ANALISIS KONDISI FISIK YANG MEMBERI KONTRIBUSI TERHADAP TENDANGAN JARAK JAUH PADA PEMAIN SEPAKBOLA. e-journal. Moch. Sauqi Lufisanto

dokumen-dokumen yang mirip
KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN DAYALEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

Efek Pemakaian Kinisio Taping Sebagai Alat Bantu Terapi Pemulihan Cedera Ankle Pada Pemain Sepak Bola Di SSB Mitra Surabaya

HUBUNGAN DAYA LEDAK TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN JARAK JAUH. Jurnal. Oleh YOGA HARLIS SIDIAWAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG JAUH PEMAIN FC PORGALA BANJARBARU

ARTIKEL E-JOURNAL UNESA SURVEI KONDISI FISIK DAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SEPAKBOLA (Study pada klub sepakbola Mitra Surabaya)

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI PANJANG TUNGKAI DAN LINGKAR PAHA TERHADAP AKURASI PASSING. Jurnal. Oleh CAHYO PRASETYO

HUBUNGAN KOORDINASI, KESEIMBANGAN, DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING FUTSAL MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI PADA OLAHRAGA FUTSAL.

SURVEI KONDISI FISIK PEMAIN PS. PUTRA SAKTI JOMBANG

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DAN PANJANG LENGAN DENGAN JAUH LEMPARAN KEDALAM (throw-in) PADA PEMAIN U 16 SSB TARUNA MUDA DESA KETRO TAHUN 2015

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : SUGENG SANTOSA

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

Journal of Sport Sciences and Fitness

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

Journal of Physical Education, Health and Sport

MARPION SAPUTRA NIM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Ada hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan ketepatan hasil operan

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tentu harus didukung dengan teknik-teknik yang benar.

PERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi terhadap kemampuan hasil passingbola yang benar

Oleh : Watak Putra Wijaya Kusuma, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Journal of Sport Sciences and Fitness

EVALUASI KONDISI FISIK ATLET IPSI KABUPATEN JOMBANG KATEGORI TANDING PUTRA

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL HEADING. Jurnal. Oleh. Heru Setiawan

2016 PERBANDINGAN HASIL TENDANGAN PENJAGA GAWANG ANTARA TEKNIK HALF VOLLEY, DROP KICK, DAN FORWARD KICK DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG PADA PEMAIN SSB ANEUK RENCONG BANDA ACEH TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipakai. Beberapa perkembangan tersebut, misalnya digunakanya bola pintar,

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

KONTRIBUSI ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA (THROW-IN) PADA KLUB SEPAKBOLA PERSAS SABANG TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 KEPUNG SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Prodi PENJASKESREK FKIP UNP KEDIRI.

JURNAL HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 1 REJOSO

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA PERKUMPULAN SEPAKBOLA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ilmiah yang digunakan sebagai metodologi penelitian harus tepat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, temuan temuan yang berkaitan dengan perbandingan ketepatan menendang bola ke

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

I. PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga yang sedang popular dan banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Journal of Sport Sciences and Fitness

: Panjang tungkai. : Power otot tungkai.

KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA KLUB ASYABAAB DI KABUPATEN SIDOARJO JURNAL

ANALISIS KONDISI FISIK ATLET PUTRA KLUB BOLA BASKET SMA TRIMURTI SURABAYA

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra

KONTRIBUSI KECEPATAN DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA (Studi Pada Ekstrakurikuler Sepakbola Di SMK Pemuda Papar)

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

PROFIL KONDISI FISIK DAN TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMA NEGERI 1 GODEAN TAHUN 2015

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

Oleh YUDHA BAYU ARIANTO

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif korelasional, dengan tujuan ingin mengetahui ada

PENGARUH LATIHAN ANKLE WEIGHT TERHADAP PENINGKATAN POWER TENDANGAN LONG PASSING PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TELAGA

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Kondisi Fisik Terhadap Keterampilan Menendang Bola Ke Arah Gawang (Shooting)

PERBANDINGAN HASIL TENDANGAN PENJAGA GAWANG ANTARA TEKNIK HALF VOLLEY, DROP KICK, DAN FORWARD KICK DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

Journal of Sport Sciences and Fitness

Jurnal Prestasi Vol. 1 No. 1, Juni 2017 : p-issn : e-issn :

SKRIPSI. Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

Journal of Sport Sciences and Fitness

PENGARUH LATIHAN MENENDANG MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI DALAM DAN KURA-KURA KAKI PENUH TERHADAP KETEPATAN PASSING

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN MENENDANG KE ARAH GAWANG. Jurnal. Oleh RANDI TIRTA SAPUTRA

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

MHD. ARIF

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS XI SMK PGRI 3 KEDIRI

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI

KONTRIBUSI POWER DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN JAUHNYA TENDANGAN (LONG PASSING) DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SSB PSP JEMBER U-15

Transkripsi:

ANALISIS KONDISI FISIK YANG MEMBERI KONTRIBUSI TERHADAP TENDANGAN JARAK JAUH PADA PEMAIN SEPAKBOLA e-journal Moch. Sauqi Lufisanto 10060484229 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEOLAHRAGAAN 2014

Lampiran Hal :1 (satu) Lembar : Permohonan penyertaan artikel e-journal kesehatan olahraga FIK UNESA Kepada, Yth. Admin Sehubungan dengan penerbitan e-journal kesehatan olahraga ikor, dengan ini saya : Nama : Moch. Sauqi Lufisanto NIM : 10060484229 Prodi/Jurusan/Fakultas : Ikor/Penkesrek/FIK Judul Artikel : Analisis Kondisi Fisik yang Memberi Kontribusi Terhadap Tendangan Jarak Jauh pada Pemain Sepakbola Dosen Pembimbing : Dr. Achmad Widodo M.Kes Mohon untuk disertakan artikel tersebut di atas dalam e-journal kesehatan olahraga ikor FIK UNESA pada volume nomor tahun 2015 e-journal.unesa.ac.id. Surabaya, 25 November 2014 Dosen Pembimbing, Yang Menyatakan, Dr. Achmad Widodo M.Kes Moch. Sauqi Lufisanto NIP 19650109 199002 1 001 NIM. 10060484229

ANALISIS KONDISI FISIK YANG MEMBERI KONTRIBUSI TERHADAP TENDANGAN JARAK JAUH PADA PEMAIN SEPAKBOLA Moch. Sauqi Lufisanto S-1 Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya Ukynna@yahoo.co.id Dr. Achmad Widodo, M.Kes ABSTRAK Kondisi fisik merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan, baik peningkatannya maupun pemeliharaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen kondisi fisik yang memberi kontribusi paling besar terhadap tendangan jarak jauh pada pemain sepakbola SSB Bima Amora Gresik. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data teknik tes dan pengukuran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah SSB Bima Amora Gresik yang berjumlah 19 pemain. Instrumen yang digunakan yaitu Sit and Reach Test, Standing Board Jump Test, Tes Lompat tali, dan Tendangan Jarak Jauh. Teknik analisis data dengan analisis koefisien deteminasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kekuatan memberikan kontribusi sebesar 3,8% terhadap tendangan jarak jauh, 2) Daya tahan memberikan kontribusi sebesar 14,6% terhadap tendangan jarak jauh, 3) Kelentukan memberikan kontribusi sebesar 0,6% terhadap tendangan jarak jauh, 4) Daya ledak memberikan kontribusi sebesar 46,2% terhadap tendangan jarak jauh, 5) secara bersama-sama antara kekuatan, daya tahan, kelentukan, daya ledak memberikan kontribusi sebesar 70,3% terhadap tendangan jarak jauh. Kata kunci : komponen kondisi fisik, pemain SSB Bima Amora ABSTRAC The physical condition is a united whole that cannot be separated, either improvement or maintenance. This study aims to determine the physical condition of components that contribute most to the long-distance kick at the SSB Bima Amora Gresik. This study uses data collection, test technique, and measurement. The design of this study is descriptive quantitative. The population in this study is SSB Amora Gresik totaling 19 players. The instruments used are the Sit and Reach Test, Standing Board Jump Test, Test Jump rope, and long distance kick. Data analysis technique uses determination coefficient analysis. The results of the study showed that: 1) Strength accounted for 3,8% to the result of the long kick distance, 2) Endurance accounted for 14,6% to the result of the long kick distance, 3) Flexibility accounted for 0,6% to the result of the long kick distance, 4) Explosive power accounted for 46,2% to the result of the long kick distance, 5) Taken together between strength, endurance, flexibility, explosive power contibuted 70,3% to the result of the long kick distance. Keywords: Components of Physical Conditions, SSB Bima Amora Players.

PENDAHULUAN Tendangan jarak jauh merupakan gerak linier, dimana pengertian gerak linier adalah perpindahan suatu benda atau tubuh secara keseluruhan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Dengan kata lain merupakan hasil akhir dari proses awal menendang bola dengan cara melambung sampai jatuhnya bola ke sasaran (Ucup Yusuf dalam Johan, 2012 : 18). Tendangan dalam hal ini adalah menyepak bola dengan teknik yang benar sehingga bola berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan cara melambungkan bola sejauh-jauhnya. Tendangan jarak jauh dalam permainan sepakbola sering digunakan oleh pemain sepakbola, maka dari itu kondisi fisik sangatlah berpengaruh dalam keberhasilan melakukan tendangan jarak jauh. Oleh karena itu setiap pemain harus memiliki teknik dasar dan kondisi fisik yang bagus agar dapat menunjukan permainan yang ada di dalam sepakbola dengan kemampuan yang maksimal. Menurut Johan (2005: 21-37), bahwa faktor pendukung yang sangat penting bagi penguasaan keterampilam sepakbola, salah satunya adalah unsur fisik yang meliputi : Kelentukan (flexibility), Kekuatan (strength), Daya Ledak (power), Daya Tahan (endurance). Berdasarkan uraian di atas selain teknik dasar dalam sepak bola, dapat disimpulkan bahwa faktor kondisi fisik juga memegang peranan penting untuk pencapaian sebuah prestasi yang baik, karena kondisi fisik merupakan dasar utama bagi pemain sepakbola untuk bisa bermain dengan baik dan memperoleh kemenangan. Karena kondisi fisik dalam sepakbola adalah pondasi yang harus dimiliki oleh seorang pemain, karena tanpa adanya kondisi fisik yang baik maka seorang pemain sepakbola akan cepat mengalami kelelahan, terutama pada saat pemain sepakbola melakukan tendangan jarak jauh yang mengakibatkan tendangan yang dihasilkan kurang akurat. Melihat pentingnya kondisi fisik pemain sepakbola, maka peneliti ingin mengetahui komponen kondisi fisik apa saja yang memberi kontribusi terhadap tendangan jarak jauh pada pemain sepakbola. Berdasarkan uraian diatas peneliti menentukan judul Analisis Komponen Kondisi Fisik yang Memberi Kontribusi terhadap Tendangan Jarak Jauh pada Pemain Sepakbola. KAJIAN PUSTAKA Kondisi Fisik Kondisi Fisik dalam olahraga didefinisikan sebagai the performance capacity of a sportman (Nossek,1982). Yakni kemampuan seseorang olahragawan dalam melaksanakan kegiatan olahraga. Kondisi fisik ini yang dalam lingkungan olahraga prestasi juga dikenal dengan istilah physical fitness, sangat berperan dalam pencapaian hasil puncak. Jika kondisi fisik kurang baik hasilnya juga akan kurang memuaskan. Sebaliknya jika kondisi fisik prima, maka hasilnya secara umum tentu baik. Kondisi fisik merupakan unsur yang penting dan menjadi dasar dalam mengernbangkan teknik, taktik, maupun strategi dalam bermain sepakbola. Fisik seorang atlet juga menentukan prestasi atlet seperti yang dikatakan M. Sajoto (1988: 57), bahwa kondisi fisik adalah salah satu syarat yang sangat diperlukan dalam setiap usaha peningkatan prestasi atlet, bahkan dapat dikatakan dasar landasan titik tolak suatu awalan prestasi. Kondisi fisik merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan, baik peningkatannya maupun pemeliharaannya. Artinya bahwa setiap peningkatan kondisi fisik, maka harus mengembangkan semua komponen tersebut. Walaupun perlu dilakukan dengan sistem prioritas.. Tendangan Jarak Jauh Dalam Permainan Sepakbola Menendang bola adalah salah satu karakteristik permainan sepakbola yang paling dominan. Tujuan menendang bola adalah untuk mengumpan (passing), menembak ke gawang (shooting at the goal), dan menggagalkan serangan lawan (sweeping). Tendangan dalam hal ini adalah menyepak bola dengan teknik yang benar sehingga bola berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan cara melambungkan bola sejauh-jauhnya. Untuk lebih jelasnya teknik tendangan jarak jauh dimulai dari mencondongkan badan dan mengayunkan kaki yang akan digunakan untuk menendang bola dengan ayunan tinggi kebelakang, kaki tumpu diletakkan sedikit condong kebelakang selama melakukan tendangan untuk memberikan angkatan kepada hasil tendangan diusahakan perkenaan bola tepat pada posisi separuh dari bawah dan gunakan lengan sebagai keseimbangan. Perpanjang tendangan dengan gerak lanjut yang kuat untuk menambah jarak hasil tendangan (Mielke Danny, 2007 : 115). Faktor yang Mempengaruhi Tendangan Jarak Jauh Tendangan jarak jauh merupakan usaha seorang pemain untuk memberikan bola kepada teman atau untuk memasukkan bola ke gawang lawan secara langsung. Salah satu faktor yang mempengaruhi tendangan jarak jauh yaitu kondisi fisik pemain karena kondisi fisik merupakan satu kesatuan yang utuh dari komponen-komponen yang

tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Komponen kondisi fisik yang berpengaruh dalam tendangan jarak jauh yaitu : 1. Kekuatan (Strenght) 2. Daya Tahan (Endurance) 3. Kelentukan (Flexibility) 4. Daya Ledak (Power) METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif (Maksum, 2006:16). Artinya bahwa pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait dengan fenomena, kondisi, atau variable tertentu dan tidak dimaksudkan untuk melakukan pengujian hipotesis. Dari penelitian ini, penulis ingin menggambarkan data mengenai faktor kondisi fisik apa yang memberi kotribusi terhadap tendangan jarak jauh dalam permainan sepakbola. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pemain sepakbola Bima Amora Gresik. Sampel yang diambil atau digunakan dalam penelitian ini berjumlah 19 pemain. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain korelasionalsain yang mana penelitian ini mencari korelasi dari variabel bebas yaitu kekuatan (X 1 ), daya tahan (X 2 ), kelentukan (X 3 ), dan daya ledak (X 4 ) dengan variabel terikan yaitu tendangan jarak jauh (Y). Teknik Pengumpulan data Untuk memperoleh data sesuai dengan variabel penelitian yakni kondisi fisik, peneliti menggunakan tes sebagai berikut : 1. Tes Sit and Reach Test. 2. Tes Lompat Tali 45 cm. 3. Tes Stading Board Jump. 4. Tes Tendangan Jarak Jauh. Tehnik analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif. Setelah semua data penelitian terkumpul, maka diolah dan dianalisis dengan menggunakan program SPSS16. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Analisis Variabel Penelitian Dapat diketahui bahwa nilai terendah dari variable kekuatan otot tungkai adalah 25 dan tertinggi adalah 44. Nilai rata-rata/mean kekuatan otot tungkai adalah 33,31 dengan standar deviasi 4,95. Hasil penilaian daya tahan diperoleh variable daya tahan dengan nilai terendah adalah 32 dan nilai tertinggi adalah 61. Nilai rata-rata/mean daya tahan sebesar 45,73 dengan standar deviasi 7,66. Untuk variabel kelentukan otot punggung diperoleh nilai terendah adalah 24 dan nilai tertinggi adalah 46. Nilai rata-rata/mean kelentukan otot punggung sebesar 37,05 dengan standar deviasi 5,20. Untutk variable daya ledak otot tungkai diperoleh nilai terendah adalah 210 dan nilai tertinggi adalah 245. Nilai rata-rata/mean daya ledak otot tungkai sebesar 224,47 dengan standar deviasi 11,89. Untuk variable tendangan jarak jauh diperoleh nilai terendah adalah 35,2 dan nilai tertingi adalah 53,2. Nilai rata-rata/mean tendangan jarak jauh sebesar 44,11 dengan standar deviasi 5,17. Tabel 4.1 Hasil Tes Kekuatan Otot Tungkai, Daya Tahan, Kelentukan, Daya Ledak Otot Tungkai, dan Tendangan Jarak Jauh. Variabel N Min Max Mean Standar Deviasi Kekuatan Otot Tungkai 19 25 44 33,31 4,95 Daya Tahan 19 32 61 45,73 7,66 Kelentukan Otot Ponggung Daya Ledak Otot Tungkai Tendangan Jarak Jauh Pembahasan 19 24 46 37,05 5,20 19 210 245 224,47 11,89 19 35,2 53,2 44,11 5,17 Dalam pembahasan ini akan ditelaah data hasil analisis komponen kondisi fisik yang memberi kontribusi terhadap tendangan jarak jauh dengan sampel penelitian SSB Bima Amora Gresik yang berjumlah 19 pemain. Dari hasil penelitian dan perhitungan deskriptif dapat diketahui bahwa untuk nilai rata-rata hasil tes kekuatan otot tungkai sebesar 33,31. Untuk variabel daya tahan sebesar 45,73. Untuk variabel kelentukan otot punggung sebesar 37,05. Untuk variabel daya ledak otot

tungkai sebesar 224,47. Sedangkan pada variabel tendangan jarak jauh sebesar 44,11. Dari hasil pengujian korelasi antar dua varibel telah diketahui bahwa terdapat hubungan yang sangat rendah antara variabel kekuatan otot tungkai dengan kemampuan tendangan jarak jauh sebesar 0,195 dengan kontribusi sebesar 3,8 %. Untuk variabel daya tahan dengan kemampuan tendangan jarak jauh terdapat hubungan yang rendah sebesar 0,383 dengan kontribusi sebesar 14,6 %. Untuk variabel kelentukan otot punggung dengan kemampuan tendangan jarak jauh terdapat hubungan yang rendah sebesar -0,245 dengan kontribusi sebesar 0,6 %. Untuk variabel daya ledak otot tungkai dengan kemampuan tendangan jarak jauh terdapat hubungan yang kuat sebesar 0,680 dengan kontribusi sebesar 46,2 %. Dengan demikian kondisi fisik yang paling mempengaruhi adalah daya ledak otot tungkai. Sedangkan besarnya koefisien korelasi ganda ( R ) antara kekuatan otot tungkai, daya tahan, kelentukan, dan daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan tendangan jarak jauh adalah 0,839 dengan kontribusi sebesar 70,3 %. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan uraian pada bab IV di atas, maka dapat ditarik simpulan dari penelitian ini yang meliputi: Saran 1. Kontribusi antara kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan tendangan jarak jauh sebesar 3,8%. 2. Kontribusi antara daya tahan terhadap kemampuan tendangan jarak jauh sebesar 14,6 %. 3. Kontribusi antara kelentukan otot punggung terhadap kemampuan tendangan jarak jauh sebesar 0,6 %. 4. Kontribusi antara daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan tendangan jarak jauh sebesar 46,2%. 5. Kontribusi antara kekuatan otot tungkai, daya tahan, kelentukan otot punggung, dan daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan tendangan jarak jauh sebesar 70,3%. Berdasarkan uraian diatas dan simpulan, maka saran yang dapat disampaikan sebagai berikut : 1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam latihan peningkatan kemampuan tendangan jarak jauh. 2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan data yang lebih akurat. dengan melibatkan beberapa variabel berpengaruh lain sehingga akan diketahui faktor apa yang memberikan kontribusi terbesar terhadap tendangan jarak jauh. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini. 2010.Prosedur Penelitian.Rineka Cipta. Ditya, Muhammad Yusuf. 2013. Kontribusi Panjang Betis, Panjang Paha da Daya Ledak Tungkai Terhadap Akurasi Menendang Pada Pemain Sepakbola (Studi Pada Pemain Sepakbola BIMA AMORA U-16 Gresik). Jurnal. Vol 2 Nomor 1. (Online). Diakses 25 Februari 2014. Erlangga, Satrio Yudi. 2013. Survei Kondisi Fisik Dan Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola. Jurnal. Volume 2 Nomor 1. (Online). Diakses 25 Februari 2014. Maksum, Ali. 2006. Metodologi penelitian dalam olahraga. Fakultas ilmu keolahragaan Universitas Negeri Surabaya. Maksum, Ali. 2007. Tes dan Pengukuran Dalam Olahraga. Universitas Negeri Surabaya. Mielke, Danny. 2007. Dasar-Dasar SEPAK BOLA. Bandung: Pakar Raya. Muchtar, Remmy. 1992. Olahraga Pilihan Sepak Bola. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. P2TK. Nossek, Josef. 1982. Teori Umum Latihan. Institut Nasional Olahraga Lagos Pan African Press Ltd. Lagos. Nurhasan. 2003. Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Diperbanyak oleh Perpustakaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya. Rafsanjani, Johan. 2012. Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Keseimbangan dan Panjang Tungkai Dengan Ketepatan Hasil Operan Tendangan Jarak Jauh Pada Siswa Peserta Ekstrakulikuler Sepakbola di SMP Negeri 1 Pleret Kabupaten Bantul. Universitas Negeri Yogyakarta. (Online). Diakses 27 Maret 2014. Sajoto Moch. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. FPOK IKIP. Semarang.

Saleh, Sahib. Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar. Jurnal. (Online). Diakses 18 Februari 2014. Setiawan, Deni. 2013. Kondisi Fisik Pemain Sepakbola Klub Asyabab Di Kabupaten Sidoarjo. Jurnal. Volume 1 Nomor 1. (Online). Diakses 25 Februari 2014. Sucipto, dkk. 2000. Sepakbola. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktoral Jendal Pendidikan dan Kebudayaan. Sudjana. 1989. Metode Statistika. Bandung: Taristo Sugiyono, 2002. Penelitian Statistika. Jakarta: Tunas harapan Tim Penyusun Unesa. 2011. Panduan Penulisan dan Penilaian skripsi Universitas Negeri Surabaya: UNIPRES Wahyu, Prasetyo. 2005. Hubungan Tinggi Lompatan dan Kelentukan Otot Punggung dan Kemampuan Menyundul Bola dalam Sepakbola SMP Negeri 1 Sedati tahun 2011. Skripsi. Tidak diterbitkan. Universitas Negeri Surabaya. Widodo, A. 2011. Uji Validitas dan Reabilitas Tes Teknik Shooting dan Long Passing Untuk Pemain Sepakbola Usia 18-23 Tahun. Makalah Prosiding Seminar Nasional Sport Science Literacy. Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK Unesa. http://jurnalsport.wordpress.com/2012/04/23/kontri busi-daya-ledak-power-otot-tungkai-padakemampuan-menendang-bola-ke-sasaran/. (Online). Diakses 30 Oktober 2014 http://www.homeware.be/sitenreach.php. (Online). Diakses 30 Oktober 2014 http://www.pmyo.net/fyo-fiziki-yeterlilik-sinavidetaylari-ve-antrenmanlari.html. (Online). Diakses 30 Oktober 2014