DIKLAT NON GELAR PUSBINDIKLATREN - BAPPENAS 55 DIKLAT NON GELAR COST SHARING IV



dokumen-dokumen yang mirip
Nomor : 1083/P.01/09/ September 2014 Lampiran : 1 Berkas : Penawaran Diklat Perencanaan Pembangunan Daerah (PPD)

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIIONAL

JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA (JFP) DIKLAT TOT FUNGSIONAL PENJENJANGAN PERENCANA PUSBINDIKLATREN - BAPPENAS

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH RKPD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017 DAN INOVASI PROSES PENYUSUNAN DOKUMEN RKPD

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. upaya-upaya secara maksimal untuk menciptakan rerangka kebijakan yang

ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

SUMMARY RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA BARAT (PROVINCIAL GOVERNMENT ACTION PLAN) TAHUN 2011

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 18 TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN. pemerintahan termasuk kewenangan daerah. Salah satu bukti adalah Undang-undang

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

LD NO.14 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL I. UMUM

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA STRATEGI KEGIATAN INTEGRATED COASTAL MANAGEMENT DI KABUPATEN SUKABUMI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

RENCANA PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. SIPD Kota Surakarta Tahun 2015

Development (LERD), bersama ini kami informasikan bahwa kami membuka kembali pendaftaran diklat LERD, dengan informasi sebagai berikut:

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN JEPARA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN TENTANG

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

FAQ. bahasa indonesia

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

2 Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Neg

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NAMA JABATAN : KASUBPOKJA PERENCANAAN PROGAM DAN ANGGARAN ATASAN LANGSUNG : KAPOKJA PERENCANAAN ANGGARAN DAN HUKUM

Daftar Isi. Daftar Tabel... iv. Daftar Gambar... ix. BAB I Pendahuluan... 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2000 TENTANG DANA PERIMBANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

Standar Pelayanan [SP]

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 PRAKIRAAN PENCAPAIAN TAHUN 2010 RENCANA TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah merupakan wujud reformasi yang mengharapkan suatu tata kelola

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENANAMAN MODAL DI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR

BAB I PENDAHULUAN. kabupaten dan kota memasuki era baru sejalan dengan dikeluarkannya UU No.

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. daerah, ketimpangan pembiayaan pembangunan antar daerah kian menonjol.

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

TARGET PEMBANGUNAN TAHUN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disamping fungsinya sebagai alat pemersatu bangsa. Dalam kaitannya dengan sektorsektor

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I P E N D A H U L U A N

Statistik aturan & perkembangannya

PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN

INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PINJAMAN LUAR NEGERI DAN KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH. Oleh : Ikak G. Patriastomo 1

KATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Serang, Januari 2013 KEPALA,

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PERMENTAN/OT.140/2/2015

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 1 TAHUN 2014 PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

Rencana Strategis

Transkripsi:

DIKLAT NON GELAR COST SHARING IV Selain diklat-diklat non-gelar fungsional JFP dan diklat Non-Gelar linkage Program yang diadakan sesuai jadwal dan tempat yang ditetapkan sebagaimana tertulis dalam halaman-halaman sebelumnya. Serta, mulai tahun 2007, khusus untuk penyelenggaraan diklat Non-gelar substantif, Pemerintah Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota juga dapat meminta penyelenggara diklat-diklat non-gelar di luar jadwal dan tempat yang ditetapkan, dengan ketentuan dan prosedur sebagai berikut: 1. Ketentuan: Lokasi, jadwal dan waktu diklat ditentukan oleh Pemda Sendiri Peserta adalah perencana pemerintah yang berasal dari 1 Propinsi atau 1 Kabupaten atau 1 Kota, dengan jumlah minimal 20 orang Atau universitas negeri yang belum memiliki kerjasama dengan, tetapi memiliki kerjasama dengan universitas yang telah memiliki kerjasama dengan dalam penyelenggaraan pelatihan yang dimaksudkan Penyelenggara diklat yang ditunjuk oleh Pemda harus Universitas yang telah mempunyai ikatan kerjasama dengan Bappenas. Atau terdiri dari beberapa Prop/Kab/Kota/Dep/ LPND yang dikordinir oleh satu Pemda/Dep/LPND yang mengusulkan, dengan jumlah peserta 20 orang hanya akan membiayai fixed cost (tuition fee), sedangkan variable cost (penginapan, makan, uang saku, transport peserta dll) dibiayai oleh Pemda. Perencanaan Tata Ruang Perencanaan Pembangunan Kelautan dan Pesisir Perencanaan Investasi Daerah Monitoring dan Evaluasi Program dan Proyek Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja Pengelolaan Hibah dan Pinjaman Luar Negeri Penilaian Angka Kredit Administrasi Penilaian Angka Kredit Pembangunan Infrastruktur Melalui Kemitraan Pemerintah-Swasta, Level 1 4. Jadwal Pendaftaran : Januari -Juli tahun yang sedang berjalan Proses Persetujuan: Maret -Agustus tahun yangsedang berjalan 2. Prosedur Pemda mengajukan surat usulan kepada dengan menyertakan: (1) jenis diklat, jadwal, nama peserta, Universitas penyelenggara diklat, dan lokasi diklat yang diinginkan, (2) kesanggupan Pemda menanggung biaya variable, (3) Surat Penunjukan Universitas penyelenggara diklat disertai dengan kesanggupan Universitas menyelenggarakan diklat dimaksud. Apabila setuju, maka akan: (1) membuat kesepakan dengan Pemda untuk penyelenggaraan diklat dimaksud, (2) meminta Universitas yang ditunjuk untuk mengajukan proposal teknis dan biaya, untuk kemudian dievaluasi oleh Tim Pengadaan Barang dan Jasa Bappenas, (3) menandatangani kontrak dengan Universitas yang ditunjuk (4) melakukan pembukaan diklat dan monitoring penyelenggaraan diklat tersebut. Persetujuan akan sangat tergantung dari ketersediaan dana dalam tahun anggaran berjalan untuk porsi cost sharing 3. Jenis Diklat untuk Partially Funded Perencanaan Pembangunan Daerah PUSBINDIKLATREN - BAPPENAS 55

Meningkatkan wawasan, pengetahuan dan kemampuan serta ketrampilan staf perencana dalam menyusun dokumen perencanaan sesuai dengan potensi daerah masing-masing. 4 minggu (192 Jam Pelajaran) FE- UNAND, LPEM-FE UI, FIA-UNIBRAW, PSKMP-UNHAS DIKLAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Konsep Dasar Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Proyek Kebijakan Program, Pembiayaan dan Penganggaran Permasalahan Dalam Perencanaan: Implementasi, Kegagalan Rencana dan Government Failure ANALISIS POTENSI DAN KEBUTUHAN DAERAH Analisis PDRB Sumber Daya Daerah Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi Daerah Hubungan Antar Daerah: Globalisasi dan Dampaknya terhadap Pembangunan Daerah Tata Ruang Wilayah dan Kota Lokal Economic Development Analisis Potensi dan Kebutuhan Daerah BEBERAPA INDIKATOR DAN TEKNIK PERENCANAAN MAKRO DAERAH Landasan Kuantitatif dalam Perencanaan Analitical Hierarchy Process Elastisitas dan Kegunannya dalam Perencanaan Indikator Pembangunan Daerah Participatory Rural Appraisal Pengantar Model Makro Ekonomi Daerah dan Proyeksi Ekonomi Daerah. PERENCANAAN SEKTORAL & REGIONAL Perencanaan Sektoral Perencanaan Regional STUDI LAPANGAN DAN LATIHAN 56 PUSBINDIKLATREN - BAPPENAS

Memberikan bekal pengetahuan aparat daerah untuk membuat suatu kebijakan yang memungkinkan investor untuk datang dan menanamkan modalnya sehingga mampu melaksanakan tugasnya berdasarkan urut-urutan dengan berpedoman pada materi pelatihan dan diterapkannya dalam kebijakan di daerah mereka masing-masing. 2 minggu (96 Jam Pelajaran). FE- UNAND, LPEM-FE UI, MAP-UGM, PSKMP- UNHAS DIKLAT NON GELAR DIKLAT INVESTASI DAERAH Ekonomi global dan tata ekonomi nasional dan daerah serta ekonomi makro. Liberalisasi Perdagangan Kawasan Regional. Problem dan Prospek perekonomian Indonesia serta sumber-sumber pembiayaan. Indikator Pembangunan. Reformasi Birokrasi dan Manajemen Kebijakan publik untuk investasi. Spirit Enterpreneurship dalam Birokrasi Manajemen kemitraan dalam rangka investasi. Kebijakan perbankan untuk mendukung investasi. Pengembangan potensi daerah dalam rangka investasi. Teknik dan Metode pengukuran Komoditas Unggulan. Perencanaan Berbasis Kinerja. Akuntabilitas kinerja organisasi public. Kebijakan pertanahan dalam RTRW dalam kerangka Investasi. Penjelasan Action Plan di Bidang Investasi. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Investasi Legal dan administrative daerah untuk administrasi. Sistem informasi manajemen untuk investasi. Manajemen pajak dan retribusi untuk investasi. Marketing dan public relation untuk investasi. Peranan BKPMD dalam investasi. Alternatif Pengembangan Usaha Ekonomi dalam Kerangka Investasi dan pengembangan ekonomi lokal. Otonomi Daerah dan Pengembangan Investasi. Latihan PUSBINDIKLATREN - BAPPENAS 57

Memahami dan mampu melaksanakan proses penyusunan rencana tata ruang melalui kajian teoritis dan konsepsual, penerapan metoda dan teknik serta melakukan latihan (exercise) perencanaan. Pemahaman ini diharapkan dapat direplikasikan dan diimplemantasikan ke dalam perencanan tata ruang di tempat tugasnya masing-masing. 4 minggu (192 Jam Pelajaran). KP2WK-ITB dan MPKD-UGM DIKLAT PERENCANAAN TATA RUANG BAGIAN I Ruang, Keruangan dan Struktur Keruangan. Konsep kesesuaian dan Kemampuan Ruang. Proses Perencanaan dan Sistem Rencana Spasial. Teknik Perpetaan Untuk Perencanaan Spasial. Dasar dan Teknik Pengolahan Data Spasial. Teknik Survey Perencanaan Spasial Kota dan Wilayah. Teknik Analisis Perencanaan Spasial. BAGIAN II Konsep Ekonomi Spasial : Kota & Wilayah. Dasar-Dasar Perencanaan Perumahan. Dasar-Dasar Perencanaan Prasarana Kawasan. Analisis Fisik Ruang (Teknik Analisis Ruang II). Analisis Sosial Ekonomi untuk Perencanaan Spasial. Analisis Perencanaan Prasarana Kawasan. BAGIAN III Perencanaan Spasial Kawasan- Kawasan Khusus Wilayah. Aspek Spasial dalam Investasi Kegiatan Usaha/Bisnis. Manajemen Kawasan : Dasar-dasar & Praktek. Konsep dan Teknik Perencanaan Program Daerah Analisis Keuangan Daerah dan Penyusunan Anggaran. Analisis Ekonomi Perkotaan dan Wilayah. Analisis Kapasitas dan Perencanaan Layanan Kota. STUDI LAPANGAN DAN LATIHAN 58 PUSBINDIKLATREN - BAPPENAS

DIKLAT PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM DAN PROYEK Membantu mengatasi masalah kurangnya staf perencana yang berkualitas di tingkat Propinsi/ Kabupaten/Kota dengan jalan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dasar anggota staf Bappeda dan dinas-dinas terkait lainnya di seluruh Indonesia di bidang perencanaan. 2 minggu (96 Jam Pelajaran) Pemantauan dan Evaluasi. Sistem Pemantauan dan Evaluasi dalam Hierakhi Manajemen Pandangan Manajemen Proyek Mengenai Evaluasi. Sistem Informasi Manajemen Pemantauan Jaringan Kerja untuk Pemantauan Anggaran dan Keuangan Proyek. Perencanaan Program dan Proyek. Pengawasan dan Pengendalian Proyek di Indonesia. Anggaran Kinerja dan Aplikasinya di Indonesia. Evaluasi Kinerja Program-Proyek Pembangunan di Indonesia. Akuntabilitas Instansi Pemerintah. Latihan Pemantauan dan Evaluasi Program & Proyek FE-UNAND, LPEM-FE UI, FIA-UNIBRAW, PSKMP-UNHAS PUSBINDIKLATREN - BAPPENAS 59

Untuk memberi landasan awal dalam memahami berbagai masalah dan problem wilayah pesisir dan model-model pendekatan perencanaan yang dapat diimplementasikan 4 minggu (192 Jam Pelajaran) PSKMP-UNSYIAH/LPPM-ITB/PSKMP-UHAS/ MPKD-UGM DIKLAT PERENCANAAN KELAUTAN DAN PESISIR KARAKTERISTIK, ISU, DAN PROBLEM DI WILAYAH PESISIR Pengertian wilayah pesisir Ekosistem wilayah pesisir, kegunaan dan kerentanan Budaya Maritim Ragam Potensi Kawasan Pesisir dan Kelautan Konflik Kepentingan Multi Pengguna Ruang/ Lahan di Pesisir Gangguan, dan Kerusakan Akibat Kegiatan Manusia/Lingkungan Binaan Fragmentasi dan Konflik Kewenangan Berbagai Entitas Pengelola SDA, dan Kawasan Wilayah Pesisir PENDEKATAN TEKNIK PERENCANAAN, DAN PENGELOLAAN Pengertian dan Konsep Perencanaan, dan Pengelolaan Wilayah Pesisir secara Terintegrasi Penggunaan GIS dalam Perencanaan, dan Pengelolaan Wilayah Pesisir Penyusunan dan Pengembangan Profil Lingku ngan Pesisir Penilaian Ekonomi dan Analisis Sumber Daya Pesisir Penilaian Dampak Lingkungan Model Kontekstual Proses Perencanaan Wilayah Pesisir : Integrated Planning,Strategic Planning, Participatory, Planning Model Substantif Proses Perencanaan Wilayah Pesisir : Perencanaan Tata Ruang, Perencanaan Sosial, Perencanaan Infrastruktur, Perencanaan Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pesisir. Resolusi dan Media Konflik Prasarat Kelembagaan dan Hukum dalam Peren canaan dan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Kelautan. Instrumen Perundang-undangan dan Mekanisme Pasar dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Kelautan. Zonasi (Pemintakatan) dan Kriteria Baku Mutu Lingkungan Peran Masyarakat serta Lembaga Lokal dalam Perencanaan dan Pengelolaan Pesisir Teknik Monitoring, Evaluasi, dan Pengendalian. PENDALAMAN PERENCANAAN DAN PENGELO LAAN BEBERAPA KOMPONEN TERTENTU WILAYAH PESISIR Perencanaan dan Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir Berbasis Masyarakat Pengelolaan Sumber Daya Perikanan (Kasus) Pengelolaan Sumber Daya Mangrove (Kasus) Pengelolaan Sumber Daya Terumbu Karang Perencanaan dan Pengelolaan Kawasan Wisata Pesisir/Pantai (Kasus) Pengembangan Ekonomi Wilayah Pesisir Berbasis Sumber Daya Lokal dan Masyarakat (Kasus) LATIHAN 60 PUSBINDIKLATREN - BAPPENAS

DIKLAT HIBAH DAN PINJAMAN LUAR NEGERI Untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan aparatur perencana di daerah dalam melakukan perencanaan hibah dan pinjaman luar negeri ( PHLN ) untuk membiayai pembangunan di daerahnya masing-masing. 2 minggu (96 Jam Pelajaran) Kebijakan Penerimaan Pembangunan dan Hibah/Pinjaman Luar Negeri Siklus Proyek Pembangunan Luar Negeri Perencanaan dan Penganggaran Proyek Hibah/pinjaman Luar Negeri Teknis Negosiasi Penyusunan Kontrak Negosiasi Penyusunan Persyaratan Umum dan Spesifikasi Teknis Hibah/Pinjaman Luar Negeri Prosedur Pencarian dana Hibah/Pinjaman Luar Negeri Pedoman Pengadaan Barang dan jasa Hibah/ Pinjaman Luar Negeri Pedoman Akuntasi dan Audit Hibah/Pinjaman Luar Negeri Evaluasi Kinerja Hibah/Pinjaman Luar Negeri Latihan FE-UNAND, LPEM-FE UI, FIA-UNIBRAW, PSKMP- UNHAS PUSBINDIKLATREN - BAPPENAS 61

DIKLAT PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA Untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan perencana pusat dan daerah dalam menyusun anggaran yang berbasis kinerja. 2 minggu (96 Jam Pelajaran) FE-UNAND, LPEM-FE UI,MAPUGM,PSKMP- UNHAS A. PERENCANAAN DAERAH Akuntabilitas Pemerintah Daerah Identifikasi Potensi Daerah Arah dan Kebijakan Umum Penjaringan Aspirasi Masyarakat Skala Prioritas Perencanan strategis Keterkaitan Dokumen Perencanaan B. KEUANGAN DAERAH (APBD) Struktur APBD Konsep Dasar APBN dan APBD Manajemen Pengeluaran Publik Kebijakan Penganggaran dan Anggaran Kinerja Analisis APBD (Kinerja Keuangan Daerah) Penyusunan Perhitungan dan Perubahan APBD Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah C. KEUANGAN DAERAH (APBD) Sistem Akuntanis Keuangan daerah Penyusunan Program dan Kegiatan Penyusunan RASK dan DASK Pentatausahaan Keuangan Daerah Pengawasan Keuangan Daerah D. DISKUSI DAN LATIHAN APLIKASI ANGGARAN KINERJA 62 PUSBINDIKLATREN - BAPPENAS

Memberikan wawasan dan teknik perencanaan kepada para peserta diklat mengenai bagaimana melakukan perencanaan pembangunan sosial dengan memperhatikan kebutuhan dan karakteristik masyarakat yang berbeda-beda 2 minggu (60 100 Jam pelajaran) FE-UNAND, LPEM-FE UI,MAPUGM,PSKMP- UNHAS dilakukan dengan skema CS IV Pembangunan Sosial Budaya Pengembangan Modal Sosial Dalam Peren canaan Pembangunan Sosial Konsep Pembangunan Yang berbasis Rakyat Sasaran dan Pengukuran Indikator Pembangunan Sosial Dalam Perencanaan Sosial Potensi Kemasyarakatan Dalam Pembangunan Sosial Strategic Social Planning Analisis Situasi Sosial Perencanaan Sosial Strategis Monitoring dan Evaluasi Indikator Pembangunan Sosial dan Metode Riset Kebijakan Sosial Pemerataan Kualitas Pendidikan Dasar Analisa Situasi Pendidikan Identifikasi dan Analisis Masalah Pendidikan di Tingkat Perencanaan Penentuan Prioritas Masalah Pendidikan Indikator Dinamika Sosial Indikator Sosial BPS Indikator Sosial UNDP dan Bank Dunia Indikator Sosial Lembaga Internasional Latihan DIKLAT NON GELAR DIKLAT PERENCANAAN SOSIAL PUSBINDIKLATREN - BAPPENAS 63

Memberikan pemahaman dan ketrampilan bagi peserta untuk dapat menyusun perencanaan dan kebijakan transportasi di wilayahnya masingmasing. 2 minggu (+ 88 Jam Pelajaran) UI dilakukan dengan skema CS IV DIKLAT PERENCANAAN TRANSPORTASI Pengenalan PerencanaanTransportasi Pengenalan Sistem Transportasi Nasional dan Wilayah Pengenalan Karakteristik masing-masing Moda Transportasi Pengenalan Sistem Transportasi Antarmoda Terpadu Transportasi Perkotaan Dan Wilayah & Identifikasi Proses Perencanaan Transportasi Indetifkasi kewenangan dan kewajiban Stakeholder Cara Identifikasi Kebutuhan Pelayanan Transportasi Cara Analisis dan Evaluasi Strategi Alternatif Perencanaan Kebijakan, Program dan Proyek Pembangunan Proses Perencanaan Berkelanjutan Sistem Monitoring dan kondisi dan kinerja transportasi Perencanaan Transportasi dan Masalah Tata Guna Lahan dan Pengembangan Wilayah Dasar-Dasar Pendekatan Teknik Perencanaan Dan Kebijakan Transportasi Prinsip Dasar Analisis Peramalan Permintaan Transportasi (Forecasting dan Demand Analysis) Prinsip Dasar Perencanaan Sistem Jaringan Transportasi Pricing Policy, Financing dan TDM (Traffic Demand Management) Regulasi Peran Transportasi Dalam Pembangunan Nasional dan Wilayah Peran Pembangunan Transportasi dalam Berbagai Aspek Pembangunan Nasional Peran Pembangunan Transportasi dalam Berbagai Aspek Pembangunan Nasional Pengenalan Perencanaan Transportasi Nasional Sektoral (Moda Dan Antar Moda) Peran Pembangunan Transportasi dalam Pem bangunan Nasional/Daerah 64 PUSBINDIKLATREN - BAPPENAS