yang terdapat pada produk gorengan berpati. Senyawa akrilamida ini mampu memicu terjadinya kanker. Hal ini karena daun bambu mengandung flavon, lakton, dan asam fenolat yang bersifat antioksidan. Mekanisme penghambatan senyawa akrilamida dan radikal bebas hasil degradasi selama penggorengan adalah dengan cara menangkap radikal tersebut (radical scavenging antioxidants). Mekanisme ini disebut sebagai antioksidan primer dan terjadi pada bagian reaksi propagasi dari reaksi radikal didalam tubuh. Melihat potensi dan prospek daun bambu dalam menurunkan kadar akrilamida pada produk gorengan, maka penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memaksimalkan manfaat yang dihasilkan. Perlu adanya kajian mengenai efektifitas ekstrak polar daun bambu dalam mereduksi kadar akrilamida pada produk pangan gorengan. x