BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan L

KEMENHAN. Iuran Dana Pensiun. PT. Asabri (Persero). Investasi. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Iuran Dana Pensiun. Pengembalian. Nilai Tunai.

SURAT EDARAN Nomor : SE/22 /I/2012 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA DI LINGKUNGAN KEMHAN DAN TNI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.577, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Iuran Dana. Pensiun. ASABRI. Investasi.

BERITA NEGARA. No.188, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pembayaran Pensiun. Prajurit TNI. Kepolisian. PNS. Biaya Operasional.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ILUSTRASI DAN PERHITUNGAN BESAR MANFAAT ASURANSI ASABRI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTER!KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 205/PMK.02/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.117, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. Prosedur. Santunan. Tunjangan Cacat. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 222/PMK.05/2014 TENTANG DANA PERHITUNGAN FIHAK KETIGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN PERTAHA REPUBLIK INDONESI/ PERATURAN MENTERI PEP AHANAN NOMOR 13 TAHUN 2( 1 TENTANG

2011, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2015, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2015 tentang Asuransi Sosial Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepoli

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian/Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai pada Kementerian Negara/Lembaga; Menging

2 257/PMK.02/2010 tentang Tata Cara Perhitungan, Penyediaan, Pencairan, Dan Pertanggungjawaban Dana APBN Yang Kegiatannya Dilaksanakan Oleh PT Asabri

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 273/PMK.01/2014 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tamba

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik

1 of 5 21/12/ :03

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-1- REPUBLIK INDONESIA

2013, No Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 19

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG

TENTANG PENGELOLAAN DANA PEMELIHARAAN KESEHATAN DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Tahun 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 menetapkan Peraturan Presiden tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Unda

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.388, 2010 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Tunjangan Operasi Pengamanan. Petugas. Pulau Kecil. Terluar.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

2016, No Menetapkan: MEMUTUSKAN: PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN HARI RAYA DALAM TAHUN ANGGA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TENTANG PEMBERIAN BEASISWA KEPADATARUNA/TARUNI AKADEMI TENTARA NASIONAL INDONESIA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN AKADEMI MILITER DI LUAR NEGERI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No perkembangan peraturan perundang-undangan sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 1991 TENTANG ASURANSI SOSIAL ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 1991 TENTANG ASURANSI SOSIAL ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 210/PMK.05/2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 246/PMK.01/2011 tentang Mekanisme Penetapan dan Peringkat bagi di Lingkungan Kementerian Keuangan s

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat: Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pemberian Gaji, Pensiun, atau Tunjangan Ketiga Belas kepada Pegawai Negeri

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.725, 2010 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Perawatan. Pemakaman. TNI. PNS.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144/PMK.05/2014 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURAT EDARAN NOMOR : SE/08/I/2015 TENTANG PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA PADA SATKER DIPA PETIKAN DAERAH DI LINGKUNGAN KEMHAN DAN TNI

2015, No Pembayaran Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaim

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 478/KMK.06/2002 TENTANG PERSYARATAN DAN BESAR MANFAAT TABUNGAN HARI TUA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Nomor 96/PMK.05/2016 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pemberian Gaji, Pensiun, atau Tunjangan Ketiga Belas kepada Pegawai Negeri Si

KEMENHAN. Kesehatan. Pelayanan. Tertentu. Operasional.

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGGAMUS NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN KAS NON ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.853, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Iuran Wajib. Pegawai. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN IURAN WAJIB PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan amanat Pasal 6 Keputusan Presiden Nomor 56 Tahun 1974 tentang Pembagian, Penggunaan, Cara Pemotongan, Penyetoran dan Besarnya Iuran-iuran yang dipungut dari Pegawai Negeri, Pejabat Negara dan Penerima Pensiun sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 1977, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertahanan tentang Pengelolaan Iuran Wajib Pegawai di lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik

2013, No.853 2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4439); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1991 tentang ASABRI. 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2010 tentang Administrasi Prajurit TNI. 8. Keputusan Presiden Nomor 56 Tahun 1974 tentang Pembagian, Penggunaan, Cara Pemotongan, Penyetoran dan Besarnya iuran-iuran yang dipungut dari Pegawai Negeri, Pejabat Negara dan Penerima Pensiun sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 1977. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERTAHANAN TENTANG PENGELOLAAN IURAN WAJIB PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN TENTARA NASIONAL INDONESIA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

3 2013, No.853 1. Pegawai Negeri adalah Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kementerian Pertahanan dan TNI. 2. Gaji adalah suatu penghasilan yang diterima oleh seseorang yang berdasarkan peraturan yang berlaku. 3. Gaji Bruto adalah penghasilan seseorang menurut daftar pembayaran penghasilan yang terdiri dari gaji pokok ditambah dengan tunjangan isteri/suami dan anak. 4. Gaji terusan adalah gaji yang diberikan kepada Pegawai Negeri yang meninggal, yang diterima oleh ahli warisnya sebesar penghasilan sesuai ketentuan. 5. Iuran Wajib Pegawai yang selanjutnya disingkat IWP adalah iuran berasal dari potongan atas penghasilan prajurit TNI dan PNS di lingkungan Kemhan dan TNI setiap bulannya dari Gaji Bruto. 6. Restitusi adalah penggantian pembiayaan bagi prajurit TNI dan PNS di lingkungan Kemhan dan TNI beserta keluarganya yang memanfaatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan non Kemhan dan TNI serta berhak mendapat jaminan pelayanan kesehatan yang sumber dananya dari DPK, sesuai persyaratan dan tata cara pengajuan restitusi. 7. Rekonsiliasi adalah proses mencocokkan data transaksi keuangan yang diproses dengan beberapa sistem/subsistem yang berbeda berdasarkan dokumen sumber yang sama. 8. Pertanggungjawaban keuangan adalah laporan keuangan yang dilengkapi dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran yang sah sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan yang berlaku. 9. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya disingkat KPPN adalah kantor vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan dan salah satu tugasnya melaksanakan pembayaran atas tagihan kepada negara berdasarkan ketentuan. 10. Badan Keuangan Tingkat I yang selanjutnya disingkat Baku Tk.I adalah badan pelaksana keuangan tingkat Kemhan dan TNI yang bertugas menyelenggarakan pembinaan/pengurusan keuangan negara di lingkungan Kemhan dan TNI yang dijabat oleh Kapusku Kemhan. 11. Badan Keuangan Tingkat II yang selanjutnya disingkat Baku Tk.II adalah badan pelaksana keuangan tingkat Unit Organisasi yang bertugas menyelenggarakan pembinaan/pengurusan keuangan negara di lingkungan Unit Organisasi yang di jabat oleh Kapusku TNI, Dirku/Kadisku Angkatan dan Kabidkukem Pusku Kemhan. 12. Badan Keuangan Tingkat III yang selanjutnya disingkat Baku Tk.III adalah badan pelaksana keuangan tingkat Kotama/Lakpus yang

2013, No.853 4 bertugas menyelenggarakan pembinaan/pengurusan keuangan negara di lingkungan Kotama/Balakpus yang dijabat oleh Kepala Keuangan/ Kepala Dinas Keuangan. 13. Badan Keuangan Tingkat IV yang selanjutnya disingkat Baku Tk.IV adalah badan pelaksana keuangan tingkat Satker yang bertugas menyelenggarakan pengurusan dan pelayanan keuangan negara kepada satu Satker atau lebih yang dijabat oleh Pemegang Kas/Bendahara. 14. Lembaga Pengawas Independen adalah Lembaga Keuangan berupa Badan Hukum atau Badan Usaha diluar struktur organisasi Kemhan/TNI yang bertugas melaksanakan pengawasan atau pemeriksaan bidang keuangan. 15. Program Pembayaran Pensiun adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja atau Badan atau Badan Usaha atau Badan Hukum lainnya yang ditunjuk oleh Menhan untuk melayani pembayaran pensiun prajurit TNI dan PNS Kemhan. 16. Menteri Pertahanan yang selanjutnya disebut Menhan adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertahanan BAB II IURAN WAJIB PEGAWAI Pasal 2 (1) Iuran Wajib Pegawai yang dipotong sebesar 10% (sepuluh persen) dari Gaji Bruto setiap bulannya, dengan rincian sebagai berikut: a. 4,75 % (empat koma tujuh puluh lima persen) untuk Iuran Dana Pensiun (IDP); b. 3,25 % (tiga koma dua puluh lima persen) untuk Tabungan Hari Tua dan Perumahan (THT-P); dan c. 2 % (dua persen) untuk Dana Pemeliharaan Kesehatan (DPK). (2) Iuran Wajib Pegawai sebagaimana dimaksud ayat (1) dimulai pada saat pegawai negeri menerima penghasilan pertama sampai dengan menerima penghasilan terakhir. (3) (3) Pegawai yang meninggal dunia masih dalam keadaan aktif dikenakan iuran wajib pegawai hanya untuk DPK sebesar 2% gaji bruto dari gaji terusan. Pasal 3 (1) Pegawai Negeri Sipil Kemhan yang dimutasikan ke instansi lain di luar lingkungan Kemhan dan TNI, maka hak dana pensiun dan tabungan hari tua akan mengikutinya dan iuran wajib Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan tidak dipotong pada Kemhan dan TNI.

5 2013, No.853 (2) Prajurit TNI yang melaksanakan alih status menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan mutasi keluar lingkungan Kemhan dan TNI, maka Iuran Wajib Pegawai yang bersangkutan tidak dipotong pada Kemhan/TNI dan selanjutnya kewajiban serta hak-hak lainnya akan dipindahkan keluar Kemhan dan TNI. (3) Prajurit TNI yang melaksanakan alih status menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan tetap bertugas di lingkungan Kemhan dan TNI, maka hak dana pensiun dan tabungan hari tua sebagai Prajurit TNI akan dibayarkan sesuai ketentuan yang berlaku dan Iuran Wajib Pegawai yang bersangkutan akan tetap dipotong sesuai statusnya yang baru sebagai PNS. (4) Hak Dana Pensiun dan tabungan hari tua Prajurit TNI yang beralih status sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibayarkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pasal 4 (1) IDP sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1) huruf a digunakan untuk menyelenggarakan program pembayaran Pensiun. (2) IDP sebagaimana dimaksud ayat (1) dikembangkan untuk mendapatkan manfaat lebih guna mendukung peningkatan kesejahteraan Prajurit TNI dan PNS Kemhan. (3) Bentuk pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan oleh Menhan dengan melibatkan Panglima TNI dan dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku. (4) Hasil pengembangan sebagaimana dimaksud ayat (2) digunakan untuk mendukung: a. biaya operasional penyelenggaraan program pembayaran pensiun; b. bantuan uang muka untuk mendapatkan kredit pemilikan rumah bagi Prajurit TNI dan PNS; dan (5) Ketentuan mengenai pengelolaan IDP dan hasil pengembangannya diatur dengan peraturan tersendiri. Pasal 5 (1) Iuran THT-P sebagaimana dimaksud Pasal 2 Ayat (1) huruf b merupakan premi asuransi yang harus dibayarkan oleh Prajurit TNI dan PNS Kemhan. (2) Iuran THT-P sebagaimana dimaksud Ayat (1) dimanfaatkan untuk menyelenggarakan program Santunan Prajurit dan PNS Kemhan dan TNI.

2013, No.853 6 (3) Manfaat Santunan sebagaimana dimaksud ayat (2) terdiri atas: a. Santunan Asuransi (SA); b. Santunan Nilai Tunai Asuransi (SNTA); c. Santunan Resiko Kematian (SRK); d. Santunan Resiko Kematian Khusus (SRKK); e. Santunan Cacat Karena Dinas (SCKD); f. Santunan Cacat Bukan Karena Dinas (SCBKD); g. Santunan Biaya Pemakaman (SBP); h. Santunan Biaya Pemakaman Istri/Suami (SBPI/S); dan i. Santunan Biaya Pemakaman Anak (SBPA). (4) Besaran manfaat santunan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditentukan oleh Menteri Pertahanan setelah berkonsultasi dengan Menteri Keuangan. Pasal 6 (1) Iuran DPK sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (1) huruf c digunakan untuk pelayanan kesehatan. (2) Penggunaan Iuran DPK sebagaimana dimaksud ayat (1) untuk pengadaan bekal kesehatan sebesar 80% (delapan puluh persen) dan Restitusi sebesar 20% (dua puluh persen). Pengelola IWP terdiri atas: BAB III PENGELOLAAN IURAN WAJIB PEGAWAI Pasal 7 a. Pengelola IDP yaitu Badan Hukum yang ditunjuk oleh Menteri Pertahanan. b. Penunjukan Badan Hukum sebagaimana dimaksud huruf a dilaksanakan dengan melibatkan Panglima TNI. c. Pengelola THT-P yaitu PT. Asabri. d. Pengelola DPK dilaksanakan oleh badan perencanaan, keuangan, kesehatan dan badan lain yang terkait di lingkungan Kemhan dan TNI dan pelaksana teknis DPK yaitu Rumkit/ Fasilitas Kesehatan di lingkungan Kemhan dan TNI. Pasal 8 (1) Pembayaran gaji dan pemotongan IWP dilaksanakan oleh KPPN pembayar gaji.

7 2013, No.853 (2) Pekas selaku Baku IV melaporkan realisasi pembayaran gaji dan pemotongan IWP satker yang dilayani KPPN kepada Pusku Kemhan secara berjenjang melalui Baku diatasnya. Khusus di lingkungan TNI, laporan masing-masing UO Angkatan dikirimkan ke Pusku Kemhan melalui Pusku TNI. (3) Pusku TNI mengirimkan kompilasi realisasi pembayaran gaji dan pemotongan IWP sebagaimana yang dimaksud ayat (2) kepada Pusku Kemhan, dengan tembusan Panglima TNI dalam hal ini Asrenum Panglima TNI, kepala Staf Angkatan dalam hal ini Asrena Kas Angkatan dan Dirjen Renhan dalam hal ini Dirminlakgar Ditjen Renhan Kemhan. Pasal 9 (1) Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan melakukan penyaluran potongan IWP setiap bulan berdasarkan realisasi penerimaan potongan IWP bulan berkenaan, apabila terdapat kekurangan atau kelebihan akan diperhitungkan pada bulan berikutnya. (2) Penyaluran potongan IWP sebagimana dimaksud pada ayat (1) dibayarkan kepada: a. IDP disalurkan kepada pengelola IDP yang ditunjuk oleh Menhan. b. THT-P disalurkan kepada PT. ASABRI. c. DPK disalurkan kepada Pusku Kemhan. Pasal 10 Penyimpanan dana IWP diatur sebagai berikut: a. IDP dan hasil pengembangannya disimpan pada Bank Pemerintah dan diatur dalam peraturan tersendiri; b. THT-P dan hasil pengembangannya disimpan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan c. DPK disimpan pada Bank Pemerintah dalam bentuk Giro. Pasal 11 Pertanggungjawaban Keuangan IWP diatur sebagai berikut: a. Pertanggungjawaban Keuangan IDP diatur dengan peraturan tersendiri; b. Pertanggungjawaban Keuangan THT-P diatur dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; dan c. Pertanggungjawaban Keuangan DPK diatur dengan peraturan tersendiri dan merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban Keuangan Kemhan dan TNI;

2013, No.853 8 Pasal 12 (1) Pelaporan pengelolaan IDP dilaksanakan secara periodik oleh pengelola IDP kepada Menhan dengan tembusan Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan. (2) Pelaporan atas pengelolaan THT-P merupakan kewenangan internal PT.ASABRI dan dilaksanakan dengan ketentuan yang berlaku. (3) Pelaporan pengelolaan DPK dilaksanakan secara periodik/berkala dan berjenjang oleh pengelola DPK kepada Menhan dengan tembusan Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan. Khusus di lingkungan TNI, laporan masing-masing UO Angkatan dikirimkan ke Menhan melalui Panglima TNI. BAB IV REKONSILIASI Pasal 13 (1) Laporan rincian realisasi pembayaran gaji pegawai dan potongan IWP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) merupakan sumber data dalam pelaksanaan rekonsiliasi penerimaan potongan IWP antara Kemhan/TNI dan Kementerian Keuangan. (2) Rekonsiliasi data IWP antara Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu dengan Pusku Kemhan melibatkan Ditjen Renhan Kemhan, Srenum TNI, Srena Kas Angkatan, Biro Perencanaan Setjen Kemhan dan Baku Tk.II. (3) Rekonsiliasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setiap triwulan, yang hasilnya dituangkan dalam Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) yang ditandatangani oleh Kapusku Kemhan, Kemenkeu dan Pengelola IDP dan THT-P. (4) Hasil rekonsiliasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada Panglima TNI dalam hal ini Asrenum Panglima TNI dengan tembusan Kas Angkatan dalam hal ini Asrena Angkatan dan Kapusku TNI/Dirkuad/ Kadisku AL/ Kadisku AU serta Dirjen Renhan Kemhan dalam hal ini Dirminlakgar Ditjen Renhan Kemhan. BAB V PEMBAYARAN PENGEMBALIAN SELISIH KURANG ATAU LEBIH PENERIMAAN IURAN WAJIB PEGAWAI Pasal 14 (1) Setelah tahun anggaran berakhir dilakukan rekonsiliasi rampung/ tahunan penerimaan dan penyaluran potongan IWP antara Pusku Kemhan, Pusku TNI, Ditku/Disku Angkatan, Kementerian Keuangan dan Pengelola IDP dan THT-P.

9 2013, No.853 (2) Dalam rekonsiliasi rampung/tahunan dimungkinkan terjadinya selisih lebih atau kurang penyaluran potongan IWP. (3) Hasil rekonsiliasi rampung dituangkan dalam Berita Acara Rekonsiliasi sebagai dasar penerbitan Keputusan Menteri Keuangan tentang Perhitungan Rampung Pembayaran IWP dalam 1 (satu) tahun anggaran. Pasal 15 (1) Dalam hal terjadi selisih kurang dalam perhitungan penyaluran penerimaan potongan IWP, Kapusku Kemhan mengajukan surat permohonan pembayaran kekurangan penyaluran penerimaan potongan IWP kepada Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu. (2) Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu melakukan pembayaran kekurangan penyaluran penerimaan potongan IWP berdasarkan permohonan dari Kapusku Kemhan dan Surat Keputusan Menteri Keuangan. (3) Dalam hal terjadi selisih lebih dalam perhitungan penyaluran penerimaan potongan IWP, Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu berdasarkan keputusan Menteri Keuangan akan melakukan pemotongan penyaluran penerimaan potongan IWP pada tahun anggaran berjalan. (4) Kapusku Kemhan menyalurkan selisih kurang dana DPK sesuai hasil rekonsiliasi. BAB VI PENGAWASAN Pasal 16 Dalam rangka tertib administrasi pengelolaan Keuangan IWP perlu dilakukan pengawasan oleh unsur internal maupun eksternal sebagai berikut: a. pengawasan untuk Iuran Dana Pensiun (IDP) dilakukan oleh: 1) Pengawas Internal dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Pertahanan (Itjen Kemhan) dan/atau dapat dilaksanakan secara gabungan dengan Itjen TNI serta Itjen Angkatan; dan 2) Pengawas Eksternal dilaksanakan oleh lembaga pengawas Independen yang ditunjuk oleh Menhan bilamana diperlukan. b. Pengawas untuk DPK dilakukan oleh: 1) Pengawas Internal dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal masing-masing Angkatan; dan

2013, No.853 10 2) Pengawas Eksternal dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan RI c. Pengawasan untuk THT-P dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan PT ASABRI. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 13 Juni 2013 MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, PURNOMO YUSGIANTORO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 20 Juni 2013 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, AMIR SYAMSUDIN