PERLINDUNGAN HAK CIPTA KARYA MUSIK INDEPENDEN



dokumen-dokumen yang mirip
: /2 /0 04

BAB I PENDAHULUAN. bidang industri, ilmu pengetahuan, kesusasteraan atau seni. 1 Hak atas kekayaan

Tinjauan Umum Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia Undang-Undang Hak Cipta atas Kekayaan Intelektual (termasuk program-program komputer) UU No.

N. Tri Suswanto Saptadi. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar. 3/23/2014 nts/epk/ti-uajm 2

BAB II PENGATURAN ATAS PERLINDUNGAN TERHADAP PENULIS BUKU

Lex Privatum, Vol. III/No. 3/Jul-Sep/2015

HUKUM PENERBITAN BAHAN PUSTAKA. Oleh. Dewi Wahyu Wardani

Hak Cipta Program Komputer

TUGAS MATA KULIAH HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. (Intelectual Property Rights Law)

LEGAL ASPEK PRODUK TIK IMAM AHMAD TRINUGROHO

Dr. Tb. Maulana Kusuma Web: Gunadarma University

INTISARI HAK CIPTA. UU No 28 Tahun 2014

BAB 8 PERLINDUNGAN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DALAM BIDANG TI

BAB I PENDAHULUAN. Istilah Intellectual Property Rights (IPR) diartikan sebagai Hak Milik

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PANDUAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HaKI) DAN PATEN AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI TAHUN 2015

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG HAK CIPTA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB III UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA. A. Profil Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEGAL ASPEK PRODUK TIK IMAM AHMAD TRINUGROHO

I. PENDAHULUAN. Hak Kekayaan Intelektual (yang selanjutnya disingkat HKI) merupakan

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL: PENGERTIAN DAN MANFAAT BAGI LITBANG

3/21/2012 copyright 3

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini penggunaan komputer sudah memasuki hampir semua. bidang kehidupan, baik di kalangan perguruan tinggi, perkantoran,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Etika Profesi dan Pengembangan Diri

ETIKA PERIKLANAN. Pokok Bahasan : Contoh Pedoman Etika Periklanan Manca Negara. Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom. Modul ke:

Rudy Susatyo. Yogyakarta, 8 Agustus Oleh

PERLINDUNGAN TERHADAP HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

Buku Panduan Permohonan Hak Cipta bagi Sivitas Akademika IPB

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu jenis hak atas kekayaan intelektual adalah karya cipta. Dalam

HAK CIPTA SOFTWARE. Pengertian Hak Cipta

PR Ketiga Kelas X.4 Tgl 06 Agustus 2010 Mengenai UU Hak Cipta Posted by malikzeith - 16 Aug :28

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 T a h u n Tentang Desain Industri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

P E N J E L A S A N A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI

UU No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta. M6. Peraturan & Regulasi 2

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Buku sebagaimana pepatah menyatakan adalah jendela dunia. Setiap isi

L E M B A R A N - N E G A R A R E P U B L I K I N D O N E S I A. Presiden Republik Indonesia,

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA [LN 2002/85, TLN 4229]

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pengantar Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. invensi. Ciptaan atau invensi tersebut merupakan milik yang diatasnya melekat

*12398 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 32 TAHUN 2000 (32/2000) TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Hak Atas Kekayaan Intelektual. Business Law Universitas Pembangunan Jaya Semester Gasal 2014

L E M B A R A N - N E G A R A R E P U B L I K I N D O N E S I A. Presiden Republik Indonesia,

HASIL WAWANCARA DENGAN DITJEN HKI. (Dengan Bapak Agung Damarsasongko) : Berapa lama jangka waktu perlindungan Hak Cipta?

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU

Diperiksa oleh: Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian, dan Kerja Sama Tanggal:

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 sehingga perlu diatur ketentuan mengenai Rahasia Dagang;

HAKI PADA TEKNOLOGI INFORMASI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 ATAS TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 HAK CIPTA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017

BAB I LATAR BELAKANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1987 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1982 TENTANG HAK CIPTA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA

Pengertian Hak Cipta HAK CIPTA. Pencipta dan kepemilikan hak cipta. Konsepsi Kepemilikan Hak Cipta 2/19/2014

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENINGKATAN PROFESIONALISME KARYA CIPTA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN HAKI

Kuesioner Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2000 TENTANG RAHASIA DAGANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tentang: PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1982 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang saat ini

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia,

I. PENDAHULUAN. Pengaturan Hak Kekayaan Intelektual (selanjutnya disebut HKI) bukanlah hal

PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1982 TENTANG HAK CIPTA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK CIPTA DAN PROGRAM KOMPUTER Pengertian Hak Cipta dan Dasar Hukumnya

Intellectual Property Rights (Persetujuan TRIPs) dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 sehingga perlu diatur ketentuan mengenai Desain Industri;

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2000 TENTANG RAHASIA DAGANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 PENJELASAN ATAS TENTANG DESAIN INDUSTRI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan Intelektual (HaKI) yaitu Paten, Merek, Hak Cipta, Desain Industri,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPPRES 74/2004, PENGESAHAN WIPO PERFORMANCES AND PHONOGRAMS TREATY, 1996 (TRAKTAT; WIPO MENGENAI PERTUNJUKAN DAN REKAMAN SUARA, 1996)

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK CIPTA

UU 12/1997, PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1982 TENTANG HAK CIPTA SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1987

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

PERLINDUNGAN HAK CIPTA KARYA MUSIK INDEPENDEN (Studi tentang Perlindungan Hak Penggandaan oleh PT Musikita Solo-Indonesia) Penulisan Hukum (Skripsi) Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana dalam Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : WAHYU ANDHIKA PUTRA NIM. E. 1103174 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009 PERSETUJUAN ii

Penulisan Hukum (Skripsi) ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Penulisan Hukum (Skripsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dosen Pembimbing Skripsi Pembimbing Munawar Kholil, S.H, M.Hum NIP. 196810171994031003 PENGESAHAN iii

Penulisan Hukum (skripsi) ini telah diterima dan dipertahankan oleh Dewan Penguji Penulisan Hukum (skripsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta Pada : Hari : Rabu Tanggal : 5 Agustus 2009 DEWAN PENGUJI (1)... ( Hernawan Hadi, S.H, M.Hum ) Ketua (2)... ( Yudho Taruno M, S.H,M.Hum ) Anggota (3)... ( Munawar Kholil, S.H, M.Hum ) Anggota Mengetahui : Dekan ( Moh. Jamin, S.H., M.Hum.) NIP. 196109301986011001 iv

MOTTO Biarkanlah hidup itu mengalir bagai air, dimana tiap jalannya menerjang batu kecil maupun besar. Karena dengan terjangan tersebut kita jadi tahu mana arah yang benar (Penulis) Semua bentuk kehidupan di dunia hanyalah keutuhan sementara, jadi janganlah sampai kau terlena olehnya (Penulis) Sedetik waktu berjalan sangatlah berarti daripada sedetik waktu berhenti (Penulis) v

HALAMAN PERSEMBAHAN Dengan Kerendahan hati Skripsi ini kupersembahkan untuk : ALLAH SWT atas rahmat dan hidayah-nya Bapak dan Ibu yang selalu mendoakanku Adikku yang selalu kusayangi Istri dan Anakku tercinta yang selalu mendukungku vi

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang Maha Esa, karena atas Rahmat Nya lah penulis mampu menyelasaikan skripsi ini dengan judul PERLINDUNGAN HAK CIPTA KARYA MUSIK INDEPENDEN (Studi tentang Perlindungan Hak Penggandaan oleh PT. Musikita Solo-Indonesia). Sebagai sebuah karya ilmiah yang merupakan salah satu syarat bagi setiap mahasiswa dalam menyelesaikan pendidikan guna memperoleh gelar Sarjana (S.1) dididang Ilmu Hukum, kiranya tidaklah berlebihan kalau penulis berharap semoga skripsi ini juga bermanfaat bagi para pihak, baik para Mahasiswa Fakultas Hukum maupun siapa saja terutama yang menaruh kepedulian terhadap masalah-masalah perlindungan hak cipta karya cipta musik independent khususnya, maupun masalah penegakan hukum di bumi tercinta ini. Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah berusaha sebaik-baiknya, namun demikian menyadari akan adanya kekurangan-kekurangan yang diakibatkan oleh keterbatasan kemampuan penulis, maka dengan segala rendah hati penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala kritik dan saran yang telah diberikan Pada kesempatan ini secara khusus penulis sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada : 1. Bapak Moh. Jamin, S.H., M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum UNS yang telah memberi ijin dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 2. Bapak Munawar Kholil S.H, M.Hum selaku Pembimbing penulisan skripsi yang telah menyediakan waktu dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dan arahan bagi tersusunnya skripsi ini. 3. Ibu Subekti, S.H. selaku Pembimbing Akademik penulis. 4. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh karyawan Fakultas Hukum UNS. 5. Bapak Nurudin Ajibroto SE, Ak selaku Direktur Utama serta seluruh staf dan karyawan PT. Musikita Solo-Indonesia yang telah memberikan data dan informasi kepada penulis selama mengadakan penelitian. vii

6. Grup band The Brownies : Agus, Dedy, Irvan, dan Febi atas waktunya ikut membantu menyelesaikan skripsi ini. 7. Keluargaku tercinta : Kedua orang tuaku, adikku tersayang, yang telah memberiku dukungan yang sangat besar, baik materiil maupun spirituil, menghibur aku dikala kesesakan dan memberiku kekuatan baru. 8. Istri dan anakku tercinta yang sabar mendampingi. 9. Keluarga besar teater Twintig yang selalu memberikanku semangat. 10. Keluarga besar klub bola basket Cages Karanganyar yang selalu memberikan motivasi 11. Teman-temanku : Agus, Mas toyek, Rizky, Nia, Tulid, mbak Ndarie, mas Rudi, Gunawan, pak Dalang, Asrukul, Anak-anak parkiran Fakultas Hukum dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah Swt. Tuhan semesta alam senantiasa memberikan petunjuk, bimbingan dan perlindungan kepada kita semua, Amin. Surakarta, 26 Januari 2009 viii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTTO... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR BAGAN... x DAFTAR LAMPIRAN... xii ABSTRAK... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan Masalah... 6 C. Tujuan Penelitian... 7 D. Manfaat Penelitian... 7 E. Metode Penelitian... 8 F. Sistematika Skripsi... 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 16 A. Kerangka Teori... 16 1. Tinjauan Umum tentang Hukum Hak Kekayaan Intelektual... 16 a) Pengertian Hukum Kekayaan Intelektual... 16 b) Cakupan Mengenai HKI... 16 c) Sistem HKI... 17 2. Tinjauan Umum tentang Hak Cipta... 17 a) Pengertian Hak Cipta... 17 b) Sejarah Hak Cipta... 19 c) Sejarah Hak Cipta di Indonesia... 21 d) Hak-Hak yang Tercakup dalam Hak Cipta... 22 ix

e) Perolehan dan Pelaksanaan Hak Cipta... 24 f) Perkecualian dan Batasan Hak Cipta... 28 g) Pendaftaran Hak Cipta di Indonesia... 30 3. Tinjauan Umum Mengenai Musik dan Perlindungan Hukum Hak Cipta... 31 a) Pengertian Musik... 31 b) Instrumen-Instrumen Musik... 32 c) Sejarah Musik... 32 d) Jenis Aliran Musik... 34 e) Fungsi Musik Nusantara... 35 f) Perlindungan Hukum Hak Cipta Karya Musik... 37 4. Tinjauan Umum Mengenai Musik Independen... 38 a) Pengertian Musik Independen... 38 b) Sejarah Musik Independen... 38 5. Tinjauan Umum tentang Perjanjian Lisensi... 40 a) Pengertian tentang Perjanjian... 40 b) Syarat Sahnya Perjanjian... 40 c) Akibat Perjanjian... 42 d) Berakhirnya Perjanjian... 43 e) Perjanjian Lisensi Hak Cipta Karya Musik... 44 B. Kerangka Pemikiran... 47 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 49 A. Deskripsi PT. Musikita Solo-Indonesia... 49 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT. Musikita Solo-Indonesia... 49 2. Lokasi Perusahaan... 51 3. Tujuan Perusahaan... 52 4. Struktur Organisasi Perusahaan... 53 5. Tugas, Fungsi, Wewenang dan Tanggung Jawab Organ Perusahaan PT. Musikita... 55 x

B. Hubungan Hukum antara Pencipta atau Pemegang Hak Cipta dengan PT Musikita... 59 C. Pelaksanaan Perlindungan Hak Cipta Khususnya Hak Penggandaan Karya Musik Independen oleh PT Musikita Solo-Indonesia... 64 D. Hambatan-hambatan dalam Pelaksanaan Perlindungan Hak Cipta Karya Musik Independen oleh PT Musikita Solo-Indonesia... 70 BAB IV PENUTUP... 74 A. Kesimpulan... 74 B. Saran-Saran... 75 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN xi

DAFTAR BAGAN Bagan 1 : Bagan Model Analisis Interaktif... 13 Bagan 2 : Bagan Kerangka Pemikiran... 47 Bagan 3 : Bagan struktur organisasi PT. Musikita Solo-Indonesia... 54 xii

DAFTAR TABEL Tabel 1 : Besaran Royalti di PT Musikita... 68 Tabel 2 : Jumlah Hasil Penjualan Agen dan Penjualan Sendiri... 69 Tabel 3 : Jumlah Royalti Hasil Penjualan PT Musikita... 69 Tabel 4 : Jumlah Pegawai di PT Musikita... 71 xiii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I. Surat Perjanjian Kerjasama Lampiran II. Surat Keterangan Distribusi Kaset xiv

ABSTRAK WAHYU ANDHIKA PUTRA. E 1103174. PERLINDUNGAN HAK CIPTA KARYA MUSIK INDEPENDEN (Studi tentang Hak Penggandaan oleh PT. Musikita Solo-Indonesia). Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulisan Hukum (Skripsi). 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hukum antara pencipta atau pemegang hak cipta dengan PT Musikita, pelaksanaan perlindungan hak cipta karya musik independen dan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh PT Musikita Solo-Indonesia dalam melaksanakan perlindungan hukumnya. Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris atau non doktrinal yang bersifat deskriptif. Lokasi penelitian di PT Musikita Solo-Indonesia. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Analisis data secara kualitatif dengan model interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan hukum antara PT Musikita dengan pencipta atau pemegang hak cipta merupakan perjanjian lisensi penggandaan musik. Perlindungan hukum hak cipta karya cipta musik independen oleh PT Musikita dimulai dari promosi, distribusi, dan pemungutan royalti. Dalam pelaksanaannya ditemukan adanya penyimpangan dari apa yang di konsepkan dalam Hukum Hak Cipta. PT Musikita maupun pencipta membiarkan terjadinya pembajakan terhadap lagu dengan alasan untuk mendongkrak popularitas. Hambatan yang dihadapi oleh PT Musikita dalam perlindungan hak cipta karya cipta musik independen antara lain adalah kurangnya sumber daya manusia yang memadai, distribusi yang terlalu luas dan penjualan oleh pihak ketiga tanpa ada pengawasan di samping itu secara eksternal budaya hukum yang masih sangat kurang terhadap perlindungan hak cipta. xv

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zaman modern merupakan zaman di mana manusia dituntut untuk mengembangkan diri. Masing-masing individu memiliki tujuan-tujuan tertentu. Dalam hal ini manusia diharapkan mampu memilih dan menentukan tujuan hidupnya sendiri. Segala tujuan dan cita manusia sangat dimungkinkan teraih karena topangan kapasitas manusiawinya berupa intelegensi. Karena itulah manusia disebut homo sapiens sekaligus homo faber. Sebutan pertama mewakili kemampuan manusia untuk berbahasa. Sebutan yang kedua menunjukkan kapasitas mental dan kemampuan untuk mencipta tidak hanya alat-alat praktis, teknis, tapi juga kuasa membuat kreasi-kreasi artistik. Artistik identik dengan seni, karena itulah manusia sering disebut makhluk berkesenian (Schuon, Frithjof, 2002: 57). Manusia dapat dikatakan sebagai makhluk yang memiliki keistimewaan. Adanya suatu keistimewaan ini melahirkan hak dari manusia tersebut untuk mendapat pengakuan, dihargai, dan dihormati. Teori yang sering muncul dalam sejarah pikiran manusia ialah bahwa keistimewaan manusia terletak dalam wujud manusia itu sendiri, sebagaimana didapati melalui pikirannya, maka keistimewaan manusia itu bersifat rasional. Hak-hak yang didapati orang secara rasional dianggap abadi dan tetap berlaku. Tiap-tiap orang lain, termasuk pemerintah harus mengindahkannya, dengan membuat hukum atas dasar hak-hak alamiah tersebut (Theo Huijbers, 1998: 98). Salah satu aspek hukum yang melindungi hak-hak manusia dalam hak intelektualnya adalah Hukum Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Sebagai bentuk penghargaan atas Hak Kepemilikan Intelektual (HKI), perlindungan hukum atas hak-hak tersebut memerlukan perangkat hukum dan mekanisme perlindungan yang

2 memadai. Melalui cara inilah HKI akan mendapat tempat yang layak sebagai salah satu bentuk hak yang memiliki nilai ekonomis. Hukum HKI adalah hukum yang mengatur perlindungan bagi para pencipta dan penemu karya-karya inovatif sehubungan dengan pemanfaatan karya-karya mereka secara luas dalam masyarakat. Karena itu tujuan hukum HKI adalah menyalurkan kreativitas individu untuk kemanfaatan manusia secara luas (Hanneke Louise van Traa-Engelman, 1989: 191). Sebagai suatu hak ekslusif, HKI secara hukum mendapat tempat yang sama dengan hak-hak milik lainnya. Indonesia sebagai negara kepulauan mememilki keanekaragaman seni dan budaya yang sangat kaya. Hal itu sejalan dengan keanekaragaman etnik, suku bangsa, dan agama yang secara keseluruhan merupakan potensi nasional yang perlu dilindungi. Kekayaan seni dan budaya itu merupakan salah satu sumber dari karya intelektual yang dapat dan perlu dilindungi undang-undang. Kekayaan itu tidak semata-mata untuk seni dan budaya itu sendiri, tetapi dapat dimanfaatkan untuk kemampuan bidang perdagangan dan industri yang melibatkan para penciptanya. Dengan demikian karya seni dan budaya yang dilindungi itu dapat meningkatkan kesejahteraan tidak hanya bagi penciptanya saja, tetapi juga bangsa dan negara (penjelasan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, alenia pertama). Indonesia telah ikut serta dalam pergaulan masyarakat dunia dengan menjadi anggota dalam Agreement Enstablishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia) yang mencakup pula Agreement on Trade Related Aspects of Intelectual Property Rights (Persetujuan Tentang Aspek-Aspek Dagang Hak Kekayaan Intelektual), selanjutnya disebut TRIPs, melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994. Selain itu, Indonesia juga meratifikasi Berne Convention for the Protection of Artistic and Literary Works (Konvensi Berne Tentang Perlindungan Karya Seni dan Sastra) melalui Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 1997 dan World Intellectual Property Organozation Copyrights Treaty (Perjanjian Hak

3 Cipta WIPO), selanjutnya disebut WCT, melalui Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 1997. Dalam konteks negara Indonesia, perlindungan hukum akan HKI telah diakomodir melalui berbagai peraturan perundang-undangan, seperti Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, dan perundang-undangan HKI lainnya seperti Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman, Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang, Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri. Hak cipta terdiri atas hak ekonomi (economic rights) dan hak moral (moral rights). Hak ekonomi adalah hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaan serta produk terkait. Hak moral adalah hak yang melekat pada diri pencipta atau pelaku yang tidak dapat dihilangkan atau dihapus dengan alasan apapun, walaupun hak cipta atau hak terkait telah dialihkan(penjelasan Umum Undang-Undang Hak Cipta, alenia kelima). Minimnya kesadaran akan urgensi perlindungan HKI juga menjadi indikator kurangnya pemahaman masyarakat untuk menghargai hasil karya orang lain. Hal ini perlu mendapat perhatian intensif pemerintah agar pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang hukum HKI dapat ditegakkan. Dari sekian banyak HKI yang dilindungi oleh undang-undang, hak cipta memang lebih sensitif, dalam artian sangat rentan sekali terjadi pelanggaran HKI. Hal ini terlihat jelas berdasarkan catatan International Intellectual Property Alliance pada 2000-2001, angka pembajakan di Indonesia mencapai nilai US$ 174 juta (www.hukumonline.com,tanggal 17 November 2002). Walaupun angka ini dianggap belum terlalu besar bila dibandingkan dengan negara-negara di Asia lainnya, namun bila tidak segera diantisipasi,

4 tidak tertutup kemungkinan negara Indonesia akan menjadi negara yang mentolelir adanya pelanggaran HKI, terutama hak cipta. Globalisasi yang juga identik dengan kompetisi dan sekaligus transparansi memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perlindungan HAKI karena, pertama, bahwa perlindungan HKI secara memadai akan mendorong terjadinya kompetisi yang sehat demikian juga sebaliknnya, perlindungan yang buruk di bidang ini justru akan melahirkan persaingan curang (unfair competition). Kedua, bahwa globalisasi perdagangan juga menuntut tranparansi di bidang hukum, termasuk di bidang HKI, peraturan perundang-undangan yang baik dan dapat melindungi pemilik HKI secara memadai serta sikap konsisten pengadilan dan aparat dalam menegakkan hukum atas ketentuan-ketentuan tersebut akan menjadi salah satu obyek monitoring internasional, sehingga kelemahan di bidang ini akan menjadi salah satu alasan keraguan untuk melakukan investasi, bahkan dapat dijadikan dasar tindakan-tindakan balasan dari negara yang merasa dirugikan, berupa sanksisanksi di bidang ekonomi dan perdagangan. Solo merupakan salah satu kota besar di Jawa Tengah yang mempunyai berbagai macam latar belakang penduduk, disamping itu kota Solo termasuk kota yang masih berlandaskan pada kebudayaan dimana ditandai dengan adanya keraton. Kasunanan dan mangkunegaran merupakan dua dari sekian keraton di Indonesia yang masih ada sampai sekarang. Masyarakat Solo sendiri merupakan masyarakat heterogen dan produktif. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya ciptaan-ciptaan yang berasal dari kota Solo, mulai dari batik, makanan, sampai lagu. Salah satu hal yang kita ingat dari kota Solo adalah lagu Bengawan Solo yang melegenda sampai ke negara Jepang. Lagu tersebut diciptakan oleh Gesang pada waktu jaman penjajahan, sampai sekarang lagu tersebut masih diminati oleh berbagai kalangan mulai dari orang tua sampai anak-anak, menyanyikannya juga dengan berbagai macam aliran musik. Mulai dengan musik keroncong, pop, campur sari sampai aliran yang digandrungi anak muda

5 yaitu pop alternatif. Perkembangan musik di Solo terkesan berjalan lambat dibandingkan kota-kota besar lainnya seperti Bandung, Jakarta, Denpasar, Surabaya dll. Hal ini dipicu oleh adanya berbagai faktor, mulai dari faktor SDM sampai infrastruktur yang mendukung seperti studio musik dan studio recording. Pada tahun 2000 an perkembangan musik di Solo mulai muncul, hal ini ditandai dengan maraknya acara-acara yang berhubungan dengan musik seperti parade band, festival band dan lain-lain, studio-studio kelas nasional bahkan studio recording yang dibilang standart dengan level nasional. Band kota Solo tercatat sudah mencapai ratusan, bahkan sampai tahun 2008 ini sudah banyak yang memperkenalkan karya mereka dalam bentuk album kaset meskipun penyebarannya terbatas saja. Band-band di Solo kebanyakan masih berupa band kelas bawah, atau dapat kita kenal sebagai band indie. Tidak diketahui secara pasti kapan munculnya band indie di kota Solo untuk pertama kali, yang jelas band Indie sudah menjamur di semua lapisan masyarakat. PT Musikita merupakan perusahaan industri musik yang belum lama berdiri di kota Solo. Perusahaan ini memproduksi rekaman baik musik maupun video dan merupakan salah satu Industri musik yang rajin memproduksi album setiap tahunnya, album itu sendiri dapat berupa kaset ataupun cd dan cakupan penyebarannya secara regional dan nasional. Sudah banyak band-band yang membuat album mereka di perusahaan ini, antara lain Westgate (Solo), The Brownies (Solo), Toilet (Solo), Mario bros (Jogja), The Produk Gagal (Jogja), Paster (Salatiga) dll. Kebanyakan band-band ini merupakan band indie yang kemudian melakukan kerjasama dengan PT Musikita. Dalam hal ini PT Musikita memberikan suatu timbal balik kepada orang atau band yang berkerjasama dengannya. Hal tersebut dapat berupa pengambilan rekaman musik (take recording), penggandaan kaset, distribusi, sampai pembagian royalti dari hasil penjualan tersebut. Mengenai pembagian royalti sangat riskan terjadi praktik-praktik kecurangan, hal ini disebabkan

6 pihak industri rekaman mempunyai penguasaan penuh terhadap perolehan hak royalti tersebut. Meski pihak kedua dalam hal ini orang atau band yang terkait diberi hak untuk meneliti sampai dimana hasil penjualan tersebut, akan tetapi tidak mengetahui secara langsung kondisi yang terjadi di pasar penjualan. Pihak kedua hanya mendapat laporan perkembangan setiap bulan dari pihak industri sehingga tidak mengetahui secara gamblang hasil yang diperoleh. Untuk itu perlu adanya pengawasan khusus mengenai hak royalti yang seharusnya di dapat dari pihak kedua. Berdasar latar belakang masalah di atas, maka perlu di lakukan penelitian hukum dengan judul PERLINDUNGAN HAK CIPTA KARYA MUSIK INDEPENDEN (Studi tentang Hak Penggandaan oleh PT Musikita Solo- Indonesia). B. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini dimaksudkan untuk dijadikan pedoman bagi penulis untuk melakukan penelitian secara cermat dan tepat sesuai prinsip-prinsip penelitian ilmiah. Dengan perumusan masalah, diharapkan dapat mengetahui obyek-obyek yang diteliti, serta bertujuan agar tulisan dan ruang lingkup penelitian uraianya terbatas dan terarah pada hal-hal yang ada hubunganya dengan masalah yang diteliti. Untuk memudahkan pembahasan masalah dan pemahamannya, maka penulis merumuskan permasalahannya sebagai berikut: 1. Bagaimana hubungan hukum antara pencipta atau pemegang hak cipta dengan PT Musikita? 2. Bagaimana perlindungan hak cipta khususnya hak penggandaan karya musik independen oleh PT Musikita Solo-Indonesia? 3. Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi oleh PT Musikita Solo Indonesia dalam perlindungan hak cipta musik independen?

7 C. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian tersebut dapat memberikan manfaat yang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Tujuan Obyektif a. Untuk mengetahui hubungan hukum antara pencipta atau pemegang hak cipta dengan PT. Musikita. b. Untuk mengetahui perlindungan hak cipta khususnya karya musik independen oleh PT. Musikita Solo-Indonesia. c. Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi oleh PT Musikita Solo Indonesia dalam perlindungan hak cipta musik independen. 2. Tujuan Subjektif a. Untuk memperoleh data dan informasi sebagai bahan utama dalam menyusun karya ilmiah penulisan hukum untuk memenuhi persyaratan yang diwajibkan dalam meraih gelar kesarjanaan di bidang Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. b. Untuk menambah, memperluas, mengembangkan pengetahuan dan pengalaman penulis serta pemahaman aspek hukum HKI di dalam teori dan praktek lapangan hukum yang sangat berarti bagi penulis. c. Untuk memberi gambaran dan sumbangan pemikiran bagi ilmu hukum khususnya hukum hak cipta. D. Manfaat Penelitian Dalam penelitian tentunya sangat diharapkan adanya manfaat dan kegunaan yang dapat diambil dalam penelitian tersebut. Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

8 1. Manfaat Teoritis a. Untuk memberikan sumber pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan hukum pada umumnya dan hukum hak cipta pada khususnya. b. Sebagai landasan untuk penelitian lebih lanjut. c. Sebagai bahan referensi dalam hal pendalaman ilmu hukum hak cipta khususnya dalam bidang karya cipta musik. 2. Manfaat Praktis a. Bagi pemerintah diharapkan dapat dijadikan sebagai masukkan untuk penyusunan produk hukum kaitannya dalam perlindungan hak cipta. b. Bagi masyarakat dapat dijadikan sebagai sumber ilmu pengetahuan dan diharapkan dapat membantu pihak-pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti. c. Bagi perusahaan dapat dijadikan masukan untuk perlindungan hukum. d. Bagi pencipta dapat dijadikan pedoman dalam memperoleh hakhak yang wajib diterima oleh pencipta. E. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu tulisan atau karangan mengenai penelitian disebut ilmiah dan dipercaya kebenarannya apabila pokok-pokok pikiran yang dikemukakan disimpulkan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian yang meyakinkan, oleh karena itu dilakukan dengan cara yang obyektif dan telah melalui berbagai tes dan pengujian.(winarno Surachman, 1990:26). Metode adalah pedoman cara seorang ilmuwan mempelajari dan memahami lingkungan-lingkungan yang dihadapi (Soerjono Soekanto, 1986

9 :6). Maka dalam penulisan skripsi ini bisa disebut sebagai suatu penelitian ilmiah dan dapat dipercaya kebenarannya dengan menggunakan metode yang tepat. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian empiris. Penelitian empiris adalah penelitian yang mendasarkan atau mengkonsepkan hukum sebagai tingkah laku atau perilaku. Penelitian ini adalah dengan maksud hanya hendak mempelajari saja dan bukan hendak mengajarkan suatu doktrin (Soerjono Soekanto, 1986 : 10) 2. Sifat Penelitian Penelitian yang penulis susun adalah termasuk penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif adalah Suatu penelitian yang dimaksud untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya. Maksudnya adalah tertutama mempertegas hipotesa-hipotesa, agar dapat membantu memperkuat teori teori lama, atau di dalam kerangka penyusun teori baru (Soerjono Soekanto, 1986 : 10) Dalam pelaksanaan penelitian deskriptif ini tidak terbatas hanya sampai pengumpulan dan penyusunan data saja, tetapi juga meliputi analisa dan interprestasi data yang pada akhirnya dapat diambil kesimpulankesimpulan yang dapat didasarkan penelitian data itu. 3. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan yang digunakan oleh peneliti dengan mendasarkan pada datadata yang dinyatakan responden secara lisan atau tulisan, dan juga perilakunya yang nyata, diteliti dan dipelajari sebagai suatu yang utuh (Soerjono Soekanto, 1986 : 250). Pendekatan kualitatif ini penulis gunakan karena beberapa pertimbangan, antara lain:

10 a. Metode ini mampu menyesuaikan secara lebih mudah untuk berhadapan dengan kenyataan. b. Metode ini lebih peka dan lebih mudah menyesuaikan diri dengan banyak penajaman terhadap pola-pola nilai yang dihadapi 4. Lokasi Penelitian Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, maka penulis melakukan penelitian dengan mengambil lokasi di PT Musikita Solo Indonesia dengan pertimbangan bahwa PT Musikita merupakan salah satu industri musik yang bekerja sama dengan band indie khusunya wilayah Solo yang menghasilkan album. 5. Jenis dan Sumber Data Jenis data dan sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah: a. Data Primer Data primer adalah sejumlah keterangan atau fakta yang diperoleh secara langsung melalui penelitian lapangan, baik dengan cara wawancara atau observasi terhadap responden dalam penelitian b. Data Sekunder Data sekunder adalah sejumlah keterangan atau fakta yang diperoleh secara tidak langsung, tetapi melalui penelitian kepustakaan. Sedangkan sumber data dalam penelitian adalah: a. Sumber Data Primer Sumber Data Primer yaitu adalah informasi dari pihak-pihak yang berkompeten antara lain: pencipta atau pemegang hak cipta karya musik independen dan pejabat PT Musikita.

11 b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder yaitu data yang bersumber dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier.bahan hukum primer adalah bahan-bahan hukum yang mengikat, terdiri dari: norma (dasar) atau kaidah dasar (Pembukaan UUD 1945), peraturan dasar (mencakup diantaranya Batang Tubuh UUD 1945), peraturan perundang-undangan (bahan hukum yang tidak dikodifikasikan), yurisprudensi, traktat, bahan hukum dari zaman penjajahan yang hingga kini masih berlaku. Bahan hukum sekunder adalah penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti rancangan UU, hasil-hasil penelitian, hasil karya dari kalangan hukum dan seterusnya. Bahan hukum tersier adalah bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder; contohnya adalah kamus, ensiklopedia, indeks kumulatif dan sebagainya. 6. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam suatu penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam penulisan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : a. Data Primer Untuk mendapatkan data primer, digunakan teknik pengumpulan data : (1) Wawancara ( Interview) Dalam penelitian ini penulis akan secara langsung mewawancarai direktur utama dan manajer atau bagian operasional PT Musikita Solo Indonesia yang ditunjuk. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara yang terarah, terpimpin dan mendalam sesuai dengan pokok permasalahan

12 yang diteliti guna memperoleh hasil berupa data dan informasi yang lengkap dan seteliti mungkin. (2) Observasi Adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan terhadap obyek penelitian terhadap bentukbentuk perlindungan hak cipta oleh PT Musikita Solo- Indonesia. b. Data Sekunder Untuk memperoleh data sekunder dilakukan dengan studi kepustakaan. Difokuskan dengan bahan-bahan hukum atau bahan penulisan lainnya yang dapat dijadikan landasan teori, yang antara lain meliputi : peraturan perundang-undangan, kebijaksanaan dan publikasi yang dibuat oleh pemerintah, buku-buku literatur, dan bahan lainnya yang tentunya berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti dan dapat menunjang dalam penulisan skripsi ini. 7. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan proses pengorganisasian dan pengurutan data dalam pola, kategori dan uraian dasar, sehingga akan ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Lexy J. Maleong, 2002:103). Penulis menggunakan model analisis interaktif (interaktif model of analisis), yaitu data yang dikumpulkan akan dianalisa melalui tiga tahap, yaitu mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Dalam model ini dilakukan suatu proses siklus antar tahap-tahap, sehingga data yang terkumpul akan berhubungan dengan satu sama lain dan benar-benar data yang mendukung penyusunan laporan penelitian (HB. Sutopo, 2002 :35). Tiga tahap tersebut adalah : a. Reduksi Data

13 Kegiatan ini merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian yang bertujuan untuk mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting yang muncul dari catatan dan pengumpulan data. Proses ini berlangsung terusmenerus sampai laporan akhir penelitian selesai. b. Penyajian Data Sekumpulan informasi yang memungkinkan kesimpulan riset dapat dilaksanakan. c. Menarik Kesimpulan Setelah memahami arti dari berbagai hal yang meliputi berbagai hal yang ditemui dengan melakukan pencatatan-pencatatan peraturan, pernyataan-pernyataan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, akhirnya peneliti menarik kesimpulan (HB. Sutopo, 2002:37). Berikut ini penulis memberikan ilustrasi bagan dari tahap analisis data: Pengumpulan data Reduksi data Penyajian data Penarikan kesimpulan Bagan 1 : Bagan Model Analisis Interaktif Dengan model analisis ini maka peneliti harus bergerak diantara empat sumbu kumparan itu selama pengumpulan data, selanjutnya bolak balik diantara kegiatan reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan selama sisa waktu penelitian. Aktivitas yang dilakukan dengan proses itu komponen-

14 komponen tersebut akan didapat yang benar-benar mewakili dan sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Setelah analisis data selesai, maka hasilnya akan disajikan secara deskriptif, yaitu dengan jalan apa adanya sesuai dengan masalah yang diteliti dan data yang diperoleh. Setelah semua data dikumpulkan, kemudian penulis ambil kesimpulan dan langkah tersebut tidak harus urut tetapi berhubungan terus menerus sehingga membuat siklus (HB.Sutopo, 2002:13). F. SISTEMATIKA SKRIPSI Agar Skripsi ini dapat tersusun secara teratur dan berurutan sesuai apa yang hendak dituju dan dimaksud dengan judul skripsi, maka dalam sub bab ini penulis akan membuat sistematika sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis akan mengemukakan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan hukum. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab yang kedua ini memuat dua sub bab, yaitu kerangka teori dan kerangka pemikiran. Dalam kerangka teori penulis akan menguraikan tinjauan umum tentang hukum hak kekayaan intelektual, tinjauan umum tentang hak cipta, tinjauan umum mengenai musik dan perlindungan hukum hak cipta, tinjauan umum mengenai musik independen, tinjauan umum tentang perjanjian lisensi. Sedangkan dalam kerangka pemikiran penulis akan menampilkan bagan kerangka pemikiran. BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini memuat diskripsi lokasi penelitian dan hasil penelitian, yaitu : deskripsi PT. Musikita Solo-Indonesia, hubungan hukum antara pencipta atau pemegang hak cipta dengan PT Musikita,