BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DESA TULANGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA TULANGAN KECAMATAN TULANGAN KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 8 TAHUN 2O15 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2000 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN MAGELANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 36 Tahun : 2016

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

KEPALA DESA DEMPET KECAMATAN DEMPET KABUPATEN DEMAK PERATURAN DESA DEMPET NOMOR 06 TAHUN 2O16 TENTANG

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

SALINAN KEPALA DESA OLEHSARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA OLEHSARI NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 11 TAHUN 2006 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

LURAH DESA BANGUNJIWO

LURAH DESA BANGUNJIWO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

salinan KEPALA DESA JAMBESARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA JAMBESARI NOMOR 1 TAHUN 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2006

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 12

KEPALA DESA SIWALANPANJI KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO PERATURAN DESA SIWALANPANJI KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perda No. 8 / 2003 tentang Susunan organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa di Kabupaten Magelang.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2007 SERI D ================================================================

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA DESA PULUTAN KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA PULUTAN KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 6 TAHUN 2017

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 7

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG

KEPALA DESA BENDOREJO KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DESA BENDOREJO NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 1 SERI D

KEPALA DESA SELOMARTANI KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DESA SELOMARTANI NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 54 TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA GEMBLEB KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DESA GEMBLEB NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2006

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

8. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 36 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa;

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 67 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA

BUPATI PATI PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BUPATI KUDUS,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMAT ERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

KEPALA DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lem

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

KEPALA DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DESA SUSUKAN NOMOR 4 TAHUN 2016

PERATURAN DESA SEMANU NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA SEMANU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

KEPALA DESA SUMBANG KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

Menetapkan : TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI LINGKUNGAN KABUPATEN SUBANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 2 Tahun 2007 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2007

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 2 TAHUN 2017

BUPATI PAKPAK BHARAT

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BUPATI KARO,

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

La m piran Hasil Pembahasan Senin PERATURAN DESA PANGGUNGHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL NOMOR 8 TAHUN 2015 T E N T A N G TENTANG

- 1 - PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

KEPALA DESA KIRIG KECAMATAN MEJOBO KABUPATEN KUDUS PERATURAN DESA KIRIG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA KIRIG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 4 Tahun : 2006 Seri : E

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR : 6 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA

PEMERINTAH KOTA BATU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

5 TAHUN 1995 TENTANG BUPATI MUSI RAWAS,

KEPALA DESA JATILOR KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DESA JATILOR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PERANGKAT KAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BERAU,

PERATURAN DESA BANGUNJIWO KECAMATAN KASIHAN, KABUPATEN BANTUL NOMOR 06 TAHUN 2015 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BANGUNJIWO

Transkripsi:

SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa dan untuk kejelasan hubungan dan tata kerja antara Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539); 7. Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Pati (Lembaran Daerah Kabupaten Pati Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pati Nomor 22); 8. Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 8 Tahun 2014 tentang Badan Permusyawaratan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Pati Tahun 2014 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pati Nomor 75); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 11 Tahun 2014 tentang Kepala Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Pati Tahun 2014 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pati Nomor 77); 10. Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perangkat Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Pati Tahun 2015 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pati Nomor 81);

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PATI dan BUPATI PATI MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Pati. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Pati. 4. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 5. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 7. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.

8. Lembaga Kemasyarakatan Desa adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat. BAB II STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA Bagian Kesatu Umum Pasal 2 (1) Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan dibantu oleh Perangkat Desa. (2) Perangkat Desa terdiri atas: a. sekretariat desa; b. pelaksana kewilayahan; dan c. pelaksana teknis. (3) Perangkat Desa berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Desa. (4) Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya perangkat desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dibantu staf sesuai dengan kebutuhan. (5) Apabila dibantu staf sebagaimana dimaksud pada ayat (4) adalah 1 (satu) orang untuk masing-masing jabatan perangkat desa. (6) Staf perangkat desa berkedudukan sebagai perangkat desa. (7) Perangkat Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bertanggungjawab kepada Kepala Desa. Pasal 3 (1) Sekretariat Desa dipimpin oleh Sekretaris Desa dibantu oleh unsur staf sekretariat yang bertugas membantu Kepala Desa dalam bidang administrasi pemerintahan. (2) Unsur staf sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas 2 (dua) bidang urusan. (3) Bidang urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah: a. Urusan administrasi dan umum; dan b. Urusan keuangan.

(4) Bidang urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dikepalai oleh Kepala Urusan. Pasal 4 (1) Pelaksana kewilayahan merupakan unsur pembantu Kepala Desa sebagai satuan tugas kewilayahan. (2) Jumlah pelaksana kewilayahan ditentukan secara proporsional antara pelaksana kewilayahan yang dibutuhkan dengan kemampuan keuangan desa. (3) Jabatan pelaksana wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Kepala Dusun. (4) Jumlah pelaksana kewilayahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan jumlah pelaksana kewilayahan yang ada sebelum ditetapkannya Peraturan Daerah ini. Pasal 5 (1) Pelaksana teknis merupakan unsur pembantu Kepala Desa sebagai pelaksana tugas operasional. (2) Pelaksana teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas 3 (tiga) seksi. (3) Pelaksana teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikepalai oleh Kepala Seksi. (4) Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari : a. Seksi Pemerintahan; b. Seksi Pembangunan; dan c. Seksi Kesejahteraan Rakyat. Pasal 6 (1) Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa ditetapkan dengan Peraturan Desa. (2) Bagan Struktur Organisasi Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Kedua Tugas dan Wewenang Kepala Desa Pasal 7 (1) Kepala Desa bertugas menyelenggarakan Pemerintahan Desa, melaksanakan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa berwenang : a. memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa; b. mengangkat dan memberhentikan perangkat Desa; c. memegang kekuasaan pengelolaan Keuangan dan Aset Desa; d. menetapkan Peraturan Desa; e. menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa; f. membina kehidupan masyarakat Desa; g. membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa; h. membina dan meningkatkan perekonomian Desa serta mengintegrasikannya agar mencapai perekonomian skala produktif untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat Desa; i. mengembangkan sumber pendapatan Desa; j. mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian kekayaan negara guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa; k. mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat Desa; l. memanfaatkan teknologi tepat guna; m. mengoordinasikan Pembangunan Desa secara partisipatif; n. mewakili Desa di dalam dan di luar pengadilan atau menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan o. melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Ketiga Tugas dan Fungsi Perangkat Desa Pasal 8 (1) Sekretaris Desa mempunyai tugas : a. menyusun program kerja tahunan Desa; b. melaksanakan pembinaan dan administrasi/ ketatausahaan Pemerintah Desa; c. melaksanakan koordinasi terhadap kegiatan yang dilakukan oleh Perangkat Desa; d. mengoordinasikan dan menghimpun penyusunan Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa dan Keputusan Kepala Desa; e. mengoordinasikan dan menyusun laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa pada akhir masa jabatan Kepala Desa dan Laporan Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. (2) Tugas Kepala Urusan Administrasi dan Umum, yaitu : a. melaksanakan tugas-tugas di bidang administrasi dan umum; b. melaksanakan urusan perlengkapan dan inventaris Desa; c. melaksanakan urusan rumah tangga Pemerintah Desa; d. mengatur pelaksanaan rapat-rapat dinas dan upacara; e. melaksanakan urusan surat-menyurat, kearsipan dan ekspedisi; f. mengumpulkan bahan dan menyusun laporan-laporan Kepala Desa; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. (3) Kepala Urusan Keuangan mempunyai tugas : a. mengoordinasikan kegiatan penerimaan, penyimpanan dan belanja Desa; b. mengoordinasikan pertanggungjawaban atas penggunaan keuangan yang telah dikeluarkan;

c. mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang keuangan; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa; dan e. melaksanakan evaluasi keuangan Pemerintah Desa. Pasal 9 (1) Kepala Seksi Pemerintahan mempunyai tugas : a. mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data di bidang pemerintahan; b. mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan wilayah dan masyarakat; c. melaksanakan pelayanan kepada masyarakat di bidang pemerintahan; d. membantu tugas-tugas di bidang pemungutan pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain; e. membantu melaksanakan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemilihan umum; f. membantu pelaksanaan tugas-tugas di bidang keagrariaan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku; g. membantu tugas-tugas administrasi kependudukan dan pencatatan sipil; h. mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang pemerintahan; dan i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. (2) Kepala Seksi Pembangunan mempunyai tugas : a. mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data di bidang perekonomian dan pembangunan; b. melaksanakan pembinaan di bidang perkoperasian, pengusahaan ekonomi lemah dan kegiatan perekonomian lainnya dalam rangka meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat desa; c. melaksanakan pelayanan kepada masyarakat di bidang perekonomian dan pembangunan;

d. melaksanakan kegiatan dalam rangka meningkatkan swadaya dan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan perekonomian dan pelaksanaan pembangunan; e. melaksanakan administrasi perekonomian dan pembangunan; f. mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang perekonomian dan pembangunan; dan g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. (3) Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas : a. mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data di bidang kesejahteraan rakyat; b. melaksanakan pembinaan dan pelayanan dibidang keagamaan, kematian, pernikahan, kesehatan, keluarga berencana dan pendidikan masyarakat dan pelayanan lainnya dalam rangka kesejahteraan rakyat; c. membantu mengumpulkan dan menyalurkan bantuan bencana alam; d. membantu melaksanakan pembinaan kegiatan pemberdayaan masyarakat, Karang Taruna, Pramuka dan Organisasi Kemasyarakatan lainnya. e. membina kegiatan pengumpulan zakat, infaq dan shodaqoh; f. mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang kesejahteraan rakyat; dan g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. Pasal 10 Kepala Dusun mempunyai tugas : a. menjalankan kegiatan Kepala Desa dalam kepemimpinan Kepala Desa di wilayah kerjanya; b. melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat serta ketenteraman dan ketertiban di wilayah kerjanya; dan c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

Pasal 11 (1) Perangkat Desa dapat melaksanakan tugas atas pelimpahan kewenangan dari Kepala Desa. (2) Pelimpahan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Kepala Desa. BAB III TUGAS DAN WEWENANG BPD Pasal 12 Tugas dan wewenang BPD adalah : a. memprakarsai Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan bersama Pemerintah Desa melalui musyawarah Desa; b. menyelenggarakan musyawarah Desa dalam hal pembentukan desa melalui penggabungan beberapa desa menjadi 1 (satu) desa baru; c. menerima Laporan Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan tertulis dari Kepala Desa disetiap akhir tahun anggaran; d. memberitahukan kepada Kepala Desa mengenai akan berakhirnya masa jabatan Kepala Desa secara tertulis, 6 (enam) bulan sebelum masa jabatan Kepala Desa berakhir; e. membentuk Panitia Pemilihan Kepala Desa; f. membentuk Panitia Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu; g. menyelenggarakan musyawarah Desa dalam hal Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu; h. melaporkan pemberhentian Kepala Desa kepada Bupati melalui Camat setempat; i. menerima laporan nama calon Kepala Desa terpilih dari Panitia Pemilihan Kepala Desa dan menyampaikannya kepada Bupati; j. mengusulkan, membahas dan menyepakati Peraturan Desa; k. bersama Kepala Desa membahas dan menyepakati Rancangan Angaran Pendapatan dan Belanja Desa yang diajukan Kepala Desa; l. menyelenggarakan dan ikut serta dalam musyawarah Desa bersama Pemerintah Desa dan unsur masyarakat Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;

m. membahas pengelolaan kekayaan milik Desa bersama Kepala Desa berdasarkan Tata Cara Pengelolaan Kekayaan Milik Desa; n. menerima hasil pemantauan dan berbagai keluhan terhadap pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan Desa dari masyarakat Desa; o. memberikan pandangan terhadap pelaksanaan Pemerintahan Desa; p. mengikuti sosialisasi program pembangunan kawasan perdesaan dari Bupati; dan q. melaksanakan Pemberdayaan Masyarakat Desa untuk mendukung kegiatan pemerintahan dan pembangunan pada umumnya. BAB IV TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA Pasal 13 Tugas dan Fungsi Lembaga Kemasyarakatan Desa adalah : a. melakukan pemberdayaan masyarakat Desa; b. ikut serta dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan; c. meningkatkan pelayanan masyarakat Desa. d. menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat; e. menanamkan dan memupuk rasa persatuan dan kesatuan masyarakat; f. meningkatkan kualitas dan mempercepat pelayanan Pemerintah Desa kepada masyarakat Desa; g. menyusun rencana, melaksanakan, mengendalikan, melestarikan, dan mengembangkan hasil pembangunan secara partisipatif; h. menumbuhkan, mengembangkan, dan menggerakkan prakarsa, partisipasi, swadaya, serta gotong royong masyarakat; i. meningkatkan kesejahteraan keluarga; dan j. meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB V TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA Pasal 14 (1) Kepala Desa memiliki hubungan kerja didalam pengambilan keputusan dan pemberian arahan kepada Perangkat Desa dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa. (2) Perangkat Desa melaksanakan keputusan dan arahan dari Kepala Desa dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan bertanggungjawab kepada Kepala Desa. Pasal 15 Dalam melaksanakan tugasnya, antar Perangkat Desa menerapkan hubungan kerja dengan prinsip kemitraan, koordinasi dan sinkronisasi. Pasal 16 (1) Pemerintah Desa dan BPD menerapkan hubungan kerja dengan prinsip kemitraan, koordinasi dan sinkronisasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa. (2) Kepala Desa bersama BPD membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa. (3) BPD melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa. Pasal 17 (1) Pemerintah Desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa menerapkan hubungan kerja dengan prinsip kemitraan, koordinasi, sinkronisasi dan konsultatif dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa. (2) Lembaga Kemasyarakatan Desa membantu Kepala desa dalam pelaksanaan fungsi penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. (3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Lembaga Kemasyarakatan Desa menyusun laporan kepada Kepala Desa.

BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 18 (1) Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa yang ada selama ini wajib menyesuaikan Peraturan Daerah ini. (2) Kepala Desa dan Perangkat Desa melaksanakan tugas sampai akhir masa jabatannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Pati Tahun 2007 Nomor 3, Tambahan Lebaran Daerah Kabupaten Pati Nomor 2) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 20 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Pati. Diundangkan di Pati pada tanggal 13 April 2015 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PATI, Ditetapkan di Pati pada tanggal 13 April 2015 BUPATI PATI, Ttd HARYANTO Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM Ttd DESMON HASTIONO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PATI TAHUN 2015 NOMOR 05 SITI SUBIATI,SH.MM Penata Tingkat I NIP. 19720424 199703 2 NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI, PROVINSI JAWA TENGAH : (05/2015)

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA I. UMUM Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa perlu menetapkan struktur organisasi dan tata kerja pemerintahan desa karena penyelenggaraan Pemerintahan Desa tidak terlepas dari peran serta perangkat Desa dan lembaga penyelenggara pemerintahan yang lainnya seperti Badan Permusyawaratan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa. Untuk menghindari tumpang tindih tugas, fungsi dan wewenang antara Pemerintah Desa dengan lembaga tersebut, perlu ditetapkan suatu aturan yang mengatur tugas, fungsi dan wewenang Pemerintah Desa dan lembaga tersebut. Selain mengatur stuktur organisasi Pemerintahan Desa, Peraturan Daerah ini juga mengatur tata kerja dan hubungan antara Pemerintah Desa dengan Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa dengan Lembaga Kemasyarakatan Desa serta Badan Permusyawaratan Desa dengan Lembaga Kemasyarakatan Desa. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7

Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Yang dimaksud hubungan kerja dengan prinsip kemitraan, koordinasi dan sinkronisasi adalah : a. Yang dimaksud prinsip kemitraan adalah jalinan kerja secara bersama-sama dan harmonis dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan di desa. b. Yang dimaksud prinsip koordinasi adalah pengaturan pelaksanaan tugas antar satu organisasi Pemerintah Desa sebagai tindakan yang diambil dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan bidangnya masing-masing, agar saling mendukung dan tidak bertentangan satu sama lain. c. Yang dimaksud sinkronisasi adalah penyesuaian tindakan antar lembaga pemerintahan di desa agar selaras dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing guna mendukung kelancaran rencana pembangunan dan pemerintahan desa. Pasal 16 Ayat (1) Yang dimaksud hubungan kerja dengan prinsip kemitraan, koordinasi dan sinkronisasi adalah : a. Yang dimaksud prinsip kemitraan adalah jalinan kerja secara bersama-sama dan harmonis dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan di desa.

b. Yang dimaksud prinsip koordinasi adalah pengaturan pelaksanaan tugas antar satu organisasi Pemerintah Desa sebagai tindakan yang diambil dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan bidangnya masing-masing, agar saling mendukung dan tidak bertentangan satu sama lain. c. Yang dimaksud sinkronisasi adalah penyesuaian tindakan antar lembaga pemerintahan di desa agar selaras dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing guna mendukung kelancaran rencana pembangunan dan pemerintahan desa Ayat (2) Ayat (3) Yang dimaksud pengawasan kinerja adalah apabila terjadi pelanggaran terhadap pelaksanaan Peraturan Desa yang telah ditetapkan, Badan Permusyawaratan Desa berkewajiban mengingatkan dan menindaklanjuti pelanggaran dimaksud sesuai dengan kewenangan yang dimiliki. Pasal 17 Ayat (1) Yang dimaksud hubungan kerja dengan prinsip kemitraan, koordinasi dan sinkronisasi adalah : a. Yang dimaksud prinsip kemitraan adalah jalinan kerja secara bersama-sama dan harmonis dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan di desa. b. Yang dimaksud prinsip koordinasi adalah pengaturan pelaksanaan tugas antar satu organisasi Pemerintah Desa sebagai tindakan yang diambil dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan bidangnya masing-masing, agar saling mendukung dan tidak bertentangan satu sama lain. c. Yang dimaksud sinkronisasi adalah penyesuaian tindakan antar lembaga pemerintahan di desa agar selaras dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing guna mendukung kelancaran rencana pembangunan dan pemerintahan desa d. Yang dimaksud hubungan kerja dengan prinsip konsultatif adalah dalam hal perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, Lembaga Kemasyarakatan Desa melakukan konsultasi dengan Kepala Desa.

Ayat (2) Ayat (3) Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 TAMBAHAN LEBARAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 84

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA KEPALA DESA BPD Lembaga Kemasyarakatan Sekretaris Desa Kepala Urusan Adm. dan umum Kepala Urusan Keuangan Staf Staf Kepala Seksi Pemerintahan Kepala Seksi Pembangunan Kepala Seksi Kesra Kepala Dusun Kepala Dusun Staf Staf Staf Staf Staf Staf Keterangan : : Garis perintah. : Garis kemitraan, koordinasi, sinkronisasi dan konsultatif. : Garis kemitraan, koordinasi dan sinkronisasi. BUPATI PATI, Ttd Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM HARYANTO SITI SUBIATI,SH.MM Penata Tingkat I NIP. 19720424 199703 2 010