UNJUK KERJA ANTENA MIKROSTRIP SEGI EMPAT MENGGUNAKAN KONSEP FRACTAL KOCH ITERASI SATU



dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUKURAN ANTENA

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP SLOT RECTANGULAR DUAL-BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

DAFTAR PUSTAKA. 1. Balanis Constatantine, A John Wiley - Sons Analysis And Design Antena Theory Third Edition.

TUGAS AKHIR TE Desain Antena Log Periodik Mikrostrip untuk Aplikasi Pengukuran EMC pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz.

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH STACKED DUAL-BAND PADA FREKUENSI WiMAX (3,3 GHZ DAN 5,8 GHZ)

: Widi Pramudito NPM :

Desain Antena Log Periodik Mikrostrip Untuk Aplikasi Pengukuran EMC Pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz

BAB III PERANCANGAN ANTENA ARRAY FRACTAL MIKROSTRIP

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

RANCANG BANGUN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENGGUNAAN STUB

PERANCANGAN PROTOTYPE ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY FREKUENSI 2,76 GHz UNTUK APLIKASI ANTENA RADAR MARITIM

Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Telur (Egg) Dengan Slot Lingkaran Pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL-BAND UNTUK APLIKASI WLAN (2,45 GHZ) DAN WiMAX (3,35 GHZ)

BAB I PENDAHULUAN. wireless dimana transmisi sinyal tanpa menggunakan perantara konduktor / wire.

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2,3 GHz dan 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

PERANCANGAN DAN ANALISIS KINERJA ANTENA DIPOLE FRAKTAL SIERPINSKI GASKET UNTUK FREKUENSI DUALBAND GSM 900 DAN GSM 1800

Desain Antena Array Mikrostrip Tapered Peripheral Slits Pada Frekuensi 2,4 Ghz Untuk Satelit Nano

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH COPLANAR DIPOLE DUAL BAND UNTUK APLIKASI WIMAX

RANCANG BANGUN ANTENA PLANAR MONOPOLE MIKROSTRIP UNTUK APLIKASI ULTRA WIDEBAND (UWB)

KARAKTERISASI ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGITIGA SAMASISI DENGAN FREKUENSI KERJA 2,4 GHz UNTUK KOMUNIKASI WIRELESS

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS HASIL PENGUKURAN

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA MIKROSTRIP DOUBEL BIQUAD PADA FREKUENSI

STUDI PERANCANGAN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2.4 GHz dan 3.3 GHz)

Desain Antena Hexagonal Patch Array untuk Peningkatan Gain dan Bandwidth pada Frekuensi 2,4 GHz

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGI EMPAT TRIPLE BAND PADA FREKUENSI 2,3, 3,3 GHz DAN 5,8 GHz

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA CO-PLANAR DENGAN METODE BAND GAP UNTUK PENINGKATAN BANDWIDTH PADA FREKUENSI S-BAND

PERANCANGAN PROTOTYPE ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY FREKUENSI 2,76 GHz UNTUK APLIKASI ANTENA RADAR MARITIM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 PERANCANGAN ANTENA SEGITIGA

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP PADA FREKUENSI K- BAND UNTUK RADAR OTOMOTIF

DESAIN ANTENA DENGAN BAHAN POLYMIDE UNTUK PENERIMA PADA APLIKASI GPS

BAB II ANTENA MIKROSTRIP. dalam sistem komunikasi tanpa kabel atau wireless. Perancangan antena yang baik

BAB 3 PERANCANGAN, SIMULASI dan PABRIKASI ANTENA

PERANCANGAN ANTENA ARRAY 1 2 RECTANGULAR PATCH DENGAN U-SLOT UNTUK APLIKASI 5G

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Simulasi Pengaruh Kombinasi Slot Horisontal dan Slot Vertikal Pada Antena Microstrip 2.4 GHz

SETRUM. Perancangan Antena Mikrostrip Patch Circular (2,45 GHz) Array dengan Teknik Pencatu Proximity Sebagai Penguat Sinyal Wi-Fi

DESAIN ANTENA MIKROSTRIP RECTANGULAR GERIGI UNTUK RADAR ALTIMETER

BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN SIMULASI

ANALISIS DAN FABRIKASI ANTENA LTE MIKROSTRIP DENGAN FREKUENSI FIXED 2,6 GHZ DAN MOBILE 2,3 GHZ

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 Id paper: SM142

BAB 3 ANTENA MIKROSTRIP SLOT SATU DAN DUA ELEMEN DENGAN BENTUK RADIATOR SEGIEMPAT

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE UNTUK FREKUENSI 2,4 GHz

BAB 3 PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL- BAND ( 2,4 GHz dan 3,3 GHz) DENGAN STUB PADA SALURAN PENCATU

ANALISIS PENGARUH UKURAN GROUND PLANE TERHADAP KINERJA ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT PADA FREKUENSI 2.45 GHz

LAMPIRAN 1 GRAFIK PENGUKURAN PORT TUNGGAL

Rancang Bangun Dan Analisis Antena Yagi 11 Elemen Dengan Elemen Pencatu Folded Dipole Untuk Jaringan VOIP

Pemanen Energi RF 900 MHz menggunakan Antena Mikrostrip Circular Patch

BAB 4 PENERAPAN DGS PADA ANTENA SUSUN MULTIBAND

Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Egg Dengan Slot Rugby Ball yang Bekerja pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TIPE POLARISASI MELINGKAR MENGGUNAKAN ANSOFT

Kata Kunci: Antena, CCTV, Crown Patch, Slot Lingkaran II. TINJAUAN PUSTAKA I. PENDAHULUAN. 2.1 Antena Mikrostrip

BAB II DASAR TEORI. Antena adalah sebuah komponen yang dirancang untuk bisa memancarkan

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA SALURAN PENCATU FEED LINE DAN PROXIMITY COUPLED UNTUK ANTENA MIKROSTRIP PACTH SEGIEMPAT

DUAL FREQUENCY ANTENA MIKROSTRIP

Bab IV Pemodelan, Simulasi dan Realisasi

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP WIDEBAND H-SHAPED PADA FREKUENSI GHz

Lower Frequency (MHz) Center Frequency (MHz)

BAB IV DATA DAN ANALISA

Gambar 4.1 Konfigurasi pengukuran port tunggal

Analisis Perubahan Fasa Terhadap Pola Radiasi untuk Pengarahan Berkas Antena Stasiun Bumi

BAB II DASAR TEORI ANTENA MIKROSTRIP DAN WIRELESS LAN

SIMULASI PERBANDINGAN ANTENA MIKROSTRIP RECTANGULARPATCH DAN CIRCULARPATCH MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB

Perancangan Antena Mikrostrip Bentuk Segiempat Dual Frequency untuk Aplikasi WLAN 2400 Mhz dan 5000 Mhz

PERANCANGAN DAN REALISASI RECTENNA MIKROSTRIP FRACTAL SUSUNAN LINIER PADA FREKUENSI DUAL BAND UNTUK APLIKASI ENERGY HARVESTING

[Type the document title]

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT PADA FREKUENSI 2,4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN INSET

e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 2959

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP TRIANGULAR UNTUK APLIKASI WiMAX PADA FREKUENSI MHz dan MHz

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN METODOLOGI PENGUKURAN

SIMULASI PERBANDINGAN ANTENA MIKROSTRIP RECTANGULAR PATCH DAN CIRCULAR PATCH MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB

BAB I PENDAHULUAN. Antena merupakan perangkat telekomunikasi yang berfungsi untuk

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PERSEGI PANJANG 2,4 GHZ UNTUK APLIKASI WIRELESS FIDELITY (WI-FI)

DAFTAR PUSTAKA. [1] Surjati, Indra Antena Mikrostrip : Konsep dan Aplikasinya. Jakarta : Tesis Teknik Elektro Universitas Indonesia,2008.

DESAIN DAN FABRIKASI ANTENA CROSS PLANAR PADA FREKUENSI 2,4 GHz UNTUK APLIKASI WIRELESS LOCAL AREA NETWORK

STUDI PERANCANGAN SALURAN PENCATU UNTUK ANTENA MIKROSTRIP ARRAY ELEMEN 2X2 DENGAN PENCATUAN APERTURE COUPLED

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP DENGAN PERIPHERAL SLITS UNTUK APLIKASI TV DIGITAL

Perancangan Antena Mikrostrip Planar Monopole dengan Pencatuan Coplanar Waveguide untuk Antena ESM

Perancangan dan Analisis Antena Mikrostrip dengan Metode Aperture Coupled Feed pada Frekuensi 800 MHz

Antena Mikrostrip Slot Double Bowtie Satu Larik Dengan Pandu Gelombang Coplanar Untuk Komunikasi Wireless Pada Frekuensi 2.4 GHz

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP SUSUN 2 ELEMEN PATCH SEGIEMPAT DENGAN DEFECTED GROUND STRUCTURE BERBENTUK SEGIEMPAT

PERBANDINGAN MATCHING IMPEDANSI ANTENA DIPOLE SEDERHANA 152 MHz DENGAN ANTENA DIPOLE GAMMA MATCH 152 MHz

PERBANDINGAN KINERJA ANTENA MIKROSTRIP SUSUN DUA ELEMEN PATCH

Makalah Seminar Tugas akhir. PERANCANGAN DAN ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP DENGAN METODE APERTURE COUPLED FEED PADA FREKUENSI 800 MHz

PENINGKATAN GAIN ANTENA MIKROSTRIP PATCH LINGKARAN MENGGUNAKAN PARASITIC SUBSTRAT PADA FREKUENSI 2,4 GHz UNTUK APLIKASI WiFi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS ANTENA

Materi II TEORI DASAR ANTENNA

DESAIN ANTENA TEKNOLOGI ULTRA WIDEBAND

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP YAGI-ARRAY TIGA ELEMEN DENGAN FREKUENSI 642 MHz UNTUK PENERIMA SIARAN TELEVISI

DESAIN SISTEM TRANSFER ENERGI NIRKABEL DENGAN MEMANFAATKAN GELOMBANG RADIO FM

BAB 4 PENGUKURAN ANTENA, HASIL dan ANALISA

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP TRIANGULAR UNTUK APLIKASI WiMAX PADA FREKUENSI 2300 MHz dan 3300 MHz

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP 4 LARIK DIPOLE PADA FREKUENSI 3,3-3,4 GHZ UNTUK APLIKASI WIMAX

Transkripsi:

UNJUK KERJA ANTENA MIKROSTRIP SEGI EMPAT MENGGUNAKAN KONSEP FRACTAL KOCH ITERASI SATU Hendro Darmono 12 Abstrak Antena dengan ukuran kecil dan berkinerja tinggi merupakan tren pada perangkat komunikasi modern. Pengunaan fraktal Koch dapar memperkecil ukuran antena dengan kinerja yang perlu diuji. Antena ini dirancang pada frekuensi 2,442 GHz untuk aplikasi wifi. Untuk beresonansi pada frekuensi tersebut, antena rectangular mempunyai ukuran panjang dan lebar berturut-turut sebesar 29 mm dan 37,7 mm, sedangkan untuk antena fraktal kock iterasi satu memiliki panjang 24.9 mm dan lebar 32,4 mm. Hasil pengujian menunjukkan kedua antena memiliki kinerja yang hampir sama ditinjau dari gain, pola radiasi dan polarisasi antena. Kata-kata kunci: fraktal koch, gain, pola radiasi, polarisasi. Abstract Modern communication devices generally use high performance small antennas.fractals can be used to reduce the size of the antenna, and one of them named Koch. The aim of using Koch is to reduce the area of the patch of the microstrip antenna. For resonan frequency of 2,442 GHz, a rectanglar microstrip antena has dimension of length and width of 29 mm and 37.7 mm respectively where as Koch has 24.9 mm and 32.4 mm. Measuring results indicated that the both antennas has identical performance in gain, radiation pattern, and polarization. Keywords: koch fractal, gain, radiation pattern, polarization. 1. PENDAHULUAN Salah satu struktur antena yang berkembang pesat adalah struktur mikrostrip karena antena ini mempunyai banyak kelebihan disamping kekurangan seperti bandwidth sempit, gain 12 Hendro Darmono. Dosen Program Studi Teknik Telekomunikasi, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Malang. 133

Jurnal ELTEK, Vol 11 Nomor 01, April 2013 ISSN 1693-4024 rendah. Walau demikian antena ini sering dijumpai pada perangkat komputer (laptop) yang dilengkapi dengan fasilitas wifi (wireless fidelity). Kecenderungan ukuran perangkat komputer ke ukuran kecil, menyebabkan ukuran antena lebih kecil mutlak diperlukan agar tidak menghabiskan ruang yang tersedia pada perangkat tersebut dan struktur antena pada perangkat tersebut umumnya struktur mikrostrip. Antena mikrostrip umumnya bekerja sebagai rangkaian resonansi setengah panjang, sehingga ukuran antena menyesuaikan nilai frekuensi resonansinya dimana makin tinggi frekuensi resonansinya makin kecil ukuran antena tersebut (Balanis, 1997:542). Selain struktur, geometri antena juga berkembang dari bentuk sederhana sampai bentuk komplek seperti bentuk fraktal. Tujuan memilih fraktal umumnya digunakan untuk memperoleh frekuensi resonansi lebih dari satu (Sierpinski Gasket) atau untuk tujuan pengurangan ukuran fisik pada antena kawat atau untuk konduktor ukuran sempit (Koch). 2. KAJIAN PUSTAKA Penelitian antena dengan tujuan pengurangan ukuran antena (miniaturization) telah banyak dipublikasikan dalam berbagai jurnal dan prosiding sebagaimana dilaporkan oleh Hazdra dan Mazanek (2005) yang menyatakan struktur antena mikrostrip segiempat Koch dengan sudut potong yang tepat dapat mengurangi ukuran antena. Penelitian lain yang dilakukan oleh Singh, Grewal dan Saxena (2009) menyim-pulkan kenaikan ukuran antena fraktal akan menghasilkan perbandingan penurunan luasan lebih tinggi serta struktur fraktal dapat diaplikasikan pada antena ukuran kecil, ringan, dan sederhana. Hasil penelitian tersebut dipertegas oleh Darmono, Saptono, dan Hapsari (2012:118-123) yang menyatakan penggunaan konsep fraktal Koch pada sisi panjang antena mikrostrip segiempat dapat menurunkan frekuensi resonansi dan sebagai konsekuansi dapat mengurangi ukuran antena. Besarnya pergeseran frekuensi resonansi tidak linear dengan konsep panjang antena fraktal Koch. Pengujian menunjukkan iterasi satu fraktal Koch lebih memberikan penurunan frekuensi resonansi yang signifikan dibanding iterasi dua atau tiga. 134

Fraktal adalah suatu kelas bentuk yang tidak mempunyai ukuran karakter. Masing-masing fraktal merupakan gabungan iterasi bertingkat dari suatu bentuk dasarnya. Berbagai bentuk fraktal yang dikenal diantaranya Hilbert dipole, Sierpinski carpet, Koch snowflake, Sierpinski Gasket, Koch Kurve, dan Fractal tree dipole. Salah satu bentuk fraktal yang sering digunakan dalam proses perancangan antena adalah kurva Koch. Konsep kurva Koch dibentuk dari proses iterasi dari sebuah garis lurus. Garis tersebut dibagi tiga bagian dan sepertiga bagian tengah di lepas. Sepertiga bagian tengah yang dilepas diisi oleh dua bagian yang masing-masing panjangnya sama dengan sepertiga bagian sebelumnya. Proses ini diulang-ulang sehingga akan menghasilkan kurva Koch dengan panjang: (Baliarda, Romeu, and Cardama, 2000) Ln=Lo(4/3)n (1) dimana Lo adalah panjang mula-mula Ln adalah panjang setelah iterasi n Bentuk fraktal Koch yang dapat diterapkan dalam antena diperlihatkan pada Gambar 1, yang mana Eo untuk iterasi nol, E1 untuk iterasi satu, En untuk iterasi ke Gambar 1. Bentuk fraktal Koch (Darmono, Saptono, Hapsari, 2012:120) Berbagai bentuk fraktal yang dapat diaplikasikan dalam antena mikrostrip diperlihatkan dalam Gambar 2. Untuk antena mikrostrip segiempat, ukuran panjang dan lebar patch dapat dihitung dengan rumus (Balanis, 1997:728). 135

Jurnal ELTEK, Vol 11 Nomor 01, April 2013 ISSN 1693-4024 (2) (3) (4) dimana reff : permitivitas dielektrik relatif effektif r : permitivitas dielektrik relatif. c : kecepatan cahaya di udara bebas (m/det) W : lebar saluran mikrostrip (mm) L eff : panjang saluran mikrostrip effektif (mm) L : panjang saluran mikrostrip (mm) : frekuensi resonan (Hz) f r 3. METODE Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen yaitu menguji kinerja antena hasil perencanaan. Penelitian diawali dengan menentukan geometri yang sesuai berdasarkan hasil simulasi, memilih bahan antena yang disesuaikan dengan hasil simulasi, menentukan antena referensi yang sesuai, membuat antena sesuai hasil pengujian perangkat lunak, dan menguji parameter antena. Bahan antena yang dipilih adalah printed circuit board (PCB) FR 4 dengan spesifikasi sebagai berikut ; (1) ketebalan PCB 1.6 mm, (2) ketebalan lapisan tembaga 0,010 mm, (3) ketebalan substrat 1,4 mm, (4) tetapan dielektrik 4,8, dan (5) loss tangen 0,0019. (Baliarda, Romeu, and Cardama. 2000 ) Bahan pendukung yang digunakan dalam proses pembentukan antena adalah H2O2, HCl, dan perangkat lainnya. Pelaksanaan penelitian dilakukan di laboratorium Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Malang dengan peralatan pendukung untuk pengujian adalah sebagai berikut: Spectrum Analyzer, antena mikrostrip rectangular, antena rectangular dengan Fractal Koch, Directional Coupler, 2 kabel instrumen, 2 konektor BNC- 136

Konektor BNC N, 2 Tiang penyangga, 2 kabel AC. Pengujian antena meliputi pengujian retun loss, polaradiasi, dan gain antena. Berdasarkan hasil simulasi dengan IE3D versi evaluasi (Darmono, Saptono, dan Hapsari, 2012:121), iterasi yang memberikan hasil signifikan terhadap penurunan frekuensi resonansi adalah iterasi satu sehingga antena fraktal Koch dengan iterasi satu yang akan dipilih dalam penelitian ini. Antena dirancang untuk bekerja pada batasan frekuensi 2400-2484 MHz dan frekuensi resonansinya di 2442 MHz yang merupakan frekuensi tengah. Bahan substrat yang digunakan epoxy glass 3.1 Antena Mikrostrip Rectangular Dengan menggunakan rumus 2, 3, dan 4, dengan, hasil perhitungan menghasilkan ukuran lebar elemen peradiasi antena W sebesar 37,7 mm dan panjang elemen peradiasi antena (L) sebesar 29 mm, lebar saluran transmisi (w) 2.58 mm, seperti diperlihatkan dalam Gambar 2. W L Gambar 2. Dimensi Antena Mikrostrip Rectangular 3.2 Antena Fraktal Koch Fraktal Koch dengan iterasi satu diaplikasikan pada sisi panjang antena mikrostrip rectangular Gambar 2, dengan frekuensi resonansi yang sama dan menggunakan rumus 1, diperoleh ukuran panjang elelem peradiasi (L) 24.9 mm, dan menggunakan perbandingan antara lebar dan panjang pada Gambar 3, diperoleh lebar elemen peradiasi (W) 32,4 mm, sisi 137

Jurnal ELTEK, Vol 11 Nomor 01, April 2013 ISSN 1693-4024 segitiga 7.9 mm, lebar saluran transmisi w sebesar 2.58 mm, seperti diperlihatkan dalam gambar 3. Gambar 3. Antena Rectangular dengan Fraktal Koch 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pembuatan antena diperlihatkan dalam Gambar 4 yang mana konektor yang dipilih adalah SMA 50 ohm. (a) (b) Gambar 4 Tampak Depan (a) Dan Belakang (b) Antena Mikrostrip Tanpa Dan Dengan Fraktal Koch Pengujian Return Loss Pengujian Return Loss (RL) dilakukan di Laboratorium Antena Poli-teknik Negeri Malang menggunakan Spectrum Analyzer GW Instek GSP-827, Directional Coupler dan kabel koaksial. Antena dikatakan memenuhi standar jika memenuhi syarat RL maksimum -10 db atau VWSR kurang dari dua. Setelah mendapatkan nilai RL selanjutnya dapat diketahui VSWR antena. Diperoleh hasil sebagai berikut: 138

Pengujian Tabel 1. Hasil Pengujian Return Loss Mikrostrip Rectangular Mikrostrip Fraktal Koch Frek.resonansi (GHz) 2.442 2.442 Return Loss (db) -27.2-15.6 Bandwidth (MHz) 80 40 Hasil pengujian RL menunjukkan bahwa kedua antena tersebut dapat difungsikan sebagai antena karena nilai RL lebih kecil dari - 10 db yaitu sebesar -27 db yang mempunyai pengertian pada titik catu, antena ini pada frekuensi 2,442 GHz mampu menerima energi sebesar 99,8 % dari sumber energi yang berimpedansi 50 ohm dan memantulkan daya sebesar 0,2 %. Pada frekuensi tersebut impedansi antena dapat diang-gap resitif (karena beresonansi) dengan nilai sebesar 46 ohm. Nilai RL Walaupun nilai RL - 27 db (jauh dibawah -10 db), nilai tersebut belum menjamin bahwa antena tersebut dapat dikatakan antena yang baik karena ada parameter penting lainnya seperti gain, polarisasi, dan pola radiasi. Antena dikatakan baik jika mempunyai gain sesuai dengan keperluan, dan makin tinggi nilai gain makin besar pula kemampuan antena dalam meradiasikan dan menerima energi. Dengan perangkat spektrum analyzer, selain RL, bandwidh suatu antena dapat ditentukan sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 5. Gambar 5 menunjukkan bandwidth (BW) antena rectangular yang mempunyai nilai 100 MHz atau 4,1 %. Hal ini sesuai dengan karakter antena mikrostrip konvensional yang mempunyai BW kurang dari 10% namun demikian antena ini telah mempunyai BW pada seluruh rentang frekuensi komunikasi wifi. Untuk antena Koch, kurva BW diperlihatkan dalam Gambar 6. Bila hasil pengujian RL antana fraktal dibandingkan dengan antena rectangular, antena rectangular lebih baik dalam hal BW maupun RL. Hal ini disebabkan nilai impedansi input antena fraktal masih jauh dari nilai 50 ohm dan nilai RL imi dapat diperbaiki dengan merancang ulang titik catu antena dengan mengurang atau menambah kedalaman saluran transmisi antena. 139

Jurnal ELTEK, Vol 11 Nomor 01, April 2013 ISSN 1693-4024 0-5 -10-15 -20-25 -30-35 Return Loss simulasi rectangular) Return Loss pengukuran rectangular) Gambar 5. Bandwidth Antena Rectangular 0 Return Loss simulasi -5 rectangular -10 dengan Fractal Koch) -15 Return Loss -20 pengukuran -25 rectangular dengan Fractal Koch) Gambar 6. Bandwidth antena rectangular dengan fraktal Koch Pengujian Gain Gain antena diketahui dengan cara membandingkan level penerimaan antena yang diuji atau AUT (Antena Under Test) dengan level penerimaan antena referensi. Antena referensi yang dipilih adalah antena dipole. Gain antena menggambarkan seberapa jauh antena dapat menerima atau memancarkan daya. Makin besar kemampuan menerima daya makin tinggi nilai gainnya. 140

10 5 0-5 -10-15 -20 Frekuensi Gain simulasi rectangular) Gain pengukuran rectangular) Gambar 7. Gain (dbd) Antena Rectangular Gambar 7 menunjukkan kurva gain antena rectangular sebagai fungsi frekuensi dimana antena mempunyai nilai gain positif dalam rentang frekuensi 2,4 GHz s.d 2,427 GHz dengan demikian antena ini belum memenuhi persyaratan bila digunakan untuk aplikasi wifi karena ada kecenderungan gain antena makin kecil dengan bertambahnya frekuensi. Ada beberapa alasan mengapa gain antena kecil, yaitu yang pertama rugi-rugi konduktor antena yang cukup signifikan, kedua adalah resistansi radiasi antena bernilai tidak sama dengan impedansi karakteristik saluran yang dalam hal ini diasumsikan sebesar 50 ohm, dan yang ketiga adalah distribusi arus pada permukaan patch tidak optimal. Salah satu cara untuk menaikkan nilai gain antena adalah dengan menambahkan beberapa antena yang disusun secara array. 20 10 0-10 -20 Gambar 8. Gain (db d ) antena fraktal Koch Gain simulasi rectangular dengan Fractal Koch) Gain pengukuran rectangular dengan Fractal Koch) Demikian pula untuk antena fraktal mempunyai gain yang cenderung mengecil dengan bertambahnya frekuensi sebagaimana diperlihatkan dalam Gambar 8. Bila gain kedua antena dibandingkan, tampilan antena rectangular lebih baik dibanding 141

Jurnal ELTEK, Vol 11 Nomor 01, April 2013 ISSN 1693-4024 antena fraktal karena rata-rata gain antena rectangular sedangkan antena fraktal -5,26 db. 3,14 db Pengujian Pola Radiasi Pengujian pola radiasi dilakukan dengan cara memutar azimuth antena penerima mulai dari 0 sampai 360 dengan jarak antena pemancar dan penerima tetap yaitu 4,8 m. Antena penerima terhubung dengan spectrum analyzer. Daya yang dikeluarkan oleh signal gene-rator diatur sebesar 0 dbm atau 1 mw. Pada pengukuran ini antena mikrostrip berfungsi sebagai antena penerima. Hasil pengujian diperlihatkan dalam Gambar 9 untuk antena rectangular dan Gambar 10 untuk antena fraktal. Antena menerima daya maksimum pada sudut azimuth ± 30, secara teori daya maksimum akan tercapai pada sudut 0. Ada beberapa alasan yang dapat dikemukakan diantaranya adalah antara antena pemancar dan penerima tidak membentuk sudut lurus, kemungkinan kedua adalah polarisasi antara kedua antena tidak sama, dan yang ketiga adalah adanya pengaruh gelombang pantul dari lingkungan sekitar. Hal ini dibuktikan dengan munculnya back lobe artinya ada pancaran daya dari arah lain selain dari arah pemancar, daya yang diterima pada sudut 90 lebih besar dibanding dengan sudut 50. Berdasarkan Gambar 9 dan 10, pola radiasi kedua antena dikategorikan sebagai pola radiasi direktional yaitu merupakan salah satu bentuk antena yang dapat menerima atau memancarkan gelombang elektromagnetik lebih efektif pada arah tertentu dibanding arah yang lain. Pengukuran Polarisasi Pengukuran polarisasi dilakukan dengan cara memutar elevasi antena penerima dari 0 sampai 360 dengan jarak antena pemancar dan penerima tetap. Antena penerima terhubung dengan spectrum analyzer. Pada pengukuran ini antena mikrostrip rectangular dan antena Fractal Koch berfungsi sebagai antena penerima. Pada Gambar 11, diagram polar polarisasi antena mikrostrip rectangular maupun dengan Fractal Koch terlihat bahwa antena terpolarisasi ellip. Adanya gelombang pantulan yang terjadi menyebabkan antena terpolarisasi ellip. 142

-2,1 0 0 0 10 0 20 330 340 350-0,5-0,5 30 320-1,8-1,8 40 310-4,3 Main -4,3 Lobe -5 50 300 60-6,4 290-5,8-6,4-10 -5,8 70-6,1-6,1 Minor Lobe 280 80-5,4-5,4 270-3,8-15 -3,8 90 260-5,7-5,7-7,3-14,4-14,4 100-9,7-14 Side -9,7-7,3 Lobe 250-9,5-11,7-11,7-9,5 110-11,1-11 Back -11-11,1 Lobe 240 120 230 220 210 200 190 180 130 140 150 160 170 Gambar 9. Grafik Pola Radiasi Antena Mikrostrip Rectangular 0 350-2,1 0 10 0 20-0,9-0,9 0-2 30 320 330340-2,2-2,2 40 310-4 -6-5,5 Main Lobe 50-5,5 300-4,1-4,1 60-8 290-5,7-10 -5,7 70 280-5,8-5,8-4,4-12 -4,4 80 Minor Lobe 270-3,9-14 -3,9 90 260-3 250-5,9-9,4 240 230 220 210 200 190-12,3-12,3-11,9-12,7-12,7-11,9-12,4-11 -11,3-11,3-11 Back Lobe 180 Gambar 10. Pola Radiasi Antena Mikrostrip Fractal Koch -9,4-3 Side Lobe 100-5,9 110 120 130 140 150 160 170 143

Jurnal ELTEK, Vol 11 Nomor 01, April 2013 ISSN 1693-4024 310320330340350 0 0 10 203040-4,8-5 -12,2-7 -4,8-3,8-7 50 300-3,8-3,1-10 60 290-12,3-3,1-2,8-1,3 0-1,3-2,8-12,3 70 280-15 -16,3 80 270-20 900 260-1,3-1,3 100 250-2 -2 110 240-3,6-3,6 120 230-4,9-4,9-5,7-6,6-6,6-5,7 130 220-6,3-5,9-6,3 140 210-4,6-4,6 150 200190 170160 180 (a) 0 0 340 350 10 203040-4,3-5 -4,3 50 300 310320330-9,2-7,1-3,5-5 -7,1 60-8,9-5 290-3,5-2,5-1,7-0,3-1,7-2,5-10 -8,9 70 280 80 270-15 -13,3-0,3 90 260 0 100 0 250-0,7-0,7 110 240-1,8-1,8 120 230-2,7-3,9-8 -3,9-2,7 130 220-3,9-5 -5-5 -5-3,9 140 210 200 160 150 190 170 180 (b) Gambar 11. Pengujian Polarisasi Antena (a) Rectangular dan (b) Fraktal 5. PENUTUP Dari pengujian, dapat disimpulan bahwa (1) untuk dapat beresonansi resonansi pada 2,442 GHz, antena rectangular mempunyai ukuran panjang dan lebar berturut-turut 29 mm dan 37,7 mm, sedangkan untuk antena fraktal panjang 24.9 mm dan lebar 32,4 mm. (2) kedua antena memiliki kesamaan dalam parameter gain, polaradiasi dan polarisasi. (3) Kedua antena memiliki gain yang rendah sehingga belum dapat diaplikasikan pada sistem wifi. Agar dapat menghasilkan gain yang tinggi maka disarankan menyusun antena dalam bentuk array, dan untuk antena fraktal perlu dilakukan perencanaan ulang khususnya di sisi catu saluran (feeder) 6. DAFTAR PUSTAKA Balanis, 1997. Antenna Theory Analysis and Design. New York: John Wiley and Sons, Inc. Propagation. vol. 48, pp. 1773-1781 Darmono, Saptono, Hapsari (2012), Miniaturisasi Antena Mikrostrip Menggunakan Konsep Koch untuk Aplikasi 144

Wireless Fidelity, Prociding Propoltek Desiminasi Hasil Penelitian ISSN 2089-2144 Hazdra and Maz anek, 2005. The Miniature Inverted Koch Square Microstrip Patch. Proceedings Of ISAP2005, Seoul, Korea Singh, Grewal, and Saxena. 2009. Fractal Antennas: A Novel Miniaturization Technique for Wireless Communications. Internatiol Journal of Recent Trends in Engineering, Vol 2, No. 5. 145