OLEH KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Dalam acara Orientasi Parameter Kesetaraan Gender Dalam Pembentukan Per Uuan bagi Pusat

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI PPRG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Le

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

TINDAK LANJUT STRATEGI NASIONAL PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN YANG RESPONSIF GENDER (PPRG) DEPUTI SUMBER DAYA MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

STRATEGI NASIONAL PERCEPATAN PUG MELALUI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT

ASPEK LANGKAH KERJA NAMA PELAKSANA WAKTU NO KKP

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 53 TAHUN

PENERAPAN PUG DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

STRATEGI PUG dalam pembangunan daerah. Hj. ANDI MURLINA PA, S.Sos KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROV.

1) Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 tahun 2006 jo No. 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Keuangan di Daerah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Pemerintah Kota Bengkulu BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan I - 1

BUPATI SOPPENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOPPENG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAEAH KOTA BINJAI TAHUN LATAR BELAKANG

WALIKOTA PEKALONGAN, PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

dalam Pembangunan Nasional;

PERATURAN WALIKOTA SABANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER DALAM PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Pe

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lingga Tahun

ALUR PERENCANAAN PROGRAM & PENGANGGARAN

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DIDAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN, PENGANGGARAN, DAN EVALUASI PEMBANGUNAN. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TORAJA UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN MALANG. BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

MEKANISME PEMANFAATAN DATA TERPILAH BAGI KEMENTERIAN DAN SKPD DAERAH. Mobile phone

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

B A B I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

dan Pemberdayaan Perempuan

2013, No Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional; 3. Peraturan Menteri Pertahanan Nom

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR 10 TAHUN 2011 T E N T A NG

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA PARIAMAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER (PPRG)

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENGENALI DAN MEMAHAMI PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN YURNI SATRIA

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 119 TAHUN 2015 TENTANG

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN YANG RESPONSIF GENDER PPRG PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN MELALUI YANG RESPONSIF GENDER PPRG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN YANG RESPONSIF GENDER UNTUK PEMERINTAH DAERAH

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMBANGUNAN NASIONAL BERWAWASAN GENDER

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU Nomor 25 Tahun 2004) Pedoman. Renja KL. Dija barkan RKP.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daerah sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RPJMD PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE TAHUN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

Transkripsi:

OLEH KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Dalam acara Orientasi Parameter Kesetaraan Gender Dalam Pembentukan Per Uuan bagi Pusat dan Daerah di Hotel Millenium, Tanggal 26-28 Juni 2012

Alat advokasi yang strategis pendekatan pembangunan PUG merupakan pengarusutamaan disamping Good Governance dan Sustainability Regulasi perencanaan dan penganggaran Regulasi pembentukan peraturan peruuan Reformasi Penganggaran di Indonesia Reformasi sistem hukum di Indonesia Pembangunan lebih efektif, efisien dan berkeadilan

UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, menetapkan pendekatan anggaran berbasis kinerja UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah PP No. 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata cara penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi pelaksanaan RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH UU no.12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan PerUUan Inpres No.9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Permendagri No. 53 Tahun 2007 tentang Pengawasan Perda dan Peraturan Kepala Daerah Permendagri No. 15 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan PUG di daerah jo Permendagri No.67 Tahiun 2011

MISI 2005-2025 1. Mewujudkan masy berakhlak, mulia, bermoral, beretika, berbudaya, beradab 2. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing VISI 2005-2025 Tujuan Negara (UUD 1945) 3. Mewujudkan masy demokratis berlandaskan hukum MAJU - Melindungi tumpah darah 4. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu MANDIRI - Memajukan kesejahteraan umum 5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan 6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari 7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional 8. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional ADIL - Mencerdaskan kehidupan bangsa MAKMUR - Ikut melaksanakan ketertiban dunia

Strategi Pembangunan Kesetaraan Gender Dalam RPJPN 2005-2025 RPJPM 3 (2015-2019) RPJM 2(2010-2014) RPJM 1 (2005-2009) -Mengendalikan jumlah dan laju pertumbuhan penduduk -Meningkatnya kesetaraan gender di berbagai bidang pemb -Meningkatnya IPG -Meningkatnya kesej dan perlindungan perempuan dan anak -Terkendalinya jumlah dan laju pertumbuhan penduduk -Meningkatnya kesetaraan gender -Meningkatnya tumbuh kembang optimal, kesej dan perlindungan anak - Tercapainya kondisi penduduk tumbuh seimbang - Meningkatnya kesetaraan gender - Meningkatnya tumbuh kembang optimal, kesej dan perlindungan anak RPJMN 4 (2020-2024 -Bertahannya kondisi penduduk tumbuh seimbang -Terwujudnya kesetaraan gender -Meningkatnya tumbuh optimal, kesej dan perlindungan anak

PP No 8 Tahun 2008 Pasal 3 Perencanaan pembangunan daerah dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan berkelanjutan. Pasal 29 (1) Dokumen rencana pembangunan daerah disusun dengan menggunakan data dan informasi, serta rencana tata ruang. (2) Data dan informasi sebagaimana dimaksud pada Pasal 32 (1) Data dan informasi, serta rencana tata ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 diolah melalui proses: a. analisis daerah; b. identifikasi kebijakan nasional yang berdampak pada daerah

Pasal 33 (1) Analisis daerah mencakup evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah periode sebelumnya, kondisi dan situasi pembangunan saat ini, serta keadaan luar biasa. (2) Analisis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Bappeda provinsi dan kabupaten/kota bersama pemangku kepentingan. (3) Bappeda provinsi dan kabupaten/kota menyusun kerangka studi dan instrumen analisis serta melakukan penelitian lapangan sebelum menyusun perencanaan pembangunan daerah. Penjelasan Pasal 33 Ayat (3) Kerangka studi dan instrumen analisis dapat juga berupa analisis spesifik seperti analisis biaya dan manfaat (cost and benefit), analisis kemiskinan dan analisis gender.

Permendagri 15/2008 diubah permendagri No 67/2011 Pasal 4 Pemerintah daerah berkewajiban menyusun kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan responsif gender yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD, Rencana Strategis SKPD, dan Rencana Kerja SKPD. Penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan responsif gender sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui analisis gender.

Pasal 5A Hasil analisis gender sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) dituangkan dalam penyusunan GBS (Gender Budget Statement). Hasil analisis gender yang terdapat dalam GBS menjadi dasar SKPD dalam menyusun kerangka acuan kegiatan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan dokumen RKA/DPA SKPD. Pasal 10 Pokja PUG provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 mempunyai tugas: mendorong terwujudnya perencanaan dan penganggaran yang responsif gender;

Gender adalah konsep yang mengacu ketika melihat masyarakat sebagai penerima manfaat atas program, kegiatan, itu terdiri dari perempuan dan laki-laki, anak perempuan dan anak laki-laki, lansia, berkebutuhan khusus, yang didaerah tertinggal, perbatasan, terluar, pedesaan, perkotaan - Mempunyai aspirasi, pengalaman, kebutuhan yang berbeda - Tidak boleh terhalang mendapatkan akses, partisipasi, kontrol/mengambil keputusan dan manfaat dari semua bidang pembangunan -

KONSEP Tuhan) BIOLOGIS (ciptaan DAN KONSEP SOSIAL (Bentukan masyarakat, adat, penafsiran Agama)

Pengarusutamaan Gender di daerah yang selanjutnya disebut PUG adalah strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan di daerah

Pengarusutamaan Gender juga merupakan strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral dalam Pembentukan Peraturan Perundang Undangan dimulai dari perencanaan, penyusunan, dan pembahasan melalui alat analisa Parameter Kesetaraan Gender

PUG merupakan proses manajemen dalam siklus pembangunan

P U S RPJP RPJM RKP RAPBN APBN RPJD RPJMD RKPD RAPBD APBD RKA SKPD Rincian APBD A T D A E R A H Renstra SKPD Sumber; UU 25/2004 & UU 17/2003 Renja SKPD 15

Renja Pemb Daerah/ RKPD SKPD KUAPBD, Prioritas & Plafon Angg. Sementara(PPAS) RKA SKPD Musrenbang Kab/Kota Hearing DPRD Dgn SKPD Forum Paripurna DPRD Sumber: Bastian Indra, SPPPD, hal 102 RKA SKPD Yg disetujui Panitia Anggaran Eksekutif RAPBD APBD 16

Pilih Program/Kegiatan dgn kriteria: Sangat Prioritas, Service delivery, Berhubungan dgn capaian MDG s; Analisis gender dengan menggunakan GAP (Gender analysis Pathway)/alur pikir analisis gender; Hasil analisa GAP tuangkan dalam GBS; Atas dasar GBS menyusun/merevisi Kerangka Acuan untuk kegiatan.

Rapat Dengar Pendapat Umum; Kunjungan kerja; Sosialisasi; dan/atau Seminar, Lokakarya, dan/atau Diskusi. Pengundanga n Pengesahan/ Penetapan Partisipasi Masyarakat Pembahasa n Penyusunan Pembentukan Peraturan Perundangundangan Perencanaan P e n y e b a r l u a s a n Masyarakat dan Pemangku Kepentingan Paramete Kesetaraa PKG gender

Program dan Kegiatan melalui intervensi RKA K/L dan RKA SKPD yang dilengkapi dengan dokumen GAP,GBS dan ToR merupakan proses de facto. Regulasi penyusunan perundang-undangan yang dilengkapi dengan analisa gender merupakan de jure.

Pengarusutamaan gender merupakan upaya untuk mengintegrasikan isu gender ke dalam setiap tahapan pembangunan mulai dari proses perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan monitoring dan evaluasi. dan dalam proses pembentukan peraturan per UUan Anggaran Responsif Gender (ARG) bukan merupakan anggaran tersendiri, bukan pula anggaran yang dikhususkan hanya untuk kegiatan-kegiatan perempuan. ARG tidak pula berarti anggaran yang terbagi 50% untuk perempuan dan 50% untuk laki-laki. ARG dilakukan melalui proses analisis terhadap program dan kegiatan yang disusun dengan menggunakan analisis yang berperspektif gender sehingga di harapkan sasaran yang akan dicapai dari pelaksanaan program dan kegiatan menjadi lebih efektif, efisien dan ekonomis.

Pelaksanaan ARG ini di tingkat nasional di atur dan dasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) dan telah dilakukan sejak tahun 2009 melalui ujicoba di beberapa Kementerian. PMK yang terbaru yang mengatur tentang ARG adalah PMK nomor 93 tahun 2011 tentang Petunjuk Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran tahun 2012 di mana di dalamnya secara jelas telah mengatur tentang ARG. Ada 28 K/L yang dinyatakan wajib menyusun ARG Tahun Anggaran 2012 dan 34 K/L Tahun Anggaran 2013

Pendampingan penyusunan Pedoman Perencanaan dan Penganggaran di K/L dan daerah Pendampingan Penyusunan pengintegrasian gender dalam RPJMD, Renstra K/L dan daerah Fasilitasi Pengintegrasian Parameter Kesetaraan Gender dalam Perundang-undangan berupa sosialisasi, orientasi dan ToT Penguatan Pokja PUG dengan rencana kerja Penguatan Peran Biro Hukum dalam harmonisasi perundangan yang diskriminatif bersama Kanwil KumHam.

Pelaksanaan ARG di beberapa daerah juga sudah mulai di terapkan seperti di Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, DIY, Kepulauan Riau serta di beberapa kabupaten/kota yang dilakukan berdasarkan pada inisiatif daerah, baik dalam bentuk peraturan Gubernur/Bupati, Surat Edaran maupun berbagai bentuk peraturan daerah lainnya. Beberapa daerah seperti Kepulauan Riau dan Sumatera Selatan juga telah membuat pedoman perencanaan dan penganggaran yang responsif gender. Untuk mempercepat pelaksanaan Perncanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG) saat ini juga sedang disiapkan Strategi Nasional Percepatan Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender yang digagas oleh Bappenas,kemKeu,Kemdagri dan KPP-PA (sebagai driver) untuk mempercepat pelaksanaan PPRG baik di pusat dan daerah. Dalam waktu dekat diharapkan Stranas PPRG ini akan diselesaikan yang dilengkapi dengan petunjuk teknis PPRG baik di pusat maupun daerah. Rencana inisiasi driver dalam pembentukan peraturan PerUUan Responsif Gender

Terima kasih