ISU OLAHRAGA YANG LAYAK ANGKAT UNTUK KARYA ILMIAH



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profil kondisi fisik adalah keadaan atau potensi dan gambaran dalam diri

Tinjauan Umum dan Peran Sport Medicine dalam Meningkatkan Prestasi Atlet. Oleh : dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan untuk mendapatkan pemain melalui jaringan orang tua dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kerjasama yang baik untuk membentuk suatu tim. Kecerdasan dalam mangatur

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

TAHAP-TAHAP LATIHAN (PHASES OF TRAINING) Hedi Ardiyanto Hermawan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun peradaban

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bahan makanan yang mengandung berbagai macam zat yang dibutuhkan

GIZI KESEHATAN MASYARAKAT. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.Kes

PEMAHAMAN PERSONAL Oleh: Agus Supriyanto.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ASPEK PSIKOLOGI DALAM PEMBINAAN ATLET TENIS MEJA. A.M. Bandi Utama, M,Pd. FIK UNY

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

I. PENDAHULUAN. Untuk mencapai kinerja (Performance) yang lebih baik dari seorang pemain

BAB I PENDAHULUAN. golongan, mulai dari golongan muda sampai tua. Sepak bola adalah permainan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan

PELATIHAN OUT BOUND BAGI GURU PENJASKES SEKOLAH MENENGAH ATAS SE YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Fahmi Hasan, 2013

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan olahraga bola voli yang telah

BAB I PENDAHULUAN. potensi jasmani, rohani dan sosial (Toho dan Ali, 2007: 2). Dari pengertian

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

I. PENDAHULUAN. usaha yang dapat mendorong membangkitkan, mengembangkan dan membina

Kepelatihan Olahraga FIK UNY

KONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI

BAB I PENDAHULUAN. tetap dapat menempatkan diri pada kedudukannya yang mulia dan dapat

I. PENDAHULUAN. Jepang yang terdiri dari dua kata yaitu kara dan te, jika disatukan dalam satu

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN SMASH DALAM OLAHRAGA BULU TANGKIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola

BAB I PENDAHULUAN. terbesar bersumber dari atlet, meskipun faktor-faktor yang lain sebagai pendukung

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

BAB I PENDAHULUAN. status gizi masyarakat, karena status gizi adalah salah satu faktor yang. menentukan kualitas kehidupan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. terukur, teratur, dan terprogram di pusat-pusat kebugaran (fitness center).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sandy Windiana, 2014 Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PRINSIP-PRINSIP LATIHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 2), kesegaran fisik (physical fitness)

BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. maanfaat yang diperoleh langsung dari aktivitas olahraga tersebut baik untuk

Oleh: Dr. Lismadiana,M.Pd. l.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Hal ini sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani,

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola basket di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Event kejuaraan olahraga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Balakang Penelitian

KAJIAN ILMIAH KEPELATIHAN BERBASIS SPORT SCIENCE (Upaya Peningkatan SDM Pelatih Taekwondo Pengcab. Taekwondo Kota Tasikmalaya)

I. PENDAHULUAN. kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang. berlangsung seumur hidup. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. jika tingkat kesegaran jasmani seseorang buruk maka gairah hidup dan

2014 METODE SET SYSTEM DAN METODE SUPER SET SYSTEM KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT:

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. sifat yang berbeda. Mereka yang ekstrim adalah yang sangat rendah emosinya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. olahraga permainan dan banyak dikenal oleh semua orang. Salah satu sekolah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Diajukan Oleh : IRFAKNI BIRRUL WALIDATI A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yudi Fika Ismanto, 2013

BAB II KAJIAN TEORI. Bucher dalam Yustinus Sukarmin (2004: 1) mengatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Afrian Dhea Fahmi, 2015 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GIZI ATLET SQUASH DENGAN POLA MAKAN PASCA KOMPETISI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

ANXIETY. Joko Purwanto. Oleh : FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. menjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas, disiplin dan ketaqwaan. Di era

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. Pencak silat merupakan bela diri asli Indonesia yang sudah diakui dunia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tanpa pendidikan manusia tidak akan bisa mencapai cita-cita yang mulia.

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Kristen Maranatha 1

II. TINJAUAN PUSTAKA. sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentan. g alam sekitar di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke

ASPEK PSIKOLOGI DALAM OLAHRAGA SENAM. Oleh Helmy Firmansyah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktifitas, tanpa ada yang menyuruh Slameto ( 2010:83). Minat pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di

BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki potensi fisik, mengurangi pemberian obat-obatan, memperbaiki

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian prestasi dibidang olahraga didukung oleh penerapan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

baik dan benar. Para pemain sebaiknya berlatih dengan rutin dan penuh

Peningkatan Kemampuan Manajemen Guru Pendidikan Jasmani

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan

MEMBANGUN PRESTASI OLAHRAGA BERDASAR ILMU OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga,

Dasar Melatih. Indah prasetyawati tri purnama sari Fik uny Materi 4

PELATIHAN OUT BOUND BAGI GURU-GURU PENJASKES SEKOLAH DASAR (SD) SE KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola voli dalam perkembangannya pada saat ini semakin

PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA MENDUKUNG MAHASISWA BELAJAR RELATIF LEBIH LAMA

Pengembangan Potensi Olahraga Anak Sekolah Dasar. Wawan S. Suherman FIK UNY 2009

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Motivasi berprestasi memiliki peranan penting yang harus dimiliki oleh setiap

Transkripsi:

ISU OLAHRAGA YANG LAYAK ANGKAT UNTUK KARYA ILMIAH Dr.dr.BM.Wara Kushartanti FIK UNY PENDAHULUAN Karya ilmiah merupakan bagian tak terpisahkan dari profesi dosen yang juga disebut ilmiawan. Indikator utama dari kualitas dosen justru dapat dilihat dari karya ilmiah yang dihasilkan. Unsur kemutakhiran, inovasi, dan sistematika penyajian merupakan unsur penting yang harus diperhatikan dalam menghasilkan suatu karya ilmiah. Ide untuk membuat karya ilmiah dapat ditimbulkan dari usaha mengkritisi pengalaman sehari-hari terutama pada saat menjalankan profesi. Banyak membaca, mendengar, mencoba, dan merenung merupakan jalan utama untuk menghasilkan karya ilmiah yang inovatif dan betulbetul ilmiah. Kata ilmiah menunjuk pada kesesuaiannya dengan hakikat ilmu. Hakikat ilmu pada dasarnya adalah logis, konsisten, dan terbukti secara empiris. Prosedur pencarian ilmu yang logis, konsisten, dan terbukti secara empiris dapat dilakukan dalam kerangka penelitian, dengan demikian karya ilmiah tidak dapat dipisahkan dengan karya penelitian. Karya ilmiah yang didukung oleh hasil penelitian akan menjadi lebih menarik, dan lebih terjamin keakuratannya. Diperlukan suatu cara pandang dan pola pikir lateral untuk bisa mendapatkan isu yang layak untuk diangkat sebagai kajian penelitian maupun karya ilmiah. 1

Dalam bidang olahraga, isu dapat diangkat dengan cara melihat berbagai faktor yang terkait dengan olahraga baik olahraga prestasi, kesehatan, maupun rekreasi. Disamping mencermati berbagai faktor tersebut, isu juga dapat diperoleh dengan melihat hubungan timbal balik antara olahraga dan perkembangan manusia sejak konsepsi (terjadinya) sampai lansia. FAKTOR TERKAIT DALAM OLAHRAGA Banyak faktor terkait dalam mendukung prestasi olahraga, diantaranya faktor bakat atau potensi yang dimiliki seseorang, faktor latihan, faktor kesehatan, faktor makanan, faktor sarana-prasarana, faktor psikologi, faktor budaya masyarakat maupun budaya keluarga. Faktor bakat dapat terkait dengan bentuk anatomis maupun anthropologis seseorang, fungsi fisiologis dari berbagai organ, dan pertumbuhan -perkembangan motorik dari orang tersebut. Kecerdasan kinestetik termasuk dalam faktor bakat ini, meskipun dalam batas tertentu dapat dikembangkan. Faktor latihan dapat meliputi latihan fisik, latihan teknik, taktik, bahkan latihan mental (mental training). Secara fisik latihan masih dapat dibagi lagi dalam unsur-unsur indeks kebugaran fisik (physical fitness index) seperti misalnya daya tahan jantung-paru, daya tahan otot, kekuatan, kelentukan, keseimbangan, kelincahan, dan masih banyak lagi. Faktor kesehatan dapat mengkait dalam perilaku sehat dan unsur kesehatan yang mendukung prestasi olahraga. Demikian juga sebaliknya terkait dengan perilaku olahraga untuk 2

mendukung kesehatan. Problem kesehatan yang muncul akibat olahraga juga menjadi bagian dari faktor ini, misalnya overtraining, cedera dan lain sebagainya. Faktor makanan meliputi jenis makanan, waktu makan yang dihubungkan dengan pertandingan, obat-obatan, dan doping. Berbagai makanan atau minuman kesehatan dapat dikaji untuk mengeksplorasi peran makanan dalam mendukung prestasi olahraga. Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air dapat menjadi kejian yang tak ada habisnya. Faktor sarana prasarana cukup menentukan dalam pencapaian prestasi olahraga, apalagi dengan perkembangan iptek dalam bidang peralatan olahraga. Termasuk dalam kajian sarana prasarana adalah faktor kenyamanan, kesehatan, dan keamanan dalam penggunaan sarana prasarana tersebut. Faktor psikologi seperti misalnya tipe kepribadian sangat menentukan keberhasilan seseorang dalam mencapai puncak prestasi. Menarik untuk dikaji strategi pelatih untuk menangani psikologi atlet baik sebelum, selama, maupun sesudah bertanding. Faktor budaya masyarakat sangat terkait dengan kebiasaan atau adat istiadat, dan mitos yang berkembang di masyarakat. Budaya keluarga lebih spesifik menyentuh pada filosofi yang dianut keluarga, kebiasaan, dan prioritas dalam keluarga. Pola asuh dan kedudukan atlet dalam keluarga merupakan kajian menarik. Disamping faktor-faktor diatas, dapat pula prestasi olahraga didekati sesuai dengan daur hidup manusia, yaitu dalam rahim, usia dini, usia sekolah, usia mahasiswa, dan bahkan usia lanjut. Kajian mengenai mantan atlet sangat dibutuhkan dan belum banyak dilakukan. 3

STARTEGI MENGANGKAT ISU OLAHRAGA Untuk dapat mengangkat isu olahraga yang layak dijadikan karya ilmiah dapat diikuti strategi berikut ini: 1. Kritisi permasalahan sehari-hari yang kita temui sejak bangun tidur sampai mau tidur lagi. Permasalahan tersebut ditemui pada saat menjalankan profesi yang terkait dengan olahraga. 2. Beranilah berpikir "nyleneh", berpikir alternatif, sehingga cakrawala penglihatan akan lebih luas. Berilah kesempatan pada ide kreatif yang muncul spontan, yang kadang-kadang tidak masuk di akal. 3. Pupuklah rasa ingin tahu, dan ingin mencoba hal baru dalam memecahkan permasalahan. Dengan mencoba akan timbul permasalahan atau ide baru yang akan lebih maju. 4. Kuasai metodologi penelitian beserta analisis statistiknya. Dengan menguasai metodologinya, akan mudah untuk menyalurkan rasa ingin tahu dan ingin mencoba dengan tepat dan efisien. 5. Tulis setiap ide yang muncul dimanapun dan kapanpun. 4

5