LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG IZIN TOKO OBAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN IZIN TRAYEK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN IZIN USAHA ANGKUTAN UMUM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN. TAHUN 2007 No. 17 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 17 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN TENTANG IZIN KERJA DAN PRAKTIK PERAWAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 03 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA PEDAGANG KAKI LIMA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN. Tahun 2007 No. 15 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 15 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2007 TENTANG PELARANGAN DAN PENGENDALIAN PEREDARAN GARAM TIDAK BERYODIUM DI KABUPATEN LAMONGAN

IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 14TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI, IZIN PERLUASAN DAN TANDA DAFTAR INDUSTRI

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN TENTANG IZIN KERJA PERAWAT GIGI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENGGUNAAN JALAN BAGI KENDARAAN YANG MELEBIHI MUATAN SUMBU TERBERAT

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG PENGESAHAN PENDIRIAN DAN PERUBAHAN BADAN HUKUM KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DAN PENANAMAN MODAL ASING

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALEMBANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 14 TAHUN TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

P E R A T U R A N D A E R A H

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN KEGIATAN PEDAGANG KAKI LIMA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 10 TAHUN 2001 T E N T A N G

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

PERATURAN DAERAH PROPINSI BALI NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEREDARAN MINUMAN BERALKOHOL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG

BUPATI KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2005

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR

RETRIBUSI IZIN USAHA PENANGKAR BIBIT DAN BAHAN TANAM KOMODITI PERKEBUNAN DALAM KABUPATEN PASAMAN BARAT

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 14 TAHUN 2003 TENTANG IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JENEPONTO

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G PEMBERIAN IZIN UNDIAN (PROMOSI PRODUK BARANG/JASA)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN USAHA PENGGILINGAN PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PENGATURAN PEDAGANG KAKI LIMA DAN PEDAGANG KAKI LIMA MUSIMAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG IZIN USAHA PENGGILINGAN PADI, HULLER DAN PENYOSOHAN BERAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 35 TAHUN : 2005 SERI : C NOMOR : 2 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 35 TAHUN 2005

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG PAJAK ATAS PENGUSAHAAN BURUNG SRITI DAN ATAU WALET DI KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA IZIN PENGELOLAAN LIMBAH PADAT BUPATI BANGKA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2008 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

IZIN PEMBANGUNAN JALAN KHUSUS PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 03 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN RETRIBUSI USAHA RUMAH MAKAN DI KABUPATEN BARITO UTARA

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PEMBERIAN IZIN LOKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 76 TAHUN 2001 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 39 TAHUN 2001 TENTANG TANDA DAFTAR GUDANG

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEREDARAN DAN PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 39 TAHUN 2001

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERIAN IJIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG LARANGAN PELACURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN PENATAAN DAN PEMBINAAN PERGUDANGAN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA IZIN PENIMBUNAN DAN PENYIMPANAN BAHAN BAKAR MINYAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA BARAT,

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG LARANGAN PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN BERBAHAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2003 Seri : E

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TUMUR NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 04 TAHUN 2001 TENTANG TATA NIAGA BESI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG IJIN MEMAKAI TANAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

WALIKOTA PANGKALPINANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTA KUPANG NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI DAN TANDA DAFTAR INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERIAN IJIN PRAKTEK TENAGA KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN / KEBERSIHAN

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 15 TAHUN 2005 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN USAHA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

LEMBARAN DAERAH NOMOR 02 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM WALIKOTA SERANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SEWAAN

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA IMPRESARIAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PONTIANAK

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR : 23 TAHUN 2000 TENTANG LARANGAN, PENGAWASAN, PENGENDALIAN PEREDARAN DAN PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG IZIN PENGELOLAAN LOGAM TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 10 TAHUN 2004 SERI E NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN HYGIENE DAN SANITASI

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN TAHUN 2007 No. 13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENGENDALIAN, PENERTIBAN DAN PENGAWASAN TERHADAP PEREDARAN DAN PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN YANG DILARANG DIGUNAKAN DALAM PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN, Menimbang : a. bahwa peredaran dan penggunaan bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan saat ini dirasakan semakin meluas dan meningkat; b. bahwa penggunaan bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan dapat menimbulkan gangguan yang bersifat kumulatif maupun akut terhadap kesehatan manusia; c. bahwa berdasarkan pertimbangan - pertimbangan tersebut di atas dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan tentang Pengendalian, Penertiban dan Pengawasan Terhadap Peredaran dan Penggunaan Bahan Tambahan yang Dilarang Digunakan dalam Pangan. Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1962 tentang Perdagangan Barang dalam Pengawasan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2469); 2. Undang - Undang Nomor 11 Tahun 1962 tentang Hyglene untuk Usaha-usaha bagi Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2475); 3. Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209);

2 4. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495); 5. Undang - Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3656); 6. Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4125); 7. Undang - Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan Kabupaten Ogan Ilir di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4347); 8. Undang Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389); 9. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); 10. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembahan Negara Nomor 4438); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3867); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952) ; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah ; 14. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 14 Tahun 2004 tentang Pengndalian, Penertiban, dan Pengawasan terhadap Peredaran dan Penggunaan Bahan Tambahan yang Dilarang Digunakan dalam Pangan (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2004 Nomor 7 Seri E);

3 15. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2005 Nomor 02 Seri D). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN dan BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN TENTANG PENGENDALIAN, PENERTIBAN DAN PENGAWASAN TERHADAP PEREDARAN DAN PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN YANG DILARANG DIGUNAKAN DALAM PANGAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Kabupaten adalah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan; 2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan; 3. Bupati adalah Bupati Ogan Komering Ulu Selatan; 4. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal adalah Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan; 5. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal adalah Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan; 6. Bahan Tambahan yang dilarang adalah bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan karena sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, baik untuk industri rumah tangga pangan maupun untuk kepentingan sendiri;

4 7. Industri Rumah Tangga Pangan adalah perusahaan pangan yang memiliki tempat usaha di tempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan secara manual hingga semi otomatis; 8. Toko Kimia adalah toko yang memperjualbelikan bahan-bahan kimia; 9. Pengawet adalah bahan tambahan makanan yang mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau peruraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme; 10. Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan; 11. Pemutih adalah bahan tambahan yang dapat mempercepat proses pemutihan sehingga dapat memperbaiki mutu penampilan; 12. Pemanis adalah bahan tambahan makanan yang dapat menyebabkan rasa manis pada makanan, yang tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi. BAB II JENIS BAHAN TAMBAHAN Pasal 2 (1) Jumlah dan jenis bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan karena sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, akan ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. (2) Bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah sebagai berikut : a. pengawet; b. pewarna; c. pemutih; d. pemanis. Pasal 3 (1) Bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (1) hanya boleh diperdagangkan di toko-toko kimia yang mendapat izin Bupati. (2) Kemasan bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan yang dijual pada toko kimia sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : a. Bahan yang berwujud cair minimal 1 (satu) liter; b. Bahan yang berwujud padat minimal 1 (satu) kilogram dalam satu kemasan;

5 c. Khusus untuk pewarna kemasan minimal 1 (satu) kilogram; d. Pada kemasan selain memenuhi ketentuan yang berlaku juga harus memuat peringatan tidak digunakan untuk makanan, obat, dan kosmetik ; e. Untuk pewarna selain harus memenuhi ketentuan yang berlaku juga harus memuat peringatan tidak digunakan untuk makanan, obat, dan kosmetik. (3) Toko penjual bahan-bahan yang mendapat izin Bupati sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib menyampaikan laporan minimal 1 tahun sekali yaitu setiap tanggal 31 Desember kepada Bupati yang ditembuskan kepada Gubernur. BAB III PEREDARAN DAN PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN YANG DILARANG DIGUNAKAN DALAM PANGAN Pasal 4 (1) Setiap orang atau badan hukum dilarang mengedarkan / memperjualbelikan bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan tanpa izin. (2) Izin mengedarkan / menjual bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diajukan kepada Bupati. (3) Persyaratan dan tata cara pengajuan permohonan izin sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) akan ditentukan lebih lanjut oleh Bupati. Pasal 5 (1) Setiap orang atau badan hukum dilarang menggunakan bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan, baik untuk keperluan industri besar, menengah maupun industri rumah tangga yang memproduksi pangan sebagai usaha maupun untuk konsumsi sendiri. (2) Setiap orang atau badan hukum dilarang menggunakan bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan, maupun untuk produksi kosmetik.

6 BAB IV PENYULUHAN, PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 6 (1) Dalam rangka pengendalian dan penertiban peredaran dan penggunaan bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan dan kosmetik dimaksud, maka dinas / instansi terkait mengadakan penyuluhan secara rutin kepada para pedagang dan masyarakat. (2) Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal Kabupaten. (3) Dalam rangka pelaksanaan penyuluhan, pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) dibentuk sebuah Tim yang terdiri dari Dinas / Instansi Kabupaten. (4) Hasil kerja Tim Pembinaan dan Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dilaporkan kepada Bupati. BAB V PENYIDIKAN Pasal 7 (1) Selain pejabat penyidik umum, Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan pemerintah kabupaten diberi wewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan tindakan penyidikan tindak pidana di bidang peredaran dan penggunaan bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan sebagaimana diatur dalam Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. (2) Wewenang Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah : a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang peredaran dan penggunaan bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas;

7 b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana di bidang peredaran dan penggunaan bahan tambahan; c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan hukum sehubungan dengan tindak pidana di bidang peredaran dan penggunaan bahan tambahan; d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain yang berkenaan dengan tindak pidana di bidang peredaran dan penggunaan bahan tambahan; e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan, dokumen-dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut; f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyitaan terhadap bahan bukti tersebut; g. Menyuruh berhenti atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada hurup e ; h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana di bidang peredaran dan penggunaan bahan tambahan, i. Memanggil seseorang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi ; j. Menghentikan penyelidikan ; k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang peredaran dan penggunaan bahan tambahan menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. (3) Penyidik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memberitahukan saat dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum sesuai ketentuan yang diatur dalam Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. BAB VI KETENTUAN PIDANA Pasal 8 (1) Setiap orang atau badan hukum yang melanggar ketentuan Pasal 3 dan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Daerah ini diancam dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah).

8 (2) Setiap orang atau badan hukum yang melanggar ketentuan Pasal 2 ayat (2) dan Pasal 5 Peraturan Daerah ini diancam sebagai tindak pidana kejahatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati sepanjang mengenai pelaksanaannya. Pasal 10 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Diundangkan di Muaradua pada tanggal 23 Mei 2007 Ditetapkan di Muaradua pada tanggal 22 Mei 2007 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN Cap/dto H. MUHTADIN SERA I Cap/dto M. ARDIN BACHTIAR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN TAHUN 2007 NOMOR 13