Ada beberapa prinsip umum mengenai reflek : 1. Lesi UMN cenderung akan mengakibatkan peningkatan reflek, kecuali : a. stadium akut

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERIKSAAN FISIK SYARAF

Tujuan Praktikum Mempelajari letak reseptor rasa panas, dingin, raba dan tekan di kulit serta memeriksa kemampuan pengenalan/diskriminasi benda.

PEMERIKSAAN SISTEM MOTORIK DAN REFLEKS FISIOLOGIS, PATOLOGIS DAN PRIMITIF

0 Absent +/1+ Hypoactive ++/2+ Normal +++/3+ Hyperactive without clonus ++++/4+ Hyperactive with clonus

Log-book Kegiatan Praktik Keperawatan Intensif I

Panduan Praktikum Blok 15 GERAKAN VOLUNTER DAN INVOLUNTER

SISTEM SARAF MANUSIA

PROSEDUR PEMERIKSAAN MUSKULOSKELETAL & EKSTREMITAS

1. Pemeriksaan fisik neurologis yang dilakukan pada pasien ini a. Pemeriksaan refleks fisiologis 1) Refleks biseps Siku pasien dalam keadaan fleksi

Topografi: Letak gangguan di otak Etiologi: Penyebab dan saat terjadinya gangguan

BAHASAN SEKITARNYA YANG MERUPAKAN DASAR ADANYA GERAK DARI GERAK SISTEM OTOT TULANG TUBUH FUNGSIONAL LOKAL / KESELURUHAN

Bio Psikologi. Firman Alamsyah, MA. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

PERKEMBANGAN ASPEK MOTORIK

I. PENDAHULUAN. 1 Penuntun Praktikum Fisiologi Refleks pada Manusia blok 3

BAB 3 PENURUNAN KESADARAN

SISTEM NEUROPSIKIATRI

BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF)

BAB I PENDAHULUAN. fisik dengan menggunakan anggota tubuhnya. Biasanya anggota yang. badan, pergerakan tersebut bisa terjadi pada saat beraktivitas.

PEMERIKSAAN FISIK NEUROLOGI

BAB I PENDAHULUAN. yang berulang-ulang. Salah satunya adalah mengetik atau menekan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual

UKDW BAB Latar Belakang

SUSUNAN NEUROMUSKULAR

HEMISEKSI MEDULA SPINALIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. otak yang menghambat tumbuh kembang anak. Brunner dan Suddarth mengartikan

BAB III LAPORAN KASUS REHABILITASI MEDIK DOKUMEN MEDIK

DETEKSI DINI KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK

SETYO WAHYU WIBOWO, dr. Mkes Seminar Tuna Daksa, tinjauan fisiologis dan pendekatan therapiaccupressure, KlinikUPI,Nov 2009

DAFTAR ISI. Definisi Traktus Spinotalamikus Anterior Traktus Spinotalamikus Lateral Daftar Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. adalah transisi epidemiologi, dimana masih tingginya jumlah kejadian

Penjelasan Tentang Penelitian

Pemeriksaan Sistem Saraf Otonom dan Sistem Koordinasi. Oleh : Retno Tri Palupi Dokter Pembimbing Klinik : dr. Murgyanto Sp.S

A. Bagian-Bagian Otak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nisadiyah Faridatus Shahih

BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahaeng ANATOMI SISTEM SARAF DAN OTAK

makalah low back pain akibat kerja LOW BACK PAIN ( NYERI PUNGGUNG BAWAH) AKIBAT KERJA

PSIKOLOGI. Sistem Sensorimotor MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh. Mampu menjelaskan sistem sensorimotor

Sistem Saraf Tepi (perifer)

Sistem syaraf otonom (ANS) merupakan divisi motorik dari PNS yang mengontrol aktivitas viseral, yang bertujuan mempertahankan homeostatis internal

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah. keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen dalam tubuh).

Menjelaskan Jaras Motorik dan Sensorik. 1. Motorik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SPINAL CORD INJURY ETIOLOGI

SATUAN ACARA PENYULUHAN RANGE OF MOTION (ROM)

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya aktifitas masyarakat diluar maupun didalam ruangan. melakukan atifitas atau pekerjaan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. Ischiadicus dan kedua cabangnya yaitu nervus peroneus comunis & nervus

BAHASAN ADANYA GERAK FUNGSI DARI GERAK SISTEM GERAKAN TUBUH FUNGSIONAL LOKAL / KESELURUHAN 1. SISTEM OTOT, TULANG, SENDI : DASAR

BUKU PANDUAN MANUAL SKILL BLOK 18. SISTEM MUSKULOSKELETAL.

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke dapat menyerang kapan saja, mendadak, siapa saja, baik laki-laki atau

SPORT MASSAGE SURYA ADHITYA

Reflex adalah rangkaian gerakan yang dilakukan secara cepat, involunter dan tidak direncanakan sebagai respon terhadap suatu stimulus

BAB I PENDAHULUAN. dan anggota gerak bawah. Yang masing-masing anggota gerak terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. Negara menggunakannya sebelum abad ke-18. Hal ini masih tradisi di

TUGAS CASE LBP E.C. SPONDILOSIS. 1. Pemeriksaan Lasegue, Cross Lasegue, Patrick, dan Contra-Patrick

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia, 2015). Seperti artinya membopong atau memanggul,

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI

BAB 1 PENDAHULUAN. langsung dan tidak langsung, kesehatan masyarakat juga perlu. With Low Back Pain : A Randomized Controllled Trial Bukti juga

BAB I PENDAHULUAN. sering di gunakan. Masalah pada pergelangan tangan sering dialami karena

Materi 10: Peran Syaraf terhadap Perkembangan Motorik. Sistem syaraf merupakan sistem yang paling rapi dan paling kompleks. Syaraf

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem saraf manusia mempunyai struktur yang kompleks dengan berbagai

BUKU PANDUAN KETERAMPILAN KLINIK 5 BAGIAN 3 SEMESTER 5 BLOK 3.3 ( NEUROPSIKIATRI) URIN 2 & 3 TAHUN AJARAN 2016/2017 EDISI I, 2016

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendeteksi secara dini disfungsi tumbuh kembang anak. satunya adalah cerebral palsy. Cerebral palsy menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DIENCEPHALON. Letak: antara telencephalon dan midbrain, dan mengelilingi ventrikel ketiga. Dua struktur utama: Thalamus Hipothalamus

31 Pasang Saraf Spinal dan Fungsinya

BAB 2 DEFINISI GAG REFLEX. Dari semua permasalahan yang mungkin terjadi di bagian intraoral

Teksbook reading. Tessa Rulianty (Hal 71-80)

BAB I PENDAHULUAN. sehingga manakala seseorang menderita sakit maka seseorang akan

PENGARUH MOBILISASI TRUNK TERHADAP PENURUNAN SPASTISITAS PADA CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGI

BERBAGAI MACAM TES UNTUK MENENTUKAN TINGKAT KESTABILAN SENDI LUTUT. Oleh: Bambang Priyonoadi Jur. PKR-FIK-UNY

II. TINJAUAN PUSTAKA. kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri atas sebelas pemain.

FARDHANA ADI SUSILO J

BAB 1 PENDAHULUAN. seumur hidup sebanyak 60% (Demoulin 2012). Menurut World Health

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

BAB 5 PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. hubungan letak lesi insula terhadap fungsi motorik pasien iskemik stroke. Terdapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan

PENATALAKSANAAN BOBATH EXERCISE PADA KONDISI CEREBRAL PALSY SPASTIC QUADRIPLEGI DI YAYASAN SAYAP IBU YOGYAKARTA

PEMERIKSAAN LEOPOLD. Desiyani Nani

STATUS BAGIAN NEUROLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. - Tempat : Ruang Skill Lab Gedung E Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro Semarang. bulan April Mei 2016.

BAB 11 KELUMPUHAN OTOT WAJAH

BAB IX SISTEM KOORDINASI SISTEM SYARAF SISTEM ENDOKRIN

DIKTAT PERKEMBANGAN MOTORIK

Sistem motorik mengurus pergerakan Rangkaian neuron-neuron dan otot : - Upper motor neuron (UMN) - Lower motor neuron (LMN) - Sambungan saraf otot

PENGUKURAN KUANTITAS NYERI DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN

Modul ke: Anatomi Sistem Saraf. Fakultas PSIKOLOGI. Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI

BAB VI OTOT A. RANGSANGAN TERHADAP SEDIAAN OTOT SARAF.

Perilaku gerak pada anak sudah muncul saat masih dalam kandungan ibu dan bulan

Otot Penyusun Tubuh Manusia dan Hewan

II. TINJAUAN PUTAKA. beregu, dimainkan oleh dua kelompok dan masing-masing kelompok. terdiri sebelas pemain termasuk penjaga gawang.

Cedera medulla spinalis yang disebabkan trauma terjadi karena : Axial loading Hiperfleksi Hiperekstensi Rotasi Lateral bending

Instabilitas Spinal dan Spondilolisthesis

PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang penting dalam kehidupan kita, karena

UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tingkat derajad kesehatan masyarakat secara makro. Berbagai

Transkripsi:

PEMERIKSAAAN REFLEK PATOLOGIS Lantip rujito LEARNING OUTCOME pemeriksaan reflek patologis. Mahasiswa mampu melakukan TINJAUAN PUSTAKA Se cara umum reflek adalah respon motorik spesifik akibat rangsang sensorik spesifik. Ada 3 unsur yang berperan yaitu jaras aferen, bussur sentral, dan jaras eferen. Perubahan ketiga komponen tersebut akan mengakibatkan perubahan dalam kualitas maupun kuantitas dari reflek. Intergritas dari arcus reflek akan terganggu jika trdapat malfungsi dari organ reseptor,nercus sensorik, ganglion radiks posteior, gray matter medula spinal, radik anterior, motor end plate, atau organ efektor. Pengetahuan tentang reflek dapat dugunakan untuk menentukan jenis kerusakan yang terjadi pada sistem persyarafan. Ada beberapa pembagian tentang reflek : 1. Brainstem reflek 2. Deep reflek / reflek tendon 3. Superficial reflek /skin reflek 4. Abnormal reflek / patologis ada juga yang menambahkan reflek-reflek primitif. Ada 5 gradasi dari kekuatan reflek : 0 : absent 1 : minimal tetapi ada 2 : normal 3 : hiperativity 4 : hiperactivity with clonus Ada beberapa prinsip umum mengenai reflek : 1. Lesi UMN cenderung akan mengakibatkan peningkatan reflek, kecuali : a. stadium akut Modul SkillabA-JILID I 1

b. reflek abdominal / dinding perut dan reflek kremaster akan menurun baik lesi UMN atau LMN 2. Reflek tidak akan dipengaruhi pada lesi CNS yang mengenai sistem sensorik, cerebelar, atau ganglia basalis 3. Setelah stadium akut umumnya lesi cereblar lebih cepat menimbulkan reflek yang meningkat dari pada lesi sppinal. 4. Sdanya asimetri reflek bila disertai tanda-tanda lain berupa defisit mototrik dan sensorik pada satu sisi, maka pada satu sisi yang mengalami defisit motorik atau sensorik tersebut adalah abnormal /patologi 5. Reflek kornea tidak dipengaruhi oleh lesi UMN Pembagian reflek 1. reflek braistem / reflek saraf otak - reflek pupil - refelk konsensual pupil - cornela reflek - jaw reflek - gag reflek, dll 2. deep reflek / tendon - biceps - triceps - patela - ankle jerk 3. reflek superficial - dinding perut - cremaster - anal 4. reflek primitif - snouting - palmo mental - glabela 5. reflek abnormal/ patologi / - babinsky - hoffmann - gordon Berikut akan disampaikan reflek yang terkait dengan reflek patologik dan reflek primitif. Modul SkillabA-JILID I 2

1. Reflek hoffmann tromer Tangan pasien ditumpu oleh tangan pemeriksa, kemusian ujung jari tangan pemeriksa yang lain disentilkan ke ujung jari tengah tangan penderita. Kita lihat respon jari tangan penderita, yaitu fleksi jari-jari yang lain, aduksi dari ibu jari. Reflek positif bilateral bisa dijumpai pada 25 % orang normal, sedangkan unilateral hoffmann indikasi untuk suatu lesi UMN. 2. Grasping reflek Gores palmar penderita dengan telunjuk jari pemeriksa diantara ibujari dan telunjuk penderita. Maka timbul genggaman dari jari pendeirta, menjepit jari pemeriksa. Jika reflek ini ada maka penderuta tidak dapat membebaskan jari pemeriksa. Normal masih terdapat pada anak kecil. jika positif ada pada dewasa, maka kemungkinan terdapat lesi di area premotorik cortex. 3. Reflek palmomental Garukan pada telapak tangan pasien menyebabkan kontraksi muskulus mentali ipsilateral. Reflek patologis ini timbul akibat kerusakan lesi UMN di atas inti saraf VII kontralateral. 4. Reflek snouting / menyusu o Ketukan hammer pada tendo insertio m. Orbicularos oris, maka akan o menimbulkan reflek menyusu. Menggaruk bi bir dengan tingue spatel maka akn timbul reflek menyusu. Normal pada bayi, jika positif pada dewasa menandakan lesi UMN bilateral. 5. Mayer reflek Fleksikan jari manis di sendi metacarpophalangeal, cecara firmly normal akan timbul adduksi dan aposisi dai ibu jari. Absennya respon ini menandakan lesi di tractus pyramidalis. 6. Reflek Babinski Lakukan goresan pada telapak kaki dari arah tumit ke arah jari melalui sisi lateral, orang noramla akan memberikan respon fleksi jarijari kaki dan penarikan tungkai. Pada lesi UMN maka akan timbul respon jempol kaki akan dorsofleksi, sedangkan jari-jari lain akan menyebar atau membuka. Normal pada bayi masih ada. 7. Reflek Oppenheim Lakukan goresan pada sepanjang tepi depan tuilang tibia dari atas ke bawah, dengan kedua jari telunjuk dan tengah., jika posistidf maka akan timbul reflek seperti babinski 8. Reflek gordon Modul SkillabA-JILID I 3

Lakukan goresan / memencet otot gastrocnemius. jika posistif maka akan timbul reflek seperti babinski 9. Reflek schaefer Lakukan pemencetan pada tendo achiles. Jika positif maka akan timbul reflek seperti babinski 10. Reflek chaddock Lakukan goresan sepanjang tepi lateral punggung kaki di luar telapak kaki, dari tumit ke depan. Jika posistif maka akan timbul reflek seperti babinski 11. Reflek Rossolimo Pukulkan hammer reflek pada dorsal kaki pada tulang cuboid. Reflek akan terjadi fleksi jari-jari kaki. 12. Reflek Mendel-Bacctrerew Pukulan telapak kaki bagian depan akan memberikan respon fleksi jarijari kaki Modul SkillabA-JILID I 4

PENILAIAN KETRAMPILAN PEMERIKSAAN REFLEK PATOLOGIS Nama : NIM: No Aspek yang dinilai Skor 0 1 2 1 Siapkan alat 2 Jelaskan tujuan 3 Melakukan pemeriksaan Reflek hoffmann tromer 4 Melakukan pemeriksaan Grasping reflek 5 Melakukan pemeriksaan Reflek palmomental 6 Melakukan pemeriksaan Reflek snouting / menyusu 7 Melakukan pemeriksaan Mayer reflek 8 Melakukan pemeriksaan Reflek Babinski 9 Melakukan pemeriksaan Reflek Oppenheim 10 Melakukan pemeriksaan Reflek gordon 11 Melakukan pemeriksaanreflek schaefer 12 Melakukan pemeriksaan Reflek chaddock 13 Melakukan pemeriksaan Reflek Rossolimo 14 Melakukan pemeriksaan Reflek Mendel- Bacctrerew 15 Rapikan alat 16 Cuci tangan 17 Dokumentasikan Total skor Modul SkillabA-JILID I 5