BAB II LANDASAN TEORI. melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA. daya aktif (watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda

BAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT

BAB III CAPACITOR BANK. Daya Semu (S, VA, Volt Ampere) Daya Aktif (P, W, Watt) Daya Reaktif (Q, VAR, Volt Ampere Reactive)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR BANK TERHADAP FAKTOR DAYA (STUDI KASUS GARDU DISTRIBUSI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALU OLEO

STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PT. ASIAN PROFILE INDOSTEEL

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

DAYA LISTRIK ARUS BOLAK BALIK

METODE PERBAIKAN FAKTOR DAYA MENGGUNAKAN KAPASITOR BANK UNTUK MENGURANGI DAYA REAKTIF UNTUK PENINGKATAN KUALITAS DAYA LISTRIK PADA INDUSTRI

ANALISIS KEBUTUHAN CAPACITOR BANK BESERTA IMPLEMENTASINYA UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA LISTRIK DI POLITEKNIK KOTA MALANG

BAB III. PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA (COS φ) DAN PERHITUNGAN KOMPENSASI DAYA REAKTIF

BAB II LANDASAN TEORI Dan TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOREKTOR FAKTOR DAYA OTOMATIS PADA INSTALASI LISTRIK RUMAH TANGGA

DAYA AKTIF, REAKTIF & NYATA

PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

BAB II LANDASAN TEORI

1.KONSEP SEGITIGA DAYA

Gambar 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik

ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV

BAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

AUTOMATIC POWER FACTOR CONTROL (APFR) CAPACITOR SHUNT UNTUK OPTIMALISASI DAYA REAKTIF MENGGUNAKAN METODE INVOICE (CASE STUDY PDAM)

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].

atau pengaman pada pelanggan.

BAB IV ANALISIS DATA

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK

PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN

BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)

TUGAS AKHIR. PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA BEBAN 18,956 kw/ 6,600 V, MENGGUNAKAN CAPACITOR BANK DI PT INDORAMA VENTURES INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya

Analisis Pemasangan Kapasitior Daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN PERBAIKAN FAKTOR DAYA OTOMATIS BERBASIS SMART RELAY PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH TIGA FASA

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

BAB IV ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK

BAB II TRANSFORMATOR

Tarif dan Koreksi Faktor Daya

BAB II LANDASAN TEORI

Design of Power Factor Corection (PFC) with Metering and Capasitor Bank Control for Dynamic Load

BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN

Perancangan Alat Perbaikan Faktor Daya Beban Rumah Tangga dengan Menggunakan Switching Kapasitor dan Induktor Otomatis

Kajian Tentang Efektivitas Penggunaan Alat Penghemat Listrik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. konsumsi energi pada bangunan gedung dan mengenali cara cara untuk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

Genset Diesel kva. Sub Distribution Panel = Panel utama distribusi listrik suatu zona tertentu, kapasitasdalam ampere.

Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri ( ) Ryan Rezkyandi Saputra ( ) Hardina Hasyim ( ) Jusmawati ( ) Aryo Arjasa

Pengaruh Penambahan Kapasitor Terhadap Tegangan, Arus, Faktor Daya, dan Daya Aktif pada Beban Listrik di Minimarket

BAB II TRANSFORMATOR. sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik. dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK. MEMENUHI PENAMBAHAN BEBAN 300 kva TANPA PENAMBAHAN DAYA PLN

20 kv TRAFO DISTRIBUSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat

Dari Gambar 1 tersebut diperoleh bahwa perbandingan daya aktif (kw) dengan daya nyata (kva) dapat didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau cos r.

PENDAHULUAN. Adapun tampilan Program ETAP Power Station sebagaimana tampak ada gambar berikut:

Bahan Ajar Ke 1 Mata Kuliah Analisa Sistem Tenaga Listrik. Diagram Satu Garis

waktu. Gaya gerak listrik (ggl) lawan akan dibangkitkan sesuai persamaan: N p dt Substitute Φ = N p i p /R into the above equation, then

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

COS PHI (COS φ) METER

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pada suatu jaringan distribusi arus bolak-balik dengan tegangan (V), daya

PERBAIKAN FAKTOR DAYA OTOMATIS BERBASIS SMART RELAY PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH SATU FASA

RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK.

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri

PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR SHUNT TERHADAP KONSUMSI DAYA AKTIF INSTALASI LISTRIK

BAB II GENERATOR SINKRON. bolak-balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

BAB II MOTOR SINKRON. 2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron

ANALISIS PENINGKATAN FAKTOR KERJA MOTOR INDUKSI 3 PHASA

Laporan Evaluasi Kelayakan Capacitor Bank Untuk Pemasangan ESP. Oleh : Saiful Adib


BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø

Gambar 2.1 Skema Sistem Tenaga Listrik

BAB 4 ANALISIS HASIL PENGUKURAN

Perbaikan Tegangan untuk Konsumen

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilaksanakan di PT Pertamina (Persero) Refinery

BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

DAYA PADA RANGKAIAN BOLAK-BALIK.

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

PENERAPAN BANK KAPASITOR DI PT ULAM TIBA HALIM Nandi Wardhana (L2F ) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

BAB II TEORI DASAR. Kapasitor adalah komponen elektronik yang digunakan untuk menyimpan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan tenaga listrik demikian pesatnya seiring dengan begitu

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu seperti beban non linier dan beban induktif. Akibat yang ditimbulkan adalah

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik

BAB II TRANSFORMATOR. elektromagnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat

BAB 3 PENGUJIAN DAN HASIL PENGUKURAN. 3.1 Rangkaian dan Peralatan Pengujian

SOAL DAN PEMBAHASAN ARUS BOLAK BALIK

I. Tujuan. 1. Agar mahasiswa mengetahui karakteristik transformator 2. Agar mahasiswa dapat membandingkan rangkaian transformator berbeban R, L, dan C

Metode Penghematan Energi Listrik dengan Pola Pengaturan Pembebanan.

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Daya Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan perkalian dari Tegangan (volt) dan arus (amphere). Daya dinyatakan dalam P, Tegangan dinyatakan dalam V dan Arus dinyatakan dalam I, sehingga besarnya daya dinyatakan : P = V x I P = Volt x Ampere x Cos φ P = Watt I V Load Gambar 2.1 Arah Aliran arus listrik 2.1.1 Daya Aktif Daya aktif (Active Power) adalah daya yang terpakai untuk melakukan energi sebenarnya. Satuan daya aktif adalah Watt. Adapun persamaan dalam daya aktif sebagai berikut : Untuk satu phasa Untuk tiga phasa P = V I Cos φ P = 3 V I Cos φ 4

Daya ini digunakan secara umum oleh konsumen dan dikonversikan dalam bentuk kerja. 2.1.2 Daya Reaktif Daya reaktif adalah jumlah daya yang diperlukan untuk pembentukan medan magnet. Dari pembentukan medan magnet maka akan terbentuk fluks medan magnet. Contoh daya yang menimbulkan daya reaktif adalah transformator, motor,dan lain lain. Satuan daya reaktif adalah Var. Untuk satu phasa Untuk Tiga phasa Q = V I Sin φ Q = 3 V I Sin φ 2.1.3 Daya Semu Daya Semu (Apparent Power) adalah daya yang dihasilkan oleh perkalian antara tegangan dan arus dalam suatu jaringan. Satuan daya semu adalah VA. S = V I Q = V I Sinφ φ P = V I cosφ = πr 2 Gambar 2.2 Penjumlahan trigonometri daya aktif, reaktif dan semu 5

2.2 Segitiga Daya Segitiga daya merupakan segitiga yang menggambarkan hubungan matematika antara tipe - tipe daya yang berbeda antara daya semu, daya aktif dan daya reaktif berdasarkan prinsip trigonometri. P S Q Gambar 2.3 segitiga daya dimana berlaku hubungan : S = V I P = S Cos φ Q = S Sin φ 2.3 Faktor Daya Faktor daya (Cos ) dapat didefinisikan sebagai rasio perbandingan antara daya aktif (Watt) dan daya semu (VA) yang digunakan dalam listrik arus bolak balik (AC) atau beda sudut fasa antara V dan I yang biasanya dinyatakan dalam cos φ. 2.3.1 Faktor Daya Terbelakang (Lagging) Faktor daya terbelakang (lagging) adalah keadaan faktor daya saat memiliki kondisi-kondisi sebagai berikut : 1. Beban/ peralatan listrik memerlukan daya reaktif dari sistem atau beban bersifat induktif 6

2. Arus (I ) terbelakang dari tegangan (V), V mendahului I dengan sudut φ V I Gambar 2.4 Arus tertinggal dari tegangan sebesar sudut φ 2.3.2 Faktor Daya Mendahului (Leading) Faktor daya mendahului (leading) adalah keadaan faktor daya saat memiliki kondisi-kondisi sebagai berikut : 1. Beban/ peralatan listrik memberikan daya reaktif dari sistem atau beban bersifat kapasitif 2. Arus mendahului tegangan, V terbelakang dari I dengan sudut φ V I Gambar 2.5 Arus Mendahului Tegangan Sebesar Sudut Faktor Daya = Daya aktif P Daya semu S = kw kva = V I cosφ V I = cosφ 7

Faktor daya mempunyai nilai range antara 0 1 dan dapat juga dinyatakan dalam persen. Faktor daya yang bagus apabila bernilai mendekati satu. Tan φ = Daya Reaktif (Q) Daya Aktif (P) = kvar kw Karena komponen daya aktif umumnya konstan (komponen kva dan kvar berubah sesuai dengan faktor daya), dapat juga di tulis sebagai berikut: Daya Reaktif (Q) = Daya Aktif (P) x Tan φ Sebuah contoh, rating kapasitor yang dibutuhkan untuk memperbaiki faktor daya sebagai berikut : Daya reaktif pada pf awal = Daya Aktif (P) x Tan φ 1 Daya reaktif pada pf diperbaiki = Daya Aktif (P) x Tan φ2 Sehingga rating kapasitor yang diperlukan untuk memperbaiki faktor daya adalah : Daya reaktif (kvar) = Daya Aktif (kw) x (Tan φ1 - Tan φ2 ) 2.4 Sifat Beban Listrik Dalam suatu rangkaian listrik selalu dijumpai suatu sumber dan beban. Bila sumber listrik DC, maka sifat beban hanya bersifat resistif murni, karena frekuensi sumber DC adalah nol. Reaktansi induktif (XL) akan menjadi nol yang berarti bahwa induktor tersebut akan short circuit. Reaktansi kapasitif (XC) akan menjadi tak berhingga yang berarti bahwa kapasitif tersebut akan open circuit. Jadi sumber DC akan mengakibatkan beban beban induktif dan 8

beban kapasitif tidak akan berpengaruh pada rangkaian. Bila sumber listrik AC maka beban dibedakan menjadi 3 sebagai berikut : 2.4.1 Beban Resitif Beban resistif yang merupakan suatu resistor murni. Beban ini hanya menyerap daya aktif dan tidak menyerap daya reaktif sama sekali. Tegangan dan arus se-fasa. Secara matematis dinyatakan : I V R = V / I Gambar 2.6 Arus dan tegangan pada beban resistif 2.4.2 Beban Induktif Beban induktif adalah beban yang mengandung kumparan kawat yang dililitkan pada sebuah inti biasanya inti besi, contoh : motor motor listrik, induktor dan transformator. Beban ini mempunyai faktor daya antara 0 1 lagging. Beban ini menyerap daya aktif (kw) dan daya reaktif (kvar). Tegangan mendahului arus sebesar φ. Secara matematis dinyatakan : V = V M sin ωt I = I M sin (ωt θ) t θ Gambar 2.7 Arus, tegangan dan GGL insduksi-diri pada beban induktif 9

2.4.3 Beban Kapasitif Beban kapasitif adalah beban yang mengandung suatu rangakaian kapasitor. Beban ini mempunyai faktor daya antara 0 1 leading. Beban ini menyerap daya aktif (kw) dan mengeluarkan daya reaktif (kvar). Arus mendahului tegangan sebesar φ. Secara matematis dinyatakan : V = V M sin ωt t π 2 I = I M sin (ωt π 2 ) Gambar 2.8 Arus, tegangan dan GGL induksi-diri pada beban kapasitif 2.5 Keuntungan Perbaikan Faktor Daya Beberapa keuntungan meningkatkan faktor daya : 1. Tagihan listrik akan menjadi kecil (PLN akan memberikan denda jika pf lebih kecil dari 0,85) 2. Kapasitas distribusi sistem tenaga listrik akan meningkat 3. Mengurangi rugi rugi daya pada sistem 4. Adanya peningkatan tegangan karena daya menurun 5. Mengurangi besarnya tegangan jatuh Jika pf lebih kecil dari 0,85 maka kapasitas daya aktif (kw) yang digunakan akan berkurang. Kapasitas itu akan terus menurun seiring dengan menurunnya pf sistem kelistrikan. Akibat menurunnya pf maka akan timbul beberapa persoalan diantaranya : 10

1. Membesarnya penggunaan daya listrik kwh karena rugi rugi daya 2. Membesarnya penggunaan daya listrik kvar 3. Mutu listrik menjadi rendah karena jatuh tegangan (voltage drops) Beberapa strategi untuk koreksi faktor daya adalah : 1. Meminimalkan operasi dari beban motor yang ringan atau tidak bekerja 2. Menghindari operasi dari peralatan listrik diatas tegangan rata ratanya 3. Mengganti motor motor yang sudah tua dengan energi efisien motor. Meskipun dengan energi efisien motor, bagaimanapun faktor daya diperngaruhi oleh beban yang variasi. Motor ini harus dioperasikan sesuai dengan kapasitas rata ratanya untuk memperoleh faktor daya tinggi. 4. Memasang kapasitor pada jaringan AC untuk menurunkan medan dari daya reaktif. Selain itu, pemasangan kapasitor dapat menghindari : - Trafo kelebihan beban (overload), sehingga memberikan tambahan daya yang tersedia - Voltage drops pada line ends - Kenaikan arus / suhu pada kabel, sehingga mengurangi rugi rugi. Untuk pemasangan Capasitor Bank diperlukan : - Kapasitor, dengan jenis yang cocok dengan kondisi jaringan - Regulator, dengan pengaturan daya tumpuk kapasitor (Capasitor Bank) otomatis - Kontaktor, untuk switching kapasitor 11

- Pemutus tenaga, untuk proteksi tumpuk kapasitor. Energi listrik digunakan berbanding lurus dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Semakin besar energi listrik yang digunakan maka semakin besar biaya produksi yang dibutuhkan. Dengan menggunakan power monitoring system dapat diketahui pemakaian energi listrik dan kondisi energi listrik dari peralatan listrik sehingga menigkatkan efisiensi dari energi listrik yang digunakan dalam pekerjaan dan meminimalkan rugi rugi pada sistem untuk penyaluran energi listrik yang lebih efisien dari sumber listrik ke beban. Daya Aktif Daya reaktif sesudah Daya Semu Daya reaktif Daya reaktif Sebelum Gambar 2.9 Kompensasi daya reaktif 2.6 Metoda Pemasangan kapasitor bank 2.6.1 Global Compensation PT. Primer Indokencana mengggunakan metoda pemasangan global compensation, dengan metode ini kapasitor dipasang di induk panel (PDU). Arus yang turun dari pemasangan model ini hanya di penghantar antara panel PDU dan transformator. Sedangkan arus yang lewat setelah PDU tidak turun dengan demikian rugi akibat disipasi panas pada penghantar setelah PDU tidak terpengaruh. Terlebih 12

instalasi tenaga dengan penghantar yang cukup panjang Delta Voltagenya masih cukup besar. Kelebihan dari pemasangan secara Global Compensation yaitu sebagai berikut : - Pemanfaatan kompensasi daya reaktifnya lebih baik karena semua motor tidak bekerja pada waktu yang sama - Biaya pemeliharaan rendah Kekurangan dari pemasangan secara global compensation yaitu sebagai berikut : - Switching peralatan pengaman bisa menimbulkan ledakan - Transient yang disebabkan oleh energizing grup kapasitor dalam jumlah besar - Hanya memberikan kompensasi pada sisi atasnya (upstream) - Kebutuhan ruang 2.6.2 Group Compensation Dengan metoda ini kapasitor yang terdiri dari beberapa panel kapasitor dipasang dipanel SDP. Cara ini cocok diterapkan pada industri dengan kapasitas beban terpasang besar sampai ribuan kva dan terlebih jarak antara panel PDU dan SDP cukup berjauhan. Kelebihan dari pemasangan secara Group Compensation yaitu sebagai berikut : - Biaya pemasangan rendah 13

- Kapasitansi pemasangan bisa dimanfaatkan sepenuhnya - Biaya pemilaharaan rendah Kekurangan dari pemasangan secara Group compesation yaitu sebagai berikut : - Perlu dipasang kapasitor bank pada setiap SDP atau MV/LV bus - Hanya memberikan kompensasi pada sisi atas - Kebutuhan ruangan 2.6.3 Individual Compensation Dengan metoda ini kapasitor langsung dipasang pada masing masing beban khususnya yang mempunyai daya yang besar. Cara ini sebenarnya lebih efektif dan lebih baik dari segi teknisnya. Namun ada kekurangan nya yaitu harus menyediakan ruang atau tempat khusus untuk meletakkan kapasitor tersebut sehingga mengurangi nilai estetika. Disamping itu jika mesin yang dipasang sampai ratusan buah berarti total cost yang di perlukan lebih besar dari metode diatas. Kelebihan dari pemasangan secara Individual Compensation yaitu sebagai berikut : - Meningkatkan kapasitas saluran suplai - Memperbaiki tegangan secara langsung - Kapasitor dan beban ON/OFF secara bersamaan - Pemeliharaan dan pemasangan unit kapasitor mudah 14

Kekurangan dari pemasangan secara Individual compenstion yaitu sebagai berikut : - Biaya pemasangan tinggi - Membutuhkan perhitungan yang banyak - Kapasitas terpasang tidak dimanfaatkan sepenuhnya - Terjadi fenomena transient yang besar akibat sering dilakukan switching ON/OFF - Waktu kapasitor OFF lebih banyak dibanding waktu kapasitor ON a) b) Gambar 2.10 a) Global Compensation, b) Group Compensation,c) Individual Compensation 15

2.7 Komponen-komponen Kapasitor bank 1. Main switch / load Break switch Main switch ini sebagai peralatan kontrol dan isolasi jika ada pemeliharaan panel. Sedangkan untuk pengaman kabel / instalasi sudah tersedia disisi atasnya dari PDU. Main switch atau lebih dikenal load break switch adalah peralatan pemutus dan penyambung yang sifatnya on load yakni dapat diputus dan disambung dalam keadaan berbeban, berbeda dengan on-off switch model knife yang hanya dioperasikan pada saat tidak berbeban.untuk menentukan kapasitas yang dipakai dengan perhitungan minimal 25 % lebih besar dari perhitungan KVar terpasang dari sebagai contoh :Jika daya kvar terpasang 400 Kvar dengan arus 600 Ampere, maka pilihan kita berdasarkan 600 A + 25 % = 757 Ampere yang dipakai size 800 Ampere. 2. Kapasitor Breaker Kapasitor Breaker digunkakan untuk mengamankan instalasi kabel dari breaker ke Kapasitor bank dan juga kapasitor itu sendiri. Kapasitas breaker yang digunakan sebesar 1,5 kali dari arus nominal dengan I m = 10 x Ir.Untuk menghitung besarnya arus dapat digunakan rumusi n = Qc / 3. VL Sebagai contoh : masing masing steps dari 10 steps besarnya 20 Kvar maka dengan menggunakan rumus diatas didapat besarnya arus sebesar 29 ampere, maka pemilihan kapasitas breaker sebesar 29 + 50 % = 43 A atau yang dipakai 40 Ampere.Selain breaker dapat pula digunakan Fuse, Pemakaian Fuse ini sebenarnya lebih baik karena 16

respon dari kondisi over current dan Short circuit lebih baik namun tidak efisien dalam pengoperasian jika dalam kondisi putus harus selalu ada penggantian fuse. Jika memakai fuse perhitungannya juga sama dengan pemakaian breaker. 3. Magnetic Contactor Magnetic contactor diperlukan sebagai Peralatan kontrol.beban kapasitor mempunyai arus puncak yang tinggi, lebih tinggi dari beban motor. Untuk pemilihan magnetic contactor minimal 10 % lebih tinggi dari arus nominal (pada AC 3 dengan beban induktif/kapasitif). Pemilihan magnetic dengan range ampere lebih tinggi akan lebih baik sehingga umur pemakaian magnetic contactor lebih lama. 4. Kapasitor Bank Kapasitor bank adalah peralatan listrik yang mempunyai sifat kapasitif yang akan berfungsi sebagai penyeimbang sifat induktif. Kapasitas kapasitor dari ukuran 5 KVar sampai 60 Kvar. Dari tegangan kerja 230 V sampai 525 Volt. 5. Reactive Power Regulator Peralatan ini berfungsi untuk mengatur kerja kontaktor agar daya reaktif yang akan disupply ke jaringan/ system dapat bekerja sesuai kapasitas yang dibutuhkan. Dengan acuan pembacaan besaran arus dan tegangan pada sisi utama Breaker maka daya reaktif yang dibutuhkan dapat terbaca dan regulator inilah yang akan mengatur kapan dan berapa 17

daya reaktif yang diperlukan. Peralatan ini mempunyai bermacam macam steps dari 6 steps, 12 steps sampai 18 steps. Peralatan tambahan yang biasa digunakan pada panel kapasitor antara lain : - Push button on dan push button off yang berfungsi mengoperasikan magnetic contactor secara manual.- Selektor auto off manual yang berfungsi memilih system operasional auto dari modul atau manual dari push button. - Exhaust fan + thermostat yang berfungsi mengatur ambein temperature dalam ruang panel kapasitor. Karena kapasitor, kontaktor dan kabel penghantar mempunyai disipasi daya panas yang besar maka temperature ruang panel meningkat.setelah setting dari thermostat terlampaui maka exhust fan akan otomatic berhenti. 6. Setup C/K PFR Capacitor Bank Agar Power Factor Regulator (PFR) yang terpasang pada Panel Capacitor Bank dapat bekerja secara maksimal dalam melakukan otomatisasi mengendalikan kerja capacitor maka diperlukan setup C/K yang sesuai. 2.8 Menentukan Ukuran Kapasitor untuk Memeperbaiki faktor daya Ukuran kapasior untuk memperbaiki faktor daya sistem pada titik-titik tertentu dapat secara manual untuk sistem distribusi yang relatif kecil, KVAR kapasitor yang dibutuhkan untuk memperbaiki faktor daya cos φ 1 sampai dengan cosφ 2. Ada beberapa Metode dalam mencari ukuran kapasitor untuk 18

perbaikan faktor daya seperti dengan metode perhitungan sederhana, metode tabel kompensasi dan metode diagram. 2.8.1 Metode perhitungan sederhana Dalam metode sederhana dapat kita mencari ukuran kapasitor data yang diperlukan anatara lain ; Daya Semu = S ( kva) Daya Aktif = P (kw) Daya Reaktif = Q Agar mempermudah mengingat simbol Daya reaktif kita gunakan simbol Q L ( Daya reaktif PF lama) dan Q B (Daya Reaktif PF baru). Jadi dapat kita simpulkan bahwa persamaan perhitungan sederhana yaitu : Q c = Q L Q B 2.8.2 Metode Tabel Kompensasi Untuk menghitung besarnya daya reaktif dapat dilakukan melalui tabel kompensasi, tabel ini menyajikan suatu data dengan input faktor daya mula mula sebesar Cos θ1 dan faktor daya yang diinginkan Cos θ2 maka besarnya faktor pengali dapat dilihat melalui tabel kompensasi. Berikut data tabel kompensasi : P = V I faktor pengali 19

Tabel 2.1 Faktor pengali Tabel Kompensasi Sebelum Sesudah Cos Ѳ 0,85 0,86 0,87 0,88 0,89 0,9 0,91 0,92 0,93 0,94 0,95 0,96 0,97 0,98 0,99 1 0,5 1,11 1,14 1,17 1,19 1,22 1,25 1,28 1,31 1,34 1,37 1,4 1,44 1,48 1,53 1,59 1,73 0,51 1,07 1,09 1,12 1,15 1,17 1,2 1,23 1,26 1,29 1,32 1,36 1,39 1,44 1,48 1,54 1,69 0,52 1,02 1,05 1,05 1,1 1,13 1,16 1,19 1,22 1,25 1,28 1,31 1,35 1,39 1,44 1,5 1,64 0,53 0,98 1,01 1,08 1,06 1,09 1,12 1,14 1,17 1,2 1,24 1,27 1,31 1,35 1,4 1,46 1,6 0,54 0,94 0,97 1 1,02 1,05 1,07 1,1 1,3 1,16 1,2 1,23 1,27 1,31 1,36 1,42 1,56 0,55 0,9 0,93 0,99 0,98 1,01 1,03 1,06 1,09 1,12 1,16 1,19 1,23 1,27 1,32 1,38 1,52 0,56 0,86 0,89 0,95 0,94 0,97 1 1,02 1,05 1,08 1,12 1,15 1,19 1,23 1,28 1,34 1,48 0,57 0,82 0,85 0,91 0,9 0,93 0,96 0,99 1,02 1,05 1,08 1,11 1,15 1,19 1,24 1,3 1,44 0,58 0,78 0,81 0,87 0,86 0,89 0,92 0,95 0,98 1,01 1,04 1,08 1,11 1,15 1,2 1,26 1,4 0,59 0,75 0,78 0,84 0,83 0,86 0,88 0,91 0,94 0,97 1,01 1,04 1,08 1,12 1,17 1,23 1,37 0,6 0,71 0,74 0,8 0,79 0,82 0,85 0,88 0,91 0,94 0,97 1 1,04 1,08 1,13 1,19 1,33 0,61 0,68 0,71 0,77 0,76 0,79 0,81 0,84 0,87 0,9 0,94 0,97 1,01 1,05 1,1 1,16 1,3 0,62 0,65 0,67 0,73 0,73 0,75 0,78 0,81 0,84 0,87 0,9 0,94 0,97 1,1 1,06 1,12 1,27 0,63 0,61 0,64 0,7 0,69 0,72 0,75 0,78 0,81 0,84 0,87 0,9 0,94 0,98 1,03 1,09 1,23 0,64 0,58 0,61 0,67 0,66 0,69 0,72 0,74 0,77 0,81 0,84 0,87 0,91 0,95 1 1,06 1,2 0,65 0,55 0,58 0,63 0,63 0,66 0,68 0,71 0,74 0,77 0,81 0,84 0,88 0,92 0,97 1,03 1,17 0,66 0,52 0,54 0,6 0,6 0,63 0,65 0,68 0,71 0,74 0,78 0,81 0,85 0,89 0,94 1 1,14 0,67 0,49 0,51 0,57 0,57 0,6 0,62 0,65 0,68 0,71 0,75 0,78 0,82 0,86 0,9 0,97 1,11 0,68 0,46 0,48 0,54 0,54 0,57 0,59 0,62 0,65 0,68 0,72 0,75 0,79 0,83 0,88 0,94 1,08 0,69 0,43 0,46 0,51 0,51 0,54 0,56 0,59 0,62 0,65 0,69 0,72 0,76 0,8 0,85 0,91 1,05 0,7 0,4 0,43 0,48 0,48 0,51 0,54 0,56 0,59 0,62 0,66 0,69 0,73 0,77 0,82 0,88 1,02 0,71 0,37 0,4 0,43 0,45 0,48 0,51 0,54 0,57 0,6 0,63 0,66 0,7 0,74 0,79 0,85 0,99 0,72 0,34 0,37 0,4 0,42 0,45 0,48 0,51 0,54 0,57 0,6 0,64 0,67 0,71 0,76 0,82 0,96 0,73 0,32 0,34 0,37 0,4 0,42 0,45 0,48 0,51 0,54 0,57 0,61 0,64 0,69 0,73 0,79 0,94 0,74 0,29 0,32 0,34 0,37 0,4 0,42 0,45 0,48 0,51 0,55 0,58 0,62 0,66 0,71 0,77 0,91 0,75 0,26 0,29 0,32 0,34 0,37 0,4 0,43 0,46 0,49 0,52 0,55 0,59 0,63 0,68 0,74 0,88 0,76 0,24 0,26 0,29 0,32 0,34 0,37 0,4 0,43 0,46 0,49 0,53 0,56 0,6 0,65 0,71 0,86 0,77 0,21 0,24 0,26 0,29 0,32 0,34 0,37 0,4 0,43 0,47 0,5 0,54 0,58 0,63 0,69 0,83 0,78 0,18 0,21 0,24 0,26 0,29 0,32 0,35 0,38 0,41 0,44 0,47 0,51 0,55 0,6 0,66 0,8 0,79 0,16 0,18 0,21 0,24 0,26 0,29 0,32 0,35 0,38 0,41 0,45 0,48 0,53 0,57 0,63 0,78 0,8 0,13 0,16 0,18 0,21 0,24 0,27 0,29 0,32 0,35 0,39 0,42 0,46 0,5 0,55 0,61 0,75 0,81 0,1 0,13 0,16 0,18 0,21 0,24 0,27 0,3 0,33 0,36 0,4 0,43 0,47 0,52 0,58 0,72 0,82 0,08 0,1 0,13 0,16 0,19 0,21 0,24 0,27 0,3 0,34 0,37 0,41 0,45 0,49 0,56 0,7 0,83 0,05 0,08 0,11 0,13 0,16 0,19 0,22 0,25 0,28 0,31 0,34 0,38 0,42 0,47 0,53 0,67 0,84 0,03 0,05 0,08 0,11 0,13 0,16 0,19 0,22 0,25 0,28 0,32 0,35 0,4 0,44 0,5 0,65 0,85 0 0,03 0,05 0,08 0,11 0,13 0,16 0,19 0,2 0,26 0,29 0,33 0,37 0,42 0,48 0,62 0,86 0 0,03 0,05 0,08 0,11 0,13 0,17 0,19 0,23 0,26 0,3 0,34 0,39 0,45 0,59 0,87 0 0,03 0,05 0,08 0,11 0,13 0,17 0,2 0,24 0,28 0,32 0,36 0,42 0,57 0,88 0 0,03 0,05 0,09 0,11 0,13 0,18 0,21 0,25 0,29 0,34 0,4 0,54 0,89 0 0,03 0,06 0,09 0,12 0,15 0,18 0,22 0,26 0,31 0,37 0,51 0,9 0 0,03 0,06 0,09 0,12 0,16 0,19 0,23 0,28 0,34 0,48 20

2.8.3 Metode Diagram Dalam menentukan besarnya kapasitor yang dibutuhkan diperlukan diagram sebelum kompensasi dan sesudah kompensasi maka dapat di gambarkan sebagai berikut : kvar kvar Q Sebelum Sesudah φ k Gambar 2.11 Diagram Daya untuk menentukan Kapasitor Dapat di peroleh persamaan sebagai berikut : Q c = kw(tanφ 1 Tanφ 2 ) 21