Geometri: Aturan-aturan yang Mengikat



dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI SISTEM TEMU-KEMBALI INFORMASI DENGAN METODE VECTOR SPACE MODEL PADA PENCARIAN FILE DOKUMEN BERBASIS TEKS

KELAYAKAN BAHAN AJAR BERBASIS TEKNOLOGI PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

Sri Purnama Surya, S.Pd, M.Si. Anang Heni Tarmoko. Dra. Sri Wardhani. Penilai: Editor:

STUDI KOMPARASI BENTUK DAN MAKNA ARSITEKTUR GEREJA W.C.P. SCHOEMAKER (STUDI KASUS GEREJA KATEDRAL ST. PETRUS & GPIB BETHEL BANDUNG)

Lewy 1, Zulkardi 2, Nyimas Aisyah 3

Skripsi. disajikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh. Muhamad Farid

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

JURNAL TUGAS AKHIR TUMBUHAN SEBAGAI TANDA DALAM FOTOGRAFI JALANAN

ANALISIS PENERAPAN GAYA DESAIN DAN EKSPLORASI BENTUK YANG DIGUNAKAN MAHASISWA PADA MATA KULIAH DESAIN MEBEL I FAKULTAS DESAIN UNIKOM

SENI: ANTARA BENTUK DAN ISI

PENGARUH PERBEDAAN BENTUK TES DALAM EVALUASI HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA

TEMU KEMBALI INFORMASI DARI SUDUT PANDANG PENDEKATAN BERORIENTASI PEMAKAI*)

184 Jurnal Pendidikan Sains, Volume 2, Nomor 4, Desember 2014, Halaman

PROGRAM APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) TATA RUANG GRAHA KADIN KOTA BANDUNG MENGGUNAKAN MAPINFO DAN VISUAL BASIC TUGAS AKHIR

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh :

INKULTURASI BUDAYA JAWA DALAM INTERIOR GEREJA KATOLIK REDEMPTOR MUNDI DI SURABAYA

PANDUAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS TIK

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR PENGUKURAN KINERJA

FUNGSI TAMBAHAN (ACCESSORIES USE) TERHADAP PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN PERUMAHAN: TESIS

STUDI AKUNTABILITAS PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA: SATU KAJIAN ILMU ADMINISTRASI PENDIDIKAN. Abstrak

yang berguna dan berarti bagi pemakainya yang pada akhirnya akan mempengaruhi kehidupan pemakai informasi. 13

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGGUNAAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK PADA MATERI ALJABAR

Good Governance Sebagai Suatu Konsep dan Mengapa Penting dalam Sektor Publik dan Swasta : Suatu Pendekatan Ekonomi Kelembagaan

IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS PONDASI DENGAN SIMULASI ALTERNATIF BERBASIS 3D SKRIPSI

Temu Kembali Informasi dengan keyword (Studi deskriptif tentang sistem temu kembali informasi dengan controlled vocabulary

dicita-citakan, maka struktur organisasi desa harus diberi ruang gerak untuk hidup, tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya sendiri.

BAB II KAJIAN TEORI. dapat dikatakan terampil. Seseorang yang terampil dalam suatu bidang tidak

Analisis Dan Perancangan Modul Aplikasi Penerimaan Mahasiswa Baru Berbasiskan Service-Oriented Architecture (SOA)

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Matematika

Transkripsi:

Geometri: Aturan-aturan yang Mengikat Hardyanthony Wiratama Geometri secara Makro Geometri merupakan suatu dasar pemikiran akan bentuk, mulai dari bentuk yang ada pada alam hingga bentuk yang merupakan suatu arsitektur. Namun apakah setiap bentuk dalam arsitektur pasti terdiri dari elemen geometri? Untuk dapat menjawab pertanyaan ini, maka sebaiknya dikenal lebih dahulu apa itu yang disebut dengan geometri. Menurut World Book Encyclopedia, geometri Geometry is a branch of mathematics. It involves studying the - tiap bentuk dapat dikategorikan sebagai suatu geometri dan juga terdiri dari elemen geometri. Josef Muller-Brockmann menjelaskan bahwa dalam geometri: Menurut penjelasan tambahan dari Muller-Brockmann, proporsi dari elemen formal dan ruang dalam geometri selalu terkait dengan perhitungan numerik yang logis. Sebagai salah satu ilmu matematika, geometri tentunya memiliki aturanaturan yang membatasi bentuk yang dimilikinya. Dengan sifat bentuk geometri yang terkait dengan elemen numerik dan harus memiliki suatu bentuk yang logis, maka variasi bentuk pada geometri pun menjadi berkurang. Objek-objek yang bersifat abstrak, cenderung memiliki bentuk dikarenakan elemen-elemen pembentuknya tidak terukur. Oleh karena itu objekobjek ini tidak dapat dikategorikan sebagai bentuk geometri. Geometri dan Arsitektur Pengertian arsitektur yang terdapat dalam buku Hybrid Space adalah: or science of building; specify: the art or practice of designing structures and esp. Zellner, 1999: 9). Pengertian ini lebih menyempitkan pengertian arsitektur sebagai suatu seni. Suatu seni tentunya ditujukan untuk dapat menghasilkan suatu yang memiliki nilai keindahan. Kimberly Elam mengemukakan bahwa Architecture has some of the strongest educational ties to geometric organization because of the necessity for order and - (Elam, 2001: 101). Ia menjelaskan bahwa arsitektur memiliki hubungan yang kuat dengan geometri. Salah satu yang menghubungkan antara kedua hal ini adalah nilai estetis. 6

Dari pendapat di atas didapat bahwa geometri dapat menjadi salah satu elemen yang dapat menjadikan suatu karya arsitektur memiliki nilai estetis. Tapi tentu nya untuk menimbulkan nilai estetis ini, maka karya arsitektur tersebut kemudian dibatasi dengan aturan-aturan geometri yang ada. Dengan adanya aturan ini, bentuk yang dihasilkan menjadi terikat. Salah satu contoh lain aturan geometri adalah golden section. Arsitek romawi bernama Marcus Vitruvius menjelaskan bahwa pembangun harus selalu menggunakan rasio yang tepat dalam pembangunan suatu kuil, sepertinya pernyataannya for without symmetry and proportion, no temple can have (Vitruvius, 1960). Tiap kuil yang ada pada saat itu, harus menggunakan aturan golden section, sehingga bentuk kuil pada saat itu tidak beragam dan memiliki standar yang sama. Dengan bentuk yang dibatasi oleh aturan golden section tersebut, tentu saja para arsitek pada saat itu tidak dapat mengeluarkan ide kreatif mereka, sehingga keragaman arsitektur pada saat itu sangat berkurang. through geometry but rather to reveal visual relationships that have growth patterns as well as mathematics. Its purpose is to lend insight into the design process and give visual coherence to design through visual structure. It is through this insight that the artist or designer Penjelasan Kimberly Elam menyangkut fungsi geometri di atas, menjelaskan bahwa geometri memiliki fungsi yang relevan dalam memperlihatkan hubungan visual suatu objek dari segi proporsi, dan juga pola perkembangan objek tersebut. Hal ini juga banyak diterapkan oleh bangunan pada saat itu. Pada saat itu, lukisan dan bangunan yang tidak menggunakan prinsip geometri tidak dapat dianggap suatu yang indah. Banyak lukisan-lukisan dan bentuk yang tidak menggunakan aturan geometri. Walaupun tidak menerapkan aturan ini, lukisan ataupun bentuk tersebut dapat dikategorikan sebagai suatu yang indah. Terlihat bahwa kaidah geometri dalam suatu desain dapat membatasi variasi desain yang dihasilkan. Selain dari penggunaan geometri sebagai pemvisualisasian hubungan dan proporsi dari suatu objek, geometri juga memiliki fungsi sebagai suatu kaidah yang digunakan untuk memberi ukuran pada bangunan dan bentuk. Geometri sebagai Pengukur Even the earliest and most primitive architect developed the use of a regulating unit of measure such as a hand, or foot, or forearm in order to systemize and bring order to the task. At the same time the memiliki keterkaitan dengan ukuran, yang kemudian akan membentuk suatu aturan dalam bangunan tersebut. Dan ia juga menyebutkan bahwa proporsi suatu struktur, sangat berkaitan dengan skala manusia. Hal ini yang kemudian membentuk suatu aturan baru, yaitu bagaimana suatu struktur harus relevan dengan skala manusia sebagai pengguna struktur tersebut. harus menggunakan skala manusia. Namun, pada saat ini, ruang tidak hanya berfungsi sebagai wadah bagi kegiatan manusia, dan tidak seterusnya hanya 7

Corbusier, sudah dapat dipatahkan, dengan adanya bentuk arsitektur yang tidak berlandaskan skala manusia. Dari paragraf di atas, terlihat sekali lagi bahwa geometri sebagai pembentuk aturan dalam bentuk, dapat mengikat hasil perancangan arsitektur. Geometri dan Perkembangannya Pada tahun 1545, Sebastiano Serlio mengemukakan bahwa: How needful and necessary the most secret art of geometry is without it the architect is no more (Evans, 1995: 26). Ia menganggap geometri sebagai sesuatu yang sangat diperlukan dan penting. Tanpa menggunakan kaidah geometri, maka seorang arsitek tidak lebih dari penyusun batu. Anggapan Serlio tidak dapat dianggap benar pada saat ini. Kini pemaknaan dan pencarian bentuk semakin meluas dengan terus ditemukannya metode pencarian bentuk. Banyak munculnya metode baru tersebut, tiada lain dikarenakan ization of modernity that has been triggered by the computer means that it has Ia menjelaskan bahwa dengan adanya perubahan zaman, maka akan sulit jika kita kembali terikat dengan sesuatu yang konvensional dan tradisional. Sebai- masa depan. Hal ini yang kemudian mematahkan anggapan konvensional Serlio mengenai geometri. Kini zaman telah berubah, sehingga dalam pencarian suatu bentuk, tidak harus digunakan kaidah-kaidah geometri. Banyak terdapat metodemetode lain yang dapat berbeda dengan prinsip geometri. Peter Zellner mengemukakan bahwa: mobile cognition satellite imaging, electron scanning or heat-sensing structures and buildings are being set free from a conventional linear viewpoint. Build- (Zellner, 1999: 9). Ia menjelaskan bahwa kini bangunan sudah terbebas dari pandangan konvensional. Dengan adanya teknologi-teknologi yang maju, kini pandangan linear sudah tidak dapat membatasi suatu bentuk. Begitu pula dengan kaidah geometri konvensional seperti golden section. Kini bentuk tidak dapat hanya dilihat dari satu tampak, namun suatu bentuk harus dicitrakan sebagai suatu kesatuan solid dengan tiga dimensi. Geometri Topologi Topologi, merupakan salah satu ilmu matematika yang berkaitan erat dengan geometri. Menurut Peter Zellner: faces that can be transformed without collapsing or breaking because of the rub- (Zellner, 1999: 12). Menurutnya, topologi sangat berkaitan erat dengan transformasi bentuk. Tentunya topologi juga memiliki aturan dalam pengembangan suatu bentuk. (The World Book of Encyclopedia, 1993). Dari penjelasan ini terdapat aturan dalam proses transformasi, yaitu suatu objek hanya dapat di deformasi secara bending, stretching, dan moulding. 8

Aturan ini juga menyebutkan, dalam deformasi tersebut, tidak boleh terdapat suatu pemotongan. Hal ini dikarenakan keterkaitan topologi dengan istilah genus, yaitu jumlah rongga yang ada pada suatu objek. Yang ingin dijelaskan dari pengertian topologi ini adalah bagaimana sekali lagi suatu aturan dalam geometri dapat membatasi proses transformasi pada bentuk. Kesimpulan Dapat ditarik kesimpulan bahwa geometri sebagai objek secara otomatis sudah menjadi bagian dari suatu bentuk. Ia tidak mengikat bentuk pada arsitekur. Yang dianggap mengikat pada paragraf-paragraf di atas ialah aturan-aturan yang dimiliki oleh suatu bentuk geometri, sehingga aturan tersebut dapat membatasi penciptaan suatu bentuk baru pada arsitektur. Oleh karena itu, maka geometri dengan segala aturan-aturannya, dapat mengikat dalam penciptaan bentuk arsitektur, sehingga dalam pengembangan variasi bentuk arsitektur, tidak akan muncul sesuatu yang unik. Referensi Calter, P. (1998). Geometry in Art & Architecture. http://www.math.dartmouth. edu/ %7Ematc/math5.geometry/unit13/unit13.html Elam, Kimberly. (2001). Geometry Of Design. New York: Princeton Architectural Press. Evans, Robin. (1995). etries The World Book Encyclopedia.(1993). United States of America. Vitruvius. (1960). Zellner, Peter. (1999). Hybrid Space: New Forms in Digital Architecture Thames and Hudson. 9