BAB III HASIL PENELITIAN TERHADAP PENGEMBALIAN KREDIT MIKRO DI USAHA SIMPAN PINJAM KAMPOENG ILMU SURABAYA



dokumen-dokumen yang mirip
BAB III. 1. Sejarah Berdirinya BMT Amanah Insani Surabaya. para pendiri untuk membantu meningkatkan kesejahteraan para pengusaha

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 20 SERI E

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/16/PBI/2001 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO

BAB III GAMBARAN UMUM BMT AT-TAQWA MUHAMMADIYAH CABANG SITEBA. A. Sejarah Berdirinya BMT At-taqwa Muhammadiyah Cabang Siteba

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. menyimpan uang, melakukan pembayaran atau penagihan dan masih banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

KEPUTUSAN KOPERASI PEGAWAI NEGERI REPUBLIK INDONESIA ( KPRI... ) BOJONEGORO Nomor : /27-15/ I /2015 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR USAHA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Pendahuluan. kemiskinan di Indonesia masih di atas rata-rata. Kondisi ini semakin parah setelah

BAB I PENDAHULUAN. forum, baik yang bersifat nasional maupun internasional. Ramainya

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tujuan pembangunan

BAB I. PENDAHULUAN. bagi mereka yang membuatnya. Perjanjian Kredit. Danamon Indonesia Unit Pasar Delitua dengan Toko Emas M.

KEGIATAN BANK DALAM PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT. Oleh : Fatmah Paparang 1

BAB III DESKRIPSI KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN

Manusia selalu dihadapkan pada masalah ekonomi seperti kesenjangan. ekonomi, kemiskinan, dan masalah-masalah lainnya. Namun banyak masyarakat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia dengan

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 28 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KREDIT MODAL KERJA USAHA MIKRO DI KABUPATEN PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan kualitas perekonomian masyarakat, dana

Perekonomian Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya lembaga keuangan merupakan sebuah perantara di mana

BAB I. KETENTUAN UMUM

PERANAN UNIT USAHA SIMPAN PINJAM GRAMEEN BAHARI DALAM MEMBANTU MENINGKATKAN PENDAPATAN ANGGOTA KOPERASI MITRA BAHARI

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang besar akan jasa keuangan di kalangan masyarakat yang

BAB II GAMBARAN UMUM BMT SYARIAH TAMBANG KABUPATEN KAMPAR. A. Sejarah singkat BMT Syariah Tambang Kabupaten Kampar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembiayaan atau pembayaran baik dalam menghimpun dana maupun lembaga. yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. adalah menyangkut pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Keberadaan dunia perbankan semakin dibutuhkan pemerintah. dalam bentuk kredit maupun bentuk lainnya (Kasmir, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. berarti dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara, baik peranannya

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT SKALA MIKRO PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi tersebut harus dapat diusahakan dengan kemampuan dan

SKRIPSI. Oleh: LIYA SYAHLIA NIM:

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BAB III DESKRIPSI FAKTOR PERPINDAHAN ANGGOTA KOPERASI SERBA USAHA MDJI AGUNG SYARIAH KENDAL KE LEMBAGA KEUANGAN KONVENSIONAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 53 TAHUN 2014 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk ditanamankan pada sektor produksi dan investasi, di samping

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan penyediaan dana untuk perkembangan pembangunan atau untuk

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. of founds) dengan pihak yang mengalami kekurangan dana. Sehingga

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan usaha yang tergolong besar (Wahyu Tri Nugroho,2009:4).

BAB I PENDAHULUAN. yang kegiatan utamanya menerima simpanan atau dana-dana dari masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. yang dirancang oleh para pakar dan dunia akademis guna membantu upaya

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR,

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala. di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Mardana. 2013).

BAB I BAB V PENUTUP PENDAHULUAN. Bab ini merupakan bab penutup yang berisi. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BUPATI PAKPAK BHARAT

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak pemberi pinjaman dan pihak peminjam. Dalam kesehariannya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi jika dilihat kondisi UMKM di Indonesia, dapat dikatakan bahwa UMKM kurang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pinjam-meminjam uang telah dilakukan sejak lama dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO GUBERNUR BANK INDONESIA

Realisasi Pinjaman (Rp.) , , , , ,16

BAB III TINJAUAN TEORITIS TINJAUAN UMUM TENTANG USAHA

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. atau badan badan hukum koperasi yang memberikan kebebasan masuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, dalam

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Berdasarkan kebutuhan, setiap masyarakat memiliki kebutuhan

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 32 SERI E

III KERANGKA PEMIKIRAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA PENJAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum Koperasi Karyawan Temprina Sejahtera Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. melalui pembiayaan yang menggunakan prinsip-prinsip syariah. Pada zaman

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal

Analisis Pengaruh Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap Pendapatan Daerah Kota Bekasi. Nama : Risandra Rejina NPM : Kelas : 3 EB 15

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Intermediasi keuangan merupakan proses penyerapan dari unit surplus

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. di bidang perbankan. Kebijakan ini diharapkan dapat memperbaiki dan. memperkokoh ketahanan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) melalui Unit Pengelola Keuangan

PROGRAM PELAYANAN KEUANGAN MIKRO LEMBAGA BINA SWADAYA DI KECAMATAN KIARACONDONG BANDUNG

Transkripsi:

BAB III HASIL PENELITIAN TERHADAP PENGEMBALIAN KREDIT MIKRO DI USAHA SIMPAN PINJAM KAMPOENG ILMU SURABAYA A. Gambaran Umum Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Surabaya. 1. Sejarah Berdirinya Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Surabaya. Berdirinya Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Surabaya didorong adanya keinginan para pendiri untuk membantu meningkatkan kesejahteraan para pengusaha buku di daerah Jl. Semarang Surabaya dengan memberikan pinjaman untuk berdagang. Khususnya para pedagang penjual buku. Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Surabaya mempunyai letak yang sangat strategis, yaitu berada di Jl. Semarang No 55 Surabaya. Tidak jauh dari Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Terdapat para pedagang, kurang lebih jarak dari 15 m di sebelah kanan terdapat stasiun kereta api (stasiun pasar turi surabaya ), 20 m terdapat sebuah tempat perbelanjaan yaitu pusat grosir surabaya (PGS). Selain itu Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu berlokasi diantara berbagai macam pedagang sehingga mudah dikenal dan dijangkau oleh masyarakat. Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu adalah lembaga keuangan yang menjalankan kegiatan ekonominya berdasarkan prinsip ekonomi kerakyatan yang terinspirasi dari Grameen Bank yang di cetuskan oleh 50

51 Muhammad Yunus di Bangladesh, yaitu meliputi menghimpun dana dari masyarakat berupa tabungan, maupun menyediakan pembiayaan bagi pengusaha kecil menengah. Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu berdiri sejak tahun 2011 yang diprakarsai oleh SPKLB (Serikat Pedagang Kaki Lima Bubutan), Koordinator Kampoeng Ilmu bapak Wardani Musban Ali mengatakan berdirinya Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu ini dipicu dari kesulitan permodalan pascarelokasi pedagang pada tahun 2008 lalu setelah diresmikan oleh pemkot Surabaya. Kemudian Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu beroprasi pada hari selasa tanggal 11 april 2011. Setelah diresmikan oleh Wali Kota Surabaya. Dalam mewujudkan tujuannya, Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu akan selalu terus berusaha untuk menjadi yang terbaik di tingkat regional maupun nasional. Oleh karena itu, Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu terus melakukan perbaikan secara berkeseimbangan pada semua bidang baik menejemen organisasi maupun menejemen usahanya. Untuk menunjang hal tersebut, anggota Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu perlu memiliki karakter jujur, transparan, dapat dipercaya dan profesional. 2. Visi dan Misi Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Surabaya. Visi yang dimiliki oleh Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Surabaya adalah menciptakan Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu yang mantab sebagai sarana untuk menggerakkan ekonomi masyarakat menuju

52 terciptanya kehidupan masyarakat yang sehat, sejahtera dan berpendidikan di bawah naungan ridha Allah SWT. a. Terbangunnya dan berkembangnya ekonomi umat dengan landasan syari`ah Islam. b. Terwujudnya budaya ta awun dalam kebaikan dan ketakwaan dibidang sosial ekonomi. c. Membantu pemerintahan dalam mengurangi pengangguran. Sedangkan Misi Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Surabaya adalah: a. Menerapkan dan memasyarakatkan syariat Islam kedalam bentuk aktifitas ekonomi. b. Membantu pemerintah dalam mengurangi pengangguran. c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan anggota. 3. Tujuan didirikan Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Surabaya adalah: a. Menumbuhkan etos kewirausahaan dan usaha mikro masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi rumah tangga yang kurang mampu dalam rangka mengatasi masalah kemiskinan. b. Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu bermaksud menggalang kerja sama untuk membantu kepentingan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.

53 c. Membantu pengusaha kecil (pedagang buku) agar usahanya menjadi berkembang dan bisa menyerap tenaga kerja. d. Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu ini bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta ikut membangun perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat madani yang berlandaskan pancasila dan UUD 1945 serta diridhai oleh allah SWT. 4. Struktur organisasi Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Surabaya. Struktur Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Pemegang saham para pedagang buku kampoeng ilmu Pelaksana Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Wardani Musban Ali 5. Produk-produk Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Surabaya. a. Produk Penghimpunan Dana yang diberikan oleh Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Surabaya kepada para pedagang kecil yang berada di Kompleks Kampoeng Ilmu, yaitu :

54 1. Tabungan tanpa batas Simpanan tanpa batas, adalah merupakan sebuah simpanan dari para penabung yang ada di Kampoeng ilmu dalam bentuk simpanan dengan cara bekerja sama dengan sesama pihak, yang merupakan dana dari penabung secara perorangan atau berkelompok. Dan mengenai setoran tabungan tanpa batas ini minimal adalah Rp. 1000 perhari (seribu rupiah). Jangka waktu tabungan ini adalah ini tidak terbatas dalam artian tidak terbatas yaitu penabung bisa mengambil tabungan tersebut kapan saja sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh penabung. Adapun untuk masalah pembiayaan, Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu menggunakan prinsip pinjaman. b. Produk Pinjaman yang diberikan oleh Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Surabaya kepada para pedagang kecil yang berada di Kompleks Kampoeng Ilmu, yaitu : 1. Pinjaman dengan jumlah kecil bagi orang yang kurang mampu. Istilah yang digunakan dalam penyebutan pinjaman yang ada di Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Surabaya yaitu menggunakan bahasa jawa dengan sebutan kredit tolak miskin. 2. Pinjaman dengan cara menyesuaikan permintaan dari para peminjam. Istilah yang digunakan dalam penyebutan pinjaman yang ada di Usaha

55 Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Surabaya yaitu menggunakan bahasa jawa dengan sebutan wani piro. 1 B. Aplikasi Pengembalian Kredit Mikro di Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Surabaya. Kredit mikro adalah pinjaman dalam jumlah kecil untuk orang yang kurang mampu dengan tujuan agar mereka bisa berwirausaha. Kredit mikro ditujukan untuk orang-orang yang tidak memiliki jaminan, pekerjaan tetap, dan riwayat kredit yang terpercaya, serta tidak mampu untuk memperoleh kredit biasa. Kredit mikro merupakan bagian dari keuangan mikro, suatu layanan keuangan untuk membantu orang-orang yang kurang mampu. Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Surabaya dalam hal ini akan memberikan solusi berupa memberikan bantuan kepada para pedagang kecil dalam bentuk pinjaman. 1. Tujuan pemberian kredit mikro di Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Surabaya adalah: a. Karena adanya rentenir yang merajalela dengan bunga yang sangat besar. b. Karena Kebutuhan modal para pedagang Buku. c. Karena adanya kerjasama untuk membangun Kampoeng Ilmu. 1 Wardani Musban Ali, Wawancara, Surabaya, 25 juni 2013.

56 2. Prosedur pemberian kredit mikro di Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Surabaya adalah: a. Calon peminjam yang akan mengadakan pinjaman datang langsung kepada pelaksana Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu untuk untuk mendaftarkan diri dan menanyakan persyaratan apa saja yang dibutuhkan dalam pinjaman. b. Peminjam yang sudah setuju dengan syarat-syarat pinjaman tersebut, maka segera daftar dan di catatat kedalam SKKP ( surat keterangan permintaan pinjaman ). c. Persiapan tahap pencarian hanya dipersiapkan sebuah buku tabungan untuk diisi calon peminjam. d. Penggunaan pinjaman Penggunaan pinjaman digunakan untuk keperluan produktif oleh para peminjam supaya bisa mendapatkan modal usahanya dan bisa membelanjakan hasil pinjaman tersebut untuk keperluan barang-barang dagangan yang sudah habis di toko untuk dijual kembali. e. Syarat-syarat bagi calon peminjam adalah: 1) Anggota dan calon anggota yang bertempat tinggal di wilayah Usaha Simpan Kampoeng Ilmu Surabaya. 2) Mempunyai penghasilan. 3) Mempunyai tabungan aktif di simpan pinjam Kampoeng Ilmu. 4) Besarnya plafon pembiayaan per-peminjaman ditentukan, Pertama minimum Rp. 2.500.000.000 ( dua juta lima ratus ribu rupiah ) bagi

57 peminjam yang menggunakan pinjaman dengan cara menggunakan Pinjaman dengan jumlah kecil bagi orang yang kurang mampu. Istilah yang digunakan dalam penyebutan pinjaman yang ada di Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Surabaya yaitu menggunakan bahasa jawa dengan sebutan kredit tolak miskin. Kedua besarnya plafon pinjaman dengan menggunakan pinjaman dengan cara Pinjaman dengan cara menyesuaikan permintaan dari para peminjam. Istilah yang digunakan dalam penyebutan pinjaman yang ada di Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Surabaya yaitu menggunakan bahasa jawa dengan sebutan wani piro (berani berapa). seperti ini tergantung dengan situasi dan kondisi kuatnya ekonomi peminjam (kondisional). 5) Jaminan dalam Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu tidak menggunakan sebuah jaminan dalam proses pinjamannya. Para pihak Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu bertekad tidak memberi jaminan karena pihak Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu yakin dan hanya memberi sebuah kepercayaan terhadap para peminjamnya. Apabila ada peminjam yang melanggar dalam perjanjiannya maka pihak Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu akan memberikan sanksi berupa stand milik peminjam akan di gembok dan tidak boleh di buka sebelum dia bisa menyelesaikan angsurannya tersebut.

58 6) Dalam pembiayaan ini dipungut biaya administrasi, biaya percetakan Rp. 1.000 untuk setiyap realisasi berapapun besarnya pokok pinjaman. 7) Simpanan yang menjadi hak peminjam tetap diwajibkan untuk menyimpan uang besarnya tergantung kesediaan atau negosiasi dengan peminjam. 8) Pada saat pencarian Buku tabungan di tanda tangani oleh pihak pelaksana Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu dan peminjam (guna untuk mengontrol kemungkinan terjadi kecurangan dari pihak lain). 2 3. Aplikasi Pengembalian kredit mikro di Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Surabaya. Setelah proses pemberian pinjaman sudah terpenuhi dan sudah disepakati oleh masing-masing para pihak maka proses selanjutnya yang akan di lakukan oleh peminjam yaitu harus melakukan Pengembalian tersebut sesuai dengan peraturan yang sudah dijelaskan oleh para pihak Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu yaitu bahwasannya mengingat pinjaman yang dilakukan di Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu ada 2 (dua) macam pinjaman maka proses aplikasi pengembalian dari masing-masing pinjaman tersebut juga berbeda-beda. Pertama, Pinjaman dengan jumlah kecil bagi orang yang kurang mampu. Istilah yang digunakan dalam penyebutan pinjaman yang ada di Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Surabaya yaitu menggunakan bahasa jawa 2 Wardani Musban Ali, Wawancara, Surabaya, 05 Juli 2013.

59 dengan sebutan kredit tolak miskin. Dimana dalam hal praktek atau aplikasinya yaitu pengembaliannya mengguanakan dengan cara membayar angsuran sebesar Rp 15.000 perhari. Dalam praktek atau aplikasi dalam pengembaliannya yaitu dimana para peminjam harus bisa mengangsur pinjamannya sebesar Rp. 15.000 per hari kepada pihak Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu. Dengan jumlah uang sebesar Rp. 15.000 dan terdapat tambahan dalam angsuran para peminjam yang sudah ditetapkan oleh pihak Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Surabaya. Kedua, pinjaman dengan cara menyesuaikan permintaan dari para peminjam Istilah yang digunakan dalam penyebutan pinjaman yang ada di Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Surabaya yaitu menggunakan bahasa jawa dengan sebutan wani piro. Dan dalam praktek atau aplikasi pengembaliannya yaitu dengan cara dimana seorang peminjam mengangsur pinjamannya selama sebulan 2 (dua) kali dimana jadwal pengembaliannya juga sudah di tentukan oleh para pihak Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu yaitu sebulan dua kali pada awal bulan dan pertengahan bulan yang jatuh pada tanggal 5 dan 20. Pinjaman yang kedua ini masalah pengembalian pinjamannya uang hasil pengembalian para peminjam tidak secara langsung masuk kedalam bagian Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu karena, pinjaman ini dana yang digunakan oleh pihak Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu diambilkan dari dana pihak ketiga. Dimana pihak ketiga disini bukanlah dari para peminjam

60 yang ada di Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu melainkan diambilkan dari pihak orang lain yang sudah dipercayai oleh para pihak Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu. Khusus para peminjam yang hendak melakukan pinjaman dengan menggunakan pinjaman yang kedua ini para peminjam harus melakukan negosiasi terlebih dahulu terhadap pihak yang ada di Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu. Negosisasi yang di lakukan disini pihak Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu menanyakan kepada calon peminjam, bahwasannya dalam setiap pengembaliannya calon peminjam sanggup bayar berapa dalam angsuran yang akan dipinjamnya. Setelah calon peminjam menjawab dan yakin akan bisa mengembalikan pinjaman yang sesuai dengan pinjamannya dan sudah dapat disepakati oleh masing-masing para pihak maka pinjaman tersebut akan dilaksanakan dan tidak lupa juga bahwasannya dalam setiap pengembaliaanya juga terdapat uang tambahan yang sudah di jelaskan oleh para pihak Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Surabaya. 3 3 Wardani Musban Ali, Wawancara, Surabaya, 17 Juli 2013.