Kebijakan pengembangan kawasan strategis nasional antara lain: peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara



dokumen-dokumen yang mirip
ARAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH NASIONAL KSN

REVITALISASI POTENSI KEKUATAN PERTAHANAN NIR MILITER DI WILAYAH PERBATASAN

Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Sebagai Arahan Pemanfaatan Ruang di Kawasan Perbatasan

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

PROGRAM PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERBATASAN NEGARA DI KALIMANTAN

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG PEMANFAATAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG PEMANFAATAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KORIDOR EKONOMI INDONESIA DALAM PENATAAN RUANG SUATU PERSPEKTIF

STRUKTUR RUANG DAN POLA RUANG RTR KEPULAUAN MALUKU DAN RTR PULAU PAPUA

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG PEMANFAATAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

FPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG PULAU KALIMANTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN III PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TANGGAL.. INDIKASI PROGRAM UTAMA LIMA TAHUNAN (KONSEPSI) ARAHAN PEMANFAATAN RUANG KAPET SERAM

Sosialisasi Peraturan Presiden tentang Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional (KSN)

PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA MUSRENBANG RKPD REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2018

2017, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamb

LAPORAN 3 TAHUN PEMERINTAHAN JOKO WIDODO - JUSUF KALLA

LAPORAN 3 TAHUN PEMERINTAHAN JOKO WIDODO - JUSUF KALLA

PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

INDIKASI PROGRAM UTAMA LIMA TAHUNAN ARAHAN PEMANFAATAN RUANG KAWASAN PERBATASAN NEGARA DI KALIMANTAN

BAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2015

STRATEGIOPERASIONALISASIPERWUJUDANKAWASANANDALAN DI KEPULAUAN MALUKU

STRATEGI OPERASIONALISASIPERWUJUDAN KAWASAN BUDI DAYA YANG MEMILIKI NILAI STRATEGIS NASIONAL DI KEPULAUAN MALUKU STRATEGI OPERASIONALISASI

2017, No Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERBATASAN NEGARA DI KALIMANTAN

BAB I PENDAHULUAN. transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan

BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG

TOPIK BAHASAN POTRET KINERJA LOGISTIK INDONESIA KEBIJAKAN UMUM TRANSPORTASI LAUT ARMADA TRANSPORTASI LAUT LALU LINTAS ANGKUTAN LAUT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA FPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG PULAU KALIMANTAN

No Kawasan Andalan Sektor Unggulan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Meningkatkan Jiwa Nasionalisme dan Semangat Bela Negara untuk Pemberdayaan Wilayah Perbatasan sebagai Beranda Depan NKRI

Tantangan Implementasi Peraturan Presiden No. 13/2012 tentang. RTR Pulau Sumatera dalam Upaya Penyelamatan Ekosistem Sumatera

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAERAH UNTUK MENAJAMKAN KEBIJAKAN ASIMETRIS DI KAWASAN PERBATASAN NEGARA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG STANDARDISASI SARANA, PRASARANA DAN PELAYANAN LINTAS BATAS ANTAR NEGARA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG

KAJIAN PENGEMBANGAN INVESTASI WILAYAH PERBATASAN

Rangkuman tentang Muatan. Rencana Rinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INDIKASI PROGRAM UTAMA LIMA TAHUNAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI TAHUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Gambar 3.A.1 Peta Koridor Ekonomi Indonesia

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA WORKSHOP DAU & DAK DAERAH PERBATASAN. Pontianak, 26 Juni 2008

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

~ 1 ~ PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERBATASAN NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana. APBD Prov. APBD Kab.

KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.06-PW TAHUN 1995 TENTANG TEMPAT PEMERIKSAAN IMIGRASI

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan L

BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN 2011

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG PULAU JAWA-BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PANITIA NASIONAL PENYELENGGARA SAIL RAJA AMPAT TAHUN 2014

LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN

Contoh Tabel Pemeriksaan Mandiri Materi Muatan Rancangan Perda Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

TATA RUANG LAHAN GAMBUT

PENYUSUNAN KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN KAWASAN PERBATASAN INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KAWASAN LUMBUNG IKAN NASIONAL MALUKU AKAN DI KEMBANGAKAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2015 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2000 TANGGAL 21 DESEMBER 2000 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pembangunan Infrastruktur Untuk Memacu Pertumbuhan Ekonomi dan Mengurangi Kesenjangan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG PULAU JAWA-BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

sinergi program direktorat jenderal pengembangan daerah tertentu di wilayah papua

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau STUDI KASUS PENGELOLAAN WILAYAH PERBATASAN PADA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

2012, No Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N

FORMAT SURAT KEPUTUSAN MENTERI, KEPUTUSAN GUBERNUR, DAN KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA TENTANG PENETAPAN PELAKSANAAN PENINJAUAN KEMBALI

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian POKOK-POKOK MASTER PLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI) TAHUN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN TENTANG PANITIA NASIONAL PENYELENGGARA SAIL MOROTAI TAHUN 2012

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERBATASAN NEGARA DI PROVINSI MALUKU

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2. 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai

RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2016

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2015 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KAJIAN JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN LAUT NASIONAL UNTUK MUATAN PETIKEMAS DALAM MENUNJANG KONEKTIVITAS NASIONAL

Pengembangan Wilayah Infrastruktur PUPR di Kalimantan Tahun (Butir-Butir Bahasan Musrenbang Regional Kalimantan Tahun 2015)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 15/PRT/M/2009 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI

Transkripsi:

DIREKTUR PENATAAN RUANG WILAYAH NASIONAL 06 FEBRUARI 2014

Pasal 1 nomor 17 Kawasan Strategis Nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang ditetapkan sebagai warisan dunia Pasal 1 nomor 22: Pusat Kegiatan Strategis Nasional yang selanjutnya disebut PKSN adalah kawasan perkotaan yang ditetapkan untuk mendorong pengembangan kawasan perbatasan negara. 4

Pasal 9 ayat (1) Kebijakan pengembangan kawasan strategis nasional antara lain: peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara Pasal 9 ayat (3): Strategi peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan kemanan meliputi: menetapkan kawasan strategis nasional dengan fungsi pertahanan keamanan mengembangkan kegiatan budi daya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan untuk menjaga fungsi hankam mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budi daya tidak terbangun di sekitar kawasan strategis nasional sebagai zona penyangga 5

pusat perkotaan yang berpotensi sebagai pos pemeriksaan lintas batas dengan negara tetangga; pusat perkotaan yang berfungsi sebagai pintu gerbang internasional yang menghubungkan dengan negara tetangga; pusat perkotaan yang merupakan simpul utama transportasi yang menghubungkan wilayah sekitarnya; dan/atau pusat perkotaan yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat mendorong perkembangan kawasan di sekitarnya.

Pasal 13 ayat (1) Selain sistem perkotaan nasional dikembangkan PKSN untuk mendorong perkembangan kawasan perbatasan negara Pasal 75 Penetapan kawasan strategis nasional berdasarkan kepentingan hankam memiliki kriteria: diperuntukkan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan pertahanan negara berdasarkan geostrategi nasional; diperuntukan bagibasis militer, daerah latihan militer, daerah pembuangan amunisi dan peralatan pertahanan lainnya, gudang amunisi, daerah uji coba sistem persenjataan, dan/atau kawasan industri sistem pertahanan; dan/atau merupakan wilayah kedaulatan negara termasuk pulau-pulau kecil terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga dan/atau laut lepas.

Pemanfaatan ruang PKSN dilaksanakan melalui penyusunan dan pelaksanaan program pemanfaatan ruang beserta perkiraan pendanaannya Indikasi progam utama lima tahunan RTRWN menetapkan bahwa perlu dilakukan percepatan pengembangan kota-kota utama kawasan perbatasan melalui: pengembangan/peningkatan fungsi pengembangan baru

Pengembangan PKSN dimaksudkan untuk menyediakan pelayanan yang dibutuhkan untuk mengembangkan kegiatan masyarakat di perbatasan, termasuk pelayanan kegiatan lintas batas negara. (penjelasan PP26/2008 Ps. 13) Pengembangan PKSN dilakukan dalam kerangka sistem pusat perkotaan nasional sehingga pusat perkotaan tersebut dapat dilekati fungsi pelayanan, baik sebagai PKN, PKW, maupun PKL. (penjelasan PP26/2008 Ps. 13) Fungsi pelayanan tersebut merupakan fungsi pelayanan yang hendak dicapai dalam jangka waktu perencanaan.

mengembangkan PKSN sebagai pusat kegiatan ekonomi, pintu gerbang internasional, serta simpul transportasi kawasan perbatasan negara mengembangkan PKSN sebagai pusat industri pengolahan yang didukung oleh pengelolaan limbah industri terpadu mengembangkan kawasan peruntukan industri pengolahan lanjutan yang berteknologi tinggi, padat modal, berdaya saing, dan ramah lingkungan dengan didukung pengelolaan limbah industri terpadu mengembangkan PKSN berbasis mitigasi dan adaptasi mengembangkan fungsi PKSN sebagai pusat permukiman dengan tingkat intensitas pemanfaatan ruang menengah dan tinggi mengembangkan pembangkit tenaga listrik yang melayani PKSN mengembangkan prasarana telekomunikasi untuk melayani PKSN mengembangkan prasarana sumber daya air baku

KETENTUAN UMUM PERAN DAN FUNGSI RENCANA TATA RUANG SERTA CAKUPAN TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG RENCANA STRUKTUR RUANG RENCANA POLA RUANG ARAHAN PEMANFAATAN RUANG ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG PENGELOLAAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA PENGAWASAN PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG KETENTUAN PERALIHAN KETENTUAN PENUTUP

a. kawasan fungsi pertahanan dan keamanan negara untuk menjamin keutuhan, kedaulatan, dan ketertiban wilayah negara b. pemertahanan fungsi kawasan lindung di kawasan perbatasan negara secara efektif c. percepatan pengembangan ekonomi kawasan perbatasan yang mandiri dan berdaya saing

STRATEGI KEBIJAKAN TUJUAN 1 kawasan fungsi pertahanan dan keamanan negara untuk menjamin keutuhan, kedaulatan, dan ketertiban wilayah negara penegasan batas wilayah negara pengembangan prasarana dan sarana pertahanan dan keamanan mengembangkan sistem pusat permukiman a. Menegaskan titik-titik koordinat di darat b. menegaskan titik-titik garis pangkal c. menegaskan Batas Laut Teritorial d. menegaskan batas yuridiksi e. menegaskan titik-titik garis pangkal di PPKT f. meningkatkan kerjasama dalam rangka gelar operasi keamanan a. mengembangkan pos pengamanan perbatasan di sepanjang batas negara dengan Papua Nugini b. mengembangkan pos pengamanan perbatasan di sepanjang pesisir dan PPKT c. mengembangkan infrastruktur penanda di PPKT b. mengembangkan PKW dan/atau kota distrik sebagai pusat pelayanan Penyangga c. mengembangkan kampung sebagai pusat pelayanan pintu gerbang perbatasan

Berdasarkan keunikan kondisi geografis di masing-masing kawasan perbatasan, pengembangkan PKSN diarahkan berdasarkan TIPOLOGI sebagai berikut: PKSN yang berada langsung/dekat dengan garis batas negara di darat (perbatasan di Kalimantan) PKSN yang berada jauh/agak jauh dengan garis batas negara di darat (perbatasan di Papua dan NTT) PKSN di pulau kecil terluar dengan garis batas laut (perbatasan di Aceh-Sumut, Riau-Kepri, Sulut- Gorontalo-Sulteng, Maluku Utara-Papua Barat, dan Maluku)

Pusat Pelayanan Utama pusat kegiatan utama dalam peningkatan pelayanan pertahanan dan keamanan negara serta pendorong pengembangan Kawasan Perbatasan Negara Pusat Pelayanan Penyangga pusat kegiatan penyangga pintu gerbang dalam peningkatan pelayanan pertahanan dan keamanan negara, keterkaitan antara pusat pelayanan utama dan pusat pelayanan pintu gerbang, serta kemandirian pangan masyarakat di Kawasan Perbatasan Negara Pusat Pelayanan Pintu Gerbang pusat kegiatan terdepan dalam peningkatan pelayanan pertahanan dan keamanan negara serta kegiatan lintas batas di Kawasan Perbatasan Negara

PUSAT PELAYANAN UTAMA (PKSN JAYAPURA, PKSN TANAH MERAH, & PKSN MERAUKE) PUSAT PELAYANAN PENYANGGA PUSAT PELAYANAN PENYANGGA (PKW & KOTA DISTRIK) PUSAT PELAYANAN UTAMA PUSAT PELAYANAN PINTU GERBANG PUSAT PELAYANAN PINTU GERBANG (POS LINTAS BATAS NEGARA) 18

a. pusat pelayanan kepabeanan, imigrasi, karantina, dan keamanan; b. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; c. pusat perdagangan dan jasa dengan negara Papua Nugini dan Asia Pasifik; d. pusat kegiatan industri pengolahan hasil perkebunan, perikanan, dan/atau pertambangan; e. pusat pendidikan dan penelitian budi daya pertanian dan perkebunan; f. pusat promosi pariwisata dan komoditas unggulan berbasis potensi lokal; g. pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional; h. pusat pelayanan transportasi laut internasional di Pelabuhan Depapre dan nasional di Pelabuhan Jayapura dan Pelabuhan Dempta; i. pusat pelayanan transportasi udara internasional di Bandar Udara Sentani; dan j. pusat pelayanan permukiman, kesehatan, pendidikan.

a. pusat perdagangan dan jasa skala regional; b. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; c. pusat pengembangan agropolitan; dan/atau d. pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang lokal a. pusat pelayanan kepabeanan, imigrasi, karantina, dan keamanan; b. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; c. pusat perdagangan dan jasa lintas negara dengan Papua Nugini (Wutung); dan/atau d. pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang lokal.

Tanlumbis Simanggaris Long Midang Nunukan Tarakan Paloh-Aruk Long Nawang Sambas Jagoibabang Entikong Jasa Nangabadau Putussibau Long Pahangai Pontianak Pontianak Samarinda Balikpapan PKN PKW PKSN : Paloh-Aruk, Jagoibabang, Jasa, Nangabadau, Long Pahangai, Long Nawang, Long Midang, Simanggaris PKSN sebagai pintu utama: Entikong dan Nunukan Kluster pengembangan 21 21

a. pusat pelayanan kepabeanan, imigrasi, karantina, dan keamanan; b. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; c. pusat perdagangan dan jasa; d. pusat pengembangan ekowisata; e. pusat pelayanan sistem angkutan penumpang dan angkutan barang; f. pusat pelayanan transportasi laut; dan g. pusat pelayanan transportasi udara.

MOTAAIN TURISKAIN WINI PKSN ATAMBUA HAEKESAK OEPOLI NAPAN HUMAINIANA PKSN KEFAMENANU MOTAMASIN WEMASA PUSAT PELAYANAN UTAMA PUSAT PELAYANAN PENYANGGA PUSAT PELAYANAN PINTU GERBANG

a. pusat pelayanan kepabeanan, imigrasi, karantina, dan keamanan; b. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; c. pusat perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional; d. pusat industri pengolahan, industri kerajinan, dan industri jasa hasil peternakan; e. pusat pengembangan pariwisata berbasis wisata budaya; f. pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil pertanian tanaman pangan; g. pusat industri pengolahan hasil pertambangan mineral; h. pusat promosi pariwisata dan komoditas unggulan berbasis potensi lokal; i. pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional; j. pusat pelayanan transportasi laut internasional dan nasional; dan k. pusat pelayanan transportasi udara internasional dan nasional

a. pusat perdagangan dan jasa skala regional; b. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; c. pusat pengembangan agropolitan berbasis peternakan, pertanian tanaman,dan perkebunan; dan d. pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang lokal a. pusat pelayanan kepabeanan, imigrasi, karantina, dan keamanan; b. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; dan c. pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional dan lokal.

PUSAT PELAYANAN UTAMA PUSAT PELAYANAN PENYANGGA DOBO BENJINA ILWAKI SAUMLAKI BATUGOYANG RDTL PUSAT PELAYANAN PINTU GERBANG

a. pusat pelayanan kepabeanan, imigrasi, karantina, dan keamanan; b. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; c. pusat perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional; d. pusat kegiatan industri pengolahan hasil perikanan, garam rakyat, rumput laut, perkebunan,dan/atau pertanian, serta industri perkapalan dan jasa maritim; e. pusat pendidikan dan penelitian perikanan, perkebunan,pariwisata, pertanian tanaman pangan, dan hortikultura; f. pusat promosi pariwisata dan komoditas unggulan berbasis potensi local; g. pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional; h. pusat pelayanan transportasi laut internasional dan nasional; dan i. pusat pelayanan transportasi udara internasional dan nasional

PUSAT PELAYANAN PINTU GERBANG Berebere Daruba Daeo PUSAT PELAYANAN PENYANGGA Fani PUSAT PELAYANAN UTAMA PKN Ternate Kabarei BATUGOYANG Manokwari Sorong RDTL

a. pusat pelayanan kepabeanan, imigrasi, karantina, dan keamanan; b. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; c. pusat perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional; d. pusat kegiatan industri pengolahan hasil perikanan, perkebunan kelapa, pertanian, pertambangan mineral serta minyak dan gas bumi; e. pusat pariwisata bahari; f. pusat promosi; g. pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional; dan h. pusat pelayanan transportasi laut internasional dan nasional

a. pusat pelayanan kepabeanan, imigrasi, karantina, dan keamanan; b. pusat perdagangan dan jasa skala regional; c. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; d. pusat kegiatan industri pengolahan; dan/atau e. pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional. a. pusat pelayanan kepabeanan, imigrasi, karantina, dan keamanan; b. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; c. pusat perdagangan dan jasa skala lokal; d. pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang lokal.

PUSAT PELAYANAN UTAMA P. SEKATUNG PUSAT PELAYANAN PINTU GERBANG Keterkaitan RANAI TAREMPA Terkait dengan Batam dan Dumai P. SUBI KECIL P. SERASAN

PHILIPINA PKN PUSAT PELAYANAN UTAMA MIANGAS PUSAT PELAYANAN PENYANGGA PUSAT PELAYANAN PINTU GERBANG MARORE KARATUNG MARAMPIT MELONGUANE TAHUNA MANADO

No Ind. Prog. Lokasi Sum. Dana Inst. Laksana Waktu Laksana I II III IV V Percepatan Pengembangan Pusat Pelayanan Utama 1. pengembangan keterkaitan antara pusat pusat-pusat pelayanan PKSN Jayapura, PKSN, Tanah Merah, PKSN Merauke APBN, APBD dan/atau sumber lain yang sah BNPP, Kemen PU, Pemda dan/atau Swasta 2. peningkatan keterkaitan dengan pusat kegiatan nasional PKSN Jayapura, PKSN, Tanah Merah, PKSN Merauke APBN, APBD dan/atau sumber lain yang sah BNPP, Kemenhub, Kemen PU, Pemda dan/atau Swasta 3. pengembangan kawasan industri pengolahan hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan PKSN Jayapura, PKSN, Tanah Merah, PKSN Merauke APBN, APBD dan/atau sumber lain yang sah BNPP, Kemenperin, Kementan, Kemenhut, Kemen KP, Pemda dan/atau Swasta 4. Pengembangan dan peningkatan prasarana kesehatan dan pendidikan yang dapat melayani PKSN sebagai pusat pelayanan utama di Kawasan Perbatasan Negara PKSN Jayapura, PKSN, Tanah Merah, PKSN Merauke APBN, APBD dan/atau sumber lain yang sah BNPP, Kemendikbud, Kemenkes, Pemda, dan/atau Swasta 5. pengembangan prasarana dan sarana kepabeanan, imigrasi, karantina, dan keamanan, perdagangan ekspor atau PKSN Jayapura, PKSN, Tanah Merah, PKSN APBN, APBD dan/atau sumber lain Kemenkeu, Kemenkumham, Kementan, POLRI,

No Ind. Prog. Lokasi Sum. Dana Inst. Laksana Waktu Laksana I II III IV V Percepatan Pengembangan Pusat Pelayanan Utama 1. peningkatan keterkaitan PKSN dengan pusat kegiatan nasional PKSN Atambua, PKSN Kefamenanu, dan PKSN Kalabahi APBN, APBD dan/atau sumber lain yang sah Kemenhub, Kemen PU, Pemda dan/atau Swasta 2. Pengembangan PKSN melalui pengembangan kawasan industri pengolahan, industri kerajinan, dan industri jasa hasil peternakan PKSN Atambua dan PKSN Kefamenanu APBN, APBD dan/atau sumber lain yang sah Kementan, Kemenperin, Pemda dan/atau Swasta 3. Pengembangan PKSN melalui pengembangan kawasan industri pengolahan dan industri jasa hasil perikanan PKSN Kalabahi APBN, APBD dan/atau sumber lain yang sah KKP, Kemenperin, Pemda dan/atau Swasta 4. Pengembangan fasilitas pendidikan menengah, kesehatan, balai pelatihan, serta fasilitas lumbung pangan lokal guna mewujudkan kemandirianpangan PKSN Atambua, PKSN Kefamenanu, dan PKSN Kalabahi APBN, APBD dan/atau sumber lain yang sah Kementan, Kemendikbud,Pemda dan/atau Swasta 5 Pengembangan prasarana dan sarana pelayanan tenaga listrik, telekomunikasi, fasilitas sosial, dan fasilitas umum PKSN Atambua, PKSN Kefamenanu, dan PKSN Kalabahi APBN, APBD dan/atau sumber lain yang sah Kemen ESDM, Kemenkominfo, Kemen PU, Pemda dan/atau Swasta

NO Indikasi Program Utama Lokasi Sumber Pendanaa n Instansi Pelaksana I 2014 II (2015-2019) Tahapan 5 Tahunan III (2020-2024) IV (2025-2029) V (2030-2033) 1. Percepatan Pengembangan Pusat Pelayanan Utama 1.1 Pengembangan sistem pusat permukiman perbatasan negara berbasis klaster PKSN Daruba, PKN Sorong, PKW Manokwari APBN, APBD dan/atau sumber lain yang sah BNPP, Kemen PU, Pemda dan/atau Swasta 1.2 Pengembangan keterkaitan antarpusat permukiman perbatasan negara yang berfungsi sebagai pusat pelayanan utama PKSN Daruba, PKN Sorong, PKW Manokwari APBN, APBD dan/atau sumber lain yang sah Kemenhub, Kemen PU, Pemda dan/atau Swasta 1.3 Pengembangan prasarana dan sarana kepabeanan, imigrasi, karantina, dan keamanan, perdagangan ekspor atau antarpulau, pusat promosi, serta simpul transportasi PKSN Daruba, PKN Sorong, PKW Manokwari APBN, APBD dan/atau sumber lain yang sah Kemenkeu, Kemenkumham, Kemenkes, Kementan, Kemenhub, Pemda dan/atau Swasta 1.4 Pengembangan industri pengolahan dan industri jasa hasil perikanan dan rumput laut PKSN Daruba, PKN Sorong, PKW Manokwari APBN, APBD dan/atau sumber lain yang sah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Pemda dan/atau Swasta

WAKTU PELAKSANAAN NO. INDIKASI PROGRAM UTAMA LOKASI SUMBER PENDAN A-AN INSTANSI PELAKSA NA I II III IV V 2014 2015-2019 2020-2024 2025-2029 2030-2033 1. Peningkatan kuantitas dan kualitas prasarana dan sarana air bersih, drainase, persampahan, dan pengolahan limbah PKSN Dobo, PKSN Saumlaki, dan PKSN Ilwaki APBN, APBD kabupate n, dan/atau sumber lain yang sah Kemen PU, Pemkab, dan swasta 2. Pengembangan prasarana dan sarana pendidikan PKSN Dobo, PKSN Saumlaki, dan PKSN Ilwaki APBN dan APBD kabupate n Pemkab 3. Pengembangan prasarana dan sarana penelitian perikanan 4. Pengembangan kawasan untuk kegiatan markas dan pos pertahanan perbatasan negara PKSN Dobo APBN Kemen KP PKSN Dobo, PKSN Saumlaki, dan PKSN Ilwaki APBN Kemenhan

Indikasi Program Perwujudan Struktur Ruang NO. INDIKASI PROGRAM UTAMA LOKASI A Sistem Pusat Permukiman Perbatasan Negara SUMBER PENDANAAN INSTANSI PELAKSANA A.1 Pengembangan dan peningkatan fungsi PKSN sebagai pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara a. Pengembangan dan peningkatan pos pengamanan perbatasan b. Pengembangan dan peningkatan prasarana dan sarana pendukung pos pengamanan perbatasan PKSN Temajuk-Aruk PKSN Entikong PKSN Nunukan- Sebatik PKSN Jagoibabang PKSN Jasa PKSN Nanga Badau PKSN Long Midang PKSN Long Apari PKSN Long Nawang PKSN Simanggaris PKSN Temajuk-Aruk PKSN Entikong PKSN Nunukan- Sebatik PKSN Jagoibabang PKSN Jasa PKSN Nanga Badau PKSN Long Midang PKSN Long Apari PKSN Long Nawang PKSN Simanggaris APBN, APBD, dan/atau Sumber lain yang sah APBN, APBD, dan/atau Sumber lain yang sah APBN, APBD, dan/atau Sumber lain yang sah APBN, APBD, dan/atau Sumber lain yang sah Kementerian pertahanan, TNI, Polri, dan pemerintah daerah Kementerian pertahanan, TNI, Polri, dan pemerintah daerah Kementerian pertahanan, TNI, Polri, dan pemerintah daerah Kementerian pertahanan, TNI, Polri, dan pemerintah daerah PERIODE I II III IV Lanjutan

Planning for All