39 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kecamatan Tanjung Karang Pusat sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Tanjung Karang Barat dengan pusat pemerintahannya berkedudukan di Bambu Kuning (Kampung Kaliawi). Berdasarkan PP No. 3 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya DATI II Tanjung Karang-Teluk Betung, Kecamatan Tanjung Karang Pusat berdiri sendiri dengan pusat pemerintahannya di Tanjung Karang yang terdiri dari 10 kelurahan, yaitu Tanjung Karang, Kaliawi, Pasir Gintung, Gunung Sari, Penengahan, Pelita, Gotong Royong, Enggal, Kelapa Tiga, dan Durian Payung. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Gubernur KDH TK I Lampung No. 6/185.BIII/NK/1998 tentang Pemekaran Kelurahan di Wilayah Kota Bandar Lampung maka Kecamatan Tanjung Karang Pusat bertambah 1 kelurahan, yaitu Kelurahan Palapa yang merupakan pemekaran dari Kelurahan Durian Payung dan sampai saat ini Kelurahan Palapa dijadikan sebagai pusat Pemerintahan Kecamatan Tanjung Karang Pusat. Dari sejak terbentuknya tahun 1982 sampai saat ini, Kecamatan Tanjung Karang Pusat telah mengalami sebelas kali pergantian Camat, yaitu: 1. Januari 1982 s/d Oktober 1987 : Drs. Helmi Masri. 2. Oktober 1987 s/d Agustus 1989 : Drs. Abdi Kirom. 3. Agustus 1989 s/d Januari 1994 : Drs. Zulkifli Husin. 4. Januari 1994 s/d September 1998 : Darwin Djafri, SH.
40 5. September 1998 s/d November 2000 : Drs. Somad Raku. 6. November 2000 s/d Desember 2003 : Sam un, SH. 7. Desember 2003 s/d Agustus 2005 : Drs. Pamuji AR. 8. Agustus 2005 s/d Mei 2006 : Drs. Emil Riady. 9. Mei 2006 s/d Juli 2009 : Dra. Bayana, M.Si. 10. Juli 2009 s/d Maret 2011 : Mukafie Siradj, SH. 11. Maret 2011 sampai sekarang : Dra. Maryamah. A. Letak Geografis dan Batas Wilayah Secara geografis Kecamatan Tanjung Karang Pusat terletak pada 5 24 25 sampai 5 24 27 LS dan 105 15 75 BT, dengan batas wilayah sebagai berikut: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kedaton. 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Teluk Betung Utara. 3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Karang Timur. 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Karang Barat. Tabel 1. Luas Wilayah, Jumlah LK dan RT di Wilayah Kecamatan Tanjung Karang Pusat Tahun 2012. No Kelurahan Luas (Ha) Jumlah LK Jumlah RT 1 Tanjungkarang 28 3 17 2 Kaliawi 72 3 41 3 Palapa 33 2 19 4 Durian Payung 109 2 24 5 Penengahan 52 3 21 6 Gunung Sari 21 2 16 7 Enggal 74 2 23 8 Pelita 30 2 18 9 Gotong Royong 42 2 17 10 Pasir Gintung 30 2 20 11 Kelapa Tiga 167 3 37 Jumlah 658 26 256
41 Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa Kecamatan Tanjung Karang Pusat memiliki luas 658 Ha yang terdiri dari 11 kelurahan, 26 Lingkungan (LK), dan 256 Rukun Tetangga (RT), di mana kelurahan terluas adalah Kelurahan Kelapa Tiga (dengan luas 167 Ha atau 52,4% dari total luas wilayah Kecamatan Tanjung Karang Pusat). Kelurahan yang memiliki luas terkecil adalah Kelurahan Gunung Sari (dengan luas 21 Ha atau 3,2% dari total Luas Kecamatan Tanjung Karang Pusat). B. Tata Guna Lahan Penggunaan lahan di Kecamatan Tanjung Karang Pusat terlihat pada tabel berikut: Tabel 2. Penggunaan Lahan/Tanah di Kecamatan Tanjung Karang Pusat Tahun 2012 No Jenis Penggunaan Lahan/Tanah Luas (Ha) 1 Perkampungan 436 2 Jasa-jasa 103 3 Lainnya 78 4 Tanah Kosong (Tidak diperuntukkan) 41 Jumlah 658 Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa sebagia besar lahan/tanah di Kecamatan Tanjung Karang Pusat dipergunakan sebagai tempat pemukiman penduduk (sebesar 66,3% dari total wilayah), selain itu terdapat pula wilayah untuk jasa-jasa, lainnya, dan tanah kosong yang memang sengaja tidak diperuntukkan/digunakan. Penempatan tanah kosong yang terdapat di Kecamatan Tanjung Karang Pusat dimaksud untuk lokasi resapan air untuk menghindari terjadinya banjir.
42 C. Kondisi Topografi Kecamatan Tanjung Karang Pusat terletak pada kemiringan lereng 0-20% dan ketinggian 100 sampai 500 meter di atas permukaan laut dengan topografi yang terdiri dari dataran dan daerah perbukitan, yaitu Kelurahan Durian Payung dan Kelurahan Gunung Sari. Dataran Kecamatan Tanjung Karang Pusat juga dialiri oleh sungai Way Awi, Way Simpur, dan Way Penengahan yang mengalir di Kelurahan Kepala Tiga, Kaliawi, Pasir Gintung, dan Kelurahan Penengahan. D. Demografis Kecamatan Tanjung Karang Pusat merupakan salah satu kecamatan yang padat penduduk. Dari hasil pendataan akhir tahun 2008, jumlah penduduk di kecamatan Tanjung Karang Pusat tercatat sebanyak 72.386 jiwa dan tahun 2010 jumlah penduduk meningkat menjadi 81.984 jiwa. dengan kepadatan rata-rata 111 jiwa/ha. Data peningkatan jumlah penduduk Kecamatan Tanjung Karang tersebut terlihat pada tabel berikut: Tabel 3: Jumlah Penduduk Tiap Kelurahan Di Kecamatan Tanjung Karang Pusat menurut Jenis Kelamin Tahun 2010 No Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Kaliawi 6.916 6.586 13.502 2 Enggal 2.787 2.883 5.670 3 Pasir Gintung 3.113 3.003 6.116 4 Durian Payung 4.705 5.373 10.078 5 Pelita 1.950 1.993 3.943 6 Gunung Sari 1.371 1.353 2.724 7 Gotong Royong 2.502 2.506 5.008 8 Palapa 1.788 2.013 3.801 9 Kelapa Tiga 5.750 5.524 11.274 10 Tanjung Karang 1.713 1.880 3.593 11 Penengahan 3.341 3.336 6.677 Jumlah 35.936 36.450 72.386 Sumber: Data Monografi Kecamatan Tanjung Karang Pusat Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa penduduk Kecamatan Tanjung Karang Pusat tahun 2008 berjumlah 72.386 jiwa, dengan angka sex ratio sebesar
43 98, yang berarti dalam 100 penduduk berjenis kelamin perempuan terdapat 98 penduduk berjenis kelamin laki-laki. Tabel 4: Jumlah Penduduk Tiap Kelurahan Di Kecamatan Tanjung Karang Pusat menurut Jenis Kelamin Tahun 2012 No Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Kaliawi 7.309 7.204 14.513 2 Enggal 3.913 2.981 6.894 3 Pasir Gintung 3.479 3.553 7.032 4 Durian Payung 4.430 4.430 8.860 5 Pelita 2.614 2.664 5.278 6 Gunung Sari 1.288 1.353 2.641 7 Gotong Royong 2.557 2.441 4.998 8 Palapa 2.729 2.901 5.630 9 Kelapa Tiga 6.476 6.604 13.080 10 Tanjung Karang 2.503 2.827 5.330 11 Penengahan 3.869 3.859 7.728 Jumlah 41.167 40.817 81.984 Sumber: Data Monografi Kecamatan Tanjung Karang Pusat Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa penduduk Kecamatan Tanjung Karang Pusat pada tahun 2010 berjumlah 81.984 jiwa, dengan angka seks ratio sebesar 101, yang berarti dalam 100 penduduk berjenis kelamin perempuan terdapat 101 penduduk berjenis kelamin laki-laki. Kelurahan yang memiliki jumlah penduduk terbanyak adalah Kelurahan Kaliawi (sebesar 14.513 jiwa), sedangkan kelurahan dengan jumlah penduduk terkecil adalah Kelurahan Gunung Sari (2.641 jiwa). Berdasarkan kedua tabel tersebut (4 dan 5), dapat diketahui bahwa jumlah penduduk Kecamatan Tanjung Karang Pusat mengalami peningkatan dari tahun 2008 (72.386 jiwa) sampai tahun 2010 (81.984 jiwa), yaitu sebesar 9.598 jiwa. Dengan perbandingan kedua tabel tersebut, terlihat bahwa Kelurahan Kaliawi tetap menjadi kelurahan dengan jumlah penduduk terbanyak dari tahun 2008 -
44 2010, dan Kelurahan Gunung Sari juga masih sebagai kelurahan dengan jumlah penduduk terkecil. Kelurahan yang mengalami peningkatan jumlah penduduk (2008-2010) adalah Kaliawi (sebesar 1011 jiwa), Enggal (sebesar 1224 jiwa), Pasir Gintung (sebesar 916 jiwa), Pelita (sebesar 1335 jiwa), Palapa (sebesar 1829 jiwa), Kelapa Tiga (sebesar 1806 jiwa), Tanjung Karang (sebesar 1737 jiwa), dan Penengahan (sebesar 1051 jiwa), sedangkan kelurahan yang mengalami penurunan jumlah penduduk (2008-2010) adalah Durian Payung (sebesar 1218 jiwa), Gunung Sari (sebesar 83 jiwa), dan Gotong Royong (sebesar 10 jiwa). Berdasarkan pertumbuhan jumlah penduduk Kecamatan Tanjung Karang Pusat tahun 2008 sampai tahun 2010, maka dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan jumlah penduduk di Kecamatan Tanjung Karang Pusat naik sebesar 11,7 % per 2 tahun atau terjadi peningkatan sekitar 5,85 % tiap tahunnya. E. Sosial Budaya Sosial budaya merupakan salah satu bentuk tatanan sosial dari masalalu yang diwarisi secara turun temurun dan tetap berjalan hingga sekarang. Sosial budaya di Kelurahan Kecamatan Tanjung Karang Pusat yang dijelaskan berikut ini meliputi pendidikan, agama, kesejahteraan sosial, kesehatan, dan pariwisata. 1. Pendidikan Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan yang mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek sosial, ekonomi, politik dan kultural, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan warga bangsa secara keseluruhan. Dalam proses pembangunan tersebut, peranan pendidikan amatlah strategis. Selain menjadi pusat pemerintahan dan pusat perekonomian, Kecamatan Tanjung Karang Pusat juga merupakan salah satu pusat kegiatan pendidikan.
45 Berdasarkan Tabel 5, dapat diketahui bahwa terdapat 76 sekolah dengan beragam jenis dan tingkatan di Kecamatan Tanjung Karang Pusat, dengan Sekolah Dasar (SD) yang paling dominan, yaitu sebanyak 29 sekolah. Dengan jumlah sekolah yang terbilang banyak tersebut, dapat dipastikan bahwa Kecamatan Tanjung Karang Pusat merupakan salah satu pusat pendidikan di Kota Bandar Lampung. Tabel 5. Nama Sekolah, Jumlah Sekolah, Jumlah Murid, dan Jumlah Guru di Kecamatan Tanjung Karang Pusat Tahun 2012 No Nama Sekolah Jumlah Sekolah Jumlah Murid (orang) Jumlah Guru (orang) 1 TK 12 1.225 86 2 SD Negri 21 9.990 334 3 SD Swasta Umum 5 650 60 4 SD Swasta Islam 1 95 5 5 SD Swasta Katolik 2 360 68 6 SMP Negri 5 4.105 304 7 SMP Swasta Umum 6 3.100 293 8 SMP Swasta Islam 5 600 73 9 SMP Swasta Katolik 2 500 55 10 SMU Negri 3 2.960 102 11 SMU Swasta Umum 7 1.810 165 12 SMU Swasta Katolik 3 950 63 13 SMK Negri 1 120 25 14 SMK swasta 1 160 20 15 Akademik Swasta 1 420 25 16 Perguruan Tinggi Swasta 1 500 20 Jumlah 76 27.545 1.698 Sumber: Data Monografi Kecamatan Tanjung Karang Pusat Berdasarkan tabel 6, diketahui bahwa tingkat pendidikan penduduk Kecamatan Tanjung Karang Pusat sangat bervariasi. Tingkat pendidikan yang mayoritas dimiliki oleh penduduk adalah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Data tingkat pendidikan penduduk tersebut termasuk yang masih aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar, kecuali penduduk buta huruf yang memang tidak mengenyam pendidikan.
46 Tabel 6. Komposisi Penduduk Kecamatan Tanjung Karang Pusat Menurut Tingkat Pendidikan tahun 2012 No Tingkat Pendidikan Jumlah 1 Sarjana 4.491 2 Sarjana Muda 3.421 3 SLTA 25.980 4 SLTP 16.389 5 SD 16.651 6 TK 5.504 7 Belum Sekolah 9.219 8 Buta Huruf 329 Jumlah 81.984 Sumber: Data Monografi Kecamatan Tanjung Karang Pusat 2. Agama Sama dengan daerah lain, penduduk Kecamatan Tanjung Karang Pusat menganut beragam agama, seperti terlihat pada tabel di bawah ini. Tabel 7. Agama dan Jumlah Penganutnya di Kecamatan Tanjung Karang Pusat Tahun 2012 No Agama Jumlah penganut 1 Islam 71.386 2 Katolik 3.613 3 Protestan 2.907 4 Hindu 2.744 5 Budha 1.334 Jumlah 81.984 Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa penduduk Kecamatan Tanjung Karang Pusat memiliki keyakinan yang bervariasi, namun keyakinan yang dianut oleh mayoritas penduduk Kecamatan Tanjung Karang Pusat adalah agama Islam dengan jumlah 71.386 jiwa atau sebesar 87,15%, dan pemeluk agama minoritas adalah agama Budha dengan jumlah penganut sebanyak 1.334 jiwa atau 1.6%. Perbedaan keyakinan penduduk dalam memeluk agama di Kecamatan Tanjung Karang Pusat tidak mengakibatkan perselisiahan antara penganut agama. Adanya
47 sifat saling menghargai dan selalu hidup berdampingan antara penganut agama sehingga menjadikan hubungan masyarakat yang rukun dan tentram. Tabel 8. Jumlah Rumah Ibadah di Kelurahan Kecamatan Tanjung Karang Pusat Tahun 2012 No Tempat Ibadah Jumlah 1 Masjid 46 2 Gereja 2 3 Kelenteng/Vihara 3 Jumlah 51 Berdasarkan tabel tersebut, terlihat jumlah masjid sebagai tempat ibadah pemeluk agama Islam sangat dominan, hal ini dikarenakan jumlah penduduk yang menganut agama Islam adalah penganut yang terbesar di Kecamatan Tanjung Karang Pusat, yaitu sebesar 87,1% dari total penduduk. Keberadaan tempat ibadah agama yang saling berdampingan tidak mengakibatkan perselisihan antar pemeluk umat beragama yang ada di Kecamatan Tanjung Karang Pusat karena tingginya rasa toleransi beragama pada masing-masing penduduk. 3. Kesejahteraan Sosial Dalam rangka menunjang pelaksanaan pembangunan, khususnya di bidang kependudukan, selain pertumbuhan penduduk yang harus dikendalikan, juga terus ditingkatkan pembinaannya untuk mewujudkan keluarga yang ideal dan sejahtera. Di Kecamatan Tanjung Karang Pusat peningkatan kesejahteraan keluarga dilakukan melalui pelaksanaan program pemberdayaan dan partisipasi masyarakat melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut: - Program Keluarga Berencana - Program Bantuan Raskin - Program kegiatan PKK - Program pemberian jaminan kesehatan.
48 Program yang dijalankan di Kecamatan Tanjung Karang Pusat bertujuan untuk menunjang pembangunan dibidang kependudukan supaya penduduk lebih sejahtera. 4. Pariwisata Sektor ekonomi, seni, dan olahraga di wilayah Kecamatan Tanjung Karang Pusat cukup berpotensi menunjang kegiatan kepariwisataan Kota Bandar Lampung. Hal ini banyak didukung oleh sarana pariwisata di wilayah Kecamatan Tanjung Karang Pusat seperti hotel, rumah makan, dan sarana olahraga. Tabel 9. Sarana Pariwisata di Kecamatan Tanjung Karang Pusat Tahun 2012 No Jenis Prasarana Jumlah 1 Sarana seni 7 2 Hotel melati 24 3 Rumah makan/restoran 667 4 Pasar moderen 6 5 Pasar tradisional 5 Jumlah 709 Berdasarkan tabel di atas, Kecamatan Tanjung Karang Pusat memiliki 5 macam sarana pariwisata, yaitu pasar tradisional, pasar modern, sarana kesenian, hotel, dan rumah makan atau restoran. Rumah makan memiliki jumlah terbayak yaitu sebanyak 667 yang tersebar di Tanjung Karang Pusat. Hal ini menunjukkan bahwa potensi pariwisata dibidang kuliner sangat berpotensi menarik minat para pelancong baik dari dalam maupun luar Kota Bandar Lampung. Dengan besarnya potensi pariwisata dibidang kuliner, tentu akan menunjang potensi pariwisata disektor yang lainnya. F. Perekonomian Kecamatan Tanjung Karang Pusat merupakan jantung Kota Bandar Lampung. Selain merupakan pusat perdagangan umum dan jasa umum, Kecamatan Tanjung
49 Karang Pusat juga merupakan pusat kegiatan perekonomian yang secara ekonomis menguntungkan bagi pertumbuhan Kota Bandar Lampung. Letaknya yang strategis di pusat kota menjadikan daerah ini sebagai salah satu pusat kegiatan perekonomian yang didukung dengan banyaknya pasar, yaitu Pasar Induk Tamin, Pasar Pasir Gintung, Pasar Bambu Kuning, Pasar Bawah, Pasar Baru, serta pusat-pusat pertokoan/mall dan supermarket, seperti Central Plaza, Ramayana, Lotus, Simpur Centre, Gelael, dan Mall Kartini. Tabel 10: Pasar Tradisional menurut Lokasi di Kecamatan Tanjung Karang Pusat Tahun 2010 No Nama Pasar Lokasi (Kelurahan) 1 Pasar Induk Tamin Kelapa Tiga 2 Pasar Baru Kelapa Tiga 3 Pasar Bambu Kuning Kelapa Tiga 4 Pasar Bawah Gunung Sari 5 Pasar Pasir Gintung Pasir Gintung Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa Kecamatan Tanjung Karang Pusat memiliki 5 pasar tradisional, yang mana sebagian besar terletak di Kelurahan Kelapa Tiga. Berdasarkan tabel 11, terlihat bahwa selain memiliki pasar tradisional, Kecamatan Tanjung Karang Pusat juga memiliki 6 pasar modern, di mana kelurahan yang memiliki pasar modern paling banyak adalah Kelurahan Enggal. Banyaknya jumlah pasar yang terdapat di Kecamatan Tanjung Karang Pusat (baik pasar tradisional maupun pasar modern), secara tidak langsung memberikan lapangan pekerjaan dan dapat menyerap tenaga kerja penduduk setempat.
50 Tabel 11: Pasar Modern/Swalayan/Mall menurut Lokasi di Kecamatan Tanjung Karang Pusat tahun 2010 No Nama Pasar Lokasi (Kelurahan) 1 Mall Kartini/Centre Point Durian Payung 2 Matahari/Central Plaza Palapa 3 Ramayana Gunung Sari 4 Alfa Lotus Enggal 5 Gelael Enggal 6 Simpur Centre Tanjung Karang Dilihat dari matapencahariannya, sebagian besar penduduk Kecamatan Tanjungkarang Pusat berprofesi sebagai buruh, pedagang, dan PNS. Tabel 12. Jenis Pekerjaan Penduduk Kecamatan Tanjung Karang Pusat Jenis Pekerjaan Banyak pekerja PNS 8.064 TNI/POLRI 998 Wiraswasta/pedagang 14.391 Tani 504 Tukang 4.394 Pensiunan 4.251 Buruh 17.821 Lain-lain 31.671 Jumlah 81.984 Tahun 2012 Berdasarkan tabel 12, penduduk di Kecamatan Tanjung Karang Pusat memiliki jenis pekerjaan yang bermacam-macam. Meskipun Kecamatan Tanjung Karang Pusat merupakan Pusat Pemerintahan di Kota Bandar Lampung, namun sebagian besar penduduk bekerja di sektor wiraswasta/pedagang, buruh, dan pekerjaan lainlain (pekerjaan lain-lain di sini merupakan pekerjaan home indusry, baik yang berskala kecil maupun berskala besar). G. Pemerintahan Dalam Surat Keputusan Walikota Bandar Lampung No. 28 Tahun 2001, disebutkan bahwa pemerintah kecamatan mempunyai tugas pokok untuk menjalankan sebagian kewenangan pemerintah yang dilimpahkan oleh Walikota,
51 mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Kota Bandar Lampung, serta membina kehidupan kemasyarakatan kecamatan agar tercipta keamanan dan kestabilan ekonomi di Kota Bandar Lampung. Dalam rangka meningkatkan kegiatan di bidang pemerintahan, Kecamatan Tanjung Karang Pusat dipimpin oleh seorang Camat yang dibantu oleh Sekcam, Kasi, dan Lurah. Tabel 13. Nama Pejabat Kecamatan Tanjung Karang Pusat Tahun 2012 No Nama Pejabat NIP Gol Jabatan 1 Dra. Maryamah 196706201993032005 III/d Camat 2 Slamet, SH. 195702121980031014 III/d Sekretaris Kecamatan 3 M. Saleh 195608051984031007 III/d Plt. Kasi Pembangunan 4 A.Rozali, S.Sos. 195809301979061001 III/d Kasi Kessos 5 Yulyanko 196002071982061002 III/d Trantib 6 Tamrin, SH. 196305171985031009 III/c Plt. Kasi Pemerintahan 7 Rika Silva Rina, BA. 19660111986032003 III/d Kasi Pelayanan Umum H. Potensi 1. Pusat Pertumbuhan Ekonomi Kegiatan ekonomi di Kecamatan Tanjungkarang Pusat mengalami pertumbuhan yang terus meningkat. Hal ini dapat dilihat dari makin bertambahnya jumlah pertokoan, mall, dan supermarket yang dapat memberikan kontribusi terhadap PAD Kota Bandar Lampung, khususnya sektor pajak dan retribusi daerah yang didapat dari sektor parkir, PBB, PPI, dan Bea SITU. Laju pertumbuhan ekonomi tersebut dapat meningkatkan lapangan usaha dan menyerap tenaga kerja. 2. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) merupakan kewajiban bagi seluruh penduduk di Indonesia. Begitu juga dengan Kecamatan Tanjung Karang Pusat yang memiliki kewajiban membayar pajak setiap tahunnya kepada Pemerintah Daerah.
52 Tabel 14. Realisasi Penerimaan PBB di Kecamatan Tanjung Karang Pusat Tahun 2008 No Kelurahan Ketetapan (Rp) Realisasi (Rp) 1 Kaliawi 231.943.369 111.942.612 2 Enggal 564.504.285 443.188.554 3 Pasir Gintung 112.705.603 67.476.048 4 Durian Payung 342.688.315 222.409.609 5 Pelita 285.802.936 181.042.591 6 Gunung Sari 229.071.738 180.869.982 7 Gotong Royong 272.008.038 194.576.024 8 Palapa 304.990.777 295.665.496 9 Kelapa Tiga 200.843.396 112.311.849 10 Tanjungkarang 363.748.266 294.769.522 11 Penengahan 58.818.856 34.758.454 Jumlah 3.003.125.606 2.139.010.741 Sumber: Kolektor PBB Tk. Pusat Pendapatan daerah Kecamatan Tanjung Karang Pusat yang memberikan kontribusi cukup signifikan terhadap PAD Kota Bandar Lampung sebagian diperoleh dari penerimaan PBB yang semakin tahun semakin meningkat. Hal ini dikarenakan nilai jual objek pajak yang terus meningkat sehingga dapat memberikan pendapatan bagi Kota Bandar Lampung. I. Permasalahan Selain sebagai pusat pemerintahan, Kecamatan Tanjung Karang Pusat juga ditetapkan sebagi pusat perekonomian di Kota Bandar Lampung. Dengan dijadikannya pusat perekonomian, Kecamatan Tanjung Karanag Pusat tentu tidak lepas dari berbagai masalah yang dihadapi, terutama dari faktor aktifitas manusianya, antara lain: 1. Kemacetan Lalu Lintas Kemacetan lalulintas, khususnya pada jam-jam sibuk kerapkali terjadi, terutama pada ruas Jalan Kartini, Jalan Teuku Umar, Jalan Imam Bonjol, dan Jalan Cut Nya Dien. Penyebabnya antara lain padatnya arus lalulintas dari berbagai arah,
53 rendahnya tingkat disiplin pengemudi dan pengguna jalan, dan kurangnya jalanjalan alternatif yang dapat secara langsung memudahkan pengguna kendaraan. 2. Anak Jalanan (Anjal) Permasalahan sosial yang cukup problematik di Kota Bandar Lampung adalah keberadaan anak jalanan, khususnya di perempatan jalan dan trafic light, dirasakan sangat mengganggu keamanan dan ketertiban para pengguna jalan. Penertiban yang dilakukan oleh aparat Satpol-PP dirasa tidak membuat rasa jera terhadap anak jalanan, karena anak jalanan terus kembali ke perempatan jalan atau trafic light. 3. Pedagang Kaki Lima Keberadaan pedagang kaki lima pada ruas-ruas jalan di pusat kota juga dirasakan sebagai suatu yang problematik. Ditinjau dari sudut ekonomi, ratusan bahkan ribuan pedagang kaki lima di satu sisi dapat menyerap tenaga kerja dan menggerakkan roda ekonomi, disisi yang lain, kondisi ini juga mengakibatkan lahan parkir menjadi berkurang dan para pedagang/pemilik toko merasa dirugian karena tokonya ditutupi oleh tenda para pedagang kaki lima. 4. Kebersihan Masih rendahnya tingkat kesadaran dan tanggungjawab masyarakat terhadap kebersihan dan sulitnya mencari lahan untuk Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) menyebabkan sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Karang Pusat terlihat kurang bersih.