Setiap perusahaan, baik yang bergerak di bidang jasa, produksi, maksimal melalui penggunaan sumber daya yang ekonomis secara efektif dan



dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMILIH PRODUK PT. ASURANSI JIWA CENTRAL ASIA RAYA CABANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat mendukung untuk pengembangan usaha perikanan baik perikanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam perkembangan dunia usaha saat ini, banyak timbul persaingan bisnis

BAB II LANDASAN TEORI. dibahas arti dari proses yaitu : Proses adalah suatu cara, metode maupun

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan, baik perusahaan dagang maupun perusahaan industri,

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

ANALISIS PENERAPAN BIAYA RELEVAN DALAM MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA PT. ADINATA DI MAKASSAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai Agen Pembangunan (Agent of Development) dalam

PERBANDINGAN SISTEM BIAYA TRADISIONAL DENGAN SISTEM BIAYA ABC NURHAYATI. Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIFITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. HARMONI MITRA UTAMA DI SURABAYA Oleh : FELICIA DWI R.

I. PENDAHULUAN. Sudah tidak bisa kita pungkiri lagi bahwa makan merupakan salah satu

I. PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO SECARA UMUM. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dari masing-masing pilar tersebut diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. di kalangan pendidikan maupun masyarakat untuk menambah pengetahuan

Bidang Teknik BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA DAN ALAT PENGENDALI SISTEM MANAJEMEN STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. Setiap usaha koperasi diharapkan dapat memberikan sebuah peran berupa

BAB II DIVERSIFIKASI USAHA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Balanced Scorecard sebagai Alat Pengukuran Kinerja Manajemen (STUDI KASUS PT. MAKRO INDONESIA CABANG PASAR REBO, JAKARTA)

ABSTRACT PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA PT. LIMA UTAMA SURABAYA OLEH: ABDUL HARIS KURNIAWAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perusahaan. Tingginya nilai perusahaan dapat

PENGARUH BIAYA PRODUKSI, BIAYA PEMASARAN DAN GAJI KARYAWAN TERHADAP HASIL PENJUALAN PADA ANGGREK CATERING DI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan diri ( defensive reflex) oleh sekelompok masyarakat yang

MODEL DALAM STRATEGI PENETAPAN HARGA

BAB I PENDAHULUAN. investasi jangka panjang bagi perusahaan. Mengingat bahwa tujuan dari pengadaan

Pangan untuk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENERAPAN ANGGARAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP SKRIPSI

EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI ROTI KECIK DENGAN METODE HARGA POKOK PROSES PADA PERUSAHAAN ROTI GANEP S TRADISI SOLO

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat di kembangkan adalah industri air minum isi ulang.

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tugas Pokok dan Fungsi secara umum merupakan hal-hal yang harus

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan, baik yang bergerak di bidang jasa, produksi, manufacturing maupun perdagangan bertujuan untuk memperoleh laba yang maksimal melalui penggunaan sumber daya yang ekonomis secara efektif dan efisien. Dalarn rangka mencapai tujuan ini, diperlukan usaha-usaha yang mengarah pada tujuan dan sasaran perusallaan tersebut yang dituangkan dalarn suatu perencanaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Perusahaan menerapkan strategi perusahaan sebagai cara untuk mencapai tujuan tersebut, baik yang menyangkutmasalah sumber daya manusia, pemasaran, produksi, keuangan, akuntansi, maupun sistem administrasi. Perencanaan yang realistis dan akurat merupakan modal utarna untuk menciptakan iklim perusahaan yang sehat dan marnpu mengatasi problem internal maupun eksternalnya di Iingkungan umum dan. Iingkungan industri yang melingkupinya. Keberhasilan suatu perusahaan terletak pada kemarnpuan manajemen perusahaan dalarn mengelola fungsi-fungsi manajemen dan sumber daya yang dimilikinya. Untuk menerapkan fungsi-fungsi manajemen, diperlukan data dan informasi yang sah, akurat dan tepat waktu, agar keputusan manajemenyang diarnbil tepat sasaran. Selain itu, dalarn menghadapi persaingan, perusahaanjugaharns memiliki kemampuan bertahan dan berkembang, yaitu dengan memiliki respon yang cepat dan fleksibel dalarn memenuhi kebutuhan konsumen, menghasilkan produk dan jasa yang bermutu serta efisien. Untuk menjadi perusahaan yang efisiensi manajemen perusahaan senantiasa harns melakukan peningkatan (improvement)

terhadap berbagai aktivitas penambah nilai (value-added activities) yang digunakan untuk menghasilkan produk dan jasa serta mengurangi dan ballkan menghilangkan aktivitas yang tidak menambah nilai (non value-added activities) yang tidak diperlukan, sehingga konsumen hanya dibebani biaya-biaya untuk aktivitas penambah nilai. Dalam menghasilkan produk dan jasa diperlukan suatu aktivitas dan setiap aktivitas akan mengkonsumsi sumber daya. Untuk itu, adanya sistem informasi yang' manipu mencerminkan konsumsi sumber daya dalam berbagai aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa akan sangat bermanfaat bagi manajemen dalam mengelola aktivitas perusahaan. PT. Alam Indah Bunga Nusantara sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang florikultura juga harus memperhatikan hal di atas. Meningkatnya persaingan dalam industri florikultura saat ini tidak hanya menuntut setiap produseii florikultura untuk mampu menciptakan produk yang memiliki daya simpan yang relatif lebih lama, tetapi dituntut pula untuk bersaing dalam harga yang terjangkau oleh konsumen secara luas. Persaingan dalam harga dapat dimenangkan apabila dalam produksi dapat tercipta efisiensi. Efisiensi ini pada akhimya akan memberikan biaya produksi yang rendah sehingga harga penjualan pun dapat lebih kompetitifterhadap pesaing. Salah satu keputusan manajerial yang penting mengenai efisiensi ini adalah menyangkut penggunaan metode harga pokok produksi (HPP). Penentuan harga pokok produksi dapat dilakukan dengan menggunakan metode full costing, variable costing atau Activity-Based Costing (Mulyadi, 1997). Metode full costing dan variable costing sering disebut sebagai metode konvensional. Variable costing dan full costing hanya memfokuskan pada biaya yang timbul pada fase 2

produksi saja. Biaya-biaya yang terjadi pada fase desain dan pengembangan produk serta biaya distribusi tidak dimasukkan sebagai biaya penuh produk, melainkan diperiakukan sebagai biaya periode. Oleh karena itu penentuan harga pokok dengan metode konvensional baik dengan full costing maupun dengan variable costing tidak menggambarkan penentuan harga pokok produksi yang akurat, sehingga dapat berdampak pada penetapan harga jual yang tidak kompetitif. Jikafull costing dan variable costing menitikberatkan pada penentuan harga pokok produk hanya pada fase produksi saja, maka Activity-Based Costing menitikberatkan penentuan harga pokok produk di semua fase pembuatan produk. Jadi harga pokok produksi suatu produk terbentuk dari semua kegiatan yang mengkonsumsi sumber daya yang digunakan di semua fase pembuatan produk, yang pengalokasiannya ke dalam produk dilakukan secaraproporsional. PT. Alam Indah Bunga Nusantara diketahui memproduksi lebih dari satu jenis produk florikultura antara lain bunga potong, bunga pot, dan daun potong yang mana proses produksi masing-masing produk tersebut berbeda. Dengan demikian biaya overhead terhadap masing-masing produk diduga tidak dapat dibebankan secara proporsional terhadap volume masing-masing produk karena aktivitas yang dikonsumsi oleh masing-masing produk tersebut berbeda. Dengan demikian pembebanan biaya overhead harus dilakukan dengan menggunakan pemacu biaya yang sesuai dengan aktivitas yang dikonsumsi oleh masing-masing produk. Sistem pembiayaan yang direkomendasikan dapat mengakomodasi fenomena tersebut dikenal dengan metode Activity-Based Costing, yaitu suatu metode penentuan harga pokok produksi berdasarkan aktivitas yang dikonsumsi oleh suatu produk (Mulyadi, 1997). 3 ------------11

1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang perlu diperhatikan untuk menerapkan metode Activity-Based Costing pada PT. Alam Indah Bunga Nusantara adalah : 1. Bagaimana metode perhitungan harga pokok produksi (HPP) yang dilakukan perusahaan selama ini? 2. Berapabesar HPP masing.-masing produk yang ditetapkan oleh perusahaan? 3. Berapa besar HPP yang diperoleh dengan menggunakan metode Activity Based Costing? 4. Apakah metode Activity-Based Costing dapat memberikan informasi yang lebih akurat dan reievan mengenai seberapa efisien dan efektif aktivitasaktivitas yang dilakukan? 5. Bagaimana mengelola aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan proses produksi dalam rangka mencapai efisiensi (untuk non value added activity)? 1.3. Tujuan Penelitian Untuk menjawab dan memecahkan permasalahan tersebut di atas, maka penelitian ini bertujuan : I. Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam prosesproduksi masing-masing produk dan menentukan besamya konsumsi aktivitas masingmasing produk tersebut. 2. Menentukan harga pokok produksi (HPP) setiap jenis produk produk berdasarkan aktivitas kemudian membandingkannya dengan hasil perhitungan HPP setiap jenis produk yang dihasilkan oleh perusahaan. 4

II http://www.mb.ipb.ac.id 3. Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas penambah nilai (value added activity) maupun aktivitas-aktivitas bukan penambah nilai (non value added activity) dalam rangka pengelolaan aktivitas untuk mencapai efisiensi. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat dari pelaksanaanpenelitian ini antara lain adalah : 1. Sebagai sarana pengembangan wawasan dan penerapan teori bagi penulis terutama di bidang Akuntansi Manajerial yang diperoleh selama proses belajar di MMA-IPB. 2. Sebagai masukan kepada pihak manajemen perusahaan dalam penentuan harga pokok produksi untuk produk-produk yang dihasilkannya berdasarkan metode Activity-Based Costing. 3. Sebagai saran a1tematif mengenai pengelolaan aktivitas bagi perusahaan dalam rangkapencapaian efisiensi. 1.5. Rnang Lingkup Penelitian Penelitian ini dibatasi pada ruang Iingkup akuntansi manajerial, terutama pada perhitungan harga pokok produksi (HPP) dari produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Alam Indah Bunga Nusantara dengan menggunakan metode Activity-Based Costing. 5