Tentang IQ dan EQ. By : ZR



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Berikut tabel nilai ulangan terakhir siswa dengan KKM = 80. Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Ekonomi Siswa Kelas X Sos 1

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan yang berkualitas yang disajikan. Kesuksesan dari perusahaan bisa

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat meraih hasil belajar yang relatif tinggi (Goleman, 2006).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana

BAB 1 PENDAHULUAN. karena remaja tidak terlepas dari sorotan masyarakat baik dari sikap, tingkah laku, pergaulan

PENTINGNYA KECERDASAN EMOSIONAL SAAT BELAJAR. Laelasari 1. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau. perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai

BAB I PENDAHULUAN. adalah kualitas guru dan siswa yang mesing-masing memberi peran serta

BAB I PENDAHULUAN. tantangan atau hambatan akan muncul dan mempengaruhi suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. pada meningkatnya hubungan antara anak dengan teman-temannya. Jalinan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Goleman (1993), orang yang ber IQ tinggi, tetapi karena

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keberhasilan perlu diperhatikan dalam upaya mengikuti perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. juga dirasa sangat penting dalam kemajuan suatu negara karena berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Dengan pendidikan. mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus-rumus matematika

Interpersonal Communication Skill

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Setiap perusahaan akan melakukan berbagai upaya dalam. sumber daya, seperti modal, material dan mesin.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa pemerintah sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa

SENI DAPAT MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan untuk mengerti dan mengendalikan emosi (Susilo, 2008). rasional berfungsi utama pada jenis Homo sapiens, makhluk mamalia

BAB I PENDAHULUAN. Proyek konstruksi merupakan suatu industri yang melibatkan kerjasama yang

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang. memuaskan dibutuhkan suatu proses dalam belajar.

PENGARUH MINAT DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP Aulia Alzak 1 dan Rustam 2

BAB I PENDAHULUAN. terapan maupun aspek penalarannya mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang memadai. Karyawan dapat menghasilkan kontribusi yang baik

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Proses belajar tersebut tercermin

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP. PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) APJ DI SURAKARTA

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. berbeda-beda, antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada SDM yang dimilikinya. Oleh karena itu setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan saat ini masih banyak orang yang cenderung

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu sekolah yang tidak lepas dari cita-cita mencetak

BAB I PENDAHULUAN. secara terpadu. UU RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan dalam dunia bisnis sangat ketat, oleh sebab

Kecerdasan Emosi. Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Lembaga Administrasi Negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung secara aktif dan integratif untuk mencapai suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan menjadi cerdas, terampil, dan memiliki sikap ketakwaan untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Bogor (BB-Pascapanen) sebagai institusi yang

I. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN. (Jogyakarta: Media Wacana Press, 2003), hlm Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mengubah emosi, sosial dan intelektual seseorang. Menurut Tudor (dalam Maurice

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. dinamis. Pada kenyataannya perlu diakui bahwa kecerdasan emosional memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diterapkan di. Indonesia pada tahun MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan

NILAI-NILAI EQ (EMOTIONAL QUOTIENT) PADA NOVEL KUTITIPKAN AZEL KEPADAMU KARYA ZAYYADI ALWY DAN PEMBELAJARAN DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. yang akan menentukan apakah anaknya yahudi, nasrani maupun majusi. 1

BAB II KAJIAN TEORETIK. daya tarik baginya. Menurut Slameto (Djamarah, 2008) minat adalah suatu

BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL DISKUSI. didasarkan pada kriteria kecerdasan emosional siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang penting bagi seorang manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas

BAB 1 PENDAHULUAN. Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan, Terj. Rahmani Astuti, dkk, (Bandung: Mizan, 2002), hlm. 3.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,

Diajukan Oleh : DAMAR CAHYO JATI J

BAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian M.Anas Hendrawan, 2014 Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Kesiapan Kerja Pegawai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemampuan intelektual Robbins (2001:57) adalah kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia,1998), seringkali menjadi tema dari banyak artikel, seminar, dan

BAB V PEMBAHASAN. program bimbingan, pengajaran dan latihan dalam membantu peserta didik agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecemasan dapat dialami oleh para siswa, terutama jika dalam

Keterkaitan Kecerdasan Emosional dengan Kinerja SDM

PENGARUH MINAT DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LATAMBAGA

BAB I PENDAHULUAN. 2001), hlm Mustaqim, Psikologi Penddikan, (Yogyakarta: Pustaka Belajar,

Henni Anggraini Universitas Kanjuruhan Malang

3/22/2012. Definisi Intelek : Kekuatan mental manusia dalam berpikir Kecakapan (terutama kecakapan berpikir) Pikiran dan intelegensi

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21

BAB I. Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa. Masa depan bangsa ini berada di

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian target yang akan dicapai secara professional (Ismirani, 2011). pada perasaan tertekan atau stres (Badiah, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai warga masyarakat. Meskipun manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini berkembang publikasi mengenai kecerdasan manusia.

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN KELOMPOK TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK PADA KELOMPOK B TK TUNAS MEKAR PALANGKA RAYA

(Survey di Perguruan Tinggi di Surakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang. Kesehatan menjelaskan bahwa tenaga kesehatan adalah setiap orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peran penting dalam rangka memelihara

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc.

BAB I PENDAHULUAN. cenderung bereaksi dan bertindak dibawah reaksi yang berbeda-beda, dan tindakantindakan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan para tenaga ahli yang handal dalam bidangnya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, kepintaran, kemampuan berpikir seseorang atau kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya sangat memudahkan seorang mahasiswa dalam mengembangkan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan ini, setiap individu dituntut untuk bisa memiliki pekerjaan yang

Kecerdasan Emosi. Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Lembaga Administrasi Negara. PUSDIKMIN

Silabus Bimbingan Konseling (01) Sekolah : SMA... Kelas : XI (Sebelas) Mata Pelajaran / Layanan : Bimbingan dan Konseling Semester : 1 ( Ganjil )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumberdaya manusia adalah aset yang sangat vital bagi maju dan

Transkripsi:

Tentang IQ dan EQ By : ZR Istilah IQ (intelligence quotient) sudah bukan hal yang baru lagi. Sebagian besar orang bahkan mempercayai bahwa IQ tinggi menjamin keberhasilan seseorang. Namun, belakangan muncul istilah EQ yang hingga kini masih kalah populer daripada IQ. Padahal, menurut Daniel Goleman, penulis buku Emotional Intelligence, peran IQ bagi keberhasilan seseorang itu Cuma 20% saja. Selebihnya, yang 80% itu adalah peran EQ. IQ adalah ukuran kemampuan seseorang untuk berpikir, belajar, memahami, mengingat, dan mempertimbangkan sesuatu. EQ adalah ukuran kemampuan seseorang dalam mengkoordinasikan pikiran, perasaan, dan tindakan. Dengan kata lain, IQ adalah ukuran potensi seseorang, sedangkan EQ merupakan ukuran kemampuan seseorang unutk menggunakan potensi itu secara tepat dan bijaksana. IQ bersifat relatif tetap. Misalnya, dalam kurun waktu lima tahun kemungkinan besar tingkat IQ Anda tidak berubah. Tetapi, EQ dapat terus berubah dan dapat dikembangkan.

Manakah yang lebih penting, IQ atau EQ? Walaupun keduanya sama pentingnya untuk menunjang keberhasilan yang maksimal, EQ lebih penting daripada IQ. Orang yang memiliki IQ tinggi belum tentu dapat menggunakan potensinya itu dengan baik. Keberhasilannya justru ditentukan oleh tingkatan EQ yang dimilikinya. Jika Anda mempunyai IQ tinggi (cerdas, bereaksi cepat, dan teliti), tetapi tidak dapat mengendalikan emosi Anda, maka Anda bisa menjadi sangat agresif, destruktif, dan arogan. Atau sebaliknya, Anda malah sangat pasif. Tetapi, walaupun IQ Anda rendah (tidak terlalu cerdas, reaksi agak lambat, dan tidak terlalu teliti), namun Anda memiliki sikap ramah, jujur, dan bijaksana, Anda akan menjadi seseorang yang dihormati dan dilingkungan Anda.

PIKIRAN+PERASAAN TINDAKAN IQ Tinggi Rendah Baik Baik Tindakan positif/ bersahabat Mudah diterima oleh lingkungan EQ Kurang Tindakan agresif/tidak bersemangat Tidak ada tindakan/pasif

Apa aspek yang mempengaruhi EQ? Ada lima aspek yang mempengaruhi EQ seseorang. Pertama, situasi di sekitar. Misalnya, jika situasi di sekitar Anda selalu tegang, EQ Anda akan menurun. Kedua, menyangkut keterampilan. Jika Anda lebih terampil, maka Anda akan lebih percaya diri. Ketiga adalah kecakapan, di mana termasuk didalamnya adalah kreatifitas dan ketangguhan. Keempat, berkaitan dengan nilai dan keyakinan, misalnya agama dan nilai-nilai positif yang berlaku dalam masyarakat sekitar Anda. Kelima, hasil dari suatu kerja atau perbuatan. Misalnya, apakah Anda mendapat gaji yang cukup, apakah Anda memiliki rumah seperti yang diharapkan, atau bagaimana sikap teman-teman Anda. Makin banyak hal positif yang Anda rasakan, maka EQ pun akan tinggi.

Bagaimana cara memahami tingkat EQ kita Pertama, Dengan mengobservasi perilaku, yaitu upaya unutk memahami diri Anda sendiri. Apakah Anda termasuk orang yang agresif-reaktif, agresif-pasif (memilih diam, mogok, menangis, atau ngambek kalau terjadi sesuatu yang tidak disukai), asertifproaktif, atau nonasertif (kalau ada apa-apa hanya pasrah saja). Perilaku yang cenderung agresif atau pasif menunjukkan kecenderungan EQ yang rendah (lihat kembali bagian IQ-EQ). Kedua, Lewat tes tertulis. Ada berbagai tes yang saat ini sudah dikembangkan oleh berbagai lembaga dan periset. Selain itu, Anda bisa membaca bukubuku tentang EQ. Biasanya, di dalam buku itu ada semacam tes EQ. Sebenarnya yang penting itu bukan tesnya, tetapi ketika mengetahui posisi EQ Anda, apa yang akan Anda lakukan. Inginkan meningkatkan EQ yang tergolong rendah, atau mampukah mempertahankannya jika tergolong tinggi?

Apakah EQ hanya berguna untuk jenis dan level pekerjaan tertentu? EQ berguna untuk semua level pekerjaan. Makin tinggi EQ seseorang, makin mudah ia berkomunikasi dengan orang lain, dan makin bijaksana pula sikap dan tindakannya. Di samping itu, EQ juga bermanfaat untuk memberi nilai tambah pada hasil pekerjaan. Untuk pekerjaan yang banyak berhubungan langsung dengan manusia, misalnya bagian layanan nasabah (customer service), humas, kasir, dan sebagainya, EQ jelas sangat bermanfaat bagi kelancaran tugas sehari-hari maupun kinerjanya. Untuk peningkatan karier, EQ memegang peranan cukup besar. Untuk pekerjaan yang tidak banyak berhubungan langsung dengan manusia, seperti bagian research and development (R&D), penakunan, produksi, dan sebagainya, EQ juga bermanfaat. MENGASAH EQ

Pada dasarnya, setiap orang mempunyai EQ, tetapi levelnya berbeda-beda. Seperti sudah dikatakan, EQ bisa berubah dan bisa dikembangkan. EQ yang rendah, bisa ditingkatkan. Untuk mengasah dan mengembangkan EQ, ada lima hal penting yang perlu Anda ketahui. Pengendalian diri Pengenalan diri Untuk mengasah EQ, perlu pengendalian diri, padahal mengendalikan diri adalah suatu hal yang sulit dilakukan. Jika Anda tipe yang selalu penuh semangat, ada kalanya Anda harus sedikit mengerem semangat itu untuk memberi kesempatan kepada orang lain. Kenalilah diri Anda, Apakah Anda termasuk orang yang emosional atau tidak. Kalau ya, bagaimana biasanya Anda melampiaskannya. Bayangkan berbagai macam situasi yang mungkin Anda hadapi, dan analisa bagaimana Anda akan bereaksi? Apa saja kelebihan dari kekurangan Anda? Mengasah EQ Pikiran + Perasaan (Tindakan Asertif dan Proaktif) Motivasi Diri Memotivasi menjadi semacam motor penggerak. Tanpa motivasi, tidak akan terjadi perubahan EQ Anda Mampu berkomunikasi Peka pada orang lain Kembangkan kemampuan berkomunikasi. Jika keempaat unsur lain bisa Anda miliki, sebenarnya langkah Anda untuk bisa menjalin hubungan sosial yang baik dengan bawahan, rekan kerja, atasan, nasabah, dan sebagainya dapat terjadi dengan mudah. EQ adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar Anda. Oleh sebab itu, Anda diharapkan mampu memahami emosi dan kondisi orang lain, serta tidak semata-mata memaksakan kehendak Anda sehingga Anda bisa diterima dengan baik. Dengan kepekaan ini Anda pun akan mampu melihat bahwa setiap orang berbeda dan perbedaan