ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH MENGENAI ORGANISASI KEMASYARAKATAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI Disampaikan Oleh : Drs. M.B. Saudy, M.Si (Kasubdit Kemitraan dan Pemberdayaan Ormas) Jakarta, 12 November 2015 DIREKTORAT JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM KEMENTERIAN DALAM NEGERI
UU NO. 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN
BAB JUDUL XI BADAN USAHA ORMAS I KETENTUAN UMUM XII PEMBERDAYAAN ORMAS II ASAS, CIRI, DAN SIFAT XIII ORMAS YANG DIDIRIKAN WNA III TUJUAN, FUNGSI, DAN RUANG LINGKUP XIV PENGAWASAN IV PENDIRIAN ORMAS XV PENYELESAIAN SENGKETA ORGANISASI V PENDAFTARAN XVI LARANGAN VI HAK DAN KEWAJIBAN XVII SANKSI VII STRUKTUR UU ORMAS ORGANISASI, KEDUDUKAN, DAN KEPENGURUSAN XVIII KETENTUAN PERALIHAN VIII KEANGGOTAAN XIX KETENTUAN PENUTUP IX AD DAN ART ORMAS X KEUANGAN
PENGERTIAN Organisasi Kemasyarakatan adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
KLASIFIKASI ORMAS DIBENTUK PEMERINTAH Dibentuk berdasarkan peraturan per-uu-an, misal Badan Pembudayaan Kejuangan 45, Pramuka, PMI, FKUB, Veteran dll ORMAS DIBENTUK MASYARAKAT Dibentuk secara sukarela, berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan UU No. 17 Tahun 2013 DIBENTUK PARPOL Dibentuk oleh partai politik untuk melaksanakan program kerja Parpol, misal AMPG, Pemuda Kabah dll
ASAS, CIRI, SIFAT ASAS tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 CIRI ormas dapat mencantumkan ciri tertentu yang mencerminkan kehendak dan cita-cita Ormas yang tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 SIFAT sukarela, sosial, mandiri, nirlaba, dan demokratis
PENDIRIAN BADAN HUKUM TIDAK BASIS ANGGOTA (YAYASAN) BASIS ANGGOTA (PERKUMPULAN) PENGESAHAN: MENKUMKAM 3 WNI ATAU LEBIH, KECUALI YAYASAN WADAH BERHIMPUN TIDAK BADAN HUKUM TIDAK BASIS ANGGOTA BASIS ANGGOTA PENDAFTARAN: MENDAGRI/GUB./ BUP/WALIKOTA PENDATAAN: CAMAT
SYARAT PENDAFTARAN ORMAS TIDAK BADAN HUKUM SURAT KETERANGAN TERDAFTAR akta pendirian yang dikeluarkan oleh notaris yang memuat AD atau AD dan ART; program kerja; susunan pengurus; surat keterangan domisili; nomor pokok wajib pajak atas nama Ormas; surat pernyataan tidak dalam sengketa kepengurusan atau tidak dalam perkara di pengadilan; dan surat pernyataan kesanggupan melaporkan kegiatan.
KERANGKA PIKIR SISTEM PENDAFTARAN ORMAS (SESUDAH PUTUSAN MK No. 82/PUN-XI/2013 Pasal 8, 3, 17, 18, 23, 24, 25 DIHAPUSKAN) BADAN HUKUM BASIS ANGGOTA TIDAK BASIS ANGGOTA PERKUMPULAN YAYASAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RUU PERKUMPULAN UU 16/2001 jo UU 28/2004 ORMAS TIDAK BADAN HUKUM KESBANGPOL SETEMPAT/ KESBANGPOL PROV/ DITJEN KESBANGPOL SISTEM INFORMASI ORMAS
PEMBERDAYAAN FASILITASI KEBIJAKAN peraturan per-uu-an yg mendukung pemberdayaan ormas PENGUATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN penguatan manajemen org. penyediaan data & informasi pengembangan kemitraan dukungan keahlian, program, & pendampingan penguatan kepemimpinan & kaderisasi pemberian penghargaan penelitian & pengembangan PENINGKATAN KUALITAS SDM pendidikan & pelatihan pemagangan kursus
PERKARA GUGATAN UU NO 17 TAHUN 2013 TENTANG ORMAS No 82/PUN-XI/2013 dan No 3/PUN-XII/2014
HASIL PUTUSAN MK PASAL YANG DIUBAH Pasal yang mendapatkan perubahan: Pasal 5 Pasal 29 ayat (1) PASAL YANG DIHAPUSKAN Pasal 8; Pasal 16 ayat (3); Pasal 17; Pasal 18; Pasal 23; Pasal 24; Pasal 25; Pasal 34; Pasal 40 ayat (1); dan Pasal 59 ayat (1) huruf a.
PASAL YANG DIUBAH : PASAL 5 MENJADI BERBUNYI : ORMAS BERTUJUAN UNTUK: Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø meningkatkan partisipasi dan keberdayaan kepada masyarakat; memberikan pelayanan kepada masyarakat; menjaga nilai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; melestarikan dan memelihara norma, nilai, moral, etika, dan budaya yang hidup dalam masyarakat; melestarikan sumber daya alam dan lingkungan hidup; mengembangkan kesetiakawanan sosial, gotong royong, dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat; menjaga, memelihara, dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa; dan / atau (sesuai putusan MK no. 82/PUN-XII/2013) mewujudkan tujuan negara. PASAL 29 AYAT (1) MENJADI BERBUNYI: Kepengurusan Ormas di setiap tingkatan dipilih secara musyawarah dan mufakat atau dengan suara terbanyak
PASAL YANG DIHAPUS: PASAL 8 (DIHAPUS) Ormas memiliki lingkup: Nasional; Provinsi; atau Kabupaten/kota. PASAL 16 AYAT (3) (DIHAPUS) Surat keterangan terdaftar sebagaimana dimaksud ayat (1) diberikan oleh: 1 Menteri bagi ormas yang memiliki lingkup nasional; 2 Gubernur bagi ormas yang memiliki lingkup provinsi; atau 3 Bupati /walikota bagi ormas yang memiliki lingkup kab/kota.
PASAL YANG DIHAPUS: PASAL 17 (DIHAPUS) Menteri, gub, bupati/walikota sebagaimana dimaksud dlm pasal 16 ayat (3) wajib melakukan verifikasi dokumen pendaftaran paling lama 15 (lima belas) hari kerja terhitung sejak diterimanya dokumen pendaftaran. Dalam hal dokumen permohonan belum lengkap menteri, gubernur, atau bupati/walikota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meminta ormas pemohon untuk melengkapinya dalam waktu paling lama 15 (lima belas) hari kerja terhitung sejak tanggal penyampaian ketidaklengkapan dokumen permohonan. Dalam hal ormas lulus verifikasi, menteri, gubernur, atau bupati/walikota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberikan surat keterangan terdaftar dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja. PASAL 18 (DIHAPUS) 1) Dalam hal ormas tidak berbadan hukum yang tidak memenuhi persyaratan untuk diberi surat keterangan terdaftar sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 dilakukan pendataan sesuai dengan alamat dan domisili. 2) Pendataan ormas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh camat atau sebutan lain. 3) Pendataan ormas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: A. Nama dan alamat organisasi; B. Nama pendiri; C. Tujuan dan kegiatan; dan D. Susunan pengurus.
PASAL YANG DIHAPUS: PASAL 23 (DIHAPUS) Ormas lingkup nasional sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 huruf a memiliki struktur organisasi dan kepengurusan paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah provinsi di seluruh indonesia. PASAL 24 (DIHAPUS) Ormas lingkup provinsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 huruf b memiliki struktur organisasi dan kepengurusan paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi. PASAL 25 (DIHAPUS) Ormas lingkup kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 huruf c memiliki struktur organisasi dan kepengurusan paling sedikit dalam 1 (satu) kecamatan.
PASAL YANG DIHAPUS: PASAL 34 (DIHAPUS) 1) Setiap anggota ormas memiliki hak dan kewajiban yang sama. 2) Hak dan kewajiban anggota ormas diatur dalam ad dan/atau art. PASAL 40 AYAT (1) (DIHAPUS) 1) Pemerintah dan/atau pemerintah daerah melakukan pemberdayaan ormas untuk meningkatkan kinerja dan menjaga keberlangsungan hidup ormas. PASAL 59 AYAT (1) HURUF A (DIHAPUS) 1) Ormas dilarang: A. Menggunakan bendera atau lambang yang sama dengan bendera atau lambang negara republik indonesia menjadi bendera atau lambang ormas;
GARIS BESAR PUTUSAN MK TERHADAP UU 17/2013 TENTANG ORMAS Pemerintah tidak boleh mencampuri urusan internal organisasi; Pemerintah tidak boleh membatasi ruang gerak ormas dengan menerapkan pendaftaran sesuai ruang lingkup atau pendataan bagi ormas; Ormas diberikan kebebasan untuk terdaftar atau tidak; Pemerintah tidak boleh intervensi terhadap perkembangan suatu ormas, hidup, berkembang, dan mati nya suatu ormas tidak perlu campur tangan pemerintah, biarkan berjalan dengan alami.
RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORMAS
Dasar Perumusan RPP KEPRES NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PROGRAM PENYUSUNAN PERATURAN PEMERINTAH TAHUN 2015 TINDAK LANJUT UU 17 TAHUN 2013 RPP TENTANG SYARAT DAN TATACARA PENDIRIAN LEMBAGA ATAU BADAN KERJASAMA ASING RPP TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN Ø PENGERTIAN ORMAS ASING Ø BENTUK ORMAS ASING Ø IJIN PRINSIP DAN IJIN OPERASIONAL ORMAS ASING Ø PERSYARATAN PENGAJUAN PERIJINAN Ø TIM PERIJINAN Ø PERSYARATAN PERSONALIA Ø PENGAWASAN Ø KEWAJIBAN DAN LARANGAN Ø SANKSI Ø PENDAFTARAN Ø PEMBERDAYAAN Ø SISTEM INFORMASI Ø PENGAWASAN Ø PENYELESAIAN SENGKETA Ø PENJATUHAN SANKSI KEMENTERIAN LUAR NEGERI KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENDAFTARAN ORMAS PERKUMPULAN Didaftarkan kepada BADAN HUKUM MENTERI HUKUM DAN HAM YAYASAN ORMAS TIDAK BADAN HUKUM Struktur Berjenjang Struktur Tdk Berjenjang Didaftarkan kepada KEMENTERIAN DALAM NEGERI Dapat Didelegasikan kepada Gubernur dan Bupati/walikota
TATA CARA PENDAFTARAN
PEMBERDAYAAN ORMAS Pemberdayaan: untuk meningkatkan kemampuan, daya tahan, dan kemandirian ormas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. ORMAS YG BERSANGKUTAN PEMBERDAYAAN ORMAS KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA (Ormas Lainnya, Masyarakat, & Swasta) Dapat berupa pemberian penghargaan, program, bantuan, dan dukungan operasional organisasi PEMERINTAH & PEMDA Dilakukan Melalui a.fasilitasi Kebijakan b.pengguatan kelembagaan c.peningkatan SDM Dilaksanakan melalui program kerjasama kegiatan, bantuan sosial, dan/atau hibah
SISTEM INFORMASI ORMAS (Memuat Data dan Informasi) Kementerian Hukum dan HAM Kementerian Dalam Negeri Sistem Informasi Ormas Kementerian Sosial Kementerian Agama Dikoordinasikan dan diintegrasikan oleh Menteri Dalam Negeri Kementerian Terkait Lainnya Kementerian terkait memberikan update data kepada Mendagri setiap 6 bulan sekali
PENGAWASAN Pengawasan Internal Diatur sesuai AD /ART Pengawasan Badan Hukum Tidak Badan Hukum Pengawasan Eksternal Masyarakat Pemerintah Pengaduan disampaikan kpd Menteri, Pimp K/L, Gub, Bup/Walkot Pengaduan dapat berupa tertulis dan/atau tidak tertulis Pemerintah Daerah
Penyelesaian Sengketa DISELESAIKAN OLEH ORMAS SESUAI AD/ART PENGADILAN NEGERI SENGKETA ORMAS BILA TIDAK ADA KESEPAKATAN MEDIASI PEM. SESUAI PERMINTAAN PIHAK2 YG BERSENGKETA MAHKAMAH AGUNG (KASASI)
Pemberian Sanksi PERINGATAN TERTULIS 1 PERINGATAN TERTULIS 2 PERINGATAN TERTULIS 3 MEMATUHI, CABUT SANKSI PENGHENTIAN BANTUAN DAN/ ATAU HIBAH NASIONAL: PERTIMBANGAN MA ---------------------- PROV, KAB/KOTA: PIMPINAN DPRD, KAJATI/KAJARI, KEPALA KEPOLISIAN PENGHENTIAN SEMENTARA KEGIATAN MEMATUHI, CABUT SANKSI PUTUSAN PENGADILAN (PN ATAU MA) FATWA MA CABUT STATUS BADAN HUKUM CABUT SKT Berdasarkan Locus Kejadian Setelah Pertimbangan Hukum
KETENTUAN PERALIHAN Sistem Informasi Ormas yang terhubung secara online harus dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak peratuan pemerintah ini diundangkan.
TERIMA KASIH