WASTE MANAGEMENT PROGRAM IN INDONESIA (Reduce, Reuse, Recycle Program)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA)

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

Konsep penanganan sampah dengan sistem koperasi. Oleh Kelompok 9

KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

BAB VII ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UPS MUTU ELOK. Jumlah Timbulan Sampah dan Kapasitas Pengelolaan Sampah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA.

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

BUPATI POLEWALI MANDAR

PERATURAN DESA SEGOBANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SEGOBANG,

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

SAMPAH SEBAGAI SUMBER DAYA

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

pendahuluan dilakukan untuk memperoleh hasil pengolahan atau daur ulang yang mengefektifkan pengolahan sampah selanjutnya, termasuk upaya daur ulang.

Lampiran IA Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/SE/M/2011 Tanggal : 31 Oktober 2011

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

PENGELOLAAN SAMPAH KANTOR SECARA TERPADU: (Studi Kasus Kantor BPPT)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2012 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

BAB I PENDAHULUAN. pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL )

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KERJA SAMA BISNIS PENDIRIAN BANK SAMPAH MODEL BARU

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan limbah yang dihasilkan dari adanya aktivitas manusia.

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi

Rancangan Peraturan Pemerintah Pengelolaan Sampah Spesifik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH SPESIFIK

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH

BAB I PENDAHULUAN. sembarangan karena tidak memenuhi persyaratan dapat menimbulkan

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU INDONESIA BERSIH SAMPAH 2020 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP L/O/G/O

POTENSI PENERAPAN PRINSIP 3R DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA NGENEP KECAMATAN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG

Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan.

Profil Orgic's Home Generasi Muda Peduli Sampah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk yang tinggi dengan pertumbuhan cepat di kota bila

KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104

BUPATI TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN MAGELANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

Kata kunci : Sampah, Reduksi, daur ulang, kawasan komersial dan Malioboro

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Perencanaan Material Recovery Facility Di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 46 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT. Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang

Pengelolaan Sampah Berkelanjutan untuk Kota Depok. Alin Halimatussadiah Universitas Indonesia

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

1

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga

BANTAENG, 30 JANUARI (Prof. DR. H.M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr)

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KOTA BAU-BAU NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BAU-BAU,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TRANSFORMASI PARADIGMA PENANGANAN SAMPAH

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA 3R BERBASIS MASYARAKAT Sri Subekti Fakultas Teknik, Teknik Lingkungan Universitas Pandanaran Semarang

PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA 3R BERBASIS MASYARAKAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGELOLAAN SAMPAH KERTAS DI INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VII. PEMBAHASAN UMUM 7.1. Visi Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Berkelanjutan

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. manusia yang beragam jenisnya maupun proses alam yang belum memiliki nilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengolahan Sampah. Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember Disampaikan oleh: Dr. Ridwan, MT- UG

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. mengabaikan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Untuk mencapai kondisi

PEMERINTAH KOTA DENPASAR TPST-3R DESA KESIMAN KERTALANGU DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. (makhluk hidup) dan abiotik (makhluk tak hidup). Kedua komponen itu akan

BAB III STUDI LITERATUR

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. tahun 2012 memiliki total jumlah penduduk sebesar jiwa (BPS, 2013).

Transkripsi:

WASTE MANAGEMENT PROGRAM IN INDONESIA (Reduce, Reuse, Recycle Program) Amrizal Tanjung Outline KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH 1. Undang Undang Pengelolaan Sampah No. 18 Tahun 2008. 2. Pengelolaan Sampah Berdasarkan UU Nomor 18 Tahun 2008 PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH ADIPURA PROGRAM.... SAMPAH Adipura Programme Indonesia.ppt

WASTE MANAGEMENT CONCEPT PROSES PRODUKSI LIMBAH USAHA CAIR CAIR, GAS, DSB PADAT POLLUTER PAY PRINCIPLE UU 23/1997, PP AIR, PP B3, PERMEN LH UU SD AIR, PP 16/2005, PERMEN PU KEGIATAN PUBLIC SERVICES PRINCIPLE PADAT SAMPAH UU SAMPAH RUMAH TANGGA & BUKAN RUMAH TANGGA PROSES ALAM KERANGKA PROSES PROGRAM 3R DI INDONESIA

DEFINISI SAMPAH ADALAH SISA KEGIATAN SEHARI-HARI MANUSIA DAN/ATAU PROSES ALAM YANG BERBENTUK PADAT (PASAL 1) HUBUNGAN SUMBER SAMPAH DENGAN PENGELOLAANNYA LIMBAH USAHA PRODUK KONSUMEN RUMAH TANGGA SAMPAH RUMGA SAMPAH SPESIFIK KELOLA KHUSUS PRODUSE N/PABRIK KEGIATAN BUKAN RUMGA SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMGA PROSES ALAM TPA/ TPST MEDIA LINGKUNGAN PEMBATASAN (REDUCE) PENGURANGAN PEMBATASAN (REDUCE), GUNA-ULANG (REUSE) & DAUR-ULANG (RECYCLE) PILAH, KUMPUL, ANGKUT, OLAH & PROSES PENANGANAN

PARADIGMA PENGELOLAAN SAMPAH POLA LAMA UU SAMPAH 1. KUMPUL DARI SUMBER DAN/ATAU TPS. 2. ANGKUT DARI SUMBER DAN/ATAU TPS KE TPA. 3. TIMBUN DI TPA. 4. LUPAKAN. 1. BATASI SEJAK DARI SUMBER. 2. PILAH DAN OLAH DI SUMBER DAN/ATAU DI TPS UNTUK DIMANFAATKAN. 3. KUMPUL DARI SUMBER DAN TPS SECARA TERPILAH. 4. ANGKUT DARI SUMBER DAN TPS KE TEMPAT PENGOLAHAN, TPST, ATAU TPA SECARA TERPILAH. 5. OLAH DI TEMPAT PENGOLAHAN DAN/ATAU DI TPST UNTUK DIMANFAATKAN. 6. SAMPAH DI TPA HARUS DIPROSES AGAR AMAN BAGI LINGKUNGAN. JENIS SAMPAH YANG DIATUR (PASAL 2) SAMPAH RUMAH TANGGA SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA SAMPAH SPESIFIK Sampah yang berbentuk padat yang berasal dari sisa kegiatan sehari-hari di rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik, dan dari proses alam yang berasal dari lingkungan rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik Sampah ini bersumber dari rumah per rumah atau komplek perumahan Sampah rumah tangga yang berasal bukan dari rumah tangga dan lingkungan rumah tangga melainkan berasal dari sumber lain, misalnya: pasar, pusat perdagangan, kantor, sekolah, rumah sakit, rumah makan, hotel, stasiun, terminal, pelabuhan, industri, taman kota, hutan kota, jalan, sungai, dan lain-lain. Sampah ini bersumber dari fasilitas publik, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya. Sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus, meliputi: Sampah yang mengandung B3 (batere bekas, obat bekas); Sampah yang mengandung limbah B3 (sampah medis); Sampah akibat bencana; Puing bongkaran; Sampah yang secara teknologi belum dapat diolah; Sampah yang timbul tidak secara periodik (sampah hasil kerja bakti)

Komposting, 3R (Reduce, Reuse, Recycle), Waste to energy Komposting Merupakan suatu metode termudah untuk menangani sampah organik rumah tangga menjadi sesuatu yang lebh bermanfaat Keuntungan: 1. Mengurangi volume sampah organik yang dibuang ke TPA 2. Mengendalikan nutrisi ke tanah seperti material organik, fosfor, potasium, nitrogen dan mineral 3. Meningkatkan daya serap air dan memperbaiki porositas tanah Kerugian : 1. Pengurangan volume sampah belum secara signifikan terjadi. 2. Menimbulkan bau dan serangga jika penanganan tidak tepat

3R (Reduce, Reuse, Recycle) Merupakan suatu metode, dimana penanganannya mempunyai beberapa opsi. Arti dari Reuse, Reduce maupun Recycle yaitu Reuse (guna ulang) yaitu kegiatan penggunaan kembali sampah yang masing dapat digunakan baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain, contohnya berupa botol bekas minuman dirubah fungsi jadi tempat minyak goreng, ban bekas, dimodifikasi jadi kursi, pot bunga. Reduce ( Mengurangi) yaitu mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah, contohnya ketika belanja membawa kantong/keranjang dari rumah, mengurangi kemasan yang tidak perlu, menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang, misalnya bungkus nasi menggunakan daun pisang atau daun jati. Recycle (mendaur ulang) yaitu mengolah sampah menjadi produk baru, contohnya sampah kertas diolah menjadi kertas daur ulang/kertas seni/campuran pabrik kertas, sampah plastik kresek diolah menjadi kantong kresek, sampah organik diolah menjadi kompos Keuntungan: 1. Mengurangi volume sampah organik yang dibuang ke TPA 2. Dapat dijual kembali sehingga mempunyai nilai ekonomi Kerugian : 1. Pengurangan volume sampah belum secara signifikan terjadi. Waste To Energy Merupakan suatu metode penanganan sampah dengan menjadikan sampah menjadi bahan bakar alternatif. Contoh : Kompor dengan bahan bakar dari sampah. Keuntungan: 1. Mengurangi volume sampah organik yang dibuang ke TPA 2. Mengurangi biaya pembelian minyak tanah untuk pemakaian kompor Kerugian : 1. Pengurangan volume sampah belum secara signifikan terjadi. 2. Jumlah sampah untuk dijadikan bahan bakar harus memenuhi kriteria.

Komposting, 3R (Reduce, Reuse, Recycle), Waste to energy Komposting Merupakan suatu metode termudah untuk menangani sampah organik rumah tangga menjadi sesuatu yang lebh bermanfaat Keuntungan: 1. Mengurangi volume sampah organik yang dibuang ke TPA 2. Mengendalikan nutrisi ke tanah seperti material organik, fosfor, potasium, nitrogen dan mineral 3. Meningkatkan daya serap air dan memperbaiki porositas tanah Kerugian : 1. Pengurangan volume sampah belum secara signifikan terjadi. 2. Menimbulkan bau dan serangga jika penanganan tidak tepat

3R (Reduce, Reuse, Recycle) Merupakan suatu metode, dimana penanganannya mempunyai beberapa opsi. Arti dari Reuse, Reduce maupun Recycle yaitu Reuse (guna ulang) yaitu kegiatan penggunaan kembali sampah yang masing dapat digunakan baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain, contohnya berupa botol bekas minuman dirubah fungsi jadi tempat minyak goreng, ban bekas, dimodifikasi jadi kursi, pot bunga. Reduce ( Mengurangi) yaitu mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah, contohnya ketika belanja membawa kantong/keranjang dari rumah, mengurangi kemasan yang tidak perlu, menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang, misalnya bungkus nasi menggunakan daun pisang atau daun jati. Recycle (mendaur ulang) yaitu mengolah sampah menjadi produk baru, contohnya sampah kertas diolah menjadi kertas daur ulang/ kertas seni/campuran pabrik kertas, sampah plastik kresek diolah menjadi kantong kresek, sampah organik diolah menjadi kompos Keuntungan: 1. Mengurangi volume sampah organik yang dibuang ke TPA 2. Dapat dijual kembali sehingga mempunyai nilai ekonomi Kerugian : 1. Pengurangan volume sampah belum secara signifikan terjadi. Waste To Energy Merupakan suatu metode penanganan sampah dengan menjadikan sampah menjadi bahan bakar alternatif. Contoh : Kompor dengan bahan bakar dari sampah. Keuntungan: 1. Mengurangi volume sampah organik yang dibuang ke TPA 2. Mengurangi biaya pembelian minyak tanah untuk pemakaian kompor Kerugian : 1. Pengurangan volume sampah belum secara signifikan terjadi.

Komposting Merupakan suatu metode termudah untuk menangani sampah organik rumah tangga menjadi sesuatu yang lebh bermanfaat Keuntungan: 1. Mengurangi volume sampah organik yang dibuang ke TPA 2. Mengendalikan nutrisi ke tanah seperti material organik, fosfor, potasium, nitrogen dan mineral 3. Meningkatkan daya serap air dan memperbaiki porositas tanah Kerugian : 1. Pengurangan volume sampah belum secara signifikan terjadi. 2. Menimbulkan bau dan serangga jika penanganan tidak tepat Komposting Merupakan suatu metode termudah untuk menangani sampah organik rumah tangga menjadi sesuatu yang lebh bermanfaat Keuntungan: 1. Mengurangi volume sampah organik yang dibuang ke TPA 2. Mengendalikan nutrisi ke tanah seperti material organik, fosfor, potasium, nitrogen dan mineral 3. Meningkatkan daya serap air dan memperbaiki porositas tanah Kerugian : 1. Pengurangan volume sampah belum secara signifikan terjadi. 2. Menimbulkan bau dan serangga jika penanganan tidak tepat

3R (Reduce, Reuse, Recycle) Merupakan suatu metode, dimana penanganannya mempunyai beberapa opsi. Arti dari Reuse, Reduce maupun Recycle yaitu Reuse (guna ulang) yaitu kegiatan penggunaan kembali sampah yang masing dapat digunakan baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain, contohnya berupa botol bekas minuman dirubah fungsi jadi tempat minyak goreng, ban bekas, dimodifikasi jadi kursi, pot bunga. Reduce ( Mengurangi) yaitu mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah, contohnya ketika belanja membawa kantong/keranjang dari rumah, mengurangi kemasan yang tidak perlu, menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang, misalnya bungkus nasi menggunakan daun pisang atau daun jati. Recycle (mendaur ulang) yaitu mengolah sampah menjadi produk baru, contohnya sampah kertas diolah menjadi kertas daur ulang/kertas seni/campuran pabrik kertas, sampah plastik kresek diolah menjadi kantong kresek, sampah organik diolah menjadi kompos Keuntungan: 1. Mengurangi volume sampah organik yang dibuang ke TPA 2. Dapat dijual kembali sehingga mempunyai nilai ekonomi Kerugian : 1. Pengurangan volume sampah belum secara signifikan terjadi.

Kampung Banjarsari berlokasi di Kelurahan Banjarsari, Cilandak, Jakarta Selatan, berada dekat dengan Jalan Fatmawati yang berlalu lintas padat. Telah melakukan kegiatan mengurangi, memanfaatkan kembali, mendaur ulang sampah, pengomposan organik serta penghijauan. pengomposan dan daur ulang sampah anorganik yang dilakukan mampu menurunkan volume sampah yang dibuang ke TPA hingga 50% Lokasi Perumahan Mustika Tigaraksa Kabupaten Tangerang Pengelolaan sampah di kawasan perumahan Mustika Tigaraksa dilaksanakan oleh B.E.S.T (LSM), telah melakukan kegiatan pemilahan, mendaur ulang sampah, pengomposan organik yang berada di TPS (dibangun oleh BEST). pemilahan dan daur ulang sampah yang dilakukan mampu menurunkan volume sampah yang dibuang ke TPA hingga 54%

Bukit Kencana Jaya di daerah aliran sungai Babon, Semarang, Jawa Tengah Pengelolaan sampah di kawasan Bukit Kencana Jaya dilaksanakan oleh Bintari (LSM), bekerjasama dengan Gtz-ProLH. pemilahan (untuk dijual kembali), pengomposan organik dengan keranjang takakura. penjualan dan pengomposan yang dilakukan mampu menurunkan volume sampah yang dibuang ke TPA hingga 60% Lokasi Kampung Rungkut Lor III, Surabaya, Jawa Barat Pengelolaan sampah di kawasan Kampung Rungkut Lor III dilaksanakan oleh Pusdakota Universitas Surabaya (organisasi nirlaba). pemilahan (untuk dijual kembali), pengomposan organik dengan keranjang takakura dan penghijauan. pemilahan telah dilakukan sebanyak 90% warga kampung Rungkut Lor III dan sampah organik terkomposkan sebanyak 100%.

Kebun Karinda, Lebak Bulus, Jakarta Selatan Kebun Karinda mengembangkan teknologi pengomposan untuk masyarakat di Jakarta& sekitarnya, dengan kegiatan-kegiatan seperti pelatihan pengelolaan sampah&penghijauan, pengomposan sampah rumah tangga, pembibitan tanaman pelindung, tanaman hias dan tanaman obat. pengomposan yang dilakukan mampu memproduksi kompos sebesar 4 ton/tahun dan mengurangi volume sampah rumah tangga 30-40%. Lokasi Pondok Pekayon Indah, Bekasi Selatan Telah melakukan kegiatan penanaman obat keluarga, pengomposan skala kawasan, produksi kerajinan dari plastik, botol, kertas dan kulit telur. pengomposan yang dilakukan mampu memproduksi kompos sebesar 2.000 kg/bulan dengan bahan baku 6000 kg sampah organik dan kegiatan daur ulang mampu mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA hingga 70%.

Kampung Sukunan, Banyuraden, Sleman, Yogyakarta Telah melakukan kegiatan penanaman obat keluarga, pengomposan skala kawasan, produksi kerajinan dari plastik, botol, kertas dan kulit telur. pengomposan yang dilakukan mampu memproduksi kompos sebesar 2.000 kg/bulan dengan bahan baku 6000 kg sampah organik dan kegiatan daur ulang mampu mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA hingga 70%. Lokasi Perumahan Cipinang Elok, Jakarta Timur Telah melakukan kegiatan penanaman obat keluarga, pengomposan Mutu Elok skala kawasan. pengomposan yang dilakukan mampu memproduksi kompos sebesar 2-3 m 3 /hari dengan volume sampah tiap harinya 14-15 m 3 /hari, komposisi sampah organik ±5 m 3 dan sampah anorganik ±9 m 3. Dengan pengomposan sampah dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA hingga 30%.

Kecamatan Cempaka Baru, Jakarta Pusat Telah melakukan kegiatan pengolahan sampah menjadi kompos padat dan cair, serta memproduksi komposter, kompos cair, boisca (zat adiktif mempercepat proses pembusukan sampah dan mengurangi bau). pengomposan yang dilakukan mampu mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA hingga 75-80%. Lokasi RT.04 / RW.03 Kompleks Zeni, kelurahan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan Telah melakukan kegiatan pemilahan sampah di sumber, membuat kompos, membuat kertas daur ulang, mengembangkan tanaman obat keluarga (TOGA) pengomposan dan daur ulang yang dilakukan mampu mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA hingga 50%.

RT. 08 RW. 11, Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Cikapundung Kolot Bandung Selatan Telah melakukan kegiatan membuat kompos dengan Metode Biologi (PSOMB) pengomposan mereduksi volume sampah sampai 88 % dan dihasilkan sejumlah produk kompos 300 kg/bulan Lokasi Jalan Seroja No. 1 Rawa Badak Utara, Jakarta Utara Green School yang dilakukan SMUN 13 Jakarta Utara adalah dengan melakukan 3R yaitu dengan memanfaatkan kembali sampah-sampah non organik menjadi barangbarang yang bernilai ekonomis dan mengolah sampah organik menjadi kompos. Aktivis siswa mulai membawa gunting di sekolah sehingga pada jam istirahat dapat digunakan membantu kawan-kawannya membuka bungkus makanan agar layak direuse, meluasnya partisipasi warga sekolah (guru dan siswa) dalam menyumbang sampah plastik dari rumahnya masing-masing, dihasilkan 1 bh karya tulis ilmiah hasil riset plastik dan berbagai benda hasil reuse plastik yang inovatif, seperti: karpet, sajadah modifikasi, tas resleting, dll.

Perumnas Monang Maning, Desa Tegal Kertha, Denpasar Barat komposting skala rumah tangga dan pengelolaan sampah skala kawasan melalui pembangunan depo (eco center), Program Keluarga Peduli Lingkungan, Kelompok Usaha Bersama (KUB) Sumber Rejeki merupakan nama kelompok pengangkut sampah yang sekaligus berprofesi sebagai pemulung yang secara resmi dipekerjakan oleh Desa Tegal Kertha Eco-center saat total sampah yang diolah, yaitu sekitar 2-3 m3/hari; sampah organik untuk kompos adalah ± 50%, sampah lapak (daur ulang) sekitar 25%, dan 25 % sisanya adalah sampah residu (untuk dibuang ke TPS). Di Eco center rata-rata sekitar 500-750 kg sampah organik yang diolah kompos setiap harinya Lokasi Kampung Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan pengelolaan sampah terpadu, seperti pemilahan sampah, menyediakan tempat sampah organik dan anorganik, meyediakan tempat pengumpulan sampah dengan pengelolaannya, kegiatan daur ulang dan penghijauan dengan tanaman obat. pengomposan dapat menghasilkan ±3 ton atau 1 ton/per bulan, untuk kompos cair hasilnya mencapai 100 liter/perbulan, kegiatan ini mampu mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA hingga 80%

Kampung Rawasari, Cempaka Baru, Jakarta Pusat pengelolaan sampah terpadu, seperti pemilahan sampah, menyediakan tempat sampah organik dan anorganik, meyediakan tempat pengumpulan sampah dengan pengelolaannya, kegiatan daur ulang dan penghijauan dengan tanaman obat. Selama 4 tahun kegiatan pengomposan dan daur ulang berhasil menurunkan volume sampah yang dibuang langsung ke TPA. pengomposan mencapai angka 25 kg/3 bulan.

Proyek percontohan berada di kota Bandung, Jawa Barat program daur ulang bekerjasama dengan Dana Mitra Lingkungan, program training of trainer dalam bidang pengelolaan sampah bekerjasama dengan PT.Conoco Philips, program Seruling (sekolah ramah lingkungan). proses daur ulang kemasan Tetra Pak dilakukan di pabrik kertas sebanyak 98% dengan proses repulping diwilayah Jawa Barat pada tahun 2005. kegiatan ini berhasil membentuk jaringan masyarakat pengumpul di 12 TPS, jumlah jaringan aktif baru 7 TPS dengan produksi daur ualang mencapai 6,7 ton dan yang dikirim ke pabrik berjumlah 2-3 ton. Untuk wilayah Jawa Timur, telah terbentuk jaringan masyarakat pengumpul di 31 TPS dan produksi daur ulang kemasan mencapai 20 ton.

Dinas Tata Kota dan Kebersihan Kab. Sragen Jl. Dr. Setiabudhi No.3A Aktifitas Pengelolaan Sampah Terpadu berupa kegiatan pemilahan, daur ulang dan komposting dilaksanakan di lingkungan permukiman, komersial, perkantoran dan kawasan lingkungan fasilitas umum Hasil kegiatan yaitu meningkatnya kualitas lingkungan dan masyarakat, melindungi sumber daya alam, melindungi fasilitas umum, mengurangi volume sampah, mengurangi biaya pengangkutan sampah. Lokasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, Jl. Menur No.31, Surabaya pengurangan sampah dilakukan dengan memilah antara sampah basah (organik) dan sampah kering (anorganik). Sampah basah diolah menjadi kompos dan sampah kering dijual kepada pemulung atau dijadikan produk daur ulang. Hasil kegiatan pengurangan sampah, dengan jumlah timbulan sampah total ± 2390 ton/hari, maka program 3R mandiri telah berhasil mereduksi sampah masuk ke TPA sekitar 17%..

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Bangli, Propinsi Bali pengurangan sampah dilakukan dengan mengadakan lomba lingkungan hidup antar banjar; desa/kelurahan; kecamatan dan kantor unit kerja. Hasil kegiatan seluruh peserta lomba se Kabupaten Bangli mengerti arti lingkungan bersih dan budaya malu bila membuang sampah tidak pada tempatnya, sehingga fasilitas prasarana dan sarana persampahan tersedia. Hal ini mengakibatkan pemerintah daerah mengalokasikan dana yang cukup untuk pengelolaan persampahan per tahun. Disamping lingkungan bersih juga menciptakan lapangan kerja berupa tenaga harian sebagai petugas lapangan pengelolaan sampah.