Perekonomian yang maju menyebabkan perubaban pola hidup masyankat,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar masyarakat. Sampai saat ini produk-produk sumber protein

PENGARUH WAKTU DAN JENIS WADAH PEMASAKAN TERHADAP KOMPONEN MAKANAN DALAM GUDEG

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT. Nur Indrawaty Liputo. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

I PENDAHULUAN. banyak ditemukan dan dikonsumsi yaitu ikan tongkol. Secara ilmu pengetahuaan,

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)

PELUANG BISNIS AYAM GORENG PRESTO. Tugas Kuliah Lingkungan Bisnis

I PENDAHULUAN. kandungan gizi yang cukup baik. Suryana (2004) melaporkan data statistik

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

I. PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. Menurut definisi dari Wikipedia, gulai adalah sejenis makanan berbahan

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan Tempat dan Waktu Penelitian. Kg/Kap/Thn, sampai tahun 2013 mencapai angka 35 kg/kap/thn.

BERBISNIS NUGGET SAYUR

Karakteristik mutu daging

I. PENDAHULUAN. ekonomi, perubahan pola hidup, peningkatan kesadaran gizi, dan perbaikan

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. dengan nilai gizi yang tinggi dan disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa

BABI PENDAHULUAN. Komoditas pertanian umumnya memiliki mas a slmpan yang singkat. karena mudah rusak (perishable). Usaha memperpanjang umur slmpan dan

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Seperti tinggrnya langit dari bumi. demikianlah tingginya ialank~( dari jalanmu. dan rancangank~i dari rancanganmu f Yesaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang yang lebih banyak sehingga ciri-ciri kambing ini lebih menyerupai

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

I. PENDAHULUAN. dalam negeri maupun ekspor. Hewan ini sangat digemari, terutama di negaranegara

PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Usus sapi merupakan bagian dalam hewan (jeroan) sapi yang dapat. digunakan sebagai sumber bahan makanan hewani. Sebagian masyarakat

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

III. BAHAN DAN METODE

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

Cara Membuat Lawar Bali

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

I. PENDAHULUAN. Daging merupakan makanan yang kaya akan protein, mineral, vitamin, lemak

BAB I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daging sapi didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua produk

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. BASO KEJU NATURA Baso Isi Keju Berlapis Sayuran Berbasis Empat Sehat Lima Sempurna.

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sapi potong merupakan salah satu komoditas ternak yang potensial dan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya melimpah

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pangan yang memiliki protein hewani antara lain daging, telur, susu, ikan dan

BAB I PENDAHULUAN. Budidaya ayam ras khususnya ayam broiler sebagai ayam pedaging,

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

I. PENDAHULUAN. peternakan mempunyai kontribusi yang sangat penting bagi pemenuhan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

SAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH. Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt

PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai gizi dari suatu makanan yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LOMBA CIPTA MENU NON BERAS NON TERIGU

BAB I PENDAHULUAN. Nilai konsumsi tahu tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan konsumsi

PENDAHULUAN. Sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai daging ayam karena. Sebagai sumber pangan, daging ayam mempunyai beberapa kelebihan lainnya

I. PENDAHULUAN. saji kaya protein yang bersumber dari bahan pangan hewani, memengaruhi

BABI PENDAHULUAN. Rawon merupakan salah satu makanan khas Jawa Timur yang mudah

I. PENDAHULUAN. Luas perairan laut Indonesia diperkirakan sebesar 5,8 juta km 2, panjang garis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Lingkungan Eksternal Penggemukan Sapi. diprediksi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

MENERAPKAN TEKNIK PENGOLAHAN SUHU TINGGI KD 1 PRINSIP-PRINSIP PENGAWETAN DENGAN PENGOLAHAN

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud

1. PENDAHULUAN Kehidupan sehari-hari manusia tidak akan lepas dari kegiatan pemenuhan

Penuntun Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Ternak Islami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk daging yang dihasilkan dari kelinci ada dua macam yaitu fryer dan roaster. Kelinci

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

BAB I PENDAHULUAN. Sale pisang merupakan salah satu produk olahan pisang masak konsumsi

I. PENDAHULUAN. juga mengandung beberapa jenis vitamin dan mineral. Soeparno (2009)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah umum yang biasa ditemui dalam peggunaan hasil protein

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Hall, 2008). Kolestrol telah terbukti mengganggu dan mengubah struktur

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri.

Pengawetan pangan dengan pengeringan

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena memiliki

PAPER BIOKIMIA PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pilihan yang banyak disukai masyarakat (Anonim, 2007).

PENDAHULUAN. tradisional biasanya memanfaatkan bahan baku asli dari suatu daerah, alami,

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pangan dan bahan kimia yang dibutuhkan agar mutunya baik.

ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN

BAB I PENDAHULUAN. fosfor, besi atau mineral lain. Protein disusun dari 23 atau lebih unit yang

ABON IKAN 1. PENDAHULUAN

PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA DAN GLUKOSA PADA PEMBUATAN PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING TERHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN ORGANOLEPTIK

PENINGKATAN NILAI TAMBAH JAGUNG SEBAGAI PANGAN LOKAL Oleh : Endah Puspitojati

BAB I PENDAHULUAN. energi protein (KEP) adalah kondisi kurang gizi yang disebabkan oleh

EVALUASI KUALITAS DENDENG YANG BEREDAR DI PASARAN KABUPATEN PEMEKASAN DENGAN METODA UJI SENSORIS

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, makanan yang dikonsumsi merupakan makanan yang sehat, dengan vegetarian. Makanan vegetarian saat ini mulai digemari oleh

I PENDAHULUAN. dapat diperoleh di pasar atau di toko-toko yang menjual bahan pangan. Abon dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi jenis ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) secara sepintas

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

MENU MAKAN PAGI. Talas dan ubi yang sudah digiling halus. Di aduk kemudian ditambahkan santan dan garam

PENDAHULUAN. dikonsumsi oleh manusia dan termasuk salah satu bahan pangan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian yang maju menyebabkan perubaban pola hidup masyankat, salah satu diantaranya adalah meningkatnya permintaan produk-produl mdman yang berkualitas tmggi, tahan lama clan siap saji. Perubahan perilah masymh terutarna masyarakat me~ngah ke atas ini disebabkan karena meningkatnya penciapatan, tingkat kesibukan yang tinggi, serta pesatnya perkemhgan industri pariwisata di Indonesia Adanya fenomena di atas clan didukung potensi sumber daya alam clan manusia yang besar membuat para ahli pangan mengembangkao metode yang tepat untuk menjawab tantangan tesebut. Salah satunya adalah dewzan ~engalengan llahan pangan Pengalengan mecupakan usaha pengawetan bahan pangan dalam wadah yang tertutup rapat (hennitis) dan disteni melalui proses pemanasan (Muchtadi, 1989; Winarno, 1994). Prinsip pengalengan adalah pengemasan suatu bahan pangan &lam wadah kaleng yang tertutq rapat sehgga mhoorganisme perusak da. udara tidak dapat masuk ke dalamnya Selain itu, proses pengalengan dimaksudkan untuk memperpanjang umur simpan, mem- ~lai gki, memudahkan penmam dan distribusi, serta meningkatkan nilai ekonomis (Sahutu, 1994). Salah satu jenis makanan tradisional Indonesia yang sudah tekenal di masyarakat dan sexing disajikan sebagai salah satu menu sehari-bani adalah kare. Kare dibuat dari daging untuk meningkatkan palatabilitas dan seksligus bertujuan

untuk pengane- pengolahan pangan. Pembuam h e dagiag yang dikemas dalam kaleng akan rnenambah jenis produk pengolab pangan yang telah ada selama ini. Manfaat yang diperoleh dengan pendinan @rik pengalengan kare dagmg antara lain adalah memenuhi kebzltuhan konsumen yang menyukai menu kare daging, membuka lapangan pekerjaan bsry dan meningkahn pendapatan pemerintah melalui pajak Prospek produk makanan kaleng dalam ha1 hi kaxe daging kaleng di pasaran cukup cerah, karena dewasa ini masyarakat menuju kepada pola hidup prakhs, sehingga permintaan akan produk-produk makaoan siap saji dan umur simpan panjang sernakin meningkat Untuk mendirikan suatu pabrik, analisis ekonomi rnerupahn Witor utama yang perlu dipertimbangkan agar ke1- dan pezlrembangan pabrik tetap tejaga. Tanpa melalui analisis ekonomi, usaha yang akan ditangani sulit untuk diduga akankah mendatangkan keuntungan atau sebaliknya mugalami kemgku Melalui disis ekonomi dapat ditentukan biaya-biaya yang barus dikeluarkan seperti biaya produksi total dan jdah pemasukan dari hasil pendualan untuk menghtung keuntungan yang dipero1eh atau kerugian yang dialami, serta dapat menen* harga jual agar produk mampu k i n g dipasaran. Pabrik pengalengan kare daging direncanakan akan dibangun d i m Tandes Surabaya Dasar pemilihan lokasi pabfik ini adalah dengan pertimbangan lokasi sumber bahan baku, lokasi paw, sumber tenaga listrik dan baban bakar, persediaan air, transportasi, tenaga ke ja serta lingkungan disekitar pabrik.

1.2 Tujuan Tujuan penulisan makalah ini adalah membuat perencanaan pabrik pengalengan kare daging dengan desain proses yang bailr, penentuan lokasi pabnk yang tept dan melakulcan analisis ekonomi sehingga dapat d-ui laba rugi serta kelayakm pendirian pabrik pengalengan kare daging dengan byasitas produksi 10.000 kaleng / hari (@ netto 250 g) dengan perincian produk 150 g dagtng dan 100 g kuah kare. 13 Tinjauan PePQka Daging didefinisikan sebagai otot hewan yang mefekat perda kerangka kecudi umt dagmg bagk bibis, hidung daa tel- ymg baast4 c h i hewan yang sehat sewaktu dipotong. Daging merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena luasnya kemungkinan &lam pengolahannya. Protein hewani pada urnwnnya mengmdung asam amino essensial yang lebih lengkap dibandingkan dengan protein nabati yang berasai dari serealia dan biji-bijian, sehingga protein dagity sangat baik digunakan untuk usaha prbaikan gizi. Konsumsi dapg di Indonesia sangat besar, ha1 ini menunjukkan bahwa masyaralcat mempunyai kesadaran untuk memenuhi kebutuhan gizi dengan mengkonsumsi dagmg &lam menu makanan sehari-hari. Daging yang sering dikonsumsi adalah daging ayam, sapi, domba, babi, dan lain-lain. Konsumsi daging sapi di daerah Jawa Timur menempati posisi tehsa kedua seteiab konsumsi daging ayam, pub Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Konsumsi Daging per Kapita Smingp Di Jawa Timur I Makanan I Konsumsi rata-ratal 1 m g =pi Daging - - kambing kapita seminggu (g) 0,023 0,001 I Dagiug ayam ras I 0,060 1 Sumber : Konsumsi Penduduk Jawa Timur Daerah Perk- (2002). Daging rne~pakan bahan pangan yang mudah rusak karena memiliki kandungan gizi yang lengkap, sehingga apabila daging dibiarkau begitu saja lama kelamaan akan mengalami perubahan, baik perubahm secara fisik, kimiawi dapat diterima oleh konsumen Salah satu proses pengolahan daging yang dapat dilakukan untuk rnenghindari tejadinya perubah yang tidak diingmkm yaitu pengolahan daging menjadi kare W ng yang kemudian dilanjutkan dengan proses pengalengan. 13.1 Komposisi Daging Sapi Komposisi -fi daging sapi pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 Daftar Komposisi Daging Sapi (% 1100 g. bahan) Kornpsisi Prosentase (Oh) Protein Lemak Abu Air Glikogen 173 22,O 0,9 8,O

Kare daging meaupkan salab satu malcanan tradisional Indonesia yang menggunakan bahan baku daging sapi dengan bahan tambahan berupa birmbu- bumbu sepetti hwang putih, bawang merah, cabe merah, -bar, kemiri, kunyit, lengkuas, jahe, garam, dan santan. Komposisi larutan medium ''kwh karen Tabel 1.3 Dahr Komposisi Larutan Medium "Kuah Karen @/b) Komposisi Bawang merah Bawang putih Cabe merah Kemiri Ketumbar Kunyit Lengkuas Jahe caram Prosentase (%) 19 22 5 1,3 2,5 6 2 12 23 Santan 38,s Sumber : Informasi lisan Ny. Linda (2006) Pengalengan h e dagng mempakan salah. satu produk pengalengan yang prinsip pembuatannya sama dengan proses pengalengan produk daging, ikan.. sayuran, dan lain-laimp k i p pengalengan kare daging adalab menyiapkan dagmg beserta larutan mediumnya dalam kaleng, yang kemudian ditutup secara hennitis dan dipanaskan pada suhu sterilisasi 121 C selama 18 menit dew tekanan 1,2 bar. Produk peuga1enga.n kare daging ini ditujukan sebagai produk yang siap dihidan&m, juga baik sebagai campunm lauk pauk.

133 Aspek Ekonomi Pendirian jdmk pengalengan kare daging ini mempunyai aspek ekonomi yang sangat baik ditinjau dari faktor-faktor sebagai berkut a Kare daging kaleng mudah disajikan. b. Kare dagtng kaleng mudah dibawa kemana-mana dengan kernasan yang praktis. c. Memenuhi kebutuhan konsurnen yang menyukai menu kare daging. d. Mempunyai umur simpan lebih lama karerq adanya proses pengalengan. e. Menggunakan proses yang cukup sederhana