MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
C. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

H. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 3 0.? TJLHUN 200o

`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP

PRIORITAS TEMA PRIORITAS PENANGGUNGJAWAB BEKERJASAMA DENGAN I.M INDIKASI PAGU (Rp Milyar) TARGET K/L SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS 9

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

10 sungai dan 2 danau

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana.

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

TERWUJUDNYA PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUN INDIKATOR: INDEKS KUALITAS AIR

Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan (2010) Rp (juta) target. target

RANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (DLHK) PROVINSI BANTEN TAHUN 2017

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

TABEL 5.1 RENCANA PEMBIAYAAN PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP JAWA BARAT

Wahyu Marjaka Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

Bupati Cirebon PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 66 TAHUN 2008

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 54 TAHUN 2016

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PROFIL KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANGKA TENGAH

TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA DEPOK

RENCANA AKSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG

BAB III TUGAS POKOK DINAS Pasal 5 Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup yang menjadi

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

SASARAN STRATEGIS 1 : Menurunnya beban pencemaran lingkungan hidup

PROFIL BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (BPLH)

LAMPIRAN 3. CAPAIAN KINERJA PROGRAM/KEGIATAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2015

Lampiran BAB II STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik

PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

MATRIKS LAYANAN UTAMA DAN PENDUKUNG URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN YANG MENJADI KEWENANGAN DAERAH PROVINSI

Workshop Ahli Perubahan Iklim Regional Maluku dan Maluku Utara. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Maluku

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Kualitas Udara

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG

PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN ATAU PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKAITAN DENGAN KEBAKARAN HUTAN DAN ATAU LAHAN

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Program Generik : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP DI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 066 TAHUN 2017

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

NOMOR : 101 TAHUN 2007 NOMOR : B/5576/VII/2007/Datro NOMOR : B-3845/0.1/GP/06/2007 NOMOR : Kep-41B/PPLH-R.eg.4/06/2007 TENTANG

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan...

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Umum

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 34 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATAKERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI RIAU

PERAN PEMERINTAH KOTA DALAM ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Knowledge Management Forum April

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016

USULAN STRUKTUR KELEMBAGAAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

PERJANJIAN KINERJA (PK) PEJABAT STRUKTURAL ESELON III PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN LINGKUNGAN HIDUP DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

DENGAN TAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

MATRIK 2.3 TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP I. PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP 1 Pengelolaan Kualitas Air dan Kawasan Gambut Tersedianya perangkat kebijakan pengelolaan kualitas air, ekosistem gambut dan ekosistem danau yang terpadu dan bersifat lintas K/L, antara lain Kemen PU, Kemenhut, Kementan, Pemda % penyiapan penetapan kelas air di tingkat kabupaten/kota untuk 13 sungai-sungai prioritas dari 119 kabupaten/kota, yang terkoordinasi lintas K/L dan daerah Jumlah pembinaan teknis pengelolaan kualitas air terhadap 119 kabupaten/kota di 13 DAS, yang terkoordinasi dengan K/L terkait, termasuk DAS Citarum secara terpadu lintas K/L % penyiapan pemetaan kesatuan hidrologi gambut yang terkoordinasi dengan K/L terkait Jumlah provinsi dilakukannya verifikasi karakteristik ekosistem gambut yang terkoordinasi dengan K/L terkait Tersusunnya Program dan Rencana Aksi Terpadu Pengelolaan Ekosistem 15 Danau Prioritas Berkelanjutan yang terkoordinasi dengan K/L terkait Jumlah pemantauan dan evaluasi pengendalian kerusakan ekosistem situ yang terkoordinasi dengan K/L terkait Implementasi Integrated Citarum water Resources Management (ICWRM-ADB) 2012 2013 2014 2014 2012 2013 2014 673,0 690,7 731,8 759,1 25% 20% 20% 10% 100% 40,5 41,0 42,5 43,5 20% 20% 20% 20% 100% 40% 60% 80% 100% 100% 8 8 8 8 33 15 15 15 15 15 5 7 9 11 11 40% 60% 80% 100% 100% II.L.043.1

2 Peningkatan Konservasi dan Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan Meningkatnya kualitas kebijakan konservasi Jumlah kebijakan konservasi dan pengendalian dan pengendalian kerusakan hutan dan lahan kerusakan hutan dan lahan yang ditetapkan/ yang terpadu dan bersifat lintas K/L, antara diterbitkan (kriteria dan pedoman) yang lain dengan Kemenhut, BPN dan Pemda terkoordinasi antar K/L dan daerah terkait Data sebaran hotspot di 8 Provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan yang didiseminasi ke K/L dan daerah terkait Diterapkannya mekanisme pencegahan kebakaran hutan dan lahan di 8 Provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan yang terkoordinasi antar K/L dan daerah Data kondisi kerusakan hutan dan lahan pada 11 DAS prioritas dan berpotensi rawan longsor yang terkoordinasi antar K/L terkait Data tutupan lahan dan perubahan penggunaan lahan (land use change) melalui Program Menuju Indonesia Hijau Jumlah provinsi (pendekatan ekosistem) yang dipantau sesuai data potensi dan kejadian bencana % rekomendasi kebijakan konservasi an pengendalian kerusakan hutan dan lahan yang diimplementasikan daerah dari jumlah propinsi yang dipantau setiap tahunnya 2012 2013 2014 2014 2012 2013 2014 3 3 3 3 15 28,0 29,0 35,0 36,5 80% 80% 80% 80% 80% 8 8 8 8 8 80% 80% 80% 80% 80% 100% 100% 100% 100% 100% 15 20 25 30 30 50% 50% 50% 50% 50% II.L.043.2

3 Pengawasan dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang Terlaksananya pengawasan pemanfaatan % penyelesaian dokumen konsep, naskah ruang dan evaluasi pemanfaatan ruang akademis, pedoman dan peraturan perundangundangan berkaitan dengan daya dukung dan daya berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan yang terpadu dan bersifat lintas tampung lingkungan [dari 12 dokumen yang K/L direncanakan] yang terkoordinasi antar K/L % penyelesaian dokumen pedoman kebijakan pengawasan pemanfaatan ruang berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan [dari 5 dokumen yang direncanakan] yang terkoordinasi antark K/L % penyelesaian kajian daya dukung 4 pulau besar yang terkoordinasi antar K/L % penyelesaian kajian penyimpangan pemanfaatan ruang dan dampaknya terhadap lingkungan kerusakan dan bencana [dari 20 lokasi yang direncanakan] dan didiseminasi kepada K/L dan daerah terkait % penerapan instrumen daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dalam perencanaan ruang dan evaluasi pemanfaatan ruang di kabupaten dan propinsi [dari 11 kabupaten dan 4 propinsi yang direncanakan] yang terkoordinasi antar K/L dan daerah % penerapan instrumen daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup di wilayah ekoregion yang terkoordinasi antar K/L dan daerah 2012 2013 2014 2014 2012 2013 2014 41,70% 58,30% 83,30% 100,00% 100% 22,0 23,0 24,5 24,5 40% 60% 80% 100% 100% 25% 50% 75% 100% 100% 25% 50% 75% 100% 100% 26,7% 46,7% 66,7% 100,0% 100% 25% 50% 75% 100% 100% II.L.043.3

4 Pengendalian Pencemaran Air Menurunnya beban pencemar air dari industri yang dipantau dan diawasi Jumlah propinsi dilaksanakannya pengawasan dan evaluasi pemanfaatan ruang dan alih fungsi lahan/ruang dan pelaksanaan instrumen pengawasan pemanfaatan ruang di kawasan lahan gambut, hutan dan DAS prioritas untuk menunjang pencapaian Prioritas Nasional 9 RPJMN 2010-2014 % PPLHD yang ditingkatkan kapasitasnya dalam pengawasan pemanfaatan ruang [dari 250 orang PPLHD yang direncanakan] Jumlah industri pertambangan, energi dan migas yang dipantau dan diawasi 2012 2013 2014 2014 2012 2013 2014 33 33 33 33 33 33% 55% 78% 100% 100% Jumlah agroindustri yang dipantau dan diawasi 220 225 235 245 245 Jumlah industri manufaktur yang dipantau dan 296 310 320 330 330 diawasi Jumlah industri yang taat terhadap peraturan LH 555 606 660 720 720 205 210 215 220 220 31,0 32,0 33,0 33,0 5 Pengendalian Pencemaran Udara Menurunnya beban pencemar udara dari industri yang dipantau dan diawasi Jumlah izin pembuangan air limbah ke laut yang dikeluarkan Jumlah pedoman teknis/peraturan perundangundangan 20 20 20 20 100 6 6 6 6 26 Jumlah industri pertambangan, energi dan migas 205 210 215 220 220 27,0 28,0 29,0 31,0 yang dipantau dan diawasi Jumlah agroindustri yang dipantau dan diawasi 220 225 235 245 245 Jumlah industri manufaktur yang dipantau dan diawasi 296 310 320 330 330 II.L.043.4

Jumlah industri yang taat terhadap peraturan LH 555 606 660 720 720 2012 2013 2014 2014 2012 2013 2014 6 Pengendalian Pencemaran Udara Dari Emisi dan Kebisingan Kendaraan Bermotor Menurunnya emisi dan kebisingan dari kendaraan di prioritas kota-kota yang dipantau Jumlah penurunan beban pencemar udara dari industri yang dipantau dan diawasi Jumlah pedoman teknis/peraturan perundangundangan 2,50% 2,50% 2,50% 2,50% 12,5% 6 6 6 6 26 Jumlah peraturan perundangan yang ditetapkan 10 7 10 8 37 22,0 23,0 27,0 28,0 Jumlah daerah (provinsi/kota) yang difasilitasi dalam penyusunan Peraturan Daerah tentang pengendalian pencemaran udara khususnya sumber bergerak Jumlah kota yang difasilitasi dalam penerapan pemeriksaan emisi dan perawatan kendaraan bermotor (P&P) Jumlah kebijakan sektor yang difasilitasi dalam mendukung reduksi emisi (penetapan standar emisi dan kebisingan, bahan bakar, manajemen transportasi, kendaraan tidak bermotor (NMT), uji emisi bagi kendaraan pribadi, land use planning ) 8 8 8 8 36 8 8 8 8 36 2 2 2 2 10 Jumlah kota yang dievaluasi kualitas udaranya 20 24 28 36 36 Jumlah pembinaan teknis dalam pengendalian 5 5 5 5 25 pencemaran sumber bergerak II.L.043.5

7 Pengelolaan B3 dan Limbah B3 Kegiatan Pertambangan, Energi, Minyak dan Gas Meningkatnya kebijakan dan penaatan pengelolaan B3 dan limbah B3 serta meningkatnya jumlah limbah B3 yang dikelola dalam kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas Jumlah produk perumusan kebijakan dan/atau standar dan/atau pedoman pengelolaan Bahan, Berbahaya dan Beracun (B3) & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas [Draft Permen LH] Jumlah kegiatan pemantauan dan/atau analisis dan/ atau evaluasi pelaksanaan kebijakan pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas Jumlah perusahaan yang mendapat pengawasan kinerja penaatan pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas 2012 2013 2014 2014 2012 2013 2014 1 1 1 1 5 23,0 24,0 25,5 27,0 1 1 1 1 5 205 210 215 220 220 8 Pengelolaan B3 dan Limbah B3 Manufaktur, Agroindustri dan Jasa Meningkatnya kebijakan dan pertimbangan teknis dalam pengawasan penaatan pengelolaan limbah B3 serta meningkatnya jumlah limbah B3 yang dikelola dalam kegiatan manufaktur, agroindustri dan jasa Jumlah daerah dan/ atau perusahaan yang mendapat bimbingan teknis pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas Jumlah lingkup kegiatan dari seluruh ketentuan konvensi internasional pengelolaan B3 dan Limbah B3 yang ada Jumlah kebijakan, pedoman teknis yang diterapkan dalam Pengelolaan Limbah B3 pada kegiatan manufaktur dan agroindustri [dalam bentuk pedoman] Jumlah pengawasan kinerja industri yang dilakukan pembinaan dan pengawasan 10 10 10 10 10 4 4 4 4 19 2 2 2 2 10 24,0 25,0 25,5 27,0 516 535 555 575 575 II.L.043.6

9 Administrasi Pengelolaan B3 dan Limbah B3 Meningkatnya penaatan pengelolaan bahan dan limbah B3 Jumlah daerah dan/ atau perusahaan yang mendapat bimbingan teknis pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan manufaktur agroindustri dan jasa Jumlah lingkup kegiatan dalam pelaksanaan ketentuan konvensi internasional pengelolaan B3 dan Limbah B3 (dari seluruh ketentuan Internasional yang ada) Jumlah kebijakan/ pedoman/ standar/ data base yang dihasilkan dalam rangka kegiatan administrasi pengelolaan B3 & limbah B3 [Permen LH dan pedoman] Jumlah registrasi B3 dan rekomendasi, ijin dan notifikasi pengelolaan limbah B3 Jumlah provinsi yang mendapat bimbingan teknis administrasi pengelolaan B3 & limbah B3 Jumlah kegiatan dalam pelaksanaan ketentuan konvensi internasional pengelolaan B3 dan Limbah B3 (dari seluruh ketentuan internasional yang ada) 2012 2013 2014 2014 2012 2013 2014 10 10 10 10 45 4 4 4 4 20 3 3 3 3 14 19,0 20,0 21,0 22,0 1.000 1.000 1.000 1.000 5.000 33 33 33 33 33 4 4 4 4 20 10 Penanganan Kasus Lingkungan Meningkatnya kualitas penanganan kasus lingkungan % pengaduan masyarakat yang dikelola melalui penerimaan, penelaahan dan klasifikasi, penerusan kepada pihak terkait yang berwenang, atau ditangani langsung % dugaan tindak pidana LH yang ditindaklanjuti melalui proses penyelidikan dan penyidikan (pulbaket) sampai proses pengadilan [perkiraan 100 kasus per tahun] 100% 100% 100% 100% 100% 20,0 21,0 22,0 23,0 85% 90% 95% 100% 100% II.L.043.7

% penanganan kasus perdata LH yang ditindaklanjuti secara perdata di dalam maupun di luar pengadilan [perkiraan 100 kasus per tahun] 2012 2013 2014 2014 2012 2013 2014 85% 90% 95% 100% 100% 11 Peningkatan Instrumen Ekonomi dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup 12 Pengendalian Pencemaran Limbah Domestik Meningkatkan kualitas kebijakan insentif dan pendanaan lingkungan dalam pengelolaan lingkungan hidup Meningkatnya kinerja pengelolaan limbah domestik (sampah) di kota-kota yang dipantau Jumlah kasus lingkungan yang terevaluasi dan tereksaminasi % telaahan teknis diterima menjadi rekomendasi teknis insentif untuk peningkatan pengelolaan LH (90-100 proposal UMKM yang diajukan per tahun) %jumlah UMKM yang melaksanakan peningkatan kualitas LH dengan kebijakan insentif melalu K/L atau Pemda terkait % Jumlah pemantauan terhadap UMKM yang telah mendapat insentif Jumlah pedoman dan fasilitas teknis yang terkait dengan valuasi ekonomi SDA dan LH 4 4 4 4 18 90% 90% 90% 90% 80% 21,5 17,0 18,0 19,0 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 5 6 6 6 28 Jumlah dokumen tentang bahan rumusan 4 4 4 4 20 kebijakan insentif dan pendanaan lingkungan terpadu (lintas K/L) Bimbingan teknis pengembangan instrumen ekonomi dan perhitungan PDRB Hijau di daerah terpilih (lintas K/L) 100% 100% 100% 100% 100% Jumlah kota metropolitan dan besar yang dipantau 27 27 27 27 27 20,0 21,0 22,0 23,0 Jumlah ibukota provinsi yang dipantau 20 20 20 20 20 II.L.043.8

13 Pengendalian Pencemaran Limbah Usaha Skala Kecil Jumlah penurunan beban pencemar dari sumber limbah cair domestik dari kegiatan apartemen dan perumahan mewah di 3 propinsi (Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat) Jumlah pedoman teknis di bidang pengelolaan limbah domestik % capaian peningkatan kinerja pengelolaan sampah melalui pengawasan % volume pengurangan sampah melalui 3 R (Reduce, Reuse, Recycle ) dalam skala kota untuk kota besar dan metropolitan [dari baseline data tahun 2008] Meningkatnya pengelolaan usaha skala kecil Jumlah pedoman teknis di bidang pengendalian pencemaran limbah usaha skala kecil 2012 2013 2014 2014 2012 2013 2014 10% 10% 10% 10% 10% 2 2 2 2 10 55% 60% 65% 75% 75% 5% 8% 10% 15% 15% 1 1 1 1 5 16,0 17,0 17,5 18,0 14 Peningkatan Konservasi Keanekaragaman Hayati Meningkatkan kualitas kebijakan untuk menangani konservasi keanekaragaman hayati Jumlah sentra usaha skala kecil yang dibina 8 9 9 10 39 Jumlah penurunan beban pencemar dari sentra usaha skala kecil yang dibina 80% 80% 80% 80% 80% Jumlah dokumen laporan dan rekomendasi 3 3 3 3 15 17,0 17,0 18,0 18,5 kebijakan konservasi keanekaragaman hayati Jumlah rekomendasi kajian kebijakan konservasi keanekaragaman hayati diimplementasikan 1 1 1 1 5 Jumlah hasil Rekomendasi pemantauan pelaksanaan kebijakan konservasi keanekaragaman hayati yang ditindaklanjuti 1 1 1 1 5 II.L.043.9

Jumlah daerah kegiatan pemantauan pelaksanaan kegiatan konservasi keanekaragaman hayati Terfasilitasinya pengembangan program Taman Keanekaragaman Hayati di beberapa daerah 2012 2013 2014 2014 2012 2013 2014 10 10 10 10 50 2 2 2 2 10 15 Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Meningkatnya kapasitas kelembagaan yang menangani pengelolaan lingkungan hidup daerah % pengembangan kebijakan kelembagaan lingkungan hidup % pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang LH di daerah provinsi setiap tahun % terlaksananya monev dan Pembinaan Penerapan SPM bidang LH terhadap pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota di lembaga LH daerah provinsi setiap tahun 100% 100% 100% 100% 100% 15,0 16,0 17,0 17,5 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 % terlaksananya Kerja Sama Antar Daerah (KSAD) dalam PLH (sampai keluarnya MoU dalam pengelolaan LH di daerah) di 10 daerah provinsi dan daerah kab/kota Updating basis data peta kelembagaan lingkungan hidup daerah untuk 520 lembaga LH kab/kota, 33 provinsi setiap tahun Diterapkannya pedoman monitoring dan evaluasi kapasitas kelembagaan LH daerah di 520 Kabupaten/Kota setiap tahun 40% 60% 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 10% 15% 20% 25% 75% II.L.043.10

16 Peningkatan Partisipasi Masyarakat dan Lembaga Kemasyarakatan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Meningkatnya kualitas kebijakan, partisipasi masyarakat dan lembaga kemasyarakatan yang terlibat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Pembinaan revitalisasi kelembagaan lingkungan hidup daerah dan Indikator Kinerja Kunci (IK bidang lingkungan hidup di 33 provinsi setiap tahun Terbentuknya kelompok masyarat dan lembaga kemasyarakatan (EPW, Kaukus, Ormas, OKP, Profesi/Asosiasi, pengembangan perumahan yang berwawasan lingkungan dan CSR bidang lingkungan) yang berpartisipasi dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup 2012 2013 2014 2014 2012 2013 2014 100% 100% 100% 100% 100% 47 49 51 54 246 15,5 16,0 17,0 18,0 17 Peningkatan Data, Informasi dan Infrastruktur Sistem Informasi Lingkungan Hidup Tersedianya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) dalam skala provinsi dan kabupaten/kota, dan meningkatnya kualitas data, informasi, dan sistem informasi pengelolaan lingkungan hidup Meningkatnya keterlibatan jumlah kelompok masyarat dan lembaga kemasyarakatan (EPW, Kaukus, Ormas, OKP, Profesi/Asosiasi, pengembangan perumahan yang berwawasan lingkungan dan CSR bidang lingkungan) dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di daerah Jumlah kelompok masyarakat bersama dengan Pemda yang terlibat dalam melaksanakan kegiatan 3R(Reduce Reuse Recycle ) % provinsi yang menyusun SLHD dari 33 Provinsi yang direncanakan % kabupaten/kota yang menyusun SLHD dari 456 Kabupaten/Kota yang direncanakan 37 39 41 43 195 50 50 50 50 200 70% 80% 90% 100% 100% 17,0 17,0 18,5 19,0 70% 80% 90% 100% 100% II.L.043.11

% jenis data sektor terkait tingkat pusat yang terkumpul dari 80 jenis data sektor yang direncanakan Jumlah kajian informasi yang diimplementasikan dalam kebijakan di bidang lingkungan hidup per tahun 2012 2013 2014 2014 2012 2013 2014 70% 80% 90% 100% 100% 4 4 4 4 20 Jumlah aplikasi e-gov di bidang lingkungan hidup 4 6 8 10 30 18 Peningkatan Sarana Teknis Pengendalian Dampak Lingkungan Meningkatnya kualitas pemantauan lingkungan yg didukung dgn Sarana Pengendalian Teknis Dampak Lingkungan yg berkualitas % jumlah data pemantauan kualitas lingkungan (air, udara, tanah, kebisingan, deposisi asam, POP s, biologi) % jumlah laboratorium pengujian parameter kualitas lingkungan yang dibina sesuai dengan peraturan yang berlaku % jumlah pelatihan/ workshop/ seminar/ lokakarya yang diikuti oleh personil Pusarpedal 50% 56% 63% 70% 70% 25,0 25,0 26,0 27,0 50% 56% 63% 70% 70% 50% 56% 63% 70% 70% 19 Perlindungan Atmosfir dan Tersedianya perangkat kebijakan dan Pengendalian Dampak Perubahan Iklim terlaksananya kegiatan untuk melindungi fungsi atmosfir & mengendalikan dampak % jumlah sarana dan prasarana teknis Pusarpedal 50% 56% 63% 70% 70% yang memenuhi kelayakan sesuai peraturan yang berlaku % jumlah metode pengujian parameter kualitas 50% 56% 63% 70% 70% lingkungan yg dikaji % jumlah baku mutu lingkungan yang dikaji 30% 36% 43% 50% 50% Jumlah konsep kebijakan di bidang perlindungan atmosfir dan pengendalian dampak perubahan iklim 5 3 3 3 17 24,0 25,0 26,0 26,5 II.L.043.12

2012 2013 2014 2014 2012 2013 2014 % penyiapan penyusunan perangkat untuk sektor 100% yang akan mendapatkan bimbingan teknis untuk melakukan inventori GRK & BPO Jumlah sektor yang mendapatkan bimbingan teknis 3 3 6 6 6 untuk melakukan inventori GRK & BPO % penetapan baseline untuk pengurangan 100% konsumsi Bahan Perusak Ozon (BPO) - HCFC % pengurangan konsumsi Bahan Perusak Ozon 1% 2% 3% 10% 10% (BPO) - HCFC Jumlah pemerintah daerah provinsi yang dilakukan 5 7 9 11 11 pembinaan teknis untuk kajian kerentanan dan adaptasi perubahan iklim Jumlah sektor dan daerah yang mendapatkan 5 10 15 15 50 bimbingan teknis untuk melakukan kegiatan perlindungan atmosfir dan pengendalian dampak perubahan iklim Implementasi konsep Program Kampung Iklim 5 5 5 5 22 20 Peningkatan Konservasi dan Pengendalian Kerusakan Ekosistem Pesisir dan Laut Meningkatnya kualitas kebijakan konservasi dan pengendalian kerusakan ekosistem pesisir dan laut Jumlah kajian, rekomendasi, dan kebijakan peningkatan konservasi dan pengendalian kerusakan pesisir dan laut yan dditetapkan (per tahun) % capaian inventarisasi data kerusakan ekosistem pesisir dan laut dengan basis jumlah kabupaten yang memiliki pesisir [akumulatif] Jumlah daerah yang diverifikasi tingkat kerusakan ekosistem dan kualitas lingkungan (per tahun) 4 4 4 4 19 17,0 17,0 18,0 18,5 20% 30% 40% 50% 50% 9 9 9 9 41 II.L.043.13

24 Pemulihan dan Penanganan Media Lingkungan (Lahan, Pesisir dan Perairan) Tercemar Limbah B3 Meningkatnya kebijakan, pertimbangan teknis dan pengawasan penaatan pelaksanaan pengelolaan limbah B3 dalam rangka pemulihan kualitas media 2012 2013 2014 2014 2012 2013 2014 Jumlah model implementasi kebijakan di regional 5 5 5 5 25 Jumlah kebijakan/ pedoman/ standar yang 1 1 1 1 7 12,0 12,5 13,0 13,5 dihasilkan dalam rangka pemulihan kualitas media lingkungan tercemar limbah B3 [draft kebijakan] Jumlah lokasi pemantauan media lingkungan tercemar limbah B3 [status rencana pemulihan] Jumlah lokasi pengawasan pengelolaan limbah di pelabuhan (umum dan khusus) Jumlah pengawasan kegiatan pemulihan kualitas media lingkungan [status penanganan media lingkungan tercemar limbah B3] Jumlah pelaksanaan sistem tanggap darurat pengelolaan B3 dan limbah B3 [draft Permen LH] 33 30 30 30 30 5 5 5 5 25 9 10 11 12 50 1 1 1 1 5 Jumlah lingkup kegiatan dalam pelaksanaan ketentuan konvensi internasional pengelolaan B3 dan limbah B3 (dari seluruh ketentuan Internasional yang ada) Jumlah publikasi/modul informasi pengelolaan B3 dan limbah B3 3 3 3 3 15 2 2 2 2 10 27 Peningkatan Kapasitas Penegakan Hukum Lingkungan Meningkatnya kapasitas aparat penegak hukum lingkungan Jumlah hakim lingkungan yang meningkat kapasitasnya (green bench ) 100 100 100 100 550 13,0 13,5 14,0 14,5 Jumlah kepolisian lingkungan yang meningkat kapasitasnya 66 66 66 66 330 Jumlah penyidik PPNS yang meningkat kapsitasnya 350 400 450 500 1800 II.L.043.14

Jumlah JPU yang meningkat kapasitasnya 66 80 100 120 432 2012 2013 2014 2014 2012 2013 2014 Jumlah litigator yang meningkat kapasitasnya 60 60 60 60 245 Jumlah SDM pengelola pengaduan yang meningkat kapasitasnya Jumlah mediator, arbiter, pihak ketiga yang meningkat kapasitasnya 200 300 400 500 1450 200 300 400 500 1499 Teroptimalisasi PPNS dan PPLH di regional 5 5 5 5 25 Terlaksananya koordinasi nasional dan regional di bidang penegakan hukum lingkungan 6 6 6 6 30 II. III. PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR NEGARA KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TOTAL ALOKASI 173,1 178,2 188,8 201,7 8,0 8,0 9,0 10,0 854,1 876,9 929,6 970,8 II.L.043.15