FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MOTIVATOR KELOMPOK PENDUKUNG IBU (KP-IBU) DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
Disusun Oleh: Wiwiningsih

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL DI PUSKESMAS MANTRIJERON

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

Nisa khoiriah INTISARI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rendah. Berdasarkan Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

HUBUNGAN DUKUNGAN MERTUA DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI PUSKESMAS SEWON I BANTUL BULAN DESEMBER 2013 JULI 2014 NASKAH PUBLIKASI

Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Program Studi S-1 STIKes Kusuma Husada Surakarta

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU PERAWATANDIRI SAAT MENSTRUASI PADA SISWI KELAS VII DI SMPN 3 BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. terbaik yang bersifat alamiah. Menurut World Health Organization (WHO),

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

KARAKTERISTIK MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RB MULIA KASIH BOYOLALI

SUYANI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PENYIMPANAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI RSIA SAKINA IDAMAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Jayeng Prawiran No. 13 RT 019/04

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN UPAYA KEPATUHAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA DI PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPM KUSNI SRI MAWARTI DESA TERONG II KEC.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DENGAN SIKAP TENTANG PENCEGAHAN HIV/AIDS DI RW 15 KELURAHAN UMBULMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

Dukungan Suami dengan Kemauan Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif 62

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

BAB I PENDAHULUAN. 2006). Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2014

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

Fajarina Lathu INTISARI

HUBUNGAN JAMINAN PERSALINAN DENGAN MOTIVASI MENGGUNAKAN KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAGLIK I YOGYAKARTA TAHUN 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

HUBUNGAN PERAN IBU DENGAN PERILAKU VULVA HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA SISWI SMP NEGERI 1 PLERET BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN POLA MENYUSUI EKSLUSIF MELALUI KEIKUTSERTAAN DALAM KELOMPOK PENDUKUNG IBU (KP IBU) DI PUSKESMAS NUSUKAN SURAKARTA

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMAS BANTUL II TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR DETERMINAN RENDAHNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU DALAM MELAKUKAN PAP SMEAR DI MANGKUDRANAN MARGOREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

Fajarina Lathu A INTISARI

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

KARAKTERISTIK IBU MEYUSUI DALAM PEMBERIAN ASI. Danik Riawati Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN POTORONO BANGUNTAPAN I KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan

Persetujuan Pembimbing. Jurnal FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA HUIDU KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

HUBUNGAN FAKTOR- FAKTOR PENGHAMBAT DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM MEMBERIKAN KONSELING PADA PELAYANAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS WILAYAH SLEMAN

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

GAMBARAN KONSELING IMUNISASI TT IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA OLEH BIDAN DI PUSKESMAS SEWON II BANTUL YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) merupakan satu-satunya makanan yang sempurna dan

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011

VOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 4 April 2017

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA KARYAWATI UNSIKA TAHUN 2013

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

STUDI TENTANG DIARE DAN FAKTOR RESIKONYA PADA BALITA UMUR 1-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALASAN SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data penelitian dilaksanakan di Kelurahan Parupuk

BAB I PENDAHULUAN. dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita. World Health

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

PERAN AYAH DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS KOTAGEDE I YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUAL WANITA MENOPAUSE DI DUSUN CANDI WINANGUN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN TERHADAP OVERWEIGHT PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2016

STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI MENGGUNAKAN DOT DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMASDANUREJAN I YOGYAKARTA

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MOTIVATOR KELOMPOK PENDUKUNG IBU (KP-IBU) DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : FANI MAYASARI 201410104228 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MOTIVATOR KELOMPOK PENDUKUNG IBU (KP-IBU) DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL TAHUN 2015 1 Fani Mayasari 2, Mufdlilah 3 INTISARI Kelompok Pendukung Ibu (KP-Ibu) merupakan salah satu program berbasis masyarakat dalam upaya meningkatkan pencapaian ASI eksklusif.kp-ibu merupakan kegiatan diskusi semi terstruktur yang difasilitasi oleh motivator.kebijakan pemberdayaan masyarakat melalui motivator Kelompok Pendukung Ibu (KP-Ibu) membuat masyarakat akan lebih sadar meningkatkan cakupan ASI eksklusif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja motivator KP-Ibu dalam pemberian ASI eksklusif.jenis penelitian ini adalah survey dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah motivator KP-Ibu di Puskesmas Kasihan II Bantul.Besar sampel sebanyak 45orang, pengambilan sampel dengantotal sampling. Pengumpulan data dengan kuesioner tertutup yang sebelumnya telah diuji validitas dan realibilitasnya.uji statistik yang digunakan adalah Kendall s Tau.Responden dengan usia (36-45 tahun) 48,90%, pekerjaan Ibu Rumah Tangga (64,44%). Responden yangmemiliki tingkat pendidikan sedang 73,30%, responden dengan pengetahuan baik 75,60%,motivasi responden kuat 82,20%, sarana prasarana baik 57,80% dan kinerja cukup 66,67%.Hasil uji Kendall s Tau dengan α 0,05, faktor pengetahuan (p=0,049) dan sarana prasarana (p=0,018), sedangkan tingkat pengetahuan (p=0,975) dan motivasi (p=0,886). Faktor pengetahuan dan sarana prasarana memiliki hubungan yang bermakna dengan kinerja motivator KP-Ibu.Melakukan regenerasi motivator dengan mengadakan pelatihan dan refresing ilmu secara berkala sehingga diharapkan dapat meningkatkan cakupan ASI eksklusif. Kata Kunci : Faktor-faktor, kinerja, motivator KP-Ibu

PENDAHULUAN Pemberian ASI pada bayi selama 6 bulan pertama hampir di seluruh negara di dunia belum memuaskan. Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) dalam Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2012) menyebutkan bahwa dari 18 negara anggota The Association of Southeast Asian Nations dan Regional Committee for South-East Asia bahwa cakupan ASI eksklusif di negara Sri Lanka sebesar 76,0%, Kamboja sebesar 66,0%, Korea Utara 65%, Nepal sebesar 32% dan Timor Leste sebesar 52%. Sementara negara Indonesiacakupan ASI eksklusif hanya sebesar 32% dan menempati urutan ke-10 (Kementrian Kesehatan, 2013). Pemerintah adalah pihak yang memiliki peran besar dalam keberhasilan menyusui, karena pemerintah bisa melakukan banyak intervensi untuk melindungi ibu menyusui (Amalia, 2013).Kebijakan pemberdayaan masyarakat melalui Kelompok Pendukung Ibu (KP-Ibu) sangatlah tepat. Karena masyarakat akan lebih sadar meningkatkan cakupan ASI eksklusif kalau mereka benar-benar mengetahui manfaat ASI eksklusifberhasil (Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, 2014). Penelitian yang dilakukan Nugroho (2011) menunjukkan bahwa KP-Ibu mempunyai peran edukasi, yaitu dengan adanya kegiatan konseling atau penyampaian informasi dari motivator atau dari Bidan wilayah kepada para anggota KP-Ibu.Selain itu KP-Ibu juga sebagai tempat saling berinteraksi antara anggota yang satu dengan yang lain, dengan adanya sharing/saling bertukar pengalaman antar sesama anggota. KP-Ibu tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan jumlah capaian ASI eksklusif saja, namun juga berperspektif membangun rasa percaya diri, saling menumbuhkan sikap positif, dan tidak ada sikap menghakimi dengan pendapat orang lain atau tidak menjudge. Dengan adanya KP-Ibu sangat membantu dalam meningkatkan jumlah capaian ASI eksklusif.penelitian yang dilakukan Sudarmani (2011)menunjukkan bahwa kegiatan KP-Ibu berhasil mempengaruhi ibu untuk memberikan ASI saja dan aktifitas KP-Ibu dapat meningkatkan prevalensi pemberian ASI saja menjadi 80%. Pencapaian ASI eksklusif tahun 2013 di Kabupaten Bantul yaitu 62,05% jauh dibawah target Renstra Kabupaten Bantul yaitu 80%. Hal ini membuat kekhawatiran Pemerintah Kabupaten Bantul dan berupaya mencari strategi yang efektif.strategi Pemerintah Kabupaten Bantul untuk meningkatkan pencapaian ASI eksklusif dikembangkan oleh Puskesmas Kasihan II dengan nama KP-Ibu. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Kasihan II Bantul, cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai 6 bulan menurun dari tahun 2012 sebesar 57,51%, tahun 2013 sebesar 56,71%.

METODE PENELITIAN Metode dalam penelitian ini menggunakan metode survey, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok tanpa memberikan intervensi kepada sampel yang diteliti (Sugiyono, 2010). Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel (Sugiyono, 2010).Dengan demikian, maka peneliti mengambil sampel dari seluruh populasi motivator di Puskesmas Kasihan II Bantul.Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 45 orang. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan jenis pertanyaan tertutup (close ended) yaitu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja motivator Kelompok Pendukung Ibu (KP-Ibu) dalam pemberian ASI eksklusif. Responden tinggal memilih alternatif jawaban yang telah disediakan sesuai dengan petunjuk (Arikunto, 2010). Analisa data yang digunakan adalah analaisis univariat danbivariat. Analisis data univariat untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja motivator. Analisis bivariat yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas (faktor-faktor) dengan variabel terikat (kinerja motivator KP-Ibu) menggunakan uji Kendall s Tau. HASIL PENELITIAN Tabel 1. Deskripsi Karakteristik Responden Umur f % Lansia akhir (56-65 tahun) 4 8,9 Lansia awal (45-55 tahun) 8 17,8 Dewasa akhir (36-45 tahun) 22 48,9 Dewasa awal (26-35 tahun) 11 24,4 Jumlah 45 100 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa dari 45responden penelitian, mayoritas berusia 36-45 tahun yaitu sebanyak 22orang (48,9%) dan yang berusia >55 tahun sebanyak 4 orang (11,5%). Tabel 2. Deskripsi Karakteristik Responden Pendidikan f % Sedang (SMP dan SMA) 33 73,3 Tinggi (Akademi, Perguruan Tinggi) 12 26,7 Jumlah 45 100 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa dari 45 responden penelitian, pendidikan terakhir responden sebagian besar tamat SMP dan SMA sebanyak 33 orang (73,3%) dan yang berpendidikan tinggi (Akademi atau Perguruan tinggi sebanyak 12 orang (26,7%).

Tabel 3. Deskripsi Karakteristik Responden Pekerjaan f % Pensiunan 1 2,2 PNS 2 4,4 Swasta 5 11,1 Wiraswasta 4 8,8 Dagang 4 8,8 Ibu Rumah Tangga 29 64,4 Jumlah 45 100 Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa dari 45 responden penelitian, sebagian besar pekerjaan responden adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 29 orang (64,44%) sedangkan yang bekerja sebagai pensiunan sebanyak 1 orang (2,22%). Gambar 1 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden dalam Pemberian ASI eksklusif Berdasarkangambar 1 dapat diketahui dari 45 responden sebagian besar ibu memiliki pendidikan sedang (SMP dan SMA) yaitu sebanyak 33 orang (73,3%) dan yang memiliki pendidikan tinggi yaitu sebanyak 12orang (26,7%).

Gambar 2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden dalam Pemberian ASI eksklusif Berdasarkangambar 2 dapat diketahui dari 45 responden sebagian besar ibu memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 34 orang (75,6%) dan yang memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 11orang (24,4%). Gambar 3 Distribusi Frekuensi Motivasi Motivator dalam pemberian ASI eksklusif

Berdasarkangambar 3 dapat diketahui dari 45 responden sebagian besar ibu memiliki motivasi kuat yaitu sebanyak 37 orang (82,2%) dan yang memiliki motivasi sedang yaitu sebanyak 8orang (17,8%). Gambar 4 Distribusi Frekuensi Sarana Prasarana Motivator dalam pemberian ASI eksklusif Berdasarkangambar 4 dapat diketahui dari 45 responden sebagian besar ibumengatakan sarana prasarana baik yaitu sebanyak 26 orang (57,8%), sarana prasarana kurang yaitu sebanyak 13 orang (28,9%) dan yang mengatakan sarana prasarana cukup yaitu sebanyak 6orang (13,3%). Tabel 1. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kinerja Motivator KP-Ibu dalam Pemberian ASI eksklusif N o Tingkat Pendidika n Kinerja Baik Cukup Kurang Jumlah F % f % f % f % 1. Tinggi 2 4,4% 1 22,2 0 0% 1 26,7 0 % 2 % 2. Sedang 9 20,0 2 44,4 4 8,9 3 73,3 % 0 % % 3 % Nilai τ 0,00 5 P valu e 0,97 5 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa respondenyang yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi dan memiliki kinerja yang baik sebanyak 2 orang (4,4%), tingkat pendidikan tinggi dan memiliki kinerja yang cukup sebanyak 10 orang (22,2%), dan tidak ada responden memiliki tingkat pendidikan tinggi dengan kinerja yang kurang. Responden yang memiliki tingkat pendidikan sedang dan memiliki kinerja yang baik sebanyak 9 orang (20,0%), tingkat pendidikan sedang

dan memiliki kinerja yang cukup sebanyak 20 orang (44,4%), dan tingkat pendidikan sedang dengan kinerja yang kurang sebanyak 4 orang (8,9%). Serta tidak ada responden yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Perhitungan statistik menggunakan Kendall s Tau ( ). Hasil nilai pengujian didapatkan nilai sebesar 0,05 dengan nilai p value sebesar 0,975, karena p 0,05, maka disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kinerja motivator KP-Ibu dalam pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Kasihan II Bantul tahun 2015. Tabel 2. Hubungan pengetahuan dengan Kinerja Motivator KP-Ibu dalam Pemberian ASI eksklusif Nila P N o Pengetahu an Kinerja Baik Cukup Kurang Jumlah F % f % f % f % 1. Baik 8 17,8 2 51,1 3 6,7 3 75,6 % 3 % % 4 % 2. Cukup 3 6,7% 7 15,6 1 2,2 1 24,4 % % 1 % i τ 0,02 8 valu e 0,04 9 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai pengetahuan baik dan memiliki kinerja yang cukup sebanyak 23 orang (51,1%), pengetahuan baik dan memiliki kinerja yang baik sebanyak 8 orang (17,8%), dan responden memiliki pengetahuan baik dengan kinerja yang kurang sebanyak 3 orang (6,7%). Responden yang memiliki tingkat pendidikan cukup dan memiliki kinerja yang baik sebanyak 3 orang (6,7%), pengetahuan cukup dan memiliki kinerja yang cukup sebanyak 7 orang (15,6%), dan pengetahuan cukup dengan kinerja yang kurang sebanyak 1 orang (2,2%). Serta tidak ada responden yang memiliki pengetahuan yang rendah. Perhitungan statistik menggunakan Kendall s Tau ). Hasil nilai pengujian didapatkan nilai sebesar 0,028 dengan nilai p sebesar 0,049 karena p 0,05, maka disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan kinerja motivator KP-Ibu dalam pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Kasihan II Bantul tahun 2015.

Tabel 3. Hubungan motivasi dengan Kinerja Motivator KP-Ibu dalam Pemberian ASI eksklusif N o Motivas i Kinerja Baik Cukup Kurang Jumlah F % f % f % f % 1. Kuat 9 20,0 2 55,6 3 6,7 3 82,2 % 5 % % 7 % 2. Sedang 2 4,4% 5 11,1 1 2,2 8 17,8 % % % Nilai τ - 0,02 1 P valu e 0,88 6 Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa responden yang mempunyai motivasi kuat dan memiliki kinerja yang cukup sebanyak 25 orang (55,6%), motivasi kuat dan memiliki kinerja yang baik sebanyak 9 orang (20,0%), dan responden memiliki motivasi kuat dengan kinerja yang kurang sebanyak 3 orang (6,7%). Responden yang memiliki motivasi sedang dan memiliki kinerja yang baik sebanyak 2 orang (4,4%), motivasi sedang dan memiliki kinerja yang cukup sebanyak 5 orang (11,1%), dan motivasi sedang dengan kinerja yang kurang sebanyak 1 orang (2,2%). Serta tidak ada responden yang memiliki motivasi yang rendah. Perhitungan secara statistik menggunakan Kendall s Tau ( ). Hasil nilai pengujian didapatkan nilai sebesar -0,021 dengan nilai p sebesar 0,886, karena p 0,05, maka disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara motivasi dengan kinerja motivator KP-Ibu dalam pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Kasihan II Bantul tahun 2015. Tabel 4. Hubungan sarana prasarana dengan Kinerja Motivator KP-Ibu dalam Pemberian ASI eksklusif N o Sarana prasaran a Kinerja Baik Cukup Kurang Jumlah f % f % f % f % 1. Baik 8 17,8 1 37,8 1 2,2 2 57,8 % 7 % % 6 % 2. Cukup 1 2,2% 3 6,7% 2 4,4 6 13,3 % % 3. Kurang 2 4,4% 1 22,2 1 2,2 1 28,9 0 % % 3 % Nilai τ 0,18 1 P valu e 0,01 8 Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa sarana prasarana yang baik dan memiliki kinerja yang baik sebanyak 8 orang (17,8%), sarana

prasarana baik dan memiliki kinerja yang cukup sebanyak 17 orang (37,8%), dan sarana prasarana baik dengan kinerja yang kurang sebanyak 1 orang (2,2%). Sarana prasarana cukup dan memiliki kinerja yang baik sebanyak 1 orang (2,2%), sarana prasarana cukup dan memiliki kinerja yang cukup sebanyak 3 orang (6,7%), dan sarana prasarana cukup dengan kinerja yang kurang sebanyak 2 orang (4,4%). Sarana prasarana kurang dan memiliki kinerja yang baik sebanyak 2 orang (4,4%), sarana prasarana kurang dan memiliki kinerja yang cukup sebanyak 10 orang (22,2%), dan sarana prasarana kurang dengan kinerja yang kurang sebanyak 1 orang (2,2%). Pengujian secara statistik menggunakankendall s Tau ( ). Hasil nilai pengujian didapatkan nilai sebesar 0,181 dengan nilai p sebesar 0,018, karena p 0,05, maka disimpulkan bahwa ada hubungan antara sarana prasarana dengan kinerja motivator KP-Ibu dalam pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Kasihan II Bantul tahun 2015. SIMPULAN Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja motivator Kelompok Pendukung Ibu (KP-Ibu) dengan karakteristik responden dengan usia (36-45 tahun) 48,90%, pekerjaan Ibu Rumah Tangga (64,44%). Responden yangmemiliki tingkat pendidikan sedang 73,30%, responden dengan pengetahuan baik 75,60%, motivasi responden kuat 82,20%, sarana prasarana baik 57,80% dan kinerja cukup 66,67%.Hasil uji Kendall s Tau dengan α 0,05, faktor pengetahuan (p=0,049) dan sarana prasarana (p=0,018), sedangkan tingkat pengetahuan (p=0,975) dan motivasi (p=0,886). Faktor pengetahuan dan sarana prasarana memiliki hubungan yang bermakna dengan kinerja motivator KP-Ibu di Puskesmas Kasihan II Bantul tahun 2015. SARAN Diharapkan adanya regenerasi motivator Kelompok Pendukung Ibu (KP- Ibu) melalui pelatihan dan refresing ilmu secara berkala sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan, sehingga pencapaian ASI eksklusif dapat meningkat. DAFTAR PUSTAKA Amalia, Selvie. 2013. Lomba Kelompok Pendukung Ibu Menyusui (KP-Ibu) di Tempat Kerja. Artikel (online). (http://www.aimi-asi.org), diakses tanggal 14 September 2014. Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. 2014. Profil Kesehatan tahun 2013, Bantul : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. 2014.Kelompok Pendukung Ibu (KP-Ibu) "Kekep Ibu" Kecamatan Kasihan KabupatenBantul.http://dinkes.bantulkab.go.id. Kementrian Kesehatan RI. 2013. Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia Saat Ini. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI. Nugroho, Arif Setyo. 2011. Peranan kelompok pendukung ibu (kp ibu) dalam program peningkatan capaian asi eksklusif (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Peran Kelompok Pendukung Ibu (KP Ibu) Dalam Program Peningkatan Capaian ASI Eksklusif di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kli. Skripsi.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP). Universitas Sebelas Maret : Surakarta. http://library.uns.ac.id Sudarmani Djoko, Pritasari, Sugeng Wiyono. 2011. Pengaruh Kegiatan Kelompok Pendukung ASI Terhadap Perilaku Ibu Nifas Dalam Pemberian ASI Saja.Jurnal Teknologi dan Seni Kesehatan Indonesia (SANITAS) Vol 5 No 1, Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat : Jakarta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R & D. Bandung : Alfabeta