BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA LANGSA,

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 4 Tahun 2007

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CILACAP

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 5 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR,

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA LANGSA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 02 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 02 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 2 TAHUN 2007 SERI A NOMOR 2

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 2 TAHUN 2007 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2007 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG WALIKOTA PRABUMULIH,

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

: a. bahwa. Perwakilan Rakyat Daerah Nomor 21 Tahun. 2 Tahun PROVINSI KEPULAUAN RIAU TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RAKYAT DAERAH

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN S1NJAI NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

P E R AT U R AN D AE R AH K AB U P AT E N B AT AN G N O M O R

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 04 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PINRANG NOMOR: 6 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES

PERATURAN DAERAH PROPINSI BALI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

Menimbang: a. bahwa dalam rangka mendorong peningkatan kinerja Dewan Perwakilan. Rakyat Daerah dan untuk penyesuaian penganggarannya dalam Anggaran

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN CIAMIS dan BUPATI CIAMIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 03 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 03 TAHUN 2007 T E N T A N G

BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 74 TAHUN : 2007 SERI : A PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 6 SERI E DAERAH LEMBARAN WALIKOTA SEMARANG, 2004 tentang. 18 Tahun. telah. Kedudukan. Kota Semarang.

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MAKASSAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2007 NOMOR 3 SERI E NOMOR SERI 2

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH Pasal 2 Kemampuan keuangan daerah terdiri atas 3 (tiga) kelompok, yaitu: a. Tinggi; b. Sedang; c. Rendah.

P PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BUOL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 10 TAHUN 2006 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

a. bahwa dengan berlakunya Undang- Undang Nomor 32 Tabun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan adanya perbedaan penafsiran beberapa ketentuan dalam

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 01 TAHUN 2007

TENTANG PERWAKILAN JAYA BARAT

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 16 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 03 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 03 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG

Transkripsi:

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS QANUN KOTA LANGSA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA LANGSA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA LANGSA, Menimbang : a. bahwa untuk menindak lanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dipandang perlu mengubah beberapa ketentuan Qanun Kota Langsa Nomor 1 Tahun 2005 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Langsa, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Qanun Kota Langsa Nomor 3 Tahun 2006; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Qanun Kota Langsa tentang Perubahan Ketiga atas Qanun Kota Langsa Nomor 1 Tahun 2005 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Langsa. Mengingat..

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1987 tentang Protokoler (Lembaran Negara Tahun 1987 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3363); 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Langsa (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4110); 3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4310); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 531 Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4383); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 7. Undang-Undang Nomor 11 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negaraa RI Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4633); 8. Peraturan

8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 90 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4461), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2006 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pengelompokan Kemampuan Keuangan Daerah, Penganggaran dan Pertanggungjawaban Penggunaan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah serta Tata Cara Pengembalian Tunjangan Komunikasi Intensif dan Dana Operasional. Dengan Persetujuan Bersama: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA LANGSA dan WALIKOTA LANGSA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERUBAHAN KETIGA ATAS QANUN KOTA LANGSA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA LANGSA. Pasal I

Pasal I Beberapa ketentuan dalam Qanun Kota Langsa Nomor 1 tahun 2005 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Langsa (Lembaran Daerah Kota Langsa Tahun 2005 Nomor 5 seri E Nomor 1), sebagaimana telah diubah dengan Qanun Kota Langsa: a. Nomor 2 Tahun 2006 (Lembaran Daerah Kota Langsa Tahun 2006 Nomor 6 seri E), b. Nomor 3 Tahun 2006 ( Lembaran Daerah Kota Langsa Tahun 2006 Nomor 10 seri E ), diubah sebagai berikut : 1. Ketentuan Pasal 1 angka 20A dan angka 20B diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : 20A.Tunjangan Komunikasi Intensif adalah uang yang diberikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD setiap bulan dalam rangka mendorong peningkatan kinerja Pimpinan dan Anggota DPRD. 20B. Belanja Penunjang Operasional Pimpinan adalah dana yang disediakan bagi Pimpinan DPRD setiap bulan untuk menunjang kegiatan operasional yang berkaitan dengan representasi, pelayanan, dan kebutuhan lain guna melancarkan pelaksanaan tugas Pimpinan DPRD sehari-hari. 2. Ketentuan Pasal 10A ayat (2) dihapus sehingga Pasal 10A berbunyi sebagai berikut : Pasal 10A Selain pengahsilan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10, kepada Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan penerimaan lain berupa tunjangan komunikasi intensif. 3. Ketentuan Pasal 14A diubah, sehingga Pasal 14A berbunyi sebagai berikut : Pasal 14A

Pasal 14A (1) Tunjangan Komunikasi Intensif sebagaimana dimaksud dalam pasal 10A diberikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah; (2) Kemampuan Keuangan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas 3 (tiga) kelompok yaitu : a. tinggi; b. sedang; c. rendah. (3) Kamampuan keuangan daerah Kota Langsa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk dalam kategori sedang; (4) Tunjangan Komunikasi Intensif bagi Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Langsa sebagaimana dimaksud ayat (3) diberikan sebanyak 2 (dua) kali uang Representasi Ketua DPRD. 4. Ketentuan Pasal 14B dan pasal 14 C dihapus. 5. Ketentuan Pasal 14D diubah menjadi pasal 14B, sehingga pasal 14B berbunyi sebagai berikut : Pasal 14B Tunjangan Komunikasi Intensif sebagaimana dimaksud dalam pasal 14A dibayarkan terhitung mulai tanggal 1 Januari 2007. 6. Ketantuan Pasal 15 ayat (2) diubah sehingga pasal 15 berbunyi sebagai berikut : Pasal 15 (1) Pajak Penghasilan pasal 21 Pimpinan dan Anggota DPRD atas penghasilan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 dibebankan pada APBD. (2) Pajak.

(2) Pajak penghasilan Pasal 21 Pimpinan dan Anggota DPRD atas penerimaan lain sebagaimana dimaksud dalam pasal 10A dibebankan kepada yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan perundangundangan dibidang perpajakan. 7. Di antara Pasal 24 dan Pasal 25 disisipkan 5 (lima) pasal baru, yakni Pasal 24A, Pasal 24B, Pasal 24C, Pasal 24D dan Pasal 24E sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 24A Selain belanja penunjang kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, kepada Pimpinan DPRD disediakan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan setiap bulan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14A ayat (3). Pasal 24B Belanja Penunjang Operasional Pimpinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24A disediakan paling banyak 4 (empat) kali uang representasi Ketua DPRD di tambah 2½ kali (dua seperdua) kali jumlah uang representasi seluruh Wakil Ketua DPRD. Pasal 24C Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 A dibayarkan terhitung mulai tanggal 1 April 2007. Pasal 24D Penggunaan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24A berdasarkan pertimbangan kebijakan Pimpinan DPRD dengan memperhatikan asas manfaat dan efesien dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Pimpinan DPRD sehari-hari dan tidak untuk keperluan pribadi. Pasal 24...

Pasal 24E Penganggaran dan pertanggungjawaban penggunaan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24A berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri. 8. Diantara ayat (3) dan ayat (4) Pasal 25 disisipkan 1 (satu) ayat yakni ayat (3a) dan ketentuan Pasal 25 ayat (4) diubah, sehingga Pasal 25 berbunyi sebagai berikut: Pasal 25 (1) Sekretaris DPRD menyusun belanja pimpinan dan Anggota DPRD yang terdiri atas penghasilan, penerimaan lain, tunjangan PPh Pasal 21 dan tunjangan kesejahteraan serta belanja penunjang kegiatan DPRD yang diformulasikan ke dalam Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Sekretariat DPRD. (2) Belanja Pimpinan dan Anggota DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, pasal 10A, Pasal 20, Pasal 22, dan Pasal 23 dianggarkan dalam Pos DPRD. (3) Tunjangan Kesejahteraan Pimpinan dan Anggota DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Pasal 17, Pasal 18, dan Pasal 21, serta Belanja Penunjang Kegiatan DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2), dianggarkan dalam Pos Sekretariat DPRD yang diuraikan ke dalam jenis belanja sebagai berikut: a. Belanja Pegawai; b. Belanja Barang dan jasa; c. Belanja Modal; (3a) Belanja penunjang Operasional Pimpinan DPRD sebagimana dimaksud dalam pasal 24A dianggarkan dalam Pos Sekretariat DPRD. (4) Sekretaris...

(4) Sekretaris DPRD mengelola belanja DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan keuangan negara. 9. Di antara Pasal 29 dan Pasal 30 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 29A sehingga berbunyi sebagi berikut : Pasal 29A (1) Pimpinan dan Anggota DPRD yang telah menerima Tunjangan Komunikasi Intensif dan Pimpinan DPRD yang telah menerima Dana Operasional sebagaimana dimaksud dalam Qanun Kota Langsa Nomor 3 Tahun 2006 dan belum mengembalikan seluruhnya, harus menyetor kembali ke Kas Umum Daerah melalui Sekretaris DPRD paling lambat 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya masa bakti sebagai Anggota DPRD periode tahun 2004 sampai dengan Tahun 2009; (2) Sekretaris DPRD selaku pengguna anggaran/ pengguna barang menetapkan jumlah pengembalian tunjangan Komunikasi Intensif dan dana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk masingmasing Pimpinan dan Anggota DPRD; (3) Penetapan jumlah pengembalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah dikurangi pajak penghasilan Pasal 21 yang telah disetor ke Kas Negara; (4) Penganggaran dana pengembalian tunjangan Komunikasi Intensif dan Dana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggarkan pada jenis pendapatan lain-lain, pendapatan asli daerah yang sah, objek pendapatan dari pengembalian rincian objek pendapatan dari pengembalian pajak penghasilan pasal 21; (5) Sekretaris...

(5) Sekretaris DPRD selaku pengguna anggaran/ pengguna barang menerima dan menyetorkan pengembalian tunjangan Komunikasi Intensif dan Dana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ke Kas Umum Daerah; (6) Dalam hal Pimpinan dan Anggota DPRD sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berhenti antar waktu atau diberhentikan antar waktu sebelum berakhir masa baktinya, wajib mengembalikan seluruh tunjangan Komunikasi Intensif dan Dana Operasional paling lambat 1 (satu) bulan setelah yang bersangkutan dinyatakan berhenti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; (7) Dalam hal Pimpinan dan Anggota DPRD meninggal dunia sebelum berakhirnya masa baktinya, pengembalian tunjangan Komunikasi Intensif dan Dana Operasional menjadi tanggungjawab ahli warisnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; (8) Pengembalian Tunjangan Komunikasi Intensif dan Dana Operasional sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3) dapat dilakukan dengan cara sekaligus/tunai atau diangsur setiap bulan; (9) Pengembalian dengan cara sekaligus/tunai sebagaimana dimaksud pada ayat (8) dilakukan pada awal priode pengembalian atau dapat dilakukan pelunasan terhadap sisa angsuran; (10) Pengembalian tunjangan Komunikasi Intensif dan Dana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (8) dilakukan terhitung mulai tanggal 1 April 2007; (11) Pimpinan dan Anggota DPRD yang mengembalikan tunjangan komunikasi intensif dan dana operasional secara diangsur dilakukan dengan pemotongan penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD yang bersangkutan oleh Sekretaris DPRD; (12) Besarnya..

(12) Besarnya pemotongan pengahasilan Pimpinan dan Anggota DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (8) setiap bulan sebesar jumlah pengembalian dibagi jumlah bulan hingga 1 (satu) bulan sebelum berakhir masa baktinya; (13) Pajak penghasilan pasal 21 yang telah disetor ke Kas Negara oleh masing-masing Pimpinan dan Anggota DPRD menjadi piutang daerah yang harus dikembalikan ke Kas Umum Daerah; (14) Cara pengembalian sebagaimana dimaksud pada ayat (13) dilakukan melalui kompensasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal II Qanun ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Qanun ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Langsa. Ditetapkan di Langsa pada tanggal 23 M e i 2007 M 6 Jumadil Awal 1428 H WALIKOTA LANGSA, Diundangkan di Langsa pada tanggal 23 M e i 2007 M 6 Jumadil Awal 1428 H Plh. SEKRETARIS DAERAH KOTA LANGSA, ZULKIFLI ZAINON M. DJAKFAR DJUNED NIP. 130 526 015 LEMBARAN DAERAH KOTA LANGSA TAHUN 2007 NOMOR 5

PENJELASAN ATAS QANUN KOTA LANGSA NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS QANUN KOTA LANGSA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA LANGSA I. UMUM Qanun Kota Langsa ini dimaksudkan untuk mengubah beberapa ketentuan Qanun Nomor 1 Tahun 2005 tentang kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Langsa sebagaimana telah diubah dua kali terakhir dengan Qanun Kota Langsa Nomor 3 Tahun 2006. Perubahan tersebut dalam rangka mendorong peningkatan kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Langsa dan untuk penyesuaian penganggarannya dalam Angggaran Pendapatan dan Belanja Daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Dalam rangka mendorong peningkatan kinerja DPRD Kota Langsa tersebut maka selain penerimaan penghasilan yang selama ini diterima oleh Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Langsa, Qanun ini menetapkan pemberian Tunjangan Komunikasi Intensif setiap bulan yang digunakan untuk kegiatan menampung dan menjaring aspirasi masyarakat. Khusus kepada Pimpinan DPRD secara kolektif disediakan belanja penunjang operasional setiap bulan guna menunjang kelancaran pelaksaan tugas Pimpinan DPRD. Pemberian tunjangan komunikasi intensif bagi Pimpinan dan Anggota DPRD serta belanja penunjang operasional pimpinan DPRD mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah yang dikelompokkan kedalam tiga kelompok yakni daerah dengan kemampuan keuangan daerah tinggi, sedang, dan rendah.selain itu penyediaan belanja penunjang operasional pimpinan DPRD mempertimbangkan prinsif kesetaraan.

Prinsif kesetaraan dicerminkan dari adanya kesetaraan antara Walikota/Wakil Walikota dengan Pimpinan DPRD yang masing-masing memperoleh dana operasional. Sejalan dengan itu penggunaan belanja penunjang operasional Pimpinan DPRD didasarkan atas pertimbangan Pimpinan DPRD dengan memperhatikan azas manfaat dan efesiensi dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Pimpinan DPRD seharihari dan tidak untuk keperluan pribadi. II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka I Angka 2 Pasal 10A Angka 3 Pasal 14A Angka 4 Angka 5 Pasal 14B Angka 6 Pasal 15 Angka 7 Pasal 24A Yang dimaksud dengan disediakan adalah penyediaan anggaran dalam Pos Sekretariat DPRD yang hanya dapat digunakan apabila diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan tugas Pimpinan DPRD sehari-hari dan tidak untuk keperluan pribadi.

Pasal 24B Pasal 24C Pasal 24D Pasal 24E Angka 8 Pasal 25 Angka 9 Pasal 29A Pasal II TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA LANGSA NOMOR 8