BAB III PENUTUP. dimaksudkan sebagai jalan untuk mewujudkan gagasan meniadakan. kedudukan MPR sebagai lembaga tertinggi negara.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. atas hukum, yang kekuasaan tertinggi dalam negara berada di tangan rakyat.

II. TINJAUAN PUSTAKA. kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. diatur dalam BAB VIIA Pasal 22C dan Pasal 22D UUD NRI Berdasarkan

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

PENUTUP. partai politik, sedangkan Dewan Perwakilan Daerah dipandang sebagai

I. PENDAHULUAN. praktik ketatanegaraan Indonesia. Setiap gagasan akan perubahan tersebut

MAKALAH. Kedudukan dan Fungsi DPD dalam Kerangka Kelembagaan Legislatif Indonesia. Oleh : Dinoroy Marganda Aritonang

BAB II PENGATURAN TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH DI INDONESIA. A. Kewenangan Memberi Pertimbangan dan Fungsi Pengawasan Dewan

Fungsi, Tugas, dan Wewenang DPD, Hak dan Kewajiban Anggotanya Serta Kelemahan dari DPD Dalam UUD 1945

KEWENANGAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH DI BIDANG LEGISLASI

Makalah Mengenai Keberadaan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Dalam Ketatanegaraan Indonesia BAB I PENDAHULUAN

FUNGSI LEGISLASI DPD-RI BERDASARKAN PASAL 22D UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Kedudukan dan Kewenangan Dewan Perwakilan Daerah dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia

Hubungan Antar Lembaga Negara IRFAN SETIAWAN, S.IP, M.SI

d. Mendeskripsikan perkembangan politik sejak proklamasi kemerdekaan.

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan keseluruhan penelitian, diperoleh beberapa kesimpulan,

DPD memberikan peran yang lebih maksimal sebagai perwakilan daerah yang. nantinya akan berpengaruh terhadap daerah-daerah yang mereka wakili.

BAB V. Kesimpulan. lahir dalam amandemen ketiga. Secara de facto DPD RI baru ada pada tanggal 1

Kewenangan Dewan Perwakilan Daerah dalam Pembentukan Undang-Undang menurut Undang-Undang Dasar 1945

PENUTUP. Perhubungan, Pariwisata, Seni dan Budaya Kota Tegal untuk segera. waterboom setelah disahkannya APBD tahun anggaran 2008.

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Perkembangan Pasca UU MD3/2014. Herlambang P. Wiratraman Unair

ANALISIS YURIDIS KEDUDUKAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DAN HUBUNGANNYA DENGAN LEMBAGA NEGARA LAINNYA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN DI INDONESIA

Jurnal Independent Vol. 2 No. 1 Page 1

DPD RI, BUBARKAN ATAU BENAHI?? Oleh: Moch Alfi Muzakki * Naskah diterima: 06 April 2016; disetujui: 15 April 2016

Faridah T, S.Pd., M.Pd. NIP Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan

Tugas dan Fungsi MPR Serta Hubungan Antar Lembaga Negara Dalam Sistem Ketatanegaraan

KEDUDUKAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH DALAM KELEMBAGAAN LEGISLATIF MENURUT UNDANG-UNDANG DASAR 1945 MOH. DERMAWAN / D

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

MENYOAL KELEMAHAN DPD. Oleh: Muchamad Ali Safa at 1. DPD kembali mengalami gesekan dengan saudara tuanya, yaitu DPR.

2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rak

BAB I PENDAHULUAN. Masa transisi Indonesia menuju demokrasi merupakan salah satu tahapan

KEWENANGAN LEGISLASI DEWAN PERWAKILAN DAERAH DALAM REFORMASI KELEMBAGAAN PERWAKILAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan Perubahan Undang-undang Dasar Tahun 1945

BAB III. A. Urgensi Amandemen Undang Undang Dasar tahun 1945 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 (UUD NRI

Kewenangan Dewan Perwakilan Daerah Sebagai Salah Satu Lembaga Legislatif Dalam Membuat Suatu Peraturan Perundang-Undangan

KEDUDUKAN DAN FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DI DALAM PROSES LEGISLASI PASCA AMANDEMEN UUD 1945 Oleh : Montisa Mariana, SH.,MH

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

LEMBAR PERSETUJUAN REVITALISASI PERANAN DPD DALAM SISTEM PARLEMEN DI. INDONESIA (Kajian Yuridis UUD NRI Tahun 1945 Pasal 22C Dan 22D

MPR Pasca Perubahan UUD NRI Tahun 1945 (Kedudukan MPR dalam Sistem Ketatanegaraan)

FORMAT KELEMBAGAAN DAN POLA HUBUNGAN MPR DENGAN DPR DAN DPD PASCA AMANDEMEN UUD TAHUN 1945

WEWENANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DI BIDANG LEGISLADI DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

CHECK AND BALANCES ANTAR LEMBAGA NEGARA DI DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA. Montisa Mariana

: Abdul Qadir Amir Hartono, SE.,SH., MH. : Abdul Qadir / Gus Anton (Panggilan di Daerah)

LEMBAGA LEMBAGA NEGARA. Republik Indonesia

BAB IV PENUTUP. diperluas dan diperkuat dengan semangat demokrasi melalui langkah - langkah pemikiran yang

Prinsip Checks And Balances Dalam Struktur Lembaga Perwakilan Rakyat Di Indonesia (Studi Terhadap Usulan Perubahan Kelima UUD NRI Tahun 1945)

BAB I PENDAHULUAN. kita memiliki tiga macam dokumen Undang-undang Dasar (konstitusi) yaitu: 1

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota 1 periode 2014-

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PERTAMA: UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD, DAN DPRD

BAB I PENDAHULUAN. Negara dan Konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan.

TINJAUAN YURIDIS KEDUDUKAN DAN KEWENANGAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH DALAM SISTEM KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA 1 Oleh: Adrian Fiski Oday 2

KEWENANGAN DPD DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

KEWENANGAN MPR UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai peran kamar kedua dalam

TINJAUAN YURIDIS HAK RECALL OLEH PARTAI POLITIK DALAM SISTEM PEMILU PROPORSIONAL TERBUKA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum ( rechtsstaat), dengan

PERAN DPD SEBAGAI LEMBAGA NEGARA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA (UUD 1945 PASCA AMANDEMEN)

PENDAHULUAN. (untuk selanjutnya disingkat UUD 1945 ) mengamanatkan bahwa negara

REKONSTRUKSI KEDUDUKAN DPD DAN DPR MENUJU BIKAMERAL YANG SETARA SULARDI

keberadaan MK pd awalnya adalah untuk menjalankan judicial review itu sendiri dapat dipahami sebagai and balances antar cabang kekuasaan negara

Wardaniman Larosa Y. Hartono. Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB IV KEABSAHAN PENGANGKATAN PEJABAT DAERAH OLEH PEJABAT KEPALA DAERAH. tindakan hukum publik yang diberikan oleh peraturan perundang-undang yang

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibentuk maka ditarik tiga. kesimpulan, yakni:

mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kepentingan-kepentingan yang membatasi dan melindungi kepentingan-kepentingan tersebut.

KEWENANGAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH DALAM LEGISLASI PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 92/PUU-X/2012

Kontroversi UU Tanpa Pengesahan Presiden: Tinjauan Hukum dan Politik

-2- demokrasi serta menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat dan daerah sesuai dengan tuntutan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara. Mesk

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern sekarang ini, hampir semua negara mengklaim menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah perkembangan ilmu hukum tata negara, konstitusi diberi

HUBUNGAN DPD DAN DPR DALAM FUNGSI LEGISLASI MENURUT SISTEM KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA. Oleh Luse Lusmiaty ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FORMAT KELEMBAGAAN DAN POLA HUBUNGAN MPR DENGAN DPR DAN DPD PASCA AMANDEMEN UUD TAHUN 1945

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Oleh : Nama : Adri Suwirman.

BAB III KEWENANGAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH DALAM PENGAJUAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)

Tugas dan Wewenang serta Dasar Hukum Lembaga Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Konstitusi merupakan segala ketentuan dan aturan dasar mengenai

BAB III PENUTUP. Sebagai kesimpulan dapat di kemukakan bahwa : 1. DPR Kabupaten Sumba Barat Daya sudah berperan tetapi perannya belum

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Jakarta: Sekertariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi.

Lex Administratum, Vol. IV/No. 1/Jan/2016

Hubungan antara MPR dan Presiden

BAB I PENDAHULUAN. susunan organisasi negara yang terdiri dari organ-organ atau jabatan-jabatan

BAB II TUGAS DAN WEWENANG LEMBAGA KEKUASAAN EKSEKUTIF, LEGISLATIF, DAN YUDIKATIF DI INDONESIA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN.. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

PERBANDINGAN STRUKTUR DAN KEWENANGAN DPR RI DENGAN DPD RI DALAM FUNGSI LEGISLASI. Suroto ABSTRACT

Lex et Societatis, Vol. III/No. 2/Mar/2015/Edisi Khusus

BAB I PENDAHULUAN. adanya pemerintah yang berdaulat dan terakhir yang juga merupakan unsur untuk

BAB II KAJIAN TEORETIK DAN KAJIAN NORMATIF

MENGGAPAI KEDAULATAN RAKYAT YANG MENYEJAHTERAKAN RAKYAT 1

Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Politik

BAB I. Pendahuluan. Dalam Pembukaan UUD 1945 tersirat suatu makna bahwa Negara. Republik Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (Rechtstaat)

BAB I PENDAHULUAN. dimulai pada tahun Pada tahun itulah berdirinya Negara Republik

KEDUDUKAN FUNGSI DAN WEWENANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 GABRIEL TALAWE D

Lex Administratum, Vol. III/No. 8/Okt/2015

DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM SISTEM KETATANEGARAAN RI (PASCA AMANDEMEN UUD 1945)

DAFTAR PUSTAKA. Arbisanit. Partai, Pemilu dan Demokrasi. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997).

RANGKUMAN KN KEDAULATAN ARTI : KEKUASAAN TERTINGGI

Transkripsi:

82 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa selain bertujuan untuk menutup penyalahgunaan atau penyimpangan praktek ketatanegaraan dari kehendak yang telah diatur dalam UUD, perubahan kedudukan, keanggotaan, dan mekanisme keanggotaan MPR, DPR dan keberadaan lembaga baru DPD, dimaksudkan sebagai jalan untuk mewujudkan gagasan meniadakan kedudukan MPR sebagai lembaga tertinggi negara. Gagasan itu secara konseptual ingin menegaskan bahwa MPR bukan satusatunya lembaga yang melaksanakan kedaulatan rakyat, setiap lembaga yang mengemban tugas-tugas politik negara dan pemerintahan adalah pelaksana kedaulatan rakyat, harus tunduk dan bertanggung jawab kepada rakyat. Secara praktis, pembaruan dimaksudkan untuk meniadakan penyalahgunaan kadudukan MPR sebagai lembaga tertingi negara yang pada prakteknya telah digunakan sebagai alat kepanjangan tangan Presiden untuk melanggengkan kekuasaannya. Bila para pencetus ide atau gagasan perwakilan ingin menerapkan sistem perwakilan yang terdiri dari dua kamar atau sistem bikameral, maka Indonesia pasca perubahan UUD saat ini menerapkan sistem perwakilan dua kamar atau bikameral yang bersifat soft atau lemahkrena adanya perbedaan 82

83 mengenai kewenangan yang dimiliki oleh masing-masing lembaga perwakilan yang ada di Indonesia, adanya perbedaan kekuasaan dan kewenangan antara para lembaga perwakilan yang ada, di mana kekuasaan dan kewenangan DPR lebih kuat dibandingkan dengan DPD. Dewan Perwakilan Daerah dalam proses legislasi atau proses pembentukan undang-undang hanya memiliki hak usul dan pertimbangan, itupun hanya yang berkaitan dengan kepentingan daerah. DPD hanya dapat ikut membahas dan melakukan pengawasan undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan anggaran dan pendapatan belanja negara, pajak, pendidikan, dan agama. Akan tetapi hak legislatif yang dimiliki DPD, sangat tergantung kepada DPR, yang mau menyetujui atau tidak usul atau pertimbangan, pembahasan, dan pengawasan yang diajukan oleh DPD. DPD saat ini mempunyai peran yang kurang penting, sehingga tidak dapat menjalankan fungsi checks and balances dengan sempurna, tidak adanya hak veto terhadap RUU, dan hanya memiliki hak usul terhadap RUU tertentu saja, serta fungsi pertimbangan dan pengawasannya sangat tergantung dan mengandalkan pihak lain yaitu DPR. Seharusnya para penggagas ide perwakilan dua kamar memperhatikan bahwa pembentukan kamar-kamar dalam sistem perwakilan dua kamar adalah, untuk memberikan kontribusi politik bagi suatu sistem politik yang

84 demokratis. Dibentuknya DPD seharusnya dimaksudkan untuk pertimbangan dalam mempengaruhi proses legislasi, dan sebagai simbol untuk mempertinggi legitimasi demokrasi di Indonesia sehingga tercipta sistem mekanisme checks and balances seperti yang diharapkan oleh para pembuat undang-undang. B. Saran Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah saya buat, maka saya memberikan saran agar fungsi kelembagaan MPR perlu diperjelas bukan hanya sebagai lembaga tempat bertemunya anggota-anggota DPR dengan DPD. Selain untuk menerapkan mekanisme cheks and balances, sebaiknya sistem bikameral yang diterapkan di Indonesia lebih memperhatikan kepada kemauan dan partisipasi seluruh rakyatnya yang diwakili oleh DPD sebagai pewakilan dari daerah-daerah di Indonesia. Dengan kata lain sebaiknya pemerintah dan DPR lebih memperhatikan kepentingan daerah agar usul yang diajukan oleh DPD yang menguntungkan bagi daerah tetapi tidak mengganggu atau merugikan kepentingan nasional ditindaklanjuti. Demikian pula dengan fungsi pertimbangan dan pengawasan DPD, untuk lebih diperhatikan terutama yang bermanfaat bagi kepentingan bangsa dan Negara. Sebaiknya dalam proses lagislasi, DPD diberikan hak usul RUU yang tidak hanya menyangkut kewenangan daerah dan ada baiknya juga jika DPD juga diberikan hak untuk dapat menolak RUU yang diajukan oleh pemerintah dan DPR. Karena sebenarnya DPD memiliki peran yang sangat besar dalam mencegah

85 perpecahan dan disintegrasi bangsa dan agar tidak hanya menjadi asesoris demokrasi dalam lembaga MPR. Sebaiknya juga diatur ketentuan mengenai kedudukan DPD jika dalam Pasal 7C UUD 1945 perubahan menjelaskan bahwa Presiden tidak dapat membubarkan DPR, maka sebaiknya juga ada Pasal yang menjelaskan bahwa Presiden tidak dapat membubarkan DPD.

86 DAFTAR PUSTAKA 1. Buku Bagir Manan, 2004, DPR, DPD dan MPR dalam UUD 1945 BARU, FH UII Press, Yogyakarta. B. Hestu Cipto Handoyo, 2009, Hukum Tata Negara Indonesia, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta. Jimly Asshidiqie, 2004, FORMAT KELEMBAGAAN NEGARA DAN PERGESERAN KEKUASAAN DALAM UUD 1945, FH UII Press, Yogyakarta. Ni matul Huda, 2009, Hukum Tata Negara Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta. Reni Dwi Purnomowati, 2005, Implementasi Sistem Bikameral dalam Parlemen Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Semua Harus Terwakili, Studi mengenai resposisi MPR, DPR, dan lembaga Kepresidenan di Indonesia, 2000, Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK), Jakarta. 2. Internet http://www.google.co.id/demokrasi http://www.google.co.id/susunan anggota MPR periode 09-14 3. Peraturan perundang-undangan: UUD 1945 asli UUD 1945 pasca amandemen UU RI No.27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD.