KATA PENGANTAR. Demikian harapan kami mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

dokumen-dokumen yang mirip
2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

Setyanta Nugraha Ketua Tim Penyusun Jabatan Fungsional Analis APBN Sekretariat Jenderal DPR RI

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 132/Permentan/OT.140/12/2014 TENTANG PEDOMAN UJI KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL MEDIK VETERINER

2 menetapkan Peraturan Menteri Pertanian tentang Pedoman Uji Kompetensi Pejabat Fungsional Medik Veteriner; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Internalisasi Rancangan Peraturan Menteri PAN dan RB

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA TENTANG

- 2 - Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republ

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Indonesia Tahun 1975 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3058); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1980 tent

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 43 TAHUN 2008 T E NTA N G JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER WALIKOTA SURABAYA

- 1 - MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGAWAS MADRASAH

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

BAB I PENDAHULUAN Umum

- 5 - k. memfasilitasi

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

B. PENGERTIAN-PENGERTIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI,

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

2015, No.75 2 Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 17 TAHUN 2010

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN NOMOR 4 TAHUN 2010

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 T E NTA N G JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PERIKANAN WALIKOTA SURABAYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 133/Permentan/OT.140/12/2014 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 42 TAHUN 2008 T E NTA N G JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN WALIKOTA SURABAYA

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN

XIV. WIDYAISWARA A. DASAR HUKUM

Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011; MEMUTUSKAN:

XIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertanian tentang Pedoman Uji K

X. GURU A. Dasar Hukum

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

16. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

PERATURAN BERSAMA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

Prof. dr Ali Ghufron Mukti., MSc., PhD NIP

TATA KERJA DAN TATA CARA PENILAIAN

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG- MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

-4- MEMUTUSKAN: Pasal 1

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Kompetensi Pejabat Fungsional Pemeriksa Perlindungan Varietas Tanaman; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perli

5. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai

2016, No Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor

I. PENGAWAS PERIKANAN

XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM

III. PENGAWAS BENIH IKAN

2016, No Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan Nya lah maka laporan Acara Pembinaan Jabatan Fungsional Medik dan Paramedik Veteriner tahun 2014 ini dapat diselesaikan. Kegiatan ini telah dilaksanakan di Balai Veteriner Lampung pada tanggal 11 Maret 2014 yang diikuti oleh seluruh medik veteriner dan paramedik veteriner di lingkup Balai Veteriner Lampung. Laporan ini memuat secara lengkap semua materi yang dibahas narasumber dalam Acara Pembinaan Jabatan Fungsional Medik dan Paramedik Veteriner. Demikian harapan kami mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN 1 2. TUJUAN.. 2 3. MATERI METODE. 2 MATERI. 2 METODE.. 3 4. PELAKSANAAN.. 4 5. KESIMPULAN.. 5 6. LAMPIRAN 6 ii

I. PENDAHULUAN Dalam proses implementasi peraturan baru jabatan fungsional, sesuai dengan Permentan no. 52 tahun 2012 tentang Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya serta Permentan no.53 tahun 2012 tentang Jabatan Fungsional Paramedik Veteriner dan Angka Kreditnya selalu terjadi masa transisi dimana butir kegiatan jabatan fungsional mengalami perubahan dan perluasan ruang lingkup baik bagi medik veteriner maupun paramedik veteriner. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi dari nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh pejabat fungsional medik dan paramedik veteriner dalam rangka pembinaan karir yang bersangkutan. Instansi Pembina jabatan fungsional Medik dan Paramedik Veteriner adalah Kementerian Pertanian. Salah satu kewajiban sebagai instansi Pembina adalah melakukan sosialisasi tentang jabatan fungsional Medik dan Paramedik Veteriner serta petunjuk pelaksanaannya oleh karena itu dalam upaya peningkatan kinerja para pejabat fungsional, maka dipandang perlu dilakukan pembinaan berkala setiap tahunnya dalam pembinaan tehnik maupun administrasi dalam rangka peningkatan kemampuan pengisian DUPAK dan keabsahan bukti fisik oleh Tim Penilai Pusat. Adanya tuntutan meningkatkan Angka Kredit dari pengembangan profesi yaitu melalui Karya Tulis Ilmiah maka penambahan informasi mengenai tehnik penulisan ilmiah sangat dibutuhkan pejabat fungsional. Bertitik tolak dari uraian diatas maka pada tahun 2014 dilakukan pembinaan fungsional oleh Tim Pembinaan Jabatan Fungsional melalui tatacara penyusunan DUPAK dan keabsahan bukti fisik oleh Tim Penilai Pusat dalam rangka pengakuan optimal dalam penilaian usulan DUPAK.

II. TUJUAN 1. Mendapatkan informasi tentang Permentan no. 52 tahun 2012 tentang Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya serta Permentan no.53 tahun 2012 tentang Jabatan Fungsional Paramedik Veteriner dan Angka Kreditnya 2. Memantapkan managemen Jabatan Fungsional di Balai Veteriner Lampung. 3. Meningkatkan kemampuan Pejabat Fungsional dalam membuat Karya Tulis Ilmiah.

III. MATERI DAN METODE 3.1. MATERI Materi dalam kegiatan Pembinaan Jabatan Fungsional meliputi: 3.1.1. Administrasi Kepegawaian Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner Sosialisasi Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner; 3.1.2. Sosialisasi Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner; 3.1.3. Karya Tulis Imiah. 3.2. METODE Metode yang dipilih adalah dengan cara: 3.2.1. Pemaparan materi oleh nara sumber dari Direktorat Kesehatan Hewan yaitu: - Drs. Tri Handono Wihendro, SH, MM (Kepala Kepegawaian Pusat) - Drh. Sintong HMT Hutasoit, M.Si (Tim Penilai Pusat) - Dra. Elly L. Rustiati,MSc. (Dosen Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Lampung). 3.2.2. Penyampaian Materi oleh narasumber dengan cara : - Diskusi dalam bentuk pertanyaan dari peserta dan penjelasan dari narasumber

IV. PELAKSANAAN 4.1. JADWAL PELAKSANAAN Pelaksanaan kegiatan Pembinaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2014 di Balai Veteriner Lampung. 4.2. PESERTA Peserta adalah para pejabat fungsional baik medik veteriner maupun paramedik veteriner dilingkup Balai Veteriner Lampung.

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN 5.1.1. Acara pertemuan Pembinaan Jabatan Fungsional Medik dan Paramedik Veteriner telah terlaksana dengan baik di Balai Veteriner Lampung. 5.1.2. Kegiatan Pembinaan Jabatan Fungsional telah memberikan pemahaman terhadap butir-butir kegiatan sesuai dengan Permentan no. 52 dan no.53 tahun 2012. 5.1.3. Karya Tulis Ilmiah merupakan salah satu syarat dalam penyusunan DUPAK bagi pejabat fungsional dalam lingkup Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan. 5.2. SARAN Kegiatan Pembinaan Jabatan Fungsional Medik dan Paramedik Veteriner sangat bermanfaat jika dilakukan berkesinambungan setiap tahun sehingga seluruh pejabat fungsional dapat mempunyai pedoman serta adanya persamaan persepsi dalam penyusunan DUPAK

LAPORAN KETUA PANITIA ACARA PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN PARAMEDIK VETERINER ASSALAMU ALAKUM Wr.Wb. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua - Yang Kami hormati Narasumber kita Bapak Drs.Trihandono Wihendro,SH, MM. Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. - Bapak drh. Sintong Hutasoit, Anggota Tim Penilai Pusat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. - Ibu Elly L. Rustiati Dari Fakultas Biologi FMIPA, Universitas Lampung. - Bapak. Ka.BPPV Reg.III, Bpk. Drh. Syamsul Ma arif, Msi. - Serta bapak dan ibu para pejabat fungsional Medik dan Paramedik Veteriner Balai Veteriner Lampung Syukur Alhamdulilah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga kita dapat berada diruang ini untuk dapat mengikuti acara PEMBINAAN PEJABAT FUNGSIONAL MEDIK DAN PARAMEDIK VETERINER Tahun 2014. Balai Veteriner sebagai salah satu instansi Pembina secara rutin setiap tahun nya melaksanakan acara pembinaan bagi pejabat fungsionalnya dengan harapan agar pejabat fungsional yang ada memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan yang tercantum dalam setiap butir-butir kegiatannya. Dengan adanya Permentan no. 52 dan no.53 tahun 2012 maka perlu dilakukan sosialisasi terhadap perubahan-perubahan maupun penambahan ruang lingkup yang ada. Sehingga para pejabat fungsional di lingkup Balai Veteriner Lampung ini bisa mendapatkan informasi serta adanya persamaan persepsi mengenai tata cara penyusunan sehingga mampu menyusun DUPAK secara benar untuk mewujudkan terbitnya PAK sesuai harapan baik bagi Medik maupun Para Medik Veteriner.

Bapak ibu para pejabat Fungsional sekalian, pada hari ini kita akan mengikuti paparan dari materi yang akan disampaikan oleh Narasumber kita dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yaitui Bapak Drs.Trihandono Wihendro, MM dan Bpk.Drh.Sintong Hutasoit. Serta pada kesempatan ini pula kita akan mendapatkan informasi mengenai Karya Tulis Ilmiah (KTI) dari Ibu Dra.Elly L. Rustanti,MSc. Diharapkan dalam pertemuan kali ini kita bisa mendapat penjelasan mengenai masalah-masalah yang dihadapi dalam penyusunan DUPAK serta bagaimana tehnik menulis karya tulis ilmiah yang baik melalui Diskusi nanti. Perlu kami laporkan bahwa acara Pembinaan ini dihadiri oleh seluruh pejabat fungsional di Balai Veteriner Lampung baik Medik maupun Paramedik Veteriner. Bapak ibu yang saya hormati Demikian saya sampaikan laporan ini semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik hingga mendapatkan hasil sesuai dengan yang kita harapkan. Mohon ma af jika dalam penyampaian laporan ini ada hal-hal yang kurang berkenan. Terima kasih. Wassalammu alaikum Wr.Wb. Ttd, Ketua Panitia Drh. Syarifah Alawiah

Jadwal acara Pembinaan Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner Balai Veteriner Lampung Bandar Lampung 6 Maret 2014 Hari/Tanggal Waktu Senin, 6 Maret 2014 Materi Pembicara/ Narasumber Moderator 08.30-09.00 Pembukaan Kepala Balai Panitia Veteriner Lampung 09.00-09.15 Coffee Break Panitia 09.15-10.30 Administrasi Kepegawaian Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner 10.30-11.00 Diskusi Drs. Tri Handono Wihendro, SH,MM Drh. Tri Guntoro, MP 11.00-12.00 Sosialisasi Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner 12.00-13.00 ISHOMA 13.00-13.30 Diskusi Drh. Sintong Hutasoit,M.Si Drh.Enny Saswianti 13.30-14.30 Karya Tulis Ilmiah Dra.Elly.L.Rustanti, Drh.Sulinawati MSc 14.45-15.00 Coffee Break Panitia 15.00-16.30 Diskusi 16.30-17.00 Penutupan

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. SURAT KEPUTUSAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN BALAI VETERINER LAMPUNG TENTANG SUSUNAN PANITIA PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL TAHUN ANGGARAN 2014 2. UNDANGAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL 3. LAPORAN KETUA PANITIA PENERIMAAN JABATAN FUNGSIONAL 4. MATERI ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN JABATAN FUNGSIONAL MEDIK DAN PARAMEDIK VETERINER OLEH DRS. TRI HANDONO WIHENDRO,SH,MM 5. MATERI SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN PARAMEDIK VETERINER OLEH DRH. SINTONG HMT HUTASOIT,M.Si. 6. KARYA TULIS ILMIAH OLEH ELLY.L. RUSTANTI 7. LAMPIRAN FOTO-FOTO KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL 8. ABSENSI ACARA PEMBINAAN JABFUNG TAHUN 2014

Foto kegiatan Pembinaan Jabatan Fungsional Laporan ketua panitia Narasumber dan Ka. Balai BVet Lampung

Peserta Kegiatan Pembinaan Jabatan Fungsioanal Peserta Kegiatan Pembinaan Jabatan Fungsioanal

PENGUSULAN DAN PENILAIAN DUPAK MEDIK VETERINER DAN PARAMEDIK VETERINER Unang Patriana DVM MSi Email : updvms@gmail.com, Mobile phone : 0811813905 Disampaikan pada SOSIALISASI JAFUNG RIHP, Bvet LAMPUNG 6 Maret 2014

DASAR HUKUM 1. PERMENPAN NO 52/2012 dan 53/2012 2. PERMEN BERSAMA No 17 dan 11/2013 3. PERMENTAN No. 112 /2013

Pengangkatan Pertama MV Pengangkatan pertama Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan fungsional Medik Veteriner harus memenuhi syarat: berijazah paling rendah Dokter Hewan; pangkat paling rendah Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b; dan nilai prestasi kerja (DP3) paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. melalui pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). CPNS tersebut setelah diangkat sebagai PNS paling lama 1 (satu) tahun harus diangkat dalam Jabatan Fungsional Medik Veteriner. Penetapan angka kredit untuk pengangkatan pertama berasal dari pendidikan formal (Ijazah) dan diklat prajabatan.

Pengangkatan dari jabatan lain Pengangkatan jabatan lain ke dalam jabatan fungsional Medik Veteriner dapat dipertimbangkan sebagai berikut: memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam persyaratan pengangkatan pertama memiliki pengalaman di bidang kesehatan hewan dan/atau pengamanan produk hewan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun; telah mengikuti dan lulus uji kompetensi dibidang kesehatan hewan dan pengamanan produk; usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun; dan nilai prestasi kerja (DP3) paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. Pangkat sama dengan pangkat yang dimiliki, Jenjang jabatan ditetapkan sesuai hasil PAK Jumlah angka kredit (PAK) berasal dari unsur utama dan unsur penunjang, disertai bukti fisik lengkap. Angka kredit dinilai sepanjang dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tercantum pada Lampiran II

JABATAN FUNGSIONAL 1. KEHARUSAN 2. PILIHAN

TERMINOLOGI Jabatan fungsional Medik Veteriner adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggungjawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengendalian hama dan penyakit hewan, pengamanan produk hewan, dan pengembangan kesehatan hewan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil. Medik Veteriner adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pengendalian hama dan penyakit hewan, pengamanan produk hewan, dan pengembangan kesehatan hewan

Medik Veteriner berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang pengendalian hama dan penyakit hewan serta pengamanan produk hewan dan pengembangan kesehatan hewan pada instansi pemerintah. Medik Veteriner sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan jabatan karier. Tugas pokok Medik Veteriner adalah menyiapkan, melaksanakan, mengevaluasi, mengembangkan dan melaporkan kegiatan pengendalian hama dan penyakit hewan, pengamanan produk hewan serta pengembangan kesehatan hewan.

Data Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) adalah blanko yang berisi keterangan perorangan Medik Veteriner dan butir kegiatan yang harus diisi oleh Medik Veteriner dalam rangka Penetapan Angka Kredit. Penetapan Angka Kredit (PAK) adalah blanko yang berisi keterangan perorangan Medik Veteriner dan satuan nilai dari hasil penilaian butir kegiatan dan atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang telah dicapai oleh Medik Veteriner yang telah ditetapkan oleh Pejabat penetap Angka Kredit.

JENJANG JABATAN a. Medik Veteriner Pertama (III B) b. Medik Veteriner Muda (III C-III D) c. Medik Veteriner Madya (IV A- IV C) d. Medik Veteriner Utama (IV D IV E)

KEGIATAN-YANG DI NILAI TUPOKSI JABFUNG MEDIK II. I. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGENDALIAN HPH DAN PRODUK III. PENGEMBANGAN METODE IV. PENGEMBANGAN PROFESI V. PENUNJANG

TUPOKSI BALAI LOG BOOK SKP DUPAK

APAKAH SEMUA TUPOKSI BALAI BISA DI MASUKAN SEBAGAI BAHAN DUPAK

PENGUSULAN, PENILAIAN, DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT Setiap Medik /Paramedik Veteriner wajib mencatat dan Setiap Medik /Paramedik Veteriner wajib mencatat dan menginventarisir seluruh kegiatan yang dilakukan (Log book). Log book dituangkan dalam bentuk DUPAK wajib diusulkan paling kurang 1 (satu) kali dalam setahun. Setiap usul penetapan angka kredit harus melampirkan:» SP mengikuti Diklat----- Lampiran IV» SP melakukan kegiatan persiapan ------Lampiran V» SP melakukan kegiatan pelaksanaan ------ Lampiran VI» SP melakukan kegiatan pengembangan metode ----- Lampiran VII» SP melakukan kegiatan pengembangan profesi --- Lampiran VIII» SP melakukan kegiatan penunjang -----Lampiran IX Semua SP harus disertai Bukti fisik

Penilaian dan penetapan angka kredit Dilakukan paling kurang 1 (satu) kali dalam Dilakukan paling kurang 1 (satu) kali dalam setahun. Penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat dilakukan paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun, yaitu 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat dengan ketentuan sebagai berikut: Kenaikan pangkat periode April, PAK ditetapkan paling lambat pada bulan Januari tahun yang bersangkutan. Kenaikan pangkat periode Oktober PAK ditetapkan paling lambat pada bulan Juli tahun yang bersangkutan.

Kewajiban yang harus dilaksanakan terkait kenaikan pangkat atau jabatan Posisi sekarang Posisi yad KTI minimal Medik Veteriner pada tahun pertama, AK cukup kenaikan pangkat /jabatan, Medik Veteriner Muda, - Pangkat Penata, III/c -Penata Tingkat I, III/d Medik Veteriner Madya - Pembina, IV/a Wajib mengumpulkan AK minimal 20% dari jumlah AK yang dipersyaratkan untuk naik jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi yang berasal dari kegiatan tugas pokok. Medik Veteriner Muda, - Penata Tingkat I, III/d 4 Medik Veteriner Madya - Pembina, IV/a 6 Medik Veteriner Madya - Pembina Tk I, IV/b 8 - Pembina Tk I, IV/b - Pembina Utama Muda, IV/c 10 - Pembina Utama Muda, IV/c Medik Veteriner Utama - Pembina Utama Madya, IV/d 12 Medik Veteriner Utama - Pembina Utama Madya, IV/d - Pembina Utama, IV/e 14 - Pembina Utama, IV/e Wajib mengumpulkan AK 25 /tahun dari unsur utama dan KTI

II. HPH A. PERSIAPAN Medik Veteriner Pertama (Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b), yaitu II.A.1.a atau b Menyiapkan penyusunan rencana kerja tingkat lapangan dan laboratorium Tolok Ukur Penyiapan penyusunan rencana kerja tk lapangan dengan cara mengumpulkan bahan berupa data dan informasi.

Bukti Fisik Laporan/kegiatan ; Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan) Laporan persiapan Rencana kerja lapangan secara rinci yang mencakup kapan, dimana, data, alat dan bahan (jenis dan jumlah) yang diperlukan dilapangan Pemberian Angka Kredit Angka Kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu 0,020

III.A.4.a.1 atau 2. Menyiapkan sarana operasional kompleks (menyiapkan bahan dan perlatan tingkat lapangan atau laboratorium. Tolok Ukur Penyiapan dan pembuatan catatan setiap paket/ peralatan untuk dipergunakan pada tingkat lapangan Bukti Fisik Laporan/kegiatan Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan) Catatan secara rinci yang menyebutkan kapan, dimana, bagaimana serta alat dan bahan (jenis dan jumlah) yang diperlukan dilapangan Pemberian Angka Kredit Angka Kredit diberikan setiap kegiatan tingkat lapangan, yaitu 0,020.

II.HPH B. PELAKSANAAN II.B.2.a.1. Melakukan pemeriksaan status preasent hewan. Tolok Ukur Pembuatan catatan hasil pemeriksaan status present hewan dalam satuan hewan. Bukti Fisik Laporan /kegiatan Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan) Pembuatan catatan hasil pemeriksaan status present hewan sesuai dengan jenis hewannya secara rinci dari hasil pemeriksaan fisik dengan melihat kondisi umum antara lain : ekspresi, frekwensi nafas, peristaltik, suhu, berat badan, gerak rumen, bulu, leleran Pemberian Angka Kredit Angka Kredit diberikan untuk setiap satuan hewan, yaitu 0,003

Medik Veteriner Muda (golongan ruang III/c - III d), yaitu II.A.2.a atau b. Menyusun rencana kerja Tolok ukur/langkah Penyusunan setiap rencana kerja tingkat lapangan Bukti fisik Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Form A) Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan) Rencana kerja tingkat lapangan secara rinci yang mencakup kapan, dimana, bagaimana serta alat dan bahan (jenis dan jumlah) yang diperlukan dilapangan HASIL Laporan Angka kredit 0.04

MEDIK VETERINER MADYA (IVa-IV c) II.a.3.a atau b. Mengkaji Rencana kerja Tolok ukur/langkah Pembuatan pengkajian rencana kerja tingkat lapangan atau laboratorium Bukti fisik Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Form A) Surat Penugasan (apabila dipersyaratkan) Laporan Kajian Rencana kerja tingkat lapangan secara rinci yang mencakup hasil kajian : kapan, dimana, bagaimana serta alat dan bahan (jenis dan jumlah) yang diperlukan dilapangan Hasil Laporan bulanan Angka kredit 0.03

Penugasan Tertulis Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Medik Veteriner yang sesuai dengan jenjang jabatannya maka Medik Veteriner lain yang berada di atas atau 1 (satu) tingkat di bawah jenjang jabatannya dapat melakukan kegiatan tersebut berdasarkan penugasan secara tertulis dari pimpinan unit kerja Penilaian angka kredit Medik Veteriner yang melaksanakan satu tingkat di atas jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80% dari angka kredit setiap butir kegiatan. Medik Veteriner yang melaksanakan tugas di bawah jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 100% (seratus persen) dari angka kredit setiap butir kegiatan.

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER PERTAMA Nomor : INSTANSI : MASA PENILAIAN : Bulan. s/d Bulan Tahun N O KETERANGAN PERORANGAN 1. Nama : 2. N I P : 3. Nomor Seri Kartu Pegawai : 4. Tempat dan Tanggal Lahir : 5. Jenis Kelamin : 6. Pendidikan yang diperhitungkan angka kreditnya : 7. Jabatan Medik Veteriner / TMT : 8. Masa kerja golongan lama : 9. Masa kerja golongan baru : 10. Unit Kerja :

UNSUR YANG DINILAI ANGKA KREDIT MENURUT NO INSTANSI UNSUR, SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN PENGUSUL TIM PENILAI LAM BAR JUML LAM BAR JUML A U AH A U AH 1 2 3 4 5 6 7 8 PENGENDALIAN HPH & PENGAMANAN PRODUK II HEWAN A PERSIAPAN 1 Menyiapkan penyusunan rencana kerja a. Tingkat lapangan b.tingkat laboratorium 4 Menyiapkan sarana operasional kompleks: a. Menyiapkan bahan dan peralatan 1. Tingkat lapangan 2. Tingkat laboratorium

Jumlah angka kredit minimal yang harus dipenuhi untuk dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan jabatan/pangkat Medik Veteriner : Paling kurang 80% angka kredit berasal dari unsur utama, tidak termasuk unsur pendidikan Paling banyak 20% angka kredit berasal dari unsur penunjang

Pembebasan Sementara Medik Veteriner Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b Medik Veteriner Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b Medik Veteriner Utama pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d, Medik Veteriner Utama pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d, Dibebaskan sementara dari jabatannya apabila telah 5 (lima) tahun dalam jabatan terakhir tidak dapat mengumpulkan AK untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi bagi Medik Veteriner yang jabatannya lebih rendah dari pangkat yang dimiliki. Dibebaskan sementara dari jabatannya apabila telah 5 (lima) tahun dalam jabatan terakhir tidak dapat mengumpulkan AK untuk kenaikan Pangkat setingkat lebih tinggi bagi Medik Veteriner yang akan mendapatkan kenaikan pangkat pertama sejak diangkat dalam jabatan terakhir.

PENILAIAN Prinsip: 1. OBJEKTIF 2. KESESUAIAN USULAN DENGAN BUKTI FISIK 3. TIDAK MEMPERSULIT 4. TUPOKSI BEBAN KERJA-JAM EFEKTIF 5.FUNGSI MEDIK

Susunan keanggotaan Tim Penilai, sebagai berikut: a. Seorang Ketua merangkap anggota; b. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota; c. Seorang Sekretaris merangkap anggota; dan d. Sekurang-kurangnya 4 (empat) orang anggota

KETENTUAN LAIN-LAIN Ketentuan uji kompetensi bagi Medik Veteriner yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi akan mulai berlaku paling lambat 31 Desember 2015. KETENTUAN PERALIHAN 1. Jafung sejak PERMENPAN & RB 52 ini ditetapkan telah 5 tahun atau lebih dalam Jabatan/pangkat terakhir dan AK tidak mencukupi untuk KJ/KP setingkat lebih tinggi------- dibebaskan sementara dari Jafung paling lama 1 tahun sejak Juklak ditetapkan ( Maret 2013) 2. Jafung sejak PERMENPAN & RB 52 ini ditetapkan telah 1 tahun atau lebih dalam pembebasan sementara dan AK tidak mencukupi untuk KJ/KP setingkat lebih tinggi------- diberhentikan dari Jafung paling lama 1 tahun sejak Juklak ditetapkan ( Maret 2013)

TERIMA KASIH