BAB I PENDAHULUAN. komunikasi ini maka diperoleh ide-ide baru, serta pemikiran kreatif dan kritis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. intelektual. Matematika juga merupakan salah satu mata pelajaran yang di

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan eksak ataupun permasalahn-permasalahan yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. dengan semboyan learning by doing. Berbuat untuk mengubah tingkah laku

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dan kreativitasnya melalui kegiatan belajar. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut. matematika. Pemecahan masalah merupakan kompetensi strategik

BAB I PENDAHULUAN. harapan para pesertanya (orang -orang yang sedang berkomunikasi). 1. untuk memperjelas keadaan atau masalah. 2

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian. Pendidikan sebagai sumber daya insani sepatutnya mendapat

BAB I PENDAHULUAN. ataupun pendapat sangatlah kurang. Seseorang tidak akan pernah mendapat

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (BSNP,

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam mata pelajaran matematika sejauh ini telah mengalami

BAB II KAJIAN TEORI. a. Pengertian Komunikasi Matematika. manuisa baik individu maupun kelompok 1. Dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. Matematika memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. aspek penalarannya. Risnawati mengutip pendapat Johnson dan Rising yang. logika adalah dasar untuk terbentuknya matematika.

BAB I PENDAHULUAN. dari zaman dahulu hingga sekarang, manusia akan selalu berhubungan dengan matematika.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana terhadap suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. konsep-konsep sehingga siswa terampil untuk berfikir rasional. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dunia hampir di semua aspek kehidupan manusia, berkembang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Helen Martanilova, 2014

BAB I PENDAHULUAN. matematika dikehidupan nyata. Selain itu, prestasi belajar

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dimiliki siswa dalam proses belajar mengajar. Pemahaman konsep

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Dari proses belajar yang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. penerima pesan. Dalam dunia matematika juga terdapat kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan untuk berargumentasi atau mengemukakan ide-ide.pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia, dengan mempelajari matematika siswa lebih

BAB I PENDAHULUAN. pasal 1 yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk. diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Diberikannya pelajaran matematika untuk setiap jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. segala aspek kehidupan. Pendidikan tidak akan terlepas dari proses

1. PENDAHULUAN. perkembangan ilmu dan teknologi suatu negara. Ketika suatu negara memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran matematika dan salah satu tujuan dari materi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masalah merupakan suatu hal yang sangat melekat di. kehidupan manusia, mulai dari masalah yang dengan mudah dipecahkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika merupakan salah satu unsur utama dalam. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hakikatnya matematika

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu yang universal, berada di semua penjuru

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditinjau dari prosesnya, pendidikan adalah komunikasi, karena dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses interaksi antara diri manusia ( id-ego super ego)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan investasi dalam pengembangan sumber

BAB I PENDAHULUAN. dan bermutu di sekolah adalah suatu keharusan yang tidak dapat ditawar lagi.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II, Pasal 3. 1 Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. Maksudnya bahwa kegiatan belajar mengajar merupakan suatu peristiwa yang

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tri Sulistiani Yuliza, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah AgusPrasetyo, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia ilmiah, berpikir adalah hal yang biasa digunakan terutama

BAB I PENDAHULUAN. kesamaan, perbedaan, konsistensi dan inkonsistensi. tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.

BAB I PENDAHULUAN. matematika diantaranya: (1) Siswa dapat memahami konsep matematika,

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menghadapi persaingan khususnya dalam bidang IPTEK. Kemajuan IPTEK yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika adalah suatu kegiatan untuk memperoleh. matematika sebaiknya dimulai dari masalah-masalah kontekstual atau

BAB I PENDAHULUAN. Wahyudin Djumanta, Dkk.,Belajar Matematika Aktif Dan Menyenangkan,(Bandung: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008)

BAB I PENDAHULUAN. adalah nilai yang melebihi dari KKM. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut memiliki daya nalar kreatif dan keterampilan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Everett M Rogers dalam Latifah (2011:12) mengemukakan bahwa komunikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurningsih, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran matematika. Fadjar Shadiq menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. bertanggung jawab, dapat menyuburkan sikap demokatis, penuh tenggang rasa,

BAB I PENDAHULUAN. teknologi tidak dapat kita hindari. Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai kebersamaan ( commonnees). 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrie Noor Aini, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan, sebab tanpa pendidikan manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam kehidupan manusia karena selalu digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi. Dalam matematika terdapat banyak rumus-rumus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kebanyakan siswa tidak menyukai belajar matematika, karena mereka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Rini Apriliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualifikasi guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep matematika. Akibatnya. prestasi matematika siswa secara umum belum menggembirakan.

BAB I PENDAHULUAN. dan prinsip-prinsip yang saling berkaitan satu sama lain. Guru tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Khaeratun Nisa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi. Matematika juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari

UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA. (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII Semester II SMP Negeri 2

BAB I PENDAHULUAN. intelektual dalam bidang matematika. Menurut Abdurrahman (2012:204)

BAB I PENDAHULUAN. dari proses pendidikan di sekolah dan mempunyai peranan penting dalam. segala jenis dimensi kehidupan siswa dengan fungsinya untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Permen 23 Tahun 2006 (Wardhani, 2008:2) disebutkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

BAB I PENDAHULUAN. logis, konsisten, dan dapat bekerjasama serta tidak mudah putus asa.

BAB I PENDAHULUAN. Matematika mempunyai peran yang sangat besar baik dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013

BAB I PENDAHULUAN. matematika kurang disukai oleh kebanyakan siswa. Menurut Wahyudin (1999),

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum pembelajaran matematika yang dirumuskan dalam. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, adalah agar siswa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah matematika.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu modal untuk menghadapi berbagai tantangan di era globalisasi ini adalah kemampuan berkomunikasi. Dengan berkomunikasi kita dapat lebih mengembangkan dan menyelesaikan suatu permasalahan. Melalui komunikasi ini maka diperoleh ide-ide baru, serta pemikiran kreatif dan kritis yang mampu menghasilkan strategi dalam memecahkan suatu permasalahan. Hal ini dapat dilakukan apabila dalam pelajaran matematika, matematika memiliki peranan penting dalam pengembangan kemampuan komunikasi siswa. Sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika. Dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 tahun 2006, dijelaskan bahwa tujuan pembelajaran matematika disekolah adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Memahami konsep matematika, menjelaskan kaitan antara konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah. 2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dan membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan atau pernyataan matematika. 3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. 4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah. 5. Memiliki sifat menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki perasaan ingin tahu, memiliki perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. 1 1 Risnawati, StrategiPembelajaranMatematika, (Pekanbaru: Suska Press, 2008), h12. 1

2 Sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika nomor 4 untuk mengembangkan kemampuan para siswa dalam menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan, antara lain melalui proses pembelajaran lisan, grafik, peta diagram, dalam menjelaskan gagasan, maka selama proses pembelajaran di kelas para siswa difasilitasi dan di bimbing untuk menggunakan berbagai cara dan bentuk komunikasi 2. Proses belajar mengajar pada hakikatnya merupakan proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran / media tertentu kepenerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran / media dan penerima pesan merupakan komponen-komponen proses komunikasi 3. Komunikasi berarti menyampaikan sesuatu kepada orang lain, hingga sesuatu tersebut menjadi miliknya. Seorang guru setiap kali mengajar berusaha mengkomunikasikan atau menyampaikan dengan metode yang sesuai agar pokok bahasan yang dipilihnya dapat dikuasai menjadi miliknya. Salah satu faktor penyebab rendahnya komunikasi siswa dalam suatu pembelajaran disebabkan penerapan metode yang tidak cocok. Guru dituntut mampu menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif, yaitu Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan 4. Untuk menciptakan suasana tersebut tentunya tidak mudah. Ada banyak faktor yang akan menghambat penciptaan suasana pembelajaran tersebut. Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan 2 Fadjar, Shadiq, Kemahiran Matematika, (Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2009), h.12 3 Sadirman, Arief, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007), h. 11-12 4 Hartono dkk, PAIKEM (Pembelajaran Aktif,Inovatif Kreatif Dan Menyenangkan), (Pekanbaru: Zanafa Publishing, 2012), h. 9

3 memiliki kemampuan yang berbeda 5. Faktor penghambat bisa juga datang dari siswa yang cenderung pasif dan bahkan bisa datang dari guru sendiri yang kurang inovatif, sehingga dalam kegiatan pembelajaran cenderung monoton dan menjenuhkan. Hal ini akan membuat peserta didik merasa bosan dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan informasi dari guru matematika Di MTs.Al Fajar dikemukakan bahwa kemampuan komunikasi matematika siswa kelas VIII tergolong masih rendah, dengan adanya gejala-gejala permasalahan sebagai berikut: 1. Siswa masih belum bisa mengargumentasikan dengan baik dan jelas tentang soal-soal yang mereka jawab. 2. Siswa belum bisa mengekspresikan ide-ide matematika dalam bentuk lisan, tulisan maupun gambar dengan bahasa matematika yang baik. 3. Masih rendahnya partisipasi siswa menjelaskan kembali jawaban yang mereka buat di depan kelas dan untuk mengikuti kegiatan diskusi kelompok. Metode pembelajaran yang dipakai guru akan berpengaruh pula terhadap cara belajar siswa, karena setiap siswa mempunyai cara belajar yang berbeda. Materi pelajaran yang baru disediakan secara aktif dengan pengetahuan yang sudah ada. Agar siswa dapat belajar secara aktif guru perlu menciptakan strategi yang tepat guna sedemikian rupa, sehingga siswa mempunyai motivasi tinggi untuk belajar. Salah satu metode yang dapat 5 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: CV Pustaka Setia, 2011, h. 107

4 digunakan untuk mengaktifkan siswa adalah dengan menggunakan metode active learning (belajar aktif) 6. Dalam proses belajar tersebut perlu disediakan aktivitas untuk memberdayakan pengetahuan yang sudah dimiliki itu agar siswa memahami dan menguasai pengetahuan yang baru, sekaligus memperkokoh pengetahuan yang sudah ada sebelumnya pada siswa,karena siswa akan menjalani suatu proses yang memampukannya membangun pengetahuannya dengan bantuan fasilitas dari guru, maka keterlibatannya dalam proses belajar haruslah nampak. Tiap-tiap konsep atau prinsip dalam matematika yang disajikan dalam bentuk yang konkret akan dapat dipahami dengan baik, ini mengandung arti bahwa benda-benda atau objek-objek dalam bentuk permainan akan sangat berperan bila dimanipulasi dengan baik dalam pengajaran matematika. Oleh karena itu, peneliti memberikan solusi dengan salah satu strategi pembelajaran yang baru bagi siswa, yaitu strategi pembelajaran dengan menerapkan strategi Active Learning Index Card Match sebagai salah satu upaya untuk memberdayakan serta memperkuat pengetahuan yang sudah dimiliki siswa. Bisa menjadikan pembelajaran siswa menjadi lebih bermakna dan menjadikan siswa lebih aktif dalam mengemukakan pendapatnya secara logis dan matematis, menjadikan matematika pelajaran yang menyenangkan serta mendorong siswa untuk mengkonstruksikan pengetahuan yang mereka miliki untuk menyelesaikan soal. 6 Hartono, Op. Cit. h. 44

5 Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti akan melakukan penelitian eksperimen yang berjudul: Pengaruh Strategi Active Learning Index Card Match Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa MTs Al Fajar Pekanbaru. B. Definisi Istilah 1. Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (David, 1976) 7. Maka strategi dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang serangkaian kegiatan yang didesain untuk menjadi tujuan pendidikan tertentu. 2. Strategi pembelajaran aktif (Active Learning Strategy) dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa / anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran 8. 3. Index Card Match (ICM) adalah strategi pembelajaran mencari pasangan kartu cukup menyenangkan digunakan untuk mengulangi materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya 9. 4. Kemampuan komunikasi matematika merupakan kemampuan siswa dalam menjelaskan penyelesaian suatu butir soal. Kemampuan komunikasi yang dimaksud adalah kemampuan membaca, menulis, berbicara dan merefleksikan, serta mengekspresikan konsep matematika dengan menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika. 7 Sutarjo Adisusilo. Pembelajaran Nilai-Karakter, (Jakarta: PT Rajagrafindo persada, 2012) h.85 8 Hartono dkk, Op Cit, h.39 9 Risnawati, Loc Cit,

6 C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan gejala-gejala, maka permasalahan-permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut: a. Kurangnya kemampuan komunikasi matematika siswa dalam proses pembelajaran. b. Kurangnya peran aktif siswa dalam pembelajaran matematika. c. Masih bersifat teacher centered. 2. Pembatasan Masalah Mengingat keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya maka dilakukan pembatasan masalah yaitu yang dibatasi pada judul Pengaruh Strategi Active Learning Index Card Match Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika. Kategori komunikasi yang dipakai adalah : a. Kemampuan menggambar (drawing) b. Kemampuan ekspresi matematika (mathematical expression) c. Kemampuan menulis (written) 3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah pada penelitian ini adalah apakah ada pengaruh strategi active learning index card match terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa MTs Al Fajar Pekanbaru?

7 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan sebagaimana rumusan dan pembatasan masalah yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh strategi active learning index card match terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa MTs Al Fajar Pekanbaru. 2. Manfaat Penelitian Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan: a. Bagi sekolah Penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi pembelajaran pada waktu-waktu yang akan datang. b. Bagi guru Memberikan masukan kepada guru, khususnya guru matematika, bahwa pembelajaran dengan menggunakan strategi IndexCard Match dapat digunakan untuk membuat kegiatan belajar mengajar yang lebih menarik dan kreatif.