Bab 11. SUKU BUNGA DAN KEBIJAKAN MONETER

dokumen-dokumen yang mirip
... Bank Indonesia: Langkah-langkah Penguatan Kebijakan Moneter dengan Sasaran Akhir Kestabilan Harga (Inflation Targeting Framework)

Ilmu Ekonomi Bank Sentral dan Kebijakan moneter

I. PENDAHULUAN. berhasil menerapkan kebijakan dalam ekonomi. Pendapatan nasional yang

I. PENDAHULUAN. kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) untuk mencapai tujuannya yaitu

Kebijakan Moneter & Bank Sentral

I. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap suatu perekonomian,

BAB I PENDAHULUAN. cenderung mengakibatkan gejolak ekonomi moneter karena inflasi akan

Bab 2. Otoritas Moneter dan Kebijakan Moneter

PERBANDINGAN BANK INDONESIA DENGAN BANK NEGARA LAIN DI ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang telah berlangsung cukup lama di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. riil, dan meningkatnya lapangan kerja sehingga mengurangi pengangguran.

SISTEM EKONOMI DAN KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN. makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan

BAB I PENDAHULUAN. moneter terutama sudah sangat banyak dilakukan oleh para peneliti di dunia,

Bank Indonesia : Apa, Siapa dan Bagaimana

KEBIJAKAN MONETER INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. tentang Bank Indonesia, dikatakan bahwa untuk memelihara kesinambungan

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan antara lain melalui pendekatan jumlah uang yang beredar dan

INFLATION TARGETING FRAMEWORK SEBAGAI KERANGKA KERJA DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN MONETER DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. fiskal maupun moneter. Pada skala mikro, rumah tangga/masyarakat misalnya,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam ilmu ekonomi dikenal istilah pasar keuangan. Pasar keuangan adalah

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB I PENDAHULUAN. inflasi yang rendah dan stabil. Sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2004 Pasal 7,

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi aktivitas perekonomian ditransmisikan melalui pasar keuangan.

1. PENDAHULUAN. makro. Kebijakan moneter ditujukan untuk mendukung tercapainya sasaran

Model Permintaan dan Penawaran Aggregate

1. Peran Bank Sentral 2.Kebijakan Moneter 3.Kebijakan Fiskal. pie/mna/w6 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Disuatu setiap Negara mempunyai kebijakan moneter yang berbeda-beda tergantung dari Negara itu tersebut.

I. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter merupakan bagian dari kebijakan ekonomi yang dirumuskan

I. PENDAHULUAN. Salah satu dari kebijakan ekonomi terpenting dari sebuah pemerintahan di

I. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter adalah merupakan kebijakan bank sentral atau otoritas

BAB I PENDAHULUAN. Peranan uang dalam peradaban manusia hingga saat ini dirasakan sangat

Perekonomian Indonesia

A. PENGERTIAN SISTEM MONETER DI INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi namun faktor-faktor ini di luar kontrol

Kebijakan Pemerintah KEBIJAKAN PEMERINTAH. Kebijakan Pemerintah. Kebijakan Pemerintah 4/29/2017. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

Tugas Bank Indonesia. Kebijakan Sistem Pembayaran. Kebijakan Moneter. Pengawasan Makroprudensial

ekonomi Kelas X BANK SENTRAL DAN OTORITAS JASA KEUANGAN KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Sentral Tujuan Pembelajaran

9. UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Inflation Targeting merupakan suatu kerangka kerja kebijakan moneter yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. moneter, bunga itu adalah sebuah pembayaran untuk menggunakan uang. Karena

BULETIN EKONOMI MONETER DAN PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam ilmu ekonomi, keseimbangan pasar (market equilibrium) terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dalam

Masalah uang adalah masalah yang tidak sederhana. Uang berkaitan erat dengan hampir

BAB I PENDAHULUAN. moneter yang diambil. Mekanisme transmisi kebijakan moneter merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan ekonomi, baik perkembangan ekonomi domestik

BAB I PENDAHULUAN. moneter akan memberi pengaruh kepada suatu tujuan dalam perekonomian.

Tabungan, Investasi, dan Sistem Keuangan. Copyright 2004 South-Western

PENCIPTAAN UANG OLEH SISTEM PERBANKAN DAN MULTIPLIER MONETER FE-UKP

ekonomi K-13 KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL K e l a s A. PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER Tujuan Pembelajaran

Bank Umum dan Bank Sentral

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sejarah banyak memuji kemampuan kebijakan ketentuan atau yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Monetaris berpendapat bahwa inflasi merupakan fenomena moneter. Artinya,

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya Undang-Undang No. 23 tahun 1999, kebijakan moneter

I. PENDAHULUAN. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dollar Amerika setelah

BAB II TINJAUAN TEORI. landasan teori yang digunakan dalam penelitian yaitu mengenai variabel-variabel

melindamelindo.wordpress.com Page 1

BABI PENDAHULUAN. Fenomena yang sangat penting di perhatikan oleh pemerintah baik negara

LEMBAGA KEUANGAN DAN STABILITAS KEUANGAN. Hadi Cahyono SE, MM

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan melalui laju pertumbuhan ekonomi, salah satunya ialah

Pertumbuhan Uang dan Inflasi. Copyright 2004 South-Western

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

Suku Bunga dan Inflasi

I. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia.

I. PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir ini, banyak bank sentral di berbagai negara telah

BAB II KEDUDUKAN BANK INDONESIA DALAM SISTEM KEUANGAN NEGARA. Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998

Xpedia Ekonomi. Makroekonomi

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

Permintaan dan Penawaran Agregat. Copyright 2004 South-Western

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Pelaksanaan Fungsi Bank Indonesia Sebagai Lender Of The Last Resort Dalam Stabilitas Sistem Keuangan Oleh: Muhammad Yusuf Sihite *

Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Asia Tenggara tahun 2008 sampai tahun 2010 kurang stabil (lihat tabel 1.1 dan

Mekanisme transmisi. Angelina Ika Rahutami 2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari Giro Wajib Minimum (Reserve Requirement), Fasilitas Diskonto,

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

Uang EKO 2 A. PENDAHULUAN C. NILAI DAN JENIS-JENIS UANG B. FUNGSI UANG. value).

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah bersama dengan kebijakan moneter dan sektoral. Kebijakan fiskal

Suku Bunga dan Nilai Waktu Uang

MODEL PROYEKSI INFLASI REGIONAL JAWA TENGAH

Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

I. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter (monetary policy) merupakan komponen kunci kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya pemulihan pasca krisis moneter , telah dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan moneter adalah untuk membantu mencapai sasaran-sasaran makroekonomi antara lain :

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. negara. Saat jumlah uang beredar tidak mencukupi kegiatan transaksi pada satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mekanisme transmisi kebijakan moneter didefenisikan sebagai jalur yang

a. Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah wajib menjalankan fungsi menghimpun dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan

Teori tentang uang, bank dan Kebijakan Moneter. Pengantar Ilmu Ekonomi

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi

Pasar Uang Dan Kurva LM

2013 Pengantar Ekonomi Makro

Memasukkan beberapa aset sebagai alternatif dari uang

SISTEM MONETER DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Suku Bunga. Suku bunga merupakan harga yang

Transkripsi:

Bab 11. SUKU BUNGA DAN KEBIJAKAN MONETER Suku Bunga Pasar Dana Pinjaman.. Instrumen/piranti kebijakan moneter. Target target Kebijakan moneter. Kebijakan Moneter, PDB dan Tingkat Harga. Implementasi Kebijakan Moneter Indonesia BI Rate dan Target Inflasi. (InflationTargeting Framework)

Interest Rates (Suku Bunga) Harga yang harus dibayarkan atas penggunaan dana Ada berbagai jenis suku bunga (Umum, Dana Pinjaman, Simpanan, Antar Bank /PUAB, SBI, nominal vs. riil, BI-RATE) FE UK PETRA

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN SUKU BUNGA / INTEREST RATE Pasar uang Pasar uang antar bank Pasar dana pinjaman Pasar assets/ surat-surat berharga Rapat Dewan Gubernur BI FE UK PETRA

Jika hanya ada satu jenis suku bunga, maka suku bunga ditentukan oleh money supply and money demand. FE UK PETRA

Demand for Money Why hold money? Transactions demand, D 1 Determined by nominal GDP Independent of the interest rate Asset demand, D 2 Money as a store of value Varies inversely with the interest rate Total money demand, D m FE UK PETRA

Demand for Money Rate of interest, i percent 10 7.5 5 2.5 0 (a) Transactions demand for money, D t 50 100 150 200 50 100 150 200 50 100 150 200 250 300 Amount of money demanded (billions of dollars) + (b) Asset demand for money, D a Amount of money demanded (billions of dollars) = (c) Total demand for money, D m and supply D t D a D m 5 S m Amount of money demanded and supplied (billions of dollars) FE UK PETRA

Interest Rates Equilibrium interest rate Changes with shifts in money supply and money demand Interest rates and bond prices Inversely related Bond pays fixed annual interest payment Lower bond price will raise the interest rate FE UK PETRA

Model Pasar Dana Pinjaman

Pengaruh kebijakan Pajak dan Tabungan terhadap ekuilibrium kuantitas dana pinjaman dan suku bunga.

Pengaruh kebijakan pajak dan investasi terhadap ekuilibrium kuantitas dana pinjaman dan suku bunga.

Pengaruh kebijakan surplus dan deficit anggaran terhadap ekuilibrium kuantitas dana pinjaman dan suku bunga

Fungsi Utama Sistem Moneter. 1. Menyediakan jasa pembayaran 2. Menghubungkan para penabung dan investor. 3. Menghasilkan dan menyebarkan informasi 4. Mengalokasikan pinjaman secara efisien 5. Resiko penentuan harga, resiko pengumpulan, dan resiko perdagangan 6. Meningkatkan likuiditas aset Oleh : Bambang Haryadi, FE UK Petra

Otoritas : BI Pendekatan Kebijakan moneter Kuantitas (sebelum juli 2005) Sifat Ekspansif Sifat Kontraktif (restriktif) Harga (setelah juli 2005) Sifat mengarahkan ekspektasi inflasi Instrumen Moneter (langsung, tidak langsung Sasaran/target kebijakan moneter Oleh : Bambang Haryadi, FE UK Petra

KOMPONEN KEBIJAKAN NAMA SIFAT PENDE KATAN INSTRU MEN/ TOOLS SASARAN OPERASI ONAL SASARAN ANTARA SASARAN AKHIR Moneter Sebelum Juli 2005 Ekspansif Kontraktif /Restriktif Kuantitas Operasi Pasar Terbuka, Giro wajib minimum, Tingkat Diskonto, Mo M1, M2 Multi target Stabilitas Pertumbuhan ekonomi Kesempatan kerja Moneter Sejak pertenga han Juli 2005 Mengara hkan ekspekta si inflasi Harga BI-Rate i - PUAB i - Pasar Mencapai dan memelihara stabiltas nllai tukar rupiah terhadap barang dan jasa

Tools of Monetary Policy Open market operations Buying and selling of government securities (or bonds) Commercial banks and the general public Used to influence the money supply When the Fed sells securities, commercial bank reserves are reduced FE UK PETRA 33-15

Open Market Operations Fed buys $1,000 bond from a commercial bank New Reserves $1000 $1000 Excess Reserves $5000 Bank System Lending Total Increase in the Money Supply, ($5,000) FE UK PETRA

Open Market Operations Fed buys $1,000 bond from the public Check is Deposited New Reserves $1000 $800 Excess Reserves $200 Required Reserves $4000 Bank System Lending $1000 Initial Checkable Deposit Total Increase in the Money Supply, ($5000) FE UK PETRA

Tools of Monetary Policy The reserve ratio Changes the money multiplier The discount rate The Fed as lender of last resort Short term loans Term auction facility Introduced December 2007 Banks bid for the right to borrow reserves FE UK PETRA

Taylor Rule Rule of thumb for tracking actual monetary policy Fed has 2% target inflation rate If real GDP = potential GDP and inflation is 2% then target federal funds rate is 4% Target varies as inflation and real GDP vary FE UK PETRA 33-19

Monetary Policy Affect on real GDP and price level Cause-effect chain Market for money Investment and the interest rate Investment and aggregate demand Real GDP and prices Expansionary monetary policy Restrictive monetary policy FE UK PETRA

Kerangka Kerja Kebijakan Moneter Oleh : Bambang Haryadi, FE UK Petra

Macam-macam Kerangka Kebijakan Moneter Beberapa rezim berkembang dalam teori dengan mendasarkan pada berbagai channels dalam transmisi moneter yang diyakini di dalam ekonomi ybs; 1. Monetary targeting; mendasarkan pada pengendalian uang beredar (sbg. Intermediate target) dan uang primer (sbg. Sasaran operasional) untuk mencapai sasaran akhir, dengan berdasar kestabilan permintaan uang. 2. Exchange rate targeting; mendasarkan pada pengendalian nilai tukar (sbg intermediate target) untuk mencapai sasaran akhir (inflasi dan pertumbuhan ekonomi). 3. Inflation targeting; memfokuskan sasaran akhir pada target inflasi yang diumumkan. Untuk intermediate targetnya menggunakan inflation forecast, yang mendasarkan pada semua channel transmisi moneter. Biasanya dikombinasikan dengan suku bunga untuk penentuan operating targetnya. 4. Implicit Nominal Anchor (No Anchor). Tidak menetapkan sasaran akhir dan intermediate tertentu. Tergantung penilaian dan keyakinan boards of governor. Untuk operating target biasanya menggunakan suku bunga. Rezim mana yang tepat tergantung pada kondisi ekonomi dan moneter negara ybs. Bahkan untuk suatu negara rezim yang diterapkan dapat saja berubah. Oleh : Bambang Haryadi, FE UK Petra

Bank Indonesia Bank Indonesia sebagai Bank Sentral, lahir pada 1 Juli 1953. Kelahiran Bank Indonesia ini didasarkan pada UU Pokok Bank Indonesia atau UU No 11 Tahun 1953. Lahirnya Bank Indonesia ini merupakan hasil nasionalisasi dari De Javasche Bank, sebuah bank Belanda yang pada masa kolonial diberi tugas oleh pemerintah Belanda sebagai bank sirkulasi di Hindia Belanda. Narnun sebagai Bank Sentral saat itu, De Javasche Bank juga tetap melakukan kegiatan komersial.. Oleh : Bambang Haryadi, FE UK Petra

Bank Indonesia Pada tahun 1953 De Javasche Bank dinasionalisasi menjadi Bank Indonesia yang juga ditetapkan sebagai Bank Sentral. Tapi, seperti juga sebelumnya, Bank Indonesia juga tetap melakukan kegiatan komersial. Pada tahun 1968 melalui UU No 13 tahun 1968 tentang Bank Sentral, peran Bank Indonesia diubah lagi dan didudukkan secara murni sebagai Bank Sentral. Pada tanggal 17 Mei 2000 lahirlah Undangundang No. 23 Tahun 1999 sebagai pengganti UU No. 13 Tahun 1968 yang memberikan status dan kedudukan kepada Bank Indonesia sebagai suatu bank sentral yang independen dan bebas dari campur tangan pihak luar termasuk Pemerintah. Oleh : Bambang Haryadi, FE UK Petra

Bank Sentral : Bank Indonesia Bank Indonesia merupakan Bank Sentral Republik Indonesia. Berdasarkan Undang Undang No. 3/2004, tentang perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, pasal 7, disebutkan bahwa: Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Oleh : Bambang Haryadi, FE UK Petra

Bank Sentral : Bank Indonesia Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas ini adalah: 1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter 2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran 3. Mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia (sebelum OJK terbentuk) Oleh : Bambang Haryadi, FE UK Petra

INFLATION TARGETING FRAME WORK Pengertian Landasan Mekanisme Prinsip-prinsip Oleh : Bambang Haryadi, FE UK Petra

Inflation Targeting Framework Inflation Targeting Framework 1. Sebuah kerangka kebijakan moneter yang ditandai dengan pengumuman kepada public mengenai target inflasi yang hendak dicapai dalam beberapa periode ke depan. 2. Secara eksplisit dinyatakan bahwa inflasi yang rendah dan stabil merupakan tujuan utama dari kebijakan moneter Keuntungan ITF* 1. Sukses dalam membantu negara menurunkan inflasi, 2. Kebijakan moneter lebih secara jelas terfokus, 3. Komunikasi, transparansi, dan akuntabilitas secara bersama diperkuat, 4. Membantu dalam menurunkan dan mengarahkan ekspektasi inflasi dan lebih baik dalam mengatasi kejutan inflasi, 5. Membantu dalam menurunkan volatilitas output dalam jangka menengah, 6. Teruji terhadap kejutan ekonomi yang kurang menguntungkan, 7. Kebijakan moneter relatif fleksibel dalam mengakomodasi kejutan inflasi temporer yang tidak mengganggu pencapaian sasaran inflasi jangka menengah, dan 8. Independensi bank sentral dalam melaksanakan kebijakan moneter diperkuat. * Mishkin, F.S. and K. Schmidt-Hebbel (2001), One Decade Of Inflation Targeting In The World: What Do We Know And What Do We Need To Know?, Central Bank of Chile Working Paper No. 101, July Oleh : Bambang Haryadi, FE UK Petra

Pemilihan ITF Sesuai dengan amanat UU 23/1999 dan amandemennya (UU 3/2004) Meningkatkan kredibilitas BI sebagai pengendali inflasi melalui komitmen pencapaian target. Hasil riset menunjukkan semakin sulit pengendalian besaran moneter Memenuhi prinsip-prinsip kebijakan moneter yang sehat (sound). Pengalaman empiris negara lain menunjukkan bahwa negara yang menerapkan ITF berhasil menurunkan inflasi tanpa meningkatkan volatilitas output. Oleh : Bambang Haryadi, FE UK Petra

INFLATION TARGETING