FUNGSI KOMUNIKASI MASSA DALAM TELEVISI. (Studi Kasus Program Acara Bukan Empat Mata di Trans 7)



dokumen-dokumen yang mirip
FUNGSI KOMUNIKASI MASSA DALAM TELEVISI (Studi Kasus Program Acara Bukan Empat Mata di TRANS 7)

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. kita ketahui apabila kita perhatikan lebih jauh lingkungan sekitar kita.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia mulai dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik saat ini baru menunjukan kegiatan komunikasi massa

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam berkomunikasi, ada pesan yang disampaikan, berbicara pada

BAB I PENDAHULUAN. Lebih kuat dari surat kabar, majalah maupun radio karena pesawat televisi. bagaikan melihat sendiri peristiwa yang disiarkan itu.

BAB I PENDAHULUAN. shallallahu alaihi wa sallam, melalui wahyu Allah dan merupakan Nabi terakhir

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendasar. Salah satu bentuk kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. gaya hidup sehat untuk kehidupan sehari-hari. Di dalam komunikasi ada beberapa unsur yakni sumber pesan (source),

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

HAND OUT PERKULIAHAN

MEDIA RELATIONS. Pokok Bahasan TV RELEASE. Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. peran televisi sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan informasiinformasi

BAB 1 PENDAHULUAN. ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 4 - Join : Follow

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972)

Pertemuan 1 PENGERTIAN PENYIARAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari

PENGARUH PRESENTER TAYANGAN TALK SHOW HITAM PUTIH DITRANS 7 TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI TERHADAP SISWA-SISWI SMA ADVENT JAKARTA PUSAT) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

KOMUNIKASI MASSA. Pengertian Komunikasi Massa. Radityo Muhamad, MA. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi ILMU KOMUNIKASI

MOTIF PEMIRSA MENONTON REALITY SHOW Be A Man DI GLOBAL TV. Oleh Herlina dan Diana Amalia Ilmu Komunikasi FISIP-UPNV Jatim ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. pada potensi penerimaan negara khususnya pajak. Karena di dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ACARA DI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

BAB I. seseorang dan begitupun sebaliknya serta dengan adanya interaksi tersebut kita

BAB I PENDAHULUAN. yang utama adalah menyampaikan suatu pesan. Dengan semakin majunya zaman

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah

BAB I PENDAHULUAN. hidup seluruh umat Islam yang ada di dunia. Dengan ajaran Agama Islam kuat

BAB I PENDAHULUAN. hati, sikap, perasaan pikiran, ide, gagasan maupun informasi kepada orang lain

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses yang kita ketahui, merupakan proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman menuju masyarakat informasi yang

STRATEGI PRODUKSI PROGRAM KOMEDI K-POP DI GLOBAL TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini teknologi dan informasi berkembang

SIKAP MAHASISWA DI SURABAYA TERHADAP GAME SHOW HAPPY SONG DI INDOSIAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

Transkripsi:

FUNGSI KOMUNIKASI MASSA DALAM TELEVISI (Studi Kasus Program Acara Bukan Empat Mata di Trans 7) Hastika Yanti Nora (kaneea_pink@yahoo.co.id) M. Chaerul Latief (mcl_wongsemarang@yahoo.com) Yuliyanto Budi Setiawan (youlee_wa2n@yahoo.co.id) Tim Penelitian Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Semarang Abstract This research is conducted to described and verified communication functions on television program called Bukan Empat Mata on Trans 7. This research used survey method. Primary data gathered from questionnaires, while secondary data collected from related literatures. Research final gains, showing that Bukan Empat Mata serves two mass-communication functions, which are surveillance and linkage functions from media upon society, especially Bukan Empat Mata audiences come from Semarang University academics. Keywords: mass-communication functions, television program. Pendahuluan Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, televisi menjadi media massa yang paling besar pengaruhnya. Hal ini dikarenakan pengaruh televisi melalui media audio visual-nya dapat langsung diterima oleh pemirsa. Pentingnya peranan media dalam proses komunikasi, disebabkan efisiensinya dalam mencapai komunikan. Surat kabar, radio, atau televisi misalnya, merupakan media yang efisien dalam mencapai komunikan dalam jumlah yang

amat banyak. Jelas efisien karena, dengan menyiarkan sebuah pesan satu kali saja, sudah dapat tersebar luas kepada khalayak yang begitu banyak jumlahnya; bukan saja jutaan, melainkan puluhan juta, bahkan ratusan juta. Makin maraknya siaran televisi saat ini, makin besar pula kemungkinan efek yang ditimbulkan dari pesan yang disampaikan televisi tersebut. Selama ini televisi cenderung dikenal membuat efek buruk (antisosial) tanpa melihat bahwa televisi juga dapat membuat efek positif (prososial). Dilihat dari fungsinya, komunikasi massa mempunyai beberapa fungsi yakni pengawasan (surveillance), penafsiran (interpretation), penghubung (lingkage), penerusan nilainilai (trasmission of values), dan hiburan (entertainment). Penelitian ini memfokuskan pada fungsi komunikasi massa dalam televisi dengan mengambil Program Acara Bukan Empat Mata di TRANS 7 karena program acara tersebut sangat populer dan diminati oleh masyarakat. Tinjauan Pustaka 1. Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum. Setiap orang yang hidup dalam masyarakat, sejak bangun tidur sampai tidur lagi, secara, kodrati senantiasa terlibat dalam komunikasi. Terjadinya komunikasi adalah sebagai konsekuensi hubungan sosial (social relations). Masyarakat paling sedikit terdiri dari dua orang yang saling berhubungan satti sama lain yang, karena berhubungan, menimbulkan interaksi sosial (social interaction). Adapun unsur-unsur dalam komunikasi adalah sebagai berikut: a. Sumber Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim pesan. Dalam komunikasi antar personal, sumber bisa terdiri dari 1 orang maupun dalam bentuk kelompok, misalnya partai, organisasi/ lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator, atau juga source, sender atau encoder. Sebagai pelaku utama dalam proses komunikasi, komunikator memegang peranan yang sangat penting, terutama dalam mengendalikan jalannya komunikasi.

b. Pesan Pesan yang dikirim oleh komunikator terdiri dari rangkaian simbol dan kode. Simbol merupakan lambang yang memiliki suatu objek, sedangkan kode adalah seperangkat simbol yang telah disusun secara sistematis dan teratur sehingga memiliki arti. Simbolsimbol yang digunakan selain sudah ada yang diterima menurut konvensi internasional, seperti simbol lalu lintas, alfabet latin, simbol matematika, juga terdapat simbol-simbol lokal yang hanya bisa dimengerti oleh kelompok-kelompok masyarakat tertentu. c. Media Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari sumber kepada penerima. d. Penerima Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau Negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah seperti khalayak, sasaran, komunikan atau juga audience, receiver. e. Pengaruh Semua peristiwa komunikasi yang dilakukan secara terencana mempunyai tujuan, yakni mempengaruhi khalayak atau penerima. Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan (Stuart, 1988). Pengaruh dapat dikatakan mengena jika P=T (P merupakan perubahan yang terjadi pada penerima, sedangkan T tujuan yang diinginkan komunikator). Pengaruh juga ditentukan oleh sumber, pesan, media, dan penerima (P=S/P/M/P). Pengaruh bisa terjadi dalam bentuk : - Perubahan pengetahuan Pada tingkat pengetahuan, pengaruh bisa terjadi dalam bentuk perubahan persepsi (cara pandang terhadap suatu obyek) dan perubahan pendapat (penilaian terhadap suatu obyek).

- Perubahan sikap Perubahan sikap merupakan perubahan internal pada diri seseorang dalam bentuk prinsip, sebagai hasil evaluasi yang dilakukannya terhadap suatu obyek, baik yang terdapat di dalam/di luar dirinya. - Perubahan perilaku Perubahan perilaku adalah perubahan yang terjadi dalam bentuk tindakan. f. Umpan Balik Sebenarnya umpan balik adalah pengaruh yang langsung diterima oleh sumber dari penerima. Umpan balik bisa berupa data, pendapat, komentar, maupun saran. g. Lingkungan Lingkungan atau situasi merupakan faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Pengertian komunikasi massa yang dikemukakan oleh Joseph A. DeVito, ditengarai dari dua unit penentu komunikasi massa, yaitu sebagai berikut: Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan pemancar -pemancar yang audio dan/atau visual. Jallaludin Rakhmat merangkum definisi-definisi komunikasi massa diatas menjadi : Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Fungsi Komunikasi Massa Fungsi komunikasi massa menurut Dominick : 1. Surveillance ( pengawasan ) Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama :

a. Warning or beware surveillance (pengawasan peringatan) Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung merapi, kondisi yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer. b. Instrumental surveillance (pengawasan instrumental) Fungsi pengawasan instrumental adalah menyampaikan atau menyebarkan informasi yang mempunyai kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. 2. Interpretation (penafsiran) Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Tujuan penafsiran media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antarpersona atau komunikasi kelompok. a. Linkage (keterkaitan) Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. b. Transmission of values (penyebaran nilai) Fungsi penyebaran nilai tidak kentara. Fungsi ini juga disebut socialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu pada cara, di mana individu mengadopsi prilaku dan nilai kelompok. c. Entertainmen (hiburan) Tidak dapat dipungkiri bahwa pada kenyataanya hampir semua media menjalankan fungsi hiburan. Fungsi media massa sebagai fungsi menghibur tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan membaca barita-berita ringan atau melihat tayangan hiburan di televisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali. 3. Fungsi komunikasi massa secara umum, adalah sbb: a. Fungsi Informasi Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar, atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingannya.

b. Fungsi Pendidikan Media massa merupakn sarana pendidikan bagi khalayaknya (mass education). Karena media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara mendidik yang dilakukan madia massa adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan- aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca. Media massa melakukannya melalui drama, cerita, diskusi dan atikel. c. Fungsi Mempengaruhi Fungsi memengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada tajuk atau editorial, features, iklan, artikel, dan sebagainya. Khalayak dapat terpengaruh oleh iklan-iklan yang ditayangkan telavisi ataupun surat kabar. 4. Televisi Televisi adalah media audio visual penyampai pesan dalam komunikasi yang menghubungkan antara komunikator dengan komuikannya melalui salura yang terhubung secara mekanik. Metodologi Penelitian 1. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian dan data sekunder, yakni data yang diperoleh dari buku-buku maupun literatur lainnya sebagai pelengkap dalam penyusunan proposal penelitian ini. 2. Metode Pengumpulan Data a. Metode Studi Pustaka, yaitu metode pengumpulan data melalui pemahaman literatur maupun buku, dan juga browsing internet sebagai acuan untuk menentukan landasan teori. b. Metode Observasi atau pengamatan, yaitu pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung mengenai hal-hal yang diselidiki. Hasil dan Pembahasan Penelitian ini menetapkan 30 responden terdiri dari 25 mahasiswa dan 5 dosen/kaum intelektual yang berbeda latar belakang disiplin ilmunya. Dengan disiplin ilmu yang berbeda, diharapkan memperkaya hasil penelitian. Untuk hasil penemuan penelitian, diantaranya: 90% (22 mahasiswa, 5 dosen) pernah menonton program acara Bukan Empat Mata di Trans TV dan sisanya 10% (3 mahasiswa)

tidak pernah menonton program acara Bukan Empat Mata. Lalu 90% (25 mahasiswa, 2 dosen) tercatat bahwa melalui program acara Bukan Empat Mata, mereka mendapat sesuatu yang menghibur dan 10% (3 dosen) tidak memperoleh sesuatu yang menghibur. Terdapat 60% responden (15 mahasiswa, 3 dosen) menyatakan kalau segala tingkah laku Tukul Arwana sebagai Pembawa Acara Bukan Empat Mata membuat Anda terhibur, sementara sisanya mengatakan tidak. 100% responden menuturkan mereka tidak menyediakan waktu khusus untuk menonton program acara ini. Kemudian, sebanyak 70% subjek penelitian (19 mahasiswa, 2 dosen) mengakui bintang tamu dan materi diskusi dari Bukan Empat Mata juga merupakan salah satu faktor khalayak tertarik untuk menonton acara tersebut. Tercatat 100% mereka sepakat kalau setiap kali menonton program acara ini, tidak bersama dengan teman teman, tetapi sendirian. 100% sumber data mengakui memperoleh nilai pengetahuan yang baru setiap menonton program acara tersebut. Mereka (100%) juga setuju bahwa materi isi acara Bukan Empat Mata lebih mengedepankan originalitas. Seluruh responden, ditunjukkan dengan cakupan 100% mereka tidak fokus pada program acara Bukan Empat Mata, selama menyaksikan acara ini. Terkadang mereka menonton acara tersebut sambil mengerjakan hal yang lain, sehingga beberapa dari mereka (15 mahasiswa) tidak dapat menginterpretasikan dengan baik makna dari materi diskusinya. Tercatat pula 100% responden dari profesi dosen mengatakan kalau Bukan Empat Mata bukan program acara terfavorit mereka, sehingga program ini tidak bisa dijadikan sebagai inspirator/motivator dalam kehidupannya sehari hari. Ada yang memfavoritkan program berita, olahraga, seni dan budaya serta film sebagai program unggulan masingmasing subjek penelitian. Setelah menjawab poin diskusi itu, lalu sebanyak 80% responden (20 mahasiswa dan 4 dosen) sepakat tidak setuju dengan pernyataan bahwa mereka dahulu mengetahui pertama kali program acara Bukan Empat Mata dari teman atau saudaranya, sisanya mengamini penjelasan dari Periset. Fokus penelitian ini menuturkan pertama kali mendengar program televisi tersebut, setelah menyaksikan sendiri acaranya. Selanjutnya, 100% sampel studi mengakui pula tidak pernah menyampaikan pendapat (via telepon ataupun internet) tentang sesuatu/informasi yang didiskusikan dalam acara yang digawangi oleh Tukul Arwana. Mereka juga serentak terlihat setuju kalau fungsi media sebagai pengawas sosial (surveillance function/fungsi media sebagai pemberi dan penyedia informasi yang menghibur ke pemirsa) dan juga sebagai fungsi penghubung (communication function) antara media dengan khalayak, tercermin pada program acara Bukan Empat Mata, sayangnya para subjek penelitian ini tidak menonton setiap episodenya. Jadi, berdasarkan data hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa

program acara tersebut memiliki dua fungsi komunikasi massa yaitu surveillance function dan sebagai fungsi penghubung antara media dengan pemirsa televisi. Program ini pernah ditegur oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengenai kasus yang dilakukan oleh salah satu bintang tamunya (Kangen Band) beberapa waktu yang lalu, menyangkut penyebutan alat kelamin pria dihadapan audiens. Stasiun TRANS TV diberi sanksi oleh KPI agar menayangkan program ini diatas jam 22.00, menyampaikan permintaan maaf selama sepekan atas munculnya kasus tersebut pada awal-awal durasi siarannya dan tayangannya juga harus dalam bentuk rekaman (recorded). Meskipun permasalahan pernah dialami oleh Bukan Empat Mata, akan tetapi para narasumber mengharapkan program televisi ini dapat terus eksis dalam industri broadcasting di Indonesia. Sementara itu, para responden melihat adanya kecenderungan stasiun tv lain yang menduplikasi isi program ini, dengan judul acara yang berbeda beda, misalnya: program acara di Indosiar dimana Indro sebagai presenternya. Inti dari format diskusinya tidak jauh berbeda dengan acara yang di-host-in oleh Tukul. Akhir dari data penelitian ini berupa fakta bahwa separuh responden (15 mahasiswa) mengakui sebagai khalayak/pemirsa program acara Bukan Empat Mata yang loyal, sisanya mengatakan sebaliknya. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat terlihat bahwa program acara Bukan Empat Mata di Stasiun TRANS TV terdapat fungsi komunikasi massanya, yaitu berfungsi sebagai pengawas sosial (surveillance function/fungsi media sebagai pemberi dan penyedia informasi yang menghibur ke khalayak) dan juga mempunyai fungsi penghubung (communication function) antara media dengan khalayak. Tercatat pula 50% responden (15 mahasiswa) mengakui sebagai pemirsa program acara Bukan Empat Mata yang loyal, sisanya (5 dosen) mengatakan dalam hal yang sebaliknya. Daftar Pustaka Effendy, Onong Uchjana. 2004. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja RosdaKarya. Effendy, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja RosdaKarya. Mulyana, Deddy. 2002. Nuansa-nuansa Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja RosdaKarya.

Winarso, Heru Puji. 2005. Sosiologi Komunikasi Massa. Jakarta: Prestasi Pustaka.basithjournalist.com