KODE : F2.39 Pemanfaatan Batubara Peringkat Rendah Untuk Membuat Semi-Kokas Dengan Penambahan Bahan Hidrokarbon Peneliti/Perekayasa: Ir. Darmawan, MSc Ir. Trisaksono BP, MEng Iman, ST,MT Fusia Mirda Yanti,S.Si Dwi Gunadi, Amd Dahrudin Kuswanto, SE BALAI BESAR TEKNOLOGI ENERGI - BPPT 2012
LATAR BELAKANG Sumberdaya batubara Indonesia 61,27 milyar ton : - Sumatera : 46,76 % - Kalimantan : 52,58% - Papua, Sulawesi dan Jawa : 0.66 % - Sumberdaya terukur : 10,31 milyar ton, - Sumberdaya Terunjuk : 12,68 milyar ton - Sumberdaya Tereka : 34,32 milyar ton. - Cadangan (siap tambang) : 6,76 milyar ton. Potensi batubara Indonesia : Lignit : 58.7 % Subbituminus : 26.7 % Bituminus : 14.35 % Antrasit : 0.3 % Dari potensi batubara Indonesia ini telah digunakan sebagai sumber energi langsung terutama pada PLTU dan industri industri yang ada di Indonesia, selain industri metalurgi. Pemasaran batubara peringkat rendah (low rank coal) dengan kandungan air tinggi dan sodium tinggi sulit pemasarannya. Pemanfaatkan batubara peringkat rendah sebagai energi alternatif pengganti BBM sekaligus mengatasi kendala pemasarannya, dibutuhkan peran serta teknologi yang memungkinkan pemanfaatan yang optimal. Pemanfaatan batubara sebagai bahan bakar PLTU merupakan alternatif yang sangat menarik sekaligus menjadi salah satu prioritas di Indonesia. Kualitas batubara merupakan faktor kunci operabilitas pada boiler pada PLTU atau industri. Mengingat cadangan batubara Indonesia sekitar 60% merupakan batubara peringkat rendah dengan rentang karakteristik yang lebar, maka hal ini menjadi strategis untuk dipecahkan melalui pemanfaatan teknologi yang tepat. Percobaan pembuatan kokas telah dilakukan beberapa pihak sejak tahun 1990 dengan menggunakan berbagai batubara Indonesia (Ombilin, Arutmin, Bukit Asam, dan Adaro) yang mempunyai kualitas dan peringkat cukup baik. Saat ini kebutuhan akan kokas terutama untuk keperluan di industri logam Indonesia masih menggunakan kokas yang diimport dari luar. Oleh karena itu bila bisa dilakukan pemanfaatan batubara peringkat rendah untuk dijadikan kokas maka akan lebih menguntungkan dan ketergantungan kebutuhan kokas dari luar bisa ditekan. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 1
PERMASALAHAN Potensi sumberdaya batubara nasional cukup besar dan potensial untuk digunakan sebagai pengganti minyak bumi. Diperkirakan akan mampu memenuhi kebutuhan energi nasional dalam kurun waktu yang cukup panjang. Batubara Indonesia umumnya termasuk kategori batubara peringkat rendah sehingga mengalami kesulitan dalam pemasaran dengan harga jual yang juga rendah. Hal ini mengakibatkan kegiatan penambangan batubara peringkat rendah kurang ekonomis. Batubara peringkat rendah masih dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar di industri : - Menurunkan efisiensi pembakaran - Merusak lingkungan sekitar karena dampak dari pemakaiannya. - Tingginya kandungan sulfur pada batubara peringkat rendah - Tingginya abu batubara mengakibatkan polusi lingkungan apabila dilakukan dengan kondisi normal operasi PLTU. - Diperlukan tambahan peralatan khusus pada PLTU dengan biaya cukup tinggi untuk mereduksi sulfur oksida dan partikulat abu Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 2
METODOLOGI - Pengambilan Sampel - Analisis Sampel Awal - Karbonisasi Batubara - Pencampuran Dengan Molase - Pencetakan Briket - Karbonisasi Briket membentuk Semi-Kokas - Uji Semi-Kokas Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 3
SINERGI KOORDINASI - Program kegiatan riset yang dilakukan akan berkaitan dengan program kelembagaan sehingga tetap dalam satu kesatuan program besar yang merupakan visi dan misi kelembagaan. - Kegiatan yang dilakukan mengacu pada program Rencana Strategis BPPT dengan sasaran : Penerapan teknologi untuk meningkatkan daya saing industri. Mengkoordinasikan kegiatan fungsional untuk meningkatkan daya saing industri dan pelayanan publik instansi pemerintah. - Rencana Strategis Kedeputian TIEM dan Program dari Koordinasi Bidang Bahan Bakar BPPT ( 2010-2014) : Teknologi Pengembangan Bahan Bakar Berbasis Batubara. - Sedangkan Rencana Strategi dari Unit ( Balai Besar Teknologi Energi ) untuk tahun 2010-2014: Kegiatan mengacu pada road map kegiatan kajian teknologi berbasis batubara. Pengkajian dan penerapan teknologi Coal Upgrading and Utilization. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN -Data teknis pembuatan semi-kokas skala laboratorium -Diversifikasi penggunaan batubara peringkat rendah dan molase. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 5
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN -Untuk dikembangkan skala industri. -Mengurangi ketergantungan pemakaian kokas. -Bila mungkin dapat menggantikan pemakaian kokas dengan semi-kokas. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 6
FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN Pengambilan Sampel Preparasi Sampel Alat cetak briket Alat karbonisasi Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 7
Pengujian Sampel Semi-Kokas FOTO KEGIATAN
PENUTUP TERIMA KASIH Peneliti/Perekayasa: Ir. Darmawan, MSc Ir. Trisaksono BP, MEng Iman, ST,MT Fusia Mirda Yanti,S.Si Dwi Gunadi, Amd Dahrudin Kuswanto, SE