BAB I PENDAHULUAN. kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, dan mengolah data dan atau keterangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak

BAB I PENDAHULUAN. dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan penerimaan negara yang yang berasal dari dalam negeri tanpa harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Menurut Andriani (1991) dalam Waluyo (2011), pajak adalah iuran kepada negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam menjalankan roda pemerintahan, kesejahteraan rakyat merupakan

BAB I PENDAHULUAN. jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan, dan yang

BAB I PENDAHULUAN. juga untuk kepentingan rakyat yang tidak wajib membayar pajak. pajak, yaitu dengan memperluas subyek dan obyek pajak atau dengan

PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemerintah memenuhi kebutuhan dana dengan mengandalkan dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak digunakan untuk membiayai pembangunan yang berguna bagi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mewujudkan kemajuan. negeri yaitu berupa pajak. Untuk dapat meningkatkan penerimaan dari sektor pajak,

BAB 1 PENDAHULUAN. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 98/KMK.01/2006 Account. mengimplementasikan Organisasi Modern.

BAB I PENDAHULUAN. Nasional. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terusmenerus

BAB I PENDAHULUAN. pajak, baik pajak pusat maupun pajak daerah, ini terbukti pada tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah kepada masyarakat yang akan digunakan untuk membiayai keperluan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kegiatan pemerintah berkaitan dengan pengelola keuangan Negara

Wajib Pajak mengubah data SPT saat Pemeriksaan atau Penyidikan Pajak?

BAB I PENDAHULUAN. Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan hal tersebut yang terbagi menjadi 3 (tiga) bagian pokok yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pajak merupakan penerimaan terbesar Indonesia. Pajak merupakan alat yang

BAB II LANDASAN TEORI

1.4. Jenis Pemeriksaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di Indonesia salah satu penerimaan negara yang sangat besar dan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang,

ANALISIS KEPATUHAN WAJIB PAJAK SEBELUM DAN SESUDAH DITERAPKANNYA PERATURAN PEMERINTAH NO. 46 TAHUN 2013 DI UMKM ONYX TULUNGAGUNG RINGKASAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk kepentingan negara seperti halnya menyediakan infrastruktur yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari dalam negeri, salah satunya berupa pajak.

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan penerimaan negara dari Sektor Perpajakan memegang peranan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Surat Ketetapan Pajak. Penerbitan.

BAB I PENDAHULUAN. sektor pajak perlu diimplementasikan secara maksimal untuk menjalankan roda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penulisan. Pembangunan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran. ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun diubah/disempurnakan dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, pajak

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup negara juga berarti kelangsungan hidup. cukup dalam membiayai kepentingan umum yang akhirnya juga mencakup

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 83/PMK.03/2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan perbaikan, pembangunan, dan kemajuan negara ini salah

BAB I PENDAHULUAN. langsung dan digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran negara yang

BAB I LATAR BELAKANG PENELITIAN LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem pemungutan pajak. Sistem pemungutan pajak di Indonesia. membayar, serta melaporkan pajaknya dengan menggunakan Surat

BAB I PENDAHULUAN. Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. negeri berupa pajak. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terhutang oleh

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

SKEMA KEMUNGKINAN PENGEMBALIAN PAJAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan yang utama bagi negara disamping sumbersumber

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun pembangunan. Self assessment system merupakan suatu sistem pemungutan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) untuk menjembatani antara dunia pendidikan dengan dunia kerja yang

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. disamping komponen pembiayaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara. Menurut Undang-Undang (UU) no. 20 tahun 1997 tentang Penerimaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian An Inguiry Into The Nature and Causes of the Wealth of Nation

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar 1945 adalah mewujudkan masyarakat adil, makmur, merata material

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan maksimal dengan biaya yang optimal (Nasucha, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia memiliki peran vital yang menyangkut sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI PENERAPAN e-spt TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

PENDAHULUAN BAB I. terus berupaya dalam memaksimalkan potensi pajak untuk memenuhi APBN

ANALISIS PEMERIKSAAN PAJAK DALAM UPAYA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEMAYORAN

KAJIAN EMPIRIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DAN PENYEBABNYA. Abstraksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dari tahun ke tahun kontribusi pajak pada penerimaan negara terus

BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki kondisi yang ada, maka pajak adalah salah satu potensi penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. Pemungutan Pajak Daerah dalam upaya peningkatan pendapatan asli. secara terus menerus melalui penggarapan sumber-sumber baru dan

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan tahun 2012 terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.1 Perkembangan Penerimaan Pajak (triliun rupiah)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/PMK.03/2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Telah diketahui pada umumnya negara yang memiliki administrasi. saat ini bertumpu pada pajak dalam membiayai pembangunan.

BAB II LANDASAN TEORI. pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak bersifat dinamik, sifat ini dibuktikan dari pajak selalu mengikuti

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan rakyat. Jika dilihat dari segi ekonomi, Indonesia masih

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang menjunjung tinggi hak dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Dalam rangka mewujudkan cita-cita pembangunan nasional Negara Republik

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah yang berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan yang

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara dari pajak juga perlu ditingkatkan karena pajak merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 yang menjunjung tinggi hak dan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN (UU KUP)

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 27/PJ/2008 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. pajak dapat memperbaiki hal tersebut dan menjadi solusi yang efektif.

Wajib Pajak mengubah data SPT saat Pemeriksaan atau Penyidikan Pajak? (Oleh : Johannes Aritonang -Widyaiswara Madya pada BDK Pontianak)

BAB I PENDAHULUAN. meningkat seiring dengan peningkatan pembangunan itu sendiri. Salah satu sumber pendanaan proyek pembangunan yang dilakukan oleh

PELATIHAN PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA USAHA KECIL

Diatur dalam pasal 1 angka 25 UU KUP Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan dan/atau bukti yang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan sosial ekonomi sebagai hasil dari pembangunan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang sangat dominan. Pada

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pemeriksaan menurut UU KUP Pasal 1 angka 24 adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, dan mengolah data dan atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Karena system perpajakan adalah self assessment, maka penting untuk menguji kepatuhan WP apakah dia sudah mengikuti batas-batas yang ditentukan oleh UU atau tidak. Menurut Kepmen No. 544/KMK.04/2000 tanggal 22 Desember 2000 disebutkan bahwa kriteria wajib pajak patuh adalah: 1. Tepat waktu dalam menyampaikan surat pemberitahuan untuk semua jenis pajak dalam 2 (dua) tahun terakhir. 2. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali telah memperoleh izin untuk mengangsur atau menunda membayar pajak. 3. Tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir. 4. Dalam 2 (dua) tahun pajak terakhir : a) Menyelenggarakan pembukuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 UU KUP b) Dalam hal terhadap WP pernah dilakukan pemeriksaan, koreksi pada pemeriksaan yang terakhir untuk masing-masing jenis pajak yang terhutang paling banyak 5%

2 5. WP yang laporan keuangannya untuk 2 tahun terakhir diaudit oleh akuntan publik dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, atau pendapat dengan pengecualian sepanjang tidak mempengaruhi laba-rugi fiskal. Oleh karena tidak semua wajib pajak itu patuh, maka dilakukanlah pemeriksaan pajak. Kewenangan untuk melakukan pemeriksaan pajak ada pada Direktur Jenderal Pajak yang diatur dalam Pasal 29 ayat (1) Undang-undang KUP. Dengan demikian, Pemeriksa Pajak adalah pegawai negeri sipil di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan pemeriksaan pajak. Ada 3 dasar hukum mengenai pemeriksaan pajak, yaitu: 1. UU No. 6 Th, 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No. 16 Th 2009. 2. Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.03/2013 Tentang Tata Cara Pemeriksaan. 3. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-28/PJ/2013 Tentang Kebijakan Pemeriksaan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.03/2013 Tujuan Pemeriksaan adalah untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Undang-undang pajak di Indonesia saat ini dalam melaksanakan pemungutan pajak menganut sistem self assesment. Sistem pemungutan in

3 mempunyai arti bahwa besarnya pajak yang terutang dipercayakan kepada Wajib Pajak (WP) itu sendiri, dimana WP harus melaporkan secara teratur seluruh jumlah pajak yang terutang dan jumlah pajak yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan perpajakan. Self Assessment System yang diterapkan di Indonesia masih memungkinkan timbulnya banyak kecurangan dalam kaitan pemenuhan kewajiban perpajakan bagi semua wajib pajak, dimana memberikan kepercayaan penuh kepada wajib pajak ( WP) untuk menghitung, memperhitungkan, menyetor dan melaporkan sendiri atas kewajiban pajaknya. Sistem perpajakan ini sangat memerlukan kejujuran dari WP dalam menghitung pajak terhutang dan harus dibayar melalui pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT). Dalam pelaksanaan undang-undang perpajakan, fungsi pengawasan sekaligus pembinaan merupakan konsekuensi dari pemberian kepercayaan kepada wajib pajak tersebut. Selain itu Direktorat Jenderal Pajak juga melakukan upaya penegakan hukum, yang salah satunya diwujudkan dengan pengenaan sanksi di bidang perpajakan yang di cantumkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.03/2013 Tentang tata cara pemeriksaan. Selanjutnya menyusul pemeriksaan yang dilakukan terhadap wajib pajak tertentu dan wajib pajak yang tingkat kepatuhannya masih rendah atau terhadap wajib pajak yang memenuhi kriteria tertentu. Apabila dikelompokkan sesuai jenisnya maka pemeriksaan pajak dapat di laksanakan berdasarkan jenis pemeriksaan seperti berikut ini 1. Pemeriksaan Rutin Pemeriksaan rutin adalah pemeriksaan yang bersifat rutin yang dilakukan

4 terhadap wajib pajak yang berhubungan dengan pemenuhan hak dan kewajiban perpajakan contohnya SPT tahunan wajib pajak badan atau orang pribadiyang menyatakan lebih bayar dan SPT PPh wajib pajak badan yang menyatakan rugi tetapi tidaklebih bayar. 2. Pemeriksaan Khusus Pemeriksaan secara khusus dilakukan terhadap wajib pajak sehubungan dengan adanya data, informasi, laporan atau pengaduan yang berkaitan dengan wajib pajak tersebut,atau untuk memperoleh data atau informasi untuk tujuan tertentu lainnya. Pemeriksaan ini sifatnya sangat selektif, yaitu antara lain dilakukan terhadap Wajib Pajak yang diduga telah melakukan tindak pidana di bidang perpajakan dan Wajib Pajak tertentu berdasarkan pengaduan masyarakat. Pemeriksaan yang diharapkan dapat membuat wajib pajak menjadi sadar dan patuh atas kewajiban perpajakannya tanpa menilai bahwa pemeriksaan yang dilakukan tidak pada aturannya karena telah dijelaskan bahwa wajib pajak memiliki hak atas pemeriksaan yang dilakukan. Berdasarkan dari tahun 2009-2013 terdapat 1.083 wajib pajak yang dilakukan pemeriksaan di KPP Pratama Pekanbaru Tampan. Tabel 1.1. Data wajib pajak yang di periksa di KPP Pratama Pekanbaru Tampan Dari tahun 2009-2013 No Tahun Wajib Pajak 1. 2009 238 2. 2010 120 3. 2011 251 4. 2012 181 5. 2013 293 Sumber: Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru Tampan 2014

5 Dari tabel diatas dapat dilihat ditahun 2013 terdapat banyak dilakukan pemeriksaan terhadap wajib pajak. Pemeriksaan yang diharapkan dapat membuat wajib pajak menjadi sadar dan patuh atas kewajiban perpajakannya tanpa menilai bahwa pemeriksaan yang dilakukan tidak pada aturannya karena telah dijelaskan bahwa wajib pajak memiliki hak atas pemeriksaan yang dilakukan. Serta dalam pelaksanaannya telah diatur jelas dengan berbagai tahap-tahap sebagai langkah nyata dalam melakukan pemeriksaan pajak. Tanpa lupa memperhatikan kriteriakriteria dalam pemeriksaan untuk mengukur kepatuhan wajib pajak yang menjadi dasar dalam menilai kepatuhan itu, dan juga jenis pemeriksaan yang dilakukan agar sesuai dengan kondisi dan prosedur yang ada. Kesemua hal diatas dilakukan semata-mata hanya untuk mentertibkan kewajiban perpajakan yang selama ini masih diabaikan oleh sebagian pihak, memberikan edukasi kepada wajib pajak yang mana masih dibingungkan dengan banyak peraturan yang tidak mereka mengerti. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti bagaimana TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PEKANBARU TAMPAN 1.2. Perumusan Masalah Bagaimana Tata Cara Pemeriksaan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru Tampan? 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1.Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tata cara pemeriksaan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru Tampan.

6 1.3.2. Manfaat Penelitian Adapun kegunaan yang bisa diambil dari penulisan ini, antara lain adalah : Bisa memberikan informasi tentang tata cara pemeriksaan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru Tampan. 1. Dapat memberikan informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan mengenai tata cara pemeriksaan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru Tampan. 2. Dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti untuk melakukan kajian atau penulisan berikutnya. 1.4. Metode Penelitian 1.4.1. Lokasi Penelitian Lokasi ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru Tampan. 1.4.2. Waktu Penelitian Penulisan direncanakan akan selesai 15 April 2014. 1.4.3. Jenis Data 1.4.3.1. Data Primer Data primer adalah data yang di peroleh secara langsung oleh penulis kepada Kepala Seksi Pemeriksaan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru Tampan. 1.4.3.2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk laporan, catatan dan dokumen melalui kantor tempat penulisan.

7 1.4.4. Metode Pengumpulan Data a. Observasi Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dengan cara mengamati langsung objek yang menjadi tujuan penulisan penulis yaitu tata cara pemeriksaan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru Tampan. b. Interview Untuk pengumpulan data penulis melakukan wawancara kepada Kepala Seksi Pemeriksaan dan berbagai narasumber yang bisa memberikan informasi tentang penulisan ini. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mengambil data-data dari catatan, dokumentasi, administrasi yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini dokumentasi diperoleh melalui dokumen-dokumen atau arsip-arsip. 1.4.5. Analisa Data Yaitu penulis menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan penjelasan yang bersifatkualitatif, yaitu penjelasan dengan menggunakan kata-kata tanpa menggunakan statistik. 1.5. Sistematika Penulisan Dalam penulisan proposal ini, terdapat beberapa bab dengan uraian sebagai berikut BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang masalah,perumusan

8 masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, motode penulisan, teknik pengumpulan data dan sistematika penulisan proposal BAB II : GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PEKANBARU TAMPAN. Bab ini menjelaskan deskripsi atau gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru Tampan, visi dan misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru Tampan dan struktur organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru Tampan. BAB III : TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK Bab ini berisikan pengertian pemeriksaan pajak, kriteria wajib pajak yang diperiksa, Tujuan pemeriksaan pajak, kebijaksanaan pemeriksaan, hak dan kewajiban wajib pajak yang diperiksa, wewenang dan kewajiban pemeriksa pajak,jumlah Wajib Pajak yang di Periksa, Tata Cara Pemeriksaan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru Tampan, Standard Operating Procedures dan Hambatan- Hambatan Pemeriksaan Pajak BAB IV : PENUTUP Kesimpulan dan Saran DAFTAR PUSTAKA