Kemitraan Pembangunan Bersama Sektor Swasta

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT SISTEM PERINGATAN DINI TSUNAMI WILAYAH PERCONTOHAN JAWA

Layanan Peringatan Daerah

Pedoman Pelayanan Peringatan Dini Tsunami InaTEWS Versi Ringkasan Juni 2013

LAMPIRAN. Kuesioner Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Becana Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana

PROVINSI JAWA TENGAH

MEMAHAMI PERINGATAN DINI TSUNAMI

Perencanaan Evakuasi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG

Menjelaskan Informasi Layanan Peringatan Tsunami Kepada Publik 3 Langkah Tanggap Tsunami

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 62 TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Masyarakat. Penanggulangan Bencana. Peran Serta.

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANJARBARU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PEDAHULUAN. yang disebabkan, baik oleh faktor alam atau faktor non alam maupun. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 ).

PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BATU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Bantuan logistik. Pedoman. Perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sarat akan potensi bencana gempa bumi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

MITIGASI BENCANA ALAM TSUNAMI BAGI KOMUNITAS SDN 1 LENDAH KULON PROGO. Oleh: Yusman Wiyatmo ABSTRAK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : D

BAB 1 : PENDAHULUAN Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul)

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PEMBANGUNAN DESA YANG BERBASIS PENGURANGAN RISIKO BENCANA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

PENANGGULANGAN BENCANA (PB) Disusun : IdaYustinA

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TARUNA SIAGA BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 2 - MEMUTUSKAN : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERBAIKAN DARURAT PADA SAAT TRANSISI DARURAT BENCANA DI ACEH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BAB VI PENUTUP. terlambat dan terkesan terlalu lama dalam proses pengaktivasiannya. Sehingga

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DI KABUPATEN SITUBONDO

11. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana;

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANDA ACEH

Layanan Peringatan dari BMKG

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung mengganggu kehidupan manusia. Dalam hal

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERINGATAN DINI DAN PENANGANAN DARURAT BENCANA TSUNAMI ACEH

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAMBI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI dan BUPATI BANYUWANGI MEMUTUSKAN:

No.1119, 2014 KEMENHAN. Krisis Kesehatan. Penanganan. Penanggulangan Bencana. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN KUDUS

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI KELURAHAN SADAR BENCANA (KELURAHAN BANJAR-SERASAN KEC.PONTIANAK TIMUR)

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2010

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2080, 2014 BNPB. Logistik. Penanggulangan Bencana. Standarisasi.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

BUPATI KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

Membangun Rantai Peringatan di Daerah

BUPATI REMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdasarkan data dunia yang dihimpun oleh WHO, pada 10 dekade terakhir ini,

RENCANA AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN SUMBAWA ( 2016 S/D 2021 )

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Bencana alam dapat terjadi secara tiba-tiba maupun melalui proses yang

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 88 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR: 10 TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. bahaya gempabumi cukup tinggi. Tingginya ancaman gempabumi di Kabupaten

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GULANG BENCANA BENCAN DAERAH KABUPATEN KABUPATE MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS,

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DI KABUPATEN KENDAL

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KONTIJENSI TSUNAMI PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

Good Governance / Decentralisation Kemitraan Pembangunan Bersama Sektor Swasta Kegiatan Pengembangan Kapasitas Pengurangan Risiko Bencana Dalam Upaya Meningkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat

Laporan disusun oleh Tim dari PT Asuransi MAIPARK Indonesia, GIZ melalui program Decentralisation as Contribution to Good Governance (DeCGG) dan Project for Training Education and Consulting for Tsunami Early Warning System (PROTECTS). Dipublikasikan oleh: Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH Menara BCA lantai 46 Jalan MH Thamrin No. 1 Jakarta Pusat T +62 21 235 87 121 F +62 21 235 87 120 Internet: www.giz.de Penanggung jawab idpp: Dr. Manfred Poppe Fauzia Kartadinata Mitra idpp: PT. Asuransi MAIPARK Indonesia Multivision Tower, lantai 8 Jalan Kuningan Mulia Blok 9B Jakarta Selatan T +62 21 293 80 088 F +62 21 293 80 089 Jakarta, 2013

A. PENDAHULUAN Gempabumi dan tsunami dapat mengakibatkan kerugian pada perekonomian negara, seperti kerusakan infrastruktur dan lingkungan, kerugian harta benda, dampak psikologis dan korban jiwa. Situasi ini akan diperburuk lagi karena rendahnya kesadaran masyarakat akan risiko bencana, rendahnya pemahaman kesiapsiagaan terhadap ancaman bencana, kurangnya informasi/peringatan dini yang menyebabkan ketidaksiapan. Pemerintah dan masyarakat masih belum siap, sebagian besar karena ketidaktahuan atau belum menyadari pengurangan risiko bencana sebagai prioritas dalam mengatasi situasi darurat. Tanggungjawab dalam membangun kesiapsiagaan masyarakat tidak hanya menjadi tanggungjawab Pemerintah semata, namun juga warga masyarakat dan para pemangku kepentingan lainnya. KERJASAMA GIZ melalui program Decentralisation as Contribution to Good Governance (DeCGG) bekerjasama dengan PT. Asuransi MAIPARK Indonesia di dalam integrated Development Partnership with the Private Sector (idpp) yang didukung sepenuhnya oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DI Yogyakarta, BPBD Kabupaten Gunungkidul dan Project for Training Education and Consulting for Tsunami Early Warning System (PROTECTS) melakukan kegiatan pengembangan kapasitas pengurangan risiko bencana dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di kawasan rawan bencana tsunami di wilayah pesisir pantai Kabupaten Gunungkidul. Kemitraan berhasil diselesaikan dalam waktu 9 bulan. Dalam kerjasama ini pihak swasta diwakili PT. Asuransi MAIPARK Indonesia, yang merupakan perusahaan asuransi risiko khusus yang dimiliki oleh seluruh perusahaan asuransi umum dan reasuransi yang ada di Indonesia, yang menyediakan perlindungan reasuransi untuk gempa bumi, letusan gunung berapi dan risiko tsunami. Melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) nya, MAIPARK terus berperan aktif dalam usaha penanggulangan bencana, seperti penyuluhan sadar bencana dan pengenalan asuransi bencana bagi masyarakat. Kemitraan Pembangunan (idpp) Bersama Sektor Swasta merupakan program GIZ yang kontribusi langsung mencapai tujuan. Manfaat dari kerjasama ini adalah memberikan sinergi dalam sumber daya yang dimiliki pihakpihak terkait, masuknya kekuatan inovasi dan kemampuan usaha sektor swasta sehingga dapat menciptakan citra (brand recognition) yang baik bagi sektor swasta, memberi akses ke berbagai jaringan yang tidak terhubung oleh lembaga, dan dapat sebagai pemenuhan CSR (Corporate Social Responsibility) bagi sektor swasta. 3

PROSES KEGIATAN Level Skema Kegiatan Pelaku Utama Individu Warga & Keluarga Kesadaran Rencana Evakuasi Tsunami Pengetahuan Risiko, Bahaya, Kerentanan, Peringatan Dini 4 Prosedur Menerima Peringatan & Arahan, Evakuasi Masyarakat BPBD Kabupaten MAIPARK DeCGG Desa/ Kelurahan Lembaga/ Komunitas Sekolah, RS, Pemukiman, Perusahaan Rencana & Prosedur Evakuasi Sosialisasi 3 Pengaturan Peringatan di Daerah Masyarakat BPBD Kabupaten MAIPARK PROTECTS DeCGG Rujukan Pelayanan di Tingkat Kabupaten Kajian Bahaya Rencana Evakuasi Analisis Risiko 2 1 Kajian Kerentanan Rantai Peringatan Daerah 24/7, SOP, Penyebaran Pelayanan Peringatan InaTews oleh BMKG BPBD Kabupaten BPBD DI Yogyakarta PROTECTS DeCGG Propinsi 5 Nasional Evaluasi, Dokumentasi, Presentasi, Pembelajaran Penetapan Standar Pengurangan Risiko Bencana MAIPARK PROTECTS DeCGG Alur bagan dimulai dari tingkatan berwarna biru, keluaran dari tingkatan berwarna biru akan menjadi masukan untuk tingkatan berikutnya. Kebutuhan pengetahuan akan risiko bencana tsunami diperlukan masyarakat, khususnya masyarakat di kawasan rawan bencana tsunami. Tindakan tepat yang dilakukan individu tergantung dari kesadaran dan pemahaman kesiapsiagaan dalam upaya pengurangan risiko bencana tsunami, pemahaman peringatan dini dan prosedur evakuasi di wilayahnya. Di tingkat Kabupaten, awal proses kegiatan ini dijalankan oleh Kelompok Kerja* (Pokja) yang dipimpin oleh BPBD Kabupaten Gunungkidul. Dalam menjalankan tugasnya, Pokja mendapatkan penguatan kapasitas bantuan teknis secara terstruktur dalam bentuk rangkaian lima workshop teknis serta pelatihan perencanaan evakuasi. Salah satu agenda dalam workshop adalah penyepakatan dimulainya proses perencanaan evakuasi di tingkat kabupaten. Serangkaian aktivitas dalam tahapan yang telah membuahkan hasil kegiatan/keluaran diuraikan dibawah ini. Membangun kesiapsiagaan masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana perlu menyiapkan pemerintah daerah terlebih dahulu yang berperan dalam rantai peringatan sebagai penyedia referensi dalam bentuk rencana evakuasi Kabupaten/Kota. Rencana evakuasi disusun berdasarkan 4

TAHAP 1 : TAHAP 2 : TAHAP 3 : TAHAP 4 : TAHAP 5: Kajian Bahaya Analisis Risiko Penyiapan Rantai Peringatan Dini Tsunami Daerah dan pengaturan penyebaran peringatan Penyusunan Rencana Evakuasi tingkat Kabupaten sebagai rujukan perencanaan evakuasi di tingkat lebih kecil Pembentukan Fasilitator Tsunami. Fasilitator Tsunami dilatih untuk memfasilitasi penyusunan rencana-rencana evakuasi dan pengaturan peringatan di tingkat desa atau lembaga Penyusunan Rencana Evakuasi di tingkat desa dan pengaturan penyebaran peringatan Penyiapan Peta dan Prosedur Evakuasi serta Rambu-rambu Evakuasi Pengadaan Sirine sebagai alat penyebaran peringatan di tingkat individu Penyusunan strategi Sosialisasi Pembentukan Kader Siaga Tsunami yang merupakan perwakilan masyarakat yang potensial, tugasnya adalah menyebarkan rencana dan strategi evakuasi yang telah disepakati di tingkat individu melalui kegiatan Sosialisasi Pelaksanaan kegiatan untuk masyarakat di dusun dan wilayah pesisir pantai Pelaksanaan Pelatihan Evakuasi Tsunami (drill) Berbagi pengalaman pencapaian kegiatan di daerah sebagai masukan kepada pembuat kebijakan di tingkat Nasional dalam bidang pengurangan risiko bencana ------------- * Kelompok Kerja (Pokja) mewakili berbagai institusi Pemerintah (BPBD, Bappeda, Dinas Sosial dll) serta organisasi masyakarat (SAR, PMI dll). 5

B. PENCAPAIAN KERJASAMA PAPAN PETA EVAKUASI TSUNAMI - RAMBU EVAKUASI Sarana informasi publik berupa papan peta dan prosedur evakuasi berikut rambu-rambunya telah terpasang di 7 pantai Kabupaten Gunungkidul. Melalui sarana informasi tersebut masyarakat dapat mengetahui daerah aman, rute evakuasi dan prosedur evakuasi setempat. Pembuatan peta dilakukan oleh Kelompok Kerja (Pokja) yang terdiri dari perwakilan masyarakat dan dipimpin oleh BPBD Kabupaten Gunungkidul. Data lokasi pemasangan papan Peta Evakuasi Tsunami (+ Prosedur) beserta rambu evakuasi di Kabupaten Gunungkidul: Lokasi Jumlah Papan Peta + Prosedur Evakuasi Jumlah Rambu Evakuasi Pantai Baron 1 11 Pantai Krakal 1 9 Pantai Kukup 1 2 Pantai Indrayanti 1 4 Pantai Sundak 1 1 Pantai Sadeng 1 - Pantai Siung 1-7 Pantai 7 Papan Peta + Prosedur Evakuasi 27 Rambu Evakuasi RANTAI PERINGATAN DAERAH Dua buah sirine sebagai peringatan di tingkat komunitas/masyarakat terpasang di Pantai Baron dan Krakal di Kabupaten Gunungkidul. SOSIALISASI Peningkatan pemahaman kesiapsiagaan dan kesadaran masyarakat akan risiko bencana dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi di dusun-dusun dan di wilayah pesisir pantai Kabupaten Gunungkidul. Dalam sosialisasi warga diberi informasi mengenai daerah aman, rute evakuasi dan prosedur evakuasi untuk daerahnya masing-masing. Kegiatan ini mendapat apresiasi dari masyarakat di Kabupaten Gunungkidul. Di Kabupaten Gunungkidul kegiatan ini telah diikuti: 227 Murid SMP Tanjungsari, Pantai Baron di Kabupaten Gunungkidul. Murid diberi pelatihan P3K dan latihan evakuasi. Latihan evakuasi terdiri dari pelajaran teori dan simulasi di dalam kelas. 752 warga dari dusun-dusun dan 12 titik pesisir pantai Gunungkidul antara lain Gesing, Ngrenehan, Baron, Sundak, Sepanjang, Drini, Krakal Barat dan Timur, Indrayati, Siung, Wediombo, Sadeng dan Kukup. Selain warga dusun sosialisasi ini diikuti juga oleh Kelompok Nelayan, Kelompok Sadar Wisata, Tokoh Masyarakat Pesisir, SAR. Salah satu cara penyampaian pesan kesiapsiagaan dilakukan melalui kesenian daerah yaitu pagelaran wayang kulit. Pagelaran wayang kulit sebagai tanda berakhirnya proyek idpp di Kabupaten Gunungkidul dilakukan di Pantai Baron. Pesan-pesan kesiapsiagaan disisipkan dalam cerita wayang sehingga dapat tersampaikan langsung kepada masyarakat yang datang dan antusias menyaksikan pagelaran tersebut. 6

LATIHAN EVAKUASI TSUNAMI (DRILL) Atas dukungan BPBD Propinsi DI Yogyakarta dan organisasi terkait dalam idpp, BPBD Kabupaten Gunungkidul telah mengkoordinasi pelatihan evakuasi tsunami (drill) yang diikuti 333 warga dan melibatkan aparat Pemerintah Kabupaten dan Desa, nelayan, pedagang dan warga Pantai Krakal Kabupaten Gunungkidul. Pelatihan ini menambah pemahaman kesiapsiagaan dan kesadaran warga akan prosedur evakuasi setempat. KETERLIBATAN TUAN RUMAH Dukungan sepenuhnya dari pihak BPBD Propinsi DI Yogyakarta, selain berupa dana juga mendorong BPBD Kabupaten lainnya di DI Yogyakarta melaksanakan kegiatan yang sama. BPBD Kabupaten Gunungkidul mendapat pengalaman sebagai penyelenggara pelatihan Kader dan keterlibatan langsung saat kegiatan sosialisasi. Partisipasi masyarakat Kabupaten Gunungkidul dalam kegiatan ini dengan mengirim perwakilannya untuk dapat dilatih menjadi Kader Siaga Tsunami. Kader ini nantinya dapat meneruskan sosialisasi secara berkala di daerahnya. USULAN STANDAR PELAYANAN MINIMUM BENCANA TSUNAMI Merujuk rancangan white paper yang disusun Desember 2012 tentang SPM bencana dari Kementerian Dalam Negeri dan masih dikembangkan sampai sekarang, beberapa usulan disampaikan untuk dapat melengkapi bentukbentuk pelayanan dasar dan jenis-jenis kebutuhan dasar bagi suatu daerah terkait membangun kesiapsiagaan tsunami. Di bawah ini adalah tabel yang menjelaskan 5 jenis pelayanan dasar dan alasan pelayanan dibutuhkan: 5 jenis pelayanan dasar Kajian Bahaya Analisa Risiko Rantai Peringatan Daerah Pusat 24/7, SOP, Diseminasi Rencana Evakuasi Sosialisasi Alasan Pelayanan perlu disediakan oleh BPBD ke Masyarakat Penyediaan Peta Bahaya resmi di tingkat Kabupaten berdasarkan pengetahuan terbaru: membuat warga tahu (dengan baik) seluruh daerah yang berpotensi besar terdampak gelombang tsunami (daerah inundasi) dan kemungkinan waktu kedatangan (ETA). Pengkajian risiko Tsunami di tingkat Kabupaten: membuat warga memahami risiko yang mereka hadapi. Hal ini termasuk identifikasi kapasitas dan kerentanan, dan juga daerah berisiko tinggi. Pembuatan pelayanan peringatan tsunami yang berfungsi selama 24/7 Tsunami Warning: membuat warga dapat menerima peringatan dan arahan secara tepat waktu. Hal ini juga termasuk penyediaan alat-alat komunikasi publik seperti sirine atau alat-alat komunikasi lain jika diperlukan. Pembuatan Rencana Evakuasi Tsunami untuk seluruh daerah rawan di Kabupaten: membuat warga tahu tentang bahaya yang sedang mereka hadapi, dan tahu dimana daerah zona bahaya dan zona aman, rute evakuasi, dan prosedur evakuasi daerah. Hal ini Juga termasuk penyediaan sarana informasi publik seperti rambu-rambu evakuasi dan billboard peta dan prosedur evakuasi. Pendidikan Publik: membangun dan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan warga tentang kesiapsiagaan tsunami dan prosedur evakuasi. Persiapan & pelaksanaan Pelatihan Evakuasi Tsunami (Drill): sehingga warga menjadi paham dengan prosedur evakuasi setempat. 7

Analisa kriteria kebutuhan dasar terkait Standar Pelayanan Minimum adalah sebagai berikut : No Jenis Kebutuhan Dasar Kriteria Kewenangan Jenis Bencana Tsunami Kebutuhan dasar Tidak bisa dipenuhi sendiri Propinsi Kabupaten 1. Kajian Bahaya 2. Informasi tentang kawasan yang pontesial terkena bencana tsunami 3. Analisa Risiko 4. Rencana Evakuasi 5. Informasi dan rambu-rambu jalur evakuasi apabila ada ancaman tsunami 6. Penyedian tempat evakuasi apabila ada ancaman tsunami 7. Rantai Peringatan Daerah 24/7, SOP, diseminasi 8. Informasi atau sirine tentang adanya potensi akan terjadinya tsunami selambat-lambatnya 2 jam dari waktu perkiraan terjadinya tsunami 9. Sosialisasi 10. Simulasi evakuasi apabila terjadi tsunami Usulan tambahan untuk Standar Pelayanan Minimum dari hasil pembelajaran di daerah Usulan Standar Pelayanan Minimum Kementerian Dalam Negeri 8

C. PENUTUP Kerjasama ini memberikan penggarapan, penyebaran dan penerapan pengetahuan pengurangan risiko bencana terkait dengan praktik yang baik seperti pembelajaran bagaimana membangun kapasitas baik Pemerintah Daerah maupun masyarakat sipil dalam pengurangan risiko bencana, bagaimana menghasilkan rencana evakuasi tingkat desa/lembaga dilengkapi dengan papan-papan peta evakuasi dan rambu-rambu evakuasi yang terpasang di sejumlah pantai, konsep rantai peringatan yang dilengkapi dengan sirine lokal, serta sosialisasi kepada kelompok masyarakat sasaran. Pelaksanaan kemitraan selain memberikan sejumlah pembelajaran baik dari pendekatan pelaksanaan, pengelolaan kemitraan, maupun hasil kegiatannya yang terukur juga dapat dijadikan sebagai contoh untuk direplikasi di daerah lain di Indonesia. MAIPARK telah memberikan contoh dalam mengimplementasikan CSR, mengharapkan sektor swasta lainnya tidak hanya terbatas pada industri asuransi dapat mencontoh dan termotivasi untuk turut serta berkontribusi bagi masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana. Pembelajaran dari kemitraan ini memberi pengalaman-pengalaman lain, di mana dasar-dasar pembelajaran dari pengalaman ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan kajian atau masukan nyata untuk peninjauan kebijakan terkait pemberian pelayanan minimum dalam kesiapsiagaan tsunami dan memperlihatkan sinergi kerjasama antara masyarakat, pihak swasta dan pemerintah dalam mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas. 9

DOKUMENTASI FOTO PENANDATANGANAN KONTRAK KERJASAMA idpp PERSIAPAN KEGIATAN MELALUI BEBERAPA PELATIHAN DAN WORKSHOP 10

PETA DAN PROSEDUR EVAKUASI 11

12 RAMBU EVAKUASI Rambu Evakuasi yang terpasang di Kabupaten Gunungkidul

RANTAI PERINGATAN DAERAH Pengeras suara/sirine yang terpasang di Pantai Baron dan Pantai Krakal, Kabupaten Gunungkidul. Pantai Baron Pantai Krakal 13

14 SOSIALISASI Sosialisasi yang dilakukan di SMP Tanjungsari, Pantai Baron Kabupaten Gunungkidul.

Sosialisasi yang dilakukan di dusun-dusun dan pesisir pantai Kabupaten Gunungkidul. Sosialisasi di Pantai Drini Sosialisasi di Wediombo 15

16 Sosialisasi di Pantai Krakal

Sosialisasi di Pantai Siung 17

18 LATIHAN EVAKUASI TSUNAMI (DRILL) Latihan evakuasi dilakukan di Pantai Krakal Kabupaten Gunungkidul

BERBAGI PENGALAMAN KERJASAMA PEMBANGUNAN BERSAMA SEKTOR SWASTA 19

Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH Menara BCA lantai 46 Jalan MH Thamrin No. 1 Jakarta Pusat T +62 21 235 87 121 F +62 21 235 87 120 I www.giz.de