Ketetapan Islam dalam Prinsip-Prinsip Hukum Internasional 1



dokumen-dokumen yang mirip
ISLAM DAN HUBUNGAN ANTARNEGARA. Kepala agama, Kepala negara, Kekuasaan spiritual dan duniawi. Pendahuluan. JIA/Desember 2013/Th.

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

DEKLARASI UNIVERSAL HAK ASASI MANUSIA 1 MUKADIMAH

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Sebagai contoh, anda boleh lihat Piagam Madinah di bawah.

KHILAFAH DAN KESATUAN UMAT

Budi Mulyana, Pengamat Hubungan Internasional

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kelompok 4. Sadri wahyudi Siti cholifah Sarah haikal

40. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMA/MA/SMK/MAK

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Kejayaan Umat Dalam Berhijrah. Dr. Tajuddin Pogo, Lc.MH

BAB III ANALISIS. hukum positif dan hukum Islam, dalam bab ini akan dianalisis pandangan dari kedua

MENDAMAIKAN PERSAUDARAAN SEIMAN

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Kewajiban Pemerintah dan Rakyat

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LAMBANG PALANG MERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Surat Untuk Kaum Muslimin

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI

{mosimage}pergaulan Berdasarkan Sistem Islam, Bukan Nilai-nilai Barat yang Rusak

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah

REVIEW. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK. Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

KESADARAN SEJARAH HUKUM PERANG DAN DAMAI SEBAGAI KHASANAH DUNIA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.

POLITIK LUAR NEGERI- Mengeluarkan Umat Manusia dari Kegelapan Sistem Kufur Menuju Cahaya Islam Wednesday, 28 October :22

3 Wasiat Agung Rasulullah

BAB V PENUTUP. Pada bagian terakhir ini penulis berusaha untuk menyimpulkan dari

Tuduhan Bahwa Berpegang Terhadap Agama Penyebab Kemunduran Kaum Muslimin

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Tafsir Surat Al-Kautsar

Masyarakat Merdeka. Buku Masyarakat Muslim Dalam Perspektif Al Quran dan Sunnah. Muhammad Ali al-hasyimi. Terjemah : Muzaffar Sahidu

Pendidikan Agama Islam

MAKALAH ISLAM. Urgensi Sumpah Dalam Perspektif Islam

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa

Tindakan Amerika di negeri-negeri Muslim itu berarti AS telah secara sengaja memusuhi umat Islam

Sumber Ajaran Islam. Informatika. DR. Rais Hidayat.

PIAGAM MADINAH DAN PRAKTEK POLITIK NABI MUHAMMAD SAW. Oleh: Ulya Fuhaidah

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipakai untuk melakukan penyerangan kepada pihak musuh. Peraturanperaturan

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Perjuangan Nabi di Kota Madinah dalam Menegakan Agama Islam

"PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR"

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Quran 1430 H, Senin, 07 September 2009

RASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMMAT PERIODE MADINAH

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

BAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini

PIAGAM MADINAH DAN TERJEMAHANNYA

HUKUM DAN HAM DALAM ISLAM

The Arrivals wakeupproject.com

QADLA DAN QADAR. Oleh : Hz. Mirza Ghulam Ahmad a.s. Penterjemah: A.Q. Khalid

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG

Mukadimah. Pengkajian

Aneh jika ada orang yang mengaku Muslim tapi takut terhadap penerapan syariah.

Khutbah Jum'at. Melanjutkan Spirit Qurban dalam Kehidupan. Bersama Dakwah 1

5 Oktober 2011 AAEI ITB K-07

Kapitalisme adalah ideologi yang cacat dan terbukti gagal membawa kebahagiaan bagi manusia di muka bumi ini.

Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji.

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

Diadopsi oleh resolusi Majelis Umum 53/144 pada 9 Desember 1998 MUKADIMAH

PEMBAHASAN KOMPILASI HUKUM ISLAM

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

DEKLARASI UNIVERSAL HAK-HAK ASASI MANUSIA

Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia

MENGENAL ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI

P e n t i n g n y a T a b a y y u n

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

AKHLAK PRIBADI ISLAMI

E٤٢ J٣٣ W F : :

Menerima dan Mengamalkan Kebenaran

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

PERNYATAAN UMUM TENTANG HAK-HAK ASASI MANUSIA

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Jakarta, 30 Juni 2011 Kamis, 30 Juni 2011

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW 1435 H / 2014 H TANGGAL 20 JUNI 2014

Modul ke: Kesalehan Sosial. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

DEKLARASI UNIVERSAL HAK-HAK ASASI MANUSIA. Diterima dan diumumkan oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 10 Desember 1948 melalui resolusi 217 A (III)

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LAMBANG PALANG MERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA


[113] Sisi Politik Ibadah Haji Tuesday, 12 November :30

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

Khutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1

PERBANDINGAN HUKUM PERDATA 4 SISTEM HUKUM DI DUNIA. Oleh : Diah Pawestri Maharani, SH MH

Transkripsi:

Ketetapan Islam dalam Prinsip-Prinsip Hukum Internasional 1 Wahai manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian dari jenis laki-laki dan perempuan, dan menjadikan kalian bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengabari (QS. Al-Hujurat (49):13). Pendahuluan Islam datang kepada umat manusia dan seluruh alam tiada lain adalah untuk membawa rahmat 2. Rahmat sering diartikan sebagai sesuatu yang membawa kebaikan dan menciptakan kondisi yang kondusif bagi kehidupan manusia yang dimensinya tidak terbatas keduniawian (fana) tetapi juga keakhiratan (eternal). Sesungguhnya fondasi Islam adalah keyakinan dan komitmen (iman) yang jelas, bangunannya adalah kebenaran yang kokoh (syari at Islam), ruh (spirit) Islam adalah kebaikan dan kemaslahatan (rahmat), dan simbol-simbolnya pun menjadi cahaya (ihsan). Sesuai dengan namanya Al-Islam adalah keselamatan, kedamaian keselarasan dan kesejahteraan yang dibangun atas dasar ketaatan. Islam hanya akan menjadi konsep belaka apabila tidak dibarengi dengan kesungguhan membuktikan syumuliyah al-islam (integralitas dan perfeksitas Islam) oleh para pemeluknya yang memiliki integritas keimanan (mu min). Pengakuan sebagai muslim tidak akan cukup untuk membuktikan bahwa Islam merupakan rahmat yang berisikan berbagai solusi yang tepat, tegas dan tuntas. Tetapi yang diperlukan adalah sikap sebagai mu min yang yakin akan solusi yang dibawa Islam 3. Kondisi yang kita saksikan dan kita rasakan masa kini adalah bahwa seolah-olah Islam tidak lagi menjadi solusi bagi setiap problematika kehidupan, sehingga kita atau kebanyakan kaum muslimin mencari berbagai solusi yang datangnya dari bangsa yang tidak dapat menyelesaikan masalahnya, bahkan mereka sendiri belum tentu dapat memahami eksistensi dirinya dengan benar. Kecuali perasaan eksistensi diri yang 1 Anton Minardi, Staf Pengajar pada Jurusan Hubungan Internasional FISIP Unpas. 2 QS.Al-Anbiya (21):107. 3 Sikap mu min berdasarkan pada kayakinan secara rasional dan irrasional (keterbatasan akal) akan kekuatan Allah SWT. dalam kesatuan perasaan, ucapan dan amal perbuatan. Sikapnya mencakup keyakinan kepada Allah SWT. dan rasul-nya yang menjadi ketetapan hati, tiada keraguan padanya, dan melakukan perjuangan (jihad) dengan segenap potensi harta dan jiwa yang dimilikinya di jalan-nya (QS. Al-Hujurat (49):14-15).

2 dibangun atas dasar nalar reduksionis 4. Sehingga perasaan dan harapan terhadap konsep yang dibangun secara sepihak dan parsial itu sudah barang tentu tidak akan menyelesaikan masalah, malah yang terjadi adalah masalah lainnya akan segera timbul. Contoh yang paling tepat adalah ketika renaissance terjadi di Barat sekitar abad 15. Maksud hati mencari jalan keluar dari berbagai keterpurukan, tetapi karena konsep parsial dan irrasional yang digelar hasilnya adalah keterpurukan yang lainnya diperoleh bahkan semakin terpuruk. Konsep liberte (kebebasan) yang mencakup kebebasan berfikir, berpendapat dan berekspresi yang pada satu sisi menghasilkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi pada sisi lainnya menghasilkan kehancuran moral dan keterpurukan peradaban mereka. Begitu pula prinsip egalite (kesetaraan) dan praternite (persaudaraan) yang mereka bangun ternyata kedok belaka. Robot dengan programnya sudah dapat dipastikan tidak akan dapat memperbaiki eror yang menimpa dirinya, akan tetapi pabriknyalah yang dapat melakukannya. Padahal Islam merupakan risalah yang datang dari pabrik atau Pencipta yang membuat alam semesta ini, yang diberikan tugas untuk menyampaikan dan menerjemahkannya juga ma shum (terjaga dari kesalahan). Ketika Muhammad (sebelum diangkat menjadi Nabi dan Rasul) mendapati bangsanya dalam keterpurukan bahkan diabadikan dengan istilah jahiliyah (sistem yang bodoh dan tidak beradab) 5 sedang beliau sendiri merasa tidak mampu untuk memperbaikinya begitu juga seluruh manusia lainnya, beliau sadar bahwa ada Dzat yang serba Maha yang menjadi kunci dari segala problem solving. Islam melalui Nabi Muhammad SAW. sebagai penerjemahnya melakukan langkah-langkah strategisnya sebagai berikut: pertama, renaissance dengan mensosialisasikan konsep iqra (membuka akal fikiran, rasio dan wawasan) yaitu membuka setiap hijab (penghalang) yang menghalangi masuknya hidayah (petunjuk) dari Allah SWT. ke dalam diri manusia. Awal da wah tidak dimulai dengan memaksakan keyakinan bahwa Tuhan itu esa, tetapi justru dengan membuka akal terlebih dahulu. Kedua,Desakralisasi yaitu merubah pola pikir dan menghapuskan segala bentuk 4 Reduksionis yaitu nalar yang dibangun atas dasar perhatian atau pertimbangan terhadap satu aspek, dan melepaskan aspek lainnya. Misalnya aspek fisik manusia, sedangkan aspek kejiwaan manusia dan aspek lainnya seperti ruh, akal, syu ur (perasaan) dan qadla serta qodar Allah SWT. 5 Jahiliyyah adalah sistem kufur (selain Islam) yang membodohi manusia, mengalienasi fungsi dan peran manusia dari jati dirinya bahkan memperbudaknya dengan hawa nafsu dan sifat-sifat syaitoniyah. Akibatnya adalah perbudakan, penghinaan terhadap wanita dan kaum yang lemah, pemerkosaan hak asasi manusia, kecurangan, perampokan, pembunuhan, kemaksiatan, kemusyrikan, kekejian, dan sebangsanya.

3 sakralisasi terhadap materi yang tidak sepatutnya. Desakralisasi itu dilakukan terhadap tuhan-tuhan rekaan logika dan ciptaan tangan mereka sendiri (manusia), peran manusia yang disucikan, benda, tempat, ruh, logika dan kebiasaan yang selama ini disakralkan. Dibongkar kebohongannya, dibuktikan ketidakkuasaannya dan digantikan dengan memposisikan kembali Allah SWT. sebagai satu-satunya dzat yang layak disakralkan. Ketiga, Deslavery yaitu membebaskan segala bentuk perbudakan baik yang bentuknya perbudakan secara ide, aktifitas dan fisik. Membebaskan rasionalitas yang fitrah (kondisi awal manusia yang suci, selaras dan selamat) yang terbelenggu oleh otoritas yang memaksa, kegiatan yang didasarkan perintah/kehendak/adat atasan/tokoh/nenek moyang belaka, dan bentuk perbudakan terhadap fisik yang menjadikan wanita sebagai setengah manusia, pemuas pria dan kelas dua dan memperjual-belikan manusia. Semua manusia adalah sama dan yang pantas membedakannya adalah nilai iman dan taqwa kepada-nya, bukan atas dasar ras, golongan, pangkat, jabatan dan harta. Keempat, reformulasi dan reorientasi paradigma yaitu mengganti setiap paradigma yang semata berdasarkan pada materi dan penampakan secara fisik, penilaian yang berdasarkan pada konvensi jahiliyah dan sikap serta perilaku yang mengembangkan hawa nafsu dengan menetapkan standarstandar Allah SWT. sebagai formula baru yang mencakup keimanan, keikhlasan, keihsanan, ketakwaan dan kesabaran. Misalnya mempersamakan kedudukan seluruh manusia beserta hak dan kewajibannya, mendudukkan kodrat manusiawi secara benar, dan melakukan tindakan berdasarkan wahyu ilahi. Sedangkan orientasinya adalah kemaslahatan, keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Sehingga tidak ada lagi perbudakan, wanita setara dengan pria kecuali fungsinya yang berbeda, tindakan kasar kepada Rasulullah SAW. tidak dibalasnya dengan hal yang serupa tetapi dengan kasih saying dan do a, jihad dan harb (perang) bukan dilakukan atas dasar kebencian tetapi karena izin Allah SWT. dan niat untuk memberi pelajaran dan dalam rangka da wah (mengajak kepada kebenaran), mengutus para diplomat ke berbagai negara bukan untuk memperluas kekuasaan tetapi untuk mengeluarkan dari kondisi jahiliyah kepada cahaya Islam yang menyelamatkan, dan lain-lain. Kelima, menjadi Master Piece yaitu selain merubah pola pikir dan kondisi umat, tetapi juga memberikan tauladan yang indah. Tauladan itu mencakup prinsip ajaran, perilaku, sistem kemasyarakatan, pemerintahan dan urusan hubungan internasional. Prinsip ajaran dikodifikasi dalam Al-Qur an dan As-

4 Sunnah yang ditulis dalam mushaf Al-Qur an dan kitab hadits yang isisnya disebut sebagai syari at Islam (hukum Islam). Perilaku dalam akhlak al-karimah (budi pekerti) Islam. Sistem kemasyarakatan dengan mempersaudarakan antara kaum muslimin dan antara kaum muslimin dengan non muslim dan mengadakan perjanjian damai serta kerja sama. Sistem pemerintahan dengan membuat suatu Dustur al-madinah (Piagam Madinah) yang mencakup kepemimpinan Islam atas umat lainnya, kesetaraan kedudukan warga negara, pemberlakuan hukum yang adil, vonis berdasar atas hukum agama menurut pemeluknya masing-masing, toleransi, kerja sama dan tidak berkhianat. Dan urusan hubungan internasional dilakukan atas dasar da wah Islam dan perdamaian, dibangun atas prinsip hukum antar golongan atau hukum internasional baik dalam kondisi damai maupun perang. Menjadi suatu kebutuhan bahwa ketika syari at Islam itu akan diterapkan, maka diperlukan kodifikasi hukum Islam. Ada beberapa pendapat mengenai cakupan dari lapangan hukum Islam yang telah dirintis dari masa lampau oleh fuqaha (ahli hukum Islam). Secara umum bahwa lapangan hukum Islam mencakup ibadah, hukum keluarga, hukum privat, hukum pidana, siasah syar iyyah dan hukum internasional 6. Aspek hukum internasional inilah yang akan menjadi topik bahasan di sini. Tujuannya adalah untuk menjawab pertanyaan apakah Islam itu disebarkan dengan kekerasan dan terror? Dan bagaimana konsep Islam dalam membangun peradaban dunia sepanjang masa? Tentu ini harus dijawab dengan bagaimana Islam menetapkan prinsip-prinsip hukum internasional dan prakteknya. Masalah Terbesar dan Ilusi Hukum Internasional Dalam kajian penerapan syari at Islam terdapat beberapa masalah terbesar yang sedang berlangsung. Masalah tersebut meliputi masalah internal umat Islam yang menyangkut perbedaan pemahaman, masalah yang melanda umat akibat invasi besarbesaran yang dilakukan oleh Barat dan sekutunya dan landasan hukum internasional serta pelaksanaannya yang kacau balau akibat ulah dan kepentingan negara-negara tertentu. Masalah internal kaum muslimin adalah perbedaan pemahaman mengenai Islam yang berkaitan dengan masalah hukum. Paling tidak terdapat tiga kelompok. Kelompok 6 Ahmad Hanafi. Pengantar dan Sejarah Hukum Islam. 1989:38-51. Bulan Bintang-Jakarta.

5 pertama, menganggap bahwa Islam hanya merupakan ajaran wahyu yang mengatur urusan ritual atau sosial yang sifatnya amal sholeh (menyantuni). Kelompok kedua, menganggap bahwa Islam selain mengatur urusan ritual, juga memberikan landasan bagi praktek kehidupan sosial. Kelompok ketiga, menganggap bahwa Islam mengatur semua urusan manusia termasuk sosial, politik, ekonomi, hukum itu sendiri dan lainnya. Dari ketiga aliran tersebut, nampaknya penulis lebih cenderung kepada pemahaman bahwa Islam memberikan landasan bagi setiap kehidupan manusia, karena prinsip-prinsipnya yang universal, jangkauannya yang luas mencapai seluruh alam, sifatnya yang fleksibel dan masa berlakunya yang sepanjang masa 7. Selain itu kaum muslimin juga dilanda erosi keimanan dan hampir kehilangan pegangan ketika invasi budaya, ekonomi dan politik Barat masuk ke negeri-negeri muslim. Hal tersebut ditunjukkan dengan keragu-raguan terhadap sumber hukum umat Islam yaitu Al-Qur an, As-Sunnah, Ijma dan Ijtihad dan lebih cenderung menggunakan konsep yang berasal dari budaya Barat yang dibangun atas dasar rasionalitas dan materialitas belaka yang terkadang banyak bertentangan dengan syari at Islam. Contoh yang paling konkrit adalah budaya liberal, kesetaraan jender yang melanggar kodrat, kepemimpinan dalam keluarga dan diperparah dengan ketundukkan dari banyak kalangan dari para pemimpin Islam terhadap pola serta strategi bahkan invasi militer yang dilancarkan Barat yang non muslim yang telah memecah belah kaum muslimin sehingga kehilangan izzah-nya (kekuatan dan kemuliaannya). Potensi sumber daya alam yang dimiliki negeri muslim yang terkenal dengan tambang terutama minyak bumi tidak dapat disyukuri sebagai alat bargain untuk meningkatkan posisi kaum muslimin. Sebaliknya yang ada adalah tunduknya para penguasa muslim kepada penguasa Barat dengan mengakui hak veto dan standar mata uang dollar AS beserta sistem ribanya (rente) yang membuat ekonomi negeri-negeri muslim tak berdaya dan terpuruk, dan sistem kapitalisme yang diformalkan ke dalam free trade dan liberalization yang menjerat. Kekacauan hukum internasional saat ini baik secara landasan, konsep, dan praktek. Paling terdapat beberapa hal yang akan diungkapkan di sini yaitu: pertama, ilusi hukum internasional. Pada tahun 1948 Majelis Umum PBB membahas tentang pembentukan mahkamah kejahatan internasional, yang berkantor di Den Hag Belanda. 7 QS. Al-Baqoroh (2):2, 185, Ali Imran (3):19, An-Nisa (4):163, Al-Anbiya (21):107, Al-Maidah (5):3.

6 Sedangkan implementasinya dimulai 1 Juli 2002 dengan diratifikasi oleh 60 negara, tidak termasuk Israel, Rusia, Cina dan sebagian negara-negara Arab. Contoh yang paling mencolok adalah setelah pada tahun 2000 presiden AS Bill Clinton ikut meratifikasinya, segera AS yang dikenal sebagai polisi dunia menarik diri dari perjanjian tersebut karena merasa khawatir warga negaranya akan diadili. Tindakan sepihak juga AS lakukan terhadap perjanjian mengenai misil anti-balistik, penolakannya terhadap Protokol Tokyo tentang Perubahan Iklim, juga terhadap kesepakatan PBB tentang persediaan senjata 8. Kedua, hukum internasional tidak bersifat universal. Catatan sejarah Universal Declaration of Human Right membuktikan bahwa peraturan tersebut tidak dapat diterima dan diimplementasikan secara umum. Tidak ada polisi dunia, tidak ada pengadilan internasional yang memiliki otoritas atau wewenang penuh untuk menyelesaikan perselisihan internasional secara tuntas dan adil. Semua terasa sebagai sandiwara dan menjadi suatu kebohongan. Kasus Desert Fox Operation (Operasi Serigala Gurun) yang mendapatkan penentangan dari negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB. Prancis, Rusia, Cina dan negara anggota lainnya ikut menetangnya berdasarkan Pasal 39 Piagam PBB 9, namun Clinton dan Blair tetap melanggarnya dan tetap mengadakan aksi sepihak. Begitu pula pemboman sepihak AS atas Sudan, dan Afghanistan serta Irak dan milisi tidak sah ke Guantanamo oleh George W. Bush dan lainnya 10. Ketiga, penghargaan dan perdamaian dunia yang membingungkan. Penghargaan Nobel yang semstinya diberikan kepada orang yang membawa kedamaian, ternyata juga diberikan pada tahun 1994 kepada Yitzhak Rabin dan Shimon Peres yang semua orang tahu pembantaiannya terhadap muslim Palestina. Pada 12 Oktober 2001 kepada Kofi Annan atau orang-orang lainnya yang terbukti tidak mampu membatasi peperangan, invasi negara-negara Barat ke Timur Tengah, pembantaian di Bosnia, Chechna, pertumpahan darah di Rwanda, Sierra Leone, Somalia dan banyak lagi yang lain. 11 8 Salim frederiks. Political and Cultural Invasion (terjemahan). 2004:234-235. Pustaka Thariqul Izzah- Bogor. 9 Pasal 39 Piagam PBB berisi: Dewan Keamanan harus menghentikan segala bentuk ancaman erhadap perdamaian, pelanggaran atas perdamaian, serta aksi-aksi agresi. 10 Op.Cit. hal.240-242. 11 Ibid. hal.244-247.

7 Sejarah Singkat Hukum Internasional Islam Setibanya di Madinah Rasulullah melakukan langkah-langkah strategis yaitu pertama, membangun masjid yang kemudian dikenal sebagai masjid Nabawi. Kedua, mempersaudarakan antara kaum muslimin tanpa mengenal latar belakang keluarga, suku, ras dan golongan. Ketiga, membuat traktak yang dikenal dengan Madinah Charter (Piagam Madinah), yang berisi persatuan umat Islam dan non muslim, perjanjian perdamaian, dan perjanjian kerja sama. Di antara butir-butir terpenting dari prinsipprinsip Piagam tersebut adalah al-musawah (persamaan kedudukan sebagai warga), alhurriyyah (kebebasan berlandaskan syari at), al-adalah (keadilan), al-ukhuwwah (persaudaraan) dan at-tasamuh (toleransi). Di sinilah pemerintahan Islam (khilafah) mulai dibangun dengan metode dan struktur pemerintahannya. Pada saat khilafah Islam yang pertama yang berpusat di Madinah tersebut, pemerintahan Islam telah memulai hubungan internasionalnya dengan mengirimkan para diplomatnya untuk menyampaikan da wah Islam kepada para penguasa di belahan yang lain di dunia. Beberapa di antaranya kepada Najasy di Habasyah (Ethiopia), Hiroklius penguasa Romawi (Roma), Kisra penguasa Persia (Iran), Muqauqis di Yaman, dan lainlain 12. Da wah terus berkembang dan mencapai ke negeri-negeri yang sangat jauh. Selain mendapatkan kemenangan dalam merekrut manusia ke dalam Islam, tetapi juga Islam semakin tersebar ke seluruh dunia. Persia, Mesir, Yerussalem, Romawi dan sebagainya jatuh ke pangkuan Islam. Dalam kondisi itulah interaksi antar manusia, kelompok dan negara tidak dapat dihindari, dan tuntutan kepada aturan yang jelas bagi aktivitas mereka menjadi suatu keharusan dalam bentuk kesepakatan, perjanjian dan aturan yang selanjutnya mewujud menjadi hukum internasional. Yaitu merupakan suatu tata hukum dengan ketentuan-ketentuan yang mengatur pergaulan antara negara dan dalam rangka itu mengatur pula hubungan di antaranya. 12 Sejarah telah membuktikan bahwa Nabi Muhammad SAW. sejak tahun ke 3 hijriah telah mengirimkan beberapa utusan (envoys) ke negara-negara lain. Demikian juga pada tahun ke 9 hijriah Nabi Muhammad SAW. telah menerima duta dan utusan-utusan dari negara-negara lain, sehingga tahun ini terkenal dengan julukan tahun duta-duta. Hamodurrahman, 1976:90-92 dan Altaf Gauhar, 1983:225-228 dan 241, dalam H.M. Daud Ali dkk. Islam untuk Disiplin Ilmu Hukum, Sosial dan Politik.1989: 92. Bulan Bintang-Jakarta. Delegasi yang diterima Rasulullah SAW. pada tahun ke 9 hijrah (April 630-Maret 631) adalah dari Thaif, Kristen Najran, Bani Sa ad, Bani Thayyi, Bani Tamim, Bani Hanifa, Raja-Raja Himyar, dan dari Kinda. Afzal Iqbal. Diplomacy in Early Islam (terjemahan). 2000:49-74.

8 Prinsip-Prinsip Hukum Internasional Islam dan Realisasinya Saat ini kita mengenal bahwa hukum internasional itu berasal dari pendapat para ahli hukum, jurisprudensi dan perjanjian internasional yang datangnya dari Barat. Barangkali dapat disimak apa yang diungkapkan oleh Hugo Grotius yang dikenal sebagai bapak hukum internasional bahwa hukum internasional pada hakekatnya telah tumbuh sejak lahirnya masyarakat manusia di dunia ini, akan tetapi sebagai ilmu yang komplit telah dilahirkan dari hukum Islam, sebab agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. yang bersumber pada Al-Qur an memuat ajaran prinsip-prinsip hukum internasional itu. Hal tersebut dibenarkan oleh Baron Michele de Tubb seorang guru besar di bidang ilmu hukum internasional pada Akademi Ilmu Negara di den Haag yang dalam salah satu pidatonya menegaskan bahwa sesungguhnya bagi hukum internasional itu banyak dilandasi oleh prinsip-prinsip dasar yang terdahulu diletakkan oleh aghama Islam, terutama sekali yang bertalian dengan hukum perang dan damai (war and peace). 13 Misalnya di bidang hukum laut sebelum Grotius menganjurkan adanya ketetapan dalam hukum internasional soal laut bebas dan batas-batas landas kontingen bagi suatu negara, maka sejak di zaman Daulah Ummayah (9 abad sebelumnya), Khalifah Umar bin Abdul Aziz telah menetapkan daerah lautan bebas dan batas-batas landasan kontingen daerah pantai. Hal tersebut terjadi dikala gubernur Afrika Utara memohon kepada khalifah, izin untuk melarang pedagang-pedagang Eropa Selatan yang memasuki pantai Afrika Utara dengan membawa barang-barang dagangan dan izin menarik bea cukai bagi para pedagang kaum muslimin di pantai Afrika itu. Khalifah Umar bin Abdul Aziz berlandaskan QS. Al-Baqarah (2):85-86 melarang menghalangi pelayaran di lautan bebas dan menarik bea cukai, terkecuali apabila masuk daerah landas kontinen sesuai dengan pakta perjanjian internasional yang telah disepakati antara bangsa-bangsa mengenai daerah lautan tertutup. Begitu juga Arminazi dala bukunya Hukum Internasional dalam Islam menjelaskan bahwa para ahli hukum internasional di Eropa telah mengakui dimana kenyataannya dari bukti-bukti sejarah bahwa hokum Islam menjadi sumber terpenting 13 Ali Mansur. Assyari atul Islamiyyatu wal qanunut Dalliyu al am. 1965:31-42 dalam L. Amin Widodo. Fiqih Siasah Dalam Hubungan Internasional. 1994:6-7. Tiara Wacana-Yogya.

9 bagi dasar-dasar hukum internasional yang ada sekarang. Bahkan Gustave Lebon penulis Perancis ternama mengakui bahwa renaissance di Eropa yang terjadi 9 abad kemudian setelah lahirnya Islam, maka andil besar yang telah diberikan adalah datang dari peradaban Islam 14. Secara umum hukum internasional menurut Islam mencakup seluruh aspek baik dalam kondisi perang maupun damai. Pelaksanaannya dapat diimplementasikan dalam tiga wilayah yaitu: pertama, Darul Islam (Negara Islam yaitu negara yang menerapkan syari at Islam). Kedua, Darul Harbi (Negara Kafir yaitu yang memerangi Negara Islam). Ketiga, Darul Ahdi (Negara yang mengadakan perjanjian damai dengan Negara Islam). 15 Adapun prinsip-prinsip dasar hukum internasional dalam Islam adalah 1). Saling menghormati pakta-pakta dan traktat-traktat (QS.8:58, 9:4&7, 16:91, 17:34). 2). Kehormatan dan Integrasi Internasional (QS.16:92) 3). Keadilan internasional (QS.5:8). 4). Menjaga perdamaian (QS. 8:61) 5). Menghormati kenetralan negara-negara lain (Non Combatants) (QS. 4:89,90). 6). Larangan terhadap eksploitasi imperialis (QS. 16:92, 28:83). 7). Memberikan perlindungan dan dukungan kepada orang-orang Islam di negara lain (QS. 8:72) 8). Bersahabat dengan kekuasaan-kekuasaan netral (QS. 60:8,9). 9). Kehormatan dalam hubungan internasional (QS. 55:60). 10). Persamaan keadilan untuk para penyerang (QS. 2:194, 16:126, 42:40-42). Selain itu Islam menegaskan bahwa hak asasi manusia baik yang muslim maupun non muslim, laki-laki maupun perempuan dilindungi undang-undang. 1). Hak hidup (QS. Al-Isra:33, Al-An am:151). 2). Hak Milik (QS. Al-Baqarah:188, An-Nisa:29). 3). Perlindungan kehormatan (QS. Al-Hujurat:11-12). 4). Keamanan dan kesucian kehidupan pribadi (QS. An-Nur:27, Al-Hujurat:12). 5). Keamanan Kemerdekaan pribadi (QS. Al- Hujurat:6) 6). Perlindungan dari hukuman penjara yang sewenang-wenang (QS. Al- An am:164). 7). Hak untuk memprotes kelaliman (tirani) (QS. An-Nisa:148, Al- Maidah:78-79, Ali Imran:110). 8). Kebebasan ekspresi (QS. At-Taubah:71). 9). Kebebasan hati nurani (QS. Al-Baqarah:256). 10). Status warga negara non Muslim dalam negara Islam dilindungi (Hadits Riwayat Abu Dawud). 11). Kebebasan berserikat (QS. Ali Imran:104-105). 12) Kebebasan berpindah (QS. Al-Baqarah:84-85). 13). 14 Ibid.hal. 6-8. 15 T.M. Hasbi Ash-Shidieqy. Hukum Antar Golongan Dalam Fiqih Islam. 1391 H/1971 M:118-123. Bulan Bintang-Jakarta.

10 Persamaan hak dalam hokum (QS. An-Nisa:1, Al-Hujurat:13). 14). Hak mendapatkan keadilan (QS. Asy-Syura:15). 15). Hak mendapatkan kebutuhan dasar hidup manusia (QS. Adz-Dzariyat:19). 16). Hak mendapatkan pendidikan (QS. Yunus:101). 16 Pelaksanaannya diimplementasikan dalam hubungan internasional Islam yang mendasarkan diri pada beberapa prinsip yaitu: pertama, hubungan internasional dilandasi dengan prinsip untuk memelihara ketertiban dan perdamaian di dunia. Prinsip perdamaian memiliki doktrin sebagai berikut: 1). Umat manusia dan bangsa-bangsa di dunia berasal dari satu orang, yaitu Nabi Adam as. 2). Al-Qur an telah menggariskan suatu ketentuan asasi agar manusia senantiasa menghormati perjanjian termasuk perjanjian perdamaian. 3). Perang hanya diizinkan dalam keadaan-keadaan khusus, yakni apabila keamanan dan pertahanan negara terancam oleh pihak musuh. 4). Islam tidak membenarkan dan melarang paksaan dan kekerasan. 5). Islam mengajarkan agar perdamaian itu dimulai dari hubungan perorangan. Kedua, Islam memerintahkan kepada pemeluknya agar supaya memenuhi persetujuan-persetujuan dan perjanjian internasional. Ketiga, sejak zaman Nabi Muhammad SAW. hubungan internasional dilaksanakan dengan cara pertukaran duta atau utusan (envoys) 17. Praktek hubungan internasional menurut pandangan Islam kini adalah: 1). Negara-negara yang ada dewasa ini dalam dunia Islam, seluruhnya dianggap berada di dalam satu. 2). Negara-negara lain, baik yang berada di Barat maupun di Timur, seluruhnya dianggap Darul Kuffar dan statusnya menurut syara adalah termasuk Darul Harb. 3). Dengan negeri-negeri tersebut di atas dibolehkan mengadakan perjanjian bertetangga baik, perjanjian perdagangan, ekonomi, perjanjian ilmiah, perjanjian dalam bidang pertanian, dan perjanjian lainnya yang diblolehkan menurut syara. 4) Negaranegara lain yang tidak memiliki hubungan perjanjian dengan negara khilafah dan negaranegara imperialis Amerika, Inggris, Perancis, atau negara-negara serakah yang ingin menguasai wilayah kaum muslim, seperti Rusia, dianggap sebagai negara-negara musuh (muharibah hukman) ditinjau dari segi hukum. Terhadap mereka diambila langkahlangkah waspada dan siaga penuh, serta tidak akan diadakan hubungan diplomatic dengan mereka. 5). Negara-negara musuh yang sedang memerangi umat (muharibah 16 Syekh Syaukat Hussain. Human Right in Islam (terjemahan). 1996:59-95. Gema Insani Press-Jakarta. 17 H.M. Daud Ali dkk. Islam untuk Disiplin Ilmu Hukum, Sosial dan Politik. 1989:87-92. Bulan Bintang- Jakarta.

11 fi lan), seperti Israel, maka terhadap institusi ini diambil sikap siaga perang sebagai asas hubungan dengan mereka (QS. An-Nisa:141, Al-Baqarah:194. 6). Negara Khilafah tidak diperkenankan mengadakan perjanjian kerja sama militer (pakta pertahanan militer) dengan negara-negara lain, seperti bentuk perjanjian pertahanan bersama atau perjanjian keamanan bersama. Termasuk di dalamnya memberikan fasilitas militer, seperti menyewakan pangkalan militer, pangkalan udara atau dermaga kapal perang. 7). Tidak dibolehkan meminta bantuan militer kepada negara-negara kafir, atau kepada pasukan kafir (Hadits). Dalam hal larangan ini termasuk dalam mengambil pinjaman/hutang dan menyerahkan urusan ke tangan negara-negara kafir. 18 Khusus bagi negeri-negeri muslim terlebih bagi Indonesia, pelaksanaan hubungan internasional itu hendaknya dengan komitmen melaksanakan politik bebas aktif yang bertujuan memperjuangkan kepentingan bersama, membebaskan dari belenggu kapitalis dan komunis serta lembaga-lembaga internasional yang menjerat, membela umat Islam di seluruh dunia dan memajukan Islam. Untuk mewujudkan hal tersebut nampaknya perlu suatu pemerintahan yang peduli akan penerapan syari at Islam, pemimpin yang islami dan sistem pemerintahan yang sangat mandiri dan berwibawa. Penutup Itulah sekilas mengenai aturan-aturan Islam yang tidak hanya memberikan prinsip-prinsip pokok bagi hukum internasional, akan tetapi juga memberikan contohcontoh konkrit bagaimana prinsip tersebut dilaksanakan. Karena pada dasarnya pemerintahan Islam itu telah berdiri pada masa Nabi Muhammad SAW. yang dilanjutkan oleh para Khulafa ar-rosyidin dan khilafah selanjutnya sampai yang terakhir adalah khilafah Utsmaniyah yang tumbang pada tahun 1924. Tentu saja suatu ajaran akan terwujud menjadi suatu peradaban apabila penganutnya merupakan aktor dari suatu percaturan dunia dan komit untuk menerapkannya. Kesempurnaan dan keagungan Islam saat ini (mahjub) tertutup karena keterbatasan pengetahuan dan keterampilan umatnya di dalam setiap lapangan kehidupan. Padahal tauladan dan bukti-bukti peranan Islam di berbagai bidang nampak dan terasa bahkan oleh peradaban Barat sekalipun. Untuk itu marilah kita kembali mengusahakan supaya Islam kembali menjadi Rahmat. 18 Hizbut Tahrir. Hizbut Tahrir (terjemahan). 2002: 111-118.