BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April 2014 sampai bulan Januari 2015,

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

Prototipe Sistem Monitoring Penggunaan Daya Motor Listrik 3 Fasa Berbasis Java Programing

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...

Sensor Arus Sensor arus yang digunakan pada tugas akhir ini mengikuti

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI. BERBASIS MIKROKONTROLLER ATmega8 LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Perancangan Alat Kuisioner dengan Wireless Elektronika Berbasis

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. 3.1 Perancangan Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG

I. PENDAHULUAN. Catu daya DC (power supply) merupakan suatu rangkaian elektronik yang. energi listrik untuk satu atau lebih beban listrik.

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING

BAB III PERANCANGAN ALAT

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium teknik digital) dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull

III. METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB IV ANALISA DAN PENGUKURAN. 4.1 Analisa dan Pengukuran Perangkat Keras (Hardware)

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

Pemodelan Alat Monitoring Keseimbangan Arus Listrik Tiga Phasa Menggunakan Arduino dan SMS Gateway Dengan Berbasis Web. Abstrak

Pemodelan Alat Monitoring Keseimbangan Arus Listrik Tiga Phasa Menggunakan Arduino dan SMS Gateway Dengan Berbasis Web. Abstrak

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Prototipe Aplikasi KWh Meter Digital Menggunakan Mikrokontroler ATMEGA8535 untuk Ruang Lingkup Kamar

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY ENDOCER

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi konverter elektronika daya telah banyak digunakan pada. kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu dc dc konverter.

BAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Pada bab III ini menjelaskan mengenai konsep perancangan alat Monitoring Arus dan

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sistem kendali yang efektif, efisien dan tepat. Sesuai dengan

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ALAT MONITORING ENERGI LISTRIK BERBASIS ARDUINO DENGAN KONTROL KOMUNIKASI INTERNET

BAB I PENDAHULUAN. xvi

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN THERMOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 OLEH : PUTU SEPTIANI UTAMI DEWI

Monitoring Catu Cadangan 110V DC PMT dengan Menggunakan Media Modem GSM. Surya Mulia Rahman

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. yang berbentuk pasti memiliki ukuran, baik itu panjang, tinggi, berat, volume,

BAB III PERANCANGAN ALAT

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III PERANCANGAN 3.1. Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis Mikrokontroler Arduino 3.1.1 Spesifikasi Detektor Tegangan Detektor tegangan ini berperan sebagai pendeteksi besaran nilai tegangan dalam suatu rangkaian. Komponen yang digunakan adalah dengan memanfaatkan Transformator, dimana dengan melakukan step down tegangan sampai 1,5 volt bolakbalik (dengan penambahan Dioda Bridge sebagai Penyearah), maka nilai 1,5 volt dibaca oleh mikrokontroler arduino. Dengan begitu kita dapat melakukan kalibrasi nilai, ketika data menunjukan 1,5 volt maka tegangan yang sebenarnya adalah 220 volt, dan begitu seterusnya dengan penurunan dan peningkatan nilai yang ditunjukan. Detektor Arus Berperan sebagai pendeteksi nilai arus dalam suatu rangkaian. Komponen yang digunakan adalah berupa suatu sensor dengan tipe sensor arus SCT-013 000. Sama dengan detector tegangan, pencarian nilai arus dilakukan dengan kalibrasi nilai tegangan yang masuk ke mikrokontroler arduino. 15

Mikrokontroler Arduino Banyak jenis dan macam dari mikrokontroler itu sendiri, yang digunakan dalam proyek ini adalah seri Arduino UNO. Berperan sebagai penerima dan juga bisa sebagai pengolah data serperti untuk menerima nilai besaran arus dan tegangan. LCD dan Komputer LCD dan monitor computer Sebagai penampil data yang sudah terlebih dahulu diolah oleh mikrokontroler. Sedangkan beberapa program dalam komputer digunakan sebagai penyimpanan data base. 3.1.2 Prinsip Kerja Pada monitoring beban listrik ini diperlukan sensor arus dan sensor tegangan. Sesuai dengan apa yang dicari dari rumus daya yaitu : P = V. I. Cos φ Watt Dimana nilai V yang dimaksud didapat dari sensor tegangan, nilai I didapat dari sensor arus tipe SCT 013-000, dan nilai Cos φ didapat juga dari sensor arus tipe SCT 013-000. Sehingga dari kedua sensor tersebut didapat besaran nilai dari rumus diatas. Dari input tersebut yang berupa sensor, diterima oleh mikrokontroler arduino UNO. Pada arduino ini terdapat beberapa kelebihan yaitu dapat menerima sinyal ADC (Analog to Digital 16

Converter) yang terlebih peruntukannya untuk membaca sensor arus dan tegangan yang dimaksud diatas. Setelah data analog diterima oleh mikrokontroler, maka diolah kembali didalam komputer dengan menggunakan beberapa program. yaitu program penyimpanan data menggunakan PLX DAQ. program ini diperlukan karena data yang masuk perlu di simpan sehingga memperolah akumulasi data daya total yang nantinya akan dijadikan nilai akhir menjadi WattHour. Penggunaan program data base diperlukan untuk mencari nilai besaran waktu yang ingin diketahui. Semua data sudah siap, maka output dari keseluruhan ditampilkan dalam perangkat keras berupa LCD 16x2. 3.1.3 Diagram Blok Kawat fasa Detektor Tegangan dan Arus Mikrokontroler Arduino UNO Data Base PLX DAQ Display (Komputer Dan LCD) Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Monitoring Beban Energi Listrik 17

o Kawat Fasa Dimana dalam mendeteksi suatu arus dan tegangan dilakukan pada kawat fasa. Yang menjadi acuan pengukuran nya adalah kawat yang berada sebelum beban yaitu setelah sumber dari PLN dan setelah MCB utama sehingga yang menjadi tujuan dari pengukuran nya adalah beban keseluruhan. o Detektor Tegangan dan Detektor Arus Seperti yang telah dijelaskan di bab sebelumnya. Detector tegangan dan detector arus bekerja mendeteksi besaran nilai dari tegangan dan arus yang melawati pendeteksi. Detektor arus yang dimaksud adalah sensor arus tipe SCT 013-000 dan sebagai detektor tegangan nya adalah rangkain sensor tegangan dengan menggunakan trafo sebagai step down tegangan, diode bridge sebagai penyearah, dan rangkaian pembagi tegangan sebagai step down tegangan DC hingga 1,5V. o Mikrokontroler Mikrokontroler yang digunakan adalah tipe arduino UNO yang dimana bertugas sebagai penerima data input dengan segala kelebihan nya seperti penerima data analog dll, yang nantinya data tersebut bisa diakses melalui komputer. Tetapi arduino itu sendiri harus terlebih dahulu deprogram sesuai dengan keperluan. 18

o Data Base PLX DAQ Setiap data yang dikirim ke komputer dari mikrokontroler arduino tersebut dimasukan ke dalam database PLX DAQ agar diperoleh perhitungan daya total sesuai waktu yang ditentukan, dan agar semua data yang diperoleh dapat tersmpan. o Display LCD Sebagai output yaitu data yang sudah diolah dalam komputer dapat ditampilkan dalam berbagai cara, salah satu nya adalah penggunaan LCD. LCD ini diperlukan agar pengguna yang ingin melihat besaran energi yang diukur tidak harus selalu melihat monitor dari komputer, cukup dengan melihat di tampilan LCD sudah terdapat menu besaran energi listrik dan besaran biaya nya. 19

3.1.4 Diagram Alur (Flow Chart) START Mendeteksi Arus Mendeteksi Tegangan Pengkondisian Sinyal Mikrokontroler Arduino UNO Data Base PLX DAQ Display LCD / Serial Monitor END Gambar 3.2 Diagram Alur Sistem Monitoring Beban Energi Listrik 20

3.2 Perancangan dan Pembuatan Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis Mikrokontroler Arduino UNO. 3.2.1 Perancangan Rangkaian Detektor Tegangan. Gambar 3.3 Rangkaian Detektor Tegangan Deteksi tegangan menggunakan transformator 1Andari 220 ACV yang diturunkan menjadi 12 ACV. Setelah melalui diode bridge (penyearah), beberapa filter dan pembagi tegangan, dihasilkan tegangan DC yang berbanding lurus dengan naik turunnya tegangan listrik PLN. Tegangan 12 DC diturunkan menjadi tegangan sekitar 1,5 VDC melalui rangkaian pembagi tegangan. Output tersebut dimasukkan ke pin adc. 3.2.2 Perancangan Rangkaian Detektor Arus Gambar 3.4 Rangkaian Detektor Arus menggunakan Sensor SCT 013 21

Pada rangkaian input ini menggunakan sensor arus tipe sct-013 000 sebagai sensor pendeteksi besaran arus. Prinsip kerja sensor arus ini adalah mendeteksi medan magnet dari kawat berarus dengan IC Hall efek yang sudah terintegrasi didalamnya. Besar arus yang masuk sebanding dengan besar medan magnet yang ditimbulkan. 3.2.3 Perancangan Program Mikrokontroler Arduino UNO Pada perancangan program mikrokontroler arduino UNO ini bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa C, dimana dalam menata setiap bahasa yang akan digunakan sudah open source. Pada pemrograman Kwh Meter Digital ini menggunakan penggunaan library arduino. Dimana library ini sangat mempermudah dalam memprogram sesuatu. Yang dimaksud dengan library adalah suatu pustaka dalam bahasa pemrograman C++ yang didalam nya merupakan program untuk mendukung penggunakan hardware agar bisa digunakan dalam software. Sehingga programan nya hanya tinggal memasukan library tersebut didalam listing program arduino, dan memodifikasinya untuk dibaca dari mikrokontroler ke komputer. Untuk list programnya bisa dilihat dalam lempiran 1. 22

3.2.4 Perancangan Program DataBase Dalam perancangan sistem monitoring beban energi listrik ini perancangan program database merupakan hal yang sangat penting, karena dengan adanya data base, perhitungan energi listrik dapat dilakukan real time, sesuai dengan waktu nyata. Selain itu database ini berfungsi sebagai penyimpanan data dari pengukuran ditiap waktu nya, sehingga ketika pengguna akan melakukan pengecekan ulang data terdahulu dapat dilihat dalam database ini sendiri. Secara tidak langsung database ini merupakan suatu sarana untuk memback-up keseluruhan data yang diukur, agar data tersebut menjadi aman. Program database PLX DAQ ini dikomunikasikan dengan perangkat lunak mikrokontroler arduino dan data yang diperoleh langsung terbaca dalam Ms.Excel. Program komunikasi itu sendiri dilakukan dalam program mikrokontroler arduino, PLX DAQ hanya bertugas mengkomunikasikan program mikrokontroler arduino dengan Ms.Excel saja, yang nantinya setiap data yang masuk dalam program miktokontoler arduino akan secara automatis masuk juga ke dalam Ms.Excel. tetapi sudah terlebih dahulu dibuat program komunikasi nya dalam program arduino. 23

Gambar 3.5 Antar Muka DataBase PLX DAQ menggunakan Ms.Excel 3.3 Analisis Biaya Pada bagian ini merupakan rincian dari bahan bahan yang diperlukan dalam perancangan sistem monitoring beban energi listrik beserta harga yang sesuai dengan harga asli nya. Bahan atau komponen tersebut tidak termasuk dalam peralatan pendukung untuk membangun sistem tersebut, tetapi secara keseluruhan komponen yang diperlukan dalam membangun sistem monitoring beban energi listrik berbasis mikrokontroler arduino. Berikut ini harga dari keseluruhan bahan atau komponen yang diperlukan : Sensor Arus SCT-013 000 Rp 155.000,00 Mikrokontroler Arduino UNO Rp 275.000,00 Panel Listrik Rp. 90.000,00 Cetak Papan PCB Rp. 14.000,00 Trafo 5A Rp. 65.000,00 24

Kabel Kabel Rp. 20.000,00 Komponen Elektronika Rp. 30.000,00 (Resistor, Capasitor, Pin Screw, Pin Header, Spiser) MCB 6A Rp. 15.000,00 Jack Female Banana (10 Pasang) Rp. 20.000,00 LCD 16x2 Rp. 47.000,00 + Jumlah Rp.731.000,00 3.4 Simulasi Sistem Kerja Pembayaran Penulis merancang simulasi ini bertujuan untuk pembaca dapat memahi sistem kerja pembayaran jika alat yang dirancang di implementasikan di kost kostan. Yang dimaksud dengan sistem pembayaran tersebut adalah sistem pembagian dari setiap pengguna listrik dalam kost kost an pada setiap kamar nya untuk melakukan pembayaran secara adil yaitu pembayaran yang sesuai dengan pemakaian dari setiap pengguna listrik dalam kamar kost kost an. Gambar 3.6 Simulasi Denah Kost-an 25

Sebelum membahas sistem kerja simulasi pembayaran, dari gambar 3.6 dapat dilihat bahwa terdapat pembagian grup dari setiap kamar sehingga dapat dengan mudah dapat dilakukan monitoring beban listrik pada setiap kamarnya. Sistem kerja nya adalah jika pemilik kost membayar tagihan listrik pada bulan agustus adalah sebesar 200 ribu rupiah. Maka pembagian tagihan terhadap setiap kamar adalah sebagai berikut : Kamar 1 20% dari total pembayaran yaitu = Rp 40.000,00 Kamar 2 30% dari total pembayaran yaitu = Rp 60.000,00 Kamar 3 30% dari total pembayaran yaitu = Rp.60.000,00 + Jumlah = Rp 160.000,00 Dari hasil 3 kamar tersebut didapat sebesar 160 ribu rupiah sedangkan yang harus dibayarkan pemilik kost an adalah sebesar 200 ribu rupiah. Itu artinya kurang sebesar 40 ribu rupiah. Dari hasil tersebut belum terhitung pemakaian lampu teras, pompa air, dan lain lain. Maka : Rp.40.000,00 : 3 kamar = Rp 13.500,00 (sudah di bulatkan) Maka dari setiap kamar harus membayar listrik bulan agustus sebesar : Kamar 1 = Rp 40.000,00 + Rp 13.500,00 = Rp 53.500,00 Kamar 2 = Rp 60.000,00 + Rp 13.500,00 = Rp 73.500,00 Kamar 3 = Rp 60.000,00 + Rp 13.500,00 = Rp.73.500,00 + Jumlah = Rp 200.500,00 26