KAJIAN HUKUM ATAS PEMBAYARAN TUNJANGAN KOMUNIKASI INTENSIF (TKI) DAN DANA OPERASIONAL PIMPINAN DPRD BERDASARKAN KETENTUAN PP NO

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 5 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 22 TAHUN 2007

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK

BUPATI LABUHANBATU UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI LABUHANBATU UTARA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

B U P A T I T A N A H L A U T PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 10 TAHUN 2014

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 15 TAHUN 2007 TENTANG

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2007 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI OGAN KOMERING ILIR PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR: 2. TAHUN 2016 TENTANG BESARAN TUNJANGAN KOMUNIKASI INTENSIF BAGI PIMPINAN

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG BELANJA PENUNJANG OPERASIONAL PIMPINAN DPRD KABUPATEN SAMBAS TAHUN ANGGARAN BAB I KETENTUAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

LEMBARAN DAERAH DAN BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

P E R AT U R AN D AE R AH K AB U P AT E N B AT AN G N O M O R

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

TENTANG PERWAKILAN JAYA BARAT

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 4 Tahun 2007

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 9 TAHUN 2007 TENTANG

DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 6 SERI E DAERAH LEMBARAN WALIKOTA SEMARANG, 2004 tentang. 18 Tahun. telah. Kedudukan. Kota Semarang.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

Pasal 25 C. Pasal 26. BPO Pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud pada Pasal 25 C dianggarkan dalam Pos Sekretariat DPRD. Pasal 26 A

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

- 2 - Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Pasal 7 Cukup jelas. Pasal 8 Cukup jelas. Pasal 9 Cukup jelas.

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR,

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2007

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

BUPATI TEBO PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEBO NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 16

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 02 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 02 TAHUN 2007

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 9 Tahun : 2017

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 2 TAHUN 2007 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2011 NOMOR 9

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 4 TAHUN 2017

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP

BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA LANGSA,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CILACAP

No tentang hak keuangan dan administratif Pimpinan dan Anggota DPRD, selain untuk meningkatkan peran dan tanggung jawab lembaga perwakilan ra

BUPATI SERANG PROVINSI BANTEN

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BOLAANG MONGONDOW PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW NOMOR TAHUN 2017

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA MAKASSAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2007 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

Transkripsi:

KAJIAN HUKUM ATAS PEMBAYARAN TUNJANGAN KOMUNIKASI INTENSIF (TKI) DAN DANA OPERASIONAL PIMPINAN DPRD BERDASARKAN KETENTUAN PP NO. 37 TAHUN 2006 DAN PP NO. 21 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PP NO. 24 TAHUN 2004 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD Pendahuluan Untuk tujuan pembuatan Kajian Hukum ini kami telah melakukan penafsiran gramatikal terhadap peraturan perundang-undangan di bawah ini: 1. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas PP Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006 tentang Perubahan Kedua atas PP Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD; 3. Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 21 Tahun 2007 tentang pengelompokan Kemampuan Keuangan Daerah, penganggaran dan Pertanggungjawaban Penggunaan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD serta tata cara Pengembalian Tunjangan Komunikasi Intensif dan Dana Operasional Latar Belakang (Kasus Posisi) 1. Pemerintah daerah, telah menyusun dan mengesahkan APBD Tahun Anggaran 2007. Penyusunan APBD TA 2007 tersebut mulai disusun pada tahun 2006 dengan merujuk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku pada saat itu; 2. Dalam APBD TA 2007 tersebut, termasuk dianggarkan belanja Tunjangan Komunikasi Intensif (TKI) dan Dana Operasional Pimpinan DPRD yang pembayarannya didasarkan pada hukum positif yang berlaku pada saat itu, yaitu Pasal 10A Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006 tentang Perubahan Kedua AH.2.08.Sub Bagian Hukum dan Humas Perwakilan BPK-RI di Palembang 1

atas PP Nomor 24 tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler Dan Keuangan Pimpinan Dan Anggota DPRD, yang menyatakan sebagai berikut: (1) Selain penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, kepada Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan penerimaan lain berupa Tunjangan Komunikasi Intensif. (2) Selain penerimaan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Pimpinan DPRD diberikan Dana Operasional. 3. Pada bulan Januari s.d Desember 2006 dan Januari s.d Maret Tahun 2007, Pemerintah Daerah telah mencairkan belanja TKI dan Dana Operasional Pimpinan DPRD sesuai dengan APBD yang telah disahkan, dengan mendasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006; 4. Pada tanggal 16 Maret 2007, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas PP Nomor 24 tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler Dan Keuangan Pimpinan Dan Anggota DPRD. Dalam Peraturan Pemerintah tersebut antara lain dinyatakan: (1) Merubah beberapa pasal yang ada pada Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006 menjadi antara lain sebagai berikut: Pasal 10A Selain penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, kepada Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan penerimaan lain berupa Tunjangan Komunikasi Intensif. Pasal 14A ayat (1) Tunjangan Komunikasi Intensif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10A diberikan kepada Pimpinan dan Angota DPRD dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah. Pasal 14B Tunjangan Komunikasi Intensif Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14A dibayarkan terhitung mulai tanggal 1 Januari 2007. Pasal 24A Selain belanja penunjang kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, kepada Pimpinan DPRD disediakan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan setiap bulan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14A ayat (2). Pasal 24C Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24A disediakan terhitung mulai tanggal 1 bulan berikutnya setelah Peraturan Pemerintah ini diundangkan. Pasal 29A ayat (1) AH.2.08.Sub Bagian Hukum dan Humas Perwakilan BPK-RI di Palembang 2

Pimpinan dan Anggota DPRD yang telah menerima Tunjangan Komunikasi Intensif dan Pimpinan DPRD yang telah menerima Dana Operasional sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006 harus menyetorkan kembali ke Kas Umum Daerah paling lambat 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya masa bhakti sebagai anggota DPRD periode 2004 sampai dengan 2009 (2) Menghapus ketentuan Pasal 10A ayat (2), Pasal 14B dan Pasal 14C. 5. Ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tersebut, kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pengelompokan Kemampuan Keuangan Daerah, Penganggaran dan Pertanggungjawaban Penggunaan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD serta Tata Cara Pengembalian Tunjangan Komunikasi Intensif dan Dana Operasional. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri tersebut antara lain dinyatakan sebagai berikut: Pasal 8 Besaran TKI bagi Pimpinan dan Anggota DPRD dan BPO bagi Pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 7 ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah sesuai dengan kemampuan APBD. Pasal 14 (1) Pimpinan dan Anggota DPRD yang telah menerima Tunjangan Komunikasi Intensif dan Pimpinan DPRD yang telah menerima Dana Operasional sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006 dan belum mengembalikan seluruhnya, harus menyetorkan kembali ke Kas Umum Daerah melalui Sekretaris DPRD paling lambat 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya masa bhakti sebagai Anggota DPRD periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2009. (2) Sekretaris DPRD selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menetapkan jumlah pengembalian TKI dan Dana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk masing-masing Pimpinan dan Anggota DPRD. Permasalahan 1. Apakah Tunjangan Komunikasi Intensif dan Dana Operasional yang telah terlanjur dibayarkan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006 harus dikembalikan seluruhnya ke Kas Umum Daerah? AH.2.08.Sub Bagian Hukum dan Humas Perwakilan BPK-RI di Palembang 3

2. Apa perbedaan antara Dana Operasional yang dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006 dengan Belanja Penunjang Operasional yang dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007? Pembahasan 1. Sesuai azas peraturan perundang-undangan yang menyatakan Lex posteriori derogat legi priori atau aturan yang baru mengesampingkan aturan yang lama, maka dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007, ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006 sepanjang telah diubah oleh Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 dianggap tidak berlaku lagi, sehingga hukum positif yang berlaku adalah Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 serta semua peraturan yang mengatur tentang kedudukan protokoler dan keuangan pimpinan dan anggota DPRD sepanjang tidak diubah oleh Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007. Penafsiran atas Pasal 29A ayat (1) yang menyatakan bahwa Pimpinan dan Anggota DPRD yang telah menerima Tunjangan Komunikasi Intensif dan Pimpinan DPRD yang telah menerima Dana Operasional sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006 harus menyetorkan kembali ke Kas Umum Daerah paling lambat 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya masa bhakti sebagai anggota DPRD periode 2004 sampai dengan 2009 adalah bahwa semua realisasi belanja TKI Pimpinan dan Anggota DPRD serta realisasi Belanja Dana Operasional Pimpinan DPRD yang dianggarkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007, baik yang diterima selama tahun Anggaran 2006 maupun selama bulan Januari s.d Maret Tahun Anggaran 2007 harus disetorkan kembali ke Kas Umum Daerah. 2. Perbedaan antara Dana Operasional dan Biaya Penunjang Operasional Pimpinan DPRD dapat dilihat dari ketentuan Pasal 10A Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 206 yang menyatakan: (1) Selain penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, kepada Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan penerimaan lain berupa Tunjangan Komunikasi Intensif; (2) Selain penerimaan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Pimpinan DPRD diberikan Dana Operasional. Adapun ketentuan mengenai Biaya Penunjang Operasional Pimpinan DPRD diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007: a. Pasal 1 angka 15b Jo. Pasal 24A yang intinya menyatakan bahwa Belanja Penunjang Operasional (BPO) Pimpinan adalah dana yang disediakan bagi Pimpinan DPRD setiap bulan untuk menunjang kegiatan operasional yang AH.2.08.Sub Bagian Hukum dan Humas Perwakilan BPK-RI di Palembang 4

berkaitan dengan representasi, pelayanan, dan kebutuhan lain guna melancarkan pelaksanaan tugas Pimpinan DPRD sehari-hari, dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah. b. Pasal 24D yang menyatakan bahwa penggunaan BPO sebagaimana dimaksud Pasal 24A berdasarkan pertimbangan kebijakan Pimpinan DPRD dengan memperhatikan asas manfaat dan efisiensi dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pimpinan DPRD sehari-hari dan tidak untuk keperluan pribadi. c. Pasal 24E yang menyatakan bahwa penganggaran dan penggunaan BPO sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24A diatur dalam peraturan Menteri Dalam Negeri setelah memperhatikan pertimbangan Menteri Keuangan sesuai peraturan perundang-undangan di bidang keuangan negara. Lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 21 Tahun 2007 tentang pengelompokan Kemampuan Keuangan Daerah, penganggaran dan Pertanggungjawaban Penggunaan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD serta tata cara Pengembalian Tunjangan Komunikasi Intensif dan Dana Operasional dinyatakan: a. Pasal 9 ayat (2) yang menyatakan BPO Pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipergunakan untuk: 1) representasi, antara lain menyampaikan berbagai informasi dan permasalahan yang ada di masyarakat, melaksanakan dan memasyarakatkan keputusan DPRD kepada seluruh Anggota DPRD. 2) Pelayanan, antara lain untuk pelayanan keamanan dan transportasi. 3) kebutuhan lain, antara lain untuk mengikuti upacara kenegaraan, upacara peringatan hari jadi daerah, pelantikan pejabat daerah, melakukan koordinasi dan konsultasi kepada kepala daerah, musyawarah pimpinan daerah, dan tokoh-tokoh masyarakat, menjadi juru bicara DPRD dan pemberian bantuan kepada masyarakat/kelompok masyarakat yang sifatnya insidental. b. Pasal 13 1) Dalam rangka pertanggungjawaban BPO Pimpinan DPRD, Pimpinan DPRD wajib menandatangani pakta integritas yang menjelaskan penggunaan dana telah sesuai dengan peruntukannya. 2) Pertanggungjawaban penggunaan BPO Pimpinan DPRD dibuktikan dengan laporan hasil pelaksanaan tugas yang dilengkapi dengan rincian penggunaan BPO Pimpinan DPRD. 3) Rincian penggunaan BPO Pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memuat kegiatan, tujuan, penerima (masyarakat/kelompok AH.2.08.Sub Bagian Hukum dan Humas Perwakilan BPK-RI di Palembang 5

masyarakat) dan waktu penggunaan dana yang ditandatangani Pimpinan DPRD. 4) Bukti pertanggungjawaban penggunaan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran setiap bulan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka jelas bahwa Dana Operasional diberikan kepada Pimpinan DPRD sebagai penghasilan dan dapat digunakan untuk kepentingan pribadi tanpa perlu dilengkapi bukti-bukti penggunaan dana operasional, sedangkan Belanja Penunjang Operasional bukan merupakan penghasilan, melainkan biaya yang diberikan kepada Pimpinan DPRD dalam rangka menunjang pelaksanaan kegiatan Pimpinan DPRD dan atas penggunaan dana tersebut didukung dengan bukti-bukti pertanggungjawaban. Kesimpulan 1. Semua pembayaran Tunjangan Komunikasi Intensif dan Dana Operasional yang dianggarkan dan dibayarkan berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006 harus dikembalikan ke kas daerah sebelum berakhirnya masa jabatan anggota dan Pimpinan DPRD periode 2004 s.d 2009. Tunjangan Komunikasi Intensif dibayarkan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD terhitung mulai Januari 2007 dengan besaran mengacu pada Permendagri Nomor 21 Tahun 2007. Adapun Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD mulai dibayarkan kepada Pimpinan DPRD terhitung bulan April 2007. 2. Dana Operasional yang dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006 merupakan penghasilan bagi Pimpinan DPRD, sedangkan Biaya Penunjang Operasional Pimpinan DPRD yang dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 merupakan biaya yang harus dilengkapi dengan bukti-bukti pertanggungjawaban dan bukan untuk keperluan pribadi Pimpinan DPRD. Sumber : Subag Hukum dan Humas Perwakilan BPK-RI di Palembang AH.2.08.Sub Bagian Hukum dan Humas Perwakilan BPK-RI di Palembang 6