STANDAR KOMPETENSI DOKTER KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA



dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR KOMPETENSI DOKTER KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

FASE I FASE II FASE III Bersambung rasa dengan pasien dan keluarganya

Ialah cara pemeriksaan yg dilakukan dengan wawancara baik langsung pada pasien atau pada orang tua atau sumber lain.

1. Mampu melakukan tugas per tugas (task skills). Contoh : Mampu melakukan pengambilan sampel dan memindahkan biakan secara aseptik.

STANDAR PENDIDIKAN PROFESI DOKTER SPESIALIS KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

STANDAR KOMPETENSI DOKTER GIGI KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

STANDAR PENDIDIKAN PROFESI DOKTER KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

STANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF

STANDAR KOMPETENSI DOKTER GIGI SPESIALIS

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Bina Sehat (Bina Sehat) berdiri sejak tahun Pada

LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAPUAS,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

Profil UKDI XIX. Laporan Standard Setting 29 Maret 2012

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

Universitas Tadulako. Profil Kedokteran Perguruan Tinggi Negeri. Profil PTN Memuat materi :

PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI RAWAT JALAN RSI SITI RAHMAH

Univ. Andalas STIKES Mutiara Indonesia STIKES Sumatera Utara Univ. Dokter Hamka Aceh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108/P/2009 TENTANG PERGURUAN TINGGI PENYELENGGARA SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3

Anggaran Berbasis Kinerja

Lampiran Surat No : 1167/E.E3/TU/2013

Standards for a better innovation and competitiveness..

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA

Komentar dan Rekomendasi. 2. Cholis Abrori

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 138/P/2014 TENTANG PERGURUAN TINGGI PENYELENGGARA SERTIFIKASI UNTUK DOSEN

Universitas Islam Bandung

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION

2 Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang

PELAYANAN DOKTER BERBASIS DOKTER KELUARGA DI INDONESIA

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN RAWAT JALAN EKSEKUTIF DI RUMAH SAKIT

STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

Komentar dan Rekomendasi

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS DI INDONESIA

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

Teknik Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#14)

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran N

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG PERGURUAN TINGGI PENYELENGGARA SERTIFIKASI DOSEN TAHUN 2008

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Komentar dan Rekomendasi

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 50 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN DI PROVINSI BANTEN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 512/MENKES/PER/IV/2007 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

GAMBARAN KEPATUHAN DOKTER PRAKTEK SWASTA (DPS) TERHADAP SPO (STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL) DI WILAYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013

Universitas Sriwijaya

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG PERGURUAN TINGGI PENYELENGGARA SERTIFIKASI DOSEN TAHUN 2008

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.693,2012

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR PELAYANAN TERAPI OKUPASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HASIL AKREDITASI PERGURUAN TINGGI (INSTITUSI) SESUAI DENGAN SK TANGGAL 23 JANUARI 2009

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 93 Tahun 2016 Seri E Nomor 45 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM RUJUKAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lem

BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta

PT PT_KOOR KODE JENJANG NAMA TANGGAL_ TANGGAL TGL AKHIR KOOR KODE NAMA PS PS PROGRAM STUDI BERDIRI SK_DIKTI SK_DIKTI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 548/MENKES/PER/V/2007 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN PRAKTIK OKUPASI TERAPIS

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENYUSUNAN RANCANGAN RENCANA STRATEGIS KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/278/2014 TENTANG KOMITE PERTIMBANGAN KLINIS (CLINICAL ADVISORY)

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut :

Daftar Lampiran Undangan Sosialisasi Penyelenggaraan Pertimbangan Klinis (Clinical Advisory) Nomor : TU.05.01/3/555/2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Komentar dan Rekomendasi

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS

LEMBAR KONFIRMASI HASIL PENDAFTARAN

Standar Operating Procedure (SOP)

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2052/MENKES/PER/X/2011 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja.

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG,

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK BALITA

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

Transkripsi:

STANDAR KOMPETENSI DOKTER KONSIL KEDOKTERAN Indnesian Medical Cuncil Jakarta 2006

STANDAR KOMPETENSI DOKTER

Edisi Pertama, 2006 Cetakan Pertama, Npember 2006 Perpustakaan Nasinal : Katalg Dalam Terbitan (KDT) Standar Kmpetensi Dkter.-- Jakarta : Knsil Jakarta : Knsil Kedkteran Indnesia, 2006 105 hlm. ; 17.5 x 24 cm ISBN 979-15546-4-1 1. Kedkteran - - Studi dan pengajaran 610.71 Penerbit : Knsil Kedkteran Indnesia Jalan Hang Jebat III Blk F3 Telpn : 62-21-7206623, 7254788, 7206655 Fax : 62-21-7244379 Jakarta Selatan ii Standar Kmpetensi Dkter

KATA SAMBUTAN KETUA KONSIL KEDOKTERAN Assalamu'alaikum Wr. Wb. Kemajuan yang pesat dalam bidang ilmu pengetahuan khususnya ilmu pengetahuan dan teknlgi ilmu kedkteran menuntut tersedianya sumber daya manusia yang handal dan terampil serta prfesinal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Di lain pihak, tersedianya alat dan teknlgi yang canggih akan mudah memperleh infrmasi dengan cepat sehingga masyarakat sebagai pengguna sadar akan hak-haknya disamping kewajiban-kewajiban yang harus ia penuhi. Perlu kita sadari bahwa akhir-akhir ini dirasakan peningkatan keluhan masyarakat baik di media elektrnik maupun media cetak terhadap tenaga dkter dalam memberikan pelayanan kesehatan. Kita memahami bahwa pelayanan kesehatan merupakan prses hilir, baik buruknya pelayanan kesehatan ditentukan prses dari hulu, yaitu pendidikan prfesi kedkteran dan menjunjung etika kedkteran. Semua ini tentu tidak terlepas dari bagaimana prses pendidikan yang dijalani tenaga kesehatan tersebut sehingga benar-benar memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai sebelum terjun di tengah-tengah masyarakat. Buku Standar Kmpetensi Dkter ini merupakan bagian dari Standar Pendidikan Prfesi Dkter. Buku Standar Pendidikan Prfesi Dkter serta Standar Kmpetensi disusun sebagai standar dalam penyelenggaraan pendidikan kedkteran. Kepada tim penyusun dan para kntributr, kami ucapkan selamat dan penghargaan atas dedikasi dan terbitnya buku Standar Kmpetensi Dkter ini. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Jakarta, Nvember 2006 Hardi Yusa, dr., SpOG, MARS Ketua Knsil Kedkteran Indnesia Standar Kmpetensi Dkter iii

KATA SAMBUTAN KETUA KONSIL KEDOKTERAN Assalamu'alaikum Wr. Wb, Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, bimbingan, petunjuk dan kekuatan-nya kepada kita semua, atas selesainya buku Standar Kmpetensi Dkter. Knsil Kedkteran menyambut gembira dengan di terbitkannya buku Standar Kmpetensi Dkter, yang merupakan hasil karya dan kerja keras semua stakehlders, yang di fasilitasi leh Knsil Kedkteran Indnesia; dan kemudian disahkan leh Knsil Kedkteran Indnesia sesuai dengan amanah Undang-Undang RI N. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedkteran. Prses penyusunannya juga memakan waktu yang cukup lama dan melibatkan seluruh stakehlders antara lain Organisasi Prfesi (IDI), Assiasi Institusi Pendidikan Kedkteran Indnesia (AIPKI), Ikatan Rumah Sakit Pendidikan Indnesia (IRSPI), Majelis Klegium Kedkteran Indnesia (MKKI), Klegium Dkter Indnesia (KDI), Departemen Kesehatan dan Departemen Pendidikan Nasinal. Standar Kmpetensi Dkter ini sesungguhnya merupakan bagian dari Standar Pendidikan Prfesi Dkter. Buku ini mengacu pada perkembangan terkini dari paradigma pendidikan dkter, yang diuraikan lebih rinci untuk kemudahan dalam penyusunan kurikulum pendidikan dkter. Selain dari itu, Standar Kmpetensi Dkter ini dapat dimanfaatkan leh institusi pendidikan kedkteran, Departemen Pendidikan Nasinal, rganisasi prfesi, klegium, rumah sakit pendidikan, dan Departemen Kesehatan sebagai acuan dalam mengatur kewenangan praktik kedkteran, untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di tanah air kita. Sebagai Ketua Knsil Kedkteran, saya mengucapkan selamat dan penghargaan yang tinggi kepada Divisi Pendidikan Knsil Kedkteran Indnesia, Assiasi Institusi Pendidikan Kedkteran Indnesia (AIPKI), Para Dekan Fakultas Kedkteran, Majelis Klegium Kedkteran Indnesia (MKKI), Klegium Dkter Indnesia (KDI), Ikatan Dkter Indnesia (IDI), Ikatan Rumah iv Standar Kmpetensi Dkter

Sakit Pendidikan Indnesia (IRSPI), Departemen Kesehatan dan Departemen Pendidikan Nasinal, terutama kepada mereka yang duduk dalam Kelmpk Kerja Pendidikan Divisi Pendidikan Knsil Kedkteran yang selama ini telah bekerja keras menyusun standar kmpetensi dkter ini Semga buku Standar Kmpetensi Dkter ini bermanfaat bagi kita semua dan segala upaya yang telah dilakukan ini akan bermanfaat dalam upaya mencapai tujuan kita bersama Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Prf. Dr. Farid Anfasa Melek, dr, SpOG (K) Ketua Knsil Kedkteran Registrar Standar Kmpetensi Dkter v

KATA PENGANTAR Undang-Undang Nmr 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedkteran pasal 26 ayat (2) huruf a menyatakan bahwa standar pendidikan prfesi dkter disusun leh assiasi institusi pendidikan kedkteran dan ayat (3) menyatakan assiasi institusi pendidikan kedkteran atau kedkteran gigi dalam menyusun standar pendidikan prfesi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a berkrdinasi dengan rganisasi prfesi, klegium, assiasi rumah sakit pendidikan, Departemen Pendidikan Nasinal, dan Departemen Kesehatan. Pada bulan Oktber 2005, Assiasi Institusi Pendidikan Kedkteran Indnesia (AIPKI) menyerahkan draft pertama Standar Pendidikan Prfesi Dkter dan Standar Kmpetensi Dkter. Penyusunan Standar Kmpetensi Dkter dimulai dari draft pertama ini yang dikembangkan dengan mengacu pada perkembangan terkini paradigma pendidikan dkter ditinjau dari aspek empiris, aspek kerangka knsep maupun dari aspek legalitas. Draft pertama terdiri dari area kmpetensi dan penjabarannya ke dalam kmpetensi inti, kmpnen kmpetensi dan hasil pembelajaran; serta dilengkapi dengan daftar masalah, daftar penyakit dan daftar keterampilan klinis. Departemen Pendidikan Nasinal memberi masukan dengan menyerahkan rancangan Kurikulum Inti Pendidikan Dkter Indnesia ke III (KIPDI III) kepada Divisi Standar Pendidikan Knsil Kedkteran. Melalui serangkaian pertemuan yang melibatkan seluruh institusi pendidikan kedkteran, seluruh klegium spesialis, Klegium Dkter Indnesia, Ikatan Rumah Sakit Pendidikan, Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan Nasinal yang difasilitasi leh Knsil Kedkteran Indnesia sejak bulan Oktber 2005 hingga Nvember 2006, telah berhasil disusun Standar Kmpetensi Dkter ini. Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya terhadap semua pihak yang telah bekerja keras untuk ikut serta menyusun Standar Kmpetensi Dkter ini. Kami menyadari bahwa Standar Kmpetensi Dkter ini masih jauh dari sempurna, karena itu standar ini akan selalu disempurnakan secara berkala berdasarkan masukan dari berbagai pihak maupun dari bukti-bukti empiris. vi Standar Kmpetensi Dkter

Kami mhn maaf apabila selama prses penyusunan Standar Kmpetensi Dkter ini terdapat hal-hal yang kurang berkenan. Semga di masa yang akan datang, prses penyusunan standar kmpetensi dapat berlangsung lebih baik. Akhir kata, semga Standar Kmpetensi Dkter ini bermanfaat bagi institusi pendidikan kedkteran, Departemen Pendidikan Nasinal, rganisasi prfesi, Klegium, rumah sakit pendidikan, Departemen Kesehatan maupun masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan dkter dan bermanfaat pula sebagai acuan dalam memberikan wewenang praktik, sehingga pelayanan kesehatan yang bermutu, efisien, efektif, adil dan merata dapat diwujudkan di tanah air kita. Jakarta, Nvember 2006 Penyusun Standar Kmpetensi Dkter vii

viii Standar Kmpetensi Dkter

DAFTAR ISI Sambutan Ketua Knsil Kedkteran Indnesia... Sambutan Ketua Knsil Kedkteran... Kata Pengantar... Daftar Isi... SK Pengesahan Standar Kmpetensi Dkter... Ucapan Terima Kasih... iii iv vi ix xi xiii Bab I : Pendahuluan... 1. Rasinal... 2. Landasan Hukum... 3. Pengertian Standar Kmpetensi Dkter... 4. Manfaat Standar Kmpetensi Dkter... 1 1 1 2 5 Bab II : Kebijakan Pembangunan Kesehatan di Indnesia... Bab III. : Sistematika Standar Kmpetensi Dkter... 1. Pendahuluan... 2. Sistematika... 3. Lampiran... Bab IV. : Standar Kmpetensi Dkter... A. Area Kmpetensi... B. Kmpnen Kmpetensi... C. Penjabaran Kmpetensi... Daftar Kepustakaan... 7 11 11 11 12 15 15 15 17 35 Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Daftar Masalah (Keluhan/Gejala)... Daftar Penyakit... Daftar Keterampilan Klinis... 37 43 83 Standar Kmpetensi Dkter ix

x Standar Kmpetensi Dkter

KEPUTUSAN KONSIL KEDOKTERAN NOMOR 21A/KKI/KEP/IX/2006 TENTANG PENGESAHAN STANDAR KOMPETENSI DOKTER KONSIL KEDOKTERAN, Menimbang : a. bahwa telah disusun standar kmpetensi dkter leh Knsil Kedkteran Indnesia bersama dengan Klegium Dkter Indnesia (KDI)Assiasi Institusi Kedkteran Indnesia (AIPKI), dan Institusi Rumah Sakit Pendidikan Indnesia (IRSPI) sesuai dengan pasal 7 ayat (2) undang-undang Nmr 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedkteran beserta penjelasannya; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan sebagai pelaksanaan dari Pasal 8 huruf c Undang- Undang Nmr 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedkteran, dipandang perlu mengesahkan Standar Kmpetensi Dkter Gigi dengan Keputusan Knsil Kedkteran Indnesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nmr 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indnesia Tahun 1992 Nmr 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indnesia Nmr 3495); Menetapkan : 2. Undang-Undang Nmr 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasinal (Lembaran Negara Republik Indnesia Tahun 2003 Nmr 78, Tambahan Lembaran Negara Nmr 4301); 3. Undang-Undang Nmr 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedkteran (Lembaran Negara Republik Indnesia Tahun 2004 Nmr 116, Tambahan lembaran Negara Republik Indnesia Nmr 4431); M E M U T U S K A N : Kesatu : KEPUTUSAN KONSIL KEDOKTERAN TENTANG PENGESAHAN STANDAR KOMPETENSI DOKTER. Standar Kmpetensi Dkter xi

Kedua : Mengesahkan Standar Kmpetensi Dkter yang merupakan acuan dalam penyelenggaraan pendidikan prfesi dkter. Ketiga : Standar Kmpetensi Dkter sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua diperuntukkan bagi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan prfesi dkter antara lain institusi pendidikan kedkteran, rumah sakit pendidikan, lembaga pemerintah dan swasta, mahasiswa, badan akreditasi dan pihak-pihak lain yang terkait. Keempat : Standar Kmpetensi Dkter merupakan standar minimal yang harus dimiliki pada saat menyelesaikan pendidikan kedkterannya. Kelima : Dalam melaksanakan prakteknya serang dkter setidaknya memiliki kmpetensi rata-rata dkter yang sekualifikasi pada situasi dan kndisi yang sebanding. Keenam : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 28 September 2006 KONSIL KEDOKTERAN HARDI YUSA, dr, Sp.OG, MARS KETUA, xii Standar Kmpetensi Dkter

UCAPAN TERIMA KASIH Knsil Kedkteran Indnesia menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu, dimulai dari usulan draf-1 (pertama) hingga diterbitkannya buku Standar Kmpetensi Dkter ini. Kntributr Prf. Dr. F.A. Melek, dr., Sp.OG (K) Ketua Knsil Kedkteran Prf. Dr. Biran Affandi, dr., Sp.OG (K) Ketua Divisi Standar Pendidikan Prfesi Dkter Prf. Wigun Prdjsudjadi, dr., PhD, Sp.PD, KGH, Divisi Standar Pendidikan Prfesi Dkter Titi Savitri Prihatiningsih, dr., MA, MMed.Ed, PhD Ketua Sub Pkja Pendidikan Dkter Prf. Dr. Hardyant Sebn, dr., Sp.KK (K) - Anggta Sub Pkja Pendidikan Dkter M. Djauhari Widjajakusumah, dr., PFK Anggta Sub Pkja Pendidikan Dkter Sugit Wndireks, dr., MS - Anggta Sub Pkja Pendidikan Dkter Siti Oetarini Sri Widd, dr., Sp.PA - Anggta Sub Pkja Pendidikan Dkter Dasar Prf. Asril Aminullah, dr., Sp.A (K) Ketua Sub Pkja Pendidikan Dkter Spesialis Prf. Dr. Paul Tahalele, dr., Sp.B Anggta Sub Pkja Pendidikan Dkter Spesialis Prf. Anwar Yusuf, dr., Sp.P (K) - Anggta Sub Pkja Pendidikan Dkter Spesialis Achmad Rudiyant, dr., Sp.PD, KEMD - Anggta Sub Pkja Pendidikan Dkter Spesialis Dr. Meliana Zailani, dr., MARS - Anggta Sub Pkja Pendidikan Dkter Spesialis Ddi Firmanda, dr., Sp.A - Anggta Sub Pkja Pendidikan Dkter Spesialis Mulyn Sedirman, dr., Sp.B, Sp.OT Ketua Sub Pkja CPD Suryn S.I. Sants, dr., Sp.OG Anggta Sub Pkja CPD Dr. Ratna Sitmpul, dr., Sp.M Anggta Sub Pkja CPD Hardi Yusa, dr., Sp.OG, MARS Ketua Knsil Kedkteran Indnesia Parni Hardi Wakil Ketua Knsil Kedkteran Indnesia Standar Kmpetensi Dkter xiii

Emmyr Faizal Meis, drg., MARS - Wakil Ketua Knsil Kedkteran Indnesia Prf. Dr. Rsje Rsita Oewen, drg., Sp.KGA Ketua Knsil Kedkteran Gigi Prf. Dr. Retn Hayati Sugiart, drg., SKM, Sp.KGA Ketua Divisi Standar Pendidikan Prfesi Dkter Gigi Afi Savitri Sarsit, drg., Sp.PM Divisi Standar Pendidikan Prfesi Dkter Gigi Bambang Guntur Hamurwn, dr., Sp.M Ketua Divisi Registrasi, Knsil Kedkteran Ieke Irdjiati SA, dr., MPH - Divisi Registrasi, Knsil Kedkteran I Putu Suprapta, drg., MSc Ketua Divisi Registrasi, Knsil Kedkteran Gigi Dr. Oediyani Sants, drg., MS - Divisi Registrasi, Knsil Kedkteran Gigi Prf. Dr. M. Mulyhadi Ali, dr., Sp.FK Ketua Divisi Pembinaan, Knsil Kedkteran Tini S Hadad, SE Divisi Pembinaan, Knsil Kedkteran Kresna Adam, drg., Sp.BM - Ketua Divisi Pembinaan, Knsil Kedkteran Gigi Adrijati Rafly, Dra. Divisi Pembinaan, Knsil Kedkteran Gigi Abidinsyah Siregar, dr., DHSM, MKes Sekretaris Knsil Kedkteran Indnesia Prf. Dr. Hardyant Sebn, dr., SpKK (K) Ketua Assiasi Institusi Pendidikan Kedkteran Indnesia M. Djauhari Widjajakusumah, dr., PFK - Ketua Klegium Dkter Indnesia Syahrul, dr., SpS - Dekan FK Universitas Syiah Kuala, Aceh Prf. T. Bahri Anwar, dr., SpJP (K) - Dekan FK Universitas Sumatera Utara H. Andi Zainal, dr., SpPD, KGEH - Dekan FK Universitas Riau Prf. Fadil Oenzil, dr., PhD,SpGK - Dekan FK Universitas Andalas, Padang Zarkasih Anwar, dr., SpA (K) - Dekan FK Universitas Sriwijaya, Palembang Dr. Efrida Warganegara, dr., SpMK, Mkes - Dekan FK Universitas Lampung Meinaldi Rasmin, dr., SpP (K), FCCP - Dekan FK Universitas Indnesia,Jakarta Prf. Dr. Dinan S. Bratakesemah, dr., SpOG (K) - Dekan FK Universitas Padjadjaran, Bandung A. Ann Surendr, dr., PAK - Dekan FK Universitas Dipnegr, Semarang HM. Mambdyant, dr., Sp, SH, MMR - Dekan FK Universitas Jenderal Sudirman, Purwkert Prf. Dr. Hardyant Sebn, dr., SpKK (K) - Dekan FK Universitas Gajah Mada, Ygyakarta Dr. H.A.A. Subijant, dr., MS - Dekan FK Universitas 11 Maret, Surakarta Prf. Dr. H.M.S. Wijadi, dr., SpTHT (K) - Dekan FK Universitas Airlangga, Surabaya xiv Standar Kmpetensi Dkter

Harijant, dr., MSPH - Dekan FK Universitas Brawijaya, Malang Wasis Prajitn, dr., SpOG - Dekan FK Universitas Jember Chris Adhiyant, dr., MSc - Dekan FK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta H. Teddy Rchantr, dr., SpOG - FK Universitas Jambi I.G.N. Anm Murdhana dr., - Dekan FK Universitas Udayana, Bali H. Hasyim Fachir, dr., SpS - Dekan FK Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin Emil Bachtiar Merad, dr., SpP - Dekan FK Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur Prf. Dr. Wahyuning Ramelan, dr., SpAnd - Dekan FK Universitas Tanjung Pura, Kalimantan Barat Irawan Yusuf, dr., PhD Dekan FK Universitas Hasanudin, Makasar Prf. Dr. S.M. Waruw, dr., SpA (K) - Dekan FK Universitas Sam Ratulangi, Manad H. Dddy Ari Kumby, dr., SpOG(K) - Dekan FK Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat Paulina Watfa, dr., SpR - Dekan FK Universitas Cendrawasih, Jayapura Dr. RM. Nugrh Abikusn, dr., MSc Dekan FK Universitas Trisakti, Jakarta Hj. Riyani Wikaningrum, dr., DMM, MSc - Dekan FK Universitas Yarsi, Jakarta Tm Surjadi, dr., MPH - Dekan FK Universitas Tarumanegara, Jakarta Satya Jewana, dr., SpKJ (K) - Dekan FK Universitas Katlik Atmajaya, Jakarta Angkasa Sebayang, dr., MS - Dekan FK Universitas Kristen Indnesia, Jakarta Djap Hadi Susant, dr., - Dekan FK Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta Buddy HW Uty, dr., MARS - Dekan FK Universitas Veteran, Jakarta Prf. Dr. F.X. Budhiant Suhadi, dr., - Dekan FK Universitas Pelita Harapan, Banten Syafri Guricci, dr., MSc - Dekan FK Universitas Muhammadyah Jakarta Prf. Dr. H. Wahyu Karhiwikarta, dr., SpKO, AIF - Dekan FK Universitas Malahayati, Lampung H. Jj R Nr, dr., - Dekan FK Universitas Jenderal Ahmad Yani, Cimahi Surja Tanurahardja, dr., MPH, DTM&H - Dekan FK Universitas Maranatha, Bandung Prf. Dr. Herri S Sastramihardja, dr., SpFK (K) - Dekan FK Universitas Islam Bandung Prf. Dr. Sedjn Aswin, dr., - Dekan FK Universitas Muhammadyah Surakarta

Prf. Masrin Munir, dr., SpTHT-KL - Ketua Klegium Telinga, Hidung, Tenggrk dan KL Prf. Djk Rahardj, dr., SpB, SpU - Ketua Klegium Urlgi Indnesia Samin, dr., SpS (K) - Ketua Klegium Neurlgi Prf. Dr. Dede Kusmana, dr., SpJP - Ketua Klegium Ilmu Penyakit Jantung & Pembuluh Darah Prf. Dr. Siti Aisah, dr., SpKK (K) - Ketua Klegium Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Prf. Mardin Marseti, dr., SpM (K) - Ketua Klegium Ofthalmlgi H. Budi Sampurna, dr., SH, SpF Ketua Klegium Kedkteran Frensik Indnesia Prf. Dr. Triyn KSP, dr., SpRad. - Ketua Klegium Radilgi Indnesia Prf. Farid Nur Mantu, dr., SpBA - Ketua Klegium Bedah Anak Prf. Padm Santjj, dr., SpBS - Ketua Klegium Bedah Syaraf Bisn, dr., SpBP,- Ketua Klegium Bedah Plastik Indnesia Prf. Med Puruhit, dr., SpBTKV - Ketua Klegium Bedah Thraks & Kardivaskuler Prf. Dr. Djk Resadi, dr., SpB, SpOT - Ketua Klegium Bedah Orthpaedi Indnesia Dr. Rustadi Ssrsumihardj, dr., MS, DMM, SpPK - Ketua Klegium Patlgi Klinik Prf. Dr. Imam Supardi, dr., SpMK - Ketua Klegium Mikrbilgi Klinik Agnes Kurniawan, dr., PhD, SpParK - Ketua Klegium Parasitlgi Klinik Prf. Semilah Sastramidjj, dr., SpGK - Ketua Klegium Gizi Klinik Prf. Dr. Armen Muchtar, dr., SpFK - Ketua Klegium Farmaklgi Klinik Prf. I Made Nasar, dr., SpPA (K) - Ketua Klegium Patlgi Anatmi Prf. Sasant Wibisn, dr., SpKJ (K) - Ketua Klegium Psikiatri Indnesia Dr. Angela B. Tulaar, dr., SpRM (K) - Ketua Klegium Ilmu Kedkteran Fisik & Rehabilitasi Dr. Sumakmur PK, dr., MSc, SpOK - Ketua Klegium Kedkteran Okupasi Ott Maulana, dr., SpKK, SpKL - Ketua Klegium Kedkteran Kelautan Indnesia Sleh Nugraha, dr., SpKP - Ketua Klegium Kedkteran Penerbangan Indnesia Prf. Dr. Jhan S Masjhur, dr., SpPD-KE - Ketua Klegium Kedkteran Nuklir Indnesia Prf. Dr. Wahyuning Ramelan, dr., SpAndr - Ketua Klegium Andrlgi xvi Standar Kmpetensi Dkter

Prf. Amir Muslim Malik, dr., PhD - Dekan FK Universitas Baiturrahmah,Padang H. Taufiq R. Nasihun, dr., Mkes - Dekan FK Universitas Islam Sultan Agung, Semarang Riana Rahmawati, dr.,mkes - Dekan FK Universitas Islam Indnesia,Ygyakarta Erwin Santsa, dr., SpA, Mkes - Dekan FK Universitas Muhammadyah Ygyakarta Prf. H.M. Aris Widd, dr., MS, PhD, SpFK - Dekan FK Universitas Islam, Malang Fathni Sadani, dr., - Dekan FK Universitas Muhammadyah Malang H. Sepratiknj BS, dr., - Dekan FK Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya Sartn, dr., SpPD - Dekan FK Universitas Hang Tuah, Surabaya Adi Rahmat, dr., Mkes - Dekan FK Universitas Islam, Sumatera Utara Prf. Dr. A.A. Depary, dr., DTM&H, SpPark - Dekan FK Universitas Methdis Indnesia, Medan Prf. T.M.A. Chalik, dr., SpOG - Dekan FK Universitas Abulyatama, Aceh H. Abdul Razak Datu, dr., PhD - Dekan FK Universitas Muslim Indnesia, Makasar Fanani, dr., SpRad - Dekan FK Universitas Islam Al-Azhar, Nusa Tenggara Barat Dr. Fachmi Idris, dr., MKes Wakil dari Pengurus Besar Ikatan Dkter Indnesia Prf. Dr. Sedart Rnatmdj, dr., SKM, MSc Wakil dari Pengurus Besar Ikatan Dkter Indnesia Prf. Nuzirwan Acang, dr., Sp.PD IDI Wilayah Sumatera Barat Prf. Dr. Winsy Warrw, dr., Sp.KK IDI Wilayah Sulawesi Utara Pranawa, dr., Sp.PD, KGH IDI Wilayah Jawa Timur Bantuk Hadiyant, dr., Sp.OG IDI Wilayah Jawa Tengah Wawang S. Sukarya, dr., Sp.OG (K), MARS IDI Wilayah Jawa Barat Mhamad Isa, dr., Sp.P IDI Wilayah Kalimantan Selatan M. Basir Palu, dr., SpA, MHA IDI Wilayah Sulawesi Selatan Prf. Wigun Prdjsudjadi, dr., PhD, SpPD, KGH Ketua Klegium Ilmu Penyakit Dalam Prf. Dr. Aryn J Puspnegr, dr., SpB, KBD - Ketua Klegium Ilmu Bedah Indnesia Arwin A.P. Akib, dr., SpA (K) Ketua Klegium Ilmu Kesehatan Anak Indnesia Prf. Dr. Biran Affandi, dr., SpOG (K) Ketua Klegium Obstetri dan Gineklgi Indnesia Prf. Anwar Yusuf, dr., SpP (K) Ketua Klegium Paru Indnesia Prf. A. Resli A Thaib, dr., SpAn (K) Ketua Klegium Anestesilgi Standar Kmpetensi Dkter xvii

Hari Tilars, dr., SpKO Ketua Klegium Kedkteran Olah Raga Serars Hardjsuwit, dr., Sp.B, Sp.BTK Wakil dari Majelis Klegium Kedkteran Indnesia Prf. H.M. Djakaria, dr., Sp.Rad. Wakil dari Majelis Klegium Kedkteran Indnesia Dr. Sett, dr., MKes Ketua Ikatan Rumah Sakit Pendidikan Indnesia Asjikin Iman Hidajat, dr., MHA Kepala Pusat Prfesi Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan Chliq Amin, SE, MM - Kepala Pusat Perencanaan & Pendayagunaan Tenaga Kesehatan DepKes Ratna Dewi Umar, dr., MARS - Direktur Bina Yanmedik Dasar Departemen Kesehatan Ratna Rsita Hendardji, dr., MPH Direktur Bina Yanmedik Spesialistik Departemen Kesehatan Prf. Dr. Mpu Kank, dr., Sp.PA Wakil dari Departemen Pendidikan Nasinal Lukman H Makmun, dr., Sp.PD, KKV Wakil dari Departemen Pendidikan Nasinal Merdias Almatsier, dr., SpS - Ketua Majelis Kehrmatan Disiplin Kedkteran Indnesia (MKDKI) Yudhi Prayudha, dr., MPH - Kepala Dinas Kesehatan Prpinsi Jawa Barat Tim Kurikulum Assiasi Institusi Pendidikan Kedkteran Indnesia Sekretariat - Minart Riyadi - Zahrtiah Akib Lukman - Hendrastuti Pertiwi - Ressi Arisandi - Maman Budiman - Murtini - Wahyu Winart - Slihin xviii Standar Kmpetensi Dkter

BAB I PENDAHULUAN 1. Rasinal Sejak tahun 1982, pendidikan dkter di Indnesia mengacu pada 'Kurikulum Inti Pendidikan Dkter Indnesia' atau KIPDI I yang menitikberatkan pada penguasaan disiplin ilmu. Sesuai dengan percepatan perkembangan ilmu kedkteran dan kesehatan, telah disepakai bahwa KIPDI akan diperbarui setiap 10 tahun. Pada tahun 1994, KIPDI II diterbitkan dan masih menitikberatkan pada penguasaan disiplin ilmu sehingga gambaran dkter yang akan dihasilkan belum terinci secara eksplisit. Standar Kmpetesensi Dkter disusun untuk memperbarui KIPDI II tahun 1994 yang sudah saatnya diganti. Frmat Standar Kmpetensi Dkter berbeda dengan KIPDI sebelumnya, karena menyesuaikan dengan perkembangan peraturan terkini yang tercantum pada SK Mendiknas N.045/U/2002, Undang-Undang RI Nmr 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, Undang-Undang RI Nmr 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedkteran, dan Peraturan Pemerintah Nmr 19 tahun 2005 tentang Standar Nasinal Pendidikan. 2. Landasan Hukum Standar Kmpetensi Dkter ini disusun dalam rangka memenuhi amanah Undang-Undang RI Nmr 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedkteran pasal 8 yang mengatakan bahwa Knsil Kedkteran Indnesia memiliki wewenang untuk mengesahkan standar kmpetensi dkter dan dkter gigi. Pasal 26 undang-undang tersebut menyatakan lebih lanjut bahwa Standar Pendidikan Prfesi Kedkteran disusun leh Assiasi Institusi Pendidikan Kedkteran Indnesia dan berkrdinasi dengan rganisasi prfesi, klegium, ikatan rumah sakit pendidikan, Departemen Pendidikan Nasinal dan Departemen Kesehatan. Oleh karena itu prses penyusunan Standar Kmpetensi Dkter ini melibatkan berbagai pihak pengandil secara intensif melalui serangkaian Standar Kmpetensi Dkter 1

pertemuan yang difasilitasi leh Divisi Standar Pendidikan Prfesi, Knsil Kedkteran Indnesia. Undang-Undang RI N. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 35 tentang Standar Nasinal Pendidikan mengatakan bahwa standar pendidikan nasinal digunakan acuan dalam mengembangkan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengellaan, dan pembiayaan. Standar nasinal pendidikan terdiri atas standar isi, prses, kmpetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengellaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. Pasal 38 ayat (3) mengatakan bahwa Kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan leh perguruan tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada standar nasinal pendidikan untuk setiap prgram studi. Standar Kmpetensi Dkter ini merupakan standar nasinal keluaran prgram studi dkter dan telah divalidasi leh Perkumpulan Dkter Keluarga Indnesia, Klegium Dkter Indnesia, Klegium-Klegium Spesialis terkait serta seluruh Bagian atau Departemen terkait dari seluruh institusi pendidikan kedkteran di Indnesia yang berjumlah 52 (lima puluh dua). Draft standar kmpetensi telah didistribusikan ke seribu alamat di seluruh Indnesia untuk mendapat masukan. SubPkja Pendidikan Dkter yang dibentuk leh Knsil Kedkteran Indnesia dengan SK Nmr 09/KKI/III/2006, mengkmpilasi seluruh masukan, melakukan 'judgement', dan memperbaiki draft. Draft terakhir dirapatkan secara plen leh Knsil Kedkteran Indnesia. Standar Kmpetensi Dkter ini merupakan satu kesatuan dengan Standar Pendidikan Prfesi Dkter. Standar Kmpetensi Dkter adalah standar utput atau keluaran dari prgram studi dkter. 3. Pengertian Standar Kmpetensi Dkter Menurut SK Mendiknas N. 045/U/2002 kmpetensi adalah 'seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seserang sebagai syarat untuk dianggap mampu leh masyarakat dalam melaksanakan tugas- 2 Standar Kmpetensi Dkter

tugas di bidang pekerjaan tertentu'. Elemen-elemen kmpetensi terdiri dari : a. Landasan kepribadian b. Penguasaan ilmu dan keterampilan c. Kemampuan berkarya d. Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai e. Pemahaman kaidah berkehidupan masyarakat sesuai dengan keahlian dalam berkarya. Epstein and Hundert (2002) memberikan definisi sebagai berikut : Prfessinal cmpetence is the habitual and judicius use f cmmunicatin, knwledge, technical skills, clinical reasning, emtins, values, and reflectin in daily practice t imprve the health f the individual patient and cmmunity. Carracci, et.al. (2002) menyimpulkan bahwa : Cmpetency is a cmplex set f behavirsbehaviurs built n the cmpnents f knwledge, skills, attitude and cmpetence as persnal ability. Dari beberapa pengertian di atas, tampak bahwa pengertian kmpetensi dkter lebih luas dari tujuan instruksinal yang dibagi menjadi tiga ranah pendidikan, yaitu pengetahuan, psikmtr dan afektif. Tabel 1 memperlihatkan beda pkk antara tujuan instruksinal dengan pernyataan kmpetensi. Standar Kmpetensi Dkter 3

Table 1. Differences between instructinal bjectives and Cmpetency Statement (Wilkersn, 2002) Instructinal Objectives States an aspect f knwledge, skill r attitude t be acquired Generally discipline specific Cntext-free Prfessinal values unaddressed Defines knwledge, skill r attitude separately Cmpetencies Integrates related knwledge, skill and attitude bjectives Draws frm multiple disciplines relevant t practice Related t an actual task in the fieldcntextualised Driven by prfessinal practices and values Defines a level f ability fr an bservable utcme Dengan dikuasainya standar kmpetensi leh serang prfesi dkter, maka yang bersangkutan akan mampu : - mengerjakan tugas atau pekerjaan prfesinya - mengrganisasikan tugasnya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan - Segera tanggap dan tahu apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula - Menggunakan kemampuan yang dimiliki untuk memecahkan masalah di bidang prfesinya - Melaksanakan tugas dengan kndisi berbeda Dengan telah ditetapkannya keluaran dari prgram dkter di Indnesia berupa standar kmpetensi, maka kurikulum prgram studi pendidikan dkter perlu disesuaikan. Mdel kurikulum yang sesuai adalah kurikulum berbasis kmpetensi. Artinya, pengembangan kurikulum berangkat dari kmpetensi yang harus dicapai mahasiswa. 4 Standar Kmpetensi Dkter

4. Manfaat Standar Kmpetensi Dkter Adanya Standar Kmpetensi Dkter merupakan tnggak yang bersejarah bagi perkembangan pendidikan dkter di Indnesia. Berikut ini beberapa manfaat dari Standar Kmpetensi Dkter bagi pihak pengandil terkait. a. Bagi institusi pendidikan kedkteran Sesuai dengan Undang-Undang RI N. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas dan Peraturan Pemerintah N. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasinal Pendidikan yang mengatakan bahwa kurikulum prgram studi menjadi wewenang institusi pendidikan kedkteran, maka Standar Kmpetensi Dkter merupakan kerangka acuan utama bagi institusi pendidikan kedkteran dalam mengembangkan kurikulumnya masing-masing. Sehingga, walaupun kurikulum berbeda, tetapi dkter yang dihasilkan dari berbagai institusi diharapkan memiliki kesetaraan dalam hal penguasaan kmpetensi. b. Bagi Pengguna Standar Kmpetensi Dkter dapat dijadikan kerangka acuan utama bagi Departemen Kesehatan maupun Dinas Kesehatan Prpinsi ataupun Kabupaten dalam pengembangan sumber daya manusia kesehatan, dalam hal ini dkter, agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik. Dengan Standar Kmpetensi, Depkes dan Dinas Kesehatan sebagai pihak yang akan memberikan lisensi dapat mengetahui kmpetensi apa yang telah dikuasai leh dkter dan kmpetensi apa yang perlu ditambah, sesuai dengan kebutuhan spesifik di tempat kerja. Dengan demikian pihak Depkes dan Dinas Kesehatan dapat menyelenggarakan pembekalan atau pelatihan jangka pendek sebelum memberikan ijin Praktik. Standar Kmpetensi Dkter 5

c. Bagi rang tua murid dan penyandang dana Dengan standar kmpetensi dkter, rang tua murid dan penyandang dana dapat mengetahui secara jelas kmpetensi yang akan dikuasai leh mahasiswa. Hal ini sebagai bentuk akuntabilitas publik d. Bagi mahasiswa Standar Kmpetensi Dkter dapat digunakan leh mahasiswa untuk mengarahkan prses belajarnya, karena mahasiswa mengetahui sejak awal kmpetensi yang harus dikuasai di akhir pendidikan. Dengan demikian prses pendidikan diharapkan dapat berjalan lebih efektif dan efisien. e. Bagi Departemen Pendidikan Nasinal dan Badan Akreditasi Nasinal Standar Kmpetensi Dkter dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi kriteria pada akreditasi prgram studi pendidikan dkter. f. Bagi Klegium Dkter Indnesia Standar Kmpetensi Dkter dapat dijadikan acuan dalam menyelenggarakan prgram pengembangan prfesi secara berkelanjutan. g. Bagi Klegium-Klegium Spesialis Standar Kmpetensi Dkter dapat dijadikan acuan dalam merumuskan kmpetensi dkter spesialis yang merupakan kelanjutan dari pendidikan dkter. h. Prgram Adaptasi bagi Lulusan Luar Negeri Standar Kmpetensi Dkter dapat digunakan sebagai acuan untuk menilai kmpetensi dkter lulusan luar negeri. 6 Standar Kmpetensi Dkter

BAB II KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN DI Sistem Kesehatan Nasinal 2004 ditetapkan menurut SK Menkes N. 131/MENKES/SK/II/2004. Sistem Kesehatan Nasinal (SKN) merupakan pedman bagi semua pihak dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Indnesia. SKN adalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya Bangsa Indnesia secara terpadu dan saling mendukung, guna menjamin derajat kesehatan setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945. Sesuai dengan pengertian SKN, maka subsistem pertama SKN adalah upaya kesehatan. Untuk dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya perlu diselenggarakan berbagai upaya kesehatan dengan menghimpun seluruh ptensi Bangsa Indnesia. Subsistem upaya kesehatan menghimpun berbagai upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perrangan (UKP) secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (SK Menkes N. 131/MENKES/SK/II/2004). Yang dimaksud dengan UKP strata pertama adalah UKP tingkat dasar, yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknlgi kesehatan dasar yang ditujukan kepada perrangan. Wujud UKP strata pertama adalah berbagai bentuk pelayanan prfessinal seperti praktik bidan, praktik perawat, praktik dkter, praktik dkter gigi, pliklinik, balai pengbatan, praktik bersama, rumah bersalin, dan puskesmas. Dalam UKP strata pertama juga termasuk pelayanan pengbatan tradisinal dan alternatif, serta pelayanan kebugaran fisik dan ksmetika. Pelayanan pengbatan tradisinal dan alternatif yang diselenggarakan adalah yang secara ilmiah telah terbukti keamanan dan khasiatnya (SK Menkes N. 131/MENKES/SK/II/2004). Salah satu cnthnya adalah akupuntur. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap rang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mewujudkan tujuan tersebut telah Standar Kmpetensi Dkter 7