MATERIAL MANUFAKTUR. Perbedaan sifat menyebabkan perbedaan yang mendasar pada proses manufaktur.

dokumen-dokumen yang mirip
PRODI D3 TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UPN VETERAN YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERBUK TIMAH PEREKAT EPOXY UKURAN SERBUK 60 MESH DENGAN FRAKSI VOLUME (20, 35, 50) %

METALURGI SERBUK (POWDER METALLURGY) Metalurgi Serbuk : Teknologi pemrosesan logam dimana part-part diproduksi dari serbuk metal.

BAB XII KOMPOSIT. Gambar 1. Skematik bentuk geometrik komposit. BENTUK UKURAN KONSENTRASI DISTRIBUSI ORIENTASI

INTRODUCTION TO MATERIAL

BAB XI KOMPOSIT. Gambar 1. Skematik bentuk geometrik komposit. BENTUK UKURAN KONSENTRASI DISTRIBUSI ORIENTASI

TI-2121: Proses Manufaktur

PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK


TIN107 - Material Teknik #10 - Metal Alloys (2) METAL ALLOYS (2) TIN107 Material Teknik

Pembahasan Materi #11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, baik kalangan

TUGAS AKHIR PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERBUK TIMAH PEREKAT EPOXY UKURAN SERBUK 100 MESH DENGAN FRAKSI VOLUME (20, 35, 50) %

1. MENGAPA PENGETAHUAN BAHAN DIPERLUKAN. Tergantung dari penugasan yang diterima, tapi seorang sarjana teknik industri

BAB V KERAMIK (CERAMIC)

TIN107 - Material Teknik #12 - Keramik #2 KERAMIK #2. TIN107 Material Teknik. Gambar Contoh Kaca

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia teknik dikenal empat jenis material, yaitu : logam,

BAB 7 KERAMIK Part 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

14. Pengenalan Komposit

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

14. Magnesium dan Paduannya (Mg and its alloys)

3. Uraikan & jelaskan perbedaan yang mendasar antara teknik pressing & sintering konvensional dengan teknik pressing & sintering modern.

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium (Al) adalah salah satu logam non ferro yang memiliki. ketahanan terhadap korosi, dan mampu bentuk yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kelompok Boron dalam unsur kimia (Al-13) dengan massa jenis 2,7 gr.cm-

BAB VI L O G A M 6.1. PRODUKSI LOGAM

OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI

MATERIAL TEKNIK LOGAM

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian. dituangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli

Pembuatan Ban & Produk Karet Lain :

18.1 Sandwich Panel Honeycomb sandwich

I. PENDAHULUAN. 26, Unsur ini mempunyai isotop alam: Al-27. Sebuah isomer dari Al-26

SKRIPSI / TUGAS AKHIR

Modul 1. Pemilihan Bahan & Proses

ANALISIS SIFAT MEKANIK MATERIAL TROMOL REM SEPEDA MOTOR DENGAN PENAMBAHAN UNSUR CHROMIUM TRIOXIDE ANHYDROUS (CrO 3 )

BAB V BAHAN KOMPOSIT

BESI COR. 4.1 Struktur besi cor

1. Baja dan Paduannya 1.1 Proses Pembuatan Baja

MATERIAL TEKNIK. 2 SKS Ruang B2.3 Jam Dedi Nurcipto, MT

BAB I PENDAHULUAN. yaitu logam besi (ferro) dan logam bukan besi (non ferro). Logam ferro yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan logam memberikan manfaat yang sangat besar bagi. kehidupan manusia. Dengan ditemukannya logam, manusia dapat

PENGANTAR MATERIAL TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu. sehingga tercipta alat-alat canggih dan efisien sebagai alat bantu dalam

BAB II ZAT DAN WUJUDNYA

Pembahasan Hasil Penelitian: USAHA PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN KUALITAS GENTENG KERAMIK MELALUI TEKNOLOGI GELASIR

BAHAN-BAHAN LISTRIK Dedi Nurcipto, MT.

BAB IV HASIL DAN ANALISA. Gajah Mada, penulis mendapatkan hasil-hasil terukur dan terbaca dari penelitian

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terbuat dari logam, proses pembentukannya yang relatif lebih sulit, dapat

Proses Produksi. Pemrosesan Keramik. Tatap Muka

BAB I PENDAHULUAN. material logam karena memiliki berbagai keuntungan yaitu memiliki berat yang

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

SMP kelas 7 - KIMIA BAB 1. MATERI Latihan Soal Tokoh yang menemukan bahwa massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama adalah...

PROSES PRODUKSI I METALURGI SERBUK BY ASYARI DARYUS UNIVERSITAS DARMA PERSADA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM

BAB I PENDAHULUAN. mengenai hubungan antara komposisi dan pemprosesan logam, dengan

TIN107 Material Teknik. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d. Material Teknik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam membuat suatu produk, bahan teknik merupakan komponen. yang penting disamping komponen lainnya. Para perancang, para

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

22/10/2015. Pertemuan ke-8. Nurun nayiroh, M.Si

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kimia Terapan dalam Bidang Teknik Sipil

PEMBUATAN BRACKET PADA DUDUKAN CALIPER. NAMA : BUDI RIYONO NPM : KELAS : 4ic03

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

Analisa Pengaruh Aging 450 ºC pada Al Paduan dengan Waktu Tahan 30 dan 90 Menit Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Penelitian Sebelumnya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TIN107 - Material Teknik #9 - Metal Alloys 1 METAL ALLOYS (1) TIN107 Material Teknik

ANALISIS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGINAN

STUDI MORPHOLOGY CAMPURAN PLASTIK PET DENGAN BAN BEKAS (RR), PLASTIK PET DENGAN KOMPON (NR) DAN BAN BEKAS (RR) DENGAN KOMPON (NR) DENGAN METODE HPHTS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TIN107 - Material Teknik #11 - Keramik #1 KERAMIK #1. TIN107 Material Teknik

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang

Pengertian Keramik. Teori Keramik

Jenis-jenis polimer. Berdasarkan jenis monomernya Polimer yang tersusun dari satu jenis monomer.

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai sifat ketahanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENAMBAHAN NIKEL TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA BESI TUANG NODULAR 50

KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( ) R I N I T H E R E S I A ( )

ILMU BAHAN LISTRIK_edysabara. 1 of 6. Pengantar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan I- 1. I.1 Latar Belakang

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

PRENCANAPEMBELAJARANSEMESTER(RPS)

PENGARUH MEDIA PENDINGINAN TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN PADA BESI COR

TEORI MEMESIN LOGAM (METAL MACHINING)

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA BAHAN

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karbon, dimana suhu cairnya yang rendah (1200 ). Besi cor. biasanya mengandung silicon sekitar 1% - 3%. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Redesain Dapur Krusibel Dan Penggunaannya Untuk Mengetahui Pengaruh Pemakaian Pasir Resin Pada Cetakan Centrifugal Casting

BAB I PENDAHULUAN. cairan logam tersebut dicorkan ke dalam rongga cetakan dan didinginkan

PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL

Kemasan Alumunium dan Alumunium Foil

I. PENDAHULUAN. Definisi baja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu benda

II. M E T A L L U R G I

Transkripsi:

MATERIAL MANUFAKTUR Kategori dasar material yang paling banyak digunakan : 1. Metal/ logam Berbeda : - Sifat kimia 2. Keramik - Sifat fisika 3. Polimer - Sifat mekanis Perbedaan sifat menyebabkan perbedaan yang mendasar pada proses manufaktur. 4. Komposit (perpaduan dua dari tiga material di atas) Metal Ceramic Composite Metal Metal Polimer Composite Ceramic Polimer Ceramic Polimer Composite

METAL/ LOGAM : Umumnya yang digunakan berupa paduan, yaitu campuran dua atau lebih elemen dengan paling tidak salah satunya merupakan elemen metal/ logam. Logam Ferro (baja & besi tuang) Non Ferro Logam Ferro berbahan dasar besi, berupa baja & besi tuang. Besi murni digunakan sangat terbatas, tetapi setelah dipadukan dengan carbon menjadi lebih berguna/ bermanfaat & mempunyai nilai komersial yang lebih tinggi di bandingkan besi murni. Baja merupakan paduan FeC (ferro Carbon) yang mengandung 0,02% - 2,11% C (Carbon) dengan elemen lain di dalamnya al. : Mn (Mangan), Cr (Cromium), Ni (Nickel) & Mo (Molibdenum). Aplikasi penggunaan baja utk : jembatan, rangka konstruksi bangunan, rel kereta, chasis truk, mobil, dll. Alasan penggunaan baja : kuat, relatif murah diantara logam lain, bisa utk produk masal & variasi yang banyak.

Besi tuang merupakan paduan FeC dimana unsur C = 2 4% dan elemen lainnya : Si (0,5% - 3%) & unsur lainnya. Besi tuang kelabu banyak digunakan utk block & head mesin pembakaran dalam (misal : blok mesin). Logam Non Ferro utk aplikasi banyak hal, paduannya lebih punya nilai komersial tinggi di banding yang murni. Non ferro : Al (Alumunium), Co (Copper), Au (Emas), Mg (Magnesium), Nikel (Ni), Silver (Perak), Titanium, Zinc (Seng). Yang paling mudah diproses adalah Alumunium, yang paling sulit nickel & titanium.

KERAMIK Umumnya dipadukan dengan unsur logam & non logam. Non logam misal : Oksigen, nitrogen & carbon. Keramik sebagai material tradisional : Tanah liat (mengandung hydrous aluminum silicates & material lain) utk dibuat menjadi batu tahan api (brick), lantai, vas bunga. Pasir sillica (SiO2) digunakan sbg bahan dasar produk gelas/ kaca. Keramik sebagai material modern : Alumina (Al2O3), Metal carbides (tungsten & titanium carbide), nitrides (titanium & boron nitride), secara luas digunakan utk cutting tools (perkakas potong) & batu gerinda. Di dlm prosesnya keramik terbagi menjadi : Crystalline ceramics : Dari bubuk dipadatkan & dipanaskan di bawah titik lebur utk mengeluarkan gelembung udara di antara bubuk. Gelas/ kaca : Pasir silika (kuarsa) dan campurannya dileburkan kemudian dicetak dan diproses utk menjadi gelas/ kaca.

POLIMER Umumnya mengandung Carbon & satu atau lebih unsur lain spt hidrogen, nitrogen, oksigen & chlorine. Polimer terdiri dari : 1. Thermoplastic polymers : Dpt di gunakan utk siklus panas & dingin dimana struktur molekul polimer tdk berubah, misal ; polyethylene, polystyrene, polyvinyl chloride, & nylon. 2. Thermosetting polymers : Dari plastik panas molekul kimia berubah menjadi molekul padat melalui pendinginan, misal ; phenolics, aminoresin, & epoxies. 3. Elastomers : Polymer yg memiliki perilaku elastis, misal ; karet, silicone, polyurethane.

KOMPOSITE Adalah material campuran diantara tiga material dasar di atas. Komposite adalah material yg umumnya melalui 2 fase proses yg terpisah & kemudian di gabungkan utk menghasilkan material dng sifat-sifat spt yg diinginkan. Struktur umum komposite : - Campuran fase pertama partikel disebut fiber - Campuran fase kedua partikel disebut matrix Komposite alam (kayu) dpt di produksi utk menjadi sintesis. Sintesa komposite lain pd matrix polimer dng bahan fiberglass spt fiber reinforced plastic. Fiber polimer pd matrix kedua polimer, misal ; epoxy kevlar composite. Keramik pd metal matrix spt tungsten carbide dlm cobalt utk perkakas potong cemented carbide. Banyak kombinasi komposite menghasilkan material yg sangat kuat dng bobot yg ringan, umumnya digunakan utk komponen pesawat terbang, body mobil balap, raket tennis, dll.