BAB I PENDAHULUAN. bermakna. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Saussure (via Nurgiantoro,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa menjadi media sastra. Karya sastra muncul dalam bentuk ungkapan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun

bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna.

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya, hidup manusia tidak bisa lepas dari bersastra. Kata sastra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah.

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah sistem yang menghubungkan suatu karya dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Wibowo (2001:3) bahasa

BAB I PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena itu, bagi

BAB I PENDAHULUAN. sisi-sisi kehidupan manusia dan memuat kebenaran-kebenaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dikatakan Horatio (Noor, 2009: 14), adalah dulce et utile

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa puisi berasal dari bahasa Yunani poeima membuat atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir

2014 ANALISIS STRUKTURAL-SEMIOTIK PADA KUMPULAN KARYA SASTRA PUISI LES CONTEMPLATIONS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret; (3) ling gambaran

KEMAMPUAN MEMPROSAKAN PUISI KEPADA ADIK-ADIKKU KARYA ARIFIN C. NOOR SISWA SMA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. pikiran sastrawan tentang kehidupan yang diungkapkan lewat bahasa (Sayuti,

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya. Dalam sebuah karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. tulisan yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Kumpulan puisi Calligrammes karya Guillaume Apollinaire memiliki

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkaitan dengan menulis puisi telah

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Sumardjo (Mursini 2010:17) yang mengemukakan bahwa sastra adalah

KEMAMPUAN MEMPARAFRASAKAN PUISI KE DALAM BENTUK PROSA BEBAS. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini dikemukakan beberapa poin di antaranya latar belakang

I. PENDAHULUAN. karya sastra penggunaan bahasa dihadapkan pada usaha sepenuhnya untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sastra merupakan penjelasan ilham, perasaan, pikiran, dan angan-angan (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan nyata baik dari sang penulis ataupun realita yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

BAB 2 LANDASAN TEORETIS. menjadi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat tertentu

MENU UTAMA UNSUR PROSA FIKSI PENGANTAR PROSA FIKSI MODERN

BAB II KAJIAN TEORI. Indonesia, yakni tidak memiliki aturan yang baku. Menurut Dresden (dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah bentuk karya seni yang diungkapkan oleh pikiran

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

Dr. WAHYU WIBOWO Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Nasional 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nur Innayatunnisa, 2015

2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan terutama pada

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Tarigan(1985 : 4), kata puisi berasal dari bahasa Yunani poiesis

BAB I PENDAHULUAN. imaginasi, pengamatan, dan perenungannya dalam bentuk karya sastra. Karya-karya

PENGAJARAN PUISI BAHASA JERMAN DENGAN METODE JIGSAW. Bungaran Butarbutar Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan.

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan dan kesinambungan mengandung irama dan ragam nada (suara yang berirama) disebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mencakup metode dan desain penelitian, definisi-definisi operasional dari variabel

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN. Manusia mengenal bermacam-macam ilmu di dalam kehidupan. Salah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian tentang Struktur Puisi Pesanku Karya Asmara Hadi dan Puisi

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini, akan diuraikan beberapa hal sebagai berikut: (1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

Analisis Unsur Intrinsik Puisi Tema Guru Karya Siswa Kelas V SDN 1 Nagarasari

BAB I PENDAHULUAN. suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang

BAB I PENDAHULUAN. estetik dan keindahan di dalamnya. Sastra dan tata nilai kehidupan adalah dua fenomena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. membicarakan secara langsung, menyampaikan lewat media-media elektronik,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengetahuan tentang kode bahasa, kode budaya dan kode sastra.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa merupakan salah satu keterampilan yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. berbagi pengalaman, belajar dari yang lain, dan meningkatkan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra diciptakan oleh sastrawan. Pikiran, perasaan, kreativitas, serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pengajaran sastra yang tercantum dalam kurikulum pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Wanita merupakan topik pembicaraan yang terus dikupas di media masa

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang. memiliki unsur-unsur seperti pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide,

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM

ANALISIS LAPIS UNSUR PUISI KUCARI JAWAB KARYA J.E. TATENGKENG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang mempunyai sistem tanda yang bermakna. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Saussure (via Nurgiantoro, 1995:39) yaitu bahasa sebagai suatu sistem tanda bersifat mewakili sesuatu yang lain yang disebut makna. Selanjutnya, Luxemburg, dkk. (1981:45-46) menegaskan bahwa yang termasuk dalam tanda-tanda bahasa adalah kata-kata, frasa-frasa, kalimat-kalimat dan teks-teks. Selain untuk berkomunikasi, bahasa juga digunakan untuk menyampaikan pikiran, perasaan dan gagasan, baik yang berupa kenyataan maupun khayalan secara lisan dan atau tertulis. Fungsi imajinatif bahasa biasanya tertuang dalam karya seni, termasuk sastra. Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman, perasaan, ide, semangat dan keyakinan dalam satu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa, serta merupakan kreativitas pengarang yang tidak dapat melepaskan diri dari realitas kehidupan sastra.(sumardjo dan Saini, 1986:3). Hakekat seni adalah dulce et utile, yang berarti seni itu indah dan berguna. Indah susunannya dan berguna isinya. Karya sastra beragam jenisnya, misalnya lagu, prosa, roman, novel, komik, puisi dan sebagainya. Kesemuanya terbagi dalam tiga pembagian besar, yaitu puisi, prosa dan drama. Bellefonds, dkk. (1993:789) mengungkapkan bahwa La poésie est l art d évoquer des impressions, des sentiments ou de décrire des 1

2 objets grâce à l harmonie de sons et au rythme des mots; Puisi adalah seni untuk membangkitkan kesan, perasaan atau menggambarkan benda melalui harmoni suara dan irama kata-kata. Senada dengan Bellefonds, Jakobson (via Handayani, 1977:16-17) menyatakan bahwa : La poèsie c est le langage dans sa fonction esthétique Le monde de l émotion, les troubles de l âme forment une des applications, plus exactement une des justifications les plus habituelles du langage poètique.. Puisi merupakan bentuk pemakaian bahasa dalam fungsi yang estetik Wilayah emosi (luapan perasaan), permasalahanpermasalahan kejiwaan terwujud dalam satu dari penerapanpenerapan, khususnya satu dari pembenaran-pembenaran yang lazim dalam pemakaian bahasa yang indah Puisi merupakan salah satu sistem tanda yang bermakna, memiliki daya pikat melalui rangkaian kata-kata yang mampu membangkitkan emosi pembaca. Selain memiliki ciri penyajian tipografi yang berbeda dengan karya sastra lain (Luxemburg, dkk., 1981:175), puisi juga menggunakan bahasa yang imajinatif, kompleks, penuh simbol, padat sehingga maknanya tersirat. Struktur bahasanya pun umumnya menyimpang dari struktur bahasa normatif serta bersifat multitafsir. Aspek intrinsik puisi yang meliputi aspek bunyi, aspek sintaksis dan aspek semantik dapat dianalisis melalui pendekatan sastra secara struktural, yaitu pendekatan yang memandang karya sastra sebagai sebuah struktur yang merupakan susunan unsur-unsur yang bersistem dan saling berkaitan. Semua unsur tersebut merupakan kode yang disebut tanda.

3 Hawkes dalam (Pradopo, 1995:108) menegaskan bahwa sebuah struktur sebagai kesatuan yang utuh dapat dipahami makna keseluruhannya bila diketahui unsur-unsur pembentuknya dan saling berhubungan di antaranya dengan keseluruhannya. Pendekatan yang dianggap sesuai digunakan untuk menelaah hubungan antarunsur tersebut adalah pendekatan struktural, yaitu sebuah pendekatan yang memandang teks sastra, khususnya puisi, sebagai suatu objek yang dibangun oleh berbagai unsur yang saling berhubungan. Selain itu, puisi juga dapat dianalisis dengan pendekatan semiotik. Semiotik (semiotika) adalah ilmu tentang tanda-tanda. Penelitian semiotik ini meliputi analisis sastra sebagai sebuah penggunaan bahasa yang tergantung pada sifat-sifat yang menyebabkan bermacam-macam cara (modus) wacana mempunyai makna. (Preminger, dkk., 1974:980) Ada beberapa pendapat tentang unsur-unsur pembentuk puisi. Salah satunya adalah I.A. Richard (dalam Pradopo, 2005:24) yang berpendapat bahwa membedakan dua hal penting yang membangun sebuah puisi yaitu hakekat puisi/bentuk batin (the nature of poetry) dan metode puisi/bentuk fisik (the method of poetry). Metode puisi terdiri atas diksi (diction), kata konkret (the concrete word), majas (figurative language),dan bunyi yang menghasilkan rima dan ritma (rhyme and rhytm), sedangkan hakekat puisi terdiri dari empat hal pokok, yaitu tema/arti (sense), perasaan (feeling), nada (tone) dan amanat (intention).

4 Tema merupakan gagasan pokok yang dikemukakan penyair, yang terkandung dalam karya sastra. Tema terdiri dari dua macam, yaitu tema mayor dan tema minor. Tema mayor adalah tema yang dominan dalam cerita, sedangkan tema minor adalah tema tambahan untuk melukiskan tema mayor. Menurut Mursal Esten (1984:92) dalam melukiskan tema mayor suatu cerita ada beberapa cara yaitu melihat persoalan yang paling banyak membutuhkan waktu penceritaan dan persoalan yang paling banyak menimbulkan konflik. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca melalui cerita yang dibuat, yang diharapkan menjadi sesuatu yang bermakna bagi para pembaca, menjadi hikmah, renungan, atau nasihat. Amanat puisi biasanya mempunyai benang merah dan misi visi yang relevan dengan tema. Subjek penelitian ini adalah kumpulan puisi Calligrammes karya Guillaume Apollinaire. Keistimewaan kumpulan puisi tersebut antara lain, (1) puisi tersebut merupakan karya penyair beraliran simbolis, dan diperkuat dengan kata-kata dan kiasan yang menarik, (2) puisi tersebut ditampilkan dalam bentuk sajak bebas dengan gaya penulisan puisi modern, (3) puisi tersebut mengungkapkan perasaan, gambaran dan ekspresi yang tajam, serta kritik keadaan yang terjadi pada saat karya tersebut diciptakan, (4) beberapa tipografi puisi yang khusus atau unik dibanding dengan puisi pada umumnya. Calligrammes: Poèmes de la Paix et de la Guerre 1913-1916 (1918), adalah kumpulan puisi karya Guillaume Apollinaire, dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1918. Calligrammes memperlihatkan bagaimana tipografi dan tata ruang dari kata-kata yang mempunyai banyak peran dan arti dari setiap puisi

5 tersebut. Dalam pengertian ini, koleksi dapat dilihat sebagai puisi konkret atau puisi visual. Apollinaire menggambarkan karyanya sebagai berikut: Calligrammes sont les idéalisation des vers libres de la poésie et la précision de typographie à une époque où il atteint la fin d'une brillante carrière, au début d'un nouveau moyen de reproduction qui est un cinéma et le phonographe; Calligrammes adalah perwujudan baris bebas dari puisi dan kejelasan tata wajah pada suatu era saat mencapai kejayaan karir, pada awal penerbitan adalah film dan fonograf. (http://www.wikipedia.fr-diakses-pada-25mei2011). Pengarang kumpulan puisi Calligrammmes yang bernama asli Wilhelm Apollinaris de Kostrowitzky, atau yang dikenal sebagai Guillaume Apollinaire, adalah seorang penyair Perancis, dramawan, dan kritikus seni. Beliau lahir di Roma pada tanggal 26 Agustus 1880, keturunan wanita berdarah Italia dan pria asal Polonia. Ayahnya tidak pernah ia kenal, namun semua kesedihannya tertuang dalam karya-karya ciptaannya. Beliau adalah salah satu penyair Prancis terkemuka awal abad 20 dan termasuk dalam sebagian besar penyair populer anggota komunitas seni Montparnasse di Paris, satu periode dengan Pablo Picasso. Guillaume Apollinaire telah mengarang berbagai teks yang berbeda: prosa fiksi, drama, librettos dll, namun dapat dikatakan bahwa karya-karya penting dalam hidupnya hanya dua: Alcools: Poèmes 1898-1913 (1913) dan Calligrammes: Poèmes de la Paix et de la Guerre 1913-1916 (1918). Beliau meninggal pada 9 November 1918 di Paris karena sakit. (Orizet, 1988:443-444) Karya-karya terkenal lain Guillaume Apollinaire diantaranya : Mirely ou le Petit Trou pas cher (1900), Le Théâtre Italien (1910), Les exploits d un jeune

6 Don Juan (1911), Méditations esthétiques-les peintres cubistes (1913), La Rome des Borgia (1914), Le poète assassiné (1916), L'esprit nouveau et les poètes (1918) dan Il y a... (1925). Kajian terhadap kumpulan puisi Calligrammes karya Guillaume Apollinaire dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan struktural yang memfokuskan pada kajian tema dan amanat puisi, guna memperkaya berbagai penelitian di bidang sastra. Dalam penelitian yang mengangkat puisi sebagai subjek penelitian ini, peneliti menggunakan kajian tema dan amanat sebagai alat analisis karena kajian tersebut dapat mengungkap makna puisi secara mendalam dengan menunjukkan tema-tema mayor dan minor dari puisi-puisinya. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalahmasalahnya, yaitu : 1. tema dalam kumpulan puisi Calligrammes karya Guillaume Apollinaire 2. amanat dalam kumpulan puisi Calligrammes karya Guillaume Apollinaire 3. makna kumpulan puisi Calligrammes karya Guillaume Apollinaire 4. gaya bahasa yang digunakan dalam kumpulan puisi Calligrammes karya Guillaume Apollinaire 5. penggunaan diksi dalam kumpulan puisi Calligrammes karya Guillaume Apollinaire 6. versifikasi dalam kumpulan puisi Calligrammes karya Guillaume Apollinaire

7 C. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, dapat dikemukakan pembatasan masalah yang diteliti adalah sebagai berikut : 1. kajian tema dalam kumpulan puisi Calligrammes karya Guillaume Apollinaire 2. kajian amanat dalam kumpulan puisi Calligrammes karya Guillaume Apollinaire D. Rumusan Masalah Dari penjabaran latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka dapat diambil rumusan masalahnya yaitu : 1. bagaimanakah kajian tema dalam kumpulan puisi Calligrammes karya Guillaume Apollinaire? 2. bagaimanakah kajian amanat dalam kumpulan puisi Calligrammes karya Guillaume Apollinaire? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. mendeskripsikan kajian tema dalam kumpulan puisi Calligrammes karya Guillaume Apollinaire 2. mendeskripsikan kajian amanat dalam kumpulan puisi Calligrammes karya Guillaume Apollinaire

8 F. Manfaat Penelitian Peneliti berharap agar hasil dari penelitian ini bermanfaat, baik secara teoretis maupun praktis, yaitu : 1. secara teoretis a. menjadi salah satu referensi dalam pemahaman dan penghayatan terhadap subjek penelitian yaitu kumpulan puisi Calligrammes karya Guillaume Apollinaire b. mengembangkan penelitian di bidang sastra khususnya tentang puisi. 2. secara praktis a. menambah wawasan pengetahuan mahasiswa bahasa Prancis tentang karya sastra Prancis. b. memperkenalkan karya sastra Prancis berupa puisi. c. memperkenalkan puisi Prancis karya Guillaume Apollinaire.