Nilna Himawati Mahasiswa Program



dokumen-dokumen yang mirip
Abstrak. Abstract. Narkoba TERPADU. Dosen 3) Dosen Program. hasil belajar siswa dan. tersebut telah belajar yang. selanjutnya. kuantitatif untuk hasil

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TERCEMARKAH AIRKU DI KELAS VII SMP

TERPADU. Abstract. disseminate). dosen serta guru IPA. 92,9%. Hasil. 97,4% tuntas. Respon. ini sangat layak. terpadu. teaching UAN PENDAHULU

Suliyanah. Abstrak. Abstract This research tried to. Jurnal 2013,8-12. Universitas Negeri Surabaya. pembelajaran. 2 Jombang. pembelajaran langsung.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI IRISAN KERUCUT DENGANN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

Purnomo 2) , dan Martin. ni 3) UNTUK. Abstrak. pada guru (teacher. dilaksanakann. pembelajaran. kisi-kisi lembar. 87%, dan. Respon siswa.

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

Harun Nasrudin 1, Choirun Nisa 2.

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU PADA MATERI MATA DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 PUNGGING MOJOKERTO

Pengembangan LKS Berbasis Contextual Teaching and Learning Materi Hama dan Penyakit Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dibutuhkan untuk kehidupan. (KTSP). Sesuai dengan amanat KTSP, model pembelajaran terpadu

Abstrak. and 82.12%. observasi

pembelajaran yang bersifat monoton, yakni selalu itu-itu saja atau tidak ada

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development

Ina Isnaini 1) dan Supriyono 2)

PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI

Penerapan IPA Terpadu Tipe Connected dengan Model Cooperative Learning

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS STARTER EXPERIMENT APPROACH (SEA) UNTUK SISWA SMP/MTs KELAS VIII

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian kuantitatif bertujuan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED DENGAN TEMA PEMANASAN GLOBAL UNTUK KELAS VIII SMP NEGERI 28 SURABAYA

M 2) Dosen Jurusan. Fisika FMIPA 3) .co.id. Abstrak. respon siswa. pembelajaran. penelitian. bersifat masalah. Abstract. research.

PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED PADA TEMA PENGOLAHAN MINYAK KELAPA UNTUK SISWA SMP KELAS VIII

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

Journal of Science Education And Practice p-issn X Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 e-issn

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU (IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013)

PENGEMBANGAN BUKU SAKU SEBAGAI BAHAN AJAR AKUNTANSI PADA POKOK BAHASAN JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENDUKUNG MEDIA PEMBELAJARAN PHET SIMULATION PADA MATERI HUKUM NEWTON KELAS X

Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA SMP/MTS Berbasis Contextual Teaching And Learning (Studi pada Materi Pokok Asam, Basa, dan Garam)

UNESA Journal of Chemical Education Vol.6, No.3 pp , September 2017

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU TEMA LETUSAN GUNUNG BERAPI KELAS VII DI SMP NEGERI 1 KAMAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL

PELATIHAN SEBUAH SOLUSI DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU BAGI DOSEN IPA DI LINGKUNGAN PRODI PGMI. Budiyono Saputro

Elok Mufidah dan Amaria Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya Tlp: , Abstrak

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengembangan R&D dapat disimpulkan beberapa hal

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp , May 2013

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

@yahoo.com. Abstrak. dan lembar berdasarkan. pada waktu. Abstract process, the. the first and obtained the. learning. result of the research, UAN

LEMBAR KERJA SISWA PADA MATERI HIMPUNAN BERBASIS PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK SISWA SMP/MTs

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TULIS SISWA DI KELAS VIII

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research Development (penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (developmental

SAMPAH. , Winarsih 2 ) dan Martini 3) Abstrak. Abstract. and the positive UAN PENDAHULU. aktif. mengajar. yang. yang diperoleh

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER MATERI GETARAN DAN GELOMBANG PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 13 MADIUN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE INTEGRATED BERORIENTASI INKUIRI PADA TEMA MIKROBA DALAM LINGKUNGAN UNTUK SMP KELAS VIII

MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED DENGAN TEMA BIOPESTISIDA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SMP BERBASIS KOOPERATIF TIPE STAD PADA TEMA FOTOSINTESIS DI SMP GIKI-3 SURABAYA. Anita Wahyu Lestari

Azizah 2) Abstrak. dikembangkan. kelas IX. 85%, 80,21%, 78,36% juga merespon positif. dikembangkan, (2) kata-kata kunci: IPA.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. Berdasarkan hasil data penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa:

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI IPA MAN SUMENEP

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka

PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN AIR PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DAN HUBUNGAN ANTAR BANGUN DI KELAS V SD

Abstrak. proses siswa. LKS 3 86,67% isi LKS 83,33% melalui. kognitif. Abstract. learning refers to 85,83% criteria. respons from.

BAB I PENDAHULUAN. belajar dengan berbagai metode, sehingga peserta didik dapat melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. mengambarkan situasi yang mungkin muncul dalam proses belajar mengajar di

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

Melihat Lebih Jauh Manfaat Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Shared

Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Model

Idzi Layyinati. Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Paciran. Lamongan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DI KELAS VIII MTs NEGERI 2 SURABAYA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR FISIKA KELAS X PADA MATERI HUKUM NEWTON DAN PENERAPANNYA BERDASARKAN KURIKULUM 2013

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak

HASIL BELAJAR SAINS FISIKA DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 UKUI.

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menerapkan Pendekatan Kontekstual

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN MODUL AKUNTANSI BERORIENTASI KONTEKSTUAL PADA MATERI MENCATAT TRANSAKSI KE JURNAL UMUM PERUSAHAAN JASA

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan. Permukaan dan Volume Pisma dan Limas tegak.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dan kualitas LKS hasil pengembangan berada pada kategori sangat baik.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PMR PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII SMPN 2 KEPOHBARU BOJONEGORO

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 3, No. 03, pp , September 2014

WEBBED. Abstrak. aktivitas. dengan tema melakukan. pembelajaran. siswa dalam pembelajaran. Abstract. group design. Sample. learning.

BAB VI PENUTUP. semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya di peroleh nilai rata-rata 3,12

2015 PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

PROSIDING ISBN :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu dengan Media Poster

Transkripsi:

Terpadu Tipe Webbed Berbasis CTL Tema Pencemaran Air PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE WEBBED BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA TEMA PENCEMARAN AIR KELAS VII SMP Nilna Himawati Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sains FM Universitas Negeri Surabaya M. Thamrin Hidayat Dosen Jurusan Biologi FM Universitas Negeri Surabaya Abstrak Penelitian pengembangan pembelajaran terpadu tipe webbed berbasiss CTL dengan tema Pencemaran air ditujukan untuk mengetahui () kelayakan yang dikembangkan, (2) keterlaksanaan kegiatan pembelajaran, (3) aktivitas siswa, (4) hasil belajar siswa dan () respon siswa. Untuk memenuhi tujuan tersebut telah dilakukan penelitian yang diawali dengan penyusunan silabus, RPP, Buku Ajar, LKS, dan Tes Hasil Belajar yang selanjutnya dilakukan uji coba tersebut. Sumber data dalam penelitian ini adalah tim ahli meliputi dosen dan guru sebagai penelaah dan validator, serta siswa kelas VII-F SMP Negeri Sidayu Gresik. Jenis penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dan dasain instruksional pengembangann nya mengacu pada 4-D (four D models) ) yang dikemukakan oleh Thiagarajan (974). Rancangan penelitiann ini menggunakan rancangann One Shot Case Study. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar telaah, lembar validasi, lembar pengamatan keterlaksanaann RPP, lembar pengamatan aktivitas siswa, tes hasis belajar dan lembar angket respon siswa. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif untuk hasil telaah dan deskriptif kuantiatif untuk hasil validasi, keterlaksanaan RPP, aktivitas siswa, hasil belajar dan respon siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang dikembangkan telah layak digunakan dalam proses pembelajaran karenaa telah memenuhi kelayakan dengan hasil rata-rata validasi silabus sebesar 3,33, RPP sebesar 3,28, LKS sebesar 3,33, buku ajar sebesar 3,37, dan tes hasil belajar sebesar 3,26 dengan kriteria sangat baik. Data hasil uji coba diperoleh yaitu keterlaksanaa RPP mendapatkan skor dengan kriteria penilaian sangat baik, aktivitas siswa yang paling dominan dilakukan siswa adalah kontruktivisme, hasil belajar siswa menunjukkan bahwa sebanyak 3 siswa anak dinyatakan tuntas dan hasil analisis angket menunjukkan bahwaa siswa memberikan respon sangat positif. Kata Kunci: Terpadu tipe Webbed, Kelayakan, CTL, Pencemaran Air Abstrak Penelitian pengembangan pembelajaran terpadu tipe webbed berbasiss CTL dengan tema Pencemaran air ditujukan untuk mengetahui () kelayakan yang dikembangkan, (2) keterlaksanaan kegiatan pembelajaran, (3) aktivitas siswa, (4) hasil belajar siswa dan () respon siswa. Untuk memenuhi tujuan tersebut telah dilakukan penelitian yang diawali dengan penyusunan silabus, RPP, Buku Ajar, LKS, dan Tes Hasil Belajar yang selanjutnya dilakukan uji coba tersebut. Sumber data dalam penelitian ini adalah tim ahli meliputi dosen dan guru sebagai penelaah dan validator, serta siswa kelas VII-F SMP Negeri Sidayu Gresik. Jenis penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dan dasain instruksional pengembangann nya mengacu pada 4-D (four D models) ) yang dikemukakan oleh Thiagarajan (974). Rancangan penelitiann ini menggunakan rancangann One Shot Case Study. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar telaah, lembar validasi, lembar pengamatan keterlaksanaann RPP, lembar pengamatan aktivitas siswa, tes hasis belajar dan lembar angket respon siswa. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif untuk hasil telaah dan deskriptif kuantiatif untuk hasil validasi, keterlaksanaan RPP, aktivitas siswa, hasil belajar dan respon siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang dikembangkan telah layak digunakan dalam proses pembelajaran karenaa telah memenuhi kelayakan dengan hasil rata-rata validasi silabus sebesar 3,33, RPP sebesar 3,28, LKS sebesar 3,33, buku ajar sebesar 3,37, dan tes hasil belajar sebesar 3,26 dengan kriteria sangat baik. Data hasil uji coba diperoleh yaitu keterlaksanaa RPP mendapatkan skor dengan kriteria penilaian sangat baik, aktivitas siswa yang paling dominan dilakukan siswa adalah kontruktivisme, hasil belajar siswa menunjukkan bahwa sebanyak 3 siswa anak dinyatakan tuntas dan hasil analisis angket menunjukkan bahwaa siswa memberikan respon sangat positif. Kata Kunci: Terpadu tipe Webbed, Kelayakan, CTL, Pencemaran Air 89

Jurnal Pendidikann Sains e-pensa. Volume Nomor Tahun 23, 89-94 PENDAHULUAN Kurikulum adalah se rencana dan pengaturan mengenai tujuan, kompetensi dasar, materi standar, dan hasil belajar, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar dan tujuan pendidikan (Depdiknas, 26b: 3). Sejak tahun 26, kurikulum yang dilaksanakan di Indonesia adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 2 tentang Standart Nasional Pendidikan (SNP Pasal, ayat ) dikemukakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum, yang memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan dan pelibatan masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar mengajar di sekolah. Otonomi diberikan agar setiap satuan pendidikan memiliki keleluasaan dalam mengelola sumber daya, sumber dana, sumber belajar, dan mengalokasikan nnya sesuai prioritas kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat (Mulyasa, 27: 2-2). Sesuai dengan KTSP, tipe pembelajaran terpadu merupakan salah satu tipe implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) sampai dengan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/ MA) (Depdiknas, 26a: ). Dengan pembelajaran terpadu, siswa diharapkan mempunyai pengetahuan yang utuh (holistik) untuk menghadapi permasalahan sehari-hari secara kontekstual (Tim Terpadu, 29:3). merupakan proses aktif. Artinya bahwa pembelajaran Terpadu merupakan suatu yang dilakukan siswa, bukan sesuatu yang dilakukan untuk siswa. Prosess aktif memiliki implikasi aktivitas mental dan fisik. Siswa tidak hanya cukup memiliki hands-on activities, tetapi juga harus memiliki pengalaman-pengalaman minds-on. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dibangun dengann prinsip-prinsip di atas dan kaitannya terhadap upaya-upaya implikasi dalam kehidupan nyata adalah pendekatan kontekstual, Contextual Teaching and Learning (CTL) Menurut (Depdiknas, 26c: ), CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasii kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Salah satu materi yang dapat dipelajari adalah tema Pencemaran air. Tema tersebut sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari, karenaa materi pelajaran tentang pencemaran air itu dapat terjadi di sekitar lingkungan kehidupan. Tema pencemaran air juga mendorong siswa untuk dapat menemukann hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menemukan hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Tema pencemaran air memiliki sejumlah kompetensi dasar yang mengandung konsep yang saling berkaitan tetapi tidak beririsan tetapi menghasilkan kompetensi yang utuh. Dalam tema pencemaran air tersebut akan dipelajari pengertian pencemaran, ciri-ciri pencemaran air, penyebab pencemaran, dampak pencemaran, dan upaya penanggulangan pencemaran air. Pengertian pencemaran air dapat dilihat pada pengertian pencemaran menurut PP No 2/99 tentang Pengendalian Pencemaran Air. Ciri-ciri pencemaran dapat dari tiga segi yaitu fisik, biologi dan kimia. Pada segi fisik dikaitkan dengan materi suhuu dan pada segi kimia akan dikaitkan pada materi asam, basa dan garam. Penyebab dan dampak pencemaran air dikaitkan dengan materi bahan kimia rumah tangga. Upaya penanggulangann pencemarann air dikaitkan dengan materi pencemaran dan kerusakan lingkungan. Salah satu upaya penanggulangan pencemaran air adalah menggunakan penjernihan air sederhana dengan mengkaitkan materi pemisahan campuran yaitu penyaringan. Berdasarkan hal tersebut, maka pola keterpaduan yang cocok dengan tema pencemaran air adalah pola keterpaduan tipe webbed, dimana pembelajarannya mengkaitkan sejumlah konsep yang saling berkaitan tetapi tak beririsan dalam sebuah tema. Namun kenyataan di lapangan, konsep pembelajaran di tingkat SMP/MTs pada saat ini terbagi menjadi tiga mata pelajaran yaitu Biologi, Kimia dan Fisika yang penyampaiannya dilakukan secaraa terpisah. Sebagian besar pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran masih dilakukan sesuai bidang kajian masing- itu masing tanpa ada keterpaduan di dalamnya. Selain pembelajaran di sekolah-sekolah masih jarang dikaitkan dengan mata pelajaran lain yang sebenarnya masih memiliki hubungan keterkaitan bahkan sampai tumpang tindih, hal ini tentunya sangat mengurangi keefisienan kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan hasil observasi awal tentang keterlaksanaan Terpadu di SMP Negeri Sidayu Gresik, keterlaksanaan pembelajaran terpadu belum terlaksana sama sekali. Para guru masih kebingungan untuk menerapkan pembelajaran terpadu. masih terkesan terpisah-pisah team teaching. Salah satu faktor belum terlaksananya pembelajaran Terpadu adalah belum tersedianya pembelajaran Terpadu. Oleh karenaa itu walaupun pengajaran dilakukan secara diperlukan suatuu bentuk penelitian yang menghasilkan Terpadu sehingga timbul kebermaknaan dalam pengembangan kurikulum yang ada dan membuat peserta didik menjadi lebih memahami konsep secara utuh dan

Terpadu Tipe Webbed Berbasis CTL Tema Pencemaran Air dapat menerapkan dalam lingkup hidup sehari-hari pembelajaran. Dari latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengembangan yang direncanakann dalam bentuk Terpadu Tipe Webbed Berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Tema Pencemaran Air Kelas VII SMP. METODE Jenis penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dan pengembangan nya mengacu pada 4-D (four D models) yang dikemukakan oleh Thiagarajan (974). Rancangann penelitian ini menggunakan rancangan One Shot Case Study. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar telaah, lembar validasi, lembar pengamatan keterlaksanaan RPP, lembar pengamatan aktivitas siswa, tes hasi belajar dan lembar angket respon siswa. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif untuk hasil telaah dan deskriptif kuantiatif untuk hasil validasi, keterlaksanaan RPP, aktivitas siswa, hasil belajar dan respon siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil dari penelitian ini adalah berupa hasil validasi yang terdiri atas silabus, RPP, lembar penilaian, bahan ajar, dan LKS, selain itu juga diperoleh hasil dari uji coba terbatas akan didapatkan data pendukung, yang berupa keterlaksanaan kegiatan pembelajran, aktivitas siswa selama pembelajaran, ketuntasan hasil belajar siswa dan respons siswa.. Hasil Telaah oleh Dosen Dalam pengembangan pembelajaran ini, dilakukan telaah oleh 3 dosen FM, yaitu Drs. Bambang Sugiarto, M.Pd. dari jurusan kimia, Drs. Tarzan Purnomo, M.Si. dari jurusan biologi, dan dan M. Budiyanto, S.Pd, M.Pd dari prodi pendidikan Sains. Telaah dilakukan pada pembelajaran yang berupa draf untuk mendapatkan saran atau masukan yang meliputi aspek kesesuaian materi, bahasa, dan penyajian. 2. Validasi Draft II yang telah direvisi selanjutnya divalidasi oleh dosen dan guru di SMP yang dijadikan sebagai tempat uji coba terbatas. Validasi dilakukan oleh 2 dosen Unesa dan guru dari SMP Negeri Sidayu Gresik. Hasil validasi dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut. No. 2. 3. 4.. 3. Keterlaksanaan n Kegiatan Hasil skor rata-rata tiap tahap pengamatan pengelolahan pembelajaran pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua dapat ditulis secara singkat dalam Tabel 2 sebagi berkut. Tabel 2. Skor Rata-Rata Tiap Tahap Pengelolaann Rata-rata tiap tahap No. Aspek yang diamati Pert. Ratarata Pert. II I 2 3 4 Persiapan Menyampaikann tujuan Menyampaikann informasi Mengorganisasikan siswa 3,, 3,,67 3,,62 3,,67 3,7 3,7 3,8 3,68 3,68 dalam kelompok 6 7 8 9 4. Aktivitas Siswa Rekapitulasi hasil perhitungan keterlaksanaan aktivitas siswa pada kegiatan belajar mengajar pertemuan I dan pertemuan III dapat dilihat pada tabel 3 No. 2 3 4 Tabel. Hasil Validasi Silabus RPP LKS Buki Ajar Tes Hasil Belajar Membimbing kelompok Evaluasi Penutup dan pemberian penghargaan 3,,7 3,, 3,,7 4, 3,33 Pengelolaan waktu 3,, 3, Suasana kelas 3,, 3,67 Komponen CTL. Kontruktivisme 2. Bertanya 3. Masyarakat belajar 4. Inkuiri Skor Ratarata 3,33 3,28 3,33 3,37 3,26 3,,7 3,, 3,, 3,, Kriteria Skor 4, 3, 3,34 3,7 3,2 3, 3,8 3,88 3, 3,2 Tabel 3. Persentase Aktivitas Siswa Persentase aktivitas siswa Aspek yang Pertemua Pertemua Rata-rata diamati n I n II Kontruktivis 3,% 3,2% 3,62% Masyarakat belajar 2,83% 24,8% 2,2% Inkuiri 9,7% 8,7% 8,96% bertanya 8,33% 7,% 7,92% Mengerjaka n soal 6,67% 7,92% 7,3% evaluasi Jumlah % % % 9

Jurnal Pendidikann Sains e-pensa. Volume Nomor Tahun 23, 89-94. Hasil belajar Siswa Berdasarkan analisis perhitungan tes hasil belajar, diperoleh hail ketuntasan belajar siswa secara rinci terdapat pada lampiran, sedangkan perhitungan secara ringkas disampaikan pada tabel 4 sebagi berikut. Tabel 4. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa No Urut Nilai Keterangan Siswa 84 Tuntas 2 76 Tuntas 3 69 Tidak Tuntas 4 77 Tuntas 77 Tuntas 6 9 Tuntas 7 9 Tuntas 8 76 Tuntas 9 8 Tuntas 77 Tuntas 62 Tidak Tuntas 2 8 Tuntas 3 83 Tuntas 4 78 Tuntas 79 Tuntas 6. Respon Siswa Respons siswa merupakan salah satu parameter untuk mengetahui tanggapann siswa terhadap penggunaan pembelajaran yang telah dikembangkan peneliti dalam kegiatan pembelajaran. Respons siswa dapat diketahui dengan memberikan angket respon yang berisi 8 poin dalam hal kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung dan penggunaan pembelajaran yaitu LKS, bukuu siswa, Tes hasil Belajar (evaluasi). Hasil angket respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran, buku ajar, lembar kerja siswa, dan instrument penilaian (tes produk) terdapat pada Tabel Tabel. Hasil Respon Siswa No. Pilihan Ya Tidak Kegiatan 97,2% 2,8% 2. Buku Ajar 97,67% 2,33% 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) 96,% 3,% 4. Tes Hasil Belajar (Tes Produk) 88,89%,% Jumlah persentase rata-rata keseluruan 9,6% 4,94% Kriteria prosentase Sangat positif Pembahasan. Analisis Hasil Validasi Dari Tabel dapat digambarkan dalam Grafik Skor Rara rata 3,4 3,3 3,3 3,2 3,2 Grafik. Skor Hasil Validasi Analisis data hasil penilaiann validator terhadap pembelajaran yang dikembangkan dilakukan dengan cara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitiann menunjukkan bahwa yang dikembangkan telah layak digunakan dalam proses pembelajaran karenaa telah memenuhi kelayakan dengan hasil rata-rata skor silabus 3,33, RPP 3,28, LKS 3,33, buku ajar 3,37, dan tes hasil belajar 3,26 dengan kategori masing- masing sangat layak 2. Analisis Keterlaksanaan Kegiatan Dari Tabel 2 dapat digambarkan dalam Grafik 2 Skor 4 3 2 Pert. Pert.2 3 7 9 3 Aspek yang diamati Grafik 2. Prosentase hasil keterlaksanaan

Terpadu Tipe Webbed Berbasis CTL Tema Pencemaran Air Hasil pengamatan keterlaksanaan kegiatan pembelajaran menunjukkan bahwa aspek-aspek yang diamati memperoleh kategori baik dan sangat baik. Hal ini dikarenakan kegiatan pembelajaran selalu mengacu pada RPP yang telah disiapakan secara maksimal, tersusun rapi, berurutan. Skor tebaik yang didapatkan oleh peneliti yaitu pada fase evaluasi dengan nilai rata-rata 3,7 dengan kategori sangat baik. Skor terendah yaitu pada pengelolaan waktu rata-rata sebesar 3,. berdasarkan komponen CTL, skor terbaik yang didapatkan yaitu pada komponen kontruktivisme, dilihat dari siswa yang membangun pemahamannya sendiri melalui kegiatan mengarisbawahi buku dan mendiskusikan hasil percobaan bersama teman. Hal ini sesuai dengan pandangan teori konstruktivisme yang menyatakan bahwa perkembangan koqnitif merupakan suatu proses dimana anak secara aktif membangun sistem arti dan pemahaman terhadap realita melalui pengalaman dan interaksi mereka. 3. Analisis Aktivitas siswa Dari Tabel 3 dapat digambarkan dalam Grafik 3 sebagai berikut Persentase Pert. Pert. 2 6 4 3 2 Rata rata 2 3 4 Aktivitas siswa Grafik 3: Persentase aktivitas siswa Berdasarkan Grafik 3 didapatkan bahwa aktivitas yang paling dominann dilakukan siswa adalah kontruktivisme. Hal ini menujukkan bahwa proses belajar mengajar lebih diwarnai student centered daripada teacher centered. Siswa dapat membangun pemahamannya melalui membaca buku, informasi guru, diskusi dalam kelompokk dan guru serta dari percobaan. Selain itu kegiatan padaa RPP banyak mengkondisikann siswa untuk melakukan kegiatan kontruktivisme sehingga aktivitas kontruktivisme pembelajaran. paling dominan pada 4. Hasil belajar siswa Dari Tabel 4 dapat digambarkan dalam Grafik 4 Jumlah Grafik 4. Persentase aktivitas siswa Sebuah tes dilakukan untuk mengetahui sejau mana siswa dapat mencapai tujuan dari pembelajaran. Hasil belajar siswa dapat dilihat pada Grafik 4. hasil tersebut menunjukkan ketuntasan siswa dari segi koqnitif. Sebanyak 3 anak dinyatakann tuntas sedangkan 2 lainnyaa tidak tuntas. Nilai yang mereka dapatkan antara 62-9 yang menunjukkan bahwa dala kelas uji coba tersebut terdiri dari siswa yang heterogen.. Analisis Hasil Angket Respon Siswa Dari Tabel dapat digambarkan dalam grafik Persentase (%) 2 8 6 4 2 ya tidak Tuntas Tidak tuntas Hasil Belajar Siswa Grafik : Prosentase hasil angket siswa Berdasarkan hasil analisis angket respons siswa terhadap pembelajaran yang dikembangkan 6% siswa menjawab ya, dengan demikian respons siswa terhadap pelaksanaan kegiatan uji coba pembelajaran yang telah dikembangkan memperoleh respons yang positif. Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa merespon positif terhadap pembelajaran terpadu tema pencemaran air. Siswa senang dengan pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti. Sesuai dengan tujuan pembelajaran terpadu menurut Depdiknas (26b: 7) bahwaa pembelajaran terpadu dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa. 93

Jurnal Pendidikann Sains e-pensa. Volume Nomor Tahun 23, 89-94 PENUTUP Simpulan. pembelajaran yang telah dikembangkan yang terdiri dari silabus, RPP, LKS, Bahan Ajar, Tes Hasil Belajar yang telah dikembangkan pada tema pencemarann air telah memenuhi syarat kelayakan sebagai pembelajaran sehingga dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran. 2. Hasil pengamatan keterlaksanaan kegiatan pembelajaran menunjukkan bahwa aspek-aspek yang diamati memperoleh katogori baik dan sangat baik. 3. Hasil pengamatann aktivitas siswa menunjukkan bahwa aktivitas yang paling dominan dilakukan siswa adalah kontruktivisme. 4. Hasil belajar siswa menunjukkan bahwa sebagian besar anak dinyatakan tuntas. Hasil angket respons siswa terhadap pembelajaran Terpadu tema pencemarann air respons siswa sangat positif. Saran. Perlu dikembangkan pembelajaran pada materi lain yang memiliki karakteristik yang sama, karena pembelajaran Terpadu tipe webbed berbasis CTL memperoleh respons sangat positif dari siswa. 2. Pengembangan pembelajaran webbed berbasis CTL pada penelitian ini hanya dilakukan sampai pada tahap pengembangan (develop), oleh karena itu perlu dilakukan penelitian hingga tahap lanjut pada tahap penyebaran (disseminate) untuk kesempurnaan penelitian dan pembelajaran dapat digunakan secara luas. DAFTAR PUSTAKAA Arikunto, Suharsimi. 2. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Renika Cipta. Bungin, B. 29. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Grup. Darmono. 2. Lingkungan Hidup dan Pencemaran. Jakarta: UI-Press. Depdiknas. 26a. Panduan Pengembangan Terpadu Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/ MTs).Jakarta: Depiknas. Depdiknas. 26b. PanduanPenyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. 26c. Pendekatan Kontekstual (Contexutal Teaching and Learning). Jakarta: Depiknas. Depdiknas. 28a. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. 28b. Panduan Umumm Pengembangan Silabus. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. 28c. Pengembangan Rencana Pelaksanaan (RPP). Jakarta: Depdiknas. Fogarty, R. (99). How to Integrate The Curricula. Palatine: IRI/Skylight Publishing, Inc. Ibrahim, Muslimin..22. Pengembangan (Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Biologi). Surabaya: Debdiknas. Mulyasa, E. 27. Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Muslich, Masnur. 28. KTSP Pembelajran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara. Republik Indonesia. 2. Peraturan Pemerintahan No. 9 Tahun 2 tentang Standart Nasional Pedidikan.Sekretariat Kabinet RI. Jakarta. Riduwan. 2. Skala Pengukurann Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sadimin. 2. Media Pengajaran. Jakarta: Grafindo. Sugiyono.2. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sukmadinata, Nana Syaodih. 29. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Remaja Rosdakaryaa Tim Terpadu. 29. Panduan Pengembangan Model Terpadu.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Trianto. 28. Mendesain Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) di Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Wardana, Wisnu Arya. 24. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogjakarta: Andi.