ORIENTASI BARU DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan test dan dinyatakan dalam bentuk nilai. Hasil belajar mempunyai

BAKAT & INTELEGENSI. 2 Kemampuan Mental. Individual Differences

Pendekatan thd intelegensi. General factor specific factor

Adakah anda memiliki siswa yang bisa menciptakan seni visual yang indah?,

INTELIGENSI. Pertemuan pertama

Desain dan Pengembangan Pelatihan

KECERDASAN DAN BERPIKIR. Psikologi Umum 2

PROFIL BERPIKIR KRITIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK

GEJALA-GEJALA JIWA 1. Pengamatan

INTELEGENSI SEBAGAI FAKTOR BELAJAR. Oleh : Maftuh

PSIKOLOGI INDUSTRI. Berbagai Kemampuan Manusia. Agus Riyanto,M.T Bandung, Psikologi Industri 1

TES INTELIGENSI DARI WECHSLER (David Wechsler, pimpinan ahli psikologi RS Bellevue, New York)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Sheny Meylinda S, 2013

BAB I PENDAHULUAN. persoalan baru untuk diselesaikan, kemampuan untuk menciptakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK SANTI E. PURNAMASARI

Pengertian intelegensi bermacam-macam dapat diartikan 1. Kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir

Tes Inteligensi. Teori Inteligensi, Beberapa Tes Inteligensi Populer, Keterbatasan Tes Inteligensi. Yenny, M.Psi. Psikolog.

Teori-Teori Inteligensi

Mata kuliah : Pendidikan Anak Berbakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

OTAK DAN BERAGAM KECERDASAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan utama pendidikan adalah menumbuhkembangkan potensi

PENALARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH TRIGONOMETRI DITINJAU DARI TINGKAT IQ

PROSES BERPIKIR DENGAN KECERDASAN LINGUISTIK DAN KECERDASAN LOGIS- MATEMATIS

Nama : Eka Rezeki Amalia NIM : Matkon IV A

PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Oleh: Arumi Savitri Fatimaningrum

Penerapan Multiple Intelligences Pada Anak Usia Dini

BAB II KAJIAN TEORITIK

Intelegensi: Konsep dan Pengukurannya

Pokok Bahasan 9 INTELIGENSI. Psikologi Umum By Hiryanto, M.si.

KORELASI KECERDASAN SPASIAL TERHADAP MATHEMATICAL PROFICIENCY SISWA SEKOLAH DASAR KOTA BANDA ACEH

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-2

BAB I. Dikatakan unik karena dalam diri manusia terhimpun potensi al-malak. waktu ke waktu. Berbagai penelitian pun dilakukan oleh kalangan ahli untuk

Akselerasi 05/23/11. A. Konsep Cerdas Istimewa

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. pesan-pesan konstitusi serta suasana dalam membangun watak bangsa (nation

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

Cabang-cabang psikologi perkembangan fungsionalisme

INTELEGENSI. Farida Agus Setiawati dan Rita Eka Izzaty

Dewi Ayu Kusumaningtias, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari

ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN

PENERAPAN TEORI MULTIPLE INTELLIGENCES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

ALTERNATIVE ASSESSMENT PAU-PPI, UNIVERSITAS TERBUKA 2008

Pengertian. 4 Tes Inteligensi Diah Widiawati, M.Psi.

KEMAMPUAN KHUSUS INDIVIDU & ANTISIPASI PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. No. Daftar 1 : 185/S/PGSD-Reg/8/Agustus/2014

PEMBELAJARAN KEBUTUHAN PENDIDIKAN KHUSUS Oleh: Drs. R. Zulkifli Sidiq, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Usia kanak-kanak yaitu 4-5 tahun anak menerima segala pengaruh yang diberikan

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK DENGAN KECERDASAN INTELEGENSI (IQ) TINGGI MEMPEROLEH HASIL BELAJAR MATEMATIKA RENDAH

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Pendidikan dijadikan sebagai dasar manusia untuk. yang timbul dalam diri manusia. Pembelajaran matematika

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan kebutuhan mutlak yang harus

PROSES BERPIKIR SISWA SMK DENGAN KECERDASAN LINGUISTIK, LOGIKA MATEMATIKA, DAN VISUAL SPASIAL DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA (Anton Sujarwo)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

Adhyatman Prabowo, M.Psi

Pengantar Psikodiagnostik

Tes bagian yg integral dari pengukuran.pengukuran hanya bagian dari evaluasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dalam mengembangkan dan. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara (Depdiknas, 2006).

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Pembahasan pada bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka yang berisi teori dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TES INTELLIGENSI. NENY ANDRIANI, M.PSI, PSIKOLOG, CH, CHt, M.NLP

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kecerdasan, tidak hanya satu.

Dedy Setyawan, Pembelajaran Matematika Yang Mengacu Multiple Inteligences Pada Materi Statistik

BAB I PENDAHULUAN. kecil, manusia telah mengenal matematika dalam bentuk yang paling

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI LABORATORIUM PEMBELAJARAN IPA DALAM PENGEMBANGAN MULTIINTELEGENSI MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS SANATA DHARMA

Vinny Dwi Librianti et al., Kecerdasan Visual Spasial dan Logis Matematis dalam...

KERAGAMAN SISWA. oleh Muna Erawati

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-2

BAB I PENDAHULUAN. Ada kecenderungan perbedaan kemampuan antara pria dan wanita dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS KARAKTERISTIK SISWA

AJAKLAH ANAK-ANAK BERMAIN, AGAR MENJADI PINTAR

Bentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (Q.S. At-Tin/95: 5). 1

TEORI MULTIPLE INTELLIGENCES DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam upaya

kemampuan dan prestasi luar biasa yg dimiliki seseorang kemampuan berprestasi yang menajubkan dalam musik, catur, matematika dll

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELAJARAN

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT INTELEGENSI MAHASISWA PG PAUD UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

Menstimulasi Kecerdasan Kinestetik dan Musikal pada Anak-anak Prasekolah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal yang sangat penting untuk diperoleh anak-anak ataupun

MENGGALI KEMAMPUAN AKADEMIK PESERTA DIDIK MELALUI APLIKASI MULTIPLE INTELEGENSI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Oleh Farida Agus Setiawati, M.Si

MULTIPLE INTELLIGENCES (Kecerdasan Ganda)

: Peranan Orang Tua Dalam Mengembangkan Multiple Intelligences Anak : RIANI SETIAWATI NPM : Pembimbing : Dra. M.M Nilam W.

PENGANTAR PENGUKURAN BAKAT NENY ANDRIANI, M.PSI,PSIKOLOG

MATHEMATICAL CREATIVE THINKING ABILITY AND MULTIPLE INTELEGENCE BASED LEARNING

VARIASI INDIVIDU. Y. JOKO DWI N. S.Psi,M.Psi,Psi

PETUNJUK: HARAP LAMBANG SPEAKER DIKLIK UNTUK DAPAT MENDENGAR SUARA SN PERILAKU ORGANISASI 2

a. Apakah sains? b. Jenis pengetahuan 1) declartive 2) contextul 3) procedural c. Tujuan sains di SD Page 1 of 12

PENGEMBANGAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE. Oleh. Isniatun Munawaroh,M.Pd*)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PROSES BERPIKIR SISWA DENGAN KECERDASAN LINGUISTIK DAN LOGIS MATEMATIS DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA

3/22/2012. Definisi Intelek : Kekuatan mental manusia dalam berpikir Kecakapan (terutama kecakapan berpikir) Pikiran dan intelegensi

Transkripsi:

BAHAN KULIAH ORIENTASI BARU DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN Oleh: ASEP SUPENA (0815 1007 4242; 08788 10 50 80 5; 0813 1631 0505) Program Pasca Sarjana UNJ

INTELLIGENCE INTELIGENSI

INTELLIGENCE Is very general mental capability. Involves the ability to reason, plan, solve problems, think abstractly, comprehend complex ideas, learn quickly and learn from experience (Gottfredson, 1997a. Dalam Gerrig & Zimbardo, 2005)

INTELLIGENCE Adaptive behavior (to respond to a variety of situations and problems) Learning ability The use of prior knowledge (to analyze and understand new situations evectively) Mental process (involve many different mental process) Cultural-specific (what is intelligent behavior in one cultural is not necessarily intelligent behavior in another cultural) Greenfield, 1988; Laboratory of human cognition, 1982; Neisser et al., 1996; Sternberg, 1997; Sternberg & Detterman, 1986 (dalam Mc Devitt & Ormrod, 2004)

INTELLIGENCE The ability to acquire knowledge. The capacity to think and reason in the abstract. The Ability to solve novel problems. (Snyderman & Rothman, 1987; Sternberg, 1986, dalam Eggen & Kauchak, 2004:118)

INTELLIGENCE Practical problem-solving ability. reasoning logically, identifying connections among ideas, and seeing all aspects of a problem Verbal ability speaking articulately, reading widely, and writing well. Social competence admitting mistakes, making fair judgment, and showing sensitivity to other people s needs. (Hetherington & Parke, 1993: 373)

INTELLIGENCE Kemampuan individu untuk memberikan respons yang tepat terhadap stimulasi. Edward Thorndike

Charles Spearman (1927) Teori g-factor, tentang kecerdasan. Walaupun kemampuan seseorang akan beragam dalam berbagai bidang tugas, tetapi ada satu kemampuan umum (g=general) yang sama (ditemukan) dalam berbagai situasi.

G-factor Orang yang pandai dalam suatu hal, akan pandai dalam mempelajari hal lain. Kemampuan akan berkorelasi antara satu bidang tugas dengan bidang yang lain.

Sternberg (2002,2003) Tiga jenis kemampuan intelektual: Analitik Praktis Kreatif

Guilford (1988) Ada 120 jenis kecerdasan: Operasi mental (5 jenis) Isi (4 jenis) Produk (6 jenis)

L.L. Thurstone (Teori multifaktor) Inteligensi meliputi 7 faktor dasar (primary abilities), yaitu: Verbal comprehension (V) kecakapan untuk memahami pengertian yang diucapkan dengan kata-kata. Word fluency (W), kecakapan dan kefasihan'menggunakan kata kata. Number (N), kecakapan untuk memecahkan masalah matematika (penggunaan angka-angka/bilangan).

Space (S), Thurnstone (lanjutan ) kecakapan dalam melakukan tilikan ruang,seperti menggambar design. Memory (M), kecakapan dalam mengingat.

Perceptual (P), kecakapan mengamati dan menafsirkan, mengamati persamaan dan perbedaan suatu objek. Reasoning (R), kecakapan menemukan dan menggunakan prinsip-prinsip. Bernalar, logika.

PENGUKURAN INTELIGENSI Tahun 1904, Alfred Binet dan muridnya Theophile Simon mengembangkan tes inteligensi, disebut sebagai skala 1905 (1905 scale). Instrumen terdiri dari 30 pertanyaan, mulai dari perintah menyentuh hidung s.d. konsep-konsep yg abstrak. Ditemukan konsep Mental Age (MA)

Tes Binet-Simon selanjutnya direvisi menjadi Tes Stanford-Binet. Stanford merupakan nama universitas, tempat dimana tes Binet-simon direvisi. Tes diberikan kepada anak berusia 2 tahun s.d. dewasa. Tes Stanford-Binet edisi ke-4 diterbitkan pada 1985.

Pada 1912, William Stern menciptakan konsep IQ (Intelligence Quotient) IQ = MA/CA X 100 MA = Mental Age, usia mental: tingkat kemampuan mental seseorang. CA = Cronological Age, usia kronologis: umur berdasarkan hitungan waktu (kalender).

WECHSLER SCALES (David Wchsler) Wechsler Adult Intelligence Scale-Revised (WAIS-R): untuk orang dewasa. Wechsler Intelligence Scale for Children edisi III (WISC-III): untuk anak 6-16 thn. Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence-Revised (WPPSI-R): Untuk anak 4 s.d. 6,5 thn.

SEBARAN INTELLIGENSI MANUSIA IQ PERCENT CLASSIFICATION Over 140 1 Genius 130-139 2 Very superior 120-129 8 110-119 16 Superior 100-109 23 Average (rata-rata, normal) 90-99 23 80-89 16 Dull normal (mendekati nor.) 70-79 8 Borderline (lambat) 60-69 2 Mentally retarded (terbel. Mental) Below 60 1

MULTIPLE INTELLIGENCE Howard Gardner INTRA- PERSONAL INTER- PERSONAL 7 8 LINGUISTIC 1 INTELLIGENCE 2 MUSICAL 3 LOGICAL- MATHEMATICAL 6 NATURALIST 5 BODILY KINESTHETIC 4 SPATIAL

HOWARD GARDNER

MULTIPLE INTELLIGENCES NO INTELLIGENGE KARAKTERISTIK DASAR PROFESI 1 LINGUISTIC Cerdas dalam berkatakata dan berbahasa poet (penyair) Journalist 2 MUSICAL cerdas dalam bernyanyi dan memainkan alat musik. Composer Pemain musik (biola, piano, gitar dll.) 3 LOGICAL- MATEMATICAL Cerdas dalam berhitung. scientist. Ahli matematika

MULTIPLE INTELLIGENCES NO INTELLIGENGE KARAKTERISTIK DASAR PROFESI 4 SPATIAL Cerdas dalam menggambar dan membayangkan. 5 BODILY- KINESTHETIC Cerdas dalam melakukan gerakan (olah raga dan menari) 6 NATURALIST Cerdas dalam berhubungan dengan alam dan isinya. Sculptor (pemahat). Navigator (ahli navigasi, pengemudi kapal) Penari, atletik Petani, biologist, anthropologist

DIMENSI KECERDASAN MANUSIA INTELLIGENCE QUOTIEN (IQ) Science and technology EMOTIONAL INTELLIGENCE (EI) Managerial skill SPIRITUAL INTELLIGENCE (SI) Meaningfull life

EMOTIONAL INTELLIGENCE Is related to Gardner s concepts of interpersonal and intrapersonal intelligence (Gerrig & Zimbardo, 2005)

EMOTIONAL INTELLIGENCE SELF AWARENESS SELF REGULATION SELF MOTIVATION SOCIAL SKILL

EMOTIONAL INTELLIGENCE Ability to perceive, appraise and express emotion accurately and appropriately Ability to use emotions to facilitate thinking. Ability to understand and analyze emotions and to use emotional knowledge effectively. Ability to regulate one s emotions to promote emotional and intellectual growth

IMPLIKASI Nilai, keberhargaan, martabat sesorang tidak lagi hanya didasarkan pada kecerdasan intelektual. Kecerdasan intelektual tidak lagi memadai untuk memprediksi kesuksesan orang di masa depan.

Kriteria keberhasilan pendidikan/belajar tidak lagi cukup hanya mengarah (didasarkan) kepada aspek kognitif (kecerdasan intelektual). Ada sisi lain yang ternyata sangat signifikan terhadap kesuksesan sesorang yaitu task commitment, self regulation dan social competencies yang tinggi.

Proses pembelajaran/pendidikan sudah seharusnya didasarkan kepada (mengarah kepada pengembangan) kecerdasan majemuk. Pendidikan harus memberi peluang yang seimbang untuk mengembangkan berbagai potensi kecerdasan.