NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Dewi Yulia Widyaningtyas

dokumen-dokumen yang mirip
ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: RATNAH

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENGISIAN PARTOGRAF PADA MAHASISWI TINGKAT II AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data WHO UNICEF, UNFPA dan Bank Dunia menunjukkan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA DIII KEBIDANAN SEMESTER IV DENGAN PRAKTIK PENGISIAN PARTOGRAF DI STIKES A. YANI YOGYAKARTA SKRIPSI

TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KETEPATAN PENULISAN PARTOGRAF KNOWLEDGE LEVEL WITH ACCURACY PARTOGRAPH WRITING

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN LEMBAR PARTOGRAF DALAM MEMONITOR PERSALINAN DI RSUD KOTA SURAKARTA

Hubungan Pengetahuan Bidan Dengan Penerapan Penggunaan Partograf di Ruang Kebidanan RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

Medsains Vol. 1 No.01, Maret 2015 : 7-12

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR ASUHAN PERSALINAN II MAHASISWA SEMESTER III PRODI D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MASA KERJA BIDAN DENGAN KELENGKAPAN PENDOKUMENTASIAN LEMBAR PARTOGRAF DI WILAYAH KERJA IBI RANTING NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: RINI MEYNARNI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN BIDAN DI DESA DALAM PEMANFAATAN PARTOGRAF DI KABUPATEN BANJAR TAHUN 2013

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT STUDI LANJUT KE S2 KEBIDANAN PADA MAHASISWA D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Hubungan Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dengan Lamanya Persalinan

HUBUNGAN MANAJEMEN WAKTU DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK SEMESTER III DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA D-IV KEBIDANAN TENTANG PROFESI BIDAN PENDIDIK DENGAN PRESTASI BELAJAR DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN SIKAP DAN MASA KERJA BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

HUBUNGAN KELAINAN LETAK JANIN DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH SEBELUM WAKTUNYA DI KAMAR BERSALIN RSUD DR. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR ASKEB II PADA MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT 2 DI STIKes MITRA KENCANA TASIKMALAYA

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

ANALISYS THE FULFILLMENT PARTOGRAPH IN MONITORING PHASE I FOR DECREASE MORTALITY IN DELIVERING BABY SeptiRianawati 1, YuliTrisnawati 2 ABSTRACT

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING PADA AKSEPTOR KB TERHADAP KETEPATAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Disusun Oleh: Wiwiningsih

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aan Hasanah

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGISIAN PARTOGRAF SECARA LENGKAP OLEH BIDAN PRAKTEK MANDIRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : IRA WIBOWO

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama Saya Fauziah, sedang menjalani sedang menjalani pendidikan di

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DENGAN DERAJAT LASERASI JALAN LAHIR PADA IBU PRIMIPARA DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

RAHMAH Mahasiswi Pada STikes U BUDIYAH Banda Aceh

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

ASUHAN KALA I PARTOGRAF. By : ADE. R. SST

PANDUAN MEDIK BLOK KEHAMILAN DAN MASALAH REPRODUKSI 3.1 PARTOGRAF. Tujuan Belajar : Mahasiswa mampu melakukan pengisian partograf

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

NASKAH PUBLIKASI. Di Susun Oleh : Dewi Kusumawardani Nim:

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MASA KERJA BIDAN DENGAN KELENGKAPAN PENDOKUMENTASIAN LEMBAR PARTOGRAF DI WILAYAH KERJA IBI RANTING NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN

HUBUNGAN KESESUAIAN PEMBELAJARAN STUDENTS CENTERED LEARNING

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Mega Multi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PARTUS LAMA DI RUANG KEBIDANAN RSUD IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 2015

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks sebagai akibat

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

Rina Indah Agustina ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Disusun oleh: Siti Marhamah NIM:

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

BAB 1 PENDAHULUAN Di bawah MDGs, negara-negara berkomitmen untuk mengurangi angka

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 7 Juli 2017

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

Jurnal Kesehatan Bina Husada, Volume 10 No. 4, Januari 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan. Oleh : SUSANTI EKA SARI NIM : R

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Ema Anggraeni

ANALISIS PENGALAMAN KERJA TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG PARTOGRAF DENGAN PRAKTIK PENGISIAN PARTOGRAF PADA MAHASISWA DIV BIDAN PENDIDIK SEMESTER IV DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Dewi Yulia Widyaningtyas 201310104306 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG PARTOGRAF DENGAN PRAKTIK PENGISIAN PARTOGRAF PADA MAHASISWA DIV BIDAN PENDIDIK SEMESTER IV DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Sains Terapan Program Studi Bidan Pendidik Jenjang D IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta Disusun Oleh: Dewi Yulia Widyaningtyas 201310104306 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2014

HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG PARTOGRAF DENGAN PRAKTIK PENGISIAN PARTOGRAF PADA MAHASISWA DIV BIDAN PENDIDIK SEMESTER IV DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Dewi Yulia Widyaningtyas 201310104306 Telah disetujui oleh pembimbing Pada tanggal... Oleh: Dosen Pembimbing Dewi Rokhanawati, S.Si.T., MPH

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG PARTOGRAF DENGAN PRAKTIK PENGISIAN PARTOGRAF PADA MAHASISWA DIV BIDAN PENDIDIK SEMESTER IV DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA 1 Dewi Yulia Widyaningtyas 2, Dewi Rokhanawati 3 INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan mahasiswa tentang partograf dengan praktik pengisian partograf pada mahasiswa DIV Bidan Pendidik semester IV di Stikes Aisyiyah Yogyakarta. Penelitian kuantitatif metode survey analitik dengan sampel sebanyak 103 responden. Data dianalisa menggunakan uji statistik Chi Square. Sebanyak 54 responden (52,4%) memiliki pengetahuan baik, 41 responden (39,8%) memiliki pengetahuan cukup baik, dan 8 responden (7,8%) memiliki pengetahuan kurang baik. Pada praktik pengisian partograf, responden tidak lulus 52 responden (50,5%), dan responden lulus yaitu 51 responden (49,5%). Dengan =5% diperoleh nilai p-value (0,036) < 0,05 yang berarti ada hubungan antara tingkat pengetahuan mahasiswa tentang partograf dengan praktik pengisian partograf. Kata kunci Kepustakaan Jumlah halaman : partograf, pengetahuan, mahasiswa : 17 Buku, 3 Jurnal, 3 Penelitian : 14 Halaman, 7 Tabel 1 Judul Skripsi 2 Mahasiswi Prodi DIV Bidan Pendidik Stikes Aisyiyah Yogyakarta 3 Dosen STIKES Aisyiyah Yogyakarta

CORRELATION BETWEEN STUDENTS KNOWLEDGE LEVEL ABOUT PARTOGRAPHS WITH THE PRACTICE OF FILLING PARTOGRAPHS IN DIV MIDWIFE EDUCATOR FOURTH SEMESTER STUDENTS AT STIKES 'AISYIYAH YOGYAKARTA 1 Dewi Yulia Widyaningtyas 2, Dewi Rokhanawati 3 ABSTRACT This study aims to determine the correlation between students knowledge level about partographs with the practice of filling partographs in DIV midwife educator fourth semester students at STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta. The method used analytical survey with samples 103 respondents. Data analyzed by Chi Square. The results showed respondents have good knowledge respondents as much as 54 (52.4%), good enough 41 respondents (49.8%), and less well as many as 8 respondents (7.8%). And the practice of filling partographs, respondents did not pass as much as 52 respondents (50.5%), and pass as much as 51 respondents (49.5%). p-value obtained (0,036) < 0,05 that means there is a correletion between students knowledge level about partographs with the practice of filling partographs. Keywords Bibliography Number of pages : knowledge, partographs, student : 17 Books, 3 Journals, 3 Researches : 14 Pages, 7 Tables ¹ Title of Research 2 Student of DIV Midwife Educator in Aisyiyah Yogyakarta High College of Health Sciences 3 Lecture of Aisyiyah Yogyakarta High College of Health Sciences

PENDAHULUAN Tujuan pembangunan Millenium Development Goals (MDGs) dalam rangka mengurangi tiga per empat jumlah perempuan yang meninggal selama hamil dan melahirkan pada tahun 2005, demikian pernyataan resmi Organisasi Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO). Dalam pernyataan yang diterbitkan WHO tahun 2006 itu dijelaskan bahwa untuk mencapai target MDGs penurunan angka kematian ibu antara tahun 1990 dan tahun 2015 seharusnya 5,5% pertahun. Data WHO, UNICEF, UNFPA dan Bank Dunia menunjukan menunjukan angka kematian ibu hingga saat ini masih kurang dari satu persen per tahun (Rinkesdas, 2010). Berdasarkan pengamatan WHO, angka kematian ibu adalah sebesar 500.000 jiwa dan angka kematian bayi sebesar 10.000.000 jiwa setiap tahunnya. Jumlah tersebut sebenarnya masih diragukan karena besar kemungkinan kematian ibu dan bayi tidak dilaporkan (Prawirohardjo, 2008). Sebanyak 9,4 persen kematian ibu adalah karena partus lama, yang tidak ditangani dengan baik dan adekuat, akan berlanjut menjadi partus macet. Banyak fungsi dari penggunaan partograf, salah satunya adalah mencegah partus lama dan partus macet. Bidan diharapkan mampu mengadakan persalinan secara normal, mengidentifikasi secara dini penyulit persalinan dan mampu merujuk ibu hamil tersebut secara tepat waktu dengan keputusan klinik yang benar. Untuk dapat mencapai semua kompetensi dan tujuan itu, diperlukan pengetahuan yang cukup tentang partograf (Anggoro, 2012). Menurut Badan Pusat Statistik (2012) bahwa berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu 359 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian bayi baru lahir sebesar 25 per 1.000 kelahiran hidup. Sebagian besar penyebab kematian dapat dicegah dengan penanganan yang adekuat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan dalam menolong persalinan, seperti penggunaan partograf dalam persalinan yaitu alat bantu untuk membuat keputusan klinik, memantau, mengevaluasi dan menatalaksana persalinan. Partograf dapat digunakan untuk mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam persalinan. Partograf dapat digunakan untuk mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam persalinan sehingga dapat sesegera mungkin menatalaksana masalah tersebut atau merujuk ibu dalam kondisi optimal. Instrumen ini merupakan salah satu komponen dari pemantauan dan penatalaksanaan proses persalinan secara lengkap (Depkes RI, 2008). Partograf adalah catatan grafik kemajuan persalinan untuk memantau keadaan ibu dan janin, yang sudah dipakai sejak tahun 1970 untuk menemukan persalinan yang abnormal, yang menjadi petunjuk untuk melakukan tindakan

bedah kebidanan dan menemukan disporposi kepala panggul (DKP) jauh sebelum persalinan menjadi macet. Partograf dapat diangggap sebagai sistem peringatan awal yang akan membantu pengambilan keputusan lebih awal kapan seorang ibu harus dirujuk, dipercepat atau diakhiri pemantauan janin dan ibu selama persalinan, dan membantu menemukan adanya masalah janin atau ibu (Sumapraja, 2005). Partograf dapat digunakan oleh semua tenaga kesehatan yang berwenang untuk menolong persalinan termasuk bidan, dimana bidan merupakan suatu jabatan profesional yang memiliki persyaratan diantaranya yaitu melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan bidan sebagai tenaga profesional, memiliki standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan profesi sesuai dengan kebutuhan pelayanan dan memiliki suatu standar pelayanan. Penggunaan partograf oleh bidan merupakan salah satu pengetahuan sekaligus keterampilan dasar yang harus dikuasai untuk melaksanakan salah satu kompetensi bidan yaitu asuhan selama persalinan (Soepardan, 2008). Sejalan dengan penjelasan bidan sebagai suatu jabatan profesional yaitu melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan bidan sebagai tenaga profesional, ini berarti seseorang dapat menjadi bidan jika mengikuti jenjang pendidikan di lembaga pendidikan dimana berada pada suatu institusi pendidikan tinggi. Penyelenggara pendidikan kebidanan adalah institusi pendidikan tinggi, baik pemerintah maupun swasta, sesuai dengan kaidah-kaidah yang tercantum pada sistem pendidikan nasional (Soepardan, 2008). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007). Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik (Wiknjosastro dalam Mobiliu, 2012). Seorang bidan harus tahu mengenai pengisian partograf agar bisa memberikan asuhan persalinan yang paripurna serta dapat membuat keputusan untuk merujuk ibu bersalin. Namum dalam praktiknya, masih banyak bidan yang tidak menggunakan partograf untuk memantau kemajuan persalinan atau persepsi yang keliru dalam mengisi partograf sehingga sering kali terlambat mengenali tanda-tanda penyulit pada persalinan dan mengakibatkan kematian pada ibu. Hal ini merupakan salah satu faktor penyumbang Angka Kematian Ibu yang masih tinggi di Indonesia (Nurmiyati, 2011). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Stikes Aisyiyah Yogyakarta bahwa hasil nilai OSCA tahun akademik 2012/2013 semester IV terdapat 166 mahasiswa dengan 35 mahasiswa lulus spontan (21%).

METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan metode pengambilan data berdasarkan pendekatan waktu dengan metode Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa DIV Bidan Pendidik semester IV di Stikes Aisyiyah Yogyakarta sebanyak 138 mahasiswa. Sampel diambil dengan proportionate stratified random sampling dengan rumus Notoatmojo (2012), sehingga diperoleh 103 responden. Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan mahasiswa dan praktik pengisian partograf. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui kuesioner dan nilai partograf mahasiswa. Langkah pengumpulan dimulai dengan meminta persetujuan/izin dari Ketua Stikes Aisyiyah Yogyakarta tempat penelitian dilakukan. Setelah itu memlilih responden yang sesuai dengan kriteria sampel kemudian melakukan inform consent. Teknik analisa data univariat untuk variabel tingkat pengetahuan mahasiswa tentang partograf dan praktik pengisian partograf. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat pengetahuan mahasiswa tentang partograf dengan praktik pengisian partograf pada mahasiswa DIV Bidan Pendidik semester IV di Stikes Aisyiyah Yogyakarta. Analisa teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah analisis statistik Chi Square. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Penelitian Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Mahasiswa DIV Bidan Pendidik semester IV Stikes Aisyiyah Yogyakarta Karakteristik Frekuensi % Umur 19 20 21 38 58 7 36,9 56,3 6,8 Total 103 100 Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah responden yang berumur 20 tahun yaitu 58 responden (56,3%) dan sebagian kecil responden yaitu 7 responden (6,8%) berumur 21 tahun.

Pengetahuan Mahasiswa Tentang Partograf Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nilai Pengetahuan Mahasiswa tentang Partograf di Stikes Aisyiyah Nilai Pengetahuan Frekuensi % 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 1 2 3 2 10 8 8 15 19 26 6 2 1 1,0 1,9 2,9 1,9 9,7 7,8 7,8 14,6 18,4 25,2 5,8 1,9 1,0 Total 103 100 Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dengan nilai 85 yaitu 26 responden (25,2%), dan sebagian kecil responden dengan nilai 100 yaitu 1 responden (1%). Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Mahasiswa tentang Partograf di Stikes Aisyiyah Yogyakarta No Pengetahuan Frekuensi % 1. 2. 3. Baik Cukup Baik Kurang Baik 54 41 8 52,4 39,8 7,8 Jumlah 103 100 Sumber data : data primer 2014 Berdasarkan hasil penelitian, responden berdasarkan tingkat pengetahuan mahasiswa semester IV tentang partograf diketahui bahwa sebagian besar responden dengan kategori pengetahuan baik yaitu 54 responden (52,4%), dan sebagian kecil responden berpengetahuan kurang baik yaitu 8 responden (7,8%).

Praktik Pengisian Partograf Tabel 4. Distribusi frekuensi Praktik Pengisian Partograf di Stikes Aisyiyah Yogyakarta No Praktik Pengisian Frekuensi % Partograf 1. 2. Lulus Tidak Lulus 51 52 49,5 50,5 Jumlah 103 100 Sumber data : data sekunder hasil ujian pra klinik 2014 Berdasarkan hasil penelitian, praktik pengisian partograf diketahui responden yang dinyatakan lulus yaitu 52 responden (50,5%) dan responden yang dinyatakan tidak lulus yaitu 51 responden (49,5%). Tabel 5. Distribusi Frekuensi Lembar Partograf No Item Diisi Diisi tidak Tidak diisi sempurna sempurna F % F % F % 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Identitas Denyut Jantung Janin Air Ketuban Penyusupan Kepala Pembukaan Penurunan Kepala Waktu Kontraksi Tanda-tanda Vital Urine 22 51 24 9 39 31 54 47 25 49 21,4 49,5 23,3 8,7 37,9 30,1 52,4 45,6 24,3 47,6 81 52 71 71 60 63 49 56 77 33 78,6 50,5 68,9 68,9 58,3 61,2 47,6 54,4 74,8 32 0 0 8 23 4 9 0 0 1 21 0 0 7,8 22,3 3,9 8,7 0 0 1 20,4 Berdasarkan tabel 5, diketahui bahwa sebagian besar responden melakukan kesalahan pengisian pada item yang tidak diisi yaitu penyusupan kepala 23 responden (22,3%), urine 21 responden (20,4%), penurunan kepala 9 responden (8,7%), air ketuban 8 responden (7,8%), pembukaan 4 responden (3,9%) dan tanda-tanda vital 1 responden (1%). Pengisian partograf dengan diisi tidak sempurna pada item denyut jantung janin 81 responden (78,6%), tanda-tanda vital 77 responden (74,8%), air ketuban 71 responden (68,9%), dan penyusupan kepala 71 responden (68,9%).

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kesalahan Start pada Praktik Pengisian Partograf No Kesalahan Start Frekuensi % 1. 2. Salah Benar 22 81 21,4 78,6 Jumlah 103 100 Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa sebagian besar responden tidak melakukan kesalahan start pada praktik pengisian partograf yaitu 81 responden (78,6%), dan sebagian kecil responden melakukan kesalahan start pada pengisian partograf yaitu 22 responden (21,4%). Hubungan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa tentang Partograf dengan Praktik Pengisian Partograf Tabel 7. Hubungan tingkat pengetahuan mahasiswa tentang partograf dengan praktik pengisian partograf Tingkat pengetahuan Baik Cukup baik Kurang baik Praktik Pengisian Partograf Lulus Tidak Lulus N % N % 33 64,7 21 40,4 16 31,4 25 48,1 2 3,9 6 11,5 Total N % 54 41 8 52,4 39,8 7,8 Ρ 0,036 Total 51 100 52 100 103 100 Contingency Coefficient = 0,246 Berdasarkan tabulasi silang pada tabel 7 diketahui bahwa responden dengan tingkat pengetahuan tentang partograf kategori baik dan lulus dalam praktik pengisian partograf sejumlah 33 responden (32,03%), tingkat pengetahuan tentang partograf kategori cukup baik dan lulus dalam praktik pengisian partograf sejumlah 16 responden (15,53%), dan responden dengan tingkat pengetahuan tentang partograf kategori kurang baik dan lulus dalam praktik pengisian partograf sejumlah 2 responden (1,94%). Menggunakan tingkat keyakinan 95%, α = 5% diperoleh ρ= 0,036. Karena ρ < 0,05 (0,036 < 0,05) maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan tingkat pengetahuan mahasiswa tentang partograf dengan praktik pengisian partograf pada mahasiswa DIV Bidan Pendidik semester IV di Stikes Aisyiyah Yogyakarta. Nilai Contingency Coefficient sebesar 0,246 masuk rentang 0,20-0,399 atau termasuk hubungan rendah.

PEMBAHASAN Tingkat Pengetahuan Mahasiswa tentang Partograf Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa tentang partograf dengan praktik pengisian partograf pada mahasiswa DIV Bidan Pendidik semester IV di Stikes Aisyiyah Yogyakarta adalah baik 54 responden (52,4%). Dalam tingkat pengetahuan mahasiswa tentang partograf dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat pendidikan, pengalaman, teman sebaya atau profesi dan sumber informasi. Alloh memberikan keutamaan dan kemuliaan bagi orang-orang yang berilmu dalam firman-nya Al-Qur an surat Al-Mujadilah ayat 11 : Alloh akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orangorang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dari potongan ayat tersebut bahwa ada orang yang diangkat Alloh derajatnya lebih tinggi daripada orang kebanyakan, pertama karena imannya, kedua karena ilmunya.iman memberi cahaya pada jiwa, dan ilmu pengetahuan memberi sinar pada mata (Hamka, 2004). Orang yang beriman dan berilmu (tidak terbatas kepada ilmu yang berkaitan dengan ubudiyah tetapi juga yang dapat memberi manfaat untuk kemaslahatan umat) akan memperoleh derajat yang tinggi baik di dunia maupun di akhirat. Jadi antara iman dan ilmu harus selaras dan seimbang. Umur berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan karena kemampuan mental yang diperlukan untuk mempelajari dan menyusun daripada situasi-situasi baru, seperti mengingat hal-hal yang pernah dipelajari, penalaran analogi dan berfikir kreatif.dimana pada umur rata-rata 20-35 tahun, kematangan intelektual sedang berkembang dan mencapai puncaknya (Nurmiyati, 2011). Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar responden dengan kategori pengetahuan baik yaitu 54 responden (52,4%). Dari hasil analisis diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab benar pada aspek pertanyaan definisi partograf, obat-obatan dan cairan yang diberikan, dan kontraksi uterus. Pada penelitian ini sebagian besar responden mengerti dengan baik tentang definisi partograf, obat-obatan dan cairan yang diberikan, dan kontraksi uterus. Hal tersebut sesuai dengan penelitian ini bahwa pengetahuan responden baik kemungkinan karena usia responden dalam penelitian ini adalah usia produktif dimana kematangan intelektual sedang berkembang dan mencapai puncaknya sehingga akan lebih cepat menerima dan memahami ilmu atau informasi yang disampaikan. Berdasarkan hasil penelitian, responden dengan tingkat pengetahuan tentang partograf kategori cukup baik yaitu 41 responden (39,8%). Pada kategori

cukup baik, responden menjawab kuesioner dengan benar sebanyak 12 sampai 15 pertanyaan dari 20 pertanyaan kuesioner yang diberikan. Kesalahan sebagian besar responden meliputi aspek fase aktif persalinan, kondisi ibu, asuhan pengamatan dan keputusan lainnya, kemajuan persalinan, temuan pada partograf dan kontraksi uterus. Responden dengan tingkat pengetahuan tentang partograf kategori kurang baik yaitu 8 responden (7,8%). Sebagian besar responden menjawab kuesioner dengan benar sebanyak 8 sampai 11 pertanyaan dari 20 pertanyaan kuesioner yang diberikan.pada pertanyaan aspek temuan pada partograf, kontraksi uterus dan kemajuan persalinan tidak ada responden yang menjawab dengan benar. Hal ini menunjukan bahwa kemungkinan besar sebagian responden belum memahami tentang lambang-lambang untuk menuliskan penyusupan kepala janin, tanda-tanda yang digunakan untuk menuliskan kontraksi uterus dan lambang dalam selaput ketuban. Oleh karena itu perlu dilakukan penekanan lebih detail tentang lambang-lambang dan tanda-tanda yang digunakan dalam pengisian partograf pada saat pemberian materi sehingga mahasiswa akan lebih memahami dan dapat menuliskan dengan benar pada lembar partograf. Pengetahuan tentang penilaian yang dilakukan berdasarkan partograf yang digunakan sudah baik.namun dalam penilaian kemajuan persalinan masih sangat rendah. Kemajuan persalinan dapat ditentukan dengan melihat dilatasi serviks dan penurunan bagian terbawah janin, dengan menggunakan parameter garis waspada dan garis bertindak sebagai indikator melakukan tindakan/intervensi (Anggoro, 2012). Sebagian besar responden yaitu 62 responden (60,2%) menjawab salah tentang garis waspada. Fungsi garis waspada dan garis bertindak adalah membantu mengidentifikasi terjadinya partus lama dan partus macet. Praktik Pengisian Partograf Berdasarkan hasil penelitian terhadap 103 responden, diperoleh data bahwa praktik pengisian partograf mahasiswa DIV Bidan Pendidik semester IV dengan kategori lulus yaitu 51 responden (49,5%), sedangkan responden dengan kategori tidak lulus yaitu 52 responden (50,5%). Dari hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang sering dilakukan mahasiswa yaitu pada penulisan penyusupan kepala janin, kesalahan start dalam penulisan partograf, pencatatan urine, dan penurunan kepala janin. Bila diperhatikan, cara pengisian partograf sebenarnya mudah namun dalam praktik sulit untuk melaksanakannya. Sebab-sebab kurang sempurnanya praktik pengisian partograf pada mahasiswa adalah kurang teliti. Partograf terdiri dari grafik penilaian persalinan dan dianggap sebagai sumber informasi yang sangat baik untuk menganalisis dilatasi serviks uteri dan presentasi kepala janin dalam kaitannya dengan waktu persalinan (Anggoro, 2012).Pada penulisan tentang partograf, sebagian kecil responden tidak mengisi

dengan benar dalam memulai pengisian partograf (dimulai pada garis waspada). Apabila mahasiswa salah dalam meletakan awal mula penulisan partograf, maka akan mempengaruhi keputusan klinik yang akan dilakukan pada persalinan. Mayoritas mahasiswa menulis partograf pada awal kotak partograf yang tersedia, bukan dimulai pada garis waspada saat persalinan memasuki fase aktif kala 1. Oleh karena itu perlu dilakukan penekanan yang lebih detail tentang cara penulisan partograf sesuai dengan Asuhan Persalinan Normal (APN). Setiap tenaga kesehatan, terutama bidan harus bisa menggunakan dan menerapkannya dalam semua persalinan karena salah satu kompetensi bidan adalah kompeten dalam penggunaan partograf.calon tenaga kesehatan terutama mahasiswa institusi pendidikan kesehatan perlu dipersiapkan sedini mungkin untuk menguasai dan mengaplikasikan kemampuan partograf tersebut. Sebagai mahasiswa semester IV yang akan melaksanakan praktik klinik kebidanan, hal ini sangat diperlukan untuk mengetahui kompetensi mahasiswa. Penggunaan partograf secara rutin akan memastikan para ibu dan bayinya mendapatkan asuhan yang aman dan tepat waktu. Selain itu, juga mencegah terjadinya penyulit yang dapat mengancam keselamatan jiwa mereka (Prawirohardjo, 2008). Hubungan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa tentang Partograf dengan Praktik Pengisian Partograf Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan tingkat pengetahuan mahasiswa tentang partograf dengan praktik pengisian partograf pada mahasiswa DIV Bidan Pendidik semester IV di Stikes Aisyiyah Yogyakarta karena ρ=0,036 (<0,05). Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik 54 responden (52,4%) dan praktik pengisian partograf dengan kategori lulus yaitu 33 responden (61,1%). Calon tenaga kesehatan terutama mahasiswa terutama mahasiswa institusi pendidikan kesehatan perlu dipersiapkan sedini mungkin untuk menguasai dan mengaplikasikan kemampuan partograf.mahasiswa kebidanan harus dapat mengerti dan memahami tentang pengisian partograf sebagai bahan pengetahuan sehingga nanti bisa kompeten untuk diaplikasikan ketika mereka praktik di lahan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar responden dengan tingkat pengetahuan mahasiswa kategori baik yaitu 54 responden (52,4%), dan praktik pengisian partograf dengan kategori tidak lulus yaitu 52 responden (50,5%), hal ini menunjukan bahwa dalam praktik pengisian partograf tidak hanya dibutuhkan pengetahuan yang baik tetapi juga semakin banyak kasus dan latihanlatihan dalam pengisian partograf sangat membantu mahasiswa agar dapat mengisi partograf dengan benar. Berdasarkan hasil penelitian bahwa tingkat pengetahuan tentang partograf kategori baik dan praktik pengisian partograf lulus yaitu 33 responden (64,7%)

dengan sebagian besar responden dengan nilai 80 yaitu 20 responden (60,6%), dan responden dengan nilai < 80 yaitu 13 responden (39,4%). Responden dengan tingkat pengetahuan tentang partograf kategori cukup baik dan praktik pengisian partograf lulus yaitu 16 responden (31,4%) dengan sebagian besar responden dengan nilai < 80 yaitu 9 responden (56,3%), dan responden dengan nilai 80 yaitu 7 responden (43,8%). Kesimpulan dari uraian diatas yaitu distribusi frekuensi responden dengan tingkat pengetahuan tentang partograf kategori baik dan praktik pengisian partograf lulus dengan nilai 80 lebih banyak dibandingkan dengan responden dengan tingkat pengetahuan tentang partograf kategori cukup baik dan praktik pengisian partograf lulus dengan nilai 80. Praktik pengisian partograf tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya kemauan dan kesadaran yang baik pada mahasiswa, maka mahasiswa perlu meningkatkan keterampilan tentang asuhan persalinan normal (APN) tentang praktik pengisian partograf sehingga mahasiswa akan dapat melakukan pengisian partograf dengan baik dan benar. Berdasarkan hasil penelitian bahwa responden yang berpengetahuan baik dan lulus dalam praktik pengisian partograf terdistribusi lebih banyak dibandingkan dengan responden yang berpengetahuan baik yang tidak lulus dalam praktik pengisian partograf. Hal ini relevan dengan penelitian Mobiliu (2012) menyebutkan bahwa bidan yang berpengetahuan baik yang menerapkan partograf terdistribusi lebih banyak dibandingkan dengan bidan yang berpengetahuan baik yang tidak menerapkan partograf. Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian Yuni (2008) kesimpulan peneitian ini adalah terdapat hubungan antara persepsi mahasiswa dalam praktik pengisian partograf.penelitian Malvirani (2013) menyebutkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan mahasiswa semester VI tentang partograf dengan aplikasinya. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai CotingencyCoefficient sebesar 0,246 masuk rentang 0,20 0,399 atau termasuk hubungan rendah. Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel pengganggu yang tidak dikendalikan oleh peneliti seperti usia, pengalaman, dan informasi, sehingga hal tersebut yang kemungkinan menyebabkan keeratan hubungan rendah. Keterbatasan Penelitian Pengisian kuesioner dilakukan secara bersama, sehingga ada kesempatan responden saling kerja sama. Cara mengkondisikan responden yaitu dengan peneliti mengawasi responden dalam pengisian kuesioner sehingga tidak terjadi saling kerja sama.keterbatasan waktu responden dalam pengisian kuesioner karena waktu yang digunakan pada saat mereka sedang mengikuti ujian pra klinik sehingga mereka tidak konsentrasi dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada pada lembar kuesioner.penelitian ini hanya pada pengisian lembar depan partograf

sehingga untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan penelitian secara keseluruhan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Pengetahuan mahasiswa DIV Bidan Pendidik semester IV tentang partograf di Stikes Aisyiyah Yogyakarta adalah baik 54 responden (52,4%), cukup baik 41 responden (39,8%), dan kurang baik 8 responden (7,8%).Sebagian besar responden mahasiswa DIV Bidan Pendidik semester IV tentang praktik pengisian partograf di Stikes Aisyiyah Yogyakarta adalah tidak lulus 52 responden (50,5%), dan lulus 51 responden (49,5%).Ada hubungan tingkat pengetahuan mahasiswa tentang partograf dengan praktik pengisian partograf pada mahasiswa DIV Bidan Pendidik semester IV di Stikes Aisyiyah Yogyakarta (ρ= 0,036). Keeratan hubungan tingkat pengetahuan mahasiswa tentang partograf dengan praktik pengisian partograf yaitu rendah dengan contingency coefficient sebesar 0,246. Saran Bagi Mahasiswa Mahasiswa DIV Bidan Pendidik semester IV di Stikes Aisyiyah Yogyakarta hendaknya secara aktif meningkatkan pengetahuan dan praktik pengisian partograf melalui praktik klinik di lahan dengan kasus-kasus persalinan yang sebenarnya. Bagi peneliti lain Diharapkan dapat melakukan penelitian yang lebih baik dengan melakukan penelitian secara keseluruhan meliputi pengisian lembar belakang partograf. Bagi Perpustakaan Stikes Aisyiyah Sebagai referensi dan bacaan bagi mahasiswa-mahasiswa yang akan melakukan penelitian tentang judul yang serupa dengan judul ini. Bagi Dosen Prodi DIV Bidan Pendidik Hasil penelitian ini bisa dijadikan fokus dalam mata kuliah Asuhan Kebidanan Persalinan supaya lebih menjelaskan kepada mahasiswa tentang partograf dan pengisiannya, khusunya memperdalam materi tentang kemajuan persalinan khususnya pada penurunan bagian terendah, garis waspada dan garis bertindak, tanda-tanda vital, lambang-lambang yang digunakan dalam partograf dan cara penulisan partograf sesuai dengan Asuhan Persalinan Normal.

DAFTAR RUJUKAN Anggoro, G., Dewantiningrum, J., Setiawati, AN. 2012. Tingkat Pengetahuan Pada Mahasiswa Tingkat Akhir FK UNDIP Tentang Partograf. Volume 1, no. 2, November, pp 95-102 Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Biro Pusat Statistik. 2012. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Jakarta: Biro Pusat Statistik Departemen Kesehatan RI. 2008. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Binkesga Dep Kes Dewiratih. 2013. Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Semester VI tentang Partograf di Prodi DIII Kebidanan Stikes Kususma Husada Surakarta. Hamka. 2004. Tafsir Al Azhar. Jakarta : PT. Citra Serumpun Padi Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Jakarta Hidayat, A dan Sujiatini. 2010. Asuhan Kebidanan Persalinan.Yogyakarta: Nuha Medika Mobiliu. 2012. Hubungan Pengetahuan Bidan Dengan Penerapan Penggunaan Partograf di Ruang Kebidanan RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango. Volume 5, Nomor 3 Agustus, pp 657-651 Notoatmodjo, S. 2007. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.2005. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nurmiyati, T., Hillan, SR., Astuti, FP. 2011. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kepatuhan Bidan terhadap Penggunaan Partograf di Wilayah Kecamatan Madukara dan Kecamatan Pagentan Kabupaten Banjarnegara. Volume 3, No. 1, Januari, pp 1-10 Prawirohardjo. 2008. Ilmu Kebidanan. Bina Pustaka, Yogyakarta. Rinkesdas. 2010. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Jakarta Soepardan. 2008. Standar Pendidikan Profesi Kebidanan. Jakarta Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta Sumapraja, S. 2005. Partograf WHO. Jakarta : Balai Penerbit FKUI Yuni. 2008. Persepsi Mahasiswa Akademik Kebidanan Surabaya Tentang Pengisian Partograf.