Korelasi antara Tinggi Badan dan Panjang Jari Tangan



dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. badan yang kemudian dipopulerkan oleh Hewing pada tahun Formula

I. PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 terdapat banyak kasus mutilasi yang terungkap di Indonesia.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN TINGGI BADAN DENGAN PANJANG TULANG FEMUR PADA ETNIS SANGIHE DI MADIDIR URE. Novitasari Mangayun

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PANJANG JARI TELUNJUK TANGAN DAN JARI MANIS TANGAN TERHADAP TINGGI BADAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

Panjang Langkah Berkorelasi Secara Positif dengan Tinggi Badan Manusia

Hubungan panjang klavikula dan tinggi badan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsrat angkatan 2012

PANJANG TULANG FEMUR DAPAT MENJADI PENENTU TINGGI BADAN PRIA DEWASA MUDA

ABSTRAK HUBUNGAN TINGGI BADAN DENGAN PANJANG TULANG LENGAN PADA POPULASI DEWASA DI DENPASAR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. faktor lingkungan. Tinggi badan adalah ukuran kumulatif yang terdiri atas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. membantu penyidik dalam memenuhi permintaan visum et repertum, untuk

KORELASI PANJANG LENGAN BAWAH DENGAN TINGGI BADAN PRIA DEWASA SUKU BANJAR

Abdul Gafar Parinduri RSUD Sultan Sulaiman Dinas Kesehatan Serdang Bedagai

PERBEDAAN PADA PROPORSI TUBUH ETNIS BALI DENGAN ETNIS MADURA DI SURABAYA Rini Linasari

HUBUNGAN TINGGI BADAN DAN PANJANG ULNA PADA ETNIS SANGIHE DEWASA DI MADIDIR URE

KORELASI PANJANG LENGAN ATAS DENGAN TINGGI BADAN PADA WANITA SUKU BANJAR

KORELASI PANJANG LENGAN BAWAH DAN TINGGI BADAN MAHASISWI SUKU BANJAR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB 1 PENDAHULUAN pulau dengan keanekaragaman suku yang tinggi (Kementerian

Perkiraan Tinggi Badan Berdasar Panjang Telapak Kaki Pada Populasi Mongoloid Dewasa Di Indonesia

Perbandingan Korelasi Penentuan Tinggi Badan antara Metode Pengukuran Panjang Tibia Perkutaneus dan Panjang Telapak Kaki

PENENTUAN TINGGI BADAN BERDASARKAN PANJANG LENGAN ATAS

I. PENDAHULUAN. Tinggi badan ditentukan olah kombinasi faktor genetik dan faktor. antropologis untuk menentukan perbedaan rasial (Patel, 2012).

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai

HUBUNGAN TINGGI BADAN DENGAN PANJANG TANGAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT ANGKATAN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Perkiraan Tinggi Badan Berdasarkan Tulang Panjang Usia Tahun

PERBEDAAN RASIO D2:D4 ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU. Oleh : RATNA MARIANA TAMBA

METODE. Materi. Tabel 2. Distribusi Ayam Kampung yang Digunakan

Kekurangan energi makanan tidak berefek negatif terhadap pertambahan tinggi badan laki-laki usia tahun: Studi di Akademi Angkatan Laut Surabaya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan metode analitik korelatif, dengan pendekatan cross

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan desain

Tren Tinggi Badan Anak Berdasarkan Luasan MMR Orangtua Trend of Children Height According Parents MMR Area

ESTIMASI TINGGI BADAN MENGGUNAKAN PANJANG TULANG HUMERUS PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN DOKTER FK UNS SEMESTER VII SKRIPSI

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PANJANG TULANG FEMUR DENGAN TINGGI BADAN PADA PRIA DEWASA MUDA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA PANJANG ULNA DENGAN JENIS KELAMIN DAN TINGGI BADAN

Hubungan Somatotype dengan Kelincahan Atlet Sepak Takraw UPT SMA Negeri Olahraga Jawa Timur

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN TINGGI BADAN BERDASARKAN PANJANG TELAPAK TANGAN TESIS ISMURRIZAL / IKF PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik (non-eksperimental)

EFEK ENDOGAMI LOKAL TERHADAP TINGGI BADAN ANAK (Studi Deskriptif Kampung Idiot di Desa Karangpatihan Kec. Balong Kab.

MENENTUKAN TINGGI BADAN BERDASARKAN PANJANG TUNGKAI ATAS TESIS

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

HUBUNGAN RASIO PANJANG JARI TANGAN KEDUA DAN KEEMPAT (2D:4D) DENGAN TINGKAT KEMAMPUAN VERBAL DAN NUMERIK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAYANG

HUBUNGAN TINGGI BADAN DENGAN PANJANG KAKI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Ayam Kampung Jantan (a) dan Ayam Kampung Betina (b) dari Daerah Ciamis

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 1. Ilmu kesehatan anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KORELASI PANJANG RADIUS DENGAN TINGGI BADAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT ANGKATAN 2010

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN TINGGI BADAN BERDASARKAN PANJANG LENGAN BAWAH T E S I S REINHARD JOHN DEVISON /IKF PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

HUBUNGAN ANTARA PANJANG DEPA/ ARM SPAN TERHADAP TINGGI BADAN PADA SISWA SMA. SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Efek Endogami Lokal Terhadap Tinggi Badan Anak di Desa Karangpatihan Kec. Balong Kab. Ponorogo

BAB I PENDAHULUAN. menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT kemudian dapat digunakan untuk

Pengukuran Sefalik Indeks Etnis Batak dan Cina pada Siswa-Siswi Kelas X dan Kelas XI SMA Swasta Santo Thomas 1 Medan Tahun Pelajaran

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: mengukur diameter lingkar dada domba

Asimetri Ekstremitas Atas (Studi Antropometri Perbandingan pada Pemain Bulutangkis dan Nonpebulutangkis)

ANALISIS PALEOANTROPOLOGI RANGKA R.X3 SITUS GILIMANUK KOLEKSI BALAI ARKEOLOGI DENPASAR. Retka Syamyanti Jurusan Arkeologi di Fakultas Sastra ABSTRACK

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan

BAB 5 HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA ESTIMASI KAPASITAS KRANIUM DENGAN KAPASITAS MEMORI KERJA PADA ANAK SD DI SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

MATERI DAN METODE. Jenis Kelamin Ciamis Tegal Blitar 45 ekor 20 ekor 38 ekor 56 ekor 89 ekor 80 ekor

Hubungan Antara Bobot Potong... Fajar Muhamad Habil

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, PANJANG LENGAN, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG PUNGGUNG. Jurnal. Oleh ANGGUN ANINDITA SANI

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES BANGKU MODIFIKASI HARVARD

KORELASI DAN REGRESI ANTARA TINGGI BADAN DENGAN PANJANG TUNGKAI BAWAH PERKUTANEUS PADA MAHASISAWA FKIK UMY RAS JAWA USIA PERTUMBUHAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional adalah suatu

HUBUNGAN TINGGI BADAN (TB) DENGAN MIOPIA PADA SISWA SMA NEGERI 1 SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Estimasi Berat dan Tinggi Badan Orang Jawa Dari Pengukuran Telapak Kaki Menggunakan Digital Foot Scanner

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA ESTIMASI KAPASITAS CRANIUM DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA SISWA LAKI-LAKI DI SMP NEGERI 19 SURAKARTA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA METODE PROGRESIF

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA FOX

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA ESTIMASI VOLUME OTAK DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SKRIPSI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

MODEL PREDIKSI TINGGI BADAN LANSIA ETNIS JAWA BERDASARKAN TINGGI LUTUT, PANJANG DEPA, DAN TINGGI DUDUK FATMAH

Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data yang diperoleh dalam penelitian. Deskripsi data yang disajikan adalah

BAB III METODE PENELITIAN

Evaluasi Indeks Kumulatif Salako Pada Domba Lokal Betina Dewasa Di Desa Neglasari Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta

MATERI DAN METODE. Materi

PERBANDINGAN TINGGI BADAN DAN RENTANG TANGAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI

9. STATISTIKA. f u. X s = Rataan sementara, pilih x i dari data dengan f i terbesar. Ukuran Pemusatan Data A. Rata-rata. 1.

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES BANGKU METODE YMCA

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv. KATA PENGANTAR... v. ABSTRAK... vi. ABSTRCT... vii RINGKASAN...

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

HUBUNGAN STUNTING DAN GIZI KURANG DENGAN SKOR IQ ANAK SEKOLAH DASAR UMUR 8 TAHUN DI KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG TESIS

HUBUNGAN MOTHER-DAUGHTER RELATIONSHIP DENGAN TINGKAT SELF-ESTEEM MAHASISWA PEREMPUAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

Korelasi antara Tinggi Badan dan Panjang Jari Tangan Athfiyatul Fatati athfiyatul.fatati@yahoo.com Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik Universitas Airlangga ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang korelasi tinggi badan dengan panjang jari tangan pada mahasiswa laki-laki di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa laki-laki yang berusia 18-25 tahun yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Ada 50 mahasiswa laki-laki yang diukur berdasarkan tinggi badan dan panjang jari tangan sebelah kirinya. Hasil penelitian mengatakan bahwa ada korelasi antara tinggi badan dengan panjang jari-jari tangan. Korelasi terbesar ada pada jari telunjuk. Jari kelingking tidak mempunyai korelasi dengan tinggi badan. Kata kunci: tinggi badan, panjang jari, forensik, antropometri ABSTRACT This research discuss the correlation between body height and the length of fingers in male students of Universitas Airlangga attending Social Political Sciences Faculty. The sample consisted of 50 males aged 18-25 years, using purposive sampling. Body height and the length of left four fingers excluding the thumb was measured in the morning between 08.00 to 13.00. The result showed that there were correlations between body height and the fingers, except the pinky. The strongest correlation was found between body height and the second finger. Keywords: body height, length of finger, forensics, anthropometry PENDAHULUAN Identifikasi pada rangka tak dikenal sangat penting untuk mengetahui identitas individu korban, khususnya untuk kasus korban mutilasi, bencana alam, kecelakaan, dan kebakaran. Penentuan tinggi badan menjadi penting pada keadaan di mana yang harus diperiksa adalah tubuh yang sudah terpotong-potong atau rangka maupun sebagian dari tulang saja (Idries, 1997). Adanya potongan-potongan lengan, tangan, tungkai dan kaki dapat dipakai untuk menentukan tinggi badan individu yang ditemukan rangkanya (Suriyanto, 2008). 40

Tinggi badan adalah ukuran kumulatif atau komposit, yang terdiri atas tinggi kepala dan leher, tinggi tubuh, dan panjang tungkai (Jacob, 1999 dalamindriati, 2004). Tinggi badan bersifat turun menurun, namun bisa juga dipengaruhi oleh lingkungan, seperti keadaan gizi pada masa pertumbuhan (Glinka, 1987). Pada prinsipnya, panjang tulang, kaki dan tangan kita berbanding secara proporsional dengan tinggi badan kita (Indriati, 2004). Estimasi tinggi badan dapat dilakukan pada tulang-tulang berikut, yaitu humerus, radius, ulna, femur, tibia, fibula, phalange, sternum, tinggi hidung, kalkaneus, jejak kaki. Dalam menentukan tinggi badan, lebih baik menggunakan ukuran tulang panjang karena hasil pengukuran pada tulang panjang merupakan hasil yang terbaik di antara ukuran anggota tubuh yang lain. Untuk manusia ras mongoloid, rumus regresi dari Trotter dan Gleser dan Stevenson merupakan rumus yang selama ini sering digunakan. Tinggi badan rata-rata orang Indonesia pada suku Jawa laki-laki adalah 164,5 cm dan pada perempuan 153,7 cm menurut penelitian Indriati (2002 dalam Indriati, 2004) terhadap mahasiswa Universitas Nasional Yogyakarta di tahun 1990an (Indriati, 2004). Namun, tinggi badan pada suku Jawa saat ini bisa berubah karena jika dilihat dari beberapa faktor seperti lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat jaman dulu dengan sekarang sudah berbeda. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti ingin mengetahui apakah terdapat korelasi antara tinggi badan dengan panjang empat jari tangan (jari telunjuk, jari tengah, jari manis, jari kelingking) pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi tinggi badan dan jari tangan pada mahasiswa dan mengetahui besarnya korelasi di antara ke empat jari tangan (jari telunjuk, jari tengah, jari manis, jari kelingking). METODE PENELITIAN Sampel dalam penelitian ini diambil dari mahasiswa laki-laki Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga sebesar 50 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Pada penelitian ini, sampel yang diambil adalah mahasiswa laki-laki. Peneliti ingin mengetahui tinggi badan ratarata serta panjang jari tangan pada mahasiswa dan ada tidaknya korelasi antara tinggi badan dengan panjang jari tangan. Pengukuran jari tangan dilakukan pada jari tangan sebelah kiri. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara panjang tulang ekstrimitas sebelah kanan ataupun yang kiri terhadap tinggi badan (Devison, 2009; Azhary, 2011; Hallikeri, 2012; dalam Maulana, 2013). 41

Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan menggunakan alat antropometer, sedangkan pengukuran pada jari tangan dengan menggunakan kaliper geser. Metode pengukuran pada jari tangan sedikit berbeda dengan pengukuran yang dilakukan oleh Jasuda dan Singh di India (2004). Pengukuran yang dilakukan oleh Jasuda dan Singh dilakukan per ruas jari tangan sedangkan pada penelitian ini, pengukurannya dilakukan dari proximal phalange hingga distal phalange sekaligus. Antropometer digunakan untuk mengukur tinggi badan dan panjang tungkai bawah pada sampel. Kaliper geser (sliding caliper), terdiri dari sebatang mistar yang berskala milimeter, serta dua batang jarum, di mana yang satu tetap pada titik skala 0 dan yang lain dapat digeser (Glinka et al., 2008). Di samping itu, peneliti juga menyiapkan formulir yang digunakan untuk mencatat data diri dan hasil pengukuran antropometri pada sampel. Hasil pengukuran mengenai tinggi badan dan jari tangan dicatat dalam satuan milimeter. Pengukuran terhadap sampel dilakukan pada pagi hari antara pukul 08.00 hingga pukul 13.00. Secara deskriptif, data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dengan menghitung rata-rata, median, modus, dan standar deviasi dari sampel yang diambil dari populasi mahasiswa FISIP UNAIR. Sebelum melakukan analisis data dengan uji korelasi Pearson, data diuji dengan menggunakan uji normalitas One Sampel Kolmogorov Smirnoff untuk mengetahui bahwa data berdistribusi normal atau tidak. Setelah mengetahui kenormalan data, maka dilakukan analisis dengan menggunakan uji korelasi Pearson antara tinggi badan dengan ke empat jari tangan di mana masing-masing jari tersebut diuji untuk mengetahui besar kecilnya korelasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai rata-rata tinggi badan pada sampel penelitian ini adalah 1675,96 mm dengan simpangan baku ± 57,547. Nilai rata-rata jari telunjuk sebelah kiri pada sampel laki-laki suku Jawa adalah 82,66 mm dengan simpangan baku ± 4,614. nilai rata-rata jari tengah sebelah kiri pada sampel laki-laki suku Jawa adalah 90,98 mm dengan simpangan baku ± 4,373. Nilai rata-rata jari manis sebelah kiri pada sampel laki-laki suku Jawa adalah 85,36 mm dengan simpangan baku ± 4,814. Nilai rata-rata jari kelingking sebelah kiri pada sampel laki-laki suku Jawa adalah 67,56 mm dengan simpangan baku ± 4,219. Hasil penelitian mengenai tinggi badan pada tahun 1992 pada mahasiswa laki-laki di Universitas Airlangga (Glinka, 1992 dalam Glinka, 2008) adalah 1664 mm. Dengan demikian, hasil penelitian tinggi badan pada mahasiswa Universitas Airlangga pada tahun tersebut hingga sekarang mengalami peningkatan sebesar 11,96 mm dalam 21 tahun. 42

Penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi penambahan tinggi badan hanya sebesar 11,96 mm. Hal ini mungkin terjadi karena jumlah sampel yang tidak banyak, atau terjadi berbagai hal dari sisi sosial-ekonomi dan politik dalam kurun waktu 21 tahun ini yang menyebabkan pertambahan tinggi badan tidak sesuai dengan prediksi. Hasil yang diperoleh dari uji normalitas adalah data berdistribusi normal sehingga pengolahan data dilanjutkan dengan menggunakan uji korelasi Pearson. Data dengan korelasi yang signifikan jika p < 0,05. Terdapat hubungan yang signifikan antara tinggi badan dengan panjang jari telunjuk pada 50 sampel dengan kekuatan hubungan moderat ( r = 0,395 ). Terdapat hubungan yang signifikan antara tinggi badan dengan panjang jari tengah pada 50 sampel dengan kekuatan hubungan moderat ( r = 0,493 ). Terdapat hubungan yang signifikan antara tinggi badan dengan panjang jari manis pada 50 sampel dengan kekuatan hubungan moderat ( r = 0,393 ). Tidak terdapat adanya hubungan yang signifikan antara tinggi badan dengan panjang jari kelingking karena derajat kemaknaannya > 0,01. Jari kelingking menunjukkan tidak adanya korelasi atau hubungan yang signifikan dengan tinggi badan. Dalam penelitian Jasuda dan Singh di India pada tahun 2003, hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat jari tangan memiliki korelasi yang signifikan terhadap tinggi badan. Hal ini dikarenakan perbedaan usia sampel yang diukur. Pada penelitian ini, sampel yang diambil berusia 18-25 tahun, sedangkan penelitian di India, sampel yang diambil dari usia 18-60 tahun. Dari pengambilan usia sampel yang berbeda dapat menyebabkan hasil yang berbeda pula. Jika rentang usia sampel antara 18-60 tahun, maka ada beberapa sampel yang telah mengalami penyusutan tulang dan penuaan pada tulang. Sehingga data pada sampel tersebut akan mengalami perebedaan dengan penelitian yang dilakukan pada sampel yang berusia 18-25 tahun. Dari perbandingan panjang jari tangan pada mahasiswa laki-laki di Universitas Airlangga dengan panjang jari tangan pada penelitian di India, dapat dilihat bahwa panjang jari tangan pada mahasiswa Universitas Airlangga lebih panjang daripada sampel pada penelitian di India. Penelitian di India tersebut memiliki korelasi positif dengan tinggi badan, sama halnya dengan penelitian ini. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa manusia di India (pada penelitian Jasuda dan Singh) lebih pendek jika dibandingkan dengan di Indonesia, relatif terhadap panjang jari tangannya. Di India, barangkali manusia lebih pendek relatif jika diperbandingkan dengan panjang jarinya karena keadaan geografis dan sosial ekonomi mereka kurang baik jika dibandingkan dengan Indonesia. 43

Penelitian Habib dan Kamal (2010) di Mesir menunjukkan adanya korelasi yang signifikan di antara ketiga jari tangan yaitu jari telunjuk, tengah, dan jari manis. Sama halnya dengan penelitian terhadap mahasiswa Universitas Airlangga, jari kelingking pada penelitian di Mesir tidak memiliki korelasi dengan tinggi badan. Penelitian di Mesir dengan penelitian di Universitas Airlangga mengalami kesamaan dalam pengambilan sampel. Sampel yang diambil antara usia 18-25 tahun, Jumlah sampel penelitian di Mesir lebih besar.daripada jumlah sampel penelitian ini, namun hasil menunjukkan kesamaan yaitu tidak adanya korelasi dengan tinggi badan pada jari kelingking. SIMPULAN Tinggi badan memiliki korelasi positif dengan panjang jari tangan. Semakin panjang jari tangan, semakin tinggi pula tinggi badan seseorang. Korelasi terbesar berada pada jari telunjuk dengan diikuti oleh jari tengah, dan jari manis. Pada jari kelingking sampel laki-laki mahasiswa Universitas Airlangga, tidak terdapat korelasi dengan tinggi badan. DAFTAR PUSTAKA Glinka, J, (1987). Antropologi Ragawi (Handout Mahasiswa). Surabaya: FISIP Unair. Glinka, J., Artaria, MD. dan Koesbardiati, T, (2008). Metode Pengukuran Manusia. Surabaya: Airlangga University Press. Glinka, J, (2008). Apakah Orang Indonesia Bertambah Tinggi? Dalam: Artaria, MD, editor. Manusia Makhluk Sosial Biologis. Surabaya: Airlangga University Press. Habib, S.R. dan Kamal, (2010). Stature Estimation from Hand and Phalanges Lengths of Egyptians. Journal of Forensic and Legal Medicine 17(3):156-160. (diakses tanggal 14 November 2013 pukul 11.23 WIB). Idries, A.M, (1997). Pedoman Ilmu: Kedokteran Forensik. Jakarta: Binarupa Aksara. Indriati, E, (2004). Antropologi Forensik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Jasuda, O.P., Singh, G, (2004). Estimation of stature from hand and phalange length. JIAFM 26(3):100-106. Maulana, R, (2013). Estimasi Tinggi Badan Berdasarkan Panjang Tulang Tibia dan Radius Secara Perkutan pada Laki-laki Etnis Cina di SMAK St. Hendrikus Surabaya. Tesis Program Studi Ilmu Kedokteran Dasar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Suriyanto, R.A, (2008). Beberapa ukuran antropometris lengan, tangan, tungkai dan kaki untuk penduga tinggi badan dalam kasus-kasus forensik: Kajian teoritis dan rekomendasi berperspektif Indonesia dalam antropologi forensik. Majalah Biomorfologi 21 (2):41-56. 44